Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

INDONESIA PUSAKA TANAH AIR KITA

Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia tempatku mengabdikan ilmuku, tempat berlindung di hari Tua, Sampai akhir menutup mata

This is default featured post 2 title

My Family, keluargaku bersama mengarungi samudra kehidupan

This is default featured post 3 title

Bersama cucu di Bogor, santai dulu refreshing mind

This is default featured post 4 title

Olah raga Yoga baik untuk mind body and soul

This is default featured post 5 title

Tanah Air Kita Bangsa Indonesia yang hidup di khatulistiwa ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus senantiasa kita lestarikan

This is default featured post 3 title

Cucu-cucuku, menantu-menantu dan anakku yang ragil

This is default featured post 3 title

Jenis tanaman apa saja bisa membuat mata, hati dan pikiran kita sejuk

Kamis, 23 April 2020

DUA SUMER DAYA KEMAJUAN


DUA SISI SUMBER DAYA KEMAJUAN UMAT MANUSIA

Satu sisi yang sudah berjalan adalah hasil temuan secara individual manggauta masyarakat yang menonjol kecerdasannya.Ini kemudian menjadi dasar terbentuknya sistim Feodal dan Despot.
Disisi lain adalah  hasil upaya satu kelompok atau seluruh kelompok. Dalam berburu sasaran binatang yang lebih besar, atau mempertahankan diri dari serangan kelompok lain. Menghasilkan semangat menghormati kepentingan kelompoknya atau semangat  “esprit du corps” kesetiaan kepada kelompok – yang menghasilkan Nasionalisme dan nomersatukan kepentingannya orang banyak jadi Demokrasi – sebagai tempat antara, 
dari feodalisme dan sosialisme, yang seherusnya bersemangat kesetiaan kepada kepentingan umum thok. Di zaman ini upaya untuk membuat istilah ‘sosialisme” yang artinya mementingkan kepentingan umum, sudah sangat dilabur dengan khurafat dan takhayul yang dihubungkan dengan prosekusi untuk di cabut sampai seakar akarnya masih jadi bayangan ancaman ulang genocide th 65,olrh  karena yang mempopulerkan adalah Bung Karno.
Apa semudah itu ?
Tidak, dua kekuatan ini saling tarik menarik selama berabad abad, menciptakan sejarah manusia, menciptakan bentuk pergaulan masyarakat dan pemerintahan yang sifatnya bercampur baur antara kedua kekuatan itu…… malah disertakan juga semangat dari kekuatan adhikodrati. Yang lama di ungguli oleh yang baru. Itupun ditentukan oleh fihak mana yang mempunya kekuatan fisik yang nyata yang bisa mengungguli lawanya.(ingat kisah tongkatnya Nabi Musa)
Amerika Serikat dalam perkembangannya selama dua adab lebih, adalah contoh klasik perubahan masyarakat kebanyakan yang sudah nikmat jadi warga dunia kelas satu bila kerja, karena jajahannya menggunakan kertas dollar sudah mendunia, guna menomboki deficit di dalam negerinya demi membeayai kehidupan masyarakat bawah, dengan penggasilannya  yang tergerus dari inflasinya, masih harus ada daya belinya……. bila bekerja. Tanda bahwa  penjajahan dengan kertas lebih menguntungkan modal yang selalau berputar….. sedang buruh nganggur…… faktanya ya nggak dibayar.
 Di Europa. petani penggarap tanah yang sudah terlahu diperas sang feodal sampai pindah ke dunia baru dalam rombongan besar dari pelbagai Negara feodal di Europa – membawa cita cita kesetaraan hak memiliki tanah pertanian,  seperti di Perancis sudah hilang pada abad pertama sejarahnya, kerena bekerja di indstri lebih mapan dan tidak tergantung dari cuaca hama dan penyakit tanaman. 
Menyusutnya kesuburan tanah dengan cepat, dari sistim agronomi yang terlalu merusak structure tenah. Disebabkan oleh kebutuhan pangan di Afrka Utara dan dunia Arab sangat tergantung dari gandum Amerika dan Canada, buat tukaran dengan penguasaan minyak mentah….. upaya ini menjadikan exploitasi tanah pertanian serealealia dan kedele hancur, oleh mekanisasi yang berlebihan.
Sebaliknya dunia pertanian di Europa , mendapatkan nafas karena para pemilik feodalnya memindahkan kekayaannya menjadi kaum colonial di Asia Afrika, menggarap tahan dengan tenaga setengah budak dengan upah 25 sen per hari, segregasi perkembangan ekonomi dengan menjadikan pribuminya tetap jadi koeli…… tidak mengadakan industry dinegara jajahan, karena rentan,  sulit membendung  pengertian tentang keadilan social. Bersama itu sampai sekarang, produk pertaniana mereka dijadikan contoh  konsumsi kalangan atas……. Dijual dengan mahal sekali di Asia Afrika bekas Negara jajahahan……. Sampai dijadikan satu lambang kemewahan, deperti mentega keju dan anggur adalah makanan  sorga, otomatis bernilai di jajahannya sangat tinggi……. Menjadi landasan kesejahteraan petani di sana, sampai sekarang.
Minjak kelapa sawit yang dikentalkan ( hidrogenasi)  dan di bumbui dengan glutamate dan aroma, mendapat harga yang jauh lebih mahal dari bentuk curah, susu yang sudah diambil menteganya, dikurangi kada proteinnya,  dijual mahal masih mengambil juga proteinnya diganti dengan colagen, atau ditambah dengan protetin kedele dijual sebagai makana bayi di Negara tropik – lebih mahal dari susu kedelai, yang pabriknya milik mereka juga. Jadi lahan pertanian di Europa relatip terjaga, gitu saja sudah untung. Sebaliknya industry ringan additive makanan maju pesat….. sampai aroma daging panggang dan bawang putih, gluten untuk bikin roti dengan tepung sedikit dan manjadi besar speri balon ditiup, daging palsu dari bekatul kita yang dujual dengan harga tinggi lebih dari tempe, tahu kita yang jadi alot dan keras karena coagulasi proteinnya dengan bahan pabrik kecil di Europa, sirop dengan gula buatan yang harganya lebih tinggi dari sirop gula kita di pasar kita…….  
Perbedaan ini menyebabkan  daya hidup individual masyarakat di kedua wilayah Negara maju, Amerika dan Europa itu berbeda…

Nampak di cara masyarakatnya bereaksi terhadap menanggulangan covid 19.

Di Europa kurang lebih masyarakat patuh, dalam suasana lock up juga patuh kepada solidaritas social, menjaga keamanan masyarakatnya dari penularan covid 19 ini, meskipun sama babak belurnya dengan Negara terbelakang kayak di bekas jajahan  Negara Arab dan India.
Di amerika kepatuhan dan rasa solidaritas social dari kalangan bawah sangat longgar….. seolah olah mengexpesikan : Biar mereka yang nggak bekerja upaya sendiri, kami mau bekerja, dengan sistim yang ada……. Ekonomi tetap jalan tanpa locked up, kami menerima upah cukup buat ongkos berobat, dan hidup normal.  Mereka melakukan pembangkangan sosial di banyak Negara bagian. Merela mambuat pemerintahan Pak Donald J. Trump kelabakan, karena meluasnya penularan covid 19 tidak bakal mereda……Amerika Serikat sebagai Negara  ..... tidak mampu mengerahkan fund and forces menghadapi keungkinan penularan secara cepat dan luas, SEPERTI KiTA JUGA.  sedangkan di Amerika buruh menuntut tetap minta  bekerja….. sebagai prajuirit   di medan perang D-day di PD II sepanjang pantai Normandia Europa…… biar Pak Trump yang mengurusi korbannya…Mereka sudah kadung dicuci otaknya bawa perang itu “fun”…. Sedang yang masih sehat dapat CXX ration dan gaji perang, serta pensiun bila gugur. INDIVIDUALISME BISA MENCIPTAKAN INDIVIDU KAYAK "THE IRON MAN" serial  TV yang mendunia.
Satu tanda bahwa sistim laisses faire sudah tidak cocok bagi masyarakat modern. Bagaimanapun majunya ekonomi satu masyarakat modern dengan dasar laisses faire, tidak bisa melayani perkembangan  manusia. Karena punah, kecuali yang tinggal di “Eliseum” yang jarang ditayang lagi.
Masyarakat harus bisa diatur dengan kepatuhan yang tidak dipaksakan, dengan solidaritas sosial yang handal, dengan teknologi yang bisa menjaga jarak fisik satu sama lain individu juga di kendaraan umum.……. Masyarakat  modern yang menjamin kelestarian alam dan budaya manusia, sekaligus sebagai mahluk individu dan sekaligus mahluk social yang patuh pada kepentingan bersama……. Robot yang harus muncul untuk kelangsungan budaya masyarakat manusia….tanpa  kehilangan martabat dan harkatnya sebagai mahluk Allah. tanpa menyebut sosialisme yang sangat dibenci Amerika dan ulama kita. ATURLAH MULAI SEKARANG, MENCIPTAKANNYA DENGAN TEKNOLOGI - YANG TIDAK ADA DI KITAB YANG DIPELAJARI  KAUM ULAMA SELAMA MINIMAL 12 TAHUN...... ADANYA DI ILMU ALAM NYATA YANG SUDAH DBERSIHKAN DARI THAYUL BID'AH DAN CHURAFAT OLEH ULAMA ADAD LERTAM DAN KEDUA HIJRIAYH,  MERUPAKAN SUNNATULLAH MURNI "  , SEMI MEMPERRTAHANKAN HEGEMONY PENGUASAAN TAKNOLOGY, DASAR ILMU PENGETAHUNANNYA DI HARAMKAN  OLEH SRI PAUS ..... JAMAN GALAP ..... DAN PARA ULAMA JAMAN SEKARAN, KARENA DICIAP ILMU SYAITHAN*)

i

Rabu, 22 April 2020

INI SOAL PEWRTANIAN fb 26/4/2020

ditarangkan untuk fb 26/4/2020

INI SOAL PERTANIAN     MENGEJAR PEMBANGUNAN  DAERAH YANG TERTINGGAL

Judul ini ada di siaran  Metro  TV

tg  21/10/016 jm  740 pagi.

Hadir sendiri Menteri  yang bersangkutan, yaitu menteri Pembangunan Daerah yang Tertinggal dan Transmigrasi, bapak Eko Sanjoyo beserta ibu  Hendri Saparini.  Saya risau  dari ucapan menteri Eko Sanjoyo, bahwa Daerah yang tertinggal  ini lebih dari 80% penduduknya adalah petani, jadi mata pencahariannya ya jadi petani. Beliau menyayangkan bahwa  di lokasi itu petani menanam semua kebutuhan penduduk sana,  sereal, umbi umbian dan bumbu sayuran  disitu,  sedikit sedikit dan tidak terfokus pada komoditas ekonomi yang bisa meramaikan daerah itu dengan perdagangan  bersama wilayah lain yang sudah maju. (Mohon diwaspadai perdagangan cara kartel yang marak di Pulau Jawa ) Bahkan di Sulawesi Selatan petani cabe rawit di Bone tidak laku panennya karena dari  Enrekang datang cabai  rawit  yang lebih awet tidak cepat busuk ke Bone, apa tidak kasihan, karena nanamnya luas pake beaya lho ? . Padahal sama sama pidisnya. Lha cabe lokal ini adanya sangat menolong pasar kecil tradisional, sedikit sedikit ada terus.

Sebagai Agronomist yang selama hidup saya berkecimpung di dunia pertanian, saya sering berfikir, kanapa daerah penanam bawang merah di  Brebes atau di sekitar Nganjuk dan Pare  atau Probolinggo atau di Sumatra Utara, kok  beaya produksinya lebih mahal dari budidaya yang sama di wilayah Thailand atau bahkan di Malaysia ? – Dengan bukti baratus ratur ton komoditas bawang merah diselundupkan dari sana,  Ke Sumatra Utara dan Aceh bahkan dari Bangladesh dan India. Menurut pak Dwi Andreas, Guru Besar IPB, ongkos produksi kedelai lokal lk 9000/ kg, sedang kedelai impor cuma 6000/kg ( CNN Indonesia 19/10/216) - Memang ecosistem menyasngkut tanaman dicotyledone untuk menjadi tanaman monoculture sulit diwilayah kita yang asli tropic basah, lain dari asia tropic continent, kayak Thailand, Vietnam, Bangladesh, mungkin masih ada sela 2 - bulan iklim continen mempengaruhi pada kelembaban relatip, cocok buat bawang merah dan cabe rawit atau cabe besar.

Jadi dari sisi  usaha pertanian, satu daerah yang bisa menghasilkan sendiri, kebutuhan  nakanan  pokok ,  buah buahan   sayuran dan hasil perikanan dan peternakan  cukup untuk kebutuhan penduduk setempat adalah satu  rakhmat Illahi yang sudah jarang ada di wilayah kita ini. Yang kedua perdagangan cara kartel terkendala oleh karena jumlah penawaran kecil kecl, perlu ogkos dan waktu untuk sampai ke gudang kegudang kartel. Sehingga pasar setempat tertolong, karena pedangang kartel tidak bisa beli borongan.

Selanjutnya tg 5 -7 -8 Januari 2017 harga cabe kecil hingga 150 000/ kg di jakarta, sekaigus menjalar keseluruh Indonesia di Lumajang 90 000 2 hari yang lalu, di Surabaya sekarang sudah 80 000. Jangan sampai yang begini ini melanda NTT yang masih kena imbas iklim kontent Austrlaia, menhadiahkan kelembaban rendah minimum dua bulan ! Lha di jawa petani tambah "ngeslah" artinya malah penen pada musim kelembaban relatipnya tinggi, ya ongkosnya mahal untuk beli fungicide, menanam ratusan hektare sebagai monocuktuur, ya hamanya tidak ada predatornya.

Supaya tahu saja 40 tahun yang lalu anngauta2 sekte keagamaan yang sangat tertutup Lemkari sudah menspesialisasikan diri menjadi trengkulak cabe, mengirim uang ratusan juta ke Situbondo untuk memborong cabe. Jadi sekarang kegiatan borong memborong pasti masih marak, makanya begitu di Jakarrta harga sampai 150 000/kg, segera wilayah wilayah dengan jarak perjalanan truck 3 hari pasti sebangsa Lemkari memborong panen cabe, membuat harga local segera meningkat, kartel menjamin harga di Jakarta tetap tinggi dengan mengatur penjualan stock itu saja, para tengkulak tidak usah rapat kayak anggauta DPR RI berbulan bulan, cukup pake HP dalan setengah jam, stock teratur, langka. Supaya tahu saja siapa berani mengobral stock langsung di beli oleh persatuan dadakan dari tengkulak. Sambil tengkulak menawarkan harga lebih baik dari si perusak harga diwilayah wilayah, jadi dia tidak punya barang lagi. Jelas kan, mungkin Deptan tidak menamakan ini kartel, karena terjadi instan saking eratnya persaudaraan mereka.

Sebetulnya  apa ada ........sesama  budidaya tanaman tropic  basah yang tidak bisa ditanam  disemua wilayan untaian pulau pulau Katulistiwa ini ?

Harapan Pak Menteri Eko Sanjoyo  sama dengan  harapan para Pendatang dari Europa empat ratus tahun yang lalu. Malah akhirnya  mereka  membangun petanian untuk keperluan perdagangan, mendapatkan  komoditas tropic yang menguntungkan mareka  saja secara masif dari satu  wilayah  demi mempermudah perdangan mereka sendiri, secara  monocultuur.

    Untuk tanaman keras mereka sudah belajar dari kesalahannya, ada wilayah tropik basah di Nusantara kita ini   yang cocok dengan  budidaya tanaman keras tertentu dan tidak cocok dengan tanaman budidaya  tanaman keras yang lain.  Mereka membuka besar besaran budidaya  perkebunan TEH di Jawa Barat,  sedikit sekali di Jawa Timur, mereka membuka perkebunan tanaman KOPI di Jawa Timur sedikit sekali di Jawa Barat.  Juga perkebunan kelapa sawit, di wilayah barat  Nusantara  bukan diwilayah Timur ( waktu itu hanya  menyentuh sampai Maluku) bukan  Papua Barat.

Untuk tanaman semusim  ternyata deversitas budidaya yang cocok ya terbatas pada  deversitas iklim  meskipun masih dalam batas tropic basah, otomatis  pada cuaca yang diharapkan  pada kurun waktu yang dipilih untuk  masa vegetasinya, dengan tambahan rekayasa pengairan atau naungan jaring dan sprinkler, untuk tanaman semusim.  Atau tambah makanan awetan yang tahan disimpan pada musin kemarau panjang, termasuk consentrate limbah pertanian yang sudah berbentuk awetan,  consentrate limbah pertanian yang sudah berbentuk briket atau  granule  untuk peternakan.  Rekayasa pertanian bisa diupayakan untuk peternakan, setelah ternyata ada surplus yang besar dari produk pertanian.

Karena  diantara tanaman budi daya yang  evolusi speciesnya mendominasi lahan secara menutupi seluruh lahan dengan sejenisnya, misalnya   familia  Graminae – rumput rumputan, maka tanaman  ini yang bisa dibudidayakan secara monocultuur, dengan sendirinya lebih cocok dari familia ini umpama padi, tebu,  jagung, sorghum. 

Sebaliknya dalan lingkungan iklim tropic basah,    menjadi   susah sekali  untuk membudidayakan tanaman budidaya dari   Dicotyledonae  yang semusim. watak  jalur evolusinya hidup  plural diantara  berbagai familia Dicotyledonae, seperti di lahan tropic basah, untuk dijadikan tanaman monocultuur dalam pembudidayaannya. Banyak jenis hama dalam lahan monocultuur ini,  jadi ganas explosive di  wilayah  tropic basah. Seperti kedelai, Tomat, Kapas,  Tembakau Cabai  kecil dan cabai besar, bawang merah, misalnya hama dari familia Lepidophtera ( bangsa kupu, kaper   dsb.)

Sebab aliran penelitian bidang Pertanian  didominasi pemikiran agroteknik monocultuur seperti di Wilayah Sub Tropik.  Cocok dengan sistim ekonomi  jenis  pabrik pengolahan yang efisien bila ukurannya raksasa. Apalagi para sudrun nimbrung memanipulasi sistim ujian lulus atas bantuan Organisasinya, ya semua kadernya jadi mejabat pemerintah, yang saya juluki sudrun, bukan sarjana pekerja mandiri peneliti mandiri, dasar sudrun.

Agroteknology tumpang sari, tumpang gilir, multiculture untuk  mencegah meledakya hama (seperti di 'pasetren' sawah pulau Jawa dulu, yaitu sebagian lahan sawah yang ditinggikan, untuk simbok tani menanam sayuran dan bumbunya),  secara ecologis  melestarikan predator yang larvaenya polyphagus, yang hilang  bila fimilia ini ditanam secara monoculture ,  belum mendapat perhatian penelitian serius sebab ilmu pertanian dikembangkan diwilayah subtropic yang menoculture adalah wajar dan alami. Di kita bahkan dihutan-rimbanya semua tumbuhan hidup dengan ecology plural,  dari sistim canopynya  sampai sistim akarnya dan jazad renik yang menyertainya.

Maka dari itu didaerah yang masih bisa menanan multiculture  seperti   di pulau Jawa dulu sebelum cultuur stelsel, dengan monocultuur indigo. kedelai,  tanpa ada pasetren ( bagian sawah yang ditinggikan, untuk para istri menanan sayur dan bumbu dapur) yang campur aduk dari budidaya kebutuhan sehari hari, petani bisa menghasikan kebutuhannya untuk daerahnya . Sedang sekarang di pulau Jawa mengandalkan daerah ekonomi yang luas untut cabe, bawang merah, tembakau tomat, bahkan kacang panjang dan mentimun, beaya produksi hampir 40 persen untuk membeli dan penyempotan insektisides Miticide, Thripsicide yang mahal dan masih dirundung  kekuatan  resistensi ( kekebalan hama) terhadap  racun yang bagaimanapun ampuhnya, tapi tidak/kurang bebahaya terhadap manusia - yang sayangnya  hampir tidak mungkin, rekayasa genetica dengan GMO, dengan gene dari bacteri Thuringiensis  yang mematikan larvae Lepodophtera yang memakannya juga mengalami perlawanan dari hama jenis ini dengan daya resistensinya, percayalah. 

Padahal dengan memberi kesempatan para  serangga  atau bangsa predator yang larvaenya polyphageus, menciptakan lingkungan dengan dua tiga macam tanaman budidaya - secara tumpang sari atau tumpang gilir)  bisa diteliti, bila saja ada yang mengerjakan,tapi sayangnya bukan prioritas, dasar text book thingking. Cuma mengulangi penelitian diduar negeri, bukan kebutuhannya sediri. Petani tembakau di Srumbung, Boyolali, pada awal tanam tembakau menanam broccoli, dan cepat dipenen, untuk dipasarkan, ini bukan ajarannya si sudrun, tapi akalnya petani sendiri !!!

Maka dari itu Pak Menteri,  sementara jangan  menyalahkan wilayah yang masih tanam budidayanya kecil kecil tersebar tidak punya efek pada perdagangan bervolume besar, mungkin mengandung kebijakan setempat yang kita belum pelajari, tapi bisa memenuhi kebutuhan wilayah seberapa kecilnya  masih berkah Allah., harga tidak melonjak lonjak.  Laksanakan segera dengan anggaran anda dan Pemda,  perintah Boss anda (pakai anggaran Negara) bikin embung kecil kecil, saluran saluran  pipa PVC yang hemat air, namun coverage-nya  luas, bikinlah rute kapal ternak muat juga mengedarkan consentrate maupun hay dan silages, dari dedaunan penebangan hutan kayu rimba terencana dan terbaharukan. Apa perlu minta izin pak Bob ?Insya Allah anda dijalan yang benar *)

Larva predator yang polyfagus artinya ulat kupu predator hama ini makan daun juga tapi harus dari macam macam tumbuhan jadi pada penanaman budidaya monoculture keberaganan tumbuhan di lahan  tidak ada, jadi larva predator  tidak berkembang.  Atau senangnya kupu preadator tidur dan kawin ti dumbuhan lain.,Predator ini kebanyakan bertelur di larvae/ulat  hama Lepidophtera yang sudah besar, menetas dan makan ulat hama. tersebut, atau parasit telurnya, sudah besar baru makan daun macam macam..*)


                                                     

ADAM DAN HAWA MENURUNKAN MANUSIA SEKARANG


ADAM  DAN HAWA MENURUNKAN MANUSIA SEKARANG.

Bila judul keterangan diatas dapat anda terima dengan enak, ya baik, tidak perlu  mencari keterangan lain. Yang penting pikiran anda tenang dan anda dapat nencurahkan pikiran anda untuk yang lain. Tidak mengurangi sedikitpun amal anda dalam hidup ini, dan juga tidak akan menambah amal anda. Tapi bila nada mengikuti tayangan TV asing misalnya program “History”, atau “Natonal Geography” atau “BBC Knowledge” dan keterangan yang mereka tayangkan lain dari pengetahuan anda, tidak usah khawatir, semua itu Allah akan menjelaskan bagi anda sesuai dengan tingkat pengertian anda.
Saya adalah pelajar dari satu cabang ilmu yang besar, jaitu Biology, dari cabang ilmu itu ada keterangan lain, anda perlu membahasnya tanpa  panik, tidak perlu anda langsung mempertentangkan keterangan yang anda dapat terdahulu, pelajaran yang anda dapat mulai dari kecil, yaitu dari pelajaran Agama Islam ataupun Kristen  Hindu atau Budha. Karena keterangan dari agama agama itu selalu disesuaikan dengan pengetahuan orang pada zaman agama agama itu diturunkan kepada manusia, dan kadang kadang bila kita kembali ke zaman itu, agama adalah satu satunya sumber keterangan untuk semua hal yang ada. Orang cenderung menerangkan segalanya lewat agama itu. Dalam mempertentangkan dua keterangan ini ada dua kelompok orang, satu kelompok menganggap bahwa apa yang ada pada keterangan yang lain dari keterangan yang  diberikan oleh Agama, keterangan  itu murtad atau paling sedikit menyimpang dari ajaran agama, dan salah. Bila anda tidak nyaman dengan keterangan yang tidak masuk akal dari keterangan semasa kecil, anda merasa bahwa keterangan itu sangat sederhana memang cocok buat  anda saja, tidak ada yang akan mengorek peikiran anda asal anda diam seperti yang lain. Saya temasuk yang tidak diam tapi merekombinasi keteangan keterangan dari ilmu sunnatullah yang ada dan sudah tidak siragukan lagi, yang  zaman yang lalu belum ada.  
Saya beruntung, dimasa muda saya, tahun 1965 saya diajak oleh paman saya mendengarkan ceramah agama Islam, pembicaranya adalah Bapak Qudratullah dari Banten yang baru bermukim di Jakarta, saya ingat waktu baru saja di edarkan uang baru, dengan kurs 1 : 100 dari uang lama.  Di tahun tahun berikutnya konon beliau menjabat sebagai Anggauta MPR Republik Indonesia. Entah karena apa beliau nylethuk, bahwa sosok Adam itu diciptakan oleh Allah dari tanah liat di Jannah, Sorga, tidak di Bumi ini, lalau ditiupan Rukh padanya dan jadilah  Adam, manusia pertama, diberi tempat tinggal disana. Jadi asal muasalnya adalah tanah liat dari sana,  lain dari tanah liat dari sini Bumi ini.
Ada fenmena lain di abad moderen ini, bewha theoru Einsteinian, bahwqa matter dan energy itu sama, tapi wujudnya lain yang satu berupa partikel yang punya bobot bentuk yang lain adalah gelombang, dinyatakan dengan rumus alam semesta yang terkenal iitu E(ENERGI) = m(assa) x (c2) kecepatan sina kuadrat,
Bukan itu saja, di alam ada juga “code” yang bukam materi dan bukan energy  aeperti rangkalian DNA atau RNK. Inilah yang terbawa oleh Adam dan Hawa – yang bisa merubah “code” dari wadag dan watak Pitecanthropus erectus  bangsa Primata yang berkembang di Bumi----- menjadi manusia Homo sapien. Jadi tidak perlu dikaitkan dengan fenomena yang masih spekulatip “inkarnasi” yang di ajarana Islam, tidak ada keterangannya yang definitip. Sayangnya ratusan tahun, persolan teori Darwin, macet dikalangan Ulama Islam – terikut oleh arus pemikiran Kristiani yang menolak teori evolusi dari Darwinasme, dan ulama islam sudah lain dari ulama islam zanam abad perama dan kedua thun Hijriah...... yang menjadi mercu suat ilmu pengetahuan Alam – ilu mengenai sunnatullah.
Lalu dari dia diciptakan Hawa, sebagai pasangannya. Waktu mereka berdua terusir dari sana, diturunkan ke Dunia, ditampung oleh badan wadag mungkin bangsanya Pitecanthorupus erectus yang memang cocok dengan lingkungan planet Bumi saat itu. Mereka berdua terpisahkan dan akhirnya saling bertemu di suatu tempat, beranak pinak, berpencaran, akhirnya jadi kita kita ini.
Lha selanyutnya Adam dan Hawa yang berbadan Pitecanthropus erectus ini mempunyai rasa malu, mempunyai nur aini  Lantas topic berganti dengan yang lain, saya tidak ingat lagi.
                         Saya pikir beberapa puluh tahun kemudian, sesudah saya harus membicarakan topic teory evolusi  di kuliah ilmu Seleksi, yang menyangkut tanaman budi daya Kopi ( genus Coffea ) di satu Fakultas Pertanian di Universitas Swasta  Surabaya, didirikan oleh Kolonel Prnawirawan Pak Said, yang menjab sebagai ketua Golkan jawa Timur. ,
                       Pitecanthrupus yang lain yang menghuni diseputar planet bumi ya bukan dari keturunan Adam dan Hawa semua, pada kurun waktu itu, tapi yang keturunan beliau ada riwayatnya  misalnya riwayat Habil dan Nabil dan akhirnya riwayat Nabi Nabi yang lain.
                           saya berpikir lebih lanjut, berhubung yang diturunkan oleh Adam dan Hawa ini mampunyai kelebihan bathin dan kecerdasan yang lebih baik, karena sudah punya rokh, maka mereka dengan mudah bercampur silang dengan Pitecnthropus yang biasa, yang tidak sempat ketemu dengan keturunan Adam dan Hawa jadi kalah dalam kemampuan menyesuaikan diri dengan alam, ya akhirnya punah keturunannya. Jadi  mungkin saja seluruh planet Bumi ini yang dua milliard penduduknya lebih sedikit, semua jadi keturunan Adam dan Hawa, menurut tayangan TV The Naional Geogaphy, baru 250 000 tahun yang lalu, manurut  penelitian DNA yang dilakukan dengan mengambil samples sel sel dari jaringan mucosa mulut dari orang orang seluruh dunia, ternyata semua ras/race yang ada di bi dunia keluar dari benua Afrika berpencaran keseluruh permukaan Bumi, menjadi races yang Mongoloid, Caucasiod, Negroid, hanya berbeda kurang dari 1% DNA yang dibawa dari Afrika, yang membedakan antara ras ras didunnia ini. Keterangan ini lebih dekat dengan keterangan bahwa nenek moyang manusia adalah Adam dan Hawa, artinnya semua DNA ya dari beliau.
                         Lho kan aneh, saya terusik dan berpikir terus menerus dari tahun 1955 sampai lulus  kuliah, sampai ketemu kiai Qudratullah, th 1965, sampai mengajar tahun 1990,  baru “ngeh” bahwa yang dikemukakan beliau adalah kompromi antara ajaran Agama dan theory ilmiah, antara rokh dan badan wadag, dan menurut dilektika, satu entitas selalu mempunyai dua sisi yang tak terpisahkan tapi berlawanan seperti mata uang, untuk menandai keberadaannya. Cocok, manusia hidup harus terdiri dari rokh dan badan wadag. Seandainya hanya jiwa dan dan badan wadag, seperti entitas hewan dan binatang, karena jiwa masih bersifat wadag, tapi merupakan unsur hidup yang tak terpisahkan, dengan wadag buktinya jiwa bisa sakit.  Jadi sama sama hidup, binatang dan hewan tidak sama dengan manusia, manusia punya jiwa dan rokh.
                         Toh manusia bisa tetap hidup tanpa rokh, seperti binatang dan para koruptor hanya punya jiwa,  tidak punya malu dan tidak punya nurani. Sebelum ada Undang Undang anti Narkotika ada, hampir semua agama melarang penggunaan narkotika, temasuk alcohol, karena penggunaanya bisa menghilangkan rokh, hidup tapi sudah kehilangan rokh, ngeri dong. *)




Kamis, 16 April 2020

RACUN OTAK ANAK SEKO;AH


RACUN OTAK TERHADAP ANAK SEKOLAH  KITA.

Anak sekolah, artinya ya anak yang  masih duduk dikelas satu sampai kelas 12. Masih belajar diawasi oleh bapak dan ibu gurunya.
Jangan tergesa gesa curiga dulu, ini satu pengamatan dari gejala yang merebak dengan cepat, merusak pembentukan generasi kita,  bukan perkara moral maupun narkoba........ nampaknya sangat wajar dan tidak berdosa........ tidak ada indikasi maupun perhatian, apalagi sampai peraturan,  apapun demi mencegah akibat buruknya, nampaknya satu samapi lima generasi sudah digerogoti, jadi pelupa..... ilmu yang didapart waktu kuliah apalagi limu dari sekolalah sejak th 1975.
PERMAINAN GAME  YANG TIDAK TERBATAS  JANGKAUANNYA MAUPUN PENGGUNANYA. BISA DIMAINKAN BERSAMA  ATAU SENDIRI – KARENA DIKAITKAN DENGAN PERANGKAT INFROMATIKA YANG MENDUNIA DENGAN  CEPAT.
PROGRAM “GAME” SUDAH MENJADI SATU DENGAN  PROGRAM KOMPUER MAUPUN GADGET - SMART PHONE, YANG BISA DIAKSES OLEH SIAP SAJA, MULTI GUNA, DENGAN BEAYA RELATIP TERJANGKAU KARENA        DIKAITKAN DENGAN BEAYA KOMUNIKASI  ELECTRONIK.......MENJANGKAU SEMUA MANUSIA DIMANA SAJA – MENEMBUS  RINTANGAN BAHASA LISAN DAN TULIS – KARENA MAJUNYA PWEMAKAIAN  PICTORAM  -
Celakanya bila dihubungkan dengan “hiburan”, menggunakan waktu luang, kebosanan, memberikan kesibukan yang mengsyikkan semua orang, mulai anak anak sampai orang dewasa, bahkan manula. SIAPA MAMPU MEMBERIKAN  BATAS PENGGUNAANNYA ?
Kena apa heboh ? Ya karena perlu.
Gejala ini sudah makan korban, seorang bocah tumbuh dengan baik, berkembang dengan baik, semua menurut azas mutakhir, mulai dari pertumbuah gigi geligi, organ gerak dan keseimbangan, raspon terhadap rangsanan panca indra, kecerdasan cognitif, inisiatip, dsb....... bukan tanpa beaya dari masyarakat........
Dengan adanya “game” mulai th. 75  ‘an dari “jangkrik jepang” atau  game watch  sampai dengan mobile phone yang diisi program dari pacman sampai ke tetris,   super mario – sampai ke komputer CPU dan laptop maupun smart phone   segala merek dan kemampuan piksel layarnya yang tinggi menyamai lensa Leica, dengan harga tidak murah lagi.
Sekarang dipakai untuk main game anak anak kelas dua SD dengan program game yang sangan nenarik dan beragam,
Naudzubillah monzalik, WAKTU MELEKNYA  HABIS BUAT MAIN GAME.  Dari kelurga kelas bawah anaknya rewel minnta uang buat sewa console permainan game dari pagi smpai malam, diruang AC berdesak desakan sampai udaranya sudah tidak sehat dari aroma keringat campur kencing.
Semua ‘game’ hasil dari kececdasan buatan, yang falsafah dasarnya semua adalah ilmu Hitung dengan dasar sangat sederhana dari dua lambang bilangan 1 dan 0, alias “biner” temasuk ugkapan ya dan tidak. Sedang otak manusia dari dulu semenjak tangan membuat perkakas dan makanan menjadi tetap begizi....... mulai bayi, andaikata susu ibunya kurang cukup disambung dengan susu sapi  atau kambing piaraannya..... seandainya mancret susu hewan piaraan ini diencerkan dengan air...... sampai berhasil bayi tumbuh normal...... termasuk pertumbuhan sel sel syaraf dan otaknya. Sang ibu zaman yang lalu menyusui anaknya sampai giginya tumbuh didepan dan tidak disusui lagi. Maka pertumbuhan otak manusia, yang paling baik dari semua makhluk Allah.
Setelah menginjak besar mulai diajarkan mengenal kegunaan mengingat secara sengaja...... nama nama, dan hitungan, oleh seluruh puak dan suku bangsa manusia. Otak manusia telah berhasil digunakan dalam mempelajari watak quantita dengan 6, dan 10 lambang bilangan bilangan berhasil selama berabad abad..... menghasikan teknologi menghitung, di dunia Arab disebut Aljrbr  dan Al Goritma maksudnya  menyingkat tanpa mengurangi ketelitian quantita, kita di SD  kelas 10 -12 diajari teknik hitung cara ini. Otak manusia mampu........ Tapi kecepatan syaraf otak sebagai penghantar stimulus sangat terbatas, karena konstruksi biologis ini terlalu banyak beban yang harus diputuskan, merintangi jalannya stimulus,  lha “game” stimulus langsung ke otot, menekan stick, yang hanya mendua.  Sedangkan semikonduktor/chip dengan dasar 2 bilangan 0 – 1 kecepatan electron menembus jutaan arahan “ya” dan “tidak” ini bisa bersih dan dengan cepat sekali..... ditandai denga kecepatan kalkulator 12 digit, cukup dengan baterai empat biji a’ 1,5 volt. Begitu ditekan “enter” hasil sudah terpampang dilayar.
Lla otak anak anak kita kita biarkan ( malah bangga) asyik dengan membuang banyak waktu sadarnya bermain dengan lecerdasan buatan yang goblok bekerja dngan dua digit.... permainan “game” . Dari yang paling pertama keluar di pasar, hanya tekan kanan>< kiri. ya >< tidak, tanpa dipikir ASYIK SELAMA BERJAM JAM WAKTU MELEK ( OTAK WASPADA)  DIDUKUNG OLEH ORANG TUANYA. Anak yang kebetulan cerdas masih bisa bertahan hingga kelas 4, sampai kelas 12 keatas jadi sangat ketinggalan, dibidang rekombinasi ingatan dalam pelajaran karena bagian gudang ingatannya jarang dipakai, dari kelas 2 sampai dewasa....... akibatnya tidak ada hafalan yang masuk gudang ingatan otak sebagai rambu menghadapi persoalan yang perlu banyak pikiran yaitu mengingat ingat  yang disimpan... “blank” . Pendidik tidak kehilangan akal mendandani profesinya denan ujian berbasis “multiple choices” klop dengan kebiasaan sang murid selama ini dengan nge-game. INILAH RACUN OTAK YANG SANGAT MERUSAK.......SELAGI DIA SI OTAK  MASIH BERKEMBANG SERCARA FISIK –MASA ANAK ANAK....... SESUDAH  USIA DEWASA,--- YA YANG DIGELUTI   ILMU SOSIAL...... GABLOK DAN PINTER SAMA SAMA MENGADAPI MULTIPLE CHOICES, DENGAN BAHASA KITA YANG TIDAK EXACT DAN ACCURATE, SELALU MULTI TAFSIR. YAAA  NURUT KUNCINYA  SAJA/
Yang saya tandai bahwa tradisi agama Hidu, agama Islam  mengajari anak anaknya sejak dini menghafal setiap ayat dari Kitab Sucinya, hafal ini merupkan kebanggakan sendiri dan sangat bermartabat di masyarakatnya. Bangsa China sangat mengusahakan sejak dini mengajarkan pictogram “gambar” yang mengganti huruf bunyi bahasa China berjumlah mencapai puluhan ribu karakter. Bisa. Akibatnya sebagian besar bocah di masyarakat Hindu dan masyarakat China biasa menggunakan otaknya buat mengingat ingat atau menghafal. Me-rekombinasi semua yang terkumpul diotak untuk memenjawab berbagai masalah sejak dini.....yang kecerdasan buatan sampai sekarang belum bisa.. Sebaliknya setelah dewasa manusia jadi sangat terlatih untuk kreative menggunakan ingatannya yang di-rekombinasi, menjadi jalan ke pelaksanaan pengabdiannya kepada kemanusiaan dan agamanya, ambisinya, cita citanya, keinginannya.
Ilmu Pengetahuan berkembang di masyarakat China kuno dan Arab abad pertama dan kedua tarikh Hijriah, yang terus dicangkok pada zaman renaissans olah bangsa Europa.
Business menumpuk KEUNTUNGAN sebesar besarnya telah mendukung produksi  “game” ini dan diterima dengan indolen oleh para orang tua dan pendidik kita. NAUDZUBILLAH MINZOLLAH*)

Jumat, 10 April 2020

BAHASA MERUPAAN PERTUNJUK SEJARAH



BAHASA MERUPAKAN  PETUNJUK BUDAYA  SATU ERA YANG DILEWATI  MASYARAKAT PEDNGGUNANYA.
.
Ya di kota Cepu itu saja berkenalan dengan pertunjukan wayang kulit, yang ada saat panen ramai penduduk tani mengadakan perhelatan perkawinan dan khitanan dengan mengadakan perTunjukan wayang kulit didesa desa dan kampung sekitar kota Cepu.
Zaman pendudukan Jepang, Cepu menjadi derah penting karena merupakan Insatalasi pengilangan minyak BBM, ala mobilitas perang, banyak perwira dan bintara teknik yang bermukim disana dan memelihara “gundik” yeng berarti pelayan rumah tangga merangkap pelayan kebutuhsn
bologis tuanya perwira Jepang setingkat lebih tinggi dari jugun ianfu/ Salah satu tetangga paman saya yang bekerjadi kilang minyak itu gondiknya muda cantik, sangat mnyayangi saya, anak berumur enam tahun yang gundul plontos dan memekai hansop (baju minyet), kemana mana dan sudah pandai bilang koniciwa, arigato gusaimas pada Kozawa san, sang majikan.   

Saya selalu bergabung dengan teman teman sepermainan bila ada “tangapan” wayang kulit, mencur curi bermain keluar rumah atau dengan izin nenek saya.... pokoknya segera menuju ke desa dimana ada perutunjukan, baik siang maupun malam, bila kampung atau desa tanggapan tedakt rumah pasti akan ramai ramai kami saksikan sampai malam.  Selama sekolah rakyat di kota Madiun dan Solo ya idem ditto....... karena sat satunya hiburan yang kami naka anak menggemari  pertunjukan wayang kulit. Karena zaman itu adalah zaman Perang Kemerdekaan...... sedang wayang kulit adalah kesenian rakyat umum........ memang ditanggap untuk disaksikan oleh undangan sitamu hajatan, bagi umum apalagi anak anak sampai orang dewasa bukan undangan tanpa bayar.
Cerita seluruhnya dari dingeng Mahabharata yang sudah digubah kembai oeh par wali tanah jawa pada abad ke 12 dan Ramayana  masih seperti ceritga aslinya
Mulai menikmati cerita wayang malah dari bacaan dan siaran radio, wkatu saa sekolah di SMP dan SMA. Sampai zaman ordebaru, dengan segala metamorfose muatan narasi para Dhalangnya , Terutama selama orde baru selalu diselipkan puja dan puji kepada sang Ditator dan ABRI pendukungnya. Akan tetapi format cerita. Suluk (awalan dari episode cerita dengan tembang), janturan ( narasi menggambarkan suasana) dan pengitraan toloh jugs masih sama

Suluk gubahahan para wali islam.
tembang jawa, dengan ikatan poetik........disertai perpanjangan kagu dengan  oooooo, dan pukulan ritmis dari kayu kotak wayang serta rangkaian lembaran logam, layakanya drum.
Suluk gubahan para seniman abdi Kesultanan Mataram Islam
menyusul gubana pertama suluk  zaman para wali islam abad ke 12 – 15 mengunakan bahasa Jawa kono san bahasa Kawi atau Sanseketa seluruhnya.   
Sampai runtuhna kasultana islam Demak Bintoro. Bahasa pergaulan dan bahasa sastra yang dipakai bahassa Jawa kuno  Contoh dan artinya dari buku sangat kecil “SULUK PEDHALANGAN” himpunan K Padmosoekotjo . suryo sangkalan SUKA  WULANG TRUSTHA SAJATI. 1978.
Meh rahninasenu bang, hyang Aruna  kadhi netrning ogha rapuh. Cabdhaning kokila ring kanigara saketer ni kidung ring akung. Lwir wuwusing winipanca, papetoking ayam wana ring pagagan, mrak anguhuh, bramara ngrabasing kusuma ring parahasyan arum.  Yang artinya di zaman ini sudah tidak ada yang tahu persis, seprtinya sebagai berikut: Sudah lewat  tengah malam, langit akan memerah karena menjelang matahar menampakkan diri seperti mata sakit. Suara burung pungguk terdengar dari pepohonan besar seperti getaran rasa cinta dari tiupan seruling, ditimpali suara ayam hutan dari huma padi, bersama degan bunyi merak melenguh.......dengung kumbang terbang mendedekati bunga di katil yang harum.  Sjair insinuative yang romantic dan erotic di pesanggrahan peristirahatan tepi hutan.

Suluk gubahan seniman / dalang zaman Keaultanan Mataram islam
Zaman berikutnya abad ke 16 – 17 ditambah dengan suluk bahasa campuran antara bahasa kawi, jawa kuno serta bahasa jawa baru,
Suluk serta janturan (narasi) zaman kesultanan Kartasura
Contoh-dari You tube, “suluk padhalangan wayang purwo”, dhalang ki Hadi Sugito
Kayon katiuping angin,
umyak karengyan,
samirono awor kelawan riris
Lumrang gandaning puspito,
titi sonya tengah ratri,
 raras  rumendang ing akasa/
Yang kira kira artinya: Pepohonan ditup angin, tersingkap dedaunan hiasannya, bercampur hujan angin, tersiar aroma bunga bungaan, ditengah cuaca malam.
Saya terpakasa setengah ngawur, sebab di you tube tidak ada terjemahannya sakasikan  sendiri di you tube . kata kunci suluk pedalangan wayang  purwo, "goro goro" oleh ki Hadi Sugito
Telah digunakan bahasa jawa moderen seluruhnya abad ke 17 sampai sekarang’
Yang populer sekarang gubahan para seniman sastra Jawa. Seperti serat Wedhotomo oleh Mangkunegoro IV, serat Wulangreh oleh Pakubhuwono ke IV dan para seniman dhalang Zaman baru, bisa menjadi sangat sulit karena mamakai kosa kata yag jarang dipakai. Melulu dipakai menjelaskan ajaran esoterik menggunakan bahasa jawa moderen tapi masih diikat oleh ikatan tembang jawa contohnya :   
Tan samar pamoring suksma
Sinuksmaya winahya hing asepi
Tarlen saking liyep layaping aluyup
Pambukaning warono
Sumusuping rasa jati

Ini sering digunakan oleh dhalang Alm. Ki Nartospetikan     dari satu bait tembang
gubahan  KGPH Mangunegoro IV. Sangat mistis, menyertai adegan para ksatrya yang lagi  mencari sarana mengemban tugas penting. ......Seperti Pak Wi waktu ini.
Dhalang zaman moderen seperti ki Hadi Sugito, dalam narasinya menceritakan keadaan Kahyangan akibat gonjang ganjing,  dalam pewayangan purwo disbut “goro goro” , membawakannya dengan hahasa jawa moderen, bahwa akhir goro goro ini terdengan suara menggelegar......sebagai tanda akhirnya “goro goro” Kahyangan aman tenteram kembali setelah terdengan suara “meriam kalantaka”.
 Saya mendengarkan narasi ini dari face book “goro-goro” OLEH DHALANG Ki Hadi Sugito rasanya Ki Hadi Sugito ini aliran Jogjakarta, saya menjadi terperangah karena hanya dari narasi beliau ini kata kalantaka disebutkan, sesuai dengan pertanyaan sastrawan kondang kita........ kata meriam itu dari mana asalnya.
Memang itu nama karangan kaum Penjajah Belanda,  asal comot dan dimasukkan ke kosa kata bahasa jawa dalam buku “Babad tanah Jawi” dalam bahasa jawa madya tulisan latin....  huruf gedruck (huruf cetak), mungkin diperuntukkan sebagai jawaban terhadap generasi pak Pramudya Ananta Tur, yang jarang mereka bisa baca tulis huruf jawa.
Sedang para Dhalang, hanya belajar seni pedhalangan dari gurunya yang sudah senior, terus turun temurun. Mereka terpaksa menambah kata ”meriam” didepan kata asli dari guru gurunya, kata benda “kalantaka” agar bisa dimengerti oleh penonton wayang kulit arti kata itu/ JADI MENURUT SAYA KETEMULAH JAWAB  PERTANYAAN PAK PRAM INI LEWAT BAHASA YANG MEMAKAI  NAMA “KALANTAKA”  YAITU ZAMAN MATARAM ISLAM. Sebab zaman berikutnya kerajaan Surakarta hadininingrat. Pernah ada raja intelektual yang sampai membakar besi pecahan meriam ini, waktu itu sudah bernama baru “meriam” julukannya Kiai Guntur Geni.  Dan waktu dibandingkan dengan keris yang ditempa dari pecahan “kalanta” ini persis besi keris buatan Majaphahit...... Jadi kedua senjata ini dibuat oleh empu yang sama pada zaman yang sama  dengan segala alasannya..... Diperlukan untuk melaksanakan “Sumpah Pelapa” sang Gajah Mada, guma mengalahkan pulau pulau di Nusantara hanya selana kurang dari 50 tahun, sehingga rempah rempah bisa jadi dagangan terpusat di Majapahit, untuk diproses ulang dan disimpan di gudan gudang kelas satu di Wilwatiktapura, dipilih dan dikeringkan kembali.
Dongeng mengenai “Matahari terbit di Wlwatikatgpura saya tulis di blog saya idesubagyo blogspot.com, 23 jilid kira kira 68000 ribu words)....
Dagangan buah kering cekih pala dan fuli ini dijemur kembali sampai cocok dimuat ke kapal dalam waktu yang lama,  Tidak ditumbuhi cendawan, untuk selanjutnya merunuti “jalan sutera” ke Europa dan sekitar Laut Mediteranea, wilayah Timur Dekat, yang Islam,..... karena lebih pasti dan aman. Mengapa asal nama perkakas perang penting ini kata kalantaka tercecer tidak sampai mampir ditelinga sastrawan besar seperti Prmudya Ananta Tur ? sebab Pak Pram bukan tukang nonton wayang kulit, da kosa kata ini jarang dipakai dalam keseharian. Atau waktu kecil, putra Kepala Sekolah ini...bukan Taman Siswo.. Apa lagi nonton wayang kulit sampai byar.......menjelang pagi, sampai episode “goro goro”.
Aliran dhalang dari Ngaygyokarto hadiningrat....... saingan keras dari aliran Surokarto hadiningrat, sebab Blora, Cepu, Madiun, Kediri Malamg, Blitar, aliran ajaran pedhalangan dan lukisan wayang serta cengkok variasi nada dan suara, gaya gending gendingnya  kedua aliran ini beda sedikit , apalgi satu kosa kata kalantaka tercecer, pantaslah. lha kalok Brelanda sengaja menyembunyikan nama aslu kalantaka ini..... kan bisa menghupkqan kebanggaan inlander bisa membuart kalantaka - bisanya hanya mwengerti meriam itu bikina orang Barat dan raja Nusantara, Jawa dihadiahi meriam pereunggu dan besi yang besar besar. ndak cocok buat perang darat - dibewri nama meriam - kalantaka ? Apa itu apa banganya serangga ?*)


Minggu, 05 April 2020

AYAM PETELUR DAN AYAM ESDAGING



AYAM PETELUR DAN AYAM PEDAGING  (BROILER), YANG PRODUCTIVTASNYA SANGAT TINGGI  -  HIDUPNYA SANGAT MAKMUR DAN MEWAH

Bayangkan, sekarang bahkan di negara kita, telur dan daging ayam telah menjadi makanan rakyat, anak balita, masih sedang giat giatnya bertumbuh, manula – Sangat berbeda dengan waktu saya kecil th 1945 1950, telur ayam berharga melebihi daging sapi/kambing. Waktu itu ayam kampung hampir menjadi menghuni semua rumah dikampung kampung dan desa,....... hanya diberi makan sisa dapur, perti ampas kelapa, dedaunan sayur yang telalu tua, nasi basi.........hanya kadang  kadang diberi jagung atau biji bijian yang sudah terlalu lama disimpan.    Tentu saja setiap betina ayam bertelur hanya 10- 30 dimasa bertelur, (setahun  hanya bisa 80 – 100 butir maximum)....... lantas berhenti bertelur untuk mengerami telurnya dan memelihara anaknya banyak tinggal enam ekor, pqaling banyak setiap musim.
Sedang semua ayam adalah pedaging. 
ayam petelor kini menghasilkan 340 butir rata rata per tahun. Zaman kecil saya, ayam tmbuh besar lama sekali tumbuh sampai 9 – 10 bulan baru punya daging yang bisa dimasak. Sedangkan broiler sekarang mencapai berat 1 kg dalam limapuluh hari setelah menetas.

Pengaruh seleksi di dunia maju..... kita mendapatkan bibit ayam yang produktivtasnya tinggi dikenal dengan nama ayan “Leghorn”  ( Gallus domestica) yang semua bulu badannya putih dan berkaki lebih pendek betuknya hampir bulat,  sedang dari ayam kampung kita ( keturunan Gallus bangkiva – ayan bangkok) kakiya panjang bentuknya lonjong.
“Kemakmuran” ternak tentu saja ditentukan hanya dari makanan dan kandannya – ini sangat mengejutkan saya. Kandangnya harus hangat, “bersih” artinya dilandasi sekam padi atau serbuk bergajian kayu yang beraroma menyenangkan ayam, pasir kasar dan sebuk kapur dicampur rata...... supaya hawanya tidak lembab. Atau kandang indivividual disusun berderet dan  bertingkat lebih nyaman dari rusun  tanpa uang muka  DKI...... semua dalam kandang los raksasa yang peredaran udara dan temperaturnya bisa diatur. Steril, semua yang masuk los harus disemprot disinfektan.  LKiranya anggauta DPRD bekas tukang obat, blum pernah masuk kandang ayam mederen, karena waktu badan dan pakainnya sirenprot disinfectan, malah ngamuk,  ksrens jabatan sepenting dia- tidak boleh ditempeli virus - sedang virus itu sngat suka pada ayam moderen pemikmat gaya hidup ayam mederen ini.
Itulah kemewahan ayam yang produktivitasnya tinggi, baik petelur maupun pedaging.  Yang saya rasa sudah melebihi kemewahan manusia bangsa kita....... malah ayam ayam ini mudah tersengan penyakit secara massal,  artinya daya tahan terhadap serangan bacteri baksil,virus sangat minim.   Kasehatan dan vaksinasi sangat dperlukan recara rutin, sebab antara nafsu makan kesehatan tubuh dan daya tahan membutuhkan dukungan..... Semua sudah tersedia di pasar, sejak itu,  rupanya diseluruh dunia. Sebab bila terjadi wabah........seperti dekade tahun 2000 ini di kita,  ada wabah  flu burung, penularannya sangat cepat...juga menular ke manusia,.. hanya hitungan hari seluruh kandang raksasa berisi puluhan ribu petelur atau pedaging kangsung terinveksi dan tidak tertolong lagi, yang masih sakitpun harus dimusnahkan segera......  Pasti tidak terjadi di NEGARA MAJU. Kemewahan yang membuat saya iri hati, perbandingan gizi makanannya yang jauh lebih mewah dari makanan harian rakyat kita, hahkan rakyat negara  super maju seperi Amerika Serikar dan Europa........ disusulolehsemua negara maju baru lainnya.......... perbangingan karbohIdrat, lemak........dan protein hewani nya harus  sangat tinggi.......merupakan SEBAGIAN BESAR  DARI TOTAL PROTEIN   mencapai lebih dari  20 % dari gabungannya dengan karbohidrat dan lemak yang diberikan sebagai jatah harian makanan ayam produksi tinggi  umumnya, berupa tepung ikan  tepung darah ternak dan  protein nabati dan lemak sisa perasan biji bjian  Kemewahan ini kalau di kita berarti saban hari makan tiga kali dengan sirloin steak 200 gram......... mana tahan.......selama hidup, tinggal  diapartemen yang dijaga sterilitasnya, kualitas kesegaran sirkulasi udaranya..... masih diberi tambahan grit ( butir butir cangkang kerang laut untuk menghancurkan dan mencernakan biji bijian yang sudah digiling kasar, khusus untuk ajam, lha bagi manusia  kita kita ya kandungan serat kasar/ selulosa  yang diperhatikan selalu  harus ada di makanan  kita.
Bila manusia yang mencapai kemakmuran makanan seperempat saja  dari kemewahan cara ayam produktivitas tinggi  ini, ,isalnya  di Amerika Serikat dan negara  sejajarnya di Europa dan Russia–segera disusul oleh Jepang dan negara maju lainnya seperti China,  dengan susah payah, sedang dinegara setengah miskin, semua makanan idaman meniru dari sana, bisa berharga mahal seperti ayam KFC memakai bahan lokal,  sedangkan yang lain, kayak burger, dengan bantuan industri kimia  dari sana juga,  demi serupa penampilannya: Dalam warna, rasa, aroma dan texture makanan mewah..... tanpa nilai gizi yang diharapkan, malah dinegara majupun daging haru brpenampilan segar atau diolah ejadi sosis dan daging giling yang penampilannya dibantu oleh campuran kimiawi yang banyak ragamnya seperti natriun nitrite dan lainnya....... paling disukai orang Itali.....dB Amerika, sebagai  bagian  yang harus ada pada  pizza, dikita irisan sosis ini hanya 1 mm -sedang diana jauh lwebih tebal , saya belum pernah makan pizza asli dari sana - maka-nya ndak tahu tabalnya irisan sosis dalam pizza dari sana, juga sekarang ndak kepingin (anda kan tahu alasannya ?)
Bahan pengawet berbahaya seperti bumbu masak vetsin ( sodium glutamat) atau pemanis cyclamate, atau colagen pada susu bubuk  skim, untuk menaikkan kandungan N nya ( analisa kandungan protein hanya ditera dengan kandungan [N]nya - cara kuno dan sangat lama karena larutan sample esti direaksikan dengan asam sulfat encer sampai habis paginya sisa asam di analisa titrasi biasa methode Kijldahl - hari gini, apa ndak ada cara lain yang lebih cepat ?)
 atau aroma barbecue daging... entah dari senyawa aromatik apa. Ini semua untuk konsumsi bangsa miskin, menimbulkan bahaya baru, merebaknya  cancer, dikalangan luas.
Lho, kenyataannya  pada makanan daging yang bernilai makanan tinggi, sebagai lambang kemakmuran, terutama protein hewani-nya kok malah melahirkan teknik pengawetan sebagai tambahan dari pendinginan , yang biasa digunakan untuk daging supaya berpenampilan segar. Konsumennya  di Amerika dan Italia mngkin malah seperti ayam broiler.......tapi gaya hidupnya gaya murai batu......jadinya mudah  terinveksi pandemi dan cepat berlanjut ke mortalitas. Sampai Mr. Donald J. Trump kelabakan.
Saya hanya melihat  sisi lain dari kemakmuran manusia yang menjadi idaman manusia seluruh dunia, sedang kakek moyang saya  menganjurkan hidup sekedarnya lho, ya tahu tempe, banyak sayuran dari pagar, sedang kami para Agronmist ingin sekali menambahkan susu sapi untuk balita,  segelas saja setiap hari....... sampai saya tua belum terlaksana, sayang, tergamjal oleh tatalaksana penilepan proyek masa ordebaru *)


/



Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More