Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

INDONESIA PUSAKA TANAH AIR KITA

Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia tempatku mengabdikan ilmuku, tempat berlindung di hari Tua, Sampai akhir menutup mata

This is default featured post 2 title

My Family, keluargaku bersama mengarungi samudra kehidupan

This is default featured post 3 title

Bersama cucu di Bogor, santai dulu refreshing mind

This is default featured post 4 title

Olah raga Yoga baik untuk mind body and soul

This is default featured post 5 title

Tanah Air Kita Bangsa Indonesia yang hidup di khatulistiwa ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus senantiasa kita lestarikan

This is default featured post 3 title

Cucu-cucuku, menantu-menantu dan anakku yang ragil

This is default featured post 3 title

Jenis tanaman apa saja bisa membuat mata, hati dan pikiran kita sejuk

Minggu, 28 Desember 2014

PERSOALAN AGRARIA DINEGARA KITA DI ERA REFOMASI.

Kepemilikan tanah di Pedesaan, era Orde Baru ( th 1965 – th 1993 ) sangat ditentukan oleh Lurah atau kepala desa Banyak kasus tanah milik petani yang sudah uzur, padahal anak anaknya merantau ketempat yang jauh diluar pulau, beralih hak begitu saja karena si Uzur harus membayar utang BImas (pupuk dan pestisida) pada Bimas Pertanian (pupu dan pestisida) yang sudah menumpuk,begitulah anak anaknya yang merantau diberitahu, padahal pasangan uzur ini selalu melunasi utang Bimas, sedangkan Desa menghadapi lomba desa, banyak beaya siluman, dalam lomba tersebut disyaratkan hutang Bimas kepada P.T. Pertani harus sudah lunas jadi Pak Lurah dengan dukungan sementara penduduk desa yang Kontak tani dan Tani Andalan dari HKTI mengadakan kabijakan ini di era Orde Baru. Ini merupakan kebijakan pak Lurah, yang pada era Orde Baru, telah menjadi azas bahwa Penguasa selalu benar bila kebijakannya mendukung pemerintahan Orde Baru, mulai dari RT –RW- Lurah –Camat – Wedana – Bupati – Gupernur – Menteri - Direktur – Direktur Jendral – Menteri pembantu Prtesiden – dan Presiden sendiri – Dengan Pendamping tenaga pemukul yang sangat ampuh siaga setiap saat Kekuasaan membutuhkan, dari ABRI secara teritorial adalah Babinsa – Koramil dan Polsek – Kodim dan Polres, kemudian ditingkat Propinsi Kodam dam Polda. Sedangkan juga Camat sudah diangkat secara otomatis hingga sekarang sebagai Penjabat Pembuat Akta Tanah digaris terdepan dari Dinas Pendaftaran Tanah. Seorang Walikota Surabaya yang bekas Komandan Pasukan Elit, telah menganulir hak milik tanah dari penduduk ribuan KK dari ratusan hectare redistribusi tanah bekas milik Tuan Tanah di penggiran kota Suranaya sebelah Timur sawah berpengairan yang telah nejadi kampong, yang menurut UUPA no 5 th 1960 menjadi hak milik menerima kaveling redistribusi, tanah bekas milik tuan tanah jaman Hindia Belanda, tuan Baswedan, menjadi tanah hak guna bangunan terkenal dengan nama “petok ijo” atas kerugian penerima redistribusi tanah milik Tuan Baswedan dari zaman Kolonial Belanda. Padahal UUPA no 5 tahun 1960 sampai sekarang masih berlaku. Malah sampai kini menurut KPA ( Konsursium Pembaruan Agraria) yang dirilis lewat twitter @SEKNAS KPK tg 24/12/2014 oleh sekjennya Iwan Nurdin: Tantangan bagi JKW/JK adalah membereskan terulangnya 10 tahun akumulasi abai pemerintahan SBY terhadap konflik Agraria di Negeri ini. Ada 1530 kasus konflik agrarian sengan luas lahan 6 541 951 Ha dari 977 403 KK. Terjadi konflik di 1792 Ha tanah rakyat, dirampas hak penguasaannya dan pengelolannya, per hari dari 167 KK. Menurut aktivis HAM, anggauta DPR RI komisi 3, : Akibat konflik agrarian yang ditagani dengan gaya represi oleh aparat keamanan, telah menelan korban 85 tewas, 110 tertembak, 633 orang luka luka ditambah 1395 orang ditangkap selama 10 tahun terakhir era SBY, ada kriminalisasi oleh aparat terhadap masyarakat miskin semakin berat. Begitulah KPA menandai. Masih banyak penyelewengan dalam agraria di 10 tahun era SBY, dalam land use seperti pengunaan tanah Hambalang, pemberian Hak Guna Usaha, hak Petambangan yang berubah jadi hak ex teritotorial yang imperialistis seperti di Lampung dan banyak tempat lainnya, misalnya di Sulawesi tengah oleh Bupati Amran Batalipu dan cecunguk calo modal ahli guangxi Hartati Murdaya Poo menyangkut uang sogok milyaran rupiah, dengan dalih macam macam mulai dari pemupukan modal cepat sampai pemupukam modal ISIS makanya pelakunya tegar dan tidak merasa bersalah. Bila disimak dengan baik, maka kita akan kagum, bangsa kita telah berhasil menelurkan UUPA no 5 tahun 1960, yang melengkapi pelaksaan UUD 1945 pasal 33 secara pas. Ini adalah mahkota dari karya bangsa, untuk membebaskan rakyatnya dari penindasan gaya lama, gaya feudal. Ini produk Orde Lama Presiden Sukarno, bukan milik PKI. Adapun setiap jenjang kekuasaan yang menjadi aparat Negara Orde Suharto mampu dan mau melaksanakan atau tidak melaksanakan Undang Undang Pokok Agraria No5 tahun 1960, tidak ada ketegasan Orde Baru karena kebenciannya pada Sukarnoisme. Apa lacur, selama Orde Baru berkuasa cenderung melaksanakan policy agraria menurut selera setiap tingkat kekuasaan, dari lurah sampai presiden dengan segenap kepentingan yang bukan untuk rakyat melainkan untuk mengembangkan modal dari mana saja dan bahkan penumpukan modal terorisme. Makanya pelakunya tetap tegar dan cynical menghadapi public karena ada landasan idealism yan sangat kuat. Kenyataanya sangat sulit melaksanakan UUPA no 5 th 1960 ini dengan aparat kekuasaan yang masih didukung mati matian oleh aparat pemukul bersenjata, parena memang keberadaan aparat ini untuk kepentingan kenyamanan Orge Baru, sampai mereka habis. Baru bisa diadakan revolusi mental melayani kepentingan rakyat yang sudah sangan miris dan menderita*) ,

Sabtu, 27 Desember 2014

KEHIDUPAN MANUSIA - POLA DASAR YANG SEMESTINYA ANDA TAHU

KEHIDUPAN MANUSIA – POLA DASAR YANG SEMESTINYA ANDA TAHU.
Hidup manusia adalah lahir – berkembang – mati. Babak pertama: Dalam menjalani hidup ini pola dasarnya sama untuk semua makhluk yang namanya manusia.
 Asal mula Bapak dan Ibu kawin berdasarkan dorongan alam dan idealisme beliau. Kehidupan sulit dari semula beliau beliau arungi. Sambil mencuci pakaian saat senja Bapak muda ini berfikir. Sang Istri, calon Ibu befikir besuk sore ini dia akan buatkan masakan apa untuk makan mereka berdua,sepulang kerja. Mereka belum kuat beli mesin cuci.
Segera matahari terbanam, mereka berdua bercanda dengan suka cita. Saking payah kerja seharian mereka berdua tidur awal. Lepas tengah malam mereka terbangun serasa segar dengan kehangatan masing masing. Mereka berdo’a “Ya Allah jauhkanlah kami dari godaan Syaithan yang terkutuk.” Cobaan ditempat kerja, hanya penyampaikan berkas permohonan ke petugas tidak lewat koket ke penjabat kecil dngan prosenan dari beaya siluman yang cukup lumayan, tapi tetap dia merasa bersalah.
 Mereka bemain peran Pencipta sudah setetengah tahun. Selalu mereka lanjutkan do’anya dengan “Dengan nama Allah yang maha Pemurah dan Maha Pengasih” mareka "Playing God ", maka terjadilah apa yang harus terjadi, sang calon Ibu mengandung.
 Selalu semangat kegembiraan yang sama. Pada suatu hari genap bulannya sang calon Ibu mulas, segera dibawa ke Pumah Bersalin dan “ Terpujilah Allah yang menguasa segala Alam” semua tetangga sanak family dekat ikut gembira, lahirlah saya, bayi memulai dngan menangis keras, terkejut lepas dari pelukan rakhim ibu.
 Saya diberi susu dari puting susu Ibuku, aku merasa puas dan aman maka aku terdiam tidur.
Aku dengar dalam mimpi dan aku tenang oleh bisikan ini ”Allah Maha pemurah dan Maha Pengasih”.
Tapi pada suatu saat kehangatan pelukan Ibu ini akan berakhir diganti dengan kehangatan sinar matahari. “Allah menguasai saat semua ini harus berakhir” Dalam hatiku terbersit keyakinan “ Ya “Engkaulah Tuhanku dan Ya kepadaMu lah aku mohon pertolongan” pada saat kehangatan pelukan Ibuku berakhir dan diganti dengan kehangatan sinar matahari yang sering disusupi dengan mendung dan badai guntur. Maka aku selalu derdo’a “Ya engkaulah Tuhanku Allah, kedadaMu-lah aku mohon pertolongan”.
Aku selalu bermohon “Tuntunlah aku ke jalan yang benar” karena aku memang tidak tahu aku lanjutkan dengan do’a “ Jalan yang benar seperti yang telah Kau berikan kepada mereka yang telah mendapatkan Petunjuk. Bukan jalannya mereka yang sesat serta Kau murkai” kerena aku memang tidak tahu akan jadi apa hidupku selanjutnya.
 Terus saya lanjutkan permohonanku kapada Allah “ Semoga do’a ini Allah kabulkan” semua makhluk di Bumi bilang Amin.

 Babak kedua: aku jalani hidupku “Atas nama Allah yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih”, aku menjadi Khalifah Beliau di Bhumi. Pimpinan Project yang bersih dan lurus, adil terhadap anak buahku dan melayani dengan baik rakyat yang membeayai kantorku.
Aku menjaga ketenteraman dan kebahagiaan kahir bathin keluargaku dan lingkunganku sebisanya.Aku berusaha menyuguhkan kessalehan sosial dengan kebaikan apa saja yang bisa kulakukan kepada masyarakar yang membuat aku juga merasa plong.
 Ketika aku mendapat panggilan dariNya, aku jawab dengan “Terpujilah Allah yang menguasai segala Alam”, lega rasanya, hidupku sudah mengganggu membuat susah keluargaku.
Dan aku sama sekali tidak takut karena “Allah Maha Pemurah dan Maha Pengasih” dan panggilan ini disertai pesan “Beliaulah yang menguasai hari Perubahan ini”. Alam baru
Dalam bathin aku meyakini “Beliaulah satu satunya Allah Tuhanku dan kepada Beliaulah aku minta pertolongan. pada saat seperti ini” terutama pada saat perubahan ini.
Aku tidak tahu apa apa keadaan yang sama sekali baru ini, maka aku mohon “ “Tuntunlah aku ke jalan yang benar” karena aku tidak tahu dan tidak bisa menentukan maka aku lanjutkan permohonanku pada saat itu “ Yaitu jalannya mereka yang telah Engkau beri petunjuk, bukan jalannya mereka yang sesat dan mendapat murkaMU” aku harap seluruh alam bilang Amin.*)

Jumat, 19 Desember 2014

KEINGINAN SESEORANG UNTUK DIAKUI KEBERADAANNYA - PENYAKIT MASYARAKAT

KEINGINAN SESEORANG UNTUK DIAKUI KEBERADAANNYA – SEBANGSA PENYAKIT MASYARAKAT Sungguh pergaulan akan menjadi rancu secara aneh, bila ada anggauta masyarakat yang mempunyai dorongan/obsesi dari dalam jiwanya bahwa dia “ada”, dan pantas diperhitungkan. Dorongan atau obsesi ini mestinya tumbuh dan berkembang lebih halus bersama dengan umur, yang seharusnya bertumbuh seperti rambut, makin tua seseorang makin jarang hingga botak dan makin putih tidak berwarna, maka obsesi “berpenting diri” ini semakin tua seharusnya semakin halus dan pudar semakin pudar. Karena obsesi ini termasuk keadaan jiwa, maka bila tidak, si terobsesi menjadi egocentris, makin mununjukkan gejala semakin beraneka ragam perilaku yang aneh aneh, bisa mengganggu perasaan orang lain. Yan paling biasa adalah tuntutan untuk dihormati secara khusus. Dalam kondisi ini dalan pergaulan antar orang sangat dekat bisa sangat pendendam, tega mengucilkan dari masyarakat siapa yang dianggap meremehkan dia, individu yang dianggapnya berdosa kepadanya, membunuh karakternya artinya menjelek njelekkan mereka yang sial ini tanpa merasa bersalah sedikitpun. Ada yang menganggap dirinya baik dan tidap perlu terlalu dihormati, begitulah pernyataannya saban hari, sepertinya biasa saja. Akan tetapi dia menjadi sangat sakit hati bila orang yang dekat dengannya tidak minta sedikitnya restu, atau nasihat bahkan subyek yang khusus ini sering melahirkan sesalnya mengenai ketidak beruntungan orang yang dekat dengan dia, bahkan kegagalan orang dekat itu, mestinya bisa dicegah bila mendapatkan nasihatnya ( yang tentu saja itu menurut anggapannya, karena “penting”nya dia. ) Orang orang semacam ini harus dihadapi dengan sangat hati hati, bahwa pernyataan dia: “Bila saja dia diberi tahu, pasti dia memberi solusi yang ces pleng, maka akan menyesalah apabila tidak.” Tentu saja sikap ini tidak akan membawa kebaikan sama sekali kecuali sesal si korban semakin mendalam, apabila si sial ini tidak beriman yang teguh, bahwa dia telah selalu berusaha dan berserah diri kapada Allah – sebab dalam surah “Al Ikhlas” ayat kedua “Allahusomad” bahwa Dia-lah yang nenentukan segalanya terhadap yang diciptakanNya. Kenapa ada nggauta masyarakat dari segala umur, dari anak anak sampai tua Bangka, ada exemplar anggautanya yang bersifat semacam itu ? Yang khusus kerjanya mencederai perasaan orang dekatnya, dan tidak segan membunuh karakternya ? Sebenarnya menurut pengamatan saya exemplar macam ini masa mudanya oleh suatu sebab, tidak bisa mengembangkan pribadinya secara semestinya, atau sekolahnya drop aut, atau gagal membina keluarga cerai pada masa muda sekali, atau menderita penyakit yang menghalanginya hidup normal dala waktu yang lama, sehingga perasaan diabaikan, rendah diri, tidak mendapatkan apresiasi yang dibutuhkan pada saat perkembangannya, dan sebangsa keadaan yang negatip seperti itu. Ditambah lagi pengalamannya yang tidak lumrah mengenai dunia mistik yang diburu dengan nafsu. Jadi exemplar semacam ini seharusnya dikasihani dan diberi kesempatan untuk unjuk kebolehan, sedikit “dikagumi” sesuai dengan kebisa-annya. Itulah remedial treatment yang hanya bisa diberikan oleh mereka yang tahu – Semoga bermanfaat*)

Sabtu, 06 Desember 2014

KEMELUT DALAM PARTAI GOLKAR 2014

KEMELUT DALAM PARTAI GOLKAR TANUN 2014. Partai Golkar sediri berdiri setelah Presiden Suharto lengser tg 21 Mei 1998. Kekuasaan Presiden Suharto diatas rakyat Indnesia adalah kekuasaan mutlak, dengan adanya GOLKAR atau Golongan Karya yang solid terorganisasi bersama dengan organisasi Pemerintahan dari Presiden sampai RT/RW. Di-istilahkan rakyat tidak tekotak-kotak lagi, atau masuk satu peti, yaitu peti GOLKAR, istilah buruh dihilangkan diganti dengan Karyawan. Dirangkapi dengan organisasi Angkatan Darat secara teritorial mulai dari Koti ( Komando Tertinggi yaitu Presiden sebagai Presiden Panglima Tertinggi) sampai Kodam ( Komando Daerah Militer) – mendampingi para Gupernur, Korem ( Komando Daerah Karesidenan) mendampingi para Residen, Kodim mendampingi para Bupati, Koramil ( Mendampingi para Camat), Babinsa ( mendampingi para Lurah). Merangkapi Pemerintah sipil dalam arti dapat mengatasi dan mengesampingkan Aparat Negara yang terikat pada UU Sipil, diberlakukan UU Militer, untuk perkara apa saja, terutama yang berbau keamanan Negara dan Politik, sangat luas dan fleksibel. Sedangkan para Aparat Pemerintahan sipil harus otomatis jadi Pembina GOLKAR daerah wewenang mereka masing masing. Jalan kesetiap desa diperlebar, hingga mobil bisa masuk dengan jembatan diperbanyak. Jadi walau sekecil daun jatuh, Pemerintah bisa dengar dan bereaksi cepat dengan jaringan rangkapnya. Kan dasar organisasi GOLKAR adalah Panca Sila, Undang Undang Dasar tahun 1945, dan penghayatannya dituangkan dalam crash peogramme kursus P4 ( Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pencasila ) mulai dari Pakyat biasa sampai anggauta Organisasi Pemerintahan dan Pejabat Pekerjaan umum Pendidikan dan Pelatihan yang diselenggarakan Pemerintah untuk Umum maupun Aparat pemerintahan (PNS – Pegawai Negeri Sipil), Pekerjaan Umum Teknis dan Kesehatan. Semua sudah ditatar dengan P4 sesuai dengan tingkat wewengnya. Organisasi GOLKAR dan organisasi yang menjadi Pembantunya dalan semua bidang, Kepemudaan, Petanian, Perikanan dan Pertahanan Sipil dari Perusahaan maupun Mahasiswa semua dibawah pengarahan GOLKAR. Menuju ke masyawarah dan mufakat, rapi tanpa gejolak pro dan contra. Semua demi ketenangan dan kepatuhan pada Pimpinan tertinggi. Untuk itu telah terlaksana atrocities dan genocides rakyat di pedesaan kan kota kota Pulau Jawa dan Sumatra Utara tahun1965-1967, delanjutkan dengan menghilangkan hak hukum dari semua yang dianggap anti Panca Sila sampai th 1997. Sebagai tumbal Kekuasaan Orde Baru dikorbankan kira kira sebanyak 2 juta jiwa guru guru sekolah desa, pegawai kehutanan, dan petani penerima tanah redistribusi UU Pokok Agraria 1960 dari perkebunan perkebunan Hindia Balanda terutama bekas lahan tebu – sawah berpengairan kelas satu di pulau Jawa, terutama mereka adalah pendukung Bung Karno, yang dimanipulasi oleh PKI bahwa redistribusi tanah perkebunan dan sawah ini hasil upaya mereka,yang kemudian jadi tertuduh makar musuh Negara, membunuh sepuluh jendral dan kolonel, dua perwira ABRI. Sebenarnya Partai Golkar mewarisi kemapanan ini, sudah dengan banyak korban. Akibatnya rakyat sudah sangat takut karen pembunuhan tanpa proses peradilan dan runtuh kemuannya. Satu satunya warisan yang tidak ada lagi adalah Dwifungsi ABRI karena di biusnya Dwifungsi Abri ini pingsan selama reformasi pasca rezin Jendral Suharto, yang merupakan kekuatan andalan GOLKAR. Karena ABRI secara organik sudah kembali ke Chitah. Seperti GP Ansor dan Banser yang harus turut NU kembali ke Chitah. Lha kok sekian tahun sesudah jadi Partai, jadi Front Pembela, ada terorisme yang berdasarkan fanatisme Agama, disisi lain jaman reformasi ini dimana semua orang mengikuti dengan antusias jalannya Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Presiden terpilih yang baru beberapa bulan, Partai Golkar jadi ricuh sendiri sampai memecat pentolan kader kadernya, pecah sangat memalukan. Bahkan kader dari tingkat bawah menengah dan tingkat atas, semua meninggalkan P4. Lha iya, mestinya ARB waktu kampanye jadi Presiden tinggal membuktikan saja bahwa dia konsekwen dan gigih memperjuangkan terlaksananya UUD 45 dan sangat gandrung dengan P4, bukan menceriterakan bahwa Ayahnya meskipun bukan sarjana telah mempekerjakan 10 000 orang, mestinya cerita kampanye itu harus sampai kepada percontohan hubungan P4, bagaimana cara mempekerjakan karyawannya, artinya apa benar benar sesuai dengan prototype dari P4 zaman itu ?. Baru dipamerkan, bila tidak, ya sama saja dengan Perusahaah Penjajah BPM di Palembang, jangan jangan pemegang kentrak “outsourching” dengan perusahaan minyak bumi Kolonial Belanda BPM ? . Lha gitu kok dipamerkan. Kita cuma mengira orang tua beliau orang cerdik dan sangat beruntung. Lha Minarak Lapindo dengan keluarga Bakrie adalah batu ujiannya sekarang, apa telah menghadapi konsekuensi ngebor sumur gas cara murahan ini yang berakibat terusirnya rakyat dari lahan dan rumah sumber pencahariannya , seluruh wilayah 600 desa dari 4 kecamatan. ratusan Ha sawah kelas satu tenggelam dalam lumpur apa diselesaikan dengan watak dan perlakuan gentlemen yang anggun? Jangan mengambil cotoh keberuntungan keluarganya thok. Sayang hal yang se- fundamental seperti itu tidak terlihat oleh beliau. Bila saja, sesudah Anas Orbaningrum yang telah menjalani lakon utama di Partai Demokrat dan ber-andil besar dalam menyeret turun kredibilitas Partai Demokrat, apalagi temannya sesama didikan Orde Baru sebagai sesama derajad kasta rezeki, sebagai Menteri zaman Pak Harto, kok masih mau berkiprah lagi di Partai Golkar apa dikira rakyat tidak tahu seberapa dia ber-anas ria? Mau diseret kemana Partai ini ? Sudahlah, Konggres Partai Golkar mau dimana saja kapan saja mbok ingat kembali pada P4 dan UUD 45 Yang sudah lama jadi warisannya, sudah sesuai apa enggak tingkah polah kader kader nya yang masih tinggal di Partai Golkar atau menyeberang ke Partai lain. Tunjuk-kanlah kamu ini siapa ? wong sudah dimulyakan 32 tahun, damanja dituruti semua keinginannya oleh Penguasa Orde Baru, kok tidak bisa jadi rakhmatan lil-latent bagi rakyat Indonesia ? Apa seperti pepatah Melayu : Setinggi tinggi burung gagak terbang, turunnya yak ke bangkai juga *) sumber bacaan: google, politik kompasiana.com 2013/10/29 ; google, bwifungsi Abri, azas tunggal hingga P4

Senin, 01 Desember 2014

KEANEHAN DI ADMINISTRASI PEMBAYARAN PELANGGAN PERUSAHAAN AIR MINUN SURABAYA

KEANEHAN DI ADMINISTRASI PEMBAYARAN PELANGGAN PERUSAHAAN DEARAH AIR MINUM SURABAYA. Surabaya termasuk tiga kota terbesar di Indonesia, penduduknya mencapai lebih dari enam juta jiwa. Kota pelabuhan, merupakan bekas delta sungai Barantas yang mendangkal. Tinggi setasiun kereta api Gubeng 5 meter diatas muka laut. Hanya sedikit berbukit disebelah barat kota. Semua orang butuh air tawar, karena sumurnya kebanyakan asin. Perusahaan Daerah seperti yang lain dilanda kerugian, sebabnya macam macam. Audit demi audit oleh akuntan BPKP akuntan public pejabat silih berganti ya sami mawon, rugi. Akhirnya pengurangan pegawai sampai pemakaian tenaga outsorching untuk penagihan dan pelayanan. Dasar si Pintar, dari tenaga outsorching ini yang bekerja untuk boss oknum PDAM sendiri, ditugaskan nagih rekening pamakaian air. Mendadak saja pelanggan dijatuhi vonis dengan surat untuk mencabut meter air. oleh tenaga outsorching juga, orang yang kedua karena telah menunggak pembayaran selama delapan bulan, hingga terbit surat pemutusan meter air ini. Ada beberapa kemungkinan yang semua bukan kesalahan PDAM secara YURIDIS FORMIL. Memang uang rekening bisa ditilep oleh tenaga outsorchsing dengan kwitansi buatan sendiri, sampai batas waktu toleransi menunggak. Atau petugas outsorchsing bagian mencabut meter tanpa surat kuasa resmi dari PDAM atas namanya untuk bertugas mencabut meter , memberikan kesempatan “titip” uang pembayaran tunggakan kepadanya tagihan selama delapan bulan yang dikomunikasikan dengan kantor ( kata si Petugas kedua) sejumlah Rp 1.330,- sedang pencopotan meter air dibatalkan, Tapi setelah akan dibawa ke kantor Polisi, karena hanya membawa surat pecabutan meter yang bukan surat kuasa kepada dia sebagai petugas outsochsing PDAM. Kami diberi kesempatan selama sehari besuk untuk membayarnya. Menurut petugas outsorchsing ini dia hanya dibayar oleh Bossnya sejumlah alat meter air yang berhasil dia copot. Jadi dia sudah gagal membawa meter air, dan membawa uang titipan rekening selama delapan bulan. Akan tetapi dia tidak gagal membuat kita befikir, alangkah cerdik dan licinnya si Pintar dari Pegawai PDAM yang menggunakan “Pegawai” outsorchsing ini, karena namanya tidak akan muncul ke permukaan padahal sudah membuat jaringan jang demikian rapi untuk komplotannya. Jadi pembaca blog yang budiman, bayar saja ke loket sendiri, karena aturan sudah dirubah dan diumumkan kepada pelanggan, boleh bayar rekening air minum lewat ATM, sudah beberapa bulan yang lalu, sekali lagi pengumuman itu lewat pegawai “outsorchding” yang pertama yang sudah membuat anda terlambat membayar, tentu saja tidak sampai ke tangan anda. Kok ndak lewat pos kan nggak bajar wong surat dinas ? Ya mesti tidak, kan anda tidak bakal terlambat sampai terancam dicopot meternya !!! Inilah hebatnya semboyan “galilah tugasmu sampai sumbernya keluar rezeki” zaman Orde Baru *)

APRESIASI KULINARY, UPAYA YANG MULIA MERANGSANG DUNIA PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN

APRESIASI KULINARY, UPAYA YANG MULIA, MERANGSANG DUNIA PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN. Saya kepingin supaya orang berusaha mengkomunikasikan antara rakhmatullah adanya bahan bahan baik nabati maupun hewani, air, garam dan api, ditangan seorang cheff menjadi kombinasi yang merupakan makanan. Usaha ini mulia dan berguna baik dibidang kesehatan, maupun ekonomi dan kehidupan bermasyarakat yang bermutu. Upaya ini pantas didalami dengan serious, karena upaya seOrang cheff juga sangat seriOus dan sangat melelahkan, upaya petani dan peternak juga tidak ringan, begitu pula pasar yang harus menyediakan bahan baik nabati maupun hewani dalam keadaan yang paling segar yang merupakan pekerjaan tidak ringan dan menyangkut kegiatan banyak orang. Alangkah baiknya bila hasil semua kegiatan ini didapur seorang cheff mendapatkan apresiasi yang bisa dikomunikasikan dengan masyarakat kuas, dengan tepat cepat dan luas sebagai kontribusi pengabdian kepada masyarakat luas. Saya mulai dari bahan baku culinary yang pasti produk pertanian peternakan dan perikanan di tanah air kita ini. Saya katakana terus terang, untu kebanyakan komoditas masih sangat menyedihkan, baik dari sisi cultivar yang ditanam, cara panen dan perlakuan pasca panen, packaging dan transportasi maupun penyimpanan dari sebagian besar jenis sayuran dan buah buahan. Yang pasti semua ini tanggung jawab petani, peternak petambak atau nelayan dan pedagang ikan. Bagian cerealia sebagai main staple food : beras. Terhadap beras kita sudah sangat pemilih dalam selera kita. Nasi yang disukai adalah jenis yang putih, agak empuk tidak terlalu lengket, bararoma baik. Tentang warna terutama putih. Dalam penyajian setiap suku di Indonesia mempunyai kesukaan masing masing, tapi umumnya empuk, tidak terlalu lembek dan “pulen” atau “punel”( bahasa Jawa) artinya lunak masi melekat satu sama lain tapi tidak lembek, disajikan dalam keadaan hangat, beraroma segar. Sebagai bahan buku nasi goreng, harap di check texture nasi goreng ini tidak kering dan menyebar keras remah demi semah, ini sangat menganggu selera, karena terlalu kontras dengan lauk yang lain, mestinya disamping bumbu yang harmonis juga merupakan kesatuan dengan lauk penyerta seperti telur ceplok atau irisan telur dadar irisan mentimun dan tomat, yang juicy tapi meledak dimulut dengan sekali gigit yang bisa menawarkan rasa minyak nasi goreng. Kacang kacangan: sebaiknya sudah terpilih yang cukup bernas dan besarnya merata, menandakan tanamannya tidak terserang hama atau kekurangan air, yang ini gizinya cukup baik. Bila diperhatikan hasil produk down stream dari kacang kacangan ini bisa mengubah rasa dan texture masakan. Bila bisa dilukiskan dengan kata kata hasil masakan kacang kacanga ini dapat membuat para cheff lebih hati hati dalam belanja. Ingat kacangan yang digerek hama dapat menimbulkan cendawan yang menghasilkan aflatoxin rasanya sangat pahit yang sangat beracun merusak hati menikmat, yang tidak diharapkan hadir ditempat makan umum. Sayur sayuran: Harus dipanen tepat waktu, segar dan lunak, rebusan atau hasil masakan harus bisa putus digigit, tapi masih nampak segar dan juicy. Ini adalah hasil dari ketelitian berbelanja di pasar atau kerja supplier sayur yang dengan sendirinya mempengaruhi harga, sebab pantas mendapatkan harga premium mentahnya dan sajiannya. Upaya untuk menyajikan sayur hingga tingkat ini pantas sekali mendapatkan apresiasi dari peliput warta culinary dengan kata kata yan tepat dan mengundang selera, seperti renyah sebagai air turun dari sumber di pegunungan, menabrak bebatuan. Rasa sayur yang membersihkan hati dan mulut, dsb. Dari sector pertanian akan sangat menghargai bila dunia sayur sayuran mendapat harga premium untuk kualitas yang baik, ini bisa terjadi apabila produk masakan dari bahan bahan sayuran ini mendapatkan apresiasi semestinya akan merembet ke harga sayurnya ditingkat petani. Buah untuk sayur :Terong, mentimun, kacang panjang: sebaiknya disajikan sebelum biji mengeras, bahkan sbelum terbentuk sempurna, tandanya kelopak buah masih besar dibandindkan dengan buahnya, sebab bila petani mendapat harga dari bobot, mereka cenderung untuk menjual menunggu agak besar, supaya berbobot, meskipun kualitas sayurnya menurun. Artinya barang siapa yang menyajikan dalam masakannya buah yang nasih berkualitas harus mendapatkan apresiasi berupa incentive yang sepadan. Buah sayur ini bila diiris sesuai tidak terlau tebal tapi tidak terlalu tipis pasti juicy dan crispy. sudah ada di pasa baby corn, labu siem/waluh jipang (Jawa tengah), manisah( Manado), ketimun jepang ( Minangkabau), Sechium edule dari familia Cucurbitaceae, ketimun, buncis sangat jarang terong. Sayur daun dataran tinggi : Para pedagang sudah biasa menangani jenis sayur daun yang berasal dari wilayah pegunungan ynag berasal dari wilayah sub-tropik, mulai dari kol (Brasicca oleracea ) kol bunga, broccoli, sawi daging, sawi hijau, sawi kaylan semua masih bisa distandarkan. Tapi sampai pasar layu yang tak bisa pulih segar, adalah kesalahan fatal. Cheff harus menghindari sayur dalam keadaan ini. Rasa segar sayuran ini harus dapat digambarkan sehingga mulut kita berair misalnya “rempuk” renyah, keras tapi mudah hancur dan segar meledak dengan kuah dan bumbu yang sederhana, sehingga rasa aslinya dimulut segar serasa ketemu kekasih, lidah dan geligi kita. Sayur daun tropic: ini sekarang yang menjadi problem pada kulinary tradisional, sebab kekurangan supply barang hingga kurang bermutu. (lihat atikel di blog ini dengan judul (Sayuran dari pucuk tanaman) disitu diceritakan bagaimana penjual “pecel” yang sudah jadi landmarck kota Madiun terancam punah kerena para penjual cenderung seenaknya menyajikan sayur karena yang ada dipasaran hanya daun daun tua pucuk pycuknya tinggal 15 % sayr yang ini liat dan tidak menarik, sungguh ironis. Sedang pucuk daun kenikir ( Cosmos spp) daun ubi kayu, bayam, kangkung yang muda atau pucuk, dikukus akan berasa manis hancur bila diadu dengan geraham sedikit, seperti hujan rintik rintik yang hangat menimpa muka kita dikala kita menunggu pertemuan dengan kekasih, tapi sungguh nikmat karena mulut kena hangatnya nasi yang pulen dan saus kacang yang seperti perangangsang untuk segera ditelan melegakan dan menhangatkan perut, bisa rasanya dibuat agak pedas, disusul oleh gemeretak kerupuk nasi yang gurih, sungguh pagi yang tak terlupakan sarapan pecel dipinggir jalan dengan piring daun pisang duduk seadanya. Kini menghadapi kepunahan karena tidak ada supply sayur yang berkualitas dengan jumlah yang cukup, paling aman bakul pecel menggunakan daun sawi hijau. Buah buahan muda, seperti sambal pencit ( mangga muda) sambal gandaria yang sudah punah, sambal jeruk sambal(Citrus amblycarpa dari goolge),atau jeruk limo juga hampir punah tidak dapat digambarkan rasanya karena menambah harum aroma sambal membuat makan lebih bernafsu dan romantis menghilangkan bau terasi, saya ragu apakah cucu saya masih akan menikmati makanan semacam ini Anehnya jeruk sambal ini meskipun besarnya tidak lebih dari kelereng, tapi mampu membuat suasana sambal secobek menjadi sangat memicu selera bila menemani ikan apa saja yang dipanggang. Rupanya jenis jeruk ini asli dari daerah tropis, bisa hidup dibawah naungan berbuah sepanjang tahun dilahan seadanya, dan yang penting tidak dijamah penyakit CVPD yang sangat fatal. Sedangkan gandaria di desa desa sekitar Bogor pun sudah dilupakan pohonnya sudah tidak banyak yang tahu, (kampong kami punya sepohon jeruk sambal dibawah rumpun pisang), selama kemarau panjang ini tetep hidup. Pohon ini tumbuh ditanah berm jalan kami Dengan artikel ini saya mencoba menggambarkan dengan kata kata yang sangat miskin istilah, guna merangsang datangnya demands dan insentive dari produk sayur yang psling prima, buah sayur dan buah muda ke pedesaan pulau Jawa yang sudah sangat miskin lahan, dengan kebutuhan hidup yang makin mencekik leher. Marilah para journalis muda berkarya untuk menghidupkan culinary kita sendiri untuk kita sendiri, guna memperbaiki dunia pertanian kita. Kami menunggu kreativitas anda*)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More