Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

INDONESIA PUSAKA TANAH AIR KITA

Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia tempatku mengabdikan ilmuku, tempat berlindung di hari Tua, Sampai akhir menutup mata

This is default featured post 2 title

My Family, keluargaku bersama mengarungi samudra kehidupan

This is default featured post 3 title

Bersama cucu di Bogor, santai dulu refreshing mind

This is default featured post 4 title

Olah raga Yoga baik untuk mind body and soul

This is default featured post 5 title

Tanah Air Kita Bangsa Indonesia yang hidup di khatulistiwa ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus senantiasa kita lestarikan

This is default featured post 3 title

Cucu-cucuku, menantu-menantu dan anakku yang ragil

This is default featured post 3 title

Jenis tanaman apa saja bisa membuat mata, hati dan pikiran kita sejuk

Rabu, 30 Agustus 2017

SUJIWO TEJO, BUDAYAWAN DAN PANCA SILA

BUDAYAWAN  SUJIWO TEJO DAN PANCA SILA

Di acara TV,  Sujowo Tejo, seorang seniman komplit dengan teguh dan bersemangat, melahirka satu puisinya,………Panca Sila jangang dihafal.  PANCA SILA, KACA UNTUK MELIHAT MUKA, SEBERAPA KAMU DURJANA.


Panca Sila adalah dasar Negara, dasar pembangunan Bangsa. Kini alam semesta sudah menagih janji bangsa ini. apakah komponen bangsa kita semua. telah terjun meleburkan diri. dalam kawah Candradimukha Panca Sila. sebagai Sang Ksatrya, sang pemuda belia Tutuka. bersenyawa sebagai logam mulia, Getotkaca. dan semangat membaja. berpijar menyala nyala?. Komponen bangsa dari bongkahan wujud. dan semangat : ras, suku, agama dan hukum. tercipta oleh karya DPR RI. Mestinnya.
Egoism hangkara murka “ras” dalam dagang ber kartel. nenghisap keuntungan dari melecehkan masyarakat. merugikakan kepentingan umum. menyuap pejabat. Lelehan getah “suku” masih lengket dalam egoism menempel. pada manipulasi sumber kekuatan bangsa. Bongkahan berduri paku, ngotot dari sisi “agama”. berdemo ria, menutup jalan jalan ibu kota. dengan egoisme kekhilafahan dari Sabang sampai Maroko. membawa rapuh baja baja pondasi bangsa. Genangan menjijikkan dari “hukum” yang menjajakan diri untuk. dibeli. masih membuat bengkak menembus telapak. kakinya sakit dan ndak bisa berdiri. lumpuhlah bangsa ini.
Jangankan ditandai oleh tulisan ini. mengenai rambu kebenaran, keadilan. baru diingatkan saja sudah jadi UJARAN KEBENCIAN. bila sempat saja dilabel berbau sarah. si sarah malah berlindung di balik jubah. kearifan Panca Sila, Bhineka tunggal Ika, dibawa bawa. Demi Hukum, bah. Hakim, Alat Negara denga mata tertutup sang Justicia, malah membelanya. sedang mereka bergendang paha, Setnov bersuka ria, Yapto bakal kembali, beraksi. Para begal bangkit menari. Menggoda, menista Pak jokowi ! . Bukan pak Jokowinya, Presiden RI !!!! kalok diingatkan, dianggap tebang pilih,  (Demi sedumuk bathuk senyari bhumi, (seujung jari jidad, sejari bumi). perlu nggak wedi mati. (bila perlu dibela sampai mati)
Lho la kalok mereka sudah terjun di Kawah Candradimukha. Panca Sila, Bhinaka Tunggal Ika yang menyala nyala.
meleburkan diri jadi baja pondasi bangsa. MEREKALAH YANG MENGGUNTUR MEMBENTAK.
DENGAN UJARAN KEBENCIAN PADA EGOISME DAYAMURDAYA. ORANG DAGANG CARI INTUNG, TAPI BUKAN MERAMPOK NEGARA.
MENCAPLOK BANDARA 33 HA DITENGAH IBU KOTA.
ORANG DAGANG CARI UNTUNG, TAPI JANGAN BERLINDUNG. DENGAN TOPENG RAS, SUKU. AGAMA DAN HUKUM, DARI BANGSA YANG AGUNG. ORANG DAGANG CARI UNTUNG. DI DPR KINI, E-KTP DIPUNGKIRI. SAKSINYA DIBUNUH DIRI !. TAPI NANTI.
KEBERUNTUNGAN SEBAGAI BANGA, DIMANA SAJA – TANPA KAMU. KERAK NERAKA, KITA PASTI BISA *).Begitu kan pak Sujiwo Tejo ?.

Rabu, 23 Agustus 2017

DEMOKRATIK VERSUS AUTORITARIAN DISPOTISME

DEMOKRASI VERSUS OTORITER DISPOTIK

Memang sangat sulit untuk mengubah sifat yang dispotik dan otoriter menjadi    sikap demokratik dan  mendidik.

Masyarakat Negara ini telah dikuasai oleh kekuasaan despotic dan otoriter hingga 32 tahun. Tentu saja waktu ini sangat lama, sehingga menimbulkan efek pada setiap individu yang memegang Kekuasaan,  Lembaga yang menjalankan Kekuasaan, sipil maupun Militer, sangat parah  kejangkitan  “penyakit”  pokok,   yaitu pengetrapan kekuasaan otoritarian dan efek sampingnya,   penyalah gunaan kekuasaan   merugikan kepentingan umum.    Langsung dan yang tidak langsung.                                                                                                                       

Penyalah gunaan kekuasaan yang langsung merugikan kepentingan umum:  Dari situasi ini yang menderita paling  parah adalah masyarakat umum, rakyat, yang dibawah kekuasaannya  dalam bidang politik, yang paling parah bidang ekonomi.  Baik exsploitasi alam maupun exsploitasi perdagangan barang. Secara politis  terjadinya  the wrong men in the wrong pleces, salah urus. Sedang ekonomi menuju ke KKN, monopoli dan kertelisme, dengan manipulasi stock  barang kebutuhan. Exsploitasi alam yang ngawur, a’la Barito Pacific Bob Hasan, asal babat, asal keruk, menimbulkan kerusakan yang sulit diperbaiki.                              Malah dijejalkan jadi "pahlawan nasional" ya ya sambil menyorot mata wibawa,mata nyalang  menyala rahang mengatup mengadu geraham, dalam diam mengunyah makna - kamu  cacing apa mau ikut becara?( di TV, JLC nya bang Karni 30/8/2017) biasaaa.....sikap yang punya Negara.

Penyalah gunaan kekuasaan yang merugikan secara tidak lansung : Pendidikan masyarakat yang amburadul, hanya mengejar jangka pendek.  Penduduk dewasa tidak terkotak kotak tapi sudah masuk satu kotak, para mudanya siap kerja srabutan, tidak peduli urusan . Negara dengan kedua golongan penyalah gunaan kekuasaan  semacam ini adalah Negara yang gagal. Biarpun diperintah oleh seribu pahlawan nasional, atas pilihannya

 Penyalahgunaan yang pertama sudah jelas nampak didepan mata, rakyat kalut dan takut karena pendukung diktator, ini menggunakan hukum terror, dan pasukan intelijen yang bisa mendengar setiap daun jatuh.  Begitu si "pahlawan nasional" ndak dibantu dollar, Bubar.                                                                          Menteri Penerangan yang bisa menyuramkan matahari, karena propaganda yang memalukan, saking kentaranya  menipu.                                                                                                                                Penyalahgunaan kekuasaan yang kedua, membiarkan pendidikan masyarakat yang amburadul menurut jalannya sendiri – sambil disodori sejarah bangsa yang sudah dirubah, menjadikan sang Despot  seharum bunga dan sebersih embun pagi,  bagai sang surya menerangi negara. Diajarkan di setiap sekolah dari Sekolah Dasar sampai  Peguruan Tinggi, Negeri maupun  Swasta. Maklum, gurunya militeris Nippon.  Sementara itu  Organisasi mahasiswa pendukung Horde Kekuatan senjata dan Organisasi monolit  dibawah satu komando, membagikan gelar gelar ilmiah segara  royal pada anggautanya.                         : Seorang Professor cukup diangkat oleh Presiden, sang despot hanya lulusan SD                         

  Kurikulum utama setiap  Pendidikan  Kader Kedinasan, setiap Kementerian. Panca Sila  yang P4 nya hanya boleh ditafsir oleh Kroni sang jendral.                                                                           Sebagai contoh . di dunia pendidikan dan Pengajaran kita  sekarang.  Kerusakan parah nampak pada gejala tawuran antar sekolahan, bullying kepada yang lemah, sangat mengukuhi  conformisme dalam segala bidang meledak menjadi tindakan  tidak toleran yang menggunakan kekerasan horde liar. Sayang, menterinya bukan  jenisnya Omar Mohtar ( google)                                                                                          Pokoknya  menindas pada yang lebih lemah dengan kekuatan. Kalok ada penindasan pasti disponsosi oleh yang lebih kuat dibelakang  layar.  Kena  apa para sponsor ada dibelakang layar ?  Ya seperti Ketua Partai sambil jadi Ketua DPR nya.   Jelas lebih menguntungkan karena bisa selalu ingkar mengelak dan berkompromi satu sama lain. Seperti sponsornya korupsi 2,5 trilliun program  e-KTP di DPR RI, sponsor dan perencananya dari beaya sampai pemenang tendernya, yang lain sudah jadi menteri yang ketahuan  over budget   tidak jadi dibayarkan 32 triliun oleh Bu Srimulyani, tahun sebelumnya embuh, padahan menterinya alim ilmiah, ngerti setinggi apa harganya duit gampang,  sekarang jadi Gupernur.  Lalu sang super fixer,  ingkar dengan mudah,  kalau perlu ya melenyapkan saksi walau  dengan sangat terselubung.                                                                                                                                   

Lebih dekat dengan sasaran tulisan ini. Di Lembaga Pendidikan Kedinasan,

 Kekuasaan  para Trainer, dan Pelatih dari mereka yang lebih senior,  para Meister  istilah tukang yang sudah menjadi Empu.  Kena apa tidak sebut Pengajar ?   LAIN SEKALI ANTARA  TRAINER,  EMPU. MEISTER  dengan  PENGAJAR ATAU PENDIDIK.                                                                        Pendidik atau Pengajar, menghasilkan manusia Terpelajar atau manusia Berpendidikan, berbudaya yang secara universal dapat menjadi teladan, member nilai tambah kepada jasa juga menguasai satu keahlian yang perlu dikembangkan dengan akal dan budi, untuk kepentingan masyarakat.                                                                      Sedangkan Trainer, Pelatih, Meister, Empu menghasikan entitas  yang trampil dan recourceful untuk menjalankan satu tugas. Tentu saja yang mampu menciptakan nilai tambah untuk kepentingan Kekuasaan, dan untuk memperoleh imbalan materi  para lulusannya, tidak diragukan. Begitulah posisi Trainer, Pelatih, Meister, Empu menghasilkan individu yang handal dalam suatu tugas mengatur warga negara. Seperti Gayus Tambunan, yang lulus dari Lembaga Pendidikan kementerian Keuangan, STAN yang seleksi   sangat ketat hanya bagi yang berbakat.    Trainer, Empu, Meister, sebagai pelatih Sekolah Tinggi Kedinasan ini, disatu sisi harus mencetak kader yang ahli dan trampil, berdedikasi tinggi kepada tugasnya, dengan standard attititude yng tinggi, juga harus dididik menjadi magang pada Penguasa di Departemen masing masing, yang sayangnya masih dalam alam orde otoriter yang sangat koruptive dan menjilat.  Masih dilaksanakan dengan bersemangat, Lupa bahwa alam kekuasaan sudah direformasi, berganti dengan alam demokrasi dan keterbukaan, mereka harus mendidik Tarunanya mengemban amanat Reformasi.         

  1. Secetek itukah attirude mereka sang Empu, Meister dan Trainer?.
    Lha sampai sekarang, entah karena apa, kok masih terjadi penerapan otoriter dari Direktur, Pengajar, Trainer sampai siswa senior, nun di Jatinangor, sampai menyiksa memukuli siswanya yang dianggap salah sampai mati. Dan kejadian itu bukan untuk yang pertama kali, sebab di ujung tersembunyi dikomplek APDN masih ada puluhan kuburan. Otoritas sebagai penyelenggara membentuk manusia, jadi sarang penyiksa yang menghasilkan camat di Pasirian membawahi Lurah Tanjung Awar awar, Pembunuh Petani pak Kancil, ditangan horde kroninya. Juga di STIP jakarta, horde senior memukul ramai ramai sampai mati yuniornya yang sudah dipojokkan oleh kelompoknya, sebab suatu kesalahan waktu latihan marching band. Dia dilatih untuk jadi manusia nautika laut dan segala perangkatnya, bukan sebagai penari balet, diapun ndak perlu dipukuli. Sampai sekarang segala praktek menunjukkan otoritarian kekuasaan despotik masih dilaksanakan dengan sembunyi sembunyi di pelosok tanah air ini sampai di Gunung Lawu Karang Anyar Solo. Sampai di pelosok Kabupaten Bandung, tersembunyi dari mata publik dan pers. Kalau satu upaya yang yang sifatnya mengancam saja, masak disembunyikan sampai di Pelosok jauh jauh di desa Kabupaten Bandung, padahal yang ada disana, hanya  gang gang semi penjahat saja yang melakukan, bukan pendidikan yang mengetengahkan transparancy dari masyarakat demokrasi. Apa gerangan yang anda ajarkan ? Begitu nikmatnya kah menggunaan kekuasaan otoriter ini ?
    Sampai di praktekkan pada bagian terlemah dari masyarakat kita yang masih miskin, yaitu di Pendidikan Kedinasan semua Kementerian.
    Karena rangkaian testnya yang harus menerima hanya dibawah 10% Peminat ? Kalaupun peminat harus bayar itu semua dari kantong sendiri, posisi Lembaga Pemberi Certificates tenaga kerja terlatih dari kementerian ini, berapapun semester program anda, apalagi ongkosnya masih jauh dari kemampuan Masyarakat. Jadi hargailah jerih payah orang tua siswa dan siswanya sendiri, wajib diimbangi dengan trasparancy dan demokrasi. Apa hubungannya antara nautica sekarang sudah ada GPS, ramalan badai dan ramalan gempa, mesin mesin turbin uap super panas, pelabuhan container super canggih, penggemar berat marcing band sudah repot mengatur pembelaan di Pengadilan, terus untuk apa marching band yang mengorbankan jiwa, pikir, ini horde apa ?  Mencetak siswa, emangnya Dalai Lama digunung Himalaya, kayak ilmunya ilmu apa.  Kalok Dirjennya kena OTT terima pungli ratusan miliar, mau bicara apa ?  Semua anak buahnya OTM (Operasi Tutup Mulut) itukan hasilnya ?                                                 
  2. Jiwa warisan orde otoritarian despotis ya masih dominan tanpa check and balance dari Kementeriannya, kami bisa maklum. Menteri yang ngurusi ini ya masih sibuk memberi remisi pada panjahat, memberi remisi pada Gayus Tembunan, Akil mohtar, Suryadharma Ali, belum sempat memelototi praktek pencetakan zombie Kementerian. Bila perlu latihan kemiliteran, serahkan saja pada ahlinya, Kopasus, ato Marinir, disana para Gatotkaca tidak perlu mati sebelum waktunya. 
  3. Tapi belum adanya perubahan yang seharusnya, yaitu pembentukan manusia unggul trampil, handal dan berkemauan baik terhadap bangsanya, harus membentuk manusia demokratik dan Panca Silais, mengabdi pada kepentingan bangsanya, ditampakkan secara transparan, apa kesulitannya, wong orang tuanya yang membeayai sepenuhnya. Mulai dengan Dirjennya, sebab Menterinya sudah ditangan pak jokowi, pengemban  revolusi mental.
    O ternyata, dimana Kementrian yang penuh pungli dan KKN, pendidikan kadernya di lembaga Pendidikan Kedinasannya pasti sadis dengan menekankan otoritarian atasannya, supaya takut bertanya mengenai kejanggalan kejanggalan, terbungkam oleh disiplin.
    Lha itu, di Direktorat Jendral Hubla ? (publikasi TV 25/8/2017), masih mnta maaf pada publik, padaha ciritnya ada dimana mana, membuat suran Sekolah Tinggi Ilmu, Kedinasan.
    kader kadernya yang lulusan STIP Jakarta, Ujung pandang, Semarang, Cirebon, Papua, dimana mana penuh dengan pendidikan disiplin dengan kekerasan, tidak bakal ditulis disini, apabila belum sampai ke ranah publik kemarin kemarin, kayak di APDN Jatinangor, sesudah kena OTT Despotnya, ya pasti sembuh dari kebutaan hatinya. tapi bukan bulan kemarin  masih nekad.... toh menterinya tidak tahu.  
    Kuwalat orang tua yang penuh tirakat. kena OTT. baru nanti kapok                                   Yang mestinya, harusnya, menjadi pelopor Demokrasi dengan mendidik dan mengajar generasi muda kita menjadi manusia yang unggul dengan jiwa Panca Sila ? *) 



 

Rabu, 16 Agustus 2017

ISLAM NUSANTARA - ISLAM DUNIA

ISLAM NUSANTARA – ISLAM DUNIA

Kalau dipikir, di Indonesia kita yang sejak 17 Agustus 1945 mem-proklamasmsi-kan  kemerdekaannya. Sekarang sudah merdeka 72 tahun.

Salah satu pemacu utama dari proklamasi itu, rakyat masih teguh percaya bahwa KEMERDEKAAN adalah hak semua bangsa.

Sudah tiga setengah abad rakyat negeri ini dijajah, dengan segala cara dibunuh kemauannya, direndahkan martabatnya, ternyata rakyatnya yang banyak dan sangat beragam masih bersemangat untuk  merebut kembali hak segala bangsa yaitu MERDEKA. 

Berarti hak mengerjakan guna mendapatkan nafkah dari tanah airnya sendiri, cukup  pangan sandang dan papan.

 Adapun untuk mencapai  itu, para kakek  nenek kita yang sekarang pasti sudah sangat renta atau sudah wafat.  telah bersepakat dengan menggunakan  landasan Politik  demi ketahana fisik  maupun mental,  keteguhan jiwa dengan IDEOLOGI PANCA SILA. 

Saya tidak membicarakan founding father-nya, karena sudah dengan usaha sangat keras dihapus oleh Penguasa Republik dan kroninya,yang sampai kini masih petantang petenteng selama 32 tahun demi menampilkan citranya sebagai founding father KW, menonjol nonjolkan dirinya, yang gagal total, kedoknya ditelanjangi oleh akibat KEPRIBADIANNYA YANG SANGAT KERDIL, BERKOMPLOT MENUMPUK HARTA, sambil beracting didepan panggung politik, mencerca Sukarno adalah komunis, kroninya dengan khidmat memutar kembali film bikinannya sendiri, antara mereka sendiri, sedang rakyat sudah muak dengan tipuannya mencari kominis untuk komoditas politik.

Tapi alhamdulillah, si Penguasa Sipil dengan Genggaman tangan besi militer. mati alami karena usia tua, dalam status tertuduh  mengangkangi kekuasaan untuk dirinya sendiri.

Tanpa mempersiapkan penggantinya sebagai yang biasa dilakukan oleh Despot lain, saking egoisnya. Kok ya ndak disesali, malah dipuji, karena membiarkan mereka berebut membuta tuli. sedang rakyat sudah muak. Hampir semua kedernya, elite capture pusat dan lokal tertangkap tangan, trus cengengesan berlagak pilon minta maaf.

Karena kerangka Negara ini meskipun dalam keadaan dibajak masih belum diubah, sepeninggal si Despot,  kita tidak sulit  mengembalikanna ke azas semula,  dari  Repblik pura pura ke bentuk asalnya NKRI, UUD 1945 dengan dasar Nergara Panca Sila.  

Masyarakat Islam, ajaran para Waliullah tanah jawa pada abad ke 13, ke16 dan ke 17, yang berazaskan ajaran alhul sunnah wal jamaah atau disingkat aswaja sangat mendukung Panca Sila sebagai dasar di Negara yang baru merdeka ini dengan keyakinan situasi  keaneka ragaman suku ras  dan agama, kaum aswaja mampu menunjukkan jalannya menuju hidup bersama dengan baik, mengembangkan rahmatan lil alamin salah satu penerusnya adalah Gus Dur, ( satu berkah untuk seluruh manusia) malah ke seluruh manusia di Dunia dengan perilakunya dan intelektualitasnya.

Intelektualitas dalam arti bisa membedakan antara egoisme sara dan menempa diri menjadi kalifah Allah di Bhumi –

Demi meraih energy Allah dengan hidup bersama saling berbagi dengan sesamanya.  Dimulai dengan menerima Panca Sila yang sudah nyata bisa di praktekkan di Indonesia – berkembang keseluruh dunia        Intelectualisme yang bisa mengerti  sembilan dari sepuluh jalan mencari nafkah adalah berdagang, dengan batasan yang diajarkan oleh Islam, tanpa tegoda menjadi monopolis  dan kartel dagang. Terbukti, aswaja yang berkembang di era para waliullah diantara saudagar Nusantara, telah membina hubungan baik, kepercayaan satu sama lain, setulusnya, tanpa memicu perseteruan monopolistik.

Konon menurut sejarawan Dr. Slamet Muljono alm., kebanyakan para Wliullah ini adalah penyiar agama islam dari Yunnan China,  berabad abad   sejak zaman Kerajaan Majapahit  abad ke 13 sampai zaman KerajaanDemak Bintoro, abad ke 16.

Aneh, di wilayah yang sangat hulu dari jalur jalan sutra dibelahan Timur Dunia, Asia Tropik basah Nusantara, wilayar Sub Tropik sejuk tanpa salju di anak benua China, dimana ulat sutera bisa dikasih makan sepanjang tahun, dan Nusantara, dimana rempah rempah tumbuh, hubungan dagang antar  bangsa bangsa  baik baik saja.

Sedangkan di muaranya jalan sutera, dibelahan Dunia sebelah Barat, pantai Timur Mediteranean, terjadi perang Salib berabad abad. perang berkedok agama (abad ke 11 - ke13 termasuk peperangan ke Utara jalan sutera, memerangi  sesama agama, mungkin sekte ortodox, bukan memerangi daulah islamiayah. ) Sebenar perebutkan muara jalan sutera ini dari orang arab yang mendiami patai timur laut Mediteranean

eA   Tata pergaulan dagang yang dikembangkan Islam,   diantara  bangbangsa bangsa Timur, berkembang dengan baik, pada kurun waktwaktu itu.

Sedangkan di Barat, telah menjulut perang berkepanjangan, sampai dibawa ke wilayah lain ke anak benua India.
Setelah gagal merebut  muara Jalan Sutra di Punisia ( sekarang Lebanon, Siria, Palestina), bangsa Portugal, Vasco da Gama mengelilingi Tanjung Harapan di Afrika Selatan, telah sampai di Kalicut pada abad ke 14, pelayaran yang luar biasa, merintis  alur pelayaran laut  yang belum dikenal berbulan bulan. Terpaksa kembali dengan tangan hampa karena kartel  pedagang suku Arab yang sudah berabad abad dagang sampai kesana. Mempengaruhi Penguasa setempat dan memboikot  pedagang baru dari Portugis ini, terpaksa pulang kembali dengan tangan hampa. Selang tiga tahun kemudian Vasco da  Gama kembali ke Kalikut dengan armada lebih besar, kapal yang  dipakai bisa lebih besar berkat layar  kanvas dari benang flax/linen  yang ringan dan tidak begitu menyerap air, sehingga  layar bisa lebih tinggi dan luas  tanpa mengganggu stabilitasnya. Lengkap bengan meriam kaliber besarnya, Vasco  da Gama membantai 800 pedagang Arab dari Kalikut, membuat perjanjian dagang sendiri dengan Penguasa Setempat.(google kata kunci Vasco da Gama)
Dari sinilah meluas perdagangan kolonialisme di seluruh Asia Timur berabad abad kemudian yang berdarah darah.
Cerita yang panjang ini bukan menyebal dari alurnya, tapi malah menjelaskan bahwa pergaulan antar manusia,  terutama dagang menurut ajaran Islam, pada abad ke 13 – ke 16, berhasil mnciptakan rakhmatan lil alamin di belahan Timur Bhumi kita, dan gagal total di belahan Bhumi sebelah Barat,  sekitar laut tengah dan Mesir, karena watak dari suku bangsa yang membawa sifatnya sendiri sendiri. Disebelah Barat  egois  disebelah Timur kebersamaan.
Benar sekali sikap para pengikut Aswaja, bahwa Panca Sila akan bisa menjadi dasar pergaulan dagang yang mengutamakan kebersamaam seluruh umat manusia, bebas dari egoisme sempit  yang telah membakar belahan Bhumi sebelah barat.
Ini bukan hujah kosong tapi bahkan di Amerika Serikat Negara Kapitalis utama, ada “Anti Trust Act” yang melarang “KARTELISME”
Sedangkan kartelisme adalah pandangan, landasan pokok dari mereka  Warga Negara Indonesia yan dari semula sudah ada diluar sistim kita, sistim  dasar hidup ber Panca Sila. Satu tantangan bagi Partai Partai oposisi maupun yang abu abu, bisakah mereka mengembangkan ideologi yang bersih dari manipulasi perdagangan  a'la kangker kartel dengan undang undang yang berdasarkan  landasan kita ideologi  Panca Sila, atau  membungkusnya dengan retorika dengan gaya pidato mniru niru Bung Karno, dan membagi  anggur dan roti  - hanya pada saat kampanye-  kayak para senator zaman Romawi  dulu , saya yakin rakyat tidak sebodoh itu ?*)

 Jangan dikira kangker kartel ini tidak ada panangkalnya, bahkan telah dilakukan oleh rezim yang terkorup di dunia Horde Baru sang Jendral, yaitu Negara Mendistribusikan sendiri BBM, mendisrtribusikan sendiri LPG dengan beayanya yang sangat besar, toh bisa dan dilanjutkan oleh Orde Reformasi yang lebih bersih. 

Apa kalian kira, dengan landasan Panca Sila, paraktek KARTEL dalam perdagangan tidak bisa dihapuskan oleh Orde Reformasi yang bersih kayak yang sekarang ?, Pasti bisa terjadi Pemerintah mendistribusikan  sembilan bahan pokok yang telah menjadi santapan empuk dari KARTEL anda, bila kertelisme oleh pedagang bahan pokok tetap kekeh pada posisinya dengan kartel gelap, karena Panca Sila telah didukung oleh ajaran pusaka mayoritas Negeri ini, karena ini adalah amanat dari Undang Undang Dasar kita. Sedangkan Ordebaru 25 tahun bermain kartel dengan padagang besar beras selama 25 tahun dari Bustanul Arifin sampai ke Dr Leni Sugihat dicopot oleh menteri reformasi , karena gudang beras nasional tidak di-isi, disabot oleh bekas kroninya selaman orde bau.
Zaman telah memberi jalan bahwa melawan kartel perdagangan dengan monopoli  yang didapat secara politis, seperti persaudaraan Salim ( Liem Siu Liong), atau  muslihat dagang menguasai seluruh pasar bebasis kebebasan - egaliter, 
laissez faire. Kita tahu betapa rentannya pejabat kita elite cepture kita, Hakim dan Jaksa kita terhadap guangxi.  Kapan Edi Tansil di extradisi dari Republik China, untuk mempertanggung jawabkan hutangnya di bank Nasional kita ?
Oleh karena itu demi pemerataan distribusi bahan pangan, diaksanakan oleh Pemerintah  dengan dasar Panca Sila, untuk memerangi kartel gelap bahkan dengan dasar Kapitalis, yang melindungi kepentingan umum harusnya tidak  dadakwa jadi negara Sosialis yang oleh propaganda habib cs di-cap PKI, apa ini sudah agendanya partai partai baru, untuk beraliansi dengan mereka, mencercanya dengan anti Tuhan, dan cikal bakal komnisme yang sudah bubar ? *)

 ULAMA JAWA DAN ILMU MAKRIFAT ISLAMI

Pamulange saking susah saha kasangsaraning sesami ganjarane hayu saha bingahing sasami. – Pelajarannya dari susah dan kesengsaraan hidup sesama manusia dan hadiahnya adalah kebaikan dan kebahagiaan sesama manusia. R.M.P.Sosrokartono. Beliau kaka kandung R,A.Kartini.                                           


Kakek beliau adalah ulama dari desa Mayong Kudus. Ibundanya adalah putri seorang Kiai, didaerah bekas Kerajaan Demak Bintoro, yang didirikan oleh para Wali pengembang Agama .M.P Sosrokartono adalah intelektual modern Jawa, cucu seorang ulama islam dari desa Jawa pada abad ke 15 – dengan kasultanan Islam yang pertama Demak Bintoro. Diperistri secara polygamy oleh bupati Jepara. Beliau dikenal sebagai intelektual modern kerena sudah menyelesaikan kuliahnya di negeri Belanda .  Telah menguasai 23 bahasa ,  sesudah studinya selesai, beliau menolak tawaran menjadi Pegawai Tinggi dalam Pemerintahan Hindia  Belanda, lebih memilih menjadi koresponen Koran Amerika dan mendapat gaji dari sana, berkeliling Europa sebelum Perang Dunia I. Menetap sebagai wartawan di  Serikat Bangsa Bangsa di Swiss, selama perang.  Menjelang Perang Dunia II beliau pulang ke Hindia Belanda,  mengabdikan dirinya sebagai “Penyembuh” penderita sakit.,  berkeliling sampai Sumatra Utara dan Aceh,mengobati orang sakit hanya dengan air putih rendaman  secarik kertas bertuliskan huruf Alif – gratis, insya Allah pada waktu itu banyak penderita penyakit aneh aneh dari segala penjuru dan segala suku bangsa jadi sembuh. Beliau tidak kawin dan menetap di Bandung – Di lokasi  perpustakaan dan Sekolah Taman Siswa,  karena beliau mengajar disana– nama rumah beliau Darussalam. Dari riwayat beliau saya memberanikan diri menyebut beliau Ulama, meskipun beliau tidak mengajar ngaji dan tidak punya murid, disamping karena perilakunya yang zuhud, juga memang beliau juga ilmuwan. Hati beliau telah  dibanjiri dicuci oleh air mata penderitaan rakyat jajahan, yang  derajad kesejahteraannya kala itu masih sangat memrihatinkan – maka dari itu beliau memilih jadi penyembuh meskipun bukan dokter.                                                                     Jadi kelembutan hati beliau oleh siraman air mata penderitaan rakyat jajahan Hindia Belanda.  Kejadian bocah Arab yatim piatu di Makkah zaman jahiliah, cucu warga Makkah yang dihormati karena perilakunya, kakeknya yang mulia hatinya Abdul Mutholib.                                                                                        Bocah yatim piatu  ini hatinya dikeluarkan  dari dadanya dan dicuci oleh malaikat atas perintah Allah. Kemudian dewasanya beliau adalah Rasulullah Muhammad salallahu allaihi wassalam. Kepada beliau yang umi ( buta huruf) dan bukan sastrawan bahasa Arab, diwahyukan kalamullah  dengan perantaraan malaikat Jibril. Semua orang yang tahu bahasa Arab, sangat hormat dan mengagumi susunan dan pilihan kosa kata bahasa wahyu Illahi ini sehingga  kaum yahudi menganggapnya pasti  dikarang oleh ahli bahasa  Arab kelas wahid.                                                                                                                  Meskipun kejadian di Hindia Belanda pada zaman modern, hati RMP Sosrokartono dan hati lain para Perintis Kemedekaan hanya secara simbolis/ lambang  saja dicuci disiram  air mata rakyat yang terjajah, sedangkan  tujuh belas abad yang lalu ada kejadian yang mirip, tapi pencucian hati ini adalah benar  mu’jizat Allah. Prilaku jahilliah penguasa dan masyarakatnya sama, kedua manusia unggul ini  yang hatinya dIcuci,  pada zaman modern ini hanya simbolis/lambang, sedangkan pada zaman lain adalah karunia Allah, tapi  hidup beliau beliau sangat zuhud.    Saya yakin yang hatinya dicuci malaikat sebagai karunia Allah adalah Sang Pribadi,  murid, manusia pilihan, rasulullah dari sang GURU,   yang kedua, di zaman ini yang hatiya dibanjiri oleh air mata penderitaan rakyat yang terjajah selama ratusan tahun adalah si murid. sang Pribadi muridnya GURU.  Dalam  teka teki  RMP Sosrokartono nulisnya dibalik, “Murid gurue Pribadi, guru muride peribadi”, sebenanya mengingatkan pada sumber ajaran islam yaitu Al Qur'an dan Al Hadist,  sehingga banyak membingungkan orang. Dirancang demikian supaya rakyat kecil tidak gaduh, digunakan untuk propokasi oleh mereka yang menggandakan dalil dalil baru jauh sesudah sang Pribadi muride GURU wafat, dipakai sebagai smber salaf demi mempekuat  khilafah/politik kekuasaan mereka saja. 
 Dari sini nyata bahwa hati yang bersih, sangat memudahkan orang menandai  isyarat isyarat untuk mengenali ajaran Hakikat islami dan Makrifat islami diantara khazanah Syari’at islami  dan Tarikat islami yang kasat mata. Juga mnggelarnya hingga memenuhi alam.
Maka tongkat estafetnya yang disampaikan ya sama  --LEBIH  SEDEHANA DARI HAKIKAT ISLAMI – IALAH MAKRIFAT ISLAMI,  yaitu yang di-isyaratkan dalam sholat, sebagai bacaan wajib setiap akhir rekaat  kedua.   “Makrifat islami” ini  lebih singkat dan sederhana dari ummul Qur'an surah Al Fatihah.. Sebab memang dirancang untuk seluruh umat manusia.                   Begitu khidmatnya sang ulama jawa ini meneladani  Pribadi agung, guru beliau sehingga terinspirasi menuliskan syair dalam bahasa jawa:  Nrimah mawi pasrah-Waktu Rasululluah SAW bejuang baru sendirian bersama istri beliau, diantara kaumnya  yang kafir dan jahiliyah di Mekkah, dimana beliau dihina dan dicerca beliau menahan diri sambil berserah diri kepada Allah. Langgeng tan ana bungah tan ana  susah- Rasulullah SAW menghadapi kekejaman kaum qurays yang kafir dan jahiliyah   dengan sangat mengekang emosinya. Tanpa pamrih tebih ajrih- Rasulullah SAW berjuang menyiarkan wahyu Illahi tanpa pamrih apa apa, makanya tidak pernah takut. Anteng manteng sugeng jeneng- Rasulullah SAW waktu diam beliau berzikir mengingat Allah, sedangkan waktu bergiat  bekeja sangat memegang prinsip ajaran islami yang beliau amalkan. Demikian kagumnya RMP Sosrokartono kepada sikap  Rasulullah SAW terhadap tugasnya melakukan dakwah dan syi’ar Islam dalam kepungan warganya sendiri yang menentangnya dengan kebencian, digambarkan oleh syair RMP Sosrokartono sebagai : Sugih tanpo bondo- Rasulullah sangat terbuka menolong orang Makkah meskipun hartanya nyaris habis. Digdaya tanpa aji- Rasulullah  SAW sakti tanpa bantuan dari alam ga’ib,  menolak bantuan malaikat yang ingin membantu saking gemasnya.                                             Penolakan ini ada alasannya, supaya umatnya nanti tidak  mengandalkan barang ga'ib, sebab sangat rentan jadi permainan syaithan. Nglurug tanpa bala- Menyerbu kubu musuh  nyaris tanpa memperhitungkan jumlah pasukan sendiri, yang  tak seimbang dengan pasukan lawan. Menang tanpa ngasorake- Akhirnya Mekah sebagai benteng kaum musyrikin dan kaum kafir yang jahiliyah dimenangkan oleh kaum muslim tanpa   kemegahan perampasan sebagai pemenang.  RMP Sorokartono mengambil sebagai tauladan permulaan perjuangan Kanjeng Nabi. Syair  ini adalah hasil penjabaran dari perjuangan Rasulullah SAW menurut  azas ilmu hakikat  islami yang digelar untuk diteladani. Jadi ilmu hakikat islami juga untuk menggelar suatu isyarat dari perjuangan Rasulullah untuk memenuhi semangat perjuangan  si murid unggulan  ini, RMP Sosrokartono
     Benar to ? Wong sesuai dengan riwayatnya yang sudah tercatat rapi
Makrifat islami sederhana dan dapat dicerna seluruh umat manusia diseluruh  dunia dengan mudah, yaitu bacaan waktu telunjuk tangan kanan yang harus diluruskan waktu atahiat akhir artinya menunjukkan bahwa :ASHADUALAILA HAILULLAH  WA ASHADUANAMUHAMMADARASULULLAH. itulah makrifat islami. Sebab mencakup  semua  inti sari ajaran pokok Islam. Isyarat ini, menurut azas ilmu makrifat islam, masih bisa digelar hingga memenuhi alam, dengan merenungkan kedaan jari telunjuk yang harus diluruskan dan jari yang tiga lainnya sampai kelingking bila awas, melambangkan urutan empat ilmu islami.  Pengamatan seperti ini akan  mudah sekali dicap klenik oleh sang almkhaorm al habib. Tapi katimbang dengan apa yang ditemukan Al Bana dari Ilhwanul Musimn Mesir, sangat lain, yang disana keras lokal  digunakan untuk pengerahan masa berani berjibaku, yang disini untuk seluruh umat manusia yang berjuang mulai dari dirinya pribadi, engentaskan dasri kebodohan dan kemiskinan, bukan terburu hafsu, malah menuntut keberanian yang sebenarnya.
Jangan salah, ini bulat sempurna  ringkas sebesar mrica binubut, bila digelar memenuhi alam semesta, iya apa enggak.?   Bila para ulama menyadari adanya isyarat ini pasti menjadi pribadi yang sangat sabar dan bisa memberi tuntunan kearah semua kebaikan  dengan ilmunya, pemicu utamanya adalah kebersihan hatinya , bukan hadigang hadigung, apalagi santrinya yang masih hijau, wong yang sudah gondrong penuh uban saja malah petentang petenteng membawakan ilmu kebenaran preman pasar, tapi mencla mencle hujahnya seperti yang kita saksikan di TV – semoga sadar*) Wasana nyumanggakaken.







































































 

Jumat, 11 Agustus 2017

HUKUM HARUS BERPIHAK PADA KEPENTINGAN UMUM

HUKUM ITU BERPIHAK, HARUS PERPIHAK PADA KEPETINGAN UMUM, KEPENTINGAN MASYRAKAT,

Ular biludak yang lidahnya membelit belit di wawancara TV, acara bang Marni di Jakarta lawyer’s Club mengemukakan kentara dengan sangat puas,  yang intinya  para Aseng tidak salah apa, bolah bolih saja  membeli beras murah pada saat penen raya, yang harganya sudah tertekan karena over supply secara wilayah ( sekarang varietias padi yang ditanam petani  hampir 90% IR 64 yang rasanya pulen), lantas ditimbun dan dikemas di-misinformasi-kan  sebagai beras premium dari Cianjur karena diberi wangi wangian, didistribusikan lewat mini super market yang telah mewabah di desa desa, sampai  naik harganya hingga 20 %, saya sendiri beli di mini market 59000 per kemasan 5 kg, tanggal ini belum habis ada bonnya. Padahal maksud Pemerintah c/q Menteri Pertanian memberi subsidi sarana pertanian kepada petani itu supaya petani bisa mendapat margin  dari harga dasar gabah yang sudah ditentukan Pemerintah, cukup buat beaya hidup dan “mebayar asuransi” gagal panen nantinya. Yang ini tdak disebut oleh si ular. Hukum kolonial menjamin kebebasan dagang dengan petani, anngauta DPR RI dari Partai Golkar bersorak KPK harus tahu LOGIKA HUKUM sabun ini, tidak usah mengeluarkan sprindik baru, wong hakim tunggal Praperadilan menurut logika hukum sabun mengabaikan kesaksian e-KTP tervonis menggigit si durjana terselubung  ini aliasw Pimpinannya sudah harus bebas , elok !

Demi menciptakan over supply local ini si ibu Dr. Jelly Sugih ex Direktris Bulog sudah dicopot, karena pembeliannya gabah dengan harga dasar jauh dibawah  target ( gimana bisa mencapai target wong memang dibuat supaya  ada banjir local gabah, jadi harganya anjlog – kesempatan si hoping hoping, seperti si Aseng Aseng  ber-KARTEL- ria menyapu pasar lokal ) Lha kok si ular biludak ini bicara seeneknya udelnya sendiri, KARTEL beras yang sudah menimbun dan mengemas 1450 ton  beras kemasan olahan yang merlanggar aturan,  harga eceran sampai konsumen jadi 12.000 per kg, benar menurut Hukum.  Lha kalok aturan hukumnya yang salah ya pembuat Hukumnya yang salah. Si Aseng memang kerjanya mencari loophole hukum cari keuntungan. Tapi Hukum ini dinegara republic haaaarus berpihak pada kepentingan masyarakat luas, ini patokqan hukun, bukan dipluntir melindungi  kartel milik aseng aseng, dengan pembelaan si ular biludak.

Bila perlu, Pemerintah kita yang sudah ternyata mampu mengatur distribusi gas LPG, yang harus menyediakan jutaan botol botol baja tekanan tinggi dengan berat  5 kg keseluruh Negeri ini sampai ke desa desa.  Bisa medistribusikan BBM sampai ke Papua dengan harga sama dengan di Jakarta. Tidak sulit untuk mebuat kios kios penjualan beras dengan adil kepada petani dan adil kepada konsumen. Ini bukan centralized economy kayak model kominisme,  tapi upaya wajar dari Pemerintahan yang dikerumuni padagang  KARTEL disemua sector perdagangan tanpa malu malu. Pemerintah dari rakyat untuk rakyat pondasi masyarakat Panca Sila kita masih harus mengatur guna melindungi masyarakat dari penindasan KARTEL sebagian kecil warganya yang dari dulu berada diluar sistim, sangat mencintai ploduk ploduk  sarana hidup rakyatnya dengan cara perdagangan dengan cara kartel berkolusi dengan peguasa seperti Bu Doktor*)

Kamis, 10 Agustus 2017

NYIUR MELAMBAI DI PANTAI NUSANTARA

Top of Form
Bottom of Form
2:30 PM  SUBAGYO KOESNO  NO COMMENTS
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUfR27Zc7n5a1q6xrcNcY2MH7XspUWXjd-lSMId8iwCCkdv_N-1w0AXKHGFdXubnVGcygRva1yDaw-zO-G8TwV5idil4aJ8jksGVboyEfKy4Kk8S3E9PQAZDDuY3kreC4yFpcAH4qwXAk/s1600/nyiur.jpg
Dongeng  mengenai  Kelapa (Cocos nucifera L) POSTING INI SAYA MUNCULKAN LAGI SETELAH 6,5 TAHUN. PENELITIAN SUDAH MENGHASILKAN TEKNIK PEMBIAKAN BIBIT TISSUE CULTURE YANG LEBIH CANGGIH, TAPI DI LAPANGAN RAKYAT TANI BELUM IKUT SERTA PENGENDALIAN HAMA KUMBANG, JUGA TIDAK KODYA YANG KAYA DAN LAHAN LUAS PETAMANAN, MALAH DI HOTEL HOTEL BINTANG BUNGANYA DI POTONG, MESTINYA YANG HARUS MEREKA KERJAKAN BERSAMA SAMA. BEMBERANTAS HAMA INI DENGAN MUSUH ALAMI TERTULIS DIBAWAH INI, JADI TIDAK RUGI MENANAM BIBIT YANG HARGANYA 500 OOO RUPIAH PER BIBIT. ( Karta kunci Kaskus  bibit kelapa kopyor di google)

Tegakan pohon Kelapa (cocos nucifera L) secara cepat semakin menghilang dari hamparan dataran rendah bumi Pulau Jawa, dan mungkin segera  semakin menipis di pulau-pulau lain, akhirnya menghilang juga. Siapa mengira bahwa irama lagu “Rayuan Pulau Kelapa” yang selalu menyertai  saya dalam melakoni hidup yang paling unik,  belajar dan menjadi pintar di negara Uni Sovyet -yang pernah ada-, pada kenyataannya sekarang tahun 2012, sudah sulit ditemukan  pantai dengan nyiur melambai di Pulauku sayang  Pulauku yang malang ini, Pulau Jawa.
Mengapa ya ?
Cocos Nucifera L termasuk tumbuhan berkeping satu    (Monocotyledone) biasanya tumbuhan golongan ini sangat canggih dan piawai dalam hal mendayagunakan biji - bijinya untuk mempertahankan speciesnya.  Buah kelapa di-design  sangat canggih dan teliti untuk pelayaran skala Samudra yang makan waktu berbulan-bulan, bayangkan.
  Biji dengan lembaga yang terbungkus oleh tempurung, “bronenosyed”/ iroclad, yang super kuat, tempurung yang tak tembus air, hanya ada satu lubang kecil untuk mata tunas tunggal (jarang bermata tunas kembar/jamak) kemudian mata tunas ini dilengkapi dengan endosperm/ persediaan makanan yang  unik, “daging buah” yang berupa lapisan spheric menempel pada tempurung berisi lemak, karbohydrate, protein dan segala yang diperlukan embryo, malah lapisan spheric berupa bola ini berisi cairan   dengan mineral yang diperlukan lengkap dan glukosa  senyawa  alkaloid antara lain tannin  dan lainnya (penting untuk pengobatan sebagai penurun panas)  seluruh larutan ini  bertekanan osmose persis sama dengan tekana osmose darah kita, setara dengan  larutan 0,9 % Na Cl, steril lagi– konon bisa unuk cairan infuse ! 
   Atau obat haus setelah memboncengkan si do’i dengan sepeda kebo 25  km. dari Jogja ke ke Parang Tritis begitulah. Seluruh buah yang bulat ini masih dibungkus dengan pelampung sabut serat dan gabus dan kulit luar yang licin tahan air dan memantulkan sinar Matahari (mungkin supaya tidak over heated selama berbulan-bulan terapung dilaut terpanggang sinar matahari).
  Jadi tidak heran  tegakan Nyiur merupakan landmark garis pantai  yang berpasir wilayah tropis, sedangkan pantai berlumpur didominasi oleh mangrove/bakau,  nama latin nya penulis belum mencari,  cari aja di internet.
  Sayangnya design alat perkembang-biakan generative: buah kelapa ini,  buah  berisi biji guna mempertahankan species yang super hebat ini, tidak diimbangi dengan adanya tunas vegetative yang malah tidak ada  seumur-umur di seluruh “tubuh” pohon kelapa,  hanya  ada satu  di ujung batang paling atas, yang menghasilkan organ daun, dan organ generative bunga dan buah. Ujung ujung akar juga punya jaringan titik timbuh akar, akan tetapi tidak bisa menghasilkan tunas batang dan daun. Lain dengan tanaman sukun/ bread fruit  tidak berbiji (Artocarpus artilis Fosberg atau Soccus lanosus Rumphius.)  atau buah Kledung/ Kesemek  (Dryospiros khaki L) yang akarnya bisa menghasilkan tunas batang.
Pokok nyiur dalam situasi extreme yaitu tanah yang becek, kelebihan air terus menerus, bisa membentuk titik tumbuh akar di ketinggian beberapa meter dari tanah, itu saja, sayang sekali.
Bayangkan.
Bila ada kerusakan di titik tumbuh batang teratas satu satunya ini, maka pertumbuhan berhenti, titik.Yang berarti tidak ada  daun dan tandan bunga baru,  juga tidak ada tunas dari bawah seperti bamboo atau  pisang.  Lha bila tidak terbentuk daun baru bagaimana hidup pokok kelapa ini bisa berlanjut?
Semua menua dan tidak ada jaringan muda pengganti, berarti mati, ahli ilmu pengetahuan tumbuhan dan praktisi bidang petanian tidak berdaya sama sekali menolong Pohon Nyiur yang secara perlahan tapi pasti  ini mati, dan kejadian menyedihkan didepan mata ini meluas dan massal, dongkol enggak ? 
Kejadian ini  terus menerus  setiap hari di luasan Pulau Jawa sepanjang pantai, di ngarai dan  perbukitan  dataran rendah, sehingga mereka yang dalam perjalanan dari ujung timur pulau Jawa daerah Banyuwangi sampai ujung barat daerah Banten. Apalagi sepanjang pantai utara, akan melihat Nyiur melambai makin menghilang saja,  di beberapa  ruas perjalanan  kadang masih ada lambaian selamat tinggal dari daun-daun Nyiur yang nampak tergunting rapi mebentuk huruf V terbalik, bekas lobang  bor si hama pembunuh, karena beberapa bulan kemudian pokoknya pasti akan mati, sedih.
Ada hama, bangsa Kumbang (Coleoptera) yang khusus perusak pucuk pohon kelapa dan bangsa Palmae yang lain, yang menjadi penyebab matinya titik tumbuh pucuk yang membentuk  bakal daun dan bakal tandan bunga ini, yaitu kumbang Oryctes Rhinoceros L dan satu jenis lagi yaitu Rhynchophorus Sp. Dua species Kumbang ini berkerja sama secara kompak seperti Gayus  si Penarik pajak dan Cyrus si Jaksa, hanya yang pertama  khusus merusak umbut  kelapa (bagian batang kelapa paling atas yang rasanya manis lunak, enak dimasak sayur gudeg atau sayur lodeh), yang kedua memanfaatkan lubang gerekan untuk makan dan bersarang.
  Si Oryctes Rhinoceros dengan tanduk tunggal seperti badak, membuat lubang lewat pelepah muda tembus hingga ke umbut kelapa, makan umbut dan minum nira  manis.  juga  kemudian nira beralkohol  ditenggak ramai-ramai secara berjama’ah sampai puluhan,   sesudah luka  di umbutnya mengering lubang gerekan ditinggal, cari pokok kelapa yang lain. Si Oryctes Rhinoceros ini, sudah dasarnya pemerkosa, juga  pemabok lagi, mestinya  lembaga pertanian resmi pemerintah membuat aturan agar Oryctes Rhinoceros untuk diburu ramai ramai, selamatlah tanaman kelapa.
  Lubang menganga yang penuh sisa makanan menjadi sarang bakteri dan cendawan,  membusuk, kehangatan  dan kelembaban yang dihasilkan menarik kumbang  hama kumbang kedua, partnernya Rhynchophorus sp. dengan tanduk sepasang seperti kerbau, untuk membangun love nest betulan, kawin dan bertelur puluhan akan  menetas menjadi lundi/uret /larvae dan makan sisa sisa jaringan umbut yang meragi juga menggerogoti jaringan lunak di seputar lubang sarang,  hingga akhirnya mematikan sel-sel di titik tumbuh apical yang satu satunya, maka kemungkinan pulihnya titik tumbuh satu satunya menjadi nol.
  Maka beberapa lama setelah para generasi muda si Cyrus alias Rhynchophorus ini menyelesaikan metamorphosisnya dengan  moulding/ berganti kulit beberapa kali, dan menjadi kumbang,  lantas ya “do swidania” terbang dan kawin, mencari bekas gerekan si  Gayus -pertnernya  tukang ngebor untuk bertelur yang menetas menjadi puluhan lundi/uret/larvae lagi. Maka Republik muda yang penduduknya  bergerombol di pulau Jawa  ini semakin kehilangan tegakan kelapanya di pulau ini. 
  Kemungkinan besar  juga akan terjadi di untaian Zamrud Katulistiwa yang lain segera, berkat kejorokan hunian penduduk yang membangun kota dan pasar, pabrik-pabrik pengolahan pangan  sepanjang jalan trans Sumatra, trans Sulawesi, trans Kalimantan, menimbun sampah yang kaya karbohidrat tanpa rasa bersalah.
  Kami  Agronomist ini sebenarnya tidak terlalu bodoh, dari sana sini kami tahu bahwa musuh alami serangga adalah cendawan, dan memang ada jenis cendawan, bakteri dan virus yang jadi musuh bebuyutan kumbang laknat ini. Tiga puluh  tahun yang lalu dimasa Orde Baru, sudah dicoba, dicanangkan, disuluhkan dengan percontohan mengenai metoda dan caranya mengendalikan hama kumbang ini menggunakan musuh alami. Cara biologis.
   Akan tetapi segala tata laksana di lapangan tetap menurut pola bagaimana masyarakat ini di kelola, tigapuluh dua tahun  Despotisme dan ABS (asal bapak senang) a’la Orde Baru, jadi semua kelihatan baik di kertas dan waktu kunjungan Petinggi Negara, ini  mungkin sampai sekarang,  karena yang paling berkepentingan,  masyarakat tani tetap diam, cuek bebek. 
  Himpunan-nya dan Kerukunan Tani-nya,  hanya  bicara politik - yang artinya kekuasaan si Dalang yang punya uang, tanpa ada contoh perilaku bermasyarakat tani yang rukun. 
  Lha mosok, Oganisasi Himpunan Tani yang Cabang dan Rantingnya sudah terbentuk di setiap Kecamatan dan Desa yang penggeraknya adalah sosok-sosok Kontak Tani Andalan (kebanyakan Tengkulak dan oportunis desa ) yang telah diseleksi , sangat piawai  menghafal  P 4 a’la Orde Baru, kok dijual  kepada sosok Politik yang membutuhkan dukungan formal yang luas untuk mendaftar jadi Capres- mirip  Liga sepak bola – si Belang menjual pada si Loreng - ndak ada hubungannya dengan pemberdayaan masyarakat tani.
Bayangkan.
  Di satu sisi  satu cara  pengendalian  Gayus  Oryctes ini sudah jelas, mudah dan terbukti effective dan terjangkau biayanya, pembiakan musuh alami cendawan Trichoderma atau , Breveria sangat mudah  dengan media buatan (seperti membuat tempe) kultur murni ini kemudian disebar ditempat-tempat yang disenangi oleh Oryctes rhinoceros L saat mereka bertelur pada pergantian  musim, mudah kan. Semua sudah ada petunjuknya tercetak rapi an tersebar diseluruh desa desa katanya, atas beaya APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). Hanya oleh karena terlalu sering spora cendawan ini dihasilkan dari biakan dengan media buatan maka tingkat virulensi (keganasan) untuk mematikan  larvae /lundi/uret Oryctes  ini mudah menurun hingga tingkat mortalitasnya tidak memuaskan. Itu saja cacatnya. Agar  membuat virulensinya tetap tinggi harus menggunakan media larvae Oryctes juga, yang bangkainya penuh spora cendawan ini akan tetap ganas membuat larvae/lundi mati.
  Di sisi yang lain yang sangat penting sekali: tidak ada motivator(s), organisasi penggerak di pedesaan  yang mampu menggerakkan peran serta petani,  sehingga  membuat  petani kurang semangat untuk mencari uret/larvae Oryctes, kenyataannya capek dan ndak ada jaminan pohon Nyiur miliknya sendiri  yang hanya beberapa pohon, tidak diserang oleh Oryctes yang terbang bersama angin atau menumpang truck angkutan dari tempat yang jauh dimana usaha pengendalian belum dilakukan. 

Mengapa hanya si tukang ngebor Oryctes ini yang harus dicari sarangnya  secara ramai-ramai? 
Karena tanpa kekuatan  menggerek si pendosa  si Gayus Oryctes ini yang mulai, tidak ada Cyrus  Rhinchophorus  akan bisa bersarang.
  Ada lagi cara biologis yang murah tapi harus masal  juga, untuk mengendalikan  populasi algojo pohon kelapa ini,  paling mudah  dengan cara biologis yang lain ini, yaitu dengan virus. 
Hanya dicari tempat lundi/uret/larvae-nya,  dimana si Gayus Oryctes  suka bertelur demi masa depat lundinya, ditempat timbunan sampah yang kaya dengan karbohidrat, sebangsa tepung dan gula (timbunan sampah dapur/rumah tangga, sampah pasar, tumpukan potongan batang tebu sisa pembuatan bibit stek, sampah pengolahan tapioca dan dan timbunan sampah proses pemutihan beras dll)   semua timbunan sampah yang kaya karbohdrat ini harus cukup lembab seperti biasanya.  Bisa dipastikan  ini hasil kejorokan manusia, karena di timbunan kotoran ternak tidak disukai mami tukang bor ini.
  Apabila petani sudah bisa memelihara larvae Oryctes rhinoceros ini (tidak sulit)  maka larvae ini juga bisa di tulari dengan virus yang menyebabkan sterilitas kumbang jantan  yang dari larvae jenis Oryctes ini sudah tertular virus tanpa mematikannya, ada dua species yaitu virus Rabdion dan Virus Baculo, karena virus hanya bisa berbiak di jasad hidup.
  Tinggal melepaskan  kumbang jantan yang terinfeksi virus virus tersebut. Dengan menulari larvae nya, maka kumbang jantan   akan menjadi pejantan mandul sehingga melepaskan si  mandul ini di lapangan dimana banyak tegakan kelapa yang  lingkungannya tidak sehat  agar mengawini  calon mama Oeryctes rhinoceros,  kebetulan si play boy mandul ini malah lebih agresive dari yang normal, perawan Oryctes rhinoceros  yang kepincut play boy mandul ini sangat mendukung polygamy dan free sex, semoga Don Juan kita ini success berpoly poly gami-ria, seingga tegakan kelapa kita selamat. 
  Penularan virus Rabdion dan virus Baculo ini upaya untuk mengendalikan populasi pendosa penyebab utama kerusakan secara jangka panjang.  
Mudah kan ?
  Siapa bilang,  kenyataannya di masyarakat yang Pimpinan-nya Pejabat corrupt, akibat dari korupsi dan akibat dari akibat korupsi, organisasi masyrakatnya hanya proforma,  bersifat pura pura, seolah olah, bahasanya euphemisme,  tulang punggungnya uang,  dana organisasi apapun adalah untuk jadi sasaran penilepan berjama’ah, persis seperti Panitia Panitia di PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia)  di DPR  dan DPRD bahkan Panitia Penyelenggara Haji, semua terinfeksi tukang tilep, organisasi kemasyarakatan apapun tidak bisa menggerakkan masyarakat ke arah yang menguntungkan masyarakat sendiri. Rakyat terlanjur apatis.Yang dari bidang agama saja pinter memisah saku kiri dan saku kanan. saku kiri ini haram, dari KKN - yang dihitung kan amal dari saku kanan  si Abu Nawas moderen ini ?
  Bagaimanapun,  pengendalian hama  ini  harus secara masal dan serentak secara consistent agar bisa berhasil, apabila    menghimpun  peran serta masyarakat  sulit bisa jalan,  meskipun dengan metoda dan cara semudah  dan semurah apapun, maka pupuslah harapan untuk melihat Nyiur melambai di pantai -pantai  pulau Jawa,  pasti juga di pulau-pulau lain, dimana sampah organik yang kaya karbohidrat tetap seperti sekarang, dan masyarakat tani belum  kompak dan solid berperan serta mengimbangi dengan upaya pengendilan hama yang diakibatkannya, artinya si bodoh dipimpin oleh si pandir. Gurita dan kerbau
  Sementara pohon Nyiur mati satu demi satu tanpa pandang bulu, dengan lambaian selamat tinggal daun Nyiur yang nampak lidinya seperti digunting  mirip seperti stripnya sersan, tanda telah tergerek umbutnya, tinggal tunggu  si Cyrus yang mematikan , amat sedih. 
  Ya maklum  pulau ini penduduknya terlalu padat,  delapan puluh persen petani,  anak cucu petani  sudah tinggal di hunian kota, perilakunya  ya sama – hidup seperti di desa, jorok,  lagipula problem sosialnya  yang banyak tidak  terselesaikan secara jujur dan adil, kok diharapkan berperan serta,  meskipun ini belum pembangkangan social, ---- wis embuh, ada kawan-kawan yang bilang ke saya; daripada jadi  Agronomist enak jadi  Leveransir Project  Pemerintah apa saja – muda kaya - tua  diangkat jadi Pemimpin Ketua  apa saja – mati  puas, masuk surga, Naudzubillah min dzalik...(*)     
(Ir.Subagyo, M.Sc- Alumni S1 dan S2 Ilmu Pertanian dan Agroteknologi Universitas Patricia Lumumba, Moskwa Russia)
Posted in:
0 comments:
Links to this post
SHARE
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More
·         POPULAR
·         TAGS
·         BLOG ARCHIVES
PENGUNJUNG
https://resources.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png
SMS GRATIS
https://resources.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png
TRAFFIC RECORD
https://resources.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png
LAMAN
·         Beranda
·         Tentang Saya
https://resources.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png
ENTRI POPULER
·         https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh29kxDe9P6zTT-mxhFA7G4CSHEXXCVt2Mb8UFPx6jx7GntOfrlkFawIfg9w8tEkVI34lQPUxPK2tqwnhxpJ8IZHqc7D1d8UEbUIfbRbVIlsuPjij5pexG7ED8rapSPUsiWCxljUhPMho8/w72-h72-p-k-no-nu/gb+6.jpg
mata cabang untuk perisai (shield) OKULASI: Okulasi adalah memindahkan mata tunas satu tananam (menjadi batang atas) ke tanaman lain (m...
·         https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb23wkrYV5LxELxMAdHq1gSBP3xArxhSgQL6xYwploMEnnTbjBu-Je7kIp99Spg0BYCJO5InzbEEo49CpLTWl1PNtYzweUz-JykmsDHN8-zrJjyan7KKpSSPGH7R9xG9NQqGo2-ii_nTk/w72-h72-p-k-no-nu/425.jpg
Mungkin tulisan terdahulu yang banyak dibaca oleh pengunjung blog ini masih belum jelas benar terutama cara membuat irisan taji entrys y...
  Budidaya tumbuh-tumbuhan adalah upaya manusia agar tumbuhan menjadi tanaman budidaya yang semestinya, artinya dalam seluruh proses produk...
·         https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL6h-UqPUDWN0nkC6ysqCQdH29EpdFiDeJg_zNealc3bpldmRyL-O9vIDgERefI6KX0iWZ8AnjoCh_qMITi2M8F45BijegChDbnFD7Axm79RwiN9WrZ6qwGDWCHBLdpZ1ECR_KaR_r32s/w72-h72-p-k-no-nu/temulawak.jpg
Bila pembaca mencari nama temulawak dalam bahasa Madura adalah temulabak, dalam bahasa Belanda mungkin tidak ada, apabila sudah dicari di b...
·         https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6jqx0wDr6e6e_WQAH2yfrzQn39Nam2Gn3d2YBqGbJ2gfYbkDe5kdV6ao4LdbhEjMbTdyowACSdJiod-YHSFbrukHkySb7JknzQuH6aWwabfyRh_j4dNQusj_qJsrhg19caJwqyX7hGzA/w72-h72-p-k-no-nu/daun+ngokilo.JPG
Sebenarnya sudah banyak tulisan di Google mengenai daun obat ini yang sangat ilmiah, sehingga dapat saya pergunakan sebagai sumber informa...
https://resources.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png
MENGENAI SAYA
Foto saya
https://resources.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png
PENGIKUT
https://resources.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png
Copyright® Ir Subagyo, M.Sc. Diberdayakan oleh Blogger.
https://resources.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png
ARSIP BLOG
·    ►  2017 (80)
·    ►  2016 (124)
·    ►  2015 (98)
·    ►  2014 (61)
·    ►  2013 (51)
·    ►  2012 (58)
·    ▼  2011 (55)
https://resources.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png
LINK
https://resources.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png
BLOGGER TRICKS
BLOGGER THEMES
DOWNLOAD

SITE
https://resources.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png
ALEXA RANK
https://resources.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png
FOOTER WIDGET 3
https://resources.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png
Copyright © 2011 IDE SUBAGYO | Powered by Blogger


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More