Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

INDONESIA PUSAKA TANAH AIR KITA

Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia tempatku mengabdikan ilmuku, tempat berlindung di hari Tua, Sampai akhir menutup mata

This is default featured post 2 title

My Family, keluargaku bersama mengarungi samudra kehidupan

This is default featured post 3 title

Bersama cucu di Bogor, santai dulu refreshing mind

This is default featured post 4 title

Olah raga Yoga baik untuk mind body and soul

This is default featured post 5 title

Tanah Air Kita Bangsa Indonesia yang hidup di khatulistiwa ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus senantiasa kita lestarikan

This is default featured post 3 title

Cucu-cucuku, menantu-menantu dan anakku yang ragil

This is default featured post 3 title

Jenis tanaman apa saja bisa membuat mata, hati dan pikiran kita sejuk

Rabu, 30 September 2015

PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA

PEMBERANTASAN  KORUPSI
Setelah Orde Baru bubar karena ulahnya sendiri, karena bubarnya  masih menggelayut berpegang  pada  kekuata senjata dengan eratnya, maka pada saatnya reformasi  kebanyakan oknum oknum yang mendapat keuntungan besar dari Orde Baru masih exist dengan para cecunguknya. Mereka selama reformasi yang sudah nyaris 20 tahun mereka sangat berusaha keras untuk kembali bercokol dikekuasaannya yang mutlak. Mempetahankan modus vivendi yang sangat nikmat yaitu KKN.
Revisi KUHP : Usul  untuk revisi dengan slingkuh dlontarkan kepada DPR RI untuk dibahas. Inti dari perubahan ini menggulung keberadaan KPK dengan memasukkan kejahatan  luar biasa korupsi  dalam lex genaralis KUHP.  Nampaknya upaya ini sangat ilmiah demi hukum, dan membuat perundang undangan kita nampak elegan, semua kejahatan ditangani oleh penyidik yang seluruh dunia seragam (nampaknya) yaitu Polisi. Bahkan sebagian kejahatan korupsi akan dimasukkan kedalam ranah  perdata  - maunya.
Nurut para pakar Agama Islam, stimulus tulisan ini Mas Pati,  keterangan para Kiai. Para Ustadz,  para Syndics, dari google, hidup ini umumnya adalah nafsu itu sendiri,  tandanya menurut beliau beliau, kalok mati tidak dibawa, melainkan hasil  kerjanya dari nafsu nafsu ini, berupa amal ibadahnya.  Maka itu manusia dibekali Allah kendalinya adalah Nur Aini – Islam mestinya dengan alat alatnya yang sudah komplit, karena  yang ini harus  mencapai kesana, sebab dia adalah petunjuk dari  Rasulullah yang terakhir. Kalimah Basmallah.
Klasifikasi dari nafsu manusia adalan amarah, lauwamah,  mutmainah dan supiyah, semua ini adalah piranti untuk hidup  dari kehidupan mulai dari jazad satu sel sampai ke hidup manuusia – Hanya manusia  yang mempunyai ke-empat empatnya alat ini.
Ia Para KKN-ners  hidupnya  lepas dari kendali nurani , jadi ya amburadul.  MENJADIKAN MANUSiA  MACAM MEREKA TIDAK PEKA.  Meskipun ke-empat empat perkakas hidup ini masih ada.  Bagaimana bila berhaji sampai lima kali, menciumi anak yatim piatu tapi membuat bapak ibunya si yatim pitu ini mati muda karena malnutrisi, makan banyak junk food yang diapkir, dan tidak kebagian kerja ? Kan ke-empat mafsu ini ya kerja tapi amburadul ? Entitas yang diberi tangguh ya begitu, memberi teladan, dengan menghapus secara pelan  bekal yang telah diberikan pada Adam, kalimah Basmallah, sampai sampai BACA  KALIMAH  INI DALAM HATI SAJA, SAMPAI  DIPLESETKAN MAKNANYA, la iya lah. Repotnya bila si Penerima amanah ini , hati saja sudah tidak punya, JADI YA NDAK PEKA, apalagi disambi menari nari ber KKN dimana mana ?
Sampai sampai, Undang Undang  Negara yang mengenai Kurupsi  mereka obok obok, lewat DPR karena disanalah mereka masih berdiri jadi pandu  nafsunya.   Naudzublillah minzalik*)
Usir mereka dengan menghapus elektabilitasnya dari hati rakyat.

Rabu, 23 September 2015

TEKNIK ENTITAS LINUWIH, MEMAINKAN UANG NEGARA

TEKNIK ENTITAS LINUWIH ( YANG DIBERI TANGGUH)  MEMPERMAINKAN UANG NEGARA, TANPA TERSENTUH HUKUM.
Teknik  pembeayaan  Perusahaan Negara yang tidak bisa disentuh BPK (Badan Pengawas Keuangan) dan Hukum sekalipun , adalah semudah membalik telapak tangan bagi entitas linuwih ini.
Musalnya, dalam benak saya ada skenario yang saya bayangkan:  Ada Badan Usaha Negara yang bersangkutan dengan penanaman padi,  dia suruh untuk menanam padi dilahan baru yang sangat luas ditempat lain, dengan iming iming pangkat dan anggaran yang menggoda bila berhasil nanti. Problimnya adalah pembiayaan. Saya bayangka;:
Entitas linuwih ini memang  sangat kaya, dan langsung merogoh dari kantongnya sendiri, uang lima milliard rupiah, yang membuat si Direktur terlongong longong sambil menanda tangani kwitansi penerimaan uang, yang diterima oleh Pak Menteri sembarangan dilipat  dan dimasukkan saku belakang celananya.
Segera Pak Direkbatur manggil staff ahlinya, ahli tanam padi, ahli irrigasi, ahli ilmu tanah, ahli budidaya padi untuk melaksanakan kerja ini. Sambil menerima kisikan bahwa dana empat milliard rupiah ini dari kantong pribadi Entitas bapak kita  yang sangat  luar biasa ini. Yang satu miliard unutk jaga jaga di kantongnya sendiri, sukur sukur bila proyek berjalan lancar, bila ada kemacetan dia masih sedia dana disaku.
Merka sudah sama sama tahu ditempat lain ada lahan mangkrak dan alat alat pertaian yuga setengah mangkrak.  Segera team menuju ketempat itu dan membicarakan dengan Direktur setempat yang sudah lama nganggur,  beserta iming iming uang tiga milliard rupiah untuk mulai kerja. yang satu miliard untuk persediaan modal, bila lapangan membutuhkan. Dari pada tidak ada dana sama sekali ini ada dana tiga milliard yang untuk mulai mengumpulkan alat alat seadanya, membuka lahan yang sudah menjadi rawa dangkal,  dicukup cukupkan untuk beberapa puluh hectare dari 7000 ha yang akan disiapkan saluran saluran pengisi dan saluran saluran pematusnya di pulihkan kembali.
Yah, apa boleh buat, ada ceperan untuk para manager lapangan ini mendapat ceperan buat nginap di Hilton Jakarta sambil menyaksikan Bon Jovi sekeluarga, untuk mengingat kembali  zaman keemasan zaman Orde Baru dulu.
Sebagai entitas yang dikenal pakar ilmu komunikasi, dia suruh shoot semua proses pembukaan lahan dan tanaman yang sudah berumur tiga bulan meskipun hanya beberapa puluh hectare, Bapak yang nyleneh ini mengadakan pertemuan dengan semua Direktur Perusahaan Negara  bidang pertanian , industri pupuk dan idustri migas untuk menyaksikan, sambil memberi tugas pada mereka  menyiapkan  dana 700 miliard rupiah dari  mereka,  dari mana saja (anggaran belanja,  kemsyarakatan,  pastisipasi dll).  yang jelas Direktur Direktur Usaha Negara  berbasis petanian yang selalu  menghadapi flukutasi musim, sangat risau, sebelum ada gambaran hasil mereka berapa nanti,  beda dengan yang berurusan dengan Produksi industri (pupuk urea) dan tambang (gas) . lantas para Petani bersepakat untuk menerima pembelian "kosong" dari produk industri sampai tiga kali percel, sedang uang akan digunakan sebagai sebagian pembayaran iuran yang harus terkumpul. Dari industri yang beban beayanya tinggi minta gas diberikan tanpa bayar tiga parcel untuk sebagian parcel tanpa bayar dari pupuk urea pertanian - toh gas keluar saja dari bumi. Ini yang sebenarnya memikul beban iuran paling besar hingga 75 %, sisanya 10% dari industri pupuk, dan 15% dibagi antara perusahaan Negara Pertanian. Jadi dari semua yang diminta iuran 700  miliard rupiah, sebenarnya yang bayar paling besar adalah industri gas yang dapatnya gratis siang malam, dari perut bhumi  Sedangkan kerugian Negara ada di gas yang tidak dibayar, dan pupuk yang jumlahnya dikurangi, bisa tidak begitu kentara. Inilah kehebatan entitas yang tidak wajar ini.
Pokoknya uang terkumpul demi  pembangunan kembali 7000 ha lahan tanaman padi, sudah ada. Sendika dhawuh, uang diserahkan  dan diterima oleh Ketua Proyek  Kementerian dengan  sepenuhnya dan diserahkan kepada Bapak Menteri begitu saja. Selanjutnya Bapak Menteri entitas linuwih ini,  sambil bercanda memberi  omongan lirih dsertai tertawa kecil bahwa dia telah ketamu Bapak Presiden, untuk persiapan  membeayai citra partainya  yang lagi terpuruk.( mesti saja hanya omong kosong)
Jadi dari sawah yang dibeayai dari kocek sendiri lima milliard rupiah  tokoh linuwih ini  mendapatkan 700 milliard rupiah dari iuran  dan diterima  kembali oleh entitas yang diberi tangguh ini  setelah satu tahun. Lha sawahnya gimana, yaa maklum  7000 ha ini terlalu luas untuk dibuat normal kembali perlu waktu dan mesti saja dana dari Pemerintah untuk memulihkan kesuburannya ( Sebenarnya sisa areal contoh yang  hanya puluhan hectare ini  dari yang 7000 ha) tidak dekerjakan  dengan semestinya karena solar mahal, trakatornya mogok spare parts tidak ada dan operatornya sudah tidak menerima uang incentive sejak lama)
Lantas apakah BPK bisa menggapai asal uang iuran  arisan Direktur Usaha Negara ini, lantas bukti  apa yang dipegang oleh penerima uang dari proyek abal abal ini, apa hukum  formal bisa menjerat Entitas linuwih ini ?
Masih ada mega proyek yang dikerjakan dengan cara yang sama anggunnya  waktu dimulai, dan ditarik kembali berkali kali  lipat, sehingga seandainya entitas ini mau beli Partai yang lagi naik daun bisa sangat lancar dngan restu anda  yang berupa elektabilitasnya  yang tinggi, tunggu sedang disiapkan*) E ladalah, elektabilitas Rio Sekjen Nasdem ada dipuncak lho, sekjen partai Nasdem !

Selasa, 22 September 2015

FUNGSI EKSEKUTiP DALAM NEGARA KITA, JUGA MENANDAI CIRI SEJARAH

UNGSI EKSEKUTIP DALAM NEGARA
Sebenarnya saya tidak akan masuk dalam ranah hukum Tatanegara. Tapi hanya menekankan kepada praktek yang saya alami di Negeri saya ini, dimasa lalu, untuk diingat kembali..
Indonesia, pada periode yang sangat awal kekuasaan Orde Baru.  Letnan jendral  Marinir ( dulu KKO) Ali Sadikin diangkat  oleh Prsiden Sukarno tamggal 28 April1966, jadi Gebernur Jakarta Raya.
 Kekuasaan sibuk sibukya memberantas Komunis secindil abangnya,  mendadak saja Pak Ali Sadikin jadi Gubernur Jakarta Raya. Masih tidak ada uang buat sedikit memoles Jakarta Raya sebagai Ibu Kota Republik Indonesia. Apa Akal ?
Bang Ali,  begitu orang Jakarta memberi julukan, mengadakan kebijakan yang kontroversial:
-mengembangkan hiburan malam.
- mengizinkan perejudian sambil menarik pajak.
=membuka zona lampu mrah  komplek Kramat Tunggak
  Jakarta Raya bisa bernafas dibulan bulan sulit, sampai Prsiden Sukarno dilengserkan Jendral Suharto.
Sebagai side effect  kontaknys dengan kaum penjudi kakap sebagai Bandar judi, bang Ali memberi konsesi pembelian lahan luas kebun rambutan milik penduduk Jakarta asli, sektiar Kuningan,  Setia Budhi International, yang sepuluh tahun kemudian , menjadi tambang emas pengusaha Properties,  bagi pemiliknya Yan Darmadi. Kini masih menjadi  anggauta WATIMPRES  Prsiseden Jokowi sakaligus jadi angauta dewan komisaris Partai Nasdem.  Gubernur Ali Sadikin butuh uang.
Saya kuwatir bahwa dalil  “upaya – uang -  pelaksanaan” dianggap  satu satnya factor utama  pembangunan multi facet dinegeri ini masih akan menghantui Pemerintahan Presiden Jokowi.  Semoga beliau tidak lupa bahwa Negeri ini pada dasarnya dibangun hanya dengan tekad. TEKAD RAKYAT YANG TIDAK BISA PUNYA APA APA SELAIN BERUPAYA SENDIRI. Lain,  warga Nederlends Indie lainnya masih bisa loncat sana loncar sini, bahkan namanya saja bisa ganta ganti., nurut siapa yag berkuasa.
Lah kita bangsa lahir dan mati ditanah ini,  mau lari kemana ?
Meskipun Wakil Presiden Jusuf Kalla sambil tersenyum lebar,lega, menyatakan bahwa Pemerintanhya akan membuka kran impot beras, berhubung bahwa  stock beras ( yang masih dikuasai para sudrun di BULOG- akhli memcuci uang) akan  tidak cukup berhubung dengan musim kering yang extrim. Kita masih bisa mengandalkan Pak Rizal Ramli untuk memangkas habis "Singapore connection" dengan BL dan L/C  yang abal abal. dan pelabuhan tujuan abal abal juga, -berasnya sudah disini komplit dengan kemasan yang penulisan dokumen importnya  ya abal abal, ini malah  mbahnya begal ( istilah Pak Rizal Ramli) komoditas pertanian kita yang fluktuatif  waktu produksinya , sebagai lazimnya product pertanian. Maka itu  apa salahnya "berupaya - trus pelaksanaan"  ijon dulu.(Tanam dijual masih belum panen)
Gunakan factor perdagangan barter dengan tepung aci,  batatas, dan kelapa sawit, WALAU MASIH NUNGGU PANEN.  Apa The mighty US Seventh fleet mau mencegat ?
Jangan percaya dengan uang segudang, Sebab yang anda serahi import aebenarnya malah merugikan petani, barang datang waktu menjelang panen raya, mereka yang ambil keuntungan, yang sangat fantatis, seperti menjual pulau pulau kita.- Bayangkan wong pulau Christmas yang mencil saja laku untuk sarang perjudian International, apalagi pulau pulau perbatasan kita ?*)

Jumat, 18 September 2015

ENTITAS YANG DIBERI TANGGUH, UNTUNG TIDAK BISA MEMIKAT PRESIDEN JOKOWIDODO

ENTITAS YANG DIBERI TANGGUH, BUKAN  MAKHLUK WAJAR.
CIRI POKOK DARI ENTITAS  INI, YIDAK PUNYA HATI  (nurani). OBSESINYA MEMBUAT KERUSAKAN HIDUP TANPA  DIANGGAP  SALAH DAN BEBAS HUKUM.  INI  YANG MENGHBUR  DIA SEPANJANG ZAMAN, KARENA  SEBENARNYA DIA INGIN MELUPAKAN TANGGUH INI. DIA TIDAK MEMPUNYAI KEBERPIHAK-AN  KEPADA MANUSIA, MELAINKAN PADA ANAK CUCUNYA SECARA  INTUITIVE, YANG  BAGI DIA YA DISPOSABLE JUGA ( MA'AF) BAGI  DIA DAN KRONINYA EDIBLE.- hOMO HOMINI, LUPUS. YANG INI MBAHNYA LUPUS.
Dalam banyak cerita religius, tokoh ini pada permulaan keriernya di isi dengan cobaan cobaan, pada usia dewasanya  makin besar saja peruntungannya,  makin elok nasibya, dan banyak sudah korbannya,  bagai  sisa daging dan ceceran darah yang membusuk digua para  predator. Sungguh, entitas ini betebaran sepanjang sejarah manusia  yang merupakan inkarnasinya,  disemua  jaman dan disemua bangsa. Cuma tidak ada peninggalan yang yang berarti bagi kemanusiaan,  dia, sepanjang zaman sia sia – tidak sebanding dengan kemurahan  nasib yang diterimanya, sebagai entitas yag diberi tangguh, mungkin itu semua telah menjadi hambar, tidak ada rasa...mungkin iri hati dan kedengkian makhluq manusia kepadanyalah yang ada rasanya yang segar dan manis.
Daya upaya dari entitas ini sangat elok, kadang hampir menggapai langit, kadang membuat orang lumrah terkagum kagum. Sampai pemilik media electronik Kompasiana terkagum kagum  juga.
Tapi pada akhirnya, ujung ujungnya  semua itu tidak menghasilkan manfaat bagi umum, atau bangsa apalagi  manusia, dia,  si entitas  tidak  lumrah ini, kerdil  dihadapan Allah dan sia sia.  Tidak mungkin dia Atheis, wong meragukan  putusanNya dan dia  mampu  menantang perintahNya.  Bila dibandingkan antara keberuntungan entitas ini dengan  harta yang dapat dikumpulkan sebelum usia 50 tahun dari nol, di urusannya, masih kurang, kurang sekali  bila dibadingkan dengan ma'unah Allah terhadap manusia, dia tidak mampu menolong jenis manusia setulusya, melainka sejenisnya, karena tidak punya hati.Dalam hal ini sudah dari sananya dia bebal, dan  tidak peka, memag rasa sombonglah yang menjadi hiburannya, kasihan. Allah sudah tahu kecongkakam makhluq ini, menjadikan dia tidak bisa jadi Khalifah Allah di dunia.
Jumlah uang yang dipermainkan dari apa saja dan siapa saja dengan enteng, adalah selalu relatip kecil, tapi kegemaran akan menyisipkan akalnya sehingga menjadi orang yang putih bersih tanpa kesalahan  malah dijadikan martyr adalah kesenangannya, mungkin adalah motivasi predator asli, bagi entitas yang bukan dari bangsa manusia ini.
Pembaca pasti penasaran menuntut saya memberikan contoh kongkrit dalam kehidupan nyata dikalangan kita, manusia  ini bukan  makhuk biasa dia adalah makhluk yang  diberi tangguh.
Saya mulai dengan tokoh sejarah:  Ken Arok – tanpa asal usul, Raja Singhasari membunuh Tunggul Ametung dan merampas istrinya, merupakan  pangkal  legenda Dinasti Girindra,  Jayakatwang –penghancur Kerajaan Singhasari, tanpa  asal usul, dan membunuh raja Singhasari Kertanegara,,  Kaisar Putri Negeri China Bu Cek Tian menyempurnakan penghancuran kekaisaran China dinasti Tang, muncul begitu saja, dan  timbulnya dinasti baru   Dalam sejarah Revolusi Perancis Monseur Fouche’ Kepala Polisi seluruh Perancis zaman gonjang ganjing Revoluai Perancis, memeras penguasa dari fihak mana saja, sama sama nyaris tanpa latar belakang,  Imelda Marcos dari daerah kumuh Tacloban tdak jelas biografi sebenarnya, bukan sebagai  anggauta Pemerintahan Pillipina tapi sebagai kupu kupu besi,  yang kesampaian segala keinginannya, meski harus mengorbankan kepentingan negaranya  the Republic of Phillipines.  Di Indonesia Jendral Suharto juga tidak jelas, ada yang lebih licin  dari sang jendral, yang kita belum tahu, lebih tidak jelas lagi  :  sekarang  lagi giat giat-nya mencuci dirinya dengan kepiawannya di media apa saja - DI - semoga Allah melindungi calon korbannya*)
Capung besar mengejar tenggoret ( uir uir). dibelakangya burung gereja.- Maknanya ya itu.
Bila si entitas yang diberi tangguh sudah memutuskan datang ke dunia berupa tokoh dengan ciri diatas, , ternyata itulah rencana Allah yang lebih besar, untuk membuka tabir komplotan KKN di Usaha Usaha Negara yang semestinya untuk kepentingan Negara, kepentinga umum,  sepanjang Kemerdekaan Republik ini, jadi sarang makhluk jahat anak buahnya, sehingga lebih mudah memberantasnya. amiin

Senin, 14 September 2015

JURNALISME DAN BLOGGERS

JURNALISME  DAN  BLOGGERS
DENGAN   ARTIKEL YANG MERUPAKAN  EXSPRESINYA.
Saya  risih,  terhadap pendapat yang menyatakan bahwa membuat blog di  media eletronik,  dengan diberdayakan oleh google,  atau yang lain adalah cara cepat untuk mulai jadi jurnalis yang  unggul atau penulis yang berhasil  seperti Hirata.
Terus terang saja,  saya menggemari menulis di blog saya, karena sepenuhnya saya memperoleh kebebasan, menuliskan apa saja. Memang sebagai  orang yang tidak praktis,tidak pragmatis,  terutama dalam mencari nafkah,  saya lebih banyak menjadi pemimpi, untuk mempunyai masyarakat yang lebih baik.  Saya tulis semua semua yang ada di benak saya, hanya dengan satu tujuan saja  semoga masyarakat saya,  masyarakat Bangsa Indonesia menjadi lehih cerdas lebih menguasai wataknya  yang sebenarnya  yaitu rakhman dan rakhim, yang berarti berbagi kebaikan dengan seluruh makhluk Allah di Bumi. Saya berusaha menulis di Blog  di  ide subagyo blogspots.com.  jeritan tereakan yang orisinil dari lubuk hati saya sendiri,  demi kebaikan semua.  Keberpihakan saya jelas  kepada rakyat yang menderita paling berat, selama Indonesia merdeka ini. Syarat utama  berkreasi menulis blog
Perlu mengenal  arti kata dalam bahasa Inggris, Rusia, Poladia  ”erudite” =  terpelajar plus , artinya buanyaaak baca (google).   Dalam lakon buku  best seller   “Divergent’ , disebut kata ini.          Erudite ini  satu satunya  alat yang perlu  untuk menulis artikel di blog, dengan leluasa.
Semua ingatan saya dari hasil jadi kutu buku yang telah saya runut dari SD klas 4 bingga mataku sudah tidak bisa lagi membaca buku cetakan biasa pada umurku kini 78 tahun,  melainkan huruf yang sengaja  saya besarkan dengan  zoom  dilayar monitor computerku. Semua dari ingatan saya, alhamdulillah belum dicabut oleh Allah dari saya, waktu menulisnya- pun  saya selalu bisa check kebenaran angka satuan data, tanggal dan tahun yang menyangkut  hal hal dalam artikel yang saya tulis, ejaan yang benar, artikel  artikel dengan kata kunci  yang saya gali dari imaginasi saya,  memerlukan kesabaran untuk meengganti ganti model pertanyaan di box google,  yang  cuma mesin penjawab pertanyaan, cara ini nyaris  tidak mungkin  ditemukan di archief perpustakaan manapun dengan cepat,  melainkan di google dengan cepat dan gampang. Saya menikmati kebebasan berekspresi di blog saya dan menikmati keberanian menulis artikel artikel karena saya selalu bisa check kembali  dari artikel lain  dari sesama blogger dan  artikel lain maupun berita di google dengan  kata kunci yang cocok. Selanjutnya saya selalu mengharapkan tanggapan dari pembaca saya yang sayang-nya jarang sekali ada.
Selanjutnya saya melengkapi originalitas  tulisan saya dengan pemikiran segar bukan copy paste atau nyontek,  yang saya perlukan untuk  artikel  dengan harapan  bisa menarik minat  pembaca,  dengan pengetahuan  alam yang sudah  tersifat polanya, juga  makhluk hidup,  sejarah  masyarakat manusia yang juga sudah tersifat polanya, juga perkembangan sifat individu yang tersifat polanya,  ini arti sebenarnya dari dialektika, sedikit sekali bisa meleset. Bung Karno selalu mengingatkan kita, alat inilah pisau yang paling tajam buat membedah  gejala  alam ,  latar belakang fakta fakta dalam pengetahuan biology,  sociology, sejarah.  dan pschychology,. Yaitu Dialektika alam matter-energy,  Dialektika Sejarah manusia dan sociology,  maupun pschychology  Dialetika alam benda telah dikenal  oleh kebudayaan kebudayaan kuno sangat lama menjadi dasar pemikiran mereka,  seperti ‘im’ dan ‘yang’, ‘karmapala’, ‘ keharusan dan kebetulan’ dan lain lain gejala alam, sedikit demi sdikit hingga terkmpul, ribuan tahun dan menjadi   seperti yang kita kenal sekarang,  jadi bukan hanya milik orang  komunis.  Pernah ada prasangka bahwa metoda dialektika alam ,anti Tuhan, akheis,  anti pengakuan adanya alam gaib, malah sebetulnya metoda ini membenarkan ada pasangan alam nyata kita ini dengan alam gaib, sebagai keharusan ‘positip’ dan ‘negatip’.  Allah tunggal,  tidak ada yang menyamai, tidak beranak dan dipernakkan,  tidak bisa diperkirakan  adalah konsekwensi dari  adanya alam kita, yang beraneka ragam  sndiri sendiri. Allah pasti ada sebagai penciptanya.
  ya kena apa Galileo Galilei sampai dihukum,  ya kena apa  Socrates sampai harus minum racun ?
Sebaliknya bila metoda ini dimiliki oleh orang yang mau berfikir, maka akan  menimbulkan  iman yang kokoh  tahan banting kepada  Khaliknya, keikhlasan tanpa   ada keinginan yang musykil.  Jadi pembaca bertambah wawasan dan ndak perlu setuju,  hanya perlu tulus sejujurnya bagaimana dia menerima maksud artikel itu. ndak perlu ngomong.
Kemarin tg 12/9/2015 satu crane berat roboh melanda wilayah dekat masjidil Haram Mekah,  jama’ah yang luka luka dan mati ratusan,  oleh terjangan  hujan es dan badai gurun.  BMKG  Saudi Arabia sudah tahu, sebab sudah diperingatkan oleh bandara bandara mereka yang sangat sibuk.  Munurut Dialektika Alam dilokasi dimana kondisi iklimnya  sangat ekstrim, seperti di kutub kutub bumi dan di padang pasir yang sangat panas, bisa terjadi kebalikannya yang juga sangat ekstrim, malah hujan es dari awan cyrus stratus yan sangat tinggi.  Jadi bukan oleh kemurkaan Allah, meskipun banyak alasan untu mengira demikian,  jadi kaum muslimin dan muslimat yang lagi di Masjidil Haram bisa lebih tawakkal, tidak su’udhlon atau sombong dengan tekhnology yang mereka punya. Di kutub bumi pun demikian bisa sangat tenang membeku lama, mendadak ada blizzard badai es yang sangat dahsyat.
Jurnalisme,  panji panjinya berkibar  dalam karyanya yang  disajikan kepada masyarakat yaitu 5W+IH. Yang menjadikan berita itu menarik dan obyektip ( what,  who, when, where,  why dan how). Bagusnya bagi wartawan/wartawati, tidak perlu menerangkan seluk beluk yang mereka tulis sebagai berita.  Umpama : “Kemarin, ada satu orang meninggal di desa A, kecamatan B, karena keracunan pestisida , dia mati dalam keadaan muntah muntah dan mulutnya berbuih, petugas puskesmas Ibu E, tidak mendapatkan kemasan asli dari pestisida itu. Si jurnalis tidak perlu tahu pestisida itu golongan pestisdai apa, korban keracunan bekerja dengan alat pelindung apa tidak,  tanaman yang diperlakukan tanaman apa,  hama, penyakit tenaman atau gulma apa  yang diberantas itu? Kena apa ibu E mencari kemasan asli racun itu. Atau: Kemarin ada kecelakaan tunggal dengan korban mati satu dan luka parah dua orang, truck dengan No VT 1234 DE itu nampaknya remnya blong dan menabrak pohon peneduh jalan Jendral  A Yani hingga roboh.  Tidal usah repot  mencari  tahu  minyak rem nya pernah diganti apa tidak, tidak usah tahu minyak remnya DOT berapa yang dipakai. Sebenarnya setiap truck muatan berat harus memakai minjak rem DOT 4 dan secara periodic diganti, minyak rem tidak boleh disimpan  bila tutup botolnya tidak rapat atau kotor.  sebab minyak rem ini hygroscopic, dan dalam waktu lama, bisa banyak menyerap air dan menjadikan tekanan hidroliknya tidak jalan, sewaktu dipakai ngerem lama karena panas, air yang dikandung menguap, sehingga minyak  rem kehilangan fungsinya. Jadi bukan kejadiannya tapi mestinya pelajaran apa yang harus ditarik oleh para masyarakat sopir itu .  Kenyataannya junalisme professional itu begitu, Hanya redaktur yang bermutu saja bisa lebih dari itu. Sebaliknya blogger itu bukan menyediakan berita tapi lebih banyak uneg uneg yang buntu, jadi harus menarik perhatian karena nasib sama dengan pembaca tapi  dengan kata kata yang ekspesive,  atau sindiran yang  berbahaya – bisa kena UU IT kominfo, jadi yang aman adalah fakta dan anaalisa yang  jitu – untuk itu diperlukan “irudite” dari penulis blog. Jadi antara jurnalis dan penulis blog sebenarnya saling mengisi demi kemaslahatan umat*)

Selasa, 08 September 2015

TRAGIS, KUCURAN DANA HIBAH PEMBANGUNAN DESA DESA TDAK TERSERAP

TRAGIS,  DESA DESA HARUS  DITiNGKATKAN  KONDISINYA  DISEGALA BIDANG – BEAYA TIDAK TERSERAP –
Kayaknya kok  uluran tangan ini dari  atas,  artinya dari sistim Management Pemerintahan Pusat  saking sudah kepinginnya desa desanya maju, sudah ada uluran tangan yang bergairah menggebu gebu,, kok dari Desa Desa malah reaksinya  tidak memadai, tanpa  semangat, kayak orang tarkejut malah diam, Lumpuh.
Saya ikutan nulis  perkara Desa kita ini, sejujurnya ya terpaksa, karena blog ini lima tahun yang lalu saya mulai menulis,  justru untuk melanjutkan kerja saya,  tanpa rasa ketakutan pada Muspika, Muspida, dan  Policy Pemerintah Orde Baru,  Rupanya Orde Reformasi melongsorkan segala uneg uneg saya yang sudah lama terpendam selama saya bekerja jadi penyuluh di pedesaan, di Jawa Tengah ke Timur, Bali Lombak, NTB, NTT Sulawwei Maluku Utara dsb, pokoknya mengikuti distribusi sarana pertanian milik Bimas Pemerintah, dimana produk  pestisida  Perusahaan yang membayar saya diikutkan.
Meyebarkan  perbaikan  kondisi   Desa. Meskipun hanya sebagain kecil saja yang menjadikan saya dibayar, sebagai Agronomist  Perusahaan Produsen Pestisida yan swasta Asing dan Sole Agentnya di Indonesia adalah Mas Kowara/mbak Tutut.   Yaitu memberi kesadaran kepada msyarakat tani untuk memperlakukan Pestisida sebagai racun kehidupan,  yang harus dengan  bijaksana  dan pngetahuan  yang diperlukan agar bisa membantu para petani melindung tanamannya dari serangan hama penyakit dan tumbuhan pengganggu.  Tapi sebisa mungkin mengurangi  efek sampingnya terhadap diri dan lingkungannya. Itu saja.
Beaya perjalanan dan penginapan termasuk jeep yang harus dikendarai kemana mana, ( minimal 3000 km/ bulan), ketempat yang menerima  pembagian/distribusi dari BIMAS Pemerintah, dan  penjualan petisida di toko toko sarana pertanian, saya harus menjelaskan pemakaian Pestisida dengan bijaksana, dengan pengetahuan kepada  semua pihak yang bersangkutan. Sebab barang ini sudah dibayar pemerintah Indonesia, jadi kami mengharapkan tahun tanam kedepan  pesanan bertambah, karena aman dan meningkatkan hasil wilayah yang dapat disrtibusi merek dan senyawa tertentu dari Produsen tertentu.
Pada dasarnya  selama saya berinteraksi dengan masyarakat tani, kami membicarakan semua persoalan,  meliputi semua aspek keidupan masyarakat  tani, sambil  berkelakar santai tapi serius.
Lain dengan sejawat saya dari Produsen Perstisida, saya masih membekali diri dengan  cara prpikir dan menganalisa semua keadaan dengan hukum  pokonya, yaitu seputar bagaimana seseoang mendapatkan sarana kehidupannya. Didalam masyarakat pertanian ternyata persoalan tanah. Anda pecaya atau tidak, Kepala Desa/ Lurah/ Petinggi/Talibun/Kelian banjar/ Paitua, adalah satu satunya Personil yang diakui Negara guna memberi kesaksian mengenai batas kepemilikan tanah seseorang warga desa.. Tokoh ini adalah penguasa Desa, dibekali dengan buku besar Petok leter D,  yang diberikan kepada Luah penggantinya- secara estafet. Dia dengan kerabatnya adalah peguasa dalam arti seluas luasnya. Jadi upaya apapun yang menyangkut Desa harus juga mempunyai dampak extra menguntungkan kepada mereka.
Banyak desa yang ada di negeri kita ini  sudah mengalami perubahan dari  Kepala Desa yang jadi milik penghuni Desa, menjadi Kepala Desa milik sebagian penghuni Desa, yaitu kroninya.  Kita sudah harus memberdayakan  Perwakilan Desa dan demokrasi  di tingkat Kelurahan  sebagai penjeimbang kekuasaan Lurah. . Yang selanjutnya para Lulusan Jatinangor yang harus menumbuh kembangkan  kebebasan individu dalam hukum Negara bagi seluruh penduduk desa,  sebagai ganti prilaku Camat yang selalu memakai Lurah sebagai  tangannya dengan memberi konsesi konsesi  yang malah  menegakkan kemutlakan kekuasaan para Lurah terhadap  kesaksian hak milik tanah, yang melambangkan merah hijaunya desa. Mereka jadi takut harus bertanggung jawab menerima hukuman,  bila penggunaan dana hibah ini tidak bisa dicegah ketahuan umum menjurus kesana, (bancaan) dan yang dihukun dia sendiri.
Selesaikan sampai tuntas pemutihan  dan setifikasi hak milik tanah di desa desa tanpa bau bau beaya siluman dari Badan Pertanan Nasional, dan dari mana saja.  Dengan demikian  kekuatan lurah yang tidak tertandingi  bisa di netralkan di desa desa. Sekarang ada drone, ada micro pemancar sonar atau radar yang bisa mnembus kerimbunan tanaman, dipasang ditiap sudut batas tanah, ada sensor yang sinchronized dengan sensor pemancar micro itu dipasang di drone, bikin foto udara dari ketinggian rendah taruh  micro pemancar tersebut disetiap sudut, jadilah peta desa, murah meriah dan tepat, bikin setifikat berdasarkan itu, jauh lebih cepat dan gampang dari pada memakai pemetaan convensional dengan teodolit dan trianggulasi geodesi, selesai dalam beberapa jam  dengan hamparan yag luas, pokoknya mau pasti bisa. kan banyak lembaga peneletian electronika disetiap Perguruan tinggi, suruh mereka putar otak, kan hanya adaptasi komponen  yang ada, minta tolong Pak Dalhan Iskan, malah mangkrak..Kelompok sudrun ini bisa ngiler, bisa sangat bersyukur kepad Allah bila kelompok mereka deserahi crash programme mengenai setifikasi ini, berapa beaya mark up yang bisa dia bikin, sungguh sorga dunia akhirat, untuk progame sertifikasi 9 juta Ha lahan petani ( Editorial Metro TV 10/11/2015) menimbang  kepemilikan petani rata rata hnya 0,10 ha  sawah dan 0.25 ha tegal.
Ndak ada alasan apa apa untuk molor berlama lama guna menarik dana siluman, memberi kekuasaan Lurah untuk menukangi buku petok D.
Yang juga tidak boleh dilupakan adalah kondisi Kekuasaan  yang masih mencengkeram desa desa, akan tetapi punya kepentingan sendiri seperti Babinsa ( Bintara Bina Desa ) dan Koramilnya -

Saya perkirakan, sesudah yang ini beres, untuk kebaikan bersama seluruh desa.  Desa desa bisa dikucuri dana yang penggunaannya sesuai dengan kebutuhan orang banyak, bukan untuk kepentingan pembonceng pembonceng, atau kroninya Lurah dan yang lain, yang sulitnya mereka ini semua membawa bendera Partai  yang sangat rakus dana kampanye dan memperkaya diri dengan bagi hasil  boncengan ini.  Alih alih meneguhkan ideoloi Partai – ya mestinys tidak segitu banyaknya*)

Senin, 07 September 2015

LAHAN PERTANIAN HARUS JADI MILIK PETANI, TERMASUK LAHAN YANG DIKONVERSI DARI LAHAN GAMBUT

LAHAN PERTANIAN HARUS  JADI MILIK PETANI –MEREKA YANG TERBUKTI PENJAGA LAHAN INI YANG  PALING SESUAI. TERMASUK LAHAN GAMBUT.
Sedangkan artikel di blog ini yang mengnai lahan gambut tidak diminati oleh pembaca blog ini,  saya coba dari segi sejarah, dari segi teknik pertanian, kini saya coba dari segi sociology dan cost –benefit-ratio antara mencegahan kebakaran lahan plus beaya pemadaman dibandingkan dengan penyiapan lahan gambut menjadi lahan pertanian pangan yang jadi milik petani – tentu saja oleh Pemerintah. Karena Pemerintah  Pemerintah terdahulu  nampaknya kok gamang, dan segera tersirat dalam penyerahan lahan istimewa ini kepada Pengusaha Besar dalam dan luar negeri  dijadikan bagian dari HGU Kelapa Sawit. Jadi si Sudrun ini bisa lepas tangan.  Tapi  lahan ini yang de facto masih diakui oleh adat – tanah ulayat – menurut Pak Herman Saragih – semoga tekanan darahnya tetap normal,  pengasuh Editorial di  Metro TV jam 730 hari Senin tg 7`/9/2015 tanah ulayat yang jadi tanah hak milik ini bila sudah dibakar harganya menjadi berlipat lipat dari tanah gambut alami !!! Hanya satu kegalauan yang tak knjung padam:   SPERTI API GAMBUT  YANG TAK GAMPANG DIPADAMKAN, KARENA GAMBUT ADALA SPONGE BAHAN CARBOHIDRATE YANG KERING BILA KEMARAU PANJANG KARENA DITINGALKAN OLEH ISINYA YAITU AIR, YANG pH NYA SANGAT ASAM, JADI TIDAK BISA SERTA MERTA JADI LAHAN PERTANIAN.  (SELANJANTUTNYA BACA DI BLOG INI DENGAN KATA KUNCI “LAHAN GAMBUT” ATAU DI GOOGLE SANGAT LENGKAP)
Pencanangan saya mengenai  pemanfaatan lahan istimewa ini. Saya  kini sudah 77 tahun, kegalauan ini sangat menggerus daya  hidup saya . Saya masih beruntung bisa berteriak menggunakan blog ini.  Tanah, pada dasarnya milik pemerintah Republik Indonesia, tapi menurut UUD th  1945 dimanfaatkan untuk sebesar besarnya demi kepentingan rakyat Indonesia. – (sampai di bahan tambang dibawahnya)
Apabila Pemerintah memfasilitasi pembangunan lahan gambut ini dijadikan milik petani bukan perkebunan  modal besar yang penuh tipu daya seperti biasanya, ,akan saya jamin petani bakal menjaga lahannya supaya spons ini cukup air untuk musim hujan dan musim kemarau,  penuh dengan tanaman budi daya, terjaga kesuburannya den kelstariannya, malah jauh lebih banyak menyumbang Negara dari pada sekarang,  menggerogoti kesehatan saya, menyewa helipopter, pesawat membom air dari Australia dan beaya kunjungan penjabat, beaya rapat dan seterusnya, coba pikiiiir.
Andaikata tanah ini dibuka menurut  metoda kakek moyang kita di Pulau Jawa – para Wliullah – dirawa rawa muara sungai Brantas dan bengawan Solo- Negara harus mengeluarkan beaya misalnya hingga 100  Juta rupiah per Ha, lengkap dengan pendukung kegiatan ekonominya, antara lain transportasi dan hunian,  menggunakan alat alat berat dan bahan semen prefabricated,  beton prestressed yang ringan dan perencanaan yang teliti mengenai arah saluran pematus dan pengisi, pompa pompa air dan pipa pipanya.  Maka beaya ini akan jauh lebih murah dalam jangka pajang dari menjaga dan memadamkan pembakarannya yang sangat sulit dipadamkan berulang setiap musim kemarau panjang,  kerugian ekonomi seluruh pulau Sumatra  dan Kalimantan terganggu selama berbulan  bulan, termasuk sangat mungkin harus membayar ganti rugi untuk Kerugian Negara Singapura dan Negara Malaysia  yang pasti rewel, selama puluhan tahun mendatang, tidak dihitung kerugiasn  Rakyat dan Negara kaena tidak  dapat mengambil manfaatnya sebagai lahan produktip – yang mestinya malah menyunbang komoditas pertanian yang berdaya tukar baik dengan produk  produk pangan yang mesti di import kayak bawang putih dan kedelai. ( sudah ada  di blog saya dengan kata kunci  Ketela Pohon (Ketela pohon - Manihot utilisima, Budi daya Kedelai dll sampai saya lupa)*)


Sabtu, 05 September 2015

DPR RI - KUNJUNGAN KERJA KE AMRIK

SETYA NOVIANTO  MENJAJAKAN DIRI  KE DONALD TRUMP.
Judul tulisan ini kok konotasinya jelek sekali, tidak cocok bagi Ketua DPR RI yang lagi berkunjung ke negeri Adhi Daya Amerika Serikat. Saya sudah putar otak untuk memberi judul lebih elegant masih ndak ketemu maaf.
Saya menjesal sedang di Italia saja yang pernah mempunyai seorang anggauta parlemen yang jelas terang terangan dia seorang WTS kelas menengah, tidak pernah mendapat judul  artikel yang demikian.
Bagaimana tidak, mulai dari program belanja  trilyunan rupiah dengan 7(tujuh)  jenis proyek  untuk complex DPR mempercantik diri  ( dengan  kelengkapan kenikmaannya tentu saja- sudah di blog ini dengan judul DPR RI )  . Kok hari ini hari Sabtu tg 5/9/2015 di Metro TV acara  “Bincang Pagi”, jm 6 pagi,  sudah membahas  dan member julukan  diatas, jadi ya saya setuju memang demikian.
Sudah menjadi  dasar dari tulisan saya, bila membahas mengenai sifat watak manusia selalu membagi sifat itu menjadi dua yang tak terpisahkan jaitu sifat makhuk yang me-nomer satukan dirinya/individualism dan sifat makhluk yang berkelompok, makhluk bermasyarakat, merupakan rwa binedha, sebagai “im” dan “yang”, positip dan negatip.
Tepatnya saya sadari kemudian, sifat idivdualis sudah ada dari lahir, sedang sifat mementingkan kepentingan masyarakat belum ada dari lahir, harus  ditanamkan dalam pemdidikan dari sejak dini sekali.
Saya segarkan ingatan saya, kaum buruh pabrik rokok Sampurna saja, diajak ke  Amerika ikut merayakan  Festival  di Pasadena sambil berbaris msrching band akhirnya sadar minta upah atas kerjanya ( bagi mereka bukan melancongnya tapi seluruhnya kerja, dari latihan dan meninggalkan keluarga sampai ke Pasadena).  Ditolak oleh bossnya sambil di umpat umpat kok tidak berterima kasih wong diajak melancong kok malah minta upah.
 Ini beda jalan pikiran boss dan jalan pikiran buruh. Boss memandang baris marching band di Pasadena dan latihannya berbulan bulan itu suatu “fun” ynag menyenangkan,  sedang buruh menganggap itu bekerja keras mewakili Negara dan Bangsa  memakai “tenue” yang indah indah jadi ya tegang dan berusaha sebaik baiknya, sampai lupa senyum lho, makanan sangat bagus tapi berat badan meraka susut banyak.
Hla yang jadi topic artikel ini, itu yang namanya rombongan ketua DPR RI dipimpin oleh ketuanya, kesana kan bekerja,  sebagai ketua DPR RI mwakili Negara dan Bangsa di agendakan kunjungan kenegaraan secara teliti dan tepat guna oleh Depatemen Luar Negeri Republi Indonesia,  entah kalau orang sana sudah mengerti,  orang kedutaan Indoneis jadi repot, jadi dipertemukan dengan golongan atau tokoh yang serius akan membantu Indonesia, selalu ditolak jadi itinerary-nya kacau,  jadi malah  mencari obyekan  kunjungan sampingan yang masih budgeter tapi dapat ceperan, membantu kampaye calon Presiden Donald Trump.
Ya bener komentar seorang pembicara di Metro TV itu, kalok Cuma pengin tahu kampanye Presiden di Amrik itu gimana ya,  dari TV,  dari samping jalan secara kenegaraan kan bisa, malah segara incognito ya pantas, kok asal cari alasan, ini bicara sama siapa ? Rakyat sudah pintar lo, cuma sangat kau bikin mlarat hai telor busuk dari Orde Baru !
Saya menganggap ini “ciri wanci ginawa mati” ( ciri dari lahir yang dibawa mati, tidak bisa hilang) , nggak bisa dirubah, sudah watak dari didikan Orde Baru yang mengandalkan kekuatan fisik militer selama 35 tahun, bukan mengikuti watak ksatria tapi watak “bakul” ( google  dari blog ide subagyo judul Bakul bahasa Jawa), dimana mana cari ceperan untuk keuntungan pribagi. Watak egois sisi yang paling jelek diperagakan oleh manusia super kaya dengan hartanya yang 73 miliard itu ( google – profil Setya Novianto), yang di peragakan oleh RJ Lino sama sama telor busuk dari Orde Baru, masih lebih baik , singgasananya digeledah dia marah marah  sangat emosi dihadapan Rakyat, watak bhuta  Cakilnya keluar, ternyata mencuci uang dengan pembelian “out of spec” puluhan mobile cranes”  Tapi si Ketua dari apa yang dinamakan DPR RI dari Partai Golkar ini sungguh sungguh memalukan. Yang tidak malu ya kayak anggaauta Parlemen Italia itu.
Semoga peragaan watak yang ditelorkan oleh pendidikan watak Orde Baru  bisa hilang dengan segera karena rakyat jadi mengerti dan bisa menyadari kesalahannya  kok memberi kesempatan pada  Partai  yang mewakili golongan  durhaka ini. *)


Rabu, 02 September 2015

Si Super Kaya Si Super Kuasa malah tidak punya keberpihakan kepada kepentingan umum

SI  SUPER KAYA DAN SI SUPER KUASA – MALAH JAUH DARI KEBERPIHAKAN KEPADA  KEPENTINGAN UMUM,  TANDAI !!
Nyonya Besar  Nina Nurlina Pramono,  sedah bekerja di Pertamina 30 tahun, teakhir menjabat sebagai Derektur Pertamina Foundation, masih melamar jadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Apa yang ada di benaknya ?
Ada beberapa lemungkinan maka dia medaftar untuk diuji kacakapannya dan kepatutannya sebagai ketua KPK.
1. Dia merasa sudah sangat piawawai  menangkap segala macam koruptor, khusunya yang kelas kakap, kerena dalam pekerjaannya saban menit  selama 30 tahun Si Nyony Besar ini sudah diantara para kakap koruptor di Pertamina  seperti  dr. Ibnu Sutowo,  Jenral Thahir, dan sangat banyak yang lain, di Negara Diktator Militer Orde Baru. Dengan motto Pembangunan Yes. Politik No. dengan Menteri Penerangan yang Ha-ri hari Mo-mong Ko-perasi. Dan tetap survive sampai sekarang jadi Birektur Pertamina Poundation.
2. Dia akan menggunakan hartanya yang buaanayk untuk membuat Ibu Ibu  Pansel ketua KPK  terkesima, dan tidak bakal  mengira si  Nyonya Besar ini Koruptor  Besar.  Meskipun dia tahu sejawatnya yang Koruptor kayak Rubyandini berkali lipat lebih canggih, bisa nenggabungkan dalam komplotannya aeluruh  anggauta Komisi DPR  RI.  Nyonya Nina ini meskipun cuma memalsukan nama Sukarelawan dan  lokasi lahan kritis,  tapi keanggunannya dan pergaulannya dengan orang orang gede menjamin dimanapun saja dia nanam 100 juta puhon fiktifpun  jadi, laporan dari lembaga Ilmu Lingkungan  Hidup  Negeri maupun  Swadaya  dengan para tokohnya yang sudah mengorbit  secara Nasional, maupun actress  yang menjelang tidak laku karena setengah baya sangat gampang didapat dan murah. Yang lain fiktif pun bisa. Nyonya Besar ini sangat mengerti dia punya sekutu yang sangat potensial untuk mengembalikan kejayaan Diktator Militer yang bukan dari militer dia rasakan adanya  Yaksa piningit ini,  inkarnasasi anak Rahwana ini sedang menunggu dia. Dia akan bukakan seluruh harta kekayaan Golkar kepadanya, setelah muhibanya untuk mendapat restu dari Presiden yang baru dari Amerika serikat, entitas ini tidak kuat menunggu ikut membatu kampanye di sana, juga demi meneguhkan posisinya sendiri seperti yang di dambakan oleh seluruh kroni Rahwana almarhum. E  atas kehendak Allah mereka berdua melakukan tindakan yang biasanya sendiri sendiri, malah ketahuan rakyat. Ternyata tindakan ini sangat sembrono sangat melecehkan kecerdasan rakyat. Saya yakin sesudah terbuka kedoknya ini, dukungan rakyat yang tetipu akan buyar, dukungan senjata akan seperti lipan yang tanpa kepala, dukungan orgsnisi religi sudah lama mrnjadi kerdil akibat tingkah polah pimpinannya sendiri. habis. Sium brastang rinadirang kadhi rikana lilang duratmaka.- Kejahatan akan terberanatas habis seperti keadaan sebelum ada para durjana penipu rakyat ini.. .
3. Nyonya Besar Nina Nurlina  Pratomo, dia mabuk ringan narkoba. Pengguna narkoba khusus untuk pesukan  SEAL Amerika Serikat, yang menimbulkan effect bangga diri dan berani tanpa ragu ragu. Dia bisa mendapat jenis narkoba itu karena gaji suaminya saja  sudah 200 juta rupiah per bulan, dan dia menguasai duit Pertamina Foundation yang jumlahnya tidak seorangun tahu, tapi untuk menanam pohon 100 juta batang saja dia mengeluarkan dana (fiktif yang 80 %) 250 mulliard rupiah, tanpa endorsement dari  siapapun Menteri. Lebih hebat dari seorang  mahkota bunga Orde Baru RJ Lino. Pembelian mobile cranes yang mencuci uang Lapindo II. cuma 40 milliatd rupiah, pembelian obralan di Pasar Loak Singapore  trus di mark up,  ketahuan lantas ngamuk kayak orang mabok.  Nah itulah the top flowers of the New Order of Dictator Suharto *)

Selasa, 01 September 2015

DEVISA HABIS UNtUK IMPORT KEDELAI, MBOK LAHAN GAMBUT LEKAS DIBUKA - WONG k KA SUPER CEPAT SAJA ADA YANG NGUTANGIN

LHA  IYA. KERETA API SUPER CEPAT BANDUNG – JAKARTA SAJA ADA YANG MAU  KASIH  UTANG. APALAGI YANG MENGASILKAN KEBUTUHAN POKOK  BERSAMA, YA KITA, YA MEREKA – UMPAMA TEPUNG TAPIOCA DAN HAY/SILAGES.
Beerita  Metro TV jam 14. 45 hari Sekasa tg `/9/2015
Lha wong kereta cepat saja yang nantinys bayar tiket hanya dengan rupiah yang semakin melorot ada yang mau ngutangi, kok pembukaan lahan gambut, yang  saban tahun jadi  geger asap sampai tetangga Negara kita pada ngeluh,  bisa menambah kadar CO2 diudara, menimbulkan  efek rumah  kaca dan mengganggu iklim seluruh dunia karena pemanasan Global, kok kita malas berusaha mengerjakanya, aneh to ? Mabok apa ? Sedang Pak Harto Alm. saja saat saat terakhirnya sudah sadar memerintah menteri menterinya membuka satu juta  hektar  lahan gambut, yang sekali ini benar, kroninya yang malas. Wong sudah kaya raya semua.
Konon pak  Jokowi, bilang ini ongkosnya diluar APBN  tahun tahun depan jadi jangan khawatir, malah dalam suasana muram banyak PHK ini kita agak bisa bernafas akan ada employment baru, pemborong ada yang dapat pekerjaan.  Tracknya dobble rail sepanjang 150  km.*)

PUNCAK MAHKOTA BUNGA ORDE RAHWANA

RICHARD JOOST LINO  MAHKOTA BUNGANYA ZAMAN  RAHWANA
Rahwana Raja,  Rajanya kaum Yaksa,  beputera dengan Bidadari  pemberian para Dewa Indrajid – Lambang puncak keberhasilan Rahwana.  Orde Baru punya Richard Joost Lino. Yang lahir tahun 1953, jadi lahir dan dibesarkan dalam masa jaya jayanya Orde Rahwana ini.
Apakah kekurangannya Indrajid ? Tidak ada,  sakti,  pandai murid para Brahmana dan Bhatara Rudra yang  mumpuni seluruh Ilmu, sekarang di umur puncak kehebabatannya, jadi satu satunya manusia yang begitu berjasa membuat kaya Pelindo II  ngakunya kepada sahabatbya Menteri Kordinator Sofyan Jalil via telepon dihadapan banyak wartawan dalam bahasa Inggris “I am making the Company (Pelindo II) sooo rich” kok digeledah kantornya, singgasananya  dengan begitu banyak dokumen yang disita. Bagainana tidak  sangat emosi,  wong dia telah diangkat jadi The best Chief Executive Officer olen Majalah TEMPO 2012,  The Best Inovative CEO 2012 oleh majalah BUMN Track, bukan majalah majalah sembarangan, sangat credible – google biografi RJ Lino.   ( Hopdakturnya majalah yang menghadiahi  gelar gelar itu juga cetakan zaman Orde Baru )
Lho apa yang hilang di generasi itu, TELAH SAYA TANDAI DARI RATUSAN PERISTIWA  YANG MEMALUKAN DI NEGERI INI  !!
Baru saya sadari bahwa generasi produk pendidikan Orde Rahwana,  tidak Bisa MENGAMBIL  TELADAN  KEBERPIHAKAN KEPADA RAKYAT DAN NEGARANYA.Yang ada hanya Rakyat dan Negara  sebagai object,  adalah barang mainan, yang sangat penting adalah EGONYA.

MENGENAI INI SYARAF PERASA  PRNCIUN DAN PERABA DARI GENERASI YANG TERCETAK DALAM ERA ORDE BARU SUDAH HILANG. APALAGI NURANI – UNTUK MENDETEKSI DAN MENCIPTAKAN DALAM KALBUNYA KEBERPIHAKAN PADA RAKYAT DAN NEGARA, SEPERTI  LIMA RIBU TAHUN YANG LALU SUDAH DICANANGKAN OLH  SARJANA GURU BESAR KONG  HU CU. *).


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More