Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

INDONESIA PUSAKA TANAH AIR KITA

Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia tempatku mengabdikan ilmuku, tempat berlindung di hari Tua, Sampai akhir menutup mata

This is default featured post 2 title

My Family, keluargaku bersama mengarungi samudra kehidupan

This is default featured post 3 title

Bersama cucu di Bogor, santai dulu refreshing mind

This is default featured post 4 title

Olah raga Yoga baik untuk mind body and soul

This is default featured post 5 title

Tanah Air Kita Bangsa Indonesia yang hidup di khatulistiwa ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus senantiasa kita lestarikan

This is default featured post 3 title

Cucu-cucuku, menantu-menantu dan anakku yang ragil

This is default featured post 3 title

Jenis tanaman apa saja bisa membuat mata, hati dan pikiran kita sejuk

Minggu, 20 April 2014

PARTAI GOLPUT SADAR.

Bila  sudah sampai tahap kapan Ketua Partai bertindak sendiri menawarkan dukungan angautanya mestinya dengan harga yang pantas untuk dia sendiri, bila Perangkat Pimpinan Partai sudah berjama’ah kolusi menggelapkan duit Negara besar besaran, bila Pimpinan Tertingginya marah merengut secara pribadi kepada Pimpinan Partai yang lain membawa bawa partainya, bila pemimpin Partai sudah tidak mempnyai ideeologi untuk mengarahkan prilaku Pimpinan dibawahnya (sembarangan memilih orang) dan tidak bisa mempersatukan anggautanya lagi dcalam satu azas yang universal, maka:
BIsa dibahasakan dengan kata yang lebih lugas yaitu egocentis, paranoid, egomaniak memilih kroni yang membat dia senang.
Maka saatnya ada antipoda baru dalam masyarakat, yang menjadi kebalikan dari semua itu yaitu Partai Golput Sadar. Partai dimana angauta leluasa berkarya untuk mesyarakat, Pimpinan sangat longgar dan berjenjang jelas, dimana kesukarelaan inisiatip baik untuk masyarakat menjadi motief utama berorganisasi, maju kedepan membawa panji panji kebersamaan dalan pluralitas bangsa ini.
Partai ini seharusnya menjadi semacam gerakan Pramuka, berideologi pantang mencuri/korupsi anti segala bentuk Despotisme sipil maupum militer dan hanya mengabdi pada lepentingan masyarakat sebisanya kayak yang sudah dijalani sekarang, mereka golput bangsa ini hingga mencapai 40% suara. Hanya menyatukan diri dalam kenyataan cita cita yang sama sederhanahya dengan cita cita Bangsa ini, Golput bisa berarti Golongan Putra Putri Sadar jadi sejatinya anak anak bangsa ini yang lagi prihatin.
Demikian usul ini diproklamasikan tanggal 19 April 2004 jam 8 30 oleh Ide Subagyo di google ide subagyo.com

Sabtu, 19 April 2014

GOLPUT, INTERPRETASI PILIHAN MEREKA

Siapakah Golongan Putih yang bikin kita repot repot menebak nebak apa interpretasi pilihannya itu ?
Mbok biar sudah, mereka sudah menentukan pilihannya, dan go to hell, wong keberadaan, prosentase keberadaannya di daftar pemilih tidak akan mempengarui  apa apa mengenai hasil pemilihan umum diseluruh Negara.
Bagaimana tidak merpakan teka teki, yang menggoda wong jumlahnya secara Nasiobal hingga 50 % ? O itu tidak monolith, dari banyak unsur unsur yang tidak peduli entah karena sibuk dagang, sibuk jadi tukang parkir, menyiram ladang bawang merahnya dengan ebor ( pengangkat Air dengan tenaga tangan untuk pengairan, sibuk sibuk sibuk) jadi tidak usah hiraukan mereka. Ya, biar sbagian dari 50% yang Golput ini 10 persennya seperti yang diperkirakan oleh quick countings centres, oleh pemimpin Partai, oleh Pengamat yang menunjuk dirsendiri, tapi sisanya terlalu banyak yang menggeram bersama suara angin menjelang badai guntur, menjerit bersama decitan rumpun bamboo tua yang kena prahara, tiada manusia yangmendengarnya, tiada malaikat yang mencatatnya, geraman liar sebelum terompet berbunyi.
Tidak satupun calon Pemimpin baik Partai maupu Perorangan, calon pembuat undang undang yang  mendakwahkan kebersamaan, dari bangsa yang plural ini– dalam keadilan, semua mau menang, semua mau mengalahkan yang lain. Suara meledak ledak penuh nafsu, yang lain harus lenyap, yang lain tidak ada hak hidup bersama dengan golongannya dalam bangsa ini, bersama haru biru bau sampah, mendengung bak kerumunan lalat, makan uang rakyat untuk menipu rakyat, kayak ulat tentara menyerbu daun kedele. Jadi 40% pemilih yang datang ke Tempat Pemberian Suara, sopan, tertib, baradab ternyata hanya menyoblos bagian putih dari kertas suara, yang membuat kertas itu tidak berharga, seperti suaranya golput di penghitungan suara. Mereka monolith dan seragam dalam hal ini, di pulau Jawa jumlahnya hingga 40% tanpa koalisi, bukan sekedar malas, nggak punya waktu, sakit hati. Golput yang ini nanti matanya telinganya tetap nyalang melotot, menghitung pencuri dan harta yang dicuri, kerugian ekonomi generasi ke generasi, bukan saja kerugain materi, tapi kerugian jiwa pejuang bangsa  ini, dalan kebersamaan yang plural, sama masyarakat dan dimata hukum, dihadapan kesulitan berdiri dikaki sendiri. Apalagi setelah tahu bahwa Panca Sila, UUD 1945 suah ditukaqngi habis habisan, Ini ideology tau.*)
Ada rumour dari https//www google.com/searh?….. hari tg 19/4/2014 ini,  di Aceh Utara ada 17 gereja ditutup, beberapa wihara oleh mayoritas masyarakat dipimpin oleh Gubernurnya, itukah hasil kemenangan Pemiluda ?  Semoga berita ini tidak benar.

Senin, 14 April 2014

KELICIKAN DAGANG OLEH PENJUAL JASA.


Namanya “penjual “ jasa,  jadi dia termasuk pedagang, alias pencari keuntungan. Tidak memandang besar atau kecilnya usaha itu, umpama jasa angkutan. Jasa dari pelaku tunggal seperti tukang becak, tukan sado, sopir taksi. Sampai jasa angkutan raksasa dengan alat canggih umpama pesawat terbang, pada dasarya sama.
Yang saya bicarakan disini, apa yang dilakukan oleh Perusahaan Penerbangan yang meng-claim dirinya sebagai penjual jasa pernerbangan kelas murah. Ada untungnya claim ini, paling tidak para Pegawainya sudah menyadari untuk dapat gaji lebih sedikit dari Perusahaan sejenisnya.
Apa yang dihadapi oleh calon langganan Perusaan Penerbangan jenis ini adalah Pegawai counter ticket, yang tentu saja dibayar lebih murah dari Perusahaan Penerbangan yang lain, maklum.
Kelicikan operator tunggal jasa yang ini yang kelas teri seperti tukan becak, sopir taksi, kita semua tahu adalah upaya untuk menambah penghasilan, maklum. Kita dikota lain tidak hafal alamat yang kita tuju, diketahui oleh operator teri dari angkutan yang menjual jasanya kepada kita, pasti kita diajak putar putar sehingga jarak tujuan kita jauh, untuk pembenaran ongkos yang dia minta – ini suatu kelicikan ya maklum.
Saya bicarakan akal licik, disengaja apa tidak, yang dilakukan oleh Counter penjualan ticket Lion Air Surabaya.
Karana untuk berbela sungkawa keponakan saya yang meninggal hari selasa tg 1 April 2014,  kami ( saya diantar putri saya) beli ticket Surabaya – Jakarta pp, seperti biasa di Counter penjualan ticket Kion Air dan mendapat tiket taggal 2 April sore ke Jakarta dan sore tgl 3 April untuk pulang ke Surabaya. Lha wong belinya di counter Lion ya mestinya pesawat Lion, tanpa kami diberi tahu dan sadari pulangnya kami diberi ticket pesawat Batik Air, sister companya dari Lion Air, kami kira ya biasa.
Ternyata tidak, Taksi pengantar kami  beritahu kami naik Lion air di terminalnya, diturunkan di terminal 1 A. benar. Mulai problem, di check in  counter seorang gadis berseragam Lion dengan santainya melayani pemuda ganteng yang lagi check in dengan koper banyak, kemudian penumpang lain disamping kami, kamudian penumpang lain yang baru tiba tapi petugas ini sudah meliat dari jauh tiket Lion nya, baru kami.  Kita langsung ditolak pintu check in ini di terminal 1 A, karena pesawat Batik Air ada di terminal 3 A, kami harus keluar lagi, titik.
Saya bekas pasien stroke bagian kanan, sehingga jalanpun dengan efford yang cukup besar, kami membuat U turn dipintu keluar jalan kaki tentu saja, kembali ditempat dimana kami turun dari taxi lk 200 meter yang untuk saya cukup berat. Mendadak saja sudah ada taxi tidak resmi menawari kami untuk diantar ke terminal 3 A  dengan ongkos lima puluh ribu rupiah, sewtelah kami tawar ( bisa jauh lebih tinggi) karena ternyata terminal 3 A cukup jauh berputa putar lewat viaduct turns sampai di terminal yan dituju. Menurut anak saya di Jakarta itu sudah murah sekali mengingat waktu take off sudah dekat.
Setelah benar benar duduk di kursi pesawat yang dengan haknya sendiri adalah Batik Air, setelah berhenti ngos ngosan, saya baru berfikir, apakah ini bukan kelicikan orang dagang, untuk tidak memberi tahu kami atau menyatakan dalam ticketing di Surabaya  bahwa ticket Batik Air memang harus dijual di Counter ticket Batik Air yang harus member tahu tahu persis dia nongkrong di terminal mana. Iha bila dibeli di ticket counter Lion Air, ya dilayani tapi yang terhormat petugas counter ticket Lion Air tidak harus tahu, apalagi memberi tahu kami bahwa pesawat Batik Air di Bandara Sukarno Hatta untuk domestic flight di terminal mana
Perkara penumpang harus merogoh saku lagi untuk satu jaringan petugas counter ticket* disatu kota dengan kota lain dengan taxi gelap bandara, Managemen Perusahaan tidak perlu tahu, ya maklum, untuk tambahan gaji petugas counter apapun yang harus “nrimo” karena perusahaan dimana dia kekerja adalah Perusahaan Penerbangan kelas murah. Organisasi jaringan mencari tambahan ini sangat mudah dibuat mengingat komunikasi yang cepat  canggih dan murah saat ini.
Yang perlu para calon konsumen supaya menyadari benar benar dimana posisinya, tidak saban hari dia naik pesawat dan menghadapi siapa dia*)


AZAS POKOK KEHIDUPAN ISLAMI, BISMILLAHIRAKHMANIRRAKHIM

Saya sungguh terpesona oleh ayat ini, saya memahami artinya jaitu Dengan nama Allah yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih, dan saya yakin ayat ini diperkuat dengan keberadaan ayat lain berikutnya di surrah Al Bakarah ayat 30 yang menyataan bahwa Allah telah menunjuk Manusia sebagai Khalifahnya dimuka Bhumi.- google dengan kata kunci rahasia makna "ba" dalam kalimat bismillah-
Menurut logika saya Khalifah ini yang harus memulai segala aktivitasnya dalam hidup denga ikrar tiada lain demi mewujudkan sifat rakhman dan rakhim kepada seluruh Alam - Rakhmatanlilalamin.
Bahwa Allah sudah jauh jauh menyediakan jalan selamat mengawal pekembangan umat manusia dari masyarakat Feodal ke masyarakat berikutnya jaitu masyarakat Demokratik, dengan mengikuti fithrah manusia yang sebenarnya yaitu rakhman dan rakhim. Sebab tanpa itu ternyata harus lewat  Despotisme baru: Kayak Kopral Hitler, Jendral Hideki Tojo, Benito Mussolini,  Jendralisimus Stalin, Mao Tsedong/ Jendralisimus Ciangkaishek, Edgar Hoover ( Direktur FBI th 1950…), jendral Ben Gurion, Dr. Duvallier, Jendral Suharto, Kolonel Ferdinand Markos, Jendral Pinochet, Jendral Zia Ul Haq, Jendral Saddam Husain, Jendral Pervez Musyaraff, Mobutu Seze Seko, Kolonel Muamar Gaddafi,  dan masih banyak yang saya lupa yang lebih menyakitkan. Sedangkan murid dan sekutu entitas itu untuk merusak Dunia Manusia, tetap disembunyikan di Lembaga Lembaga Penguasa Dunia sepeti Word Bank dan IMF, Club Davos dengan segala kedoknya, tidak usah dicari, kentara tapi tidak nampak, atas kuasa si Pintar,karena tua-nya
Mengingat betapa keras hati, sombong dan tinggi hati para penghuni padang pasir yang menerima wahyuNya ini. 
Sifat-sifat jelek ini sangat didukung oleh susunan masyarakat yang keras feodalistis. Mereka masih berfikir bahwa anak/keturunan dari si Feodal yang jumlahnya puluhan sampai ratusan bahkan ribuan adalah pangeran dan putri, ribuan mereka ini, lain dari anak orang biasa.
Orang padang pasir harus sesekali berdagang dengan masyarakat sekitarnya sampai ratusan kilometer jaraknya dari oasis dimana mereka tinggal. Dalam wahyuNya sangat banyak ayat ayat  mengingatkan orang orang ini yang memeluk Agama Islam, mengenai perilaku berdagang yang tidak bertentangan dengan azas pokok ajaran Islam. Umpama tidak ingkar janji, memerdekakan budak yang masuk Islam, tidak memalsukan sukatan dan timbangan, tidak makan riba, melakukan musyawarah untuk sepakat demi keikhlasan dagang, membayar pekerja/buruh sebelum keringatnya dilap tuntas, dilarang menimbun bahan makanan untuk mendapatkan keuntungan dan masih banyak lagi. Ini yang sampai sekarang belum terlaksana sepenuhnya,  akibat watak yang  mengendap pada manusia ini sejak semula, belum bisa dikalahkan oleh azas dan ikrar pertama Agamanya.
Bismillahirakhmanirrakhim, malah saya melihat  entitas yang berusaha menyelewengkan dari azas pokokya, dengan mengubah context artinya dalam bahasa Indonesia tahu bahwa Muslimin dan muslimah disini amat banyak dan masih terbelakang, berasal dari kalangan bawah (Sudra dimasa Hindu) dengan tidak menyebutnya- ayat ini waktu memimpin sholat  langsung Alhamdulillahhirobil alamin= Terpujilah Allah yang menguasai segala alam.
Dengan mempertahankan susunan masyarakat feodal dan pertuanan disamarkan dengan hubungan mukhrimah ( terutama wanita pekerja dirumah tangga), dimana wanita yang masuk rumah tangga tuannya sudah dianggap mukhrim, akibatnya sangat mungkin terjadi pelecehan seksual, perkosaan yang mendapatkan perlawanan keras dari TKW, yang maksudnya hanya mencari nafkah disitu semata,  hingga terjadi pembunuhan oleh TKW yang kalap mempertahankan kehormatannya diinjak injak, hal yang begini di abaikan oleh Hakim Negara Arab, wong sudah berani jadi mukrimah keluraga itu, malah dibalas dengan menjatuhkan hukum pancung, kecuali bila ditebus dengan uang milliaran rupiah kepada keluarganya si pemerkosa almarhum.
Rupanya seorang Nabi Allah dengan pembukaan Wahyu nya Bismillahirrokhmanirokhim masih terus-menerus berupaya dan dilanjutkan dengan ummat penerusnya untuk menaklukkan sifat jahilliah sebagian besar dari bangsa ini.  Jangankan Sabda Allah yang disampaikan kepada seorang Nabiullah oleh Malaikat Jibril,  Tuhan sendiri menurut ajaran Kristiani mengajarkan ajaran kasih yang membuat hati bangsa Viking dan Teuton yang kejam pemuja kekuatan fisik dan suka membunuh dimasa lalu, sekarang lumer sembuh dari jahilliahnya (sekarang malah mendirikan welfare states), malah -menurut keyakinan Nasrani- kemudian disalibkan oleh marga  Semit ini, tapi oleh kuasa Allah -masih menurut keyakinan Nasrani- hidup kembali dalam tiga hari.

Ke benua Amerika orang yang jauh jauh menyeberang samudra datang ke Dunia Baru karena  teraniaya di negerinya sendiri, WASP ( white anglo saxon protestan) ini mempraktekkan kasih, ajaran Yesus Kristus dengan berhasil, merata dikalangan mereka, sedikit sedikit bilang “so sorry”. Pangeran dan Putri Arab belajar disana puluhan ribu orang, bahkan tidak terkesan apa apa, mereka dikatakan kafir. Malah meniru marganya sendiri orang Yahudi pemuja kekuatan fisik dan membuat uang kertas dihargai dengan nilai amat tinggi yang ditrapkan di Amerika Serikat dengan memanipulasi ketersediaan pangan seluruh Dunia.
Dimana saja umat muslim banyak, disitu entitas ingkar dan manusia sekutunya ini,  sangat bernafsu menyelewengkan ajaran Wahyu Illahi yang disampaikan oleh Islam makin menjadi jadi. Me-nomersatukan yang tidak pokok dan mengabaikan yang pokok, yaitu ikrar Bismillahirakhmanirrakhim. 
Malah tega jadi algojo tanpa peradilan apapun di tahun 1965,  jutaan petani penerima tanah nurut UUPA  th 1960 dibantai di Pulau Jawa di Sumatra (bekas perkebunan tebu dan tembakau punya de Nederlands Indie), dengan tuduhan  para petani ini anti Tuhan alias kafir jadi halal dibunuh,  malah sekarang ada yang jadi teroris Dunia, mencederai nama Islam diseluruh Dunia.
Tidak heran Ikwanul Muslimin gagal mengangkat derajad Bangsa Mesir dimata Dunia, tidak heran di Indonesia partai partai Islami yang berkiblat ke Ikhwanul muslimin cukup hanya jadi gurem, dikasih kesempatan sedikit saja kaum sudrun yang ngendon disitu sudah mengumbar nafsu syahwat yang luar biasa kayak LHI, Fnh, membelakangi azas Pamannya yang Pendiri satu Partai dengan azas yang sama, dianggap politik biasa. Meskipun tindakan ini tidak kenal malu, lain lagi sudah jadi Pemimpin tertinggi Partai (dengan nyuap anggauta konggres partainya pake duit dari korupsi) malah tidak amanah, ndadi melawan mentornya, mengerahkan para sudrun untu mencuci uang korupsi trilyunan, kok bisa ya ? dasar pembenarannya apa ?. Hebat sekali entitas yang bekerja keras ini, mumpung masih ada waktu ( sebelum masuk neraka).  Duh Gusti, Audzubillahiminasyaithonirojim ? – Jauhkanlan kami dari godaan syaithan yang terkutuk.(*)

Rabu, 09 April 2014

ASKESKU SAYANG ASKESKU MALANG

Ini artikel yang tidak menarik, wong mengenai Asuransi Kesehatan (ASKES) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)  yang yang masih dinas atau sudah pensiun,  dengan 2 anaknya yang belum dewasa juga ABRI yang sudah pensiun tinggal penyakitnya yang menumpuk, akibat masa muda yang berat  Konon pihak lain ada yang mau memotong gaji pegawainya dan memasukkannya kedalam program askes ini. Yang jelas P.T ASKES adalah BUMN (Badan Usaha MIlik Negara) 100%
Jumlah pegawai Negeri dan pensiunan ABRI sangat banyak kurang lebih 16,8 juta orang, sehingga P.T. Askes dapat mengandalkan “hukum bilangan besar” arti kasarnya yang membayar iuran bulanan masih lebih besar dari yang sakit dan perlu biaya. Konon di Amerika Serikat tahun tigapuluhan, setiap Serikat Buruh juga menarik potongan gaji untuk dikumpulkan dalam Asuransi kesehatan buruh, karena hukum bilangan besar inilah para gembong Mafia memperebutkan uang potongan bulanan hasil asuransi ini yang jumlahnya sampai billions dollar. Uang mudah, untuk dipakai berspekulasi dan diselewengkan, tanpa menengok ke pelayanan claim yang ada dengan segala dalih, segala kabut clausules untuk menolak claim,  entah sekarang. Dikalangan Pegawai Negeri  SIpil yang muda muda, kartu askes mereka tidak popular,  sangat jarang dipakai, karena pelayanannya repot, antrinya panjang, udara ruang pengap tunggu yang penuh sesak, fotocopy segala surat dari loket berderet deret, untuk penyakit berat yang harus segera dibedah saja harus menunggu giliran, dengan hitungan minggu sampai bulan, begitulah gambaran yang ada di benak mereka, orang muda ngikuti Askes malah tambah sakit, mending ke Dokter swasta, dengan obat yang cespleng karena bukan obat generic.  Lha iyalah, potongan gaji tidak seberapa, bagi mereka mencari uang gampang sementara punya Kantor yang dibutuhkan sangat oleh Publik. Apalagi bagi mereka yang sudah dalam “eselon” apapun amit amit ndak bakal nanti menggunakan kartu askes.
Lain halnya dengan PNS ( Pegawai Negeri SIpil) yangh eselon tinggi VVIP umpama anggauta DPR RI ada program khusus yang juga diambikan dari pool iuran asuransi PNS, bahkan untuk berobat di Luar Negeri, komplit beserta keluarga dekat, yang saya yakin sampai sekarang masih ada, karena besarnya dana yang mengumpul, dan mudahnya menyaring dan mengesampingkan claim yang berat berat, sebab si claimmer mati duluan.
Sekarang entah karena apa, apa mungkin menjelang bubarnya Kabinet Presidensial, membentuk Kabinet baru, entah meniru Obama, entah seperti Raja Harun Al Rayid  yang  menyamar, melihat rakyat sakit ditolak sesudah menjalani antrean yang mengalahkan pasar tumpah penuh sesak  diruang tunggu Rumah Sakit Pemerintah, oleh sebab yang misterius, mendadak di umumkannya adanya BPJS utuk Kesehatan (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial ) Kesehatan, bagi seluruh rakyat yang hidup.
Jumlah rakyat Indonesia 250 juta secara kasar, peserta ASKES hanya 16,8 juta. Duit yang dikumpulkan bertahun tahun mendadak  pada hari hari pertama, bulan bulan pertama dibebani dengan 2% saja rakyat yang sakit,  sudah 5 juta orang, mana tahan ?
Nampaknya Penyelenggara ASKES lah yang sungsang sumbel. BPJS nya masih menata diri sambil menanti rakyat yang mendaftarkan diri atau otomatis terdaftar, tapi duit preminya kan belum banyak ? Lha yang sakit ya segera harus dilayani, ongkosnya ? ya ndompleng dulu yang sudah ada dari ASKES. Ya bila cuma burung nencicit, kerbau melenguh, bila ini Kabinet Pemerintah ya tinggal memerintahkan, jadinya ya obat obatan yang dibeli untuk keperluan ASKES dipakai dulu, akibatnya bisa dibayangkan dalam beberapa hari saja gudang gudang askes sudah kosong. Askes tidak bisa mengelak ASKES tidak bisa melenguh, harus tetap melayani anggautanya yang sudah terbiasa ke ASKES, terbiasa antrean panjang, terbiasa obat habis, nunggu sambil beli ngecer di apotik swasta, terbiasa dengan obat generic, ASKES menempuh “bahaya” menarik uang dari obat yang diresepkan ( biasanya sudah dibayar oleh pool uang ASKES jadi gratis) hanya pada kemasannya obat askes ini dicap dengan kata ASKES*. Berhubung dia Perusahaan dengan pembelian sangat besar, dan bila satu product dibeli oleh ASKES obat generic ini tidak perlu dipromosikan lagi dengan beaya yang cukup besar ( hingga 25% beaya produksi), maka para pensiunan baik PNS maupun ABRI terpaksa mengganti harga obat yang mendapat potongan  ini, meskipun obat generic, obat langganan orang orang manula ini cukup mahal ( untuk diabetic, hyperetensi, jantung, cardiovascular deseases, syaraf, osteoporosis dll). Dan orang orang yang sudah tak terpakai ini harus merogoh kantungnya dalam dalam akibat dari lenguhan ini.
ASKES sebagai BUMN yang berhasil menjaga citranya dihadapan nasabahnya yang manula tapi tidak bodoh, menghadapi godaan yang sangat besar dari Perusahaan Pharmacy yang serius maupun yang “me too”  menjamur dimusim hujan, karena takut pada Allah semata. Lagipula apa susahnya menguras gudang obat obatan untuk dijual diluar ? Kan tinggal menghapus cap* ASKES yang tintanya tidak sekhusus tinta Pemilu. Bahkan bisa dikerjakan sendiri oleh Apotik Apotik Askes, sekaligus mendIni artikel yang tidak menarik, wong mengenai Asuransi Kesehatan (ASKES) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)  yang yang masih dinas atau sudah pensiun,  dengan 2 anaknya yang belum dewasa juga ABRI yang sudah pensiun tinggal penyakitnya yang menumpuk, akibat masa muda yang berat  Konon pihak lain ada yang mau memotong gaji pegawainya dan memasukkannya kedalam program askes ini. Yang jelas P.T ASKES adalah BUMN (Badan Usaha MIlik Negara) 100%
Jumlah pegawai Negeri dan pensiunan ABRI sangat banyak kurang lebih 16,8 juta orang, sehingga P.T. Askes dapat mengandalkan “hukum bilangan besar” arti kasarnya yang membayar iuran bulanan masih lebih besar dari yang sakit dan perlu biaya. Konon di Amerika Serikat tahun tigapuluhan, setiap Serikat Buruh juga menarik potongan gaji untuk dikumpulkan dalam Asuransi kesehatan buruh, karena hukum bilangan besar inilah para gembong Mafia memperebutkan uang potongan bulanan hasil asuransi ini yang jumlahnya sampai billions dollar. Uang mudah, untuk dipakai berspekulasi dan diselewengkan, tanpa menengok ke pelayanan claim yang ada dengan segala dalih, segala kabut clausules untuk menolak claim,  entah sekarang. Dikalangan Pegawai Negeri  SIpil yang muda muda, kartu askes mereka tidak popular,  sangat jarang dipakai, karena pelayanannya repot, antrinya panjang, udara ruang pengap tunggu yang penuh sesak, fotocopy segala surat dari loket berderet deret, untuk penyakit berat yang harus segera dibedah saja harus menunggu giliran, dengan hitungan minggu sampai bulan, begitulah gambaran yang ada di benak mereka, orang muda ngikuti Askes malah tambah sakit, mending ke Dokter swasta, dengan obat yang cespleng karena bukan obat generic.  Lha iyalah, potongan gaji tidak seberapa, bagi mereka mencari uang gampang sementara punya Kantor yang dibutuhkan sangat oleh Publik. Apalagi bagi mereka yang sudah dalam “eselon” apapun amit amit ndak bakal nanti menggunakan kartu askes.
Lain halnya dengan PNS ( Pegawai Negeri SIpil) yangh eselon tinggi VVIP umpama anggauta DPR RI ada program khusus yang juga diambikan dari pool iuran asuransi PNS, bahkan untuk berobat di Luar Negeri, komplit beserta keluarga dekat, yang saya yakin sampai sekarang masih ada, karena besarnya dana yang mengumpul, dan mudahnya menyaring dan mengesampingkan claim yang berat berat, sebab si claimmer mati duluan.
Sekarang entah karena apa, apa mungkin menjelang bubarnya Kabinet Presidensial, membentuk Kabinet baru, entah meniru Obama, entah seperti Raja Harun Al Rayid  yang  menyamar, melihat rakyat sakit ditolak sesudah menjalani antrean yang mengalahkan pasar tumpah penuh sesak  diruang tunggu Rumah Sakit Pemerintah, oleh sebab yang misterius, mendadak di umumkannya adanya BPJS utuk Kesehatan (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial ) Kesehatan, bagi seluruh rakyat yang hidup.
Jumlah rakyat Indonesia 250 juta secara kasar, peserta ASKES hanya 16,8 juta. Duit yang dikumpulkan bertahun tahun mendadak  pada hari hari pertama, bulan bulan pertama dibebani dengan 2% saja rakyat yang sakit,  sudah 5 juta orang, mana tahan ?
Nampaknya Penyelenggara ASKES lah yang sungsang sumbel. BPJS nya masih menata diri sambil menanti rakyat yang mendaftarkan diri atau otomatis terdaftar, tapi duit preminya kan belum banyak ? Lha yang sakit ya segera harus dilayani, ongkosnya ? ya ndompleng dulu yang sudah ada dari ASKES. Ya bila cuma burung nencicit, kerbau melenguh, bila ini Kabinet Pemerintah ya tinggal memerintahkan, jadinya ya obat obatan yang dibeli untuk keperluan ASKES dipakai dulu, akibatnya bisa dibayangkan dalam beberapa hari saja gudang gudang askes sudah kosong. Askes tidak bisa mengelak ASKES tidak bisa melenguh, harus tetap melayani anggautanya yang sudah terbiasa ke ASKES, terbiasa antrean panjang, terbiasa obat habis, nunggu sambil beli ngecer di apotik swasta, terbiasa dengan obat generic, ASKES menempuh “bahaya” menarik uang dari obat yang diresepkan ( biasanya sudah dibayar oleh pool uang ASKES jadi gratis) hanya pada kemasannya obat askes ini dicap dengan kata ASKES*. Berhubung dia Perusahaan dengan pembelian sangat besar, dan bila satu product dibeli oleh ASKES obat generic ini tidak perlu dipromosikan lagi dengan beaya yang cukup besar ( hingga 25% beaya produksi), maka para pensiunan baik PNS maupun ABRI terpaksa mengganti harga obat yang mendapat potongan  ini, meskipun obat generic, obat langganan orang orang manula ini cukup mahal ( untuk diabetic, hyperetensi, jantung, cardiovascular deseases, syaraf, osteoporosis dll). Dan orang orang yang sudah tak terpakai ini harus merogoh kantungnya dalam dalam akibat dari lenguhan ini.
ASKES sebagai BUMN yang berhasil menjaga citranya dihadapan nasabahnya yang manula tapi tidak bodoh, menghadapi godaan yang sangat besar dari Perusahaan Pharmacy yang serius maupun yang “me too”  menjamur dimusim hujan, karena takut pada Allah semata. Lagipula apa susahnya menguras gudang obat obatan untuk dijual diluar ? Kan tinggal menghapus cap* ASKES yang tintanya tidak sekhusus tinta Pemilu. Bahkan bisa dikerjakan sendiri oleh Apotik Apotik Askes, sekaligus mendapatkan keuntungan yang besar. Ini adala segampang permainan anak anak bagi parta Eselon yang pergaulannya luas dikalangan Perusahaan Pharmasi, baik yang putih, hitam maupun abu abu. Unutk dapat ngisi kembali gudang gudangnya dengan placebo yang sudah di cap ASKES. Sebagai ilustrasi obat generic yang merek dagangnya “Hydril” 1mg, saya kehabisan, di apotik di Bogor,  satu Rumah Sakit besar, separo strip isi 7 karena kandungannya 2 mg dihargai dengan hampir 150 ribu rupiah, menurut penunggu loket ini harga umum, Di Surabaya harga apotik ASKES dengan stripnya di cap askes hanya kira kira 55 ribu satu strip, saya memakai 1 mg sehari. Dasar, ndak ngerti to pensiun duda saya itu berapa.
 Saya kira factor persaingan harga yang membuat harga umum ini terkontrol apabila ada tender besar, tapi bagaimana menjelaskan kok selisih harga umum dan harga ASKES masih begitu tinggi ?
Makanya Menteri Kesehatan Dr Fadilah Sapari Nampak tegar, ada sumber lain yang tidak langsung berhubungan dengan publik seperti ASKES ini. Dia abaikan yang ini.
Dilain sisi jumlah premi yang terkumpul dari katakan dari 100 juta nasabah, memang sangat besar seketika itu, jangan jangan bila ada oknum sudrun yang “ngemping” artinya minta dibayar duluan oleh konsursium konglomerat,  hingga beberapa saat sampai duit itu ngumpul baru dibayar, tentu saja dengan kepercayaan dan bunga. Ini dikerjakan sekarang karena ada keperluan mendadak uang banyak sekali untuk beberapa bulan mendatang. Ya pintar toh nanti dibayar dengan pengeluaran fiktif dari premi 100 juta nasabah, kayak biasanya, jadi pasti lunas. Ya pintar, tapi kualat bikin susah manula pensiunan yang ASKESnya tidak dibayar sepenuhnya dan  tanpa daya akibat lenguhannya*)
apatkan keuntungan yang besar. Ini adala segampang permainan anak anak bagi parta Eselon yang pergaulannya luas dikalangan Perusahaan Pharmasi, baik yang putih, hitam maupun abu abu. Unutk dapat ngisi kembali gudang gudangnya dengan placebo yang sudah di cap ASKES. Sebagai ilustrasi obat generic yang merek dagangnya “Hydril” 1mg, saya kehabisan, di apotik di Bogor,  satu Rumah Sakit besar, separo strip isi 7 karena kandungannya 2 mg dihargai dengan hampir 150 ribu rupiah, menurut penunggu loket ini harga umum, Di Surabaya harga apotik ASKES dengan stripnya di cap askes hanya kira kira 55 ribu satu strip, saya memakai 1 mg sehari. Dasar, ndak ngerti to pensiun duda saya itu berapa.
 Saya kira factor persaingan harga yang membuat harga umum ini terkontrol apabila ada tender besar, tapi bagaimana menjelaskan kok selisih harga umum dan harga ASKES masih begitu tinggi ?
Makanya Menteri Kesehatan Dr Fadilah Sapari Nampak tegar, ada sumber lain yang tidak langsung berhubungan dengan publik seperti ASKES ini. Dia abaikan yang ini.
Dilain sisi jumlah premi yang terkumpul dari katakan dari 100 juta nasabah, memang sangat besar seketika itu, jangan jangan bila ada oknum sudrun yang “ngemping” artinya minta dibayar duluan oleh konsursium konglomerat,  hingga beberapa saat sampai duit itu ngumpul baru dibayar, tentu saja dengan kepercayaan dan bunga. Ini dikerjakan sekarang karena ada keperluan mendadak uang banyak sekali untuk beberapa bulan mendatang. Ya pintar toh nanti dibayar dengan pengeluaran fiktif dari premi 100 juta nasabah, kayak biasanya, jadi pasti lunas. Ya pintar, tapi kualat bikin susah manula pensiunan yang ASKESnya tidak dibayar sepenuhnya dan  tanpa daya akibat lenguhannya*)

Minggu, 06 April 2014

CARA PENYELEWENGAN YANG SANGAT CANGGIH DAN TERENCANA. (edisi revisi)

"IKRAR HIDUP PALING COCOK DAN TERBAIK YANG PERNAH DIDAPAT OLEH MANUSIA, DALAM BERMASYARAKAT, KONSTITUSI YANG TERBAIK YANG PERNAH DICIPTAKAN MANUSIA DISELEWENGKAN  DENGAN CARA YANG SAMA OLEH ENTITAS YANG SAMA."

Saya yakin bahwa dakwaan ini berdasar, dan si terdakwa tidak bakal protes dengan cara kita, menuntut ke Pengadilan Negeri, sebab perkara ini sangat luar biasa dan si Terdakwa bukan dari lingkungan kita.
Tidak aneh, sebab bila Konstitusi Amerika Serikat ini,  yang sudah berlaku sesudah di-undangkan lebih dari 200 tahun yang lalu, yang sekarang didukung oleh penduduk  311.491.017 jiwa. Warga Negara Adhi Kuasa ini, kalau tidak ada aral melintang di Dunia ini, pasti sudah menjadi Rakhmat bagi umat Manusia dan Alam Raya. 
Sayang, masyarakat sehebat itu kini dilanda resesi yang  berkepanjangan menular ke seluruh Dunia, konon menurut ROL  (Republik On Line) terdapat sekitar 100 juta orang pencari nafkah yang tidak berpenghasilan  tetap alias menganggur. Hal ini membuat saya sebagai warga Negara miskin dalam kekayaan resource alamnya, merasa prihatin tentang kebenaran gunjingan ini.
Saya juga melihat siaran di TV HBO Signature, dua bulan yang lalu, penuturan sosok pembuat film kenamaan, Michael Moore, dalam film berjudul "Capitalism, A Love Story", bisa diakses di http://michaelmoore.com/books-films/capitalism-love-story/, yakni film documenter tentang orang-orang yang terusir dari rumah pribadinya karena tidak mampu menyicil hutangnya, (sub prime mortgage), jutaan kaum menengah yang semula mempunyai penghasilan tetap, terlibat dalam sistem dagang yang dinamakan “Derivative Trading”, kayaknya seperti surat hutang yang diperdagangkan dengan untung tinggi, tapi pembayaran terakhir tetap beban si empunya asset yang dijaminkan, si penanda tangan pertama. 
Lha ini kan seperti bunga-berbunga yang diharamkan oleh Islam ?  
Negara yang hebat, Konstitusi yang mati-matian menentang Feodalisme, menjaga kebebasan warganya dari kekurangan kebutuhan primer, kebebasan beragama dan mengeluarkan pendapat, kebebasan mengejar kebahagiaan hidup menurut caranya, lho kok sepele. Cuma dihapus dayanya dengan kalimat pendek di surat hutang atas  jaminan puluhan juta rumah yang diperdagangkan dari tangan ke tangan dengan keuntungan, dan nilai terakhir dari hutangnya, plus keuntungan setiap transaksi,  beban tambahan yang dibuat di luar pengetahuan si empunya rumah yang dijaminkan, menjadi bebannya si penjamin pertama, si empunya rumah, lho kok ya bisa  menurut Hukum mereka ? Hukum ini diratifikasi oleh Congress dan Senat, mengenai “derivative trading”, wong ini termasuk kebebasan berusaha, salah satu dari mereka, Nyonya Utusan khusus Pemerintah Amerika Serikat  telah mengajari kita untuk mengatur ekonomi berumah tangga Negara ini, duh malunya.
Sandungan permainan kata kata Hukum dalam Undang-Undang berikutnya sebagai anak pinak Konstitusi sehebat itu.  Siapa mengira ? Permainan mengenai makna Konstitusi yang hebat ini bisa dijabarkan  menyengsarakan rakyat bnyak dengan mudah, jadi Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah apapun yang membuat ambruk sistemnya sendiri, yang menjalar hampir ke seluruh Dunia (karena sistem Tirai Besi sudah kalah).
Entitas apa yang mampu menjerumuskan Masyarakat Negara itu dengan fikiran dan kecerdasan sehebat itu ?

Ada lagi gejala yang lebih gawat dari itu.
Pada waktu ada Konferensi Negara-Negara Islam di Cairo tanggal 31 Juli hingga 5 Agustus 1990, dihadiri oleh Negara-Negara Islam di Dunia dan atas prakarsa  PBB, membicarakan Deklarasi Hak Azasi Manusia menurut Islam, telah disepakati membuat document mengenai Hal Azasi Manusia menurut Islam berdampingan dengan Document Hak Azasi Manusia secara Universal yang dibuat oleh PBB sebelumnya. Ada 25 pasal dalam document itu, (sumber :Wikipedia).
Pasal pertama mengemukakan bahwa semua manusia anak Adam mempunyai derajad yang sama di Mata Allah sebagai abdi Allah, sebagai Khalifah di Dunia.
Anehnya semua orang pintar mengenai Islam dari fihak Suni, Shiah, dan berbagai aliran lain, hanya bersumber pada Syari’ah untuk nenentukan fasal-fasal berikutnya.
Padahal Surah yang disebut induknya semua Surah yang ada di Al Qur’an, Al-Fatihah, Ummul Qur’an dari mana syari’ah bersumber, didahului dengan membaca ikrar Basmallah.
Ikrar manusia Islam, menjadi khalifah Allah di Bumi dengan hanya satu azas penghambaannya kepada Allah, yaitu semua perbuatannya dilandasi dengan ikrar “Bismillahirahmanirahim”
Anehnya lagi, terjemahan dalam bahasa Indonesia, sebelum tahun 1960, dari kalimat Bismillahirahmanirahim dari dulu ada dua dua versi: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang” yang setara dengan Atas Nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, versi kedua ditambah dalam kurung (…) menjadi “Dengan (menyebut ) nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.”
Sesudah tahun 1967 kurung ini dalam terjemahan kalimah Basmallah malah dibuka, dihilangkan  menjadi “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”
Menurut Paman saya almarhum, yang juga Notaris, kalimat yang dimulai “ Dengan nama……..” atau Atas nama………..” Lain sekali tanggung jawab, makna hukumnya dengan kalimat yang dimulai dengan “Dengan menyebut nama………”
Yang pertama Kalimat yang dimulai dengan “Dengan Nama………” atau “Atas nama……….” Harus disetujui lebih dahulu isi kalimat keseluruhannya oleh entitas yang disebut namanya, tidak bisa tidak, bila di Perbankan, orang bisa mengambil uang account seseorang dengan check atau giro atas nama seseorang itu, bila atas persetujuannya seseorang itu, speciment si Pengatas nana ikut disimpan oleh bank tersebut jauh-jauh hari. 
Sedangkan dengan menyebut nama seseorang nasabah, meskipun ibunya sendiri, dan syah menurut hukum tidak akan serta merta dibayar oleh bank yang bersangkutan, ada aturan Hukumnya, sebagai implikasi Hukum dari makna kedua versi terjemahan itu.
Dua ratus limapuluh juta penduduk Indonesia, 95 persen Islam dan bahasa Ibunya Bahasa Indonesia, bukan bahasa Arab. Ada dua versi yang jauh berbeda maknanya dari terjemahan kalimat ikrar yang sangat penting dari Wahyu Illahi.

Konferensi Umat Islam di Cairo tahun 1990, membicarakan Hak Azasi Manusia, versi Islam, kenapa Hak yang diberikan Allah sebagai Khalifah Allah di Bumi yaitu Mengatas Namakan Alloh bukan keseluruhan Nama Alloh yang 99 Nama (dari  Asma’ul Husna) tapi hanya dua yaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahim, dengan apa segala perbuatan manusia dipertangung jawabkan, ditakar, sesuai apa tidak, kok ndak disebut sebagai azas pokok umat Islam?
Mungkin takut akan konsekuensinya kaki dan tangannya akan terikat ikrar itu.
Ndak akan jadi Despot di atas ketakutan rakyatnya puluhan tahun,  ndak akan ada orang-orang hilang yang 'Kontras' saja tak bakal bisa menemukannya, ndak akan ada Guantanamo Detention Camps  Iya ? 
Karena waktu itu Saddam Husain, Muamar Khaddafi,  masih hidup dan berkuasa.
KENAPA KOK "BISMILLAHIRAKHMANIRAKHIM" TIDAK DIJADIKAN MUKADIMAH DEKLARASI DARI HAK AZAZI MANUSIA ISLAM SEKALIAN KUWAJIBANNYA SEBAGAI KHALIFAH  DIMUKA BUMI INI ??


Itulah pintarnya entitas ingkar ini, mengilhami anak buahnya yang konon ahli dan pandai melipat-gandakan uang, siasat yang sangat lihai, yang mensabot dengan nilai kecil di tempat yang penting, dari titik di ujung kerucut, mengabaikan yang pokok dan membesar-besarkan yang sampingan yang setelah  ratusan tahun jadi sangat besar, kayak hasil upaya Dr. Snouck Horgronje dan yang pokok dilupakan, yaitu  upaya merubah manusia menjadi Manusia yang dimaksudkan Alloh SWT. O, o, makanya………(*)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More