Budidaya tumbuh-tumbuhan adalah upaya manusia agar tumbuhan menjadi tanaman budidaya yang semestinya, artinya dalam seluruh proses produksi buahnya, di samping memang enak, bergizi tinggi juga kenyamanan mengkonsuminya dan bila musimnya tiba, menjadikan buah-buahan yang dibudidayakan digemari makin banyak orang.
Mulai ditemukan di hutan-hutan tempat asalnya, mungkin sejak ribuan tahun yang lalu, atau diambil saja dari hutan lantas ditanam lebih dekat ke hunian manusia, karena digemari, lalu secara alami berkembang biak tinggal memindahkan ke tempat hunian lain secara acak, itu mah bukan budidaya yang ada dalam masa kini, melainkan kebiasaan awal sekali dalam proses budidaya tumbuh-tumbuhan menjadi tanaman, bukan upaya budidaya seluruhnya yang dikerjakan manusia saat ini.
Itu hanya menerima hadiah alam yang sangat pemurah saja, yang kita sangat kagum dan berterima kasih kepada Allah sang Pencipta, di alam tropic ini kok sebegitu pemurah, seperti apa yang terjadi pada buah Langsat itu. Lho kok ya ‘ndelalah’ (kebetulan) biji biji si Langsat ini termasuk biji yang bisa tumbuh dari embrio yang tidak dikawini oleh tepung sari (apomaktik) tumbuh bersama dengan embrio yang dikawini dengan tepung sari dari Langsat lain (polyembriony), ini kan rakhmat yang amat besar, sebab biji buah yang terpilih dapat jadi fotocopy pohon induknya. Cuma harus menunggu tanaman dari biji ini berbuah yang biasanya lama, yang ini malan antara 10 tahun sampai 15 tahun ! (sumber :Wikipedia)
Sedangkan arti dari “umur” tumbuhan adalah pembelahan sel yang terus menerus ke-sekian dan pada ke ‘n’ juta kali terjadilah penbelahan sel telur dan tepung sari (hukum kuantitas nenjadi kualitas atau dari membelah vegetative yang kesekian juta kali jadi pembelahan generative yaitu terbentuknya bunga dengan gamet jantan dan gamet betina).
Jadi bila sel-sel ini yang sudah pernah berbuah - artinya dari membelah secara vegetatip menjadi berbunga artinya dapat membelah secara generatip -- ya seterusnya mampu berbunga. Makanya budidaya buah-buahan menganjurkan menyambungkan tunas dari bagian tanaman yang ini (pernah berbunga) untuk ditempelkan (okulasi) disambungkan (grafting) distek atau dicangkok (marcottege), supaya umur berbuahnya pendek, sebaliknya tidak dianjurkan mengambil mata tunas yang terjadi pada saat tanaman masih juvenile/muda/belum berbuah atau di bagian bawah/ rendah dari tanaman dimana si mata tunas sudah tidur selama dia terjadi pada usia muda, meskipun tanamannya sudah tua atau pernah berbuah.
Ini baru salah satu upaya budidaya, sebab waktu menunggu berbuah adalah uang. Kebetulan menurut Wikipedia, Langsat bisa disambungkan pucuknya dengan batang bawah yang dipersiapkan ini berita sangat melegakan, sebab untuk setiap tumbuh-tumbuhan, Dicotyledone, metode menggabungkan antara dua species ini harus dicari dulu, artinya dicoba-coba dulu, yang makan waktu dan perlu kesabaran.
Pencarian pohon induk yang superior bisa dikerjakan dengan lomba kualitas buah ini di setiap sentra produksi, dan segera mengganti dan memperluas wilayah penanamam
Sementara pohon induk yang superior sudah ditemukan, metode perbanyakan yang paling efisien sudah diketahui, masih harus diupayakan terus-menerus supaya si pohon induk ini jadi lebih superior lagi, di samping rasa, umur produktif yang cepat buah, mngkin tinggi tanaman bisa diperpendek, syarat yang lain bijinya harus sedikit atau mengecil atau sama sekali tidak ada, waktu dijajakan yang relatif lama, kuat ditranspotasi dengan bungkus yang sederhana dan tahan terhadap penyakit dan hama.
Semasa ini usaha manusia melalui budidaya yang terus-menerus menjawab tuntutan alam pasar dan ekonomi, yaitu upaya seleksi dan perbanyakan untuk mengganti tanaman yang out of date.
Ketercapaian Ilmu Pengetahuan saat ini sangat besar untuk disumbangkan pada upaya ini. Bidang seleksi sudah dipergunakan, kecuali hibridisasi gamet juga hibridisasi vegetatip. Sampai pada rekayasa genetic (menyusun kembali rantai DNA disambungkan dengan DNA dari lain makhluk).
Memperbanyak tanaman fotocopy sudah sampai pada tissue culture, yang masih dikembangkan meminimalkan pengaruh bahan-bahan kimia (phytohormon) terhadap sel-sel jaringan yang dijadikan individu fotocopy, dan lain-lain toh akhirnya sangat menjanjikan.
Sayangnya, buaian ilmu pengetahuan begitu hebat, yang kenyatannya masih nanti. Sedangkan petani kita sangat memerlukan uluran tangan menambah keterampilan yang dibutuhkan di lapisan bawah, misalnya menanam buah-buahan secara benar, menyambung dan meng-okulasi bibit, mendayagunakan pupuk segala macam jenis, yang berasal dari tumbuhan atau hewan atau dibuat dari mineral, dari sintesa kimia, sebab trend sekarang yang sangat komersial membedakan antara pupuk organic dan pupuk buatan yang tendensius dan lain-lain.
Yang kenyatannya di wilayah besar yang intensitas kehilangan hara oleh aliran air permukaan maupun oleh sifat reaksi tanah sangat besar, misalnya kekurangan Phospor (PO4) yang kronis, bisa menghalangi perubahan pertumbuhan vegetatip ke generatip di wilayah yang luas. (*)
Mulai ditemukan di hutan-hutan tempat asalnya, mungkin sejak ribuan tahun yang lalu, atau diambil saja dari hutan lantas ditanam lebih dekat ke hunian manusia, karena digemari, lalu secara alami berkembang biak tinggal memindahkan ke tempat hunian lain secara acak, itu mah bukan budidaya yang ada dalam masa kini, melainkan kebiasaan awal sekali dalam proses budidaya tumbuh-tumbuhan menjadi tanaman, bukan upaya budidaya seluruhnya yang dikerjakan manusia saat ini.
Itu hanya menerima hadiah alam yang sangat pemurah saja, yang kita sangat kagum dan berterima kasih kepada Allah sang Pencipta, di alam tropic ini kok sebegitu pemurah, seperti apa yang terjadi pada buah Langsat itu. Lho kok ya ‘ndelalah’ (kebetulan) biji biji si Langsat ini termasuk biji yang bisa tumbuh dari embrio yang tidak dikawini oleh tepung sari (apomaktik) tumbuh bersama dengan embrio yang dikawini dengan tepung sari dari Langsat lain (polyembriony), ini kan rakhmat yang amat besar, sebab biji buah yang terpilih dapat jadi fotocopy pohon induknya. Cuma harus menunggu tanaman dari biji ini berbuah yang biasanya lama, yang ini malan antara 10 tahun sampai 15 tahun ! (sumber :Wikipedia)
Sedangkan arti dari “umur” tumbuhan adalah pembelahan sel yang terus menerus ke-sekian dan pada ke ‘n’ juta kali terjadilah penbelahan sel telur dan tepung sari (hukum kuantitas nenjadi kualitas atau dari membelah vegetative yang kesekian juta kali jadi pembelahan generative yaitu terbentuknya bunga dengan gamet jantan dan gamet betina).
Jadi bila sel-sel ini yang sudah pernah berbuah - artinya dari membelah secara vegetatip menjadi berbunga artinya dapat membelah secara generatip -- ya seterusnya mampu berbunga. Makanya budidaya buah-buahan menganjurkan menyambungkan tunas dari bagian tanaman yang ini (pernah berbunga) untuk ditempelkan (okulasi) disambungkan (grafting) distek atau dicangkok (marcottege), supaya umur berbuahnya pendek, sebaliknya tidak dianjurkan mengambil mata tunas yang terjadi pada saat tanaman masih juvenile/muda/belum berbuah atau di bagian bawah/ rendah dari tanaman dimana si mata tunas sudah tidur selama dia terjadi pada usia muda, meskipun tanamannya sudah tua atau pernah berbuah.
Ini baru salah satu upaya budidaya, sebab waktu menunggu berbuah adalah uang. Kebetulan menurut Wikipedia, Langsat bisa disambungkan pucuknya dengan batang bawah yang dipersiapkan ini berita sangat melegakan, sebab untuk setiap tumbuh-tumbuhan, Dicotyledone, metode menggabungkan antara dua species ini harus dicari dulu, artinya dicoba-coba dulu, yang makan waktu dan perlu kesabaran.
Pencarian pohon induk yang superior bisa dikerjakan dengan lomba kualitas buah ini di setiap sentra produksi, dan segera mengganti dan memperluas wilayah penanamam
Sementara pohon induk yang superior sudah ditemukan, metode perbanyakan yang paling efisien sudah diketahui, masih harus diupayakan terus-menerus supaya si pohon induk ini jadi lebih superior lagi, di samping rasa, umur produktif yang cepat buah, mngkin tinggi tanaman bisa diperpendek, syarat yang lain bijinya harus sedikit atau mengecil atau sama sekali tidak ada, waktu dijajakan yang relatif lama, kuat ditranspotasi dengan bungkus yang sederhana dan tahan terhadap penyakit dan hama.
Semasa ini usaha manusia melalui budidaya yang terus-menerus menjawab tuntutan alam pasar dan ekonomi, yaitu upaya seleksi dan perbanyakan untuk mengganti tanaman yang out of date.
Ketercapaian Ilmu Pengetahuan saat ini sangat besar untuk disumbangkan pada upaya ini. Bidang seleksi sudah dipergunakan, kecuali hibridisasi gamet juga hibridisasi vegetatip. Sampai pada rekayasa genetic (menyusun kembali rantai DNA disambungkan dengan DNA dari lain makhluk).
Memperbanyak tanaman fotocopy sudah sampai pada tissue culture, yang masih dikembangkan meminimalkan pengaruh bahan-bahan kimia (phytohormon) terhadap sel-sel jaringan yang dijadikan individu fotocopy, dan lain-lain toh akhirnya sangat menjanjikan.
Sayangnya, buaian ilmu pengetahuan begitu hebat, yang kenyatannya masih nanti. Sedangkan petani kita sangat memerlukan uluran tangan menambah keterampilan yang dibutuhkan di lapisan bawah, misalnya menanam buah-buahan secara benar, menyambung dan meng-okulasi bibit, mendayagunakan pupuk segala macam jenis, yang berasal dari tumbuhan atau hewan atau dibuat dari mineral, dari sintesa kimia, sebab trend sekarang yang sangat komersial membedakan antara pupuk organic dan pupuk buatan yang tendensius dan lain-lain.
Yang kenyatannya di wilayah besar yang intensitas kehilangan hara oleh aliran air permukaan maupun oleh sifat reaksi tanah sangat besar, misalnya kekurangan Phospor (PO4) yang kronis, bisa menghalangi perubahan pertumbuhan vegetatip ke generatip di wilayah yang luas. (*)
1 comments:
saya heran tulisan ini untuk menggugah para peneliti hotrtikultura untuk membuat buah langsat tanpa biji- bahan baku sanghat terjangkau, misalnya di centra produksi langsat pasti ada langsang yang buahnya kecil kecil anggap bangsat ini diploid, ada yang buahnya istimewa besar anggap ini tetrapliod, bila diploid dikawinkan dengan tetraploid jadilah organisme tripliod yang tanpa biji sebab jumlah chromosome tdak bisa dibagi dua, saya kira saudara saudaraku yang masih muda muda dan kebetulan kerja dibidang horticultura bisa melakukan ini, nama anda akan abadi karena buah langsat yang tak berbiji bisa sangat menarik.
Posting Komentar