Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Jumat, 23 November 2012

Khasiat Pohon Kelor (Moringa oleifera, Familia Moringaceae)


Pohon ini sama sekali tidak 'simpatik', jarang orang yang sengaja mananam pohon ini (Pohon Kelor).
Diameter pokok Pohon Kelor yang sudah berusia 20 tahun, kira-kira 20 cm. Bentuk pohonnya kayak sapu lidi terbalik karena sering dipangkas, daunnya kecil-kecil nyaris tidak menaungi apapun, bunga-nya bertandan kuning.

Maksudku menanam pohon ini dari stek batang sebesar lengan, akan aku pergunakan untuk tempat pohon sirih merambat, karena sebenarnya saya kepingin menanam sirih, ternyata sirihnya ndak pernah jadi. 
Pohon ini tingginya bisa mencapai 15 meter, setiap tunas menuju ke atas, mampu melengkung bila kena angin keras.

Permulaan musim kemarau sampai pertengahan musin kemarau, tumbuhan ini berbunga berwarna kuning di ujung-ujung cabang yang menuju ke langit, sampai saya heran kapan pohon ini patah atau tumbang ya ? Sampai sekarang malah saya yang memangkas, gara-gara mau mengambil buahnya yang sangat tinggi di pucuk. 

Buahnya kayak tongkat kurang lebih 30 centimer panjangnya, nama  pasarnya “Klenthang” (e dari enak) bila masih muda enak disayur asem, kulitnya sedikit diserut, hingga nampak kayunya dipotong-potong  10-15 cm, untuk pegangan waktu menghisap isinya, memang ueenak, sepahnya dibuang.

Lha kok di Wikipedia, Kelor ini diberi tempat terhormat, tertulis daun-daun-nya sebagai makanan yang bisa membantu gizi dunia miskin di Asia-Afrika untuk menambah asupan vitamin mineral dan asam amino, karena kandungannya yang luar biasa kayanya.

Sungguh, saya tidak akan men-search nama “Pohon Kelor” di google Indonesia bila saya tidak penasaran oleh keterangan dari kakak saya yang tinggal satu-satunya dari Jakarta, walau umurnya 4 tahun lebih tua dari saya.

Setelah saya pernah dirawat karena “stroke”, hasil C.T. scan (computerized tomografic)  penyumbatan di pembuluh darah di kepala kiri, sehingga bagian kanan dari kaki sampai tangan dan jari jarinya sulit digerakkan, kulitnya rasa ba’al dan kesemutan.

Ilmu kedokteran sudah sangat biasa menangani kasus penyakit stroke jenis ini, nothing special, namanya cerebro vascular disease. Aku diberi infuse dan lewat infuse ini obat injection diberikan.

Waktu dipeiksa tekanan darah saya 180/ 79 dan menurut hasil check darah cholesterol saya HDL 240 dengan selanjutnya saya tidak ingat. Ini biang keladinya. Angka ini saya bisa keliru, dokternya tidak, sudah tercantum dalam status.
 
Kakak saya kemudian memerlukan telepon ke saya bahwa Pohon Kelor adalah obat buat stroke model ini, dia menemukan di buku tipis dan cetakan lama (kegemarannya membaca buku-buku lama) selanjutnya dia bilang 3 helai daun-daunnya majemuk kecil-kecil dalan satu tangkai. Seperti Daun Katu, digodog (direbus) dengan tiga gelas air hingga separo, sudah itu diminum dua kali.

Saya mulai penasaran lantas seperti biasanya saya tanya pada Google Indonesia, Saya ketik “Pohon Kelor” ternyata ada banyak sekali artikel mengenai pohon ini. Sebaiknya pembaca blog ini nanti search sendiri di Google.

Pada Pokoknya ada dua sisi yang diutarakan atas dasar penelitian :

Dari sisi gizi makanan ternyata daun dan buah kelor sangant bagus penelitian USDA :
  • Vitamin A dari wortel 1,6 mg       - Vitamin A Daun Kelor   6,8 mg
  • Calcium di susu murni `120 mg    - Calcium  Daun Kelor    440 mg
  • Kaliumdi susu murni     88 mg       - Kalium   Daun Kelor    259 mg
  • Protein Yoghurt            3,1 mg      - Protein Daun Kelor        6,7 mg
  • Vit C  di Jeruk               10 mg     -  Vitamin C Daun Kelor  220 mg
USDA menganjurkan menjadikan Daun Kelor sebagai bahan makanan tambahan untuk memperbaiki asupan gizi harian di daerah kelaparan, dengan memproses daun ini menjadi bubuk kering, yang nanti dicampur makanan. Luar biasa bukan ?

Cuma anehnya Daun Kelor (Moringa oleifera) ini juga obat yang mysterious. Bisa dipakai sebagai obat penurun tekanan darah atau hypertensi, dengan dosis tiga tangkai daun majemuk direbus dengan tiga gelas air, digodog hingga tinggal separoh, terus dibagi dua, untuk diminum dua kali. Kebetulan saya punya tanaman Kelor yang lagi semi, karena dua bulan yang lalu aku potongi cabang-cabangnya yang lagi berbuah yang masih enak disayur.
Obat jalan yang aku harus minun adalah penguat syaraf dan penurun tekanan darah, pengencer darah dan vitamin.

Di Google ada orang yang bercerita, dia bekerja di Papua, seorang temannya bernama Hans.  Dia ini menderita kesemutan di bagian dari tubuhnya, padahal urusan medical attentions pasti nomer wahid.  Dia tidak telaten, akirnya dia makan bubukan Daun Kelor (yang sedianya buat orang kurang gizi di Papua) lho kok kesemutannya sembuh lebih cepat.    

Kini sebagai efect ikutan dari si penyakit yang namanya cerebrovascular disorder ini, badanku sebelah kanan ya berasa ba’al dan sedikit kesemutan, dan aku juga mencoba minum rebusan Daun Kelor, karena banyak keterangan ini bisa membantu penyembuhan stroke, tidak ada ruginya mengkonsumsi rebusan Daun Kelor ini buatku. Setelah beberapa kali kuminum rebusan daun Kelor ini, badan juga rasanya tambah segar. (*)




0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More