Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

INDONESIA PUSAKA TANAH AIR KITA

Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia tempatku mengabdikan ilmuku, tempat berlindung di hari Tua, Sampai akhir menutup mata

This is default featured post 2 title

My Family, keluargaku bersama mengarungi samudra kehidupan

This is default featured post 3 title

Bersama cucu di Bogor, santai dulu refreshing mind

This is default featured post 4 title

Olah raga Yoga baik untuk mind body and soul

This is default featured post 5 title

Tanah Air Kita Bangsa Indonesia yang hidup di khatulistiwa ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus senantiasa kita lestarikan

This is default featured post 3 title

Cucu-cucuku, menantu-menantu dan anakku yang ragil

This is default featured post 3 title

Jenis tanaman apa saja bisa membuat mata, hati dan pikiran kita sejuk

Jumat, 29 Desember 2017

MANAFSIR DAN MENGEMBANGKAN ISYAR

MENAFSIR KEMBALI DAN MENGEMBANGKAN  ISYARAT PAK SAID AQIL SIRAD PADA SIARAN TV ONE, MEREKAT PERSATUANA BANGSA  TG 14 FEBRUARY 2017, ASUHAN BANG KARNI. Disiar ulang tg 25 desember 2017 sore.

“Semangat islam para Wali islam tanah jawa muali abad 12 M, sampai pada pendirian kesultanan Islam yang pertama Demak Bintoro pada abad ke 15 M, mengajarkan ilmu tasawuf pada kaum elite captures agama sebelumnya.” begitulah kira kira ucapan ketua PB NU ini.
 Ya, kepercayaan diri dari para Wali islam di Jawa pada abad ke 12 -15 M.  
Era dengan kurun waktu 12 abad pertumbuhan islam di wilayah asalnya yang sudah sangat kokoh dalam menggunakan semangat feodalisme, sebagai suatu pondasi pokok  kekuasaan dari masyarakatnya., sudah dimulai oleh dinasti  Mu’awiyah.  
Benar memang Demak Bintoro satu kesultanan berabad abad setelah dinasti Mu'awiyah di tanah Timur tengah, tapi  kesultanan islam di Demak sudah dengan azas egaliter, dimana Sultan dipilih oleh  pemuka agama islam,  dengan para calon Sultan adalah para elite masyarakat  islam baik dari kalangan feodal saat itu, maupun dari kalangan ulama dari semua kalangan tanpa ada pembedaan ( sebenarnya sulit memisahkan, mereka ulama- juga mayoritas masih berdarah keturunan para  brahmana atau ksatrya zaman sebelumnya - tapi kan yang dibicarakan sistemnya ?).  Keberanian yang dilandasi kepercayaan diri yang luar biasa, mengingat  telah 13 abad semenjak  Abu Sofyan mengangkat putranya menjadi Sultan. Sedangkan sebelumnya adalah Amirul Mukminin yang tidak diwariskan ke keturunannya.  Selama 13 abad setelah Sultan yang pertama bani muawiyah,  dukungan terhadap feodalisme makin kokoh, disertai dengan upaya pembenaran lewat  dalil ajaran dan budaya yang digoncengkan  pada ajaran hidup.  Jadi para wali islam zaman berdirinya kesultanan Demak Bintoro membenturkan masyarakat egaliter islami dengan masyarakat feodal berkasta pondasi dari masyarakat sebelumnya.  Manusia boleh sangat berbeda beda, tapi perbedaan ini tidak boleh melanggar hak azasi suatu kehidupan, makanya harus rela dengan kesamaan dan kebersamaan hak azasi seluruh umat manusia juga kewajiban azazi menjaganya .
Dengan  kepastian dapat membangkitkan semangat pembaharuan, dibawah panji panji islam, dalam segala bidang. Terutama ekonomi dengan pembangunan sawah dari rawa Demak bintoro, mengkaji pengalaman di jaman sebelumnya, persawahan di Pamotan dan Manyar,Gresik. Terutama export beras dan gelondong kayu jati dari lereng utara Gunung Muria.
Sangat berat membangkitkan semangat Abu Dzar, seorang sahabat Rasulullah salalahu alaihi wassalam. yang berwatak lugas, sederhana, terbuka dan berani. Pada usia lanjut, sosok lugas ini masih berani mengkritik Sultan bani Mu’awiyah yang membangun Istana Hijau Al Kirza, di ibukota wilayah taklukannya yang sudah sangat luas dengan kekayaan Negara.  Sesudah sultan ini, terjadi pergantian wangsa kesultanan berulang ulang semua sangat menikmati  keistimewaan feodal penguasa duniawi ( para Sultan dan kroninya) dan penguasa Agama ( para Ulama kesultanan,  Imam dan Mufti, Khadi ) juga dengan leluasa memberangus ide ide egalitarian dengan pamphlet dan sisipan di kitab kitab  tulisan tangan dengan edisi sangat terbatas, juga dalam bahasa arab yang adhi luhung, pokoknya diedarkan oleh kroni para Sultan sampai wilayah yang sangat jauh, selama belasan abad. Alias memberantas demokrasi, dari benak pembacanya.  Yang ini artinya jiwa demokrasi selalu tersirat pada tingkah laku Rasulullah Muhammad salalahu alahihi wasasalam.  Tanpa pribadhi yang “jeneng”  sangat berprinsip, pasti akan sangat  “ewuh pakewuh” , membuat kecewa para sultan, yang baik kayak Nabi Sulaiman, Sultan Harun Al Resyid yang legendaris   Penaklukan Yerusalem selama daulah islamiah ada dua kali penaklukan oleh Islam, yang sama sangat dikagumi sejarah.Oleh Umar bin Khatab.r.a. salah seorang dari khalifaurasyiddin dan oleh Salahuddin al Ayyubi. yang sangat islami dan elegan, tanpa watak barbarian. Dua duanya dipilih, bukan deari keturunan.
Untuk menangkal itu semua,  perjuangan para wali islam pulau jawa demi mengungguli  sistim masyarakat kerajaan terdahulu, sangatlah berat, dan memerlukan strategi yang sangat canggih, memerlukan tenaga dan pemikiran yang mendalam supaya kokoh dan tidak dicap sebagai sempalan ajaran Islam, yang dengan mudah akan dilucuti kekuatan moralnya.                                                                         Perlu kepercayaan diri yang sangat besar. 
Saya kira mengambil teladan dari Abu Dzar.   Mengadakan pendalaman ilmu tasawuf dengan elite agama sebelumnya. Konsekuensinya tidak satupun peninggalan kerajaan Demak Buntoro merupakan istana batu bata dengan adonan spesi antara batu bata pasir kapur tohor dan abu gunung api seperti kerajaan sebelumnya (bandingkan dengan makan raja raja Gowa atau raja islam di Aceh, yang di Demak sangat sederhana) atau ibu kota Mataram sesudahnya.  Mungkin, kerajaan Demak Bintoro  tidak cukup dana buat memperbaiki sistim pematusan rawa persawahan Demak yang sangat luas, karena export beras macet gara gara pembajakan galleon galleon Portugis meraja kanon  (bukan lela) diselat Karimata dan Laut jawa..
Mungkin, artinya pemasukan pajak sawah kurang, dan pajak perdagangan beras sangat susut. Sultan Hadiwijoyo, dan putra angkatnya Panembahan Senopati  lebih memilih tanah bhumi hutan mentaok sekarang sekitar D I Y Jogjakarta, yang merupakan lereng rendah kipas lahar dingin yang sudah melapuk jutaan tahun, dengan tiga sungai yang musim kemarau masih mengalirkan cukup air buat pengairan, sungai  sungai deras dan dangkal, mudah dinaikkan permukaan airnya untuk pengairan sawah, juga bendung plered, yang disamarkan sebagai nama pusaka tombak pusaka kiai Plered,  nama konstruksi bendung untuk pegairan kerajaan Mataram (serupa huruf  'f” lebih miring). Menggantikan sawah rawa Demak.  Mungkin perpecahan  di asal ajaran islam, yang sudah berabad abad rupanya telah merambah akar rumput, mengendorkan semangat  gotong royong petani santri di sawah rawa,  sehingga mengerjakan penataan kembali sistim pematusan tidak terlaksana.      Di Kerajaan baru ini Sultan memiliki sawahnya untuk kas kesultanan, dan memerintah sebagai monarki absolute. Dengan demkian karya para wali untuk mengintegrasikan kesultanan dengan semangat egaliter demokrasi gagal,  tapi tersisa pada ajaran yang diserap  oleh para kaum inteligensia Jawa bekas kasta ksatrya dan kasta  brahmana, kasta waysia dan kasta sudra yang sudah jadi saudagar canggih dan melek huruf, bisa membuat surat perjanjian, dan pembukuan lajur,waysia sudra yang sudah menjadi Bilal Bilal  yang tahan banting,  Semangat ilmu tasawuf  yang sengaja diajarkan dulu oleh para Wali islam, guna mengimbangi  semangat agama sebelumnya dengan wujud dalam kitab Bhagawat Gita,  dengan weddha kelima Mahabharata, dan aliran Budha Hinayana, Dengan masih tekun mengambil teladan dari  perjuangan Rasulullah SAW pada permulaan kerasulannya, dan Abu Dzar pengikut islam yang pertama, sahabat  Nabi dari kaum badui yan lugu, egaliter, bersemangat empati-nya  pada penderitaan rakyat miskin, tidak lekat pada harta benda. Masih mampu mencetuskan perlawanan - perang Jawa-(1825-1830) .           Muncul pada  karya dan keteladanan  RMP Sosrokartono wakil dari inteligensia Jawa dan Islam yang zuhud.  Menunjukkan warisan para wali jawa, sumber yang masih jernih dari ilmu  Hakikat islam dan ilmu Makrifat islam – tasawuf - dari gerakan dan bacaan sholat wajib,  Kalimah toyibah, kalimah basmallah,  dan Al Fatihah.  Keberanian “beda” kalok perlu : anteng mantheng, sugeng jeneng.
Harus ada kepercayaan diri dari ulama dan umarah Nusantara.  Masyarakat Indonesia jadi sarana melaksanakan ad dien dalam keberagaman berarti nenggubah ekonomi dengan ad dien yang sudah menjadi tantangan jaman. Membuat kehidupan manusia lebih manusiawi,  didunia yang lebih baik.
Menghapus perbudakan,  penjajahan,  menghapus feodalisme lahir bathin, melestarikan alam dari hangkara murka mafsu manusia.

Dengan alat terlaksananya  pemikiran neo liberalisme, praktek kebebasan ekonomi yang mutlak seantero dunia. Bentuk baru dari nazi-isme, neolib yang ini bukan mengejar dominasi ras, tapi mengejar dominasi US DOLLAR, dan otomatis yang menyimpannya di off shore banks, bukan negara, ndak punya rakyat ndak mbayar pajak menguasai perdagangan/keuangan  seluruh dunia ini, dibayar dengan memberikan ibu kota Yerusalem, kayak punya embahnya sendiri, pokoknya dia ndak keluar uang sepeserpun, cuma secuil topi serabi.
merah lagi, Dilain sisi  masih ada umat islam yang secara kasat mata semua benar, tapi urusan hidup masih  besazas feodalisme asalnya dari luar pulau jawa, dimana elite capture-nya menjadi elite capture yang memanfaatkan doktrin persatuan tanpa terkotak kotak, tapi elite capture-nya  masih berjiwa kerdil, setingkat suku dan puak, jenis ini ningkring diatas kotak  didukung kekuatan senjata untuk menipu rakyatnya. DENGAN DUKUNGAN US DOLLAR.   begitu dukungan us dollar berhenti, bubar. Golkarnya Harmoko tidak menunjuk penggantinya, bukankah ini satu pertanda runutuhnya feodalisme ?   Karena apabila sempat dttunjuk pasti tidak laku ?    1993 kekuasaan militer feodal ini runtuh, karena terlalu boros clan clan  warga baru, yang masih tiga generasi sudah merajai ekonomi,  tidak menghayati  kondisi sosio demografi Indonesia, dumeh dekat dengan sang Jendral. Lantas dengan menyolok hadigang hadigung, jadi  pendukung doktrni doktrin  ini, kasempatan digunakan tanpa  malu. Tersisa elite capture semacam Fahri Hamzah, yang ndak malu,  Sedang selama masa 15 abad feodalisme digunakan oleh para sultan,  demokrasi yang sudah diisyaratkan oleh Rasulullah salalalu alaihi wasallam sudah tidak dipakai lagi. Berkembang kearah penjajahan dari neo liberalism dalam ekonomi, yang sudah melampaui  batas dimensi Negara, agama dan sistim bermasyarakat – semua seluruh dunia harus ditera dengan kertas US dollar – lha si kertas ini dengan sengaja di-inflasi-kan dinegerinya kebutuhan hidup naik tapi gaji penerima upah disana ya dinaikkan, sedang dinegara orang lain malah nilai US dollar dinaikkan terhadap uang local karena mekaniasme pasar uang, dengan apa mereka diupah, jadi upahnya turun,  karena nilai us dollar naik karena sangat dibutuhkan ( di Mesir untuk beli gandum, ndak beli, kelaparan konon juga Pakistan – masih mending di kita – untuk membeli alat alat canggih – dan sayangnya juga  beli kedelai untuk lauk, saya harap ibu Moana Susi bisa mengganjalnya dengan ikan laut - makanya dasar lautnya jangan dikeruk dengan jaring centrang, dengan cengengesan)
US DOLLAR ini gantinya  ras Aria dari nazi-isme. Nilai us dollar naik karena harus beli infra structures selain bangunan, yang juga tidak sedikit, misalnya alat alat kedokteran dan farmaceutical products, karena kerusakan genetic dari mengkonsumsi  tanaman budidaya hasil  rekayasa genetic dari sana, yang belum tuntas diteliti efeknya terhadap pemakainya- manusia, alat alat komunikasi, senjata canggih,  alat alat Pendidikan dan penelitian ( disana peneliti bikin alatnya sendiri. disini beli jadi sudah wutuh tinggal pakai, dbuat satu satu oleh para ilmuwan – jadi harganya selangit – bikin sendiri, ogah ah  ? Tradisi para Profesor kita kan bukan dari lingkungan para tukang – mlainkan penghafal kitab kitab? jadi ya kurang trampil bikin alat alat penelitian sendiri)
Nilai US  dollar naik karena sangat dibutuhkan untuk membangun infra structure perikanan,  pertanian dan peternakan,  yang masih harus dibeli dengan US dollar.
Harga barangnya di Negara asal, sudah naik karena uangnya di-inflasikan, masih naik lagi  nilai US dollarnya dinegara berkembang karena sangat dibutuhkan.                                                  Dunia Islam, sudah ada konsep mengenai ini, ekonomi dan perdagangan cara islami. Cuma masih terselip selip dilemari primbon  para  ulama di seluruh dunia. Karena lagi sibuk menjaga kemurnian agama islam. Sebagian santrinya malah bikin bom bunuh diri, lebih gampang.  Devide et impera diantara  Negara kapitalis baru dengan watak “bakul”-nya masih kental  tersisa ( ngeloni keuntungan kecil -urik-nakal  dalam dagang, dan mengabaikan keuntungan strategis yang lebih besar berjangka panjang ) -  dengan  Negara berkembang alias Negara kapitalis setengah matang dengan elite captureya  yang makan suap, ndak mampu menawar dengan win win solutions mutlak, ya sedikit mengalah-lah, sebagai landasan dagang dimasa depan, Adu domba model ini masih sangat ampuh mengaduk aduk perjuangan  diantara rakyat miskin dengan segala cara. Dasar.  Apa ideology islam tidak bisa menciptakan trobosan, selain yang sudah biasa dikerjakan wahai para habib cuma omde (omong gede),  masih mau menggurui ?, ya ini subjeknya, gurui kami kalok bisa  !! *)

                                                                                           

Sabtu, 23 Desember 2017

KEPERCAYAAN DIRI ULAMA PARA WALI ISLAM TANAH JAWA

KEPERCAYAAN DIRI PARA ULAMA JAWA PADA ZAMAN PARA WALI-  ABAD KE 12 – 15 M.
Meinjau keadaan sekarang,  kapan sosok peneliti se kaliber  Nurcholis Majid, doctor dalam ilmu sosial masih mendapatkan sanggahan  miring oleh para ulama yang mendapat pengetahuan dari sederet kitab kitab Islam yang dituntun oleh sang Al Mukharom yang mendapat legalitas dari  guru guru kelompoknya, nyaris di cap sebagai  perusak islam yang pantas dihukum berat, apalagi orang awam.  Para pakar agama islam dan kroni penguasa  dalam sejarah yang sangat condong ke feodalisme artinya kekuasaan despotic, sudah pasang kuda kuda semenjak menghadapi kritik Abu Dzar al Gifari yang Badui, salah satu dari yang pertama  diterima oleh Rasulullah sendiri, dari wawan sabda yang tandas,   Abu Dzar langsung masuk Islam. Hari berikutnya dia kemukakan dihadapan warga Mekah kaum Qurays kafir dan jahiliyah, dua hari berturut turut dia dikeroyok dipukuli, mereka mundur karena ada yang mengingatkan orang asing yang dikeroyok ini dari marga Gifar penguasa jalan kabilah dagang ke Syiria bisa bisa jalan dagang orang Mekah di blokir. (Repubka.co.id.  tg 13 juni 2011, kisah sahabat Nabi Abu Dzar al Gifari takoh gerakan hidup sederhana.)
Langsung pada saat itu Rasulullah minta supaya dia pulang ke oasis asalnya, dan mengajarkan  apa yang dia dapat dari Rasulullah SAW,  dalam pertemuan sesingkat itu.                               Th 1965  pada pengajian Kiai Qudratullah dari Banten di Jakarta anggauta Konstituante pada Pemerintahan Presiden Suharto, dia menceritakan kepada jamaah pengajian, bawa Abu Dzar al Gifari dengan berat pulang setelah pertemuan sangat singkat dengan Rasululah saw,  sambil menunggu dipanggil, bila perang dengan kaum kafir Mekah telah dimenangkan.  Sambil menyesal karena diminta meninggalkan Mekah oleh Kanjeng Nabi.  Atas penyesalannya ini  Rasulullah menjawab Abu Dzar, Jawaban Rasulullah saw ini yang sekarang saya cari di google ndak ketemu: Menerut Kiai Qudratullah,  dianjurkan supaya Abu Dzar mohon pertolongan Allah, bila dia tidak tahu menjawab suatu perkara, bila sangat mendesak segera harus dijawab,   pertimbangkan menurut hati nuraninya. Di google tidak demikian, tapi wasiat panjang panjang  pantasnya diberikan selama dia jadi sahabat Rasulullah salalahu alaihi wasallam. sesudah hijrah ke Madinah.
Lho, untuk sosok lugas,  jujur, terbukan dan  pencari kebenaran seperti Abu Dzar, terbukti  dia sudah susah payah jalan begitu jauh hanya untuk menemui beliau Kanjeng Nabi, maka dengan sagala jalan Allah akan menolong, dan bisikan hati nuraninya bisa diandalkan, tidak akan melenceng jauh.  Saya ingin temukan kembali pesan Rasulullah yang paling pertama  menyadari betapa masih sedikit pengetahuan ajaran Rasulullah  kapada Abu Dzar ini.   Menurut saya ini sangat penting,  sebab beliau menyuruh mohon pertolongan kepada Allah seperti semua orang, dan percaya diri mendengar bisikan hati nuraninya.    Sebab selama sepuluh abad berikutnya para pemimpin muslimin  adalah Sultan yang mengesyahkan kedudukannya dalam masyarakat  muslim, menurut azas feodalisme dengan segala jalan. Termasuk membungkam si lugas, jujur, terbuka, dan memperjuangkan kepentingan umum, seperti Abu Dzar.                            
Yang masih tersisa kenyataan bahwa setelah sampai ke Nusantara, dibawa oleh para Wali dari Yunan dan Mesopotamia, satu jarak yang sangat jauh, dari pusat ajaran islam, juga jarak selang waktu yang sudah berabad abad, semenjak  orang sejenis Abu Dzar bisa mengkritik Sultan dari bani mu’awiyah  ini, bukan karena dia masih sahabat Rasulullah, bahwa bani  Mu’awiyah  menghabiskan kas Negara Muslim pertama untuk membangun Istana Hijau Al Kirza di ibu kotanya di Siria.  Padahal selang waktu selama itu sudah sering kejadian naik dan hilangnya dinasti dinasti feodal di kesultanan Islam.  Tentu para Sultan dari wangsa manapun mengerahkan para cerdik pandai, ulama yang mendapatkan derajad dan rejeki dari tuannya yang Sultan, malah Syahansyah. 
Rasulullah  salalahu alaihi wassallam sudah disiapkan Allah, yang tersirat disini adalah kenyataan - Islam melarang perbudakan, membayar buruh sebelum keringatnya tuntas di lap, islam melarang menimbun pangan (ihtikar) untuk keuntungan, islam melarang riba ,ajaran moralnya hanya mengguakan harta dan kekuasaan untuk pebuatan rahman dan rakhim.

Susunan masyarakat ditentukan oleh ekonominya - susunan masyarakat bisa dirubah hanya dengan mengganti ekonomi masyrakat luas. Jadi menurut saya, masyarakat islami bisa terwujud ( politik dan budaya) bila ekonomi lingkungannya adalah ekonomi islami - Sedangkan dikiri kanan jazeerah adalah kerajaan kerajaan yang kuat berdasarkan feodalisme. Ini yang harus lebih dulu di tundukkan kekuatan ekonominya, Dengan perang yang harus menggunakan bantuan golongan ksatrya qurays, dengan kuda kuda perang dan baju baju zirah yang langka, sang Robin Hood Abu Dzar tidak punya. Sebelum disuap oleh feodal feodal tetangga kerajaan - jadi sementara Abu Dzar ya non job-kan  dulu. Hukum islam yang berlaku di Negara tanah hitam ( Persia) adalah reformasi bagi hasil panen dengan kaum Muslimin. Sebab tanah para Raja terdahulu secara de yure jadi milik penakluk, tapi Islam sangat hati hati mengenai ini. hanya bagian petani penggarap diatur lebih longgar bila sesama muslim. Pambagian hasil dirupakan pajak bhumi.
Di Mesir pun begitu, hanya baru abad ke 18 para shaikh diundang untuk tinggal di tanah bekas punya Raja.zaman dijajah romawi,oleh  Sultan Ali Pasha - (google) untuk jadi penyewa pertama dari Sultan  mesti saja ikut menjaga tahta.  Sebelumnya selama wangsa wangsa islam silih berganti, petani setempat sebagai penyewa langsung,

Saya curiga, penguasa feodal  selama berabad abad,  memasukkan pesan kepada rakyatnya yang di boncengkan seolah olah sebagai pesan Rasulullah kepada Abu Dzar. Termasuk pesan jangan banyak tanya tapi amalkan saja apa kata para  Ulama  : Intinya  kekuasaan feodal itu atas karunia dari Allah, seperti raja raja zaman sebelumnya di tempat tempat lain.  Sangat masuk akal bila tidak boleh ada  ajaran dari dan untuk pikiran sehat, yang menuju ke demokrasi dan sikap egaliter yang sangat berlawanan dengan sifat kekuasaan feodal, mulai dari masyarakat sekecil madrasah, pondok pesantren sampai sebesar kesultanan, bahkan  adab juga disusun secara feodal, misalnya mashab Ismailiah dari Pakistan dengan Agha Khan sebagai  Pemimpinnya yang turun temurun dan pangeran Ali Khan memperistrikan Rita Hayworth  bintang film Hollywood  th 1950 han, hidup sebagai  socialite di Hollywood, bebas madat madon minum main, saking hebatnya  kaum feodal berjubah imam mashab ini mempertahanlan posisi feodalnya  maka punahlah -  Abu  Dzar Abu Dzar, ndak   lagi ada yang brani berfikir mandiri  menggunakan hati nuraninya,  mengkritik penyimpangan imam mashab Ismailiah, yang tidak pantas.                                                                                                         Sedang masa kini,menurut saya,  mencari kebenaran bisa lewat ilmu pengetahuan yang berkembang di filosofinya,atau dihentikan  saja, ndak usah mencari kebenaran, apalagi dengan berkelahi saling membunuh, sebab kebenaran hanya milik Allah, saya kira ini jauh lebih aman. Lha kalok kebenaran itu dipakai sebagai azas/ dasar berbuat baik, paling sedikit ya dipakai sendiri, tapi kan dicari ? Tandanya dalam sholat selalu dimohon dalan Al fat6ihah, tanpa itu diswetiap rokaat, sholatnya tidak syah, repot ya ? 
Jadi sebagai Guru harus jujur dulu, demi apapun, tanpa memperdayai pelajarnya, zaman sudah terbuka, seleluruh dunia postulat mathematika, hukum fisika yang diterbitkan dalam karya ilmia. selalu di verifikasi dengan jujur.  Allah menciptakan alam seisinya komplit dengan hukum hukumnya.  Keaneka ragaman alam menurut ajararan islam, nencakup fenomena non materi –energi  existensi hidup kita. Ini bukan bidang ilmu pengetauan.  Derajad manusia seluruhnya sama dihadapan Allah. Kekuasssn 
menentukan kecukupan atau kekurangan sarana hidup orang banyak,si elite kekuasaan atau si bodoh orang kebanyakan, jadi penentu pembagiannya ya dari  kesepakatan bersama, bukan si pakar dan si elite capture saja yang berhak menentukan, ini azas demokrasi yang pokok.  Rizki ditangan Allah, tapi sarana hidup sudah di anugrakankan Allah gratis untuk seluruh makhluk  Allah. Menurut hemat saya adil, yang bekerja mesti dapat, tanpa ihtikar dan akal akalan dan riba.  
Mungkin Abu Dzar  tanpa kompromi, meskipun Rasulullah tahu bahwa si lugas badui ini benar, tapi waktu itu gerakan islam baru mulai, dikiri kanan jazeera Hijaz, kerajaan besar Mesir dibawah Romawi dan Parsi dibawan majusi. Sedangkan prinsip perang padang pasir pertahanan yang paling handal adalah menyerang, maksudnya menempatkan musuh sejauh mungkin.  Sikap zuhud tanpa kompromi akan membuat ragu dan menakuti warga arab ksatrya qurays belum pahan islam, yang kaya memiliki baju zirah dan kuda kuda arab yang terkenal itu serta pedang baja Damaskus yang sangat kuat dan tajam, dengan kesempatan mandapat harta rampasan, dengan pasukan darat yang bersemangat dari umat islam walau  masih sedikit, tapi keberaniannya luar biasa. istilahnya jihadfisabilillah,  apa  bisa secepat itu bila Si mu’awiyah tidak mendapat dukungan dari  batalion kavaleri, pengendara kuda kuda arab yang mahal,( sedangkan satu ksatrya masih bisa meminjamkan kuda kudanya pada pengiringnya yang dulunya hanya jalan kaki  berbaju zirah ponjamam lagi),  guna menyerang menjatuhkan calon musuhnya ?  Kerajaan besar besar dikiri kana jazeerah Hejaz ?  Tanpa menaklukkan mereka lebih dulu. bangsa arab ini belum islam semua, masih sangat gampang di iming iming suap, dipecah belah dengan suap oleh super power saat itu, dan pasti kalah-lah pasukan islam semua, yang masih compang camping kurang alat, jalan kaki tanpa baju zirah dan masih kecil jumlahnya ?                                                                                                                 OK, itu dulu pada saat pengembangan ajaran Islam, sampai  me non job- kan Abu Dzar.  Hla  saat para wali mengislamkan Jawa dengan Kesultanan  Demak Bintoro, watak Abu Dzar sudah diserap para wali,  terbukti tidak ada peninggalan sejarah berupa gedung istana batu bata dengan spesi pasir kapur tohor dan abu gunung api ( belakangan diganti dengan bubukan batu bata – sebelum semen Portland) seperti di Wilwatiktapura dan Mataram sesudahnya.  Hanya ada satu mesjid Demak yang salah satu tiangnya dari kayu limbah, se-sederhana itu saja, Orang bilang disengaja, tapi apabila karena kekurangan dana, saya ya percaya. Sebenarnya ya bisa dibuat, seperti menara Kudus, tapi kan bukan kesultanan Demak ?
Setelah kesultanan Demak bintoro pindah ke Pajang karena bencana lahar dingin dan keamanan pelayaran jung  besar besar dari china sangat terganggu galleon galleon Portugis, pengaruh islam mulai surut di politik pemerintahan, tersisa ajarannya yaitu islam tanpa hasil  acara sistim feodal yang telah berlaku  sepuluh abad. Kepercayaan diri para wali  di tanah jawa itu bukannya tanpa alasan. Istilahnya mengambil jalan netral dari kemelut ideology islam yang bercampur dengan pembelaan terhadap feodalisme, dengan  kembali  ke era dimana dukungan terhadap ajaran islam hanya dari perorangan  rakyat kebanyakan dan suku qurais yang sadar atas dorongan dari hati nuraninya, yang oleh para wali digali dari bacaan surah surah waktu sholat, dan isyarat gerakan sholat – Misalnya kalimah syahadad, kalimah basmallah, surah Al Fatihah, sebagai surah wajib setiap rokaat, surah surah pendek dari kitab turutan atau jus amak, gerakan  dan rokaat sholat. Itu saja masih dianggap tidak sama dengan aslinya masih ditambah dengan bedug dan bacaan disuarakan dalam rokaat pertama oleh imam - aslinya konon bacaan sholat hanya dengan bathin saja. Sebab paling kecil risikonya, paling paling dicap klenik, sama sekali tidak mengubah nash, tapi memaknainya untuk lebih menghayati iman dan takwa,  yang mereka namakan bagian dari ilmu hakikat islam dan makrifat islami – tidak kasat mata dan tidak diperdebatkan, apalagi menyangkut kekuasaan. Malah diajarkan dengan lagu gending dolanan/ permaian anak anak, misalnya tembang “Ilir ilir” ciptaan wali islam di jawa, yang dihayati sampai sekarang. Menjadi pegangan muslimin jawa, mempertahankan  Kebaikan, kebenaran,  kesabaran bertoleransi dengan kebudayaan lain, tapi teguh dengan prinsip islami. ( surah Wal Asri)
Nampak bagaimana sejarah berulang, Abu Dzar di non jobkan karena belum wakunya mempertahankan prinsip hidup zuhud, tanpa kompromi, sepuluh abad kemudian di Jawa prinsip Abu Dzar ditrapkan di kesultanan Demak, dalam politik kalah lagi, ulama di non job-kan oleh para Sultan, karena  sesudah tidak mememelopori perkembangan ekonomi.
Tapi perlawanan kaum Abu Dzar ada di qolbu, ada di rasa kaum zuhud islami, Semangat lugas dan jujur semakin dibutuhkan karena sistim demokrasi sudah diselewengkan kebih jauh untuk menguasai resource sarana hidup manusia sedunia, malah dengan merusak alam, sekala Dunia.  Ajakan kaum Neo liberalis, Yang berakibat sengsaranya  bagian terbesar manusia  sedunia – penyesatan dan penyelewengan neo liberalisme, “yang  menang menguasai semua” – the winner takes it all.             


Apa kaum muslimin bersama manusia yang sudah dan bakal tertindas di dunia tidak saling membantu dan bertoleransi? Saling bunuh ini maunya siapa ?, Membangunkan Abu Dzar Abu Dzar  bukan langsung ke  sisi fisik, tapi dari nurani, dari rasa manusia sedunia. Dengan  tembang dolanan “ilir ilir” meskipun kitab kitab islam yang digubah di masa sesudah mu’awiyah mendirikan kesultanan, masih edesi sangat terbatas karena ditulis tangan, sama sama dalam bahasa arab yang adiluhung, melecehkan dan memojokkan  mereka telah dianggap melakukan  pelanggar berat nash agama Islam.   Dr. Nurcholis Majid alm..  Perlu mengkaji ulang keberanian dan kreativitas para Wali pulau Jawa. Agar prinsip prisip hidup islami dapat mengentas harkat manusia dari  pembenaran neo liberalisme yang sudah menguasai Dunia    Dan meneguhkan demokrasi seperti yang tersirat di teladan Rasulullah salallahu alaihi wasallam ?*)

Jumat, 22 Desember 2017

PARIWISATA, MERESPOND BU SRI MULYANI

PARIWISATA MERESPOND BU SRI MULYANI
 di strip Kompas TV 22/12/2017 pagi,

Bangsa yang bisa mengexport producesnya adalah bangsa yang maju, bisa mengalahkan bangsa lain. malah sekarang mengexport  objects pariwisata negeri ini”

OK, saya terkesan pada  pernyataan beliau, -“ing ngatase” –meskipun, beliau menteri Keuangan. Saya orang partanian, sudah bekerja sebagai Agronomist Perusahaan Produsen pestisida untuk program pemerintah – “Bimas Inmas" – terutama padi dan polowijo kemudian tambah kapas tambah lagi lahan tambak, tambah lagi lahan padi gogo di hutan jati yang baru di tebang, selama lebih dari 20 tahun, 7 tahun sebelumnya bekerja di kebun kopi. Usia saya sebentar lagi 80 tahun, ha.
Hampir seluruh komponen produces yang disebut oleh Bu Sri Mulyani  adalah object saya bekerja. Termasuk object object pertanian yang bukan hasil pertaniannya.
Tulisan ini saya harap bisa dibaca terutama oleh murid murid  SMK Pariwsata di  Bogor, sukur sukur bila ada pengajarnya yang sudi membaca, karena mungkin bisa menambah wawasan  tokoh tokoh Pemda yang  membidangi  Pariwisata, sekaligus sebagai guru pakar di SMK itu, saya kuwatir kepakarannya terutana dibidang pariwisata ada di anggaran Daerah, dan penggunaannya. Maka tulisan ini guna membesarkan hati Ibu kita itu – sebagai tanda simpati  mendukung perhatiannya. ( Apa lagi ,  harga US dollar kok tambah naik terus, kan bekas CEO Bank Dunia, masak heran ?).
Selama saya bekerja  menjelaskan pada clients saya petani gurem atau gajah, pemakaian Pestisida pada umunya dan pada khususnya merek yang dibebankan penyerapannya kepada saya, dan teman teman saya disetiap wilayah, dengan berkeliling dari desa ke desa wilayah  Jawa Tengah, jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, disamping jatah jeep saya 3000 km/bulan.  Pekerjaan tidak bakal berhasil bila tidak menggabungkan  semua cara yang praktis dan cepat  namun harus ada hasilnya – Pesanan tahunan akan produk kami meningkat, Itu saja.  Keliling  sawah padi muda pada waktu malam dengan kain kasa sebesar sapu tangan terbentang di depan radiator jeep saya dibawah tutup mesin, paginya saya amati kupu/ kaper apa dan berapa banyak, yang menempel sepanjang rute jeep saya, tentu saja sepanjang jalan antar kecamatan bahkan antar desa. Ada serangan ulat apa disana. Parjalanan pagi mampir di pasar pasar melihat buah pisang yang pagi itu sudah dibawa ke pasar, bila pisang (kebanyakan pisang saba/kepok) masih bersegi segi penampangnya atinya petani sudah tidak punya uang.  Agak siang ketemu PPL diirumahnya, lagi  mandi. Makan sate ayam dari penjaja keliling pada petang hari, bila dagingngnya liat alot, tandanya daging petelur yang sudah terlalu tua, jadi harga daging ayam naik, yang ini jauh lebih murah, bila empuk dan enak berarti harga telor turun, populasi petelur dikurangi. Parjalanan sepanjang jalan desa bila ketemu rombongan besar burung walet dan seriti, pasti ada explosi hama wereng disana, bila rombongan capung pasti ada explosi walang sangit/kepinding bau. Lha kebiasaan memperhatikan sekeliling ini merembet ke bidang bidang lain seputar upaya pertanian dan ecologi – sisiologi desa desa, juga sejarah hal hal yag belum pasti jadi perhatian orang lain.
Perjalanan wisata yang menyangkut wilayah luar kota, ke sentra  sentra wisata ke kota kota wisata, ke pantai, ke gunung gunung dan candi candi pasti melewati desa desa. Nha ini cerita cerita yang akan saya sumbangkan ke dunia pariwisata, sebagai bumbu penjualan wisata darat.  Supaya bu Sri Mulyani merasa baikan sedikit. Ndak malah dimintai kredit dari pemilik Partai untuk bikin hotel bintang tujuh, di mark up lagi, saya kasihan, SEMOGA BU SRIMULYANI DIPARINGI SABAR                                            Sekarang, sudah banyak jalan antar kabupaten yang mulus dan tidak macet, selama satu jam dua jam perjalanan mini bus, beranyam dengan jalan tol, jalan antar peropinsi, jalan antar kecamatan, apa lagi di Bali, hampir 100 % mulus.                                                                                                        Di Jawa, masak semua wisatawan asing yang bukan back packers dari Jakara ke Jogja maik pesawat ?  Apa menariknya naik minibus atau bus limaratus kilometer,  apa yang menarik di jalan, menginap di tempat yang exclusive kaya dengan aroma fun dan hiburan juga pengetahuan  hal hal yang  unik ? Tidak atau belum. Bila wisatawan asing tidak tertarik, its not worthwhile, ya wisata  murid SMU, sambil mengapresiasi bangsa dan tanah air ? Sambil menuggu infra structures  wisata yang akan memadai, untuk wisatawan diatas back packers ? 
Bukan soal hard wares, itu gampang,, tapu soal attiude/perilaku melayani turis dari negara maju yang mau bayar. mereka ndak biasa minun teh kondor, paling sedikit ya kayak hotel di kota kota turis, pake sacet, mereka sangat sensitip terhadap kebersihan dan hygiene, mereka jijik pada roti tawar yang ditaburi gula pasir. mereka jijik kepata tissue yang sama sama kertas tissue putih mulus, dtaroh d meja makan, tapi drupakan gulungan alias tissue WC !, sekarang di kota kabupaten hard wares sudah ada, lha soft wares yang seperi ini yang masih sulit ditanamkan seperti kembersihan WC duduk, A/C yang tidak berisik, klambu dan sprei yang bersih, dan pamusaji pramuwisma yang standard pengetahuannya sesuai. yang tidak ada ,atau dibayar teralu murah, menurut azas neo liberalisme. Lewat jalan antar Propinsi dipingir jalan nyaris ndak melihat usaha pertanian dan desa desa, semua kota dan tempat perdagangan, sambung menyambung. Lewat jalan tol  dari ujung ke ujung cepat nyaman melihat sawah dan desa nampak dari jauh sering halaman belakang.  Perlu koordinasi untuk memiih route wisarta desa lwat jalan yang bukan buntu ( cul de sack) tapi bisa nembus ke tujuan kabupaten lain atau jalan propinsi yang sudah memenuhi syarat jadi jalan wisata desa - ini perlunya ada Dinas priwisata Kabupaten Kabupaten - demi membantu merancang route yang dilewati - Saya harap  SMK Pariwisata bisa membantu merangsang PNS Daerah yang terkait, supaya anggaran Daerahnya untuk sektor pariwisata tepat sasaran, tidak malah untuk wisata umroh.
Nah sekarang andaikata  group wisata tingkat SMU jalan mandiri dengan satu  bus yang nyaman bareng dengan back pakers manca Negara, ( Trips schedule dibuat routine setiap liburan besar, atau long week end,  rute yang nyaman diselingi lewat jalan tol, Jakarta ke Pangandaran nginap di Waduk Jati Gede , sebagian liwat jalan antar kabupaten sebagian jalan tol sebagian jalan antar propinsi  gimana.  Terus acaranya wisata pedesaan sebagian besar, mampir di water parks,  hutan bukit curam, pantai gimana ?
Nah waktu lewat jalan antar kabupaten antar kacamatan dan hunian desa bisa diceritakan pembentukan tanahnya. Pembuatan jalan mobil, panjang atau pendek bila di perbukitan mesti lewat pinggiran jalannya air/ sungai alami, bahkan kanal. Bila di ngarai pasti lewat dataran dengan hunian padat, dengan jembatan memotong sungai atau saluran air dan mengitari rawa atau menerobos rawa. Tanah di lereng rendah adalah tanah yang tumbuh diatas  endapan vulkanik berupa kipas lahar dingin dari lereng yang lebih tinggi, dipotong oleh sungai sungai bertebing rendah, berkelok kelok, apabila vegetasi  pohon tidak tinggi, kontet, maka lapisan bawahnya yang sekeras padas itu ,  dangkal saja zona akarnya,   tapi lahan macam ini subur buat sawah berpengairan. Tidak bagus untuk budidaya pohon buah buahan, hanya baik untuk buah naga, dari pada tanaman turi yang ndak ada harganya. Dibawah padas yang dangkal hampir pasti bisa dibuat sumur yang tidak dalam. Temperamen pedukuknya tenang tapi keras explosive.
Tentang tanaman yang cocok yang berharga, tetap harus diimbangi oleh adanya tumbuhan yang tidak berharga, demi keaneka ragaman hayati, karena banyak predator hama yang harus hidup disana, sama liarnya.   Anehnya di desa desa jarang sekali varietas unggul buah buahan ditanam dan di pelihara secara budi daya. ya apa maunya tanaman saja, toh pasar selalu penuh nasil panen buah dari varietas unggul karena extravagansa ini jarang laku, semua orang doyan, tapi tidak sesuai daya belinya, buah lainnya masih banyak, kayak kedondong, pisang, jambu biji atau jambu air, mangga kampung yang ndak punya nama  jamblang, rambutan setengah liar, ceremai, buah buni, nangka jarang sampai ke pasar, di kampung pampung masih ada untuk kensumsi sendiri, belum diminati tukang tebas buah.  Keberadaan tanaman itu dan pemeliharannya. Jarang sekali buah buahan dibudidayakan secara kebun,  boro boro bibitnya hasil cangkokan (markotting), wong pohonnya dulunya dari biji yang kebetulan tumbuh.  Yang bisa mengerti manfaat grafting (nyambung tanaman berkeping dua) atau okulasi hanya petani yang dekat perkebunan saja. Itupun tidak ada yang bisa mengajari. Amati sepanjang jalan sudah jarang sekali ada nyiur melambai. ( google, blog idesubagyo,blogspot,com. kata kunci Nyiur melambai) Apaladi di jawa tengah dan jawa timur.   Ditanah dataran rendah yang ndak punya lapisan cadas dangkal, Semua tumbuhan pohon cenderung tinggi besar, anda persilahkan client anda mebandingkan sendiri pohon naungan jalan dasatu tempat kontet dilain tempat tumbuh tinggi dan besar, di lahan yang lapisan cadasnya dalam sawah berpengairan  memerlukan lebih banyak air, juga pohon pisang, tapi buahnya tidak bagus.Ada prnncucian (istilahnya leaching jangan lupa) hara tanah yang cepat.     Permukaan sumurnya berfluktuasi menurut curah hujan. Sikap penduduknya exstrovert, banyak jadi sinden dan penari ronggeng. Tujuan hari itu adalah waduk Jati gede, bisa cerita perkara hutan jati,  yang sengaja ditanam mulai zaman pendatang dari India, tahun sebelum masehi, belakangan zaman perahu layar samudra yang berbula bulan di laut, papan dan balok kayu jati tidak dsukai  kerang yang biasa menempel di dinding lambung kapal, tidak dilubangi sebangsa cacing laut, tidak ada kayu lain seperti kayu jati, jadi sengaja ditanan sampai diameter 70-80 cm,  penanaman jati dari biji yang telah disangrai, sampai berapa panas dirahasiakan oleh Belanda. Yang menanan adalah penduduk desa, diizinkan menanam polowijo dan padi tegalan selama semaian jati masih kecil, belum menutup kanopi ,seribu batang setiap Ha, saban sepuluh tahun dijarangkan, hingga penjarangan yang ke delapan pohon jati bisa dipanen, tinggal seratus batang yang terbaik, lurus tidak bercabang rendah tidak berlubang dibuat  rumah neoternes ( sebangsa rayap yang makan kayu hidup terutama jati), adapun di Jawa Barat lebih banyak nama desa, kota yang memakai nama jati, karena kaum colonial menanan hutan jati besar besaran di jawa Barat, kualitas kayu sebagai mebel buruk, tapi sebagai papan kapal lebih cepat besar, cepat jadi uang. meskipun warna dan kekerasan kayunya lebih inferior, pokoknya laku. Belakangan setelah kapal dari plat baja,  jati hanya untuk mebel, dan rangka bangunan, tahan terhadap rayap/termite. Ditanam di perbukitan kapur di Timur pulau jawa. Sepanjang jalan di pedesaan hijaunya  dedaunan satu sama lain tidak ada yang sama, tidak bisa ditangkap dalam kanvas pelukis dari manapun, sudah ditandai oleh pelukis Perancis abad yang lalu Guaguin (google kata kunci Guaguin pelukis Perancis di kepulauan Pasific), tapi tetap ndak sama dengan di alamnya, alam tropic, apalagi cellulose foto film atau pixel electronik. Jalan macam ini biasanya menuju utara selatan, makin naik, atau makin turun, sebab pegunungan dan perbukitan di pulau jawa memanjang  dari barat ke timur, kurang lebih ditengah pulau.   Makin ke barat pulau ini tanahnya makin berwarna merah genteng, tanah yang tumbuh di bebatuan sekunder/ artinya bebatuan yang larut jauh diatas dibawa airtanah menurun mengendap mengeras bercampur dengan bagian unsur tanah yang lain di satu tempat,  namanya laterit dan tumbuh tanah diatasnya,  merah genteng. Turis itu umum, maka untuk pengisi waktu, apabila lewat jalan desa macam ini bisa dicritakan. Sementara untuk tanah dan tumbuhan sekian. 
Jalan melandai naik lewat hunian desa. Setiap kelompok desa punya Kepala Desa, yang nama lokalnya macam macam ( di blog ini menyertai posting Desember 2017 artikel “Pak jokowi hweran………”  bisa jadi bahan cerita yan seru. Makanya jadi Penjual turisme yang diharapkan bu Sri Mulyani ini,  harus buanyak baca geografi, geology populer, anthropology, sejarah, botani bagian taxonomi, pertanian apa saja,  biar dagangannya laku, atau blog ini, ada 500 posting lebih tinggal pilih..
Tentang pertanian budidaya padi ada di blog ini juga, tapi diuraikan cara lain, dihubungkan dengan sejarah dan ekonomi, buka blog ini ketik kata kunci budidaya padi…..Di sepanjang jalan nanti banyak kebuh karet, yang teratur rapi, ada di blog ini juga dengan kata kunci Budaya karet di Sumatra dan Strait setlement ( semenanjung Malaka) dicritakan sejarahnya, dan pengaruhnya kepada penghuni pulau Sumatra.

Lantas  Kuningan makan ketela di Kuningan ada jenis sana, di blog ini hanya berguna bagi orang pertanian, bukan jenis se-manis jenis cilembu, khusus besar bulat agak tertekan  ditengah umbinya berwarna putih. Cari di blog ini juga.  Begitu pula waduk Jati Gede, terjadi pro dan kontra, bisa mengairi ratusan ribu hektar sawah pada musim kemarau, ada di blog ini juga, tapi lebih baik cari dari sumbernya sendiri. Belum cerita perkara Pangandaran, kota kecamatan-nya Bu Susi Moana, Menteri Perikanan kita yang tercinta, ditakuti kapal pencuri ikan, dilecehkan oleh Ketua Partai gurem, yang masih suka cengengesan. Saya senang membaca tulisan anda nanti, kabari ya ? Pulangnya ke Jakarta bisa tidur saja*)

Senin, 18 Desember 2017

TANTANGAN ZAMAN

TA        TANTANGAN ZAMAN.
Sudah ditandai oleh Rasulullah Muhammad salallahu allaihi wassalam, bahwa beliau lebih menyukai disapa dengan sebutan Amirul mukminin, seperti semua ummat Islam sudah tahu riwayat ini.
Sayangnya teladan ini, hanya sampai kepada pengganti beliau setelah wafat, kepada sahabat beliau yang dikenal dengan julukan Khalifaurasyiddin. Sahabat yang empat, berurutan mengganti beliau setelah beliau wafat: Abu Bakar as Siddiqi, Umar bin Khattab. Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Toyib, menggantikan sebagai Amirul mukmin dipilih oleh ummat islam.   Entah bagaiman prosesnya, dua diantaranya wafat terbunuh waktu masih menjabat sebagai Amirul mukminin akibat dari persaingan antar puak di tanah Arab, yang lain yang merasa lebih berhak, sedang wilayah taklukan berkembang pesat, menaklukkan kiri kanan, dengan harta rampasan yang melimpah. Akhirnya pada penggantian yang berikutnya jatuh pada Abu Sofyan, mengangkat anaknya sebagai pengganti dengan gelar Sultan. Wilayah taklukan sudah sampai di Andalusia, diperintah oleh para Sultan bani  Mu’awiyah ini. Yang beraliran sunni. Selanjutnya seabad dua abad diganti oleh wangsa disebelah timur, wilayah Parsia dengan para Sultan wangsa Abbasiah ganti mendominasi dunia islam, beraliran syi’ah, dengan muncul dan tenggelamnya wangsa kecil kecil seperti wangsa Fatimiyah di Mesir diganti oleh  Mamluq, kemudian pada tahap akhir perang salib diganti oleh wangsa Ayyubiyah disekitar Mesir, Utsmani di Turki, setiap wangsa mempunyai hujjah sendiri sendiri mengenai legalitas wangsanya. Semua tetap saja bertumpu pada sistim feodalisme, jauh dari teladan Rasulullah sendiri mengenai bentuk kekuasaan Negara. Begitu  pula yang terjadi di kerajaan Mataram di pulau Jawa abad ke 16, Sultan Agung Hanyokrokusumo Senopati hing Alogo menggelari dirinya sebagai Khalifatullah tanah Jawa. Lho maksudnya khalifaurayiddin yang masih Amirul mukminin, disebut Khalifah itu, khahifah ( wakil) nya Rasulullah sebagai Amirul mukminin, atas tunjukan teman teman seperjuangannya, dan tidak digantikan oleh keturunannya. Melainkan dipilih lagi diantara pemimpin pemimpin islam yang paling cakap, dan atas permufakatan para pimpinan kaum muslimin. 
Timbul tenggelamnya wangsa wangsa di Timur tengah, dan Parsi, setelah Europa mengalami renaisance dalam ilmu pengetahuan dan budaya. Banyak kerajaan monarki absolut yang runtuh diganti Republik atau kerajaan  dengan Perwakilan rakyat, mengikuti revolusi Perancis pada abad 17, dengan sistim demokrasi  yang lebih cocok dengan perkembangan kaum pedagang dan dunia pertukangan yang berubah jadi industry dengan produksi masal, maka mata dagangan dan senjata api menjadi tulang punggung pendukung kaum Borjuis, melingkupi, mendominasi kaum feodal untuk selamanya.
Untuk mecari pasar dan bahan baku industrinya, kaum pedagang dan industry ini, maka ilmu pelayaran Europa maju pesat, industri peleburan logam besi mencetak meriam caliber besar untuk kapal layar samudara mereka, dan dari galangan kapal layar samudra dengan layar dari flax/linen, merambah dunia Islam, anak benua India, anak benua China dan Nusantara, hingga exploitasi kekayaan alam Dunia Baru ( benua Amerika Selatan dan Utara sampai Kanada). Membanjiri pasar sekitar kolam laut Mediteranea, Parsi dan Turki  yang mewakili dunia Islam. Sedang India, China, Jepang dan Nusantara mewakili jalan sutera.
 Begitu besar pengaruhnya kepada tempat tempat  kebudayaan tinggi tersebut – Terutama pada masa makin terpuruknya sistim feodal yang masih melekat erat didunia islan disana, memudahkan semakin maraknya korupsi dan nepotisme untuk membeli mata dagangan hasil industry Europa zaman pertengahan, sampai sekarang.  Terutama kain wool khusus untuk baju kebesaran para pangeran dan raja raja, hasil mesin tenun kain linen  dan kapas berserat pajang dan campurannya untuk sandang harian dari putra puteri bangsawan sampai kawula biasa, alat dapur dari besi tuang, dan senjata api. Kaum  feodal islam mendadak saja menuntut setoran yang jauh lebih banyak dari hasil pertanian para kawula-taninya. Karena hanya dari sektor pertanian ini existensi kaum feodal-nya bertumpu. Pelaksanaan perdagangan tidak disemua wilayahnya,  lebih banyak bocornya sebagai baksys, ke pejabat setempat.  Memicu maraknya bakshis alias suap dimana patugas kerajaan menjadi raja raja kecil. Korupsi dan nepotisme yang sangat mudah pada sistim feodal.  Karena kekuasaan absolute selama hidup turun temurun. Orang Inggris sejak abad ke 16 telah tahu itu dengan exspresinya : “Power tent to corrupt” Pada saat itu Oliver Cromwel menciptakan antidotenya dengan Konstitusi dan Perwakilan rakyat dan bangsawan, "Magna carta" Sedangkan  Pasulullah Muhammad saw sudah mengisyaratkan dengan teladan, puluhan abad sebelumnya, malah tidak ada perhatian kesana.   Ya karena feodalisme itu dasarnya adalah dimensi  jiwa pemimpin yang sangat egosentris, jadi mudah sekali jadi sarana KolusiKorupsiNepotisme. 
Sedangkan demokrasi memerlukan dimensi jiwa yang sudah matang bisa meluas ke bangunan masyarakat yang lebih besar, misalnya bangsa , Negara  dan ajaran islam, nama gampangnya toleransi dan kesabaran inilah yang sudah tersurat pada ego Rasulullah saw, tapi yang tersirat dalam qolbunya adalah dimensi jiwa sudah meluas kedalam semua manusia, alam raya, tak terukur keluasannya   .                                                      Ya sebab ini, maka sampai  limabelas-duapuluh tahun yang lalu, para Presiden dunia islam malah bertahan jadi Despot dan tyran seumur hidup dan ada yang menjadi raja-diraja terusir dari negerinya, oleh perjuangan para Ulama Islam. Atau kebanyakan jatuh bangunnya para Diktator ini oleh intervensi Negara industry yang berubah jadi  Negara adhidaya demi penguasaan minyak mentah yang semakin langka.
Maka tidak heran semenjak Rasulullah Muhammad SAW, memberi isjarat, keluar menjauhi feodalisme dimensi jiwa yang masih sempit – Amirul mukminin dengan dimensi jiwa yang jauh lebih luas mencakup masyarakatnya, yang dengan  sengaja diabaikan teladan berdemokrasi ini. Sudah lima belas abad diabaikan oleh para Ulama dan pemimpin kaum muslimin. Disamping itu  di zaman modern ini ada tiga sultan-raja diraja Negara muslim dimakzulkan hanya dari anjuran keras kaum ulamanya. Jadi Republik dan mayoritas penduduknya islam, yaitu Turki, Mesir dan Iran , kejadian ini tidak mengesankan rakyat muslim dimana mana, toh soal ekonomi sudah mendunia ketergantungannya. Toh yang mati di terowongannya yang macet hasil ulah satu pangeran, bukan mereka, tapi bangsa lain. Di wilayah islam yang lain, para ulamanya menganggap kaum petani suku setempat, yang sudah muslim masih menggendong kepercayaan lama, sincretik dengan Islamnya, mereka ini kaum tani penyewa tanah, ditinggalkan terpisah dari  percaturan politik, ekonomi, dan persaudaraan kaum muslimin. Menjadikan ganjelan yang sangat besar tanpa disadari sampai sekarang, sehingga Pemimpin dengan sebutan Presiden (dengan dimensi jiwa sesempit egonya feodal) dari militer progressive maupun dari Ikhwan gagal total mengemban amanah demokrasi, mereka masih mengandalkan takhayul karena peran quasi feodal sudah tidak bisa diharap lagi, mereka  sesama islam yang harus dilayani oleh mereka yang sudah memiliki dimensi jiwa yang mencakup wawasan yang lebih luas misalnya ekonomi, nasionalisme.  Lho kok aneh. Kacederungan tidak peka pada kesengsaraan saudara senegaranya secara ekonomi, yang terbalakang terjadi dimana mana  kegiatan bukan di bidang pertanian saja.      Padahal semboyannya Allahu gayatuna, Al Rasul qudwatuna, Al Qur’an dusturuna, Al jihad sabiluna, Syahidfisabilillah asma samanina – sangat menggetarkan jiwa.-  di google dengan kata kunci Mesir. 
Penyimpangan praktek ekonomi yang ditentang islam, dimulai dari riba, ihtikar, perbudakan, dilanggar dalam skala dunia dengan cara rekayasa keungan yang sangat canggih - Sedang jiwa pemuka islam masih berkutat dalam dimensi jiwa feodal, tuntutan zaman mengharuskan islam menyatukan manusia  sedunia  dengan ekonomi islami tanpa mengecoh sesama, tanpa mendomisasi sesama, bukan retorika lagi, tapi berdaya dan kerja sehingga win-win solution dalam dagang, dalam jaringan ekonomi dunia yang adil. cara yang dianjurkan islam bisa dilaksanakan, diseluruh dunia. bukan sekedar permainan kata oleh para da'i. 
Sesudah Cromwel, sesudah revolusi Perancis, perjuangan melawan watak dasar feodalisme yaitu kekuasaan absolute dari satu dimensi jiwa sesempit ego itu, terhadap rakyat satu wilayah, yang sudah tebukti jadi sarang KolusiKorupsiNepotisme – sudah dilingkupi oleh persoalan yang jauh lebih besar – existensi manusia seluruh dunia, yang hanya bisa ditampung oleh dimensi jiwa yang jauh lebih luas. Ini Tantantang zaman. kaum muslimin dari berkutat di dimensi jiwa yang egois -dasar dari feodalsme, lagsung jadi humanis, yang hanya bisa tumbuh di dimensi jiwa yang sangat luas, demi menyelamatkan dunia. Baik dengan jalan adhikodrati ( mungkin dari persaudaraan ma'iyah yang dasuh oleh cak Nun bisa ngerti bahwa ini adalah tugasnya, maupun dengan jalan duniawi dengan merelakan dunia sebagai sodakoh, dunia ekonomi dan ilmu pengetahuan, menengok kembali dimensi jiwa, sampaikah kepada aktip membersihkan sampah plastik, sampah politik, sabar dan simpatik -  sudah ada relnya kesana, rakhmatan lil alamin - bukan hanya sekedar memamerkan jubah dan hujjah. Ikut aktip milih presiden yang bukan dinasti guritanya George Adhitjondro alm dan kroninya. Bersihkan muka tebal. pengisi kantong tebal, yang ditongkrongkan di DPR RI                                                                             Bagi kaum  muslimin dan para ulama, masih ada kesempatan mengamalkan teladan Rasulullah bedemokrasi, mengamalkan petunjuk   Al Qur'an dengan surah surah yang  dibuka sesudah Basmallah ditujukan dengan kata “Bagi semua manusia” –                    Muslimin dan ulamanya  berkonsentrasi menyelamatkan umat manusia dan alamnya– sesuai dengan “ad dien” yang dicita citakan. Bagaimana tidak? Wong sudah diabaikan saja, selama berabad abad, sedang manusia baik baik sedunia sudah berjuang mati matian melawan tyran politik local maupun internasional yang tergabung dalam Nazi-isme, Kolonalisme, Imperialisme kemudian Neo liberalisme - yaitu tyran ekonomi yang sudah menguasai keuangan dunia, membayar tenaga manusia dengan kertas yang nilainya secara sistimatis diturunkan dengan ihtikar yang mendunia, bukan dari komunisme yang anti Christ saja, atau anti Tuhan saja, menurut propaganda si imperialis dengan neo liberalismenya yang mempertuhan uang US dollar, alih alih menyelamatkan manusia, ,malah menjamin nilai uang kertas si raja tega dengan kekayaan minyaknya, mencopot dan memasang tyran politik disetiap Negara seenaknya udelnya, demi merampas kekayaan alamnya. Mengganti penduduk seluruh Negara dengan orang sesuku  yang sudah berabad abad yang lalu berdiaspora menurut riwayat dongeng kuno, sesempit ini egonya Mr. Donald Trump. Menciptakan off shore banking yang tidak bayar pajak kepada Negara manapun,dia mengeruk kekayaan alamnya dengan semena mena, menghisap kering kehidupan pekerja penerima upah sebagai nafkah hidup super austere life, ini egonya neoliberalis - supaya ndak bankrupt negaranya. ini akibat dia SENDIRI NDAK BAYAR PAJAK. Semua ini sudah ukuran dunia !
Semua tugas kolosal ini  tidak bisa dipungkiri lagi dengan segala dalih dan  hujjah.  Kalok mengemban pendirian ad dien, ya yang disebut diatas itu ya itulah lawannya.                              Bagi mereka yan sudah mengucapkan dengan hatinya kalimah syahadad, insya Allah dunia dan manusia bisa terselamatkan dengan dimensi jiwa yang sesuai luas dan dalamnya dari kaum muslimin dan ulamanya. Kerja.kerja, kerja – belajar, belajar,belajar ilmu duniawi dan ukhrowi. Bukan assesoriesnya saja.                                         Ummatnya sudah lk 23 % penduduk dunia  (tirto co.id. Ahmad Khadafi 26 april 2017) kekayaan ada, ilmu ada, hanya kesadarannya, kekerdilan ego pimpinannya perlu ditinjau. Wong seluruh dunia sudah tahu tingkah polahnya Fahri Hamzah yang menuntut ganti rugi dipecat dari partainya, tapi sampai sekarang masih mewakili rakyat ( rakyat mana)  didului oleh Suryadharna Ali, Aqil Mohtar, Lutfi Hasan Ishaq, Nazaruddin, Anas (Sengkuni) Orbaningrum dan ribuan nama besar pimpinan muslimin yang lain masih anggauta,yang masih bebas malah cengengesan, membela jaring centrang, perusak biota laut kita,  tapi masak semua jatuhnya ke pelimbahan juga ? (pepatah melayu) *)




Kamis, 14 Desember 2017

DANA PEMBAGUNAN DESA, PAK JOKOWI HWERAN

PAK JOKOWI HERAN
DANA DESA TAK JADI NAIK, SEPERTI YANG DIRENCANAKAN PEMERINTAAN PAK PRESIDEN JOKOWI.
Th 2015  - 20,76 tril
Th 2016  - 46,7   tril
Th 2017 -  60      tril
Th 2018 – Tidak jadi 120  triliun, karena kurangnya perbaikan tatalaksana di tingkat realisasinya. (Anggun Situmorang,  merdeka.com. selasa 12 desember 2017)
SAYANG.

KEBERADAAN LURAH DI PULAU JAWA(daur ulang dari posting lama)
Lurah adalah kata dalam bahasa Jawa, kata ini sudah sangat tua yang arti sempitnya Kepala Desa. Suku suku lain di pulau pulau diluar Jawa punya nama sendiri terhadap sosok ini, Wali Nagari di Sumatra Barat, Pembekat di Kalimantan Selatan, Hukm Tua di Sulawasi Utara, Pebekel di Bali, Kuwu di Cirebon , Indramayu pada umumnya pantai Utara Jawa, Lurah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Petinggi di Jawa Timur,  Talibun di Madura. Pada umumnya sebutan kepala Desa semua orang di Indonesia   tahu artinya.
Institusi  Lurah ini sebenarnya menurut sejarahnya sudah sangat tua,  setua  perpindahan  suku suku dari benua Asia tenggara,  dan bukan   hanya meliputi pemerintahan Desa dalan arti administrasi,  yaitu meneruskan kewajiban penduduk desa kepada penguasanya, tapi juga secara sosiolagis adalah tetua desa, adalah tetua kekerabatan desa, adalah tempat mencari perlidungan dikala kesusahan, dan tempat mencari keadilan dan bantuan, tempat  mengadu dari seluruh penduduk desa.  Bahkan tokoh ini diselipkan dalam  legenda pewayangan Jawa yang dicangkok dari legenda Hindu Mahabharata dan Ramayana sebagai tokoh  yang sangat dihormati oleh para Ksatrya, ditokohkan dalam padalangan jawa seagai bathara Ismoyo, kakak dar bhatara Guru - raja dari pantheon para Dewa.   Juga dikenal sebagai pelindng rakyat.  Ditokohkan sebagai Ki Lurah Semar dari desa Karang Tumaritis atau Karang Kadempel, dengan tiga anaknya .mewakili  nasehat kepada rakyatnya  supaya rakyat bercita cita tinggi (Petruk) karena wujud posturnya dalam wayang kulit berbadan tinggi, mewakili ajaran amal makruf nahi mungkar ( Gareng) tubuhnya bagian kiri cacat semua, tokoh ini menghindari semua keburukan, dan bersifat  apa adanya ( Mbilung/  Bagong) tokoh ini dalam citranya di wayang kulit berbicara dengan nada aneh dan sangat sederhana omong apa adanya( infant terrible)  
Mereka dijadikan tokoh punakawan – yaitu pelayan sekaligus pengasuh Ksatria ksatria yang bermoral baik “trahing kusuma  rembesing madhu, tedhake handana warih,  turuning  wong atapa  “brahmana”. artinya- keturunan para dewa yang mengucurkan kebajikan  ke desa  desa ( membangun sistim pengairan) dan brahmana penguasa /ilmu.
Itu stereotype Lurah di Tanan Jawa, yang di idealisasikan, selalu berpihak kepada  rakyat dan menjadi perantara mengasuh para ksatrya dan mendidik para ksatria supaya dekat dengan rakyat.
Seperti yang sudah diketahui, mitologi Bharatayudha dan Ramayana telah dijadikan alat menyiarkan Agama Islam oleh para Waliullah Islam, di Kerajaan Demak Bintoro.   Kekuasaan de facto dan de jure jatuh ketangan penjajah pada akhir Perang Jawa (perang Diponegro)  pada tahun 1830,  Fungsi Lurah masih tetap. Tapi ditekankan kepada penjamin keselamatan rakyat desa menghindari murka kekuasaan Kanjeng Tuan Belanda. (cultuur stelsel ), asal nurut perintah Kanjeng Gupermen, yang dibantu Patih Danurejo-Sekda  pemerintahan Sultan Mataram zaman cultuur stelsel, yang dpakai oleh penjajah sebagai pengawas pelaksanaan tanam paksa,  memicu Perang Jawa,/perang Diponegoro. 
Semuanya masih  sama dengan jaman sebelum penjajahan, umpama Lurah dipilih oleh penduduk desa, untuk selama hidup, semula oleh para pemilik atau penggarap tanah penguasa, yang laki laki atau perempun dewasa, begitu juga kemudian sejak zaman Jepang sampai zaman merdeka Lurah dipilih oleh penduduk dewasa,  penggarap atau pemilik tanah desa, dipilih untuk selamanya, sedikit demi sedikit berganti dengan jangka waktu tertentu.
Dalam hal ini, penulis mengalami jadi penduduk desa Cembor Kacamatan  Pacet kabupaten Mojokekerto, karena tidak nggarap sawah tidak diikutkan  pemilihan lurah. 
Tugas Lurah yang penting  dari zaman dulu sampai sekarang adalah menjadi saksi soal batas pemilikan tanah, dan penentuan pembayaran pajak  oleh petani, jangan sampai keliru menagih pajak pada orang  duafa.
Wibawa Lurah dari segi sosiologis, Lurah selalu menyantuni petani tua dan miskin, disaat habis persediaan pangan, biasanya sampai dua bulan sesudah tanam padi, itu saja. Ditandai dengan rumah yang memakai pendapa ( ruang terbuka persegi dan besar tanpa dinding, tanpa pagar, tanpa pintu  halaman. Sedang di bagian belakang adalah tampat tinggal lurah juga tanpa  pagar dan pintu halaman, bisa dicapai dari mana saja, terutama dapur lurah merupakan rumah tersendiri, yang  bisa dicapai dari mana saja. Perlunya orang yang kekurangan persediaan makanan  selama dua bulan sesudah tanam padi bisa membawa rumput untuk pakan ternak, kayu untuk dapur, ditukar dengan makanan yang sudah dimasak dan sekedar minuman panas, teh atau kopi, di rumah dapur ini.
  Sejak jaman penjajahan Belana - Jepang - Republik,  fungsi Lurah sangat  sentral dalam persoalan Agraria.  Sekarang Lurah jadi satu satunya pemegang catatan mengenai hak milik tanah  mayoritas orang Desa. Dia otoritas paling bawah yang mempunyai kontak langsung dengan  bidang tanah wilayah desanya. Saksi final, dari persoalan tanah di desanya. Termasuk perbatasan dengan tanah Negara, atau tanah  yang digunakan untuk pengairan – saluran primer, sekunder dan tertier, lahan untuk   instalasi pengukur debiet saluran pembagi , batas denga hutan, jalan lori tebu yang relnya biasanya dibongkar selama tidak dipakai.  Lurah adala orang satu satunya yang bisa memilih batas  tanah mana yang bisa diubah ditukangi tanpa ada yang protes. Maka kewenagan inilah yang sangat bernilai mahal kedudukan Lurah. Maka money politik untuk pemilihannya adalah  rahasia umum, setengah terbuka dan sudah tidak dipandang kejahatan oleh rakyat, malah satu berkah. Karena melibatkan "botoh" ( boss perjudian). Mereka juga spekulan tanah. 
Ja   Jangan heran untuk pemilihan apa saja sekarang baik eksekutip maupn legislatip, money politik di desa desa  di pulau Jawa yang saya ketahui, money politik adalah umum, jadi sangat sulit diberantas  menyangkut jumlah yang besar sekali.  Untuk posisi Bupati dan anggauta DPRD, menygkut uang miliaran rupiah. Makanya setiap jabatan di Kabupaten ( Klaten) ada tarifnya. Juga setiap  peraturan Tingkat Kabupaten dan Tingkat Nasional (Patrialis Akbar - Mahkamah Konstitusi yang makan mlyaran uang suap). Di Desa, Desa, money politik sudah dipersiapkan dengan teliti jauh jauh hari sebelum pemilihan hari H untuk jabatan apa saja. malah melibatkan para dukun dan adanya pulung ( tanda gaib berupa kayak lampu yang temaram, terbang rendah diatas pepohonan, berwarna kuning kebiruan, hinggap dipepohonan halaman atau atap rumah calon yang jadi)*
Itu legenda, kenyatannya memang banyak sekali pihak yang berkepentingan di desa desa, untuk menjadikan resources alami terutama tanah desa sebagai sasaran mencari keuntungan.(sedang tanah gersang, bukit gundul, pantai sedimentasi lumpur saja masih ada harganya untuk tanah urug atau dasar pulau buatan, qurray batuan cor beton atau tempat menimbun ).  Apa lagi di era orde Jendral Suharto, dwifungsi sampai tingkat Kebupaten, bahkan yang lebih tinggi, dibantu pejabat militer territorial sampai ke tingkat bintara bina desa (BABINSA) ikut menjadi factor utama penentu apapun yang berbau biaya project Pemerintah atau swasta dan politik, dengan reputasi sentralnya zaman pembersihan PKI th 1965. Merupakan sumber  trauma dari warga desa desa,  penderita lumpuh katatonik mental, terutama di wilayah padat penduduk dan dekat dengan perkebunan bekas milik belanda dimanapun, yang pada masa orde baru jauh bertambah luas dengan HGU kepada investor kroni sang Jendral (yang sangat kolokan kepada peguasa lokal karena kedekatannya dengan_Pak Harto alm.) tebu kelapa sawit dan pertambangan. Sampai sekarang, para profiteers itu masih sangat dominan peranannya di Desa Desa, tapi masih ragu, tidak yakin apa the silent majority di desa desa masih lumpuh katatonik menghadapi elite captures bentukan orde baru dengan penguasa pendukungnya, sehingga setiap saat bisa lapor dibantu aktifis anti korupsi dan kaum cendekiawan yang kian berani dan kritis. Bila mereka yakin aman seperti zaman orde baru, pasti diatur seperti yang dilakukan oleh Setia Novanto, Formalitas administrasi beres, bahkan tidak ada kerugian  Negara. PNS-nya ya masih tetap inggih sendika dawuh, dan mencari kesempatan, pokoknya upacara dan pakaian seragam masih jalan. Apa tidak terfikir oleh Mendagri, mencalonkan sebagai lurah seorang sarjana pertanian, yang menjelang masa pensiun (tidak sempat korupsi karena idealismenya masih tinggi )atau baru lulus, untuk pilihan lurah mana saja ?                                                                                      Apakah uang pembangunan desa jaman pak Jokowi bisa luput dari situasi tabir kabut hitam ini ?
Mari kita lihat, dari atas kebawah organ organ executive, leegislative dan judicative dan organ territorial militer di negeri kita ini, juga Patai Partainya (65 % dengan kasus TIPIKOR), apakah semua sudah jelas keberpihakannya kepada rakyat, seperti Presidennya ? *)


                                                                                                            




Senin, 11 Desember 2017

TAMBAH MAHAL,,,, BUAH AVOCADO

Apokat, pokat. Saya susah sekaligus gembira, karena sesudah setua ini  sebagai pensiunan duda PNS golongan  IV A tidak mampu membeli buah pokat kualitas bagus dan tua ( artinya sudah koplak). 
tetapi sebagai orang pertanian kawakan ( sbentar lagi saya berhak claim usia saya sudah 80 tahun !),saya gembira, artinya bisa jadi tanaman andalan income mereka, para pelengkap penderita-Petani.
   Syukur,bila advocat kita yang kualitas baik sudah di export, karena sudah beberapa tahun sangat mudah lenyap dari pasar buah, kecuali di toko toko yang wah, skilo bisa RP.30 000. Sepeti buah manggis, hilang saja dari pasaran umum.
sudah waktunya tanaman buah ini disambung/ metoda grafting- sambung kopi/sambung celah. kebetulan menurut pengalaman saya yang pernah bekerja di kebun kopi selama tujuh tahun, dengan batang bawah batang bibit apokat apa saja, dengan syarat disemai dengan bagian rata dari bijinya diletakkan seperti duduk dibawah di tutup tanah sedikit, bila ditanam di kantong plastik malah diletakkan saja, sehingga selang beberapa hari sampai dua minggu tumbuh batang semaiannya tanpa membawa keping dicotyle keatas, seperti jarum dengan daun kecil. Bila bijinya yang kita semai besar, batang yang baru tumbuh ini bisa berdiameter kira kira  6 mm di 10 cm diatas hipocotyl yang duduk di tanah. Ndak usah ditunggu lama lama, segera dibagian dekat dengan hipocotyl (batang yang  dekat dengan tanah), sudah berdiameter 10 mm - cukup untuk dibuat celah ditengahnya sebab belum berempulur, terus disambungkan dengan celah, taji dari apokat pohon yang terbaik, selang lima hari akan ternyata batang atas yang dari pucuk cabang yang pernah berbunga, nampak masih segar, tandanya hidup - bakalnya nanti sebagai pohon apokat yang cepat berbuah dan kualitasnya baik.  Bila belum bisa grafting/sambung celah/sambung kopi - baca di blog ini metoda langkah langkah meyambung/grafting - dengan alat alatnya, termasuk artikel terfavorit bagi pembaca blog ini, karena memang blog ini ya itulah maksudnya, karena sekolah saya gratis lho, langsung dari I.V. Michurin !! ( buku karangannya dalam bahasa Rusia) Di kebun kopi. tempat saya kerja, saya ajari anak SD klas 5 -6 nyambung kopi, okulasi lamtoro, rata rata 95 % hidup dengan kapasitas diatas seratus pohon bibit sehari ! menggunakan alat buatan sendiri.
Sebaiknya ditananh yang tidak sangat berlempung, tanah yang subur dan porositasnya baik. Akan segera berbunga, cocok untuk investasi kebun kecil, atau halaman karena pohon apokatnya bakal pendek cepat berbuah sehingga kami masih kebagian. Harus dari kecil cukup matahari.  AVOCADO (Persea americana L) dalam bahasa Indonesia pokat, familia Lauraceae. Buah ini berasal dari Amerika Selatan tropic paling banyak di Mexico, Columbia, kepulauan Caribia dan lain Amerika Latin yang beriklim tropis. Karena asal buah ini dari sana, maka buah ini dijadikan makanan, sebagai salad dengan sayuran dan buah-buahan yang lain, teman makan ikan, udang maupun daging, tidak asing dengan bumbu asin, asam manis, maupun campuran minunan yang umumnya manis. disini, Daya gunanya hampir sama dengan penggunaan kelapa dalam memberikan sumbangan gizi  terutama lemak nabati, hanya Avogado atau alpukat atau pokat ini disajikan masak alami, atau dipanaskan sedikit, atau tidak pernah dipanaskan, langsung dimakan dalam kedaan masak, mentahnya rasanya pahit, bila dipanasi artinya direbus atau digoreng rasanya berubah menjadi pahit juga. Buah ini dianjurkan untuk penderita diabetic karena gulanya hanya 0.66 persen, dianjurkan untuk mengurangi cholesterol jahat (HDL) karena lemaknya adalah mono-unsaturated fat (LDL). Mengikat radikal bebas, mengandung serat yang cukup (silahkan baca di Wikipedia). Di Amerika Serikat, Avocado jadi buah yang digemari sebagai salad, paste, juice dengan berbagai rasa dan ditanam di California, Florida, sampai ke  Texas karena harganya sangat menjanjikan.
  Menurut Wikipedia yang saya baca, import dari Mexico th 2005/2006 sampai mencapai 130 000 ton, setelah NAFTA diratifikasi tahun 1994, yang pada prakteknya ditaati dengan alot. Dari sumber yang sama,  dengan  NAFTA (North American Free Trade  Agreement), Mexico menginginkan lebih bebas mengeksport avocado nya ke US  disambut dengan keengganan yang dicari-cari oleh fihak AS dengan alasan import  ini bisa membawa bibit hama lalat buah (fruit fly -Dacus spp ?) Pemerintah Mexico sampai mau membeayai petugas dari USDA untuk mengadakan inspeksi di Mexico untuk tujuan ini. USA masih alot, lantas janji hanya mengexport ke Negara Bagian  di Timur Laut saja dan pada musim dingin sehingga sisa sisa fruit fly/lalat buah  mati kalaupun ada, e..e masih masih enggan juga, setelah diancam dihambat export jagungnya ke Mexico, Chile dan Amerika Latin yang berkepentingan, baru si Paman Sam dengan berat membeli avocado dari Amerika Selatan, exporter terbesar adalah Mexico dan Chile.
   E..e.. lha di sini malah dengan gampangnya import jeruk dari Pakistan yang insektisida Chlorinated hydrocarbon (bangsanya DDT) pun masih dipakai, pokoknya importirnya dapat harga murah. Dari daftar produksi buah avocado tahun terakhir (kok ada ya data macam ini ) juga dari sumber yang sama sebagai berikut:
-Mexico 1.040.390 Tm ( ton metric ?)
-Indonesia 263.572 ton
-USA 214.500 ton
-Columbia 205.811 ton
-Brazil 175 000 ton
-Chile 163 000 ton
-Dominica Rep. 140.000 ton
-Peru 102 000 ton
-China  85 000 ton
-Ethiopia 81 000 ton
 Saya tersanjung sekaligus curiga, Indonesia kok nomer dua terbesar sebagai produsen Avocado?, biasanya  untuk negeri kita, nomer-nomer urutan teratas ini buat urutan kategori Korupsi, Pemberi suap, birokrasi yang buruk, kematian ibu dan bayi pokoknya yang jelek-jelek.
  Anehnya dalam daftar yang saya kutip dari Wikipedia ini Philipine kok ndak ada,  juga Negara yang sangat maju dalam produksi buah buahan di Asia Tenggara yaitu Thailand juga tidak ada.
Padahal Phillipine dan Indonesia itu iklim dan tanahnya ya sama dan telah ratusan tahun setelah lepas dari penjajahan Spanyol jadi anak buahnya Paman Sam sudah ada dua abad, kok Del Monte tidak membuat perkebunan Avacado disana ya ?
  Padahal menurut Wikipedia perkebunan Avocado di California dekat San Diego cuma 24. 000 Ha, yang di Florida sampai Texas ya lebih kecil. Setelah Phillipine merdeka masa sih tidak tertarik mengexport avocado ? Paling kurang ya melayani export ke Jepang yang lebih dekat, dan budaya makannya sudah sebagian ”Americanized” dan dari dulu akrab dengan rasa hambar.
 Mungkin ditakut-takuti tidak ada kapal yang mau mengangkut, peraturan USDA ketat lha nanti sampai ditempat busuk dll, emang nggak sedang kaya, enggak lagi bokek, si Paman ini ya raja tega pelit dan egois, saya ingin pembaca mencari tahu tentang ini. Bila mengenai angkutan kapal, wong dari kepulauan Antillen, dari Bahama saja, pisang “Gross Michel” pisang “Cavendish” dari perkebunan mereka (Mama Yunai- maksudnya United Fruit Company) bisa diangkut dengan kapal khusus berpendingin  sampai ke pelabuhan pelabuhan di Europa, lha sekarang malah ada super jumbo jet ? Apa mungkin kerkebunan apokat Amerika (PMA) merasa tidak perlu bayar pajak export ke Negara Phillipina sehigga tidak tercatat volumenya, kayak export bijih emas dan uraniun keta dari Papua oleh Freeport ?
  Malah buah Kiwi dari New Zealand yang di sodor-sodorkan sebagai buah yang mengimbangi kemewahan salad di dalam Intercontinental flight Super Air Liner.
Ah, kok ngurusi orang lain, lha kita ini lho, wong produsen Avocado, Alpukat, Pokat, nomer dua (nurut daftar di Wikipedia) kok cuma begini  saja. Menggunakan Alpukat dalam diet sehari hari ya tidak, memasukkan dalan komponen rujak ya tidak, menjual es Alpukat ya kalah dengan es Degan yang dimana-mana sepanjang tahun, apalagi memasukkan dalam ingredient sayur lodeh kayaknya kok enggak.
  Seingat saya, selama ini mulai tahun 1945 puncak kemiskinan setelah dijajah Jepang, Alpukat tidak dikenal di pasar-pasar kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, akan tetapi pasar-pasar  kota kecil dekat perkebunan perkebunan kopi Kakao dan Karet mungkin ada, penangkaran dari biji tanaman milik Belanda tuan-tuan Kebun, orang sana cenderung tidak suka Alpukat karena mungkin mereka biasa dengan buah yang rasanya manis atau asam atau buah yang dijadikan sayur, sedang Alpukat  hambar atau gurih saja, tidak bisa disayur.
  Perkembang-biakaannya sebatas ditanam dari biji, jadi berbuahnya luaama..., lagi pula jaman itu transportasi sulit sekali, jarak 50 km atau 60 km saja tidak terjangkau oleh petani untuk menjual buah-buahan, apalagi buah yang diragukan penggemarnya seperti Alpukat.
   Lain dari jeruk  Mangga, Rambutan, Pisang, Salak, Durian yang makin hari makin  banyak  kultivar yang trendy, diperbanyak dengan fotocopy, artinya ya dicangkok, ya di okulasi atau disambung, nurut aturan budidaya tanaman yang seharusnya, sejak zaman Belanda.
   Sebenarnya perkembang biakan tidak dari biji ini disamping individu generasi  berikutnya adalah “clone” dari induknya ( photocopy) juga memperpendek penantian  waktu pembuahan.
Sel-sel meristematik dipucuk batang dan cabang membelah dan membelah diri  menurut azas sel yang membelah memberikan separo belahan dari setiap  chromosome yang ada, maksudnya dari 2n menjadi 2n juga, merupakan pembelahan  sel secara vegetatip.
Tumbuhan meninggi membesar berkat pembelahan sel seperti ini, artinya  tumbuh secara vegetatip.
Untuk tanaman Alpukat dari biji, mulai biji disemai sampai berbunga memerlukan pertumbuhan vegetatip selama empat lima tahun atau lebih, bila dihitung berapa kali sel-sel pucuk ini membelah diri secara vegetatip, bisa juta-juta kali.
  Hukum alam ini merupakan penambahan kuantita, seperti kita menumpuk batu. Pada suatu saat batu-batu itu begitu banyak, begitu tinggi sehingga kita menamakan bukit, berubah dari kuantita menjadi kualita yang baru. Ini hukum alam yang universal.
  Seperti halnya kita memanasi air  sepuluh, limapuluh, sampai sembilan puluh derajad  Celsius, masih berupa air, akan tetapi sampai 100 derajad berubah kualitasnya samasekali berubah menjadi uap air. Artinya kauntita panas sampai 100  derajad Celcius secara mendadak kualitas air berubah mendadak -menjadi uap air. Kuantita panas tertentu merubah air menjadi uap  air , suatu kualita air yang baru.
Begitu pula pembelahan sel-sel meristematik pucuk batang maupun cabang, setela sekian juta-juta kali membelah kuantitatip, sel-sel akan mampu berubah secara kualitatip, jadi pembelahan reduksi – membentuk bakal biji – membelah secara reduksi  dari '2n'  chromosome menjadi 'n' chromosome, artinya dikala membelah jumlah  chromosomnya dibagi dua, dari '2n' jadi 'n' chromosome. Untuk mengadakan persarian dengan bunganya.
Setelah pucuk batang atau cabang ini mampu berubah cara membelah dirinya dari '2n' menjadi sel generatip dengan 'n' chromosom, selamanya pucuk batang atau cabang itu mampu membuat sel generatip alias membentuk biji, buah dan bunga yang artinys organ generatip, tanpa bisa mundur  lagi, melainkan mengulang cyclus lewat biji.
Hukum alam yang berlaku universal ini sayangnya tidak pernah ditegaskan di buku buku Pertanian.
Dengan memilih cabang atau batang di pucuk-pucuk  yang pernah berbuah untuk diambil sebagai mata tunas atau entrys untuk di okulasi atau untuk disambungkan, pasti lebih cepat berbuah atau segera berbuah setelah pohon sambungan itu cukup kuat mencari hara tanah. Sayangnya watak yang universal ini tidak pernah ditegaskan oleh ahli petainan kita yang belajar dari Prof Ochse papi dan Ochse sinyo-nya atau dari Alm.Slamet Suseno yang suka nulis perkara buah  buahan.                                                                                     Sebaliknya bila mata tunas yang kita pilih untuk diokulasikan atau cabang untuk disambungkan dari cabang air yang tumbuh dari bawah ya harus menanti lebih lama untuk berbuah, tergantung kapan tunas ini atau cabang air ini dibentuk oleh pohon induknya, bila dibentuk pada waktu umur setahun ya harus menunggu sampai empat tahun  sambungan atau okulasi itu berbuah, begitu juga bila mata tunas terbentuk pada saat berumur tiga tahun, tinggal menanti dua tiga tahun lagi, bagitu teorinya, Makanya bila kita sambungkan cabang dengan beberapa mata tunas yang di pucuk tanaman yang pernah berbuah akan jadi tanaman pot yang bisa segera berbuah, itulah pentingnya upaya nyambung tanaman (grafting) dan (occulasi menempel mata tunas).                                                          Menanam tanaman bisa diremajakan dengan menumbuhkan tunas yang dibawah, alias dipotong/ ditebang, ditumbuhkan tunasnya, tidak perlu ditanam lagi dari biji. (Jangan pernah mencoba meremajakan pohon Jati –Tectona grandis L- sebab pepatah Jawa mengatakan tunggak jarak mrajak tungggak jati mati, memang benar).
Perubahan dari kemampuan sel membelah vegetatip ke kemampuan pembelahan generatip bisa tergantung dari factor factor yang harus ada, mulai dari saat pertama tumbuh dari biji.
Ini merupakan pengetahuan yang dicatat untuk setiap tanaman berlainan. Mungkin temperatur yang sangat rendah untuk beberapa saat, mungkin panjang siang hari yamg lebih dari 12 jam, tidak heran bila sementara tanaman sub tropic tidak berbuah bila ditanam di wilayah tropic. Tapi hal ini tidak menyangkut avocado di wilayah kita yang sesama wilayah tropic dengan wilayah asal Avocado.
   Tinggal apakah tanaman budidaya Avocado masih bisa diperluas pasarnya, tanpa menjadi terlalu murah,  mestinya bila akan dibudidayakan ya harus cepat berbuah, jadi ya carilah bahan mata tunas atau ranting dari pohon yang unggul dan pilih cabang atau mata tunas  dicabang yang pernah berbuah. Sambungan celah cara menyambung kopi bisa dikerjakan dengan batang bawah tunas biji apokat yang baru tumbuh asal diameter pangkalnya berhimpit pada lembaga biji yang ukurannya sebesar kepalan telapak bayi, tunasnya tidak lebih kecil dari  kelingking.
   Betapa inginnya saya agar lebih banyak dan makin lebih banyak mereka yang langsung berurusan dengan Desa dan tanaman,  bisa mengokulasi tanaman dan menyambung tanaman, sesungguhnya  menggunakan semua kebaikan hibridisasi vegetative,tidak bisa perkirakan kecuali sesudah dicoba. (*)                                                                                                                                                                                                                                                                            

 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More