Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

INDONESIA PUSAKA TANAH AIR KITA

Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia tempatku mengabdikan ilmuku, tempat berlindung di hari Tua, Sampai akhir menutup mata

This is default featured post 2 title

My Family, keluargaku bersama mengarungi samudra kehidupan

This is default featured post 3 title

Bersama cucu di Bogor, santai dulu refreshing mind

This is default featured post 4 title

Olah raga Yoga baik untuk mind body and soul

This is default featured post 5 title

Tanah Air Kita Bangsa Indonesia yang hidup di khatulistiwa ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus senantiasa kita lestarikan

This is default featured post 3 title

Cucu-cucuku, menantu-menantu dan anakku yang ragil

This is default featured post 3 title

Jenis tanaman apa saja bisa membuat mata, hati dan pikiran kita sejuk

Jumat, 27 April 2012

KENAPA POHON MANGGA SAYA BERHENTI BERBUAH ?


Pertanyaan yang sangat wajar dan umum, tapi sulit untuk dijawab secara tepat, biarpun oleh orang yang sangat akhli, sebab pembuahan adalah perubahan yang terpola dari sel sel hidup di setiap kuncup tanaman. Perubahan dari pembelahan vegetatip dari sel-sel yang mengandung 2n chromosome ke sel-sel yang punya 2n chromosome. Menjadi sel-sel yang mampu berubah, artinya  menjadi sel-sel yang mampu membelah secara generatip yaitu dari sel-sel yang mempunyai (2 n) chromosome ke sel-sel yang mempunyai (n) chromosome atau sel-sel gameet jantan dan betina.
Hukum alam secara dialektik menentukan sel-sel yang mampu membelah secara vegetatip bila setelah membelah secara kuantitatip dengan chromosome 2n ke sel-sel  2n juga, pada pembelahan yang kesekian kali (entah juta entah triliun ) akan mampu secara tiba-tiba membelah diri  yang secara kualitatip berubah, dengan membentuk sel-sel gameet jantan dan betina dengan (n) chromosome saja.
Jadi pertanyaan sudah terjawab, di pucuk-pucuknya sel-selnya kurang sering membelah, untuk sejuta atau setriliun kali, makan waktu sekitar 3 – 6 tahun, dalam keadaan biasa artinya sewajarnya.
Akan tetapi untuk perubahan dari kemampuan membelah sel vegetatip ke sel yang mampu membelah secara generatip ada syarat keadaan lingkungan yang harus ada, antara lain keadaan temperature lingkungan terhadap kecambah atau titik tumbuh, dan kualitas penyinaran.
Kecambah gandum musim dingin (Treticum durum) harus bisa mencapai -3 sampai -5 derajad Celcius beberapa hari, baru titik tumbuh ini nantinya mampu berbunga, makanya ditanam di musim gugur agar pada musim dingin tertimbun salju dan temperature segitu dinginnya bisa tercapai, dan karena tertimbun di bawah salju, jarang melorot lagi hingga menyamai cuaca di atas salju, tanaman gandum ini sering gagal panen karena saljunya ketiup angin, hingga tanahnya kontak langsung dengan angin musim dingin menjadi ikut dingin beberapa puluh derajad di bawah nol, tentu saja mati.
Setiap kuncup harus mengalami panjang hari tertentu di alam tropis  kira kia 12 jam panjang hari, di alam sub tropis bisa panjang dari 14 – 16 jam sedang di lingkaran kutub sampai 24 jam terang terus, akan tetapi kualitas sinarnya (spectrumnya) lain dengan di alam tropis. Perbedaan ini bisa jadi pnyebab kuncup tumbuhan sel-selnya tidak mampu meloncat dari kemampuan membelah vegetatip ke pembelahan generatip artinya berbunga.

Ada sejenis jeruk keprok (keprok Tawangmangu) menjelang pembungaan tanaman ini harus mengalami stress kekeringan selama bebererapa hari hingga daun dan rantingnya layu tingkat lanjut, baru diberi siraman air, langsung keluar semi baru, dan berbunga. Bila tidak dia tidak akan berbunga.


Apabila kedua syarat temperature dan panjang waktu penyinaran dan kualitas spectrum sudah bisa tersedia ( wong pernah berbuah), baru adanya unsur hara (P) harus cukup. (Di Blog ini ada cerita mengenai tanah coklat hutan tropik, tanah tercuci hebat dan akibatnya senyawa besi mengikat  unsur (P) larut ( H2PO4 - atau   fiksasi P  sekitar Bogor.  Ditanah tanah yang kekurangan (P) tanaman cenderung besar besar tapi berhenti berbuah, atau berbuah berselang beberapa tahun.)
Ilmu Pertanian menganjurkan tidak memupuk dengan pupuk yang kandungan (N) nya tinggi di tanah dengan gejala fiksasi (P)  Misalnya satu pohon Mangga ya diberi 2-4 kg SP 36 setahun, ¾ nya diberikan pada musim pancaroba sebelum musim kemarau  dan yang ¼ diberikan setelah malai bunga kelihatan. (P) diberikan dua kali ini untuk memberi kesempatan pada pohon menyerap (P) sebelun fiksasi (P) oleh tanah. Sudah itu memang mangga adalah biennial fruiting, artinya setahun berbuah baik dan setahun berbuah jelek (Ini seleksionis dan Agronomis bisa lebih meratakan pembungaannya)
Ini jawaban yang umum, yang lebih rinci, terutama mengenai mangga, harus dicari batang bawah  pohon mangga punya anda itu dari verietas apa ?
Bila bibit sambungan itu dibeli di Jawa Barat, mungkin batang bawahnya dari kultivar gedong atau kultivar Indramayu yang buahnya banyak di pasar, bila iya kemungkinan besar lapar (P) dan ndak prnah dipangkas cabang-cabang yang bersifat parasite, artinya daun daunya hanya sedikit kena matahari, saling menutupi,  buang cabang-cabang yang daunnya tidak mudah kena sinar maahari. Ratio C/N di dalam sel-sel pucuknya harus besar Carbon nya, jadi assimilasi harus baik. Jangan malah di pupuk Urea malah tidak mampu berbunga, karena C/N rationya berat ke N.
Aliran pemikiran umum nengatakan bahwa batang bawah tidak berpengaruh apa apa kecuali pengaruh pada pencarian hara dari tanah dan air, yang kurang disadari bahwa batang bawah tidak hanya mencari hara dan air thok, tapi juga meresapkan temperature bedhiding (dingin dan kering) mempengaruhi batang atas, untuk membentuk sel sel gameet yang ada dalam buah nantinya. Sedang mangga  cv gedong dan cv Indramayu yang sudah berbuah setiap tahun di Jawa Barat yang lembab tidak memerlukan bedhiding, di Jawa Barat tidak ada bedhiding yang menggigit ya ndak apa apa cv gedong  dan cv Dermayu tetep mau berbunga   Bila ndak ada berarti cv gedong dan cv Indramayu ndak memerlukan hawa dingin dan kering untuk mampu berbunga, mempengaruhi batang atas cv mangga yang anda tanam, dia mampu berbunga saban tahun.
Bila anda tidak menanam mangga anda di wilayah basah seperti Jawa Barat, dan batang bawah tanaman anda cv madu atau cv lalijiwo yang memang cuek terhadap bedhiding coba beri dia pupuk (P) seperti di atas. Tapi bila batang bawah mangga anda peka terhadap kebutuhan mengalami bedhiding, entah mangga cv podang dari pegunungan, ya waktu ada bedhiding kuncup kuncupnya belum siap, atau masih berdaun sangat muda, atau kekurangan (P), atau bedhidingnya sudah tidak ada, iklim Dunia telah berubah sedang batang bawah anda memerlukannya. Makanya di Jawa Timur, hampir semua cv mangga kuncupnya sudah siap sebelum ada bedhiding kembang mangga bulan Mei atau Juni, mangga cv bapang malah Juli atau Agustus baru berbunga, berarti bedhidingnya bersama dengan bedhiding kembang randu, bila memang bedhiding sudah lemah atau tidak ada ya ganti batang bawah, jenis mangga yang tidak memerlukan bedhidhing - yaitu jenis jenis mengga yang tumbuh disebelaah barat negweri kita ini - atau species lain yang juga tidak memelukan amat bedhidinh seperti mangga kureni8 9 manggifera aroatica) yang tandan buntganya merah - sekarangt sudah ada jenis baru, yang tandan bunganya kemerahan, dia rajin berbunga, hanya pangkasannya perlu dipoerhatikan timingnya. supaya kuncup baru tumbuh serentak, tepat pada sepertiga pertama musim hujan. Jadi kuncup cabang baru sudah siap berbunga pada permulaan musin kemarau, supaya tidak terganggu persariannya oleh hujan nanti. Sayangnya batang bawah yang cuek terhadap bedhiding seperti mangga madu dan mangga lalijiwo sudah langka, karena harganya murah dan  kayunya baik jadi habis ditebang. Yang murah dan banyak mangga cv podang dan cv bapang, dia memerlukan bedhiding. Jenis alami ini rupanya harus dilindungi dan diperbanyak, melulu unutk batang bawah.
Mangga gadhung saya sekarang ini lagi lebat berbunga, saya tanam dari biji, sedang umumnya sekarang ini, mangga cv gadhung  lagi bersemi, saya ingat bulan Januari dan Februari 2012 ini masih musim hujan tapi rasanya kok ada bedhiding, saya terpaksa tidur berselimut, sedang pohon saya yang satu ini 10 bulan yang lalu diberi pupuk NPK dengan P tinggi. Rupanya saya secara tidak sengaja menemui bedhiding bulan Januari Februari 2012 dengan kuncup yang sudah siap. Di Bali Utara, sepanjang lereng bukit rendah sepanjang pantai utara, semua manggqa cv Jawa Timur, semua berbung normal sebab bali lebih dekat ke Australia yang membawa angin bediding pada musi kemarrau lebih teratur terasa, smeua mangga Jawa Timur memperoleh penmapilan sempurna, dari biji maupun okulasi sebab mangga gunung dan bapang disana sangat jarang. Pohon manalagi probolinggo frame pohonnya seperti pohon turi, mangga gadung, percabagan menyamping bisa panjang dan besar, tiarap, jadi puhonnya cenderung melebar, mangga golek percabangannya bentuk V keatas simetris dan dikhoromis. Di Surabaya semua popoh mangga cenderung berdaun lebat dengan percabangan menggerombol, perlu prunning ringan dan sering. Bila terlambat terlanjur menjadi sepaha, upayakan motongnya di musim kering, supaya tunas barunya siap pada bedhidhing pertama. 
Semoga pertanyaan anda di telusur Google terjawab 
Singkatan cv artinya cultivar varietas yang terjadi karena diseleksi oleh budidaya manusia.(*)

Nb : Nitip jawaban mengenai tikus yang tidak disukai bau apa ? 
Menimbang dan menimbang lagi, memutuskan bahwa sulit untuk membuat tikus jera, karena binatang ini sangat pintar. Daya adaptasinya cukup tinggi, jadi bau ndak enak seperti apapun penciumannya bisa beradaptasi, bau belerang memang buat kita saja bikin sesak napas tapi beliau tidak takut, beliau mati sesak napas, dan beliau takut mati dan lari, tikus menghuni sekitar manusia jadi bau manusia itu biasa. Tapi bau tikus yang meregang nyawa di jebakan tikus ( bubu dari kawat kasa ) bisa “di asosiasi kan” dengan bencana tikus oleh otak tikus, termasuk umpan racun acute yang bau manusia wong temannya mati disekitar umpan itu kok, jadi dia ya benar benar ndak mau makan umpan yang bau tangan manusia artinya kapok. Ini sungguh lho, karena umpan tikus racun acute hampir tidak berbau boleh coba. Kalo bau yang disenangi banyak, antara lain bau ikan asin goreng/panggang, bau MSG/bumbu masak, micin, bau batang padi bunting, atau anakan batang padi itu menarik dia dari beberapa kilometer disekitarnya, makanya dibuat umpan bubu tikus dari kawat kasa, dilewatkan lubang khusus menembus pagar plastic keliling rapat tanaman padi di petak menyendiri ditengah sawah yang ditanam padi pada musim kemarau. tangkapan bisa mencapai ratusan tikus lantas dibunuh dengan membenamkan, bau kematian campur bau tangan manusia yang melekat di bubu ini ikut tercuci, bila tidak membuat beliau beliau jera, ndak mau masuk ke lubang sembarangan.(*)

Rabu, 18 April 2012

KENAPA SAYA PILIH BUAH MENGKUDU/BUAH PACE (Morinda citrifolia L) UNTUK SAYA TULIS DI BLOG INI ?

Saya telah lama mengkonsumi buah Mengkudu dan telah merasakan khasiatnya. Sedangkan untuk info dan sumber artikel lain yang lebih lengkap dan informasi yang sangat berguna telah ada di Google dan Wikipedia.
mengkudu

  Saya memiliki pengalaman tersendiri dengan buah Mengkudu ini atau lebih poluler dengan sebutan buah Noni. Menarik untuk saya ceritakan, mengingatkan adanya buah istimewa ini.
Penjelajah dari Amerika dan Europa menemukan buah ini sebagai obat di Hawaii 100 tahun yang lalu, tapi buah Noni sudah sejak orang Polynesia mendarat untuk tinggal di Nusantara ribuan tahun yang lalu ikut dibawa sebagai bekal tanaman bersama dengan Sukun dan Taro (Pala Kependem dalam bahasa Jawa), sebagai obat, masuk dalan khazanah tamanan obat, sejak itu di benak penduduk Nusantara. Buah Noni, atau buah Mengkudu atau buah Pace (“e” dari enak) kemudian jadi bahan jamu Jawa (herbal medicines) dengan reputasi seperti biasanya direndahkan dibandingkan obat obatan buatan Pabrik dari Europa, yang termasuk dalam vademicum mereka.
  Baru setelah  Perang Dunia II penelitian mengenai buah Noni ini mengejutkan Para Peneliti dari Europa dan Amerika, terus dianut lagi oleh peneliti kita, sekarang sudah diteliti secara lengkap unsur unsur obat yang dikandung oleh buah Mengkudu, tapi belum di-resep-kan kepada pasien sebab unsur pendukungnya belum kuat, misalnya tidak ada hak Patent yang bisa didaftarkan, tidak ada super keuntungan yang bisa didapat oleh industri pharmacy yang bersumber dari buah ini, tanpa ditiru oleh orang lain, jadi harga tidak bisa bertahan tinggi.
  Sedangkan sebagai “jamu” keuntungan adalah sekedar buat hidup dan membantu menghidupi keluarga, tidak sampai ke pendidikan anak atau jaminan hari tua. Tidak ada yang perlu disembunyikan sebagai rahasia perusahaan atau tidak ada yang perlu takut dikurangi ingredientnya, wong hanya buah Mengkudu saja yang bisa didapat di mana-mana dengan mudah.
  Memang semua “jamu” ya rebusan herba, rimpang atau buah yang ditumbuk halus sekedar bisa diperas dengan tangan larutannya, larutan tidak terlalu kental sehingga mudah disaring, dan pengguna tidak sampai mencret karena terlalu kental, adapun hasil kemanjurannya terhadap keluhan, ya kira-kira dua minggu sampai sebulan asal diminum secara rajin. Inilah yang merendahkan harga jamu, pharmaceutical industri tidak bisa menandingi dengan hasil karyanya.
  Hampir semua peneliti sepakat bahwa buah Mengkudu masak alami dalam keadaan segar mempunyai nilai pengobatan tertinggi, segala ekstraksi, pengolahan, untuk  memudahkan penjualan dan penyimpanan malah menurunkan nilai pengobatan karena banyak ingredient buah yang rusak karena panas, atau berubah karena pelarut kimiawi, sedangkan ingredient itu bersinergy dengan unsur-unsur obat lainnya, (wong bikinanya Gusti Alloh). Jadi buah Mengkudu memang diciptakan untuk jadi obat murah, tersedia berlimpah di negeri ini.
Buah Mengkudu mengandung xeronine dan proxeronine, meskipun xeronine sedikit tapi juice buah ini banyak mengandung “precursor” untuk membantu pembentukan xeronine, yaitu zat semacam asam nucleat yang mengatur protein-protein yang  tidak aktif menjadi aktif, mengtur sel-sel yang loyo menjadi berguna dan aktif (Wikipedia).
Penyakit atau keluhan yang bisa diobati dengan perasan buah Mengkudu kebanyakan berhubungan dengan metabolisme, gejala kemunduran sel sel, iinfeksi dsb.
Buah Mengkudu ternyata bisa menstabilkan tekanan darah yang tidak normal, bila tinggi bisa direndahkan bila terlalu rendah bisa ditinggikan.(Wikipedia).
Mungkin sel-sel kelenjar Langerhans di Pankreas yang lelah memproduksi insulin, bisa aktif kembali dengan derajad tertentu, berkat dukungan zat-zat yang terkandung dalan buah Mengkudu, sel-sel reproduksi jantan maupun betina dapat diaktifkan kembali dengan derajad tertentu, yang ini terbukti pada saya sendiri.
Maksudnya bukan semacam ketenaran fungsi viagra atau aphrodisiac lainnya, tapi membantu terbentuknya spermatozoid atau campurannya untuk mendukung daya hidupnya yang akan memenuhi kantung prostrate.
Rupanya jaringan induk  pembentukan sel sel  jantan lebih mudah diaktifkan dari sel-sel yang membentuk sel reproduksi betina atau indung telur, yang ini juice mngkudu belum terbukti bisa menunda masa menopause.
Disebut di salah atu artikel di Wikipedia mengenai buah Mengkudu, bahwa Mengkudu mengandung apa yang dihasilkan oleh kelenjar pineal yaitu serotonine dan endumorfin, untuk pengobatan penderita ketagihan narkoba.
Masih banyak lagi di Google Wikipedia artikel mengenai kandungan dan khasiat juice buah Mengkudu.
Karena aku belajar menghargai warisan nenek moyang berupa jamu herbal, tanaman yang ini kutanam di brem jalan yang menuju  ke rumah saya yang kebetulan kosong, mudah sekali, sekedar memindah bibit yang tidak sengaja ditanam yang tumbuh di halaman tetangga, selama musim kemarau yang pertama saya siram, lewat dua kali musim kemarau tumbuhan Mengkudu dapat hidup mandiri, sudah setinggi lebih dari dua meter, malah sudah berbuah, percabangannya mirip pohon Kopi, berpasangan tumbuh kesamping 90 drajad dari pokok pohon dan di atasnya ada ruas dengan tunas  baru yang tumbuh sepasang, menyilang kurang lebih 90 derajad dengan sepasang cabang di bawahnya, yang di bawahnya meliuk mencari sinar Matahari, dan seterusnya selama batang pokok menuju ke atas.
   Biji pada buah Mengkudu sangat banyak, sehingga membuat juice buah ini lebih baik diperam masak dan lunak trus diperas memakai kain strimin dari benang nylon  dengan lubang yang agak besar, sehingga mudah diperas dengan  memelintirnya.
Bisa juga dengan memeram sesudah dicuci bersih, sambil menanpung juice  yang keluar dengan sendirinya, caranya: peram buah buah Mengkudu yang sudah tua diatas sarangan bejana yang mirip “dandang” piranti khusus untuk memasak nasi, tapi ini  dari plastic tembus pandang, buah-buah Mengkudu ditaruh di atas saringan yang ditambahkan di tengah melintang bejana itu sehingga masih ada ruang buat menampung cairan yang keluar dari buah Mengkudu yang terlalu masak karena bejana-bejana ini dijemur dibawah sinar Matahari siang dan ditutup rapat, sampai buah-buahnya kehabisan cairan. Juice yang dibuat dengan cara ini tidak perlu direbus maupun diperas sehingga tanpa busa, dan bebas dari serangga  atau lalat buah karena ditutup rapat.  

Busa cairan  juice Mengkudu cukup banyak bila diperas dengan strimin benang nylon, juice ini dipasteurisasi (tidak sampai mendidih) krakira 75 derajad Celcius, busanya hilang. Dibiarkan dingin dan dimasukkan botol, simpan di lemari es. Ambil dua tiga sendok dicampur dengan rebusan temu lawak segelas, diminum menurut kebutuhan, asal tidak lebih dari tiga kali sehari, menggunakan minuman ini tidak ada side effect, kecuali kepada mereka yang sakit lambung, tidak dianjurkan minun juice Mengkudu, mugkin reaksinya terlalu basa seperti  air soda, sehingga merangsang terbentuknya asam lambung yang berlebihan, alias maagnya kumat.

Morinda citrifolia termasuk dalam familia Rubiaceae satu famili dengan Kopi.
Tidak banyak yang bisa dibicarakan mengenai kulturteknik tanaman Mengkudu, kayaknya Mengkudu ini kok tidak perlu apa-apa (simple), daya tumbuh bijinya yang banyak itu sangat baik, tidak ada hama yang suka kecuali kutu putih (Planococcus  citri) bunganya saban hari ada diserbuk Kupu-kupu dan Lebah. Sering daunnya diserbu ulat besar besar hingga setengah gundul.
Ini artikel mengenai tanaman yang paling 'tidak pertanian' yang saya buat.

Sekarang buah Mengkudu sering ada dijual di pasar tradisional, harganya murah karena si penjaja di pasar juga ingin buah Mengkudu dagangannya cepat terjual habis, sebab bila keburu masak menjadi sangat lunak dan sulit disimpan, mudah rusak tidak berbentuk, warnanya coklat kehitaman sangat tidak menarik.
Semoga pengalaman saya ini ada gunanya. (*)

                 

Minggu, 15 April 2012

KONSTRUKSI PISAU OKULASI/SAMBUNG TANAMAN


Tulisan ini saya susun untuk menjawab pertanyaan di kata kunci yang diketikkan pada mesin pencari Google, dan direferensikan ke blog saya ini, karena ada pencarian data yang mengetikkan : "apakah pisau okulasi bisa di ganti dengan kater?". Maka saya coba untuk menjelaskan cara kerja dan konstruksi pisau okulasi.
pisau sambung yang sudah saya asah tajam dan licin bak kaca

whet stone batu asah hijau

   Sebetulnya penyatuan antara dua jaringan tanaman itu sudah ada secara alami, di antara Dicotyledone artinya tanaman yang ber-cambium, dua cabangnya yang mepet dan sama sama luka akibat gesekan dapan menyatu, dan bisa jadi besar barkat cambium ini Cambium merupakan lapisan tabung, membungkus rata xylem (jaringan kayu), dan sifatnya meristematis artinya sel sel jaringan cambium ini tetap bisa menbelah. Belahan sel cambium yang didalam jadi jaringan xylem atau jaringan kayu dari jaringan cambium yang sebelah luar jadi jaringan phloem atau jaringan ayak.
   Lha cambium dan jaringan yang dibuatnya sebenarnya bukan saja merupakan tabung jaringan xylem dan tabung jaringan phloem, tapi tabung ini berdinding sel-sel xylem dan dan se sel phloem yang sangat panjang, merupakan pipa saluran hidup, artinya sel-sel yang merupakan pipa panjang. Gunanya sel-sel hidup yang merupakan pipa bersambung-sambung mulai dari ujung akar sampai ke ujung ranting yang paling pucuk, yang xylem bersambung dengan xylem  dan yang phloem bersambung dengan phloem, jadi kita bicara mengenai sel-sel hidup yang berupa pipa microscopis yang mengangkut air yang mengandung makanan dari akar ke daun sampai pucuk batang dan dari dedauan menyalurkan hasil asimilasi dari daun ke ujung-ujung akar.
  Semua itu serba microscopis satu sel panjang diameter beberapa puluh micron masih berprotoplasma dan ber inti sel, vacuolanya ya sepanjang pipa sel itu.
  Lha kita bermaksud meniru kejadian alam dengan menyatukan jaringan hidup itu, hasil pembelahan cambium.
Nomer satu : Jaringan sel sel hidup itu harus steril luka luka nya.
Nomer dua :  Permukaan kedua irisan yang disambungkan benar benar harus rata dan halus dengan derajad ke rataan yang sampai satu micron.
Nomer tiga : dua permukaan yang sangat rata ini (tidak ada bubur protoplasma yang morat-marit karen sel-selnya hancur) dan sudut potong antara dua permukaan ini sebisa mungkin sama.
Nomer empat: tidak ada daya tolak jaringan dari calon batang atas dan calon batang bawah, biasanya antara tumbuh tumbuhan dalam satu familia (diagram bunganya sama).
Tidak menolak satu sama lain. tapi kepala putik bunganya tetap menolak selain pollen dari speciesnya sendiri.
   Coba bayangkan pisau macam apa yang bisa memenuhi syarat untuk menghasilkan irisan macam ini ? lebih dari itu kebiasaan menggunakan pisau biasa dari orang Europa lain dari kebiasaan orang Asia, lihat saja cara orang Europa mengupas kentang.
iris ke dalam (ke arah badan) seperti kebiasaan chef eropa

   Orang Europa memegang pisau dengan tajam mengarah ke dirinya, jadi bila mengupas kentang tajam pisau terarah kedalam, begitu juga bila mengiris miring dan lurus satu cabang untuk entrys (batan atas). Sebaliknya orang Asia mengiris sesuatu dengan tajam keluar badan dan mengarah keluar, jadi bila dibalik merasa kikuk.
  Sedangkan pisau sambung berasal dari Europa, jadi bagi mereka tinggal mengupayakan satu permukaan pisau yang benar benar rata mirip kaca, dan tajamnya mirip pisau cukur, dengan sudut tajam yang sangat kecil < 15 derajad, ngirisnya ya sama dengan mengupas kentang (konstruksi pisau sambung dari “victorynox” Swiss, yang harganya selangit, konstruksi pisau sambung dari Rusia ya sama), lha di kita para tukang sambung di perkebunan mengguakan pisau cap mata dari Solingen Germany, bisa diasah sampai memenuhi syarat, dan mengiris dengan cara Asia – keluar, sulitnya bila cabang yang digunakan sebagai entrys lentur, hasil irisan cenderung lengkung seperti pelana kuda, sehingga kontak antara pembuluh micro dari phloem dengan phlem dan xylem dengan xylem sulit terjadi, atau dipaksa dengan bebat yang extra kuat, ini malah membunuh sambungan.
pisau sambung tak perlu mahal, asal diasah tajam, licin dan rata

  Sekarang cutter (kater), ketajaman bajanya cukup bagus, tapi dari dua arah yang tidak kita perlukan, kita perlukan satu arah, bila tajam pisau kearah muka kita, ujung pisau diarahkan keatas yang diasah tajamnya  cuma di permukaan kanan thok, harus diasah dengan whet stone batu hijau yang sangat halus dan air, sedang permukaan kiri yang membentuk permukaan di batang irisan entrys yang panjangnya hanya beberapa nata tunas, dia yang paling rentan mengenai persediaan cairan sel dan makanan untuk bertahan hidup, anda hanya bisa membantu dengan tidak membiarkan pembuluh micronya rusak dan kemasukan udara sehingga mengganggu kapilaritasnya, dan menyambungkan dengan pembuluh yang kebetulan pas dari batang bawah, bila ini terjadi lima hari sesudah disambungkan nampak kegiatan callus dari batang atas dan batang bawah menyatu.
  Sayangnya permukaan pisau cutter ada guratan  guratan buat mematahkan ujung yang sudah tumpul, yang “nggrenjel” dukup dalam sulit dihilangkan dengan diasah. Pisau cutter hanya bisa dipakai untuk membuat taji entrys tomat yang akan disambungkan asal steril lho. Sebab entrys tomat lunak dan banyak air, mungkin pembuluh micro nya masih bisa mendapat tenaga tumbuh dari cairan yang terkandung dalam entrys nya.

  Micro grafting yang digunakan untuk menyanbungkkan mata tunas jeruk yang di ujung batang belum dijalari virus CPVD malah mengunakakan pisau kecil beberapa millimeter semacan scalpel untuk mengambil mata pucuk tanaman jeruk yang dibersihkan dari virus, meskipun cara ini sederhana tapi sterilitas lingkungannya sangat dijaga malah dikerjakan dalam kamar enclave  bebas bakteri.
  Silet (gillete) cukur bisa digunakan untuk menyambung kecambah tanaman yang aktivitas cambiumnya sangat terbatas seperti pada batang kacang kacangan, seteah irisan dikejakan dengan silet, sambung celah, mengikatnya dengan gumpalan paraffin yang mendingin, gunanya untuk memperoleh individu sambungan, batang bawah yang dari satu species ternyata melunakkan daya tolak kepala putik terhadap pollen/tepung sari dari species batang bawah yang sama. Mempermudah terjadinya polinasi yang diupayakan untuk persilangan oleh para seleksionis.
  Semoga penggunaan untuk grafting, pisau cutter dan silet atau pisau cap mata dapat dimengerti.
Dan kegunaan construksi pisau sambung  bisa dimengerti, hanya saja bahwa pisau import harganya selangit saya tetap tidak bisa mengerti.(*)

Kamis, 12 April 2012

TEMULAWAK NAMA DALAM BAHASA JAWA, NAMA LATIN CURCUMA XANTHORRHIZA. L. OBAT HEPATITIS.

Bila pembaca mencari nama temulawak dalam bahasa Madura adalah temulabak, dalam bahasa Belanda mungkin tidak ada, apabila sudah dicari di buku karangan K. Heine, “De Nuttige Planten van Indonesia” – Heine adalah sarjana Belanda yang asalnya menulis buku dua jilid tebal “De Nuttige Planten van Nederlands Indie” yang menjadi buku panutan mengenai daya guna hampir semua tumbuh tumbuhan di Indonesia, buku ini diterbitkan dalan bahasa Inggris kira kira th 1948, yang di sini malah sangat langka. Mungkin tidak ada nama Belanda nya untuk tanaman ini, sebab asalnya memang dari pulau Jawa kemudian merambah daerah Asia Tenggara, sampai ke India dan China, bahkan Amerika latin. 
rimpang temulawak

Di kepulauan Polynesia di seputar Samudra Pacific tropika ada, di sana juga digunakan untuk obat yang disakralkan karena boleh digunakan dengan upacara (siaran TV National Geography). Akan tetapi di Google keterangan mengenai temulawak sudah sangat memadai temasuk para penjualnya berupa bubuk atau  extract, yang jelas tidak akan mahal, berkat penemuan kegunaan tanaman ini oleh nenek moyang kita.
Saya akan berbagi pengalaman saya dengan temu yang ini, sebab saya tidak serta merta percaya kepada tradisi dan dokter internist saya juga tidak menganjurkan segala macam “jamu” dari rebusan bagian atau seluruh bagian dari tumbuh-tumbuhan untuk diminum, dokter bilang terlalu beresiko.
  Pengalaman saya ini terjadi tahun 1983 pada waktu itu saya berumur 45 tahun, anak saya sudah dua, yang tertua sudah di SMP klas satu.
Semangat saya masih tinggi dan harus bertahan hidup. Apalagi saya telah survive hidup di Russia dari tahun 1959-1965 akhir, dan Alhamdulillah berkat pertolongan Alloh SWT saya survive dari pembantaian massal tahun 1966-1969. Saya juga selamat tidak langsung dikapalkan dan dikirim ke Pulau Buru seperti banyak kawan-kawan saya lulusan Russia lainnya. Saya berhasil survive pula hidup secara terisolir di perkebunan 'in the middle of no where' di belantara ujung Timur Jawa Timur, karena stigma lulusan Rusia mirip 'penyakit' yang harus dijauhi. Hanya saya tidak mengerti sikap pemerintah RI yang mendiskriminasi kami-para mahasiswa lulusan Russia, dengan melarang dalam semua aktivitas politik, dilarang jadi PNS, didiskriminasi dalam kegiatan ekonomi, sosial dan budaya. 
  Tapi itu dulu, saat Amerika sedang tegang dengan Russia. Kini Amerika tidak tegang dengan ideologi Russia, tapi tegang dengan yang ideologi lainnya.

Oke, saat itu untuk pemeriksaan medis, saya bersama istri saya ke dokter internist sudah kedua kali, yang sekali ini membawa hasil test darah kami berdua. Semula memang istri saya ada keluhan sering merasa mual, aku pikir kadang kadang sehabis sarapan soto Madura yang sangat berlemak saya juga merasa mual, jadi saya ikut test darah saya juga.
Dalam hasil test analisa darah saya dibagian fungsi hati SGPT dan SGOT saya justru terkejut karena  SGPT dan SGOT saya malah lima kali lipat dari angka orang sehat. Istri saya cuma diberi resep, namun justru saya langsung diberi surat pengantar untuk segera ke rumah sakit untuk menginap di sana. Namanya bedrest, artinya harus tidur tiduran thok. Tiga minggu dengan patuh saya jalani siksa ini sambil harap-harap cemas, barangkali dokter membolehkan saya pulang.
Saban siang Dokter saya datang, meraba-raba lambung atas sebelah kanan, berbatasan dengan iga, melihat hasil rekaman ultra sonografic, yang menyatakan pemukaan hati dan pinggirannya nasih rata dan halus (saya tidak ngerti artinya).
Saya tidak merasa apa-apa yang kurang di sekujur badan saya kecuali bosan, juga tidak mual makan apapun (wong makanan rumah sakit, mana bisa tidak bikin mual tapi saya bertekad untuk segera sehat). Tiga minggu kemudian saya diperbolehkan pulang, dengan kerja ringan. SGPT (serum Glutamic Peruvic Tansaminase) dan SGOT (Serum Glutmic Oxaloacetic Transaminase) Masih dua setengah kali angka normal. Sekali lagi tiga minggu bedrest di rumah sakit secara sukarela.
Dokter memberi isyarat bahwa saya masih dalam keadaan bahaya, perlu istirahat, saya sendiri juga terpengaruh oleh ketertutupan Dokter, seolah-olah sudah benar-benar menghadapi maut. Kekhawatiran oleh pikiran saja sendiri yang kurang informasi, saya pikir saya bisa beresiko segera mati. Saya senyum dalam hati, apa mungkin setelah lolos pembantaian massal 1966, tapi harus meninggalkan dunia akibat lever, saat itu.
Saya berusaha berserah diri kepada Allah.
 Saya ini memang terbiasa bekerja keras, misalnya sebulan saya harus bisa menempuh 3000-4000 km seputar pedesaan di Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Lombok, kadang di Jeneponto, di Maros, atau di Mangkutanah-Palopo guna menemui kelompok petani yang lahannya terserang hama, jadi saat dokter menyarankan untuk kerja ringan, saya tidak tahu kerja ringan yang bagaimana?
Akhirnya saya cari dokter internist lain yang lebih jago menurut para detailers teman saya (saya bekerja di Hoechst perusahaan Kimia Jerman yan mempkerjakan banyak Detailers untuk obat obatan Pharmaceutical Industry productnya). Hasilnya sama saja SGPT dan SGOT saya tetap dua kali lipat dari angka normalnya. Hanya salah satu dokter yang saya temui mengatakan dalam jamu Jawa (herbal medicines) banyak sekali alkaloid yang tidak diketahui daya pengobatannya dan daya racunnya terhadap hati dan ginjal, jadi ya lebih baik dihindari. 
Resep tetap saya beli, dan dengan setia saya konsumsi, kalau tak salah namanya “Proheparum,”, “sathion atau tathion” seingat saya akhirnya Dept. Kesehatan melarang claim sebagai obat lever semua termasuk 300 lebih merek dagang produk pharmaceutical, melainkan hanya dibolehkan nge-claim sebagai vitamin atau anti oxidant. Jadi yang diresepkan dokter dokter ahli penyakit dalam waktu dengan khusuk itu adalah  vitamin. O..o, baiklah pikir saya, karena khusus dibuat untuk obat lever, jadi harga obat macam itu sangat terdongkrak naik. Jadi saya berkesimpulan yang penting adalah me-minimum-kan apa-apa yang membebani kerja lever dan ginjal.
Terbawa oleh situasi kerja saya jadi lupa,  temu wicara sama sama petani ke lokasi demo plot kami dsb,  pulang tengah malam, cuma merokok tidak, selain itu lupa saya pikir.
Di suatu desa saya dijamu tuan rumah dengan rebusan temulawak, denga gula aren, kok badan saya seharian berikutnya terasa enak, tidak ada ngilu di bawah lutut yang sangat menganggu. Ibu saya menimpali bahwa temulawak itu dipergunakan untuk nenghilangkan jerawatan gadis-gadis dan menghilangkan bau badan, kok lain lagi, tapi saya malah membuat sendiri dengan menyediakan temulawak potongan dan menjemurnya lalu direbus dan setelah dingin dimasukkan botol buat bekal keliling dengan jeep yang selalu berkubang lumpur ke desa-desa, pegal-pegal di tulang belakang dan kaki pada malam hari berkurang jauh.
Sayapun mulai menjadi promoter dan sekaligus produsen temulawak kering, hanya untuk dibagi-bagi. Mulai dengan belanja di pasar desa temulawak yang sekilo Cuma 2000 rupiah memotongnya setebal 0,5 – 1,0 cm tergantung cuaca, bila musim kemarau dipotong tebalpun mudah dikeringkan dengan dijemur, di musim hujan dipotong tipis-tipis agar cepat kering. Sepuluh tahun sesudah itu harga temulawak jadi 4000 rupiah per kilogram. 
Kok beda bener dengan obat dari pharmaceutical industries  Europa dan Amerika Serikat atau obat yang dibawa oleh pengobatan China, yang bekerja sama dengan jajaran institusi Kedokteran kita..
Setelah diberhentikan karena usia tua dengan diberi pesangon sekedarnya oleh perusahaan yang yang membeli Formulating Plant dan hak  memakai merek dagang Shell Agrochemical, saya sering naik KA ke Bogor lebih dari 12 jam dengan bekal temulawak satu liter rasa payah saya duduk untuk selama itu hilang. Lebih dari itu waktu saya ikut dalam general check up, kecuali jantung saya yang kurang bagus semua parameter fungsi hati dan ginjal dalam batas normal, Alhamdullilah saya bersyukur.
 SGPT dan SGOT dalam batasan normal belum pernah terjadi pada lever saya yang sudah ketahuan  tidak normal. Apakah ini akibat dari kerajinan saya minum rebusan temulawak ? Minum rebusan temulawak tanpa dosis yang tegas.

Saya mendapat tips dari dokter teman saya bahwa hanya 10% dari kasus SGPT SGOT tinggi merupakan tanda penyakit hati yang berlanjut ke cirrhosis/ hati mengeras, yang apabila  berfungsi tinggal kurang dari 25% orang tidak bisa bertahan hidup. Pengobatannya hanya cangkok hati.
Lagipula sekarang, Hepatitis A merupakan penyakit kuning /hepatitis yang acute disertai panas tinggi, telah diresepkan Curcuma xanthorrhiza extract yang ada di apotik-apotik (heran dokter kok kenal ngirit, menulis resep obat yang ngak ada Detailernya  nggak ada pabriknya di Swiss  untuk dikunjungi).
Apapun kata dokter ahli, saya jadi percaya bahwa temulawak rebusan, adala obat sakit lever, juga memperkuat lever sebelum gejala sakit itu diberi nama oleh dokter. Jadi minum temulawak rebus dulu dengan rajin bila terasa ndak enak, lantas apa kata dokter nanti, jangan bebani pikiran anda dengan pikiran yang negatif bahkan rasa takut, sebab takut adalah penyakit itu sendiri, minum rebusan temulawak dulu yang rajin bila tahu bahwa kerja anda berat.
Dua genggam irisan kering rimpang temulawak dengan air satu panci 1,5 liter rebus hingga mendidih sepuluh menit, bila habis diminum, tambahkan lagi segenggam irisan temulawak kering, kemudian tambah air dan rebus lagi hingga mendidih 15 menit. Rebus yang ketiga kali, buang potongan temulawak yang sudah hitam, ganti dengan segenggam yang baru rebus lagi 10 -15 menit mendidih, potongan yang belum hitam jangan dibuang. Rasanya hambar kok, agak getir sedikit.
Temulawak nama Jawa.
Nama latin Curcuma xanthorrhiza L
Genus: Curcuma
Familia: Zingiberaceae
Ordo : Zingiberales
Kelas: Monocotyledone
Semoga berguna, keterangan lebih lanjut banyak di Google dan Wikipedia nya, temasuk alamat yang menawarkan dagangannya.(*)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More