Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

INDONESIA PUSAKA TANAH AIR KITA

Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia tempatku mengabdikan ilmuku, tempat berlindung di hari Tua, Sampai akhir menutup mata

This is default featured post 2 title

My Family, keluargaku bersama mengarungi samudra kehidupan

This is default featured post 3 title

Bersama cucu di Bogor, santai dulu refreshing mind

This is default featured post 4 title

Olah raga Yoga baik untuk mind body and soul

This is default featured post 5 title

Tanah Air Kita Bangsa Indonesia yang hidup di khatulistiwa ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus senantiasa kita lestarikan

This is default featured post 3 title

Cucu-cucuku, menantu-menantu dan anakku yang ragil

This is default featured post 3 title

Jenis tanaman apa saja bisa membuat mata, hati dan pikiran kita sejuk

Kamis, 26 Desember 2019

dari face book:WATAI KSATRIA PERWIRO


Top of Form
Bottom of Form





Permintaan Menjadi Rakan
Hary Prajitno adalah rakan bersama.
Munawar Fickar adalah rakan bersama.
Bahasa Melayu · Bahasa Indonesia · Basa Jawa · English (US) · Español
Privasi · Terma · Pengiklanan · Pilihan Iklan · Kuki · 
Facebook © 2019



WATAK KSATRYA , WATAK PERWIRA DALAM BUDAYA JAWA YANG DIINJEKSIKAN OLEH PARA WALI ISLAM.
Sungguh sulit untuk menjelaskan keunggulan ajaran islam dari agama lain, bagi para wali islam di pulau jawa pada abad ke 12. Agama Hindu dan agama Budha sudah berurat berakar di pulau Jawa berabad abad sebelumnya. yang sudah memiliki code etika hidup bagi kaum atas, mirip dengan ”Busido”kaum bangsawan dari budaya Jepang, “noblesse oblique” dari kaum bangsawan Europa..... Bagi umat Hindu –agama Budha- di pulau Jawa- etika moralnya dujadikan satu menjadi Hindu Jawa, atau Hindu Budha, yang masih sama code etiknya.... tertera dalam epos mengenai “darma” kitab Mahabhata karangan kolektif para Brahmana Rsi India yang dipersonifikasikan jadi Maharsi Krisnadwipayana Wedhawiyasa untuk agama Hindu, sudah dianggap wedda ke lima, dan kitab Sutasoma, sebagai salah satu kitab untuk contoh moral ideal agama budha, karangan Mpu Prapanca , dari Majapahit abad ke 13/14, dimana sang Sutasoma mengorbankan dirinya untuk mengganti anak harimau yang mau dimakan oleh induknya karena lapar.. Kitab Sutasoma ini cerita pendidikan dalam rangka peghyatan agama Hindu jawa, gabungan antara ajaran Hindu dan Budha...... tanpa mengurangi atau mencampur perintah dan pantangan masing masing agama. Mereka juga taklid kepada Ida Sang Hyang Widiwasa. Tuhan yang maha esa dari kepercayaan agama samawi.
Pegangan moral sudah diselesiakan oleh penyebar agama islam yang pertama abad ke 12, bukan dengan sinkretisme atau doktrin tetapi dengan watak manusia, sebagai mahluk yang bisa berfikir, membedakan baik dan buruk. Begitu juga adanya patung dewa, dewi yang ada di candi candi Hindu maupun patung Budha dalam segala sikap mudra, adalah semacam rambu pembantu untuk konsentrasasi meditasi pengikutnya....... benda benda ini dhormati sebagai lambang pusat konsentrasi meditasi bersama mereka...... bukan sebagai entitas adhkodrati yang nyata dan dipuja. Itu dasar para pemeluk Hinduisme dan Budhisme yang para muslim tidak mempersoalkan karena dengan jalan lain kaum musim ini mampu menunjukkan tujuan utama dari bathin mahluk manusia lebih rasional, ....... bakal disiarkan dengan laku atau perbuatan yang dianggap oleh semua agama memang ideal, pada suasana yang istilah sekarang kondusif, secara individual atau berkelompok, lewat perolehan nafkah yang lebih baik, adil dan lebih terjamin, waktu penen raya sawah tambak dari rawa. milik kelompok mereka, di bekas rawa rawa, yang diterlantarkan oleh Kekuasaan Majapahit.
Kepada laum bawah. Para waysia sudra dan pariah, ditawarkan akan mendapat nafkah hasil kerja mereka sendiri yang diakui sebagai rahmad Allah. Karena kaum waysia dan sudra apalagi pariah, dalam kenyataan mereka hanya buruh pekerja kasar, membantu bercocok tanam padi.....
Kepada ketiga kaum bawah ini, terutama kalangan mudanya, ditawarkan pelajaran silat mengerahkan tenaga “qi”, ilmu membaca dan menulus huruf Arab,, huruf pegon ( arab gundil-tanpa tanda vokal) dan berhitung, juga membaca dan menulis huruf Palawa, hurufnya kitab Wedda...... yang dalam ajaran Hindu kala itu sangat dilarang, dosa besar bagi kaum bawah untuk mempelajarinya, diancam hukuman berat. Sedangkan pada kaum muda ilmu silat sangat membantu kekuatan fisik kesehatan juwa raga dan mental bukan saja untuk jadi prajurit tapi untuk kerja fisik. Kekuatan dan daya tahan waktu bekerja membangun saluran air pengisi dan pematus dirawa rawa. Watak yang sangat dihormati oleh masyarakat Hindu Jawa adalah watak para ksatra yang “prawiro” – dalam bahasa jawa mempunyai muansa lain dari “PERWIRA” dalam bahasa Melayu maupun bahasa Indonesia moderen.
Dalam bahasa jawa, PERWIRA, lebih cenderung menjadi watak ideal seorang yang berjiwa: berani, pantang menyerah, pandai dan cerdik, sangat menjaga kehormatan. Menghindari watak selingkuh, bermuka dua, lebh menghargai kepiawian menolong yang mebutuhkan dari mengalahkan musuh. Lain dengan arti kata “perwira” basa Melayu dan bahasa Indonesia, yang menggunakan dalam derajad ketentaraan.
Semua ilmu bercocok tanam di sawah berpengairan berundak/berteras d lereng gunung diatur oleh para Brahmana dan ksatrya yang memiliki hak atas sawah dari Raja. Kaum waysia yang lolos bisa menguasai sawah agak lebar bisa apabila permohonannya diizinkan untuk membuka sawah sendiri di tepian sungai yang landai dan dangkal di lembah lembah yang jauh dari hunian, dinamakan tanah yasan. Semua sawah dari aliran sungai yang sudah masuk dalam catatan kerajaan adalah milik raja......... dan para pembantunya, Brahmana di pura pura penting...dan ksatria pembela Negara.... Sedang penggarap lahan itu adalah kaum waysia, kaum sudra dan kaum pariah menurut aturan saat itu, kecuali dilokasi yang sangat jauh.
Semua organisasi pertanian padi dibawah peraturan organisasi Subak sperti di Bali sekarang anggaurtanya terdiri dari penguasa tanah, sedang kaum waysia penggarap, diatur dengan awig awig yang dikuasakan pada Pura, yang anggauta dan pemukanya hanya komunitas abdi Raja dan kaum atas..Kaum bawah tidak diikutkan dalan proses organisasatoris produksi padi di sawah yang berpengiran berundak/berteras ini. Di Bali sekarang semua pemilik maupun penggarap, masuk dalam rapat perkumpulan subak, dan semua kasta boleh jadi aggauta.
Sebaliknya semua sawah yang dicetak bersama dengan pemuda pemudi golongan bawah yang bergabung dengan upaya pawa Wali islam....... diberi hak untuk nenikmatinya sebagai murid para wali islam, yang telah menjadi mu’alaf. Dengan demkian, para murid pemuda pemudi dari kaum bawah, merasa ada peluang untuk memiliki sumber nafkah, oleh kemurahan para Gurunya. Ternyata para murid angkatan pertama ini telah dipilih dan diangkat derajadnya menjadi ksatrya versi para wali, untuk pelaksanaan syi’ar agama islam selanjutnya. Para murid dari wali islam yang membuka sawah dari rawa rawa di Lamongan, atau dulu namanya Pamotan, dididik bermentalitas para ksatryia seperti setiap orang hindu, dari epos Mahabharata – kisah Iindia mengenai watak ksatrya dari para Pendawa, melawan saudara sepupunya para kurawa yang berjumlah seratus, yang meninggalkan watak ksatrya..
Epos Mahabharata ditetapkan oleh para wali islam pertama untuk ikut mencetak mental dan moral ksatrya mu’alafnya yang asalnya dari pemuda waysia, pemuda sudra dan pemuda kaum pariah. Sementara gadis gadis yang mau jadi mu’alaf, yang ditemukan dalam keadaan terlunta lunta, dididik untuk bekerja manghasikan tenun membatik, mengelola rumah tangga, disamping membaca dan menulis seperti mu’alaf jang lain..... menyamai putri brahmana..
Para wali islam tanah jawa, mengangkat derajad kaum waysia, sudra, pariah yang mau mergotong royong mencetak sawah rawa di Pamotan – kenyataannya mereka bisa secara sukarela bergotong royong demi mendapatkan hak menggarap sampai ke keturunannya. Banyak kaum ksatrya karena jatuh miskin, setelah satu satunya nafkah merupakan sebidang sawah telah dibagikan pada keturunan mereka menjadi terlalu sempit untuk menafkahi kelurganya. . Memerlukan area baru – yang tidak kunjung dibangun oleh kasta atas, karena kekuasaan mereka atas bagian dari panen masih mencukupi dan disibukkan oleh upacara puacara mengerahkan tenaga kaum bawah, dan perang perang kecil.
Lebih baik ikut menjadikan rawa menjadi sawah sawah dengan sistim saluran yang mereka buat bersama, atas petunjuk para wali islam atau muridnya yang mendapat pengetahuan dari Babylonia, dan merka manfaatkan bersama, dengan hak dan kwajiban bersama, kaum muslim dari waysia sudra dan pariah, yang berasal dari wilayah Hindu jawa dan penduduk setempat sekalian ikut bergabung.
Untuk itu sudah disiapkan satu reformasi mental pemilik bersama dari hasil kerja bersama, dengan watak ksatrya jawa: WATAK KSATRYA (SATRIO) DISERTAI WATAK PERWIRA (JAWA: (PRAWIRO)..
Hasil kerja mewujudkan sawah rawa muara sungai Bengawan Solo- wilayah Lamongan sekarang, ternyata bisa merubah mentalitas watak menyerah dari golongan bawah menjadi aktip bertindak dan berfikir bersama tanpa kekangan dari siapapun - berpedoman ajaran islam yang memang egaliter, tanpa kasta. Ini sudah sangat menarik kaum bawah bertransformasi menjadi kaun satrio yang prawiro dalam prilaku bermasyarapkat, tanpa kata yang iindah indah dan menyangkut para dewa dewi kecuali tenaga mereka sendiri mengikutu teknik kerja para guruya ulama para wali Menyerap pengertian yang sangat sederhana dan mudah dicerna yaitu islam. Juga pantang berjudi, melakukan sex diluar aturan agama islam.minum tuak dan minuman kain yang memebokkan, dan madat dan makan daging tanpa dsembilih atas nama Alah, daging babi dan lain peraturan syari’at islam yang mudah dilaksanakan, bahkan kaum muslim di wlayah Pati, jawa tengah dan disekitarya menghormati adat Hindu- seperti hanya menyembelih kebau, karena sapi hewan pujaan orng hindu
Ashadualailahailullahwashaduanamuhamadarasulullah, menurut tulisan huruf Arab yang tidak ada huruf besar ( dalam tulisan huruf Jawa, namanya huruf Murdo) dan digandeng semua sukukata dalam kalimat.
Seklaigus dijelaskan bahwa Allah satu satunya yang ditinggikan. Dan Muhammad adalah utusanNya
Permulaan yang sangat berhasi di Lamongan ( dulu zaman Majapahit namanya Pamotan) . Pembentukan masyarakat muslim yang berwatak sartryo dan perwiro – dan menyembah hanya kepada ALLAH DAN MUHAMMAD ADALAH UTUSANNYA. Sambil sholat lima waktu dengan hanya mengikuti dari wudhlu, niyat dan membaca do’a sholat bahasa Arab, yang tidak perlu diucapkan sendiri melainkan imamnya saja –namanya sholat “rubuh gedang”-hanya mengikuti saja, segampang merobohkan pisang untuk dipetik buahnya. Sholat bersama sama dengan muslim yang sudah hafal do’anya sehingga bisa melakukannya sendiri, waktu solat tidak bersama sama. Sedang watak para seniornya sangat terpuji, terlatih menjadi satrio yang berwatak prawiro........ jadi induksi perbuatan baik, berlaku dengan sendirinya, bersama keyakinan akan ridha dan pertolongan Allah yang sudah marupakan sunnatullah seperti hujan pada musin penghujan.
Maka sudah waktunya ditrunkan dengan cara sorogan makna dari setiap do'a dalan solat menggunakan basa jawa sehingga betul betul jelas bahwa islam adalah tuntunan hidup dan tuntunan mengadapi ajal bagi manula, sehingga watak ksatria yang perwira menjadi bertambah kokok melekat dalam juwanya dan bakal diturunkan ek anak cucunya, Kemudian dengan diam diam keturunan wali islam dan para ,muslim/ menggunakan rawa yang lebih besar di Selatan gunung Muria, dataran dimana air dari lereng timur dan selata gunung Telomoyo Ungaran, lereng Utara dan timur gunung Merbabu, lereng utara pegunungan Kendeng dari Purwodadi, sampai mendekati Pati, air tangkapan hujan dibendung kaki gunung Muria sebelah Selatan, membentuk rawa besar yang potensinya sampai 40 ribu Ha. Pekerjaan raksasa mencetak sawah dari rawa ini menjadi dasar Kasultanan Islam yang pertama di Demak Bntoro th 1475 -1554. Dimulai para mu’alaf dari kaum Hindu jawa dari segala penjuru, dengan pandega masing masing yang sudah digembleng ilmu islam dan sudah menguasai ilmu ksatrya yang berwatak perwira.
Berarti proses pembentukan karakter para mu’alaf dari kasta bawahan di Lamongan dapat diperluas di dengan persawahan rawa yang lebih luas, demi melipat gandakan wilayah penyangga produksi beras, tanpa mengusik wilayah pertanian Majapahit. Wilayah lahan sawah rawa yang merupakn peyangga Kasultana Demak Dintoro mengumpul ditengah rawa besar lamongan dan Demak, yang mampu melayani kebutuhan beras jung jung besar di Pelabuhan dalam, menggunakan perahu datar sepanjang rawa dan setelah di kupas kulitnya dan di bersihkan kulit arinya supaya awet disimpan, dengan perahu di punggah ke jung besar hingga mencapai 200 -300 DWT = sepanjang tahun..di Pamotan sebab "amot' adalah memuat dalam bahasa Jawa. .
Para Wali islam sudah menduga, bersamaan waktu dengan itu kebutuhan export ke China kerubah juga dari rempah rempah untuk diangkut lagi ke Barat lewat jalan sutera, berganti dengan beras dalam jumlah besar, untuk wilaya China sendiri, karena peperangan yang berlangsung lama di daratan China, perang antara raja raja kecil yang akan membentuk kekaisaran china dinasti baru, menyebabkan pertanian padi rusak berturut turut beberapa tahun, dan kelaparan yang luas. Export beras besar besaran dapat dilayani oleh kasultana Demak yang baru berdiri dengan pelabuhan Jepara dan Lasem. Baandfingkan dengan keadaan sekarang 2019 - beras juga aka sangast dibutuhkan di Timut Tengah dan India karena lahan petaniannya sudah rusak dan di India j digerogoti uga oleh pertqambahan penduduk, dan betambahnya lapngan kerja dari electrunika - menganyam logan semikondutor - tapi beras tetap huarus dari sawah. Se3dangkan Indonesia kita sujdah tidak mengexport minyak mentah dan hasil batuan tambagna lagi........ yang "segera" bisa dimanfa'atkan adalah rawa jadi sawah dengan potensi yanfg sangat besar - tentu saja harus ada mekanisasinya - ya cari........... sebab lahan sudah ndak ada lagi di dunia ini, ada tapi dengan lesulitan yang sama dengan kita Brasilia, Venezuela, Bolivia.......... Jadi mau atau tidak investasi dan kerja keras dengan "ilmu tanah" sungguhan atau figurative - sebab para ilmuwan yang mendapat rejeki nomplok dari Pemerintahan Orde Baru yang hasilnya NO:L pasti menulis berbagai alasan ilmiah unyuk menyelamatkan mukanya - Tapi itu gampang diatasi tengan mengamati rawa itu sendiri, apapun yang secara lalami terjadi misalnya keasaman anah, tertimbunnya pirit dan sulfida...... ratusan juataan tahun...... toh sekarang DIATASNYA ADA VEGETASI.......JADI YA IKUTI CARA HIDUP VEGETASI ITU......... YANG DI PADANG PASIR SAJA BISA KOK. iya memang ada ilmu buat menyelamatkan muka... tapi ilmu itu juga bisa meyelamatkan kelangsungan hidup kita, asal mau.......begitulah muda mudi saudara mudaku. Apa yang dikerjakan Pak Jolowi dekarang ?.......MEMBERESKAN IMPOR BBM ....... ITU ADA HUBUNGAN ERAT DENGAN KEBUTUHAN BESAR DEGERA,EXPLOITASI MEKANISASI PEMANFAATAN RAWA !!!!!!! JANGAN SALAH....... BELIAU MENCERMATI -- APA YANG ANDA ATIDAK MELIHAT- MAKANYA JADI PRESIDEN
Dengan besarnya pengaruh Kesultanan Demak, diseluruh pulau Jawa, dan surutnya Majapahit karena pembelian rempah rempah sangat mengecil, diganti dengan kebutuhan akan beras dalam jumlah besar sepanjang tahun. Majapahit sangat menderita, tidak mampu mengumpulkan beras dari wilayahnya yang sangat luas, di lereng lereng gunung yang berjajar dari timur ke barat di pulau jawa dari Banjuwangi sampai ke gunung Gede jawa barat. Tanpa ada transportasi yang memadai, kecuali dipikul atau diangkut di punggung ternak angkut yang di Nusantara biasa , wilayah yang lebih kering di Sulawesi dan NTT, sedang di pulau pulau yang lebih basah dipakai kerbau – yang tidak tahan panas, sebagai hewan rawa, sehingga problim pengangkutan tidak teratasi. Tanpa perang dengan Kesultanan Demak Bintoro – tahun tahun kerajaan Demak berjaya, Majapahit runtuh. Kejayaan Ksultana Demak dari sawah pembukaan rawa besar ini, sangat perpengaruh kepada jumlah mu’alaf yang bermental satrio prawiro, yang laku sebagai pasukan laut Kejrajaan Demak dan Penguasa Wilayah sebagai Pejabat wilayah negara bawahan para Bupati, karena pendai mencatat dan berhitung dengan angka Arab, berasal dari kasta bawah yang sudah muslim, bermental ajaran para wali islam, sebagian menjdai kaum "priyayi" yang bukan dari kasta ksatrya. Pada waktu kesultana Demak mencapai kejayaanya, juga menarik para ulama dari Kekhalifahan Abasiah datang dari Hadramaut...dari Irak yang suni.. abag ke 16 dengan perahu layar dhow mereka, meskipun jumlahnya kecil,........ mreka terkejut bahwa islam di Jawa berpenampilan tidak menurut cara Arab, tapi pergaulan mereka dengan ulama wilayah setenpat baik baik saja,.tanpa menuntut pengakuan kekhilafahnya. kayak sekarang. Mereka mendirikan pondok pesantren sediri terutama di bandar bandar besar dan kota perdagangan yang ramai, mungbkin asal muasaal para habib sekarang. Sebab para ustdznya juga bekerja sebagai pedagang, para muird sudah bisa behitunga angka arab dan membaca...... tinggal neyempurnakan. memperbaiki cara membaca do’a yang benar menurut sastra Arab – tartil, tajwid, nahwu sorof, sastra Arab,...... sebagian kecil kaum muda diberi jalan ikut dhow belajar di Mekah dan Madinah....lama jadi mukimin disana.... menimbulkan riak riak pembaharuan islam, sampai zaman penjajahan Belanda, mqalah digunakan memecah belah antar umat islam, dengan amcaman hukuman berat menubah ajaran Islam.
Perbaikan mengeni cara membaca do’a di sidang solat lum’at di masjid. Bekal mereka ulama baru datang dari tanah suci ini adalah ilmu mebaca al Qur’an, dan Al Hadist, mereka sedikit demi sedikit mengadakan pembaharuan dan menafsir demi mengajarkan islam, tanpa menjamah ilmu hakikat islam dan makrifat islam yang terekandung didalamnya, karena di negara negara islam di Timur tengah telah berabad abad terjadi pemusuhan yang berdarah darah akibat pertentangan pendapat, dari tafsir tafsir, dan Para penguasa Sultan, Khalifah, Para menguasa. Syah berkutat dalam tulisan dan risalah berupa kitab tulisan tangan dibagikan pada para ustadz pendatang dari mukumin di tanah suci untuk disebarkan di tanah airnya yang sangat jauh. Diterima sebagai Pusaka, sehingga bisa mengubah hasil metoda para wali tanah jawa, menjadikan "watak "- kurang penting, digantikan dengan ilmu bahasa Arab yang memang sulit dan indah dengan caranya sendiri. Jadi "watak" yang menjadi andalan utama, dkalangan mereka yang mmpu menjadi murid ilmu Islam. yang belum masak, dalam ilmu hakikat dan ilmu maktifat islam karena disana nyaris dilarang oleh penguasa duniawi, karena dianggap melemahkan kepatuhan, sudah berani membuat pondok ditempat yang terpencil, dan menghasilkanulama setengah matang . yang dengan susah payah sudah dihindari, oleh wali islam tanah jawa dari abad 12, denga ilmu sorogan dicetak jadi satrio yang perwiro plus pesan moral dsri kearifan setempat, sebab menjadi para pelajar ilmu Islam secara formal harus mulai dengan tatabahasa Arab, , dengan tartil, tajwit, nahwu, sorof dan tilawah Al Qur’an dan Al Hadist, membaca risalah dari kitab kitab kuning, mendukung dengan segenap jiwa raga setia pada mereka sang penguasa disana, paling sedikit selama 12 tahun belajar, hingga hampir tara dengan Kiai mustofa Bisri beliau perlu waktu sampai belasan ahun juga, termasuk pelajaran mashab mashab yang juga mengajari ilmu ga’ib, mashab mashab sempalan dari India dan Persi.
Para Sultan, Shaikh, Khalifah, Shah, feodal timur tengah yang merasa sudah cukup kaya untuk mengerahkan pengikut mengincar kekuasaan absolut. dari Negara dan Rakyatnya, dengan hukum yang keras dan cepat menurut adat mereka, dan sampai disiarkan di tempat jauh seperti mashab kecil Ismailliah dari India dengan Pengeran Ali Khan yang tinggal di Holywood dengan bintang film Amerika yang terkenal th 1952 an, Rita Hayword. Soalnya mereka pamer bisa mambukakan pintu sorga.
Kini gaya lain kagi mengerahkan kaum yang rendah nalarnya untuk jihad sampai bunuh diri gara gara kecewa pada aturan duniawi setempat yang fana.*)
Top of Form
Komen
·         Subagyo Kusno Hai Arman. tulisan ini saya rasa sudah teralu panjang buat anda, sangat sulit disingakat karena setiap tahap harus dijelaskan...... mengingat ulama yang ada sekarang sudah sangat sedikit mendapatkan manfaat dari ajaran sorogan para waii, tertarik pada…Lihat Lagi
1
Sunting atau padamkan ini
o    Suka
o     · Balas
o     · 1w
o     · Telah disunting
·         Arman Anwar Menarik tulisanyan bung SUBAGIO.Seingat Saya dulu ketika Kita masih sekamar masiswa di Donskoi MoskowBung SUBAGIO lebih tertarik membaca berdebad dan memahat patung...ngak pernah menulis...sekarang menulis lebih cepat dari berpikir...mengagumkan..Sukses sahabat
Padam atau sorokkan ini
o    Suka
o     · Balas
o     · 1w
o     · Telah disunting

·         Subagyo Kusno sebenarnya semua yang saya tulis suda ada di blog saya mulai th2012. mengenai islam sekarang jadi hangat karena ada pemikirann khikafah ada pemikiran islam nusantara....... yang sebenarnya akarnya sudah ada pada abad ke 12, kami mwndapatkan dari kakek moyang kami. Sedang di Minang sangat ketat dipengaruhi ulama Nuruddin ar Raniri masih ditambah Haji Miskin , Tuanku nan Renceh.abad 17-19, aliran yang sangat keras a'la Wahabi. Sedang kami di jawa sudah dari pertama mendapatkan dari ulama dari Yunnan abad 12 dimana kerajaan Majapahit masih sagat kuat sampai abad ke 14,,, Islam malah bersekutu dengan Majapahit melawan aliran sesat Bhairawa dengan upacara mengorbankan darah.
Sunting atau padamkan ini
o    Suka
o     · Balas
o     · 1w
o     · Telah disunting

Top of Form
Tuliskan komen...
·        

·        

·        

·        

Bottom of Form
Bottom of Form
Sembang


Kamis, 19 Desember 2019

AGRONOMIST BISA MENGERTI MENGAPA APLE DI BATU/MALANG BISA BERBUAH TIDAK TETGANTUNG MUSIM


BAGAIMANA SOSOK AGRONOMIST BISA MENGERTI MENGAPAPEL  DI BATU/MALANG BISA BERBUAH TIDAK TERGANTUNG MUSIM,

Kebetulan oleh nasib, seorang agrronoist/ahli pertanian, bisa megerti mengapa apel di Batu/ lereng timur Gunung Panderman, dan dataran tinggi Poncokusmo/Tumpang bisa berbuah, Sedangkan cherry (Prunus avum) di Puncak dan Bogor tidak pernah berbuah.
Apel tumbuhan dengan asal lungkungan sub tropis sama dengan cherry – apel  familia2 tumbuhan khas empat musim mengalami musim gugur dan musim dingin dengan hujan salju yang bertemperatur dingin sampai dibawah nol derajad C. Semua tumbuhan menggugurkan daunnya (kecuali berdaun jarum bangsa Pinus) dan semua bahan penting dari daun  yang akan gugur, protein dan bahan hidup chorohyl  dan banyak enzym selama musim semi dan musim panas, di dedaunan yang hijau telah ditimbun di kulit batang dan cabang atau akar, dedaunan menjadi luning dan merah dari warma anthocyan teringgal didaun yang berguguran.
Tmperatur dingin dibawah nol, perubahan kualitas sinar matahari karena sampai ke permukaan bumi bersudut miring dan lengkung bumi, beda dengan wilawah tropis dimana sinar mahari masuk atmosfer lurus. Kedua beda ini yaitu tempeatur dan kualias sinar matahari merangsang  gugur daun dan pemimbunan makanannya di kulit pepoponan dan semak. Kuncup baru akan tumbuh musim semi nanti, menggunakan ersediaan yang ada, dengan syarat bila alam sudah memperkaya sinar matahari dengan spektrum yang lebih pendek ( merah kuning) dan tamperatur, pada saat kuncup di ranting tanaman / LEMBAGA  yang masih lekat dalam biji bijian mulai menarik air yang mencair dari salju karena panas mataahari, maka jumlah panas dari spektrum sinar panas ( kuing dan merah) menjadi syarat untuk  sel sel pucuk tunas, berubah dari membuat pertumbuhan-membesar, jadi membuat bunga yang berarti membentuk gameet betina dan gameet jantan. Pada tumbuhan pohon perubahan ini perlu waktu beberapa minggu, pada serumtan perlu sampai dua setengah bulan, sampai mekar. Ini mernurut hukum alam atau sukatullah....... paeubaha dari kuantitas ke lualitas sel tepucuk, selalu akan terhadi bia semua syarat dipenuhi.  Tapi sebenarnya, justru saat saat perama kali waktu sel sel paling pucuk, yang hr0nosomnya nasug 2n mendapat rangsang tepmeratur (bisa -5 minus lima derajad C) pada gandum musim dingin yang didapat pada musin gugur- ditebar saat musim gugur habis menyemai tertimbun salju selana 3 bulan) atau plus 4-10 derajad nntuk gandum musim panas) sel sel gerneratip di pucuk koncup sudah cukup untuk berkembangan selanjutnya membelah secara gereratip 2n jagi n)
Apabila syarat lingkngan ini tidak ada atau kacau maka perubahan pertumbuhan mendjadi pembungaan ( perkembangan) tidak akan terjadi.......menjadi organisme tanpa bisa membentuk organ generatip.
Apabia pohon apel daun daunnya di gunduli habis dan cabangnya yang cenderung tumbuh keatas di stuasi iklim tropik dilengkungkan kebawah, setelah dirompes  walaupun  daunnya masih hijau jadi gundul.   Maka akan merangsang penimbunan makanana di kulit cabang (    karena dirudukkan), juga merangsang tunas tunas tidurnya di pagian apikal berubah membentuk sel gameet jantan dan betina jadi bakal  bunga, artinya sel sel  pucuk berubah dari pombelahan vegatative ke pembelahan generative.
Karena segala syaratnya internal dnn external( teperatur dan kujalitas sinar) sudah lengkap.   Ternyata perangsang peluruhan daun dan perundukan cabang di lokasi iklim tropik......nerangsang pembungaan.  Juga kelembaban relatip yang rendah. Makanya di daerah Batu, lereng timur gunung Panderman, lebih baik dari Wilayah Poncokusumo yang lereng barat gunung Bromo. Mestinnya lokasi lereng timur kelembaban reatifvenya  bisa turun karena di daereh bayang bayang hujan, untuk dipilih menanam cherry ( Prunus  avum).
Sesama mahluk hidup, baik flora maupua fauna, yang pertumbuhan sel sel generativenya akan aktip  dirangsang oleh alam linhgkungan hidupnya, artinya temperatur udara, kuantitas dan qualitas sinar, kelembaban relative udara. 
Bila menyangkut gologan fauna diperluas sampai ke kuantitas dan kualitaa makanan  seperti anjing kucing dan babi– binatang piaraan ini cukup makanan  yang bergizi, dan bisa berbiak sembarang waktu dalam  setahun.  Sedang ke kualitas situasi dan kondisi lingkungan.....setiap binatang yang dikandang di kebuh binatang hanya para zoolgist yang memelihara yang tahu, sikon untuk kebutuhan  berbiak. Tanpa pentahuan itu binatang liar di kebun binatang banyak yang tidak mampu  berbiak.  Lingkungan macam apa yang cocok untuk setiap mereka berpasangan untuk berbiak.. Maka si Agrnomist bisa menganalisa , mengapa ikan bandeng (Canos canos sekarang bibitnya(nener) tidak ditangkap dengan susah paya di pantai pantai landai, tapi induk ikan bandeng dirangsang pemasakan telur dan spermuanya dengan hormomone steron ( androsteron dan gynosteron)  mengapa benih udang windu ( Pineaus monodon) yang dulunya harus didapat dari induk bunting sekarang bisa didapat dari induk yang pembentukan ovariumnya bisa dirangsang dengan  teknik ablasi. Jaitu nerusak tangkai mata udang windu betina untuk mengaktivkan ovariumnya membentuk telur, sehigga hanya diperlukan pembesaran udang windu mencapai ukuran induk baru dilakukan ablasi.....  Tidak perlu susah payah mencari induk alami (yang sudah bunting). Tingal dipiara sampai melepaskan telurnya, yang sudah dibuahi. OK udang windu sudah beres.

Lha sekarang ada geger, menteri baru, kerena didesak untuk mendapat devisa cepat, maka mengizinkan export bibit lobster, yang pada zamannya  menteri Ibu Susi Susilowati melarang, karena untuk mendapatkannya bisa merusak lingkungan dan menhabiskan tempayak, dan induknya........... langsung Ibu Susi marah besar.......  DIA BENAR.
Cari nama bukan dengan DENGAN MEMBERI IZIN menjual bibit lobster saja, bidang perikanan masih luas, cukup berfikir kreatip bersama staff ahlinya,  masyarakat, dan rasiolisasi serta coordinasi antar lembaga penelitian. Seperti pemiakan kepiting lumpur....... sedang memelihara dalam keramba saja sulit sekali karena kanibal dan jenis makanannya belum diteliti, lha kok mau piara induk untuk pebiakannya........ kan harus dipiara dulu beru berbiak ? jadi ada dua tahap penelitian.
                    Tapi bagi seorang agronmist dengan aliran Pemikiran  menyatunya   mahluk  hidup dan  lingkungannya bisa tahu ?. Harus ber-imaginasi, mengapa benih lobster ( Panulirus spp) kok sulit di tangkarkan dengan metoda ablasi, seperti udang windu ?
                     Dua macam species ini memang berbeda sangat jauh, dalam bentuk dan cara mencari makan mungkin sama, tapi yang jelas rangka chitin-nya jauh berbeda. Kulit chitin udang windu lebih tipis dan agak transparan, Sedang pada lobster lebih menyerupai kepiting lmpur, kulit chitinnya lebih tebal dan tidak transparan.  Bahwa kepiting lumpur kita, yang mudah kita ketemukan sehari hari dipantai berlumpur, dihutan mangrove.  juga sulit ditangkangkarkan. 
                    Menurut penelitian,  pernah dicoba.
Yang saya tahu, beda antara kepiting dan lobster. Kepiting lebih berani mengexpose dirinya dibawah terik matahari dari lobster.
Teknik ablasi adalah merusak tangkai mata......... alat yang tersensitip terhadap sinar.
Kepiting lumpur, tidak terganggu pembentukan organ generative-nya oleh sinar matahari, sudah  biasa hidup dalam liang lumpur yang dalam mungkin sudah cukup gelap untuk mematangkan ovariumnya. sebaliknya mungkin udang windu organ mata-nya harus dilemahkan untuk pendewasaan ovariumnya, makanya dibutakan dengan ablasi, sudah cukup
Ada percobaan yang memakai teknik ablasi pada lobster..... gagal. Mungkin lobster masih terpengaruh sinar yang lewat chitine diruas ruas badannya yang cukup tipis dan tembus sinar.
Berarti: bahwa fungsi reprodulsi dari binatang laut berkulit chitine hanya  bisa aktip terbentuk dalam gelap, makin ada terang makin sulit terbentuk. Dan ada temperatur air dalam laminasi arus yang lebih dingin dari kutub bumi. ( Tandanya hanya pantai yang menghadap ke selatan dan cukup dalam untuk arus dingin kutub tidak terpaksa menyembul keatas jadi hangat dipemukaan karena dangkal atau terhalang pulau atau benua, misalnya pantai selatan jawa barat, Jawa Tengah yang bertibing curan samapai dalam dasarnya kondsi ini ada di panati Lampung Selatan. Sebaliknya di lingkaran kutub, selt Bering kepitingnya beras nesar rentang kaki kakinya mencapai semeter ( National Geodraphy)
Makaya dengan adanya menteri yang salah tingkah,  mau mengizinkan memjual bibit lobster, sebaiknya percobaan mematangkan ovary betina lobster dan kepiting betina yang cukup besar dengan aguarium diruang gelap 100% (bekerja dengan lampu biru) begitu pula kepiting lumpur tentu saja bersama dengan pejantannya, dIkerjakan lebih dulu. Sebab golongan ini tidak bisa dirangsang dengan steroid seperti biasanya ikan ikan. Begitulah imaginasi dan percobaan yang mahal saling mendukung. Saya sedih penelitian dibidang ini dan bidang lainnya sangat lapar dana, sehingga seorang mahasiswa tugas akhir mengerjakan teknik ablasi pada lobster di Lampung Selatan, manggut manggut memuji Gubernur Zumi Zola karena mungkin mendapat beaya dari Gepernur anakan ini, sebab harga induk lobster yang sampai puluhan ekor, sangat tinggi, dan mengangkutannya sampai ke Lab. harus dalam kondisi sehat dan hidup – apa harus dapat dana dari uang  haram ini ? Dan lagi, pekerjaan penelitian termasuk pekerjaan golongan para Fungsional yang lapar dana, bukan para eselon dari Struktural yang mencengkeram dana, ya  SEDIH DAN maklum *)









:






Rabu, 18 Desember 2019


PERPINDAHAN KESULTANAN BEMAK KE PAJANG DAN  MATARAM ISLAM

Kelompok qureisy, memang elite captures yang masih jahiliah, dari bangsa semenanjung Hejaz, mereka sudah bahagia dengan itu, yang mempunyai harapan tinggi kepada Islam kan quraisy yang berbudi pekerti terpuji,kaum budak dan kaum beduin kayak Bilal dan Abu Dzar.... tapi kan yang sempat jadi pasukan pertahanan padang pasir, menang dimana mana sempat jadi kaya kayak Bilal aspirasinya jadi lain karena harta rampasan ya berpihak kepada komandannya - kebetulan memang sudah biasa dengan aturan sheik dan emir. Sedang di Nusantara kalok para bilal dan abu dzar ditekan trerlalu hebat..... minggat...... bikin sawah baru direreng gunung yang jauh dan tersembunyi dipimpin oleh Kilurah Semarnya...... ini dilanjutkan oleh wali islam tanah jawa abad 12 -13 membengunkan sawah di rawa Pamotan atau Lamongan masih muara bengawan solo......dengan azas gotong royong demokratis...... dari situ mereka membuka rawa yang lebih besar di Demak Bintoro denga kasulanan islam yang Sultannya dipiih dari elite capture, pangeran yang berjasa didukung oleh para wali........... rakyat kuat dan kasultanan jadi lemah karena kalah uang dengan pedagang beras dari china...... Negara tidak bisa mengongkosi maintenance sawah rawa...... pedangang hanya tahu beli beras lantas pergi.......tanpa maintenance terjadi pendangkalan saluran pematus dan pengisi yang tidak berfungfsi....... mestinya demokrasi itu didukung oleh kooperasi yang diselenggarakan para Sultan..... tidak dikerjakan asyik bertengkar...... apakah ajaran khiafah tahu mengenai ini ? Apakah orang Islam pada waktu itu tidak sadar kiai Semar mwereka ndak usah nunggu dipimpin unutk gotong royong kerja...... tapi ya lagi asyik mendjadi ahli ilmu setengah matang - tanpa kerja lebih dihargai -- sedangkan ajaran para waliullah bekerja sambil berfikir - tidak kurang bahan - Hanya 18 tahun kasultanan yang hidupnya dari dagang beras ini exist, selanjutnya pindah ke Pajang, entah ada pendangkalan saluran irigasi rawa kerna abu gung api, atau entah ada wabah anemia karena ada strain baru dari nyamuk Anopeles, atau plasmodium yang ndak takut jadam yang pahit.....atau pedagang china meli beras sendiri dari petani dengan azas ijon, sehungga kesultanan harus bersaing dan kalah harga, nyatanya pindah ke pajang dan Sulytan membuat sistim pengairan dari ubul Cokro, jasi sawah milik Kesurtaman, trus oleh panembahan Senopati dipindah ke Alas mentaok yang mwerupakan kipas lahar purba yand diasliri sungai deras dan dangkal, mudah dibendung unut pengairan Akhirnya maah Ibu Kota mataram pindah ke Pered yang artinya bendung dari bangunan tembok yang air limpahannya mlered kebawah bukan terjun untuk manaikkan permukaan sungai ke saluran pengairan semua mlik Sultan, jadi kasultanan Mataram lebih terjamin keuangannya karena tanah berpengiaran adalah milik kesutanan dan petaninya kawulo yang harus menyewa. , ...... mastinya Sejarawan2 yang menjelaskan........menghubungkan islam dengan watak demokratis, seperti yang dikandung dalam islam dari semula..

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More