Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

INDONESIA PUSAKA TANAH AIR KITA

Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia tempatku mengabdikan ilmuku, tempat berlindung di hari Tua, Sampai akhir menutup mata

This is default featured post 2 title

My Family, keluargaku bersama mengarungi samudra kehidupan

This is default featured post 3 title

Bersama cucu di Bogor, santai dulu refreshing mind

This is default featured post 4 title

Olah raga Yoga baik untuk mind body and soul

This is default featured post 5 title

Tanah Air Kita Bangsa Indonesia yang hidup di khatulistiwa ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus senantiasa kita lestarikan

This is default featured post 3 title

Cucu-cucuku, menantu-menantu dan anakku yang ragil

This is default featured post 3 title

Jenis tanaman apa saja bisa membuat mata, hati dan pikiran kita sejuk

Sabtu, 29 September 2018

CERITA FIKSI 7 - SIAPA YANG HADIR DI PERTEMUAN AKBAR PEMUDA PEMUDI DISEKITAR DANAU BRATANG YANG INDH DI BALI?

CERITA FIKSI  7
SIAPA YANG HADIR DI  PERTEMUAN AKBAR PEMUDA PEMUDI
DISEKITAR DANAU BRATANG YANG INDAH DI BALI ?

Dari cerita fiksi 6 sebelum ini telah diceritakan apa yang akan didapat oleh peserta pemuda pemudi  dari seluruh dunia sesudah satu decade bencana pembekuan mendadak di seluruh wilayah sub tropic. Berkumpul di Bali sekitar  danau Bratang yang indah dan sangat jernih, sebagai pengalaman yang tak terlupakan.
Belum ada cerita bagaimana mereka bisa sampai ke lokasi “Raimona” bahasa Papua artinya pertemuan besar semua suku suku Papua, berpesta dan bersilaturrahmi satu sama lain dilapangan rumput dilembah tengah hutan raya Papua.  
Para harapan bangsa manusia baru ini mengadakan pertemuan,  mengerjakan  diskusi panel yang terbagi banyak sector, dimana para panelisnya adalah ilmuwan senior dan Robot yang terhormat, karena pengabdiannya dalam kehidupan masyarakat manusia baru.
Pada garis besarnya dibagi dua bagian pokok.  Yaitu satu bagian pertama teknologi dan sciences termasuk biologi manusia, dan kedua, bagian humaniora yang akan mampu mengatasi persoalan kemasyarakatan manusia dalam waktu yang akan datang.
Waktu dimana  bencana terjadi, manusia sudah tidak mengenal ”harga”, yang dihayati  hanya “nilai” saja mengenai alam dengan segala karyanya juga karya manusia.

Sedang karya alam adalah sunatullah, yang  sangat penting untuk diketahui bagi manusia, bahkan hewan liarpun tahu sebagian, yang perlu bagi kehidupannya.

Waktu dimana energy merupakan sasaran pokok untuk diraih dari alam raya, sesuai  tujuan pokok manusia baru, yang sudah disadari oleh pemuda dan pemudi generasi manusia baru ini,……… Sebagai mahluk yang sadar akan tugasnya yaitu menjadi manusia yang rakhmatan lil alamin.  Diseluruh Alam ciptaan Allah –
Jadi bukan main main, meskipun mereka semua masih remaja.

Megingat alam dan seluruh kehidupan didalamnya saling berkait dan saling mendukung dengan caranya yang hampir tidak masuk akal manusia zaman sebelumnya. Semua ada dalam keseimbangan alam yang masih kurang disadari oleh kakek moyang pendahulu generasi ini. 
Beda dengan pemuda dan pemudi zaman Kapitalisme yang sudah berlaku sangat lama, ciri kaum muda zaman yang sudah lalu, lebih impulsive dan malah kadang emosional, tapi pemuda pemudi  perintis zaman baru ini jauh lebih rasional dan wataknya rata rata sangat sabar dengan mengandalkan kecerdasan rasionalitasnya, yang ternyata rata rata unggul, rasa keinginan tahunya sangat besar, sangat mengejutkan para seniornya –
Bagi pemuda pemudi Nusantara yang beragama islam, telah menemukan bahwa kalamullah yang langsung berkaitan dengan "kalimah toyibah" yang merupakan inti sari dari ilmu hakikat islam, akan jadi pembimbingnya dalam berinteraksi dengan umat seiman atau umat lain agama, jadi sekian abad bertengkar satu sama lain mati matian sudah terselesaikan. Sedang sunatullah seluruhnya yang tecantum dalam wahyu illahi Al Qur’anul karim adalah pegangan perilaku pribadi. Setiap individu, sunatullah  diperlukakan untuk menjadikan suluh  satu satunya pembimbing.  Sedang al Hadist, adalah bacaan yang sangat bijaksana, dipahami mereka dengan ilmu Hermeneutika – memaknai sesuai dengan kondisi zaman waktu contoh itu diberikan - no problem. Karena pada pokoknya keyakinan ini ditentukan oleh ketercapaian dalam pencarian jiwa masing masing indivdu umat, mereka cenderung untuk sangat sabar dan makruf menghadapinya, kaum ini sangat yakin hubungan selaturahmi antar manusia bisa berguna untuk saling asuh dan saling asah, bukan hanya slogan, tapi jalan hidup muslim. 
Tidak memerlukan perantara lain, kecualai atas kehendakNya. Jadi pengaruh segala hujjah aliran aliran, sempalan sempalan, sudah selesai. Semua sudah pandai bahasa Arab, berkat induksi robot mentornya. Sesederhana itu, tidak perlu orang lain yang manapun.
 
Berkat pertalian/pergaulan mereka dengan para robot mentornya– para robot pendidikan - serupa jeddy pada film fiksi yang ngepop  “Star war” tokoh film fiksi abad 20 -21.

Bagian  science dan teknologi
Sudah jelas bahwa meskipun penduduk dunia sudah susut banyak, lebih dari tiga perempatnya – tapi yang tersisa dalam waktu yang sangat singkat satu decade sudah melahirkan generasi baru – yang sadar bahwa manusia adalah satu. Kok ndelallah, kecerdasan buatan, otak robot sudah tercipta oleh Perusahaan di Amerika Serikat, yang menjadi sangat berpengaruh “The Humanoid Robot Inc.” dengan pendirinya seorang Ahli Mathematic Dr. John Lanning beserta co workernya seorang putri ahli robopsycholgist Dr.  Susan Calvin – yang karyanya jadi landasan ‘The Law of robotic” oleh Isaac Azimov. Seorang ahli Physica dan Filosophy., Juga Futurology.
Kedua pendiri perusahaan ini tanpa diketahui siapapun sudah sangat akrab dengan kegiatan para ilmuwan disana, di Kontinen  Kedelapan, sudah dianggap saudara sekandung. Saling berbagi ilmu demi manusia yang akan datang – hanya berdasarkan pandangan yang sama – ilmu adalah bebas nilai – sebab ini adalah karunia Allah yang paling berharga bagi alam raya. Jadi pertemuan para pemuda pemudi generasi penerus yang sangat erat dengan para robot ini telah di cirikan hanya untuk kemaslahatan manusia saja. Malah wujud dan pibadi robot lebih serupa dengan nenek Washimo, robot dari film fiktif anak Jepang akhir abad 20, yang cekatan dan cerdas, selalu membuat senang anak anak, lebih pas dari  yang digambarkan di film anak anak juga : “The Star war” yang gerakannya kaku dan malah nampak bodoh.
Gejala umum, menandakan ilmu ilmu pengetahan alam dan biologi makin mendesak mendekat ke humaniora. Karena ketercapian teknologi apapun hanya ditujukan pada kepentingan umat nanusia.
Mitos dan legenda masih menyisakan teka teki besar. bahwa pada suatu zaman yang sudah ratusan abad lampau, manusia telah menguasai teknologi lain, yang bukan teknogi benda, seperti sihir, mendatangkan energy dari alam lain – misalnya medirikan bangungan dari slab batu pejal yang ratusan ton beratnya tanpa teknologi benda, telepati dan telekinesis, out of body travelling, pengetahuan mengenai aura manusa dll. Juga tenggelamnya benua benua yang ditinggali oleh umat berbudaya tinggi dan menguasai teknologi ini seperti benua Atlantis dan benua Lemuria, juga ilmu yang dikuasai oleh kaum Lama di ketinggian Himalaya – karena terpencilnya, dan sangat sedikitnya sisa yang ada sebelum bencana, dianggap sudah punah. Hanya catatan dalam bentuk Novel pada abad 20 oleh seorang Lama yang pindah ke Canada menjadi penulis mengenai ilmu dan kehidupan para Lama - Tuersday Lobsang Rampa, masih tertinggal di khazanah cerita fiktip.  Jalan ke pengetahuan ini telah dsapu bersih dengan amuk masal membakar dan membunuh siapapun yang dianggap berbau sihir. Pada zaman petengahan di China dan Europa. Sampai kepada pembunuhan para ilmuwan dan para martyr seperti Joana d'Arc, penyelamat Perancis dari invasi Inggris, malah dibakar oleh Gereja katolik.
           Yang inipun tidak luput dari perhatian kaum muda mudi        manusia baru ini.
Arsitektur:
Infra struktur bangunan apa saja sudah jauh lebih bebas, karena semua bahan sudah bisa di prefab dari pabriknya, beratnya hanya 1/5 dari beton bertulang baja pada kostruksi beton dan aneka konstruksi baja, dengan warna yang bisa dipesan langsung, seluruhnya bisa dikerjakan oleh robot cerdas ini, karena otak robot sangat cerdas  dan tidak menggangu apa apa waktu mereka bekerja seperti semut dalam pengerjakan konstruksi hingga jadi.
Hanya ide dan variasi harmony keindahan arsitekturnya tetap hanya dikerjakan oleh arsitek arsitek manusia yang  sangat matang, dan sangat inovative, antara fungsi bangunan dan semua harkat bangunan melulu guna kenyamanan dan harmoni dengan alam. Tujuan teknologi generasi manusa baru ini, semua bencana alam harus sudah bisa diprediksi dengan tujuan diantisipasi sebelumnya. Bangunan keperluan hunian keluarga sangat prakatis dibuat prefab dan ringan namun sangat kuat dari novivlar, juga nanotechnology, lengkap dengan utilitas utama untuk kegiatan hidup rumah tangga normal – bisa dibongkar pasang oleh robot robot, kenyamanan yang menyangkut perasaan manusia, hanya para arsitek dari cabang cabang budaya suku bangsa yang ada, masih sangat berperan untuk rasa normal ini. Kemajuannya sudah diperagakan di arena pertemuan ditepi danau Bratang, ratusan hunian berbagai tipe untuk berbagai lingkungan hidup, malah ada yang disana dipasang dbawah air, diatas pepohonan dan dilereng bukit.
Teknik mesin, hanya robot yang bisa membuat mesin nano, yang bisa masuk pebuluh darah manusia bekerja menghancurkan sumbatan  pembuluh, tanpa operasi dikemudikan dari luar tubuh penderita. Penyumbatan pembuluh darah yang pada umumnya sudah jarang terjadi pada generasi penerus yang lebin sehat gaya hidupnya.  Mesin roket pendorong telah mencapai puncaknya dengan energy anihilasi mempertemukan electron yang negatip dan positron yang positip, sudah bisa dicongkel dari proton, menimbulkan ledakan energy anihilasi electron dan positron. Sudah layak untuk penerbangan antar galaksi karena awetnya, dan besarnya daya dorong yang bisa dibangkitkan. Sehingga kecepatan kendaraan antar galaksi bisa di kuasai dasarnya – hanya dikombinasi dengan pemetaan lubang cacing yang masih fenomena teoritis, harus cepat ditemukan. Adapun science mengenai  teknologi,  peminatnya paling banyak adalah biologi, karena ilmu ini menjembatani antara teknologi mesin, teknologi biokimia dan humaniora, memnyatu jadi Robotica
Sebelum bencana pembekuan sebagian besar bumi tiba, manusia yang sudah mencapai jumlah puluhan milyar masih di hantui penyakit degenarasi dini organ organ pentingnya, masih menderita gangguan fisiologis fungsi faal  hidupnya. Menguras ketercapaian ekonomi kapitalistiknya – terkumpul di industry kesehatan.
Apa yang terjadi di Kontinen Kedelapan,  selama beberapa abad satu kelompok ilmuwan hidup terisolasi, hidup sudah beberapa generasi  sudah dengan seleksi pasangan secara diam diam oleh data base yang dirancang oleh super computer, jauh lebih canggih dar mesin "cray generasi ke IV" supaya terhindar dari meumpuknya gene yang negatip pada keturunannya – ternyata manusia dengan jumlah kecil bisa bertahan, sampai empat lima generasi dengan catatan penyakit degerasi organ semakin sangat tertekan.
 Beberapa bulan sebelum mereka berkumpul di tepian danau Bratang, hampir semua mereka  peserta pertemuan ini yang secara rasional mendaftarkan diri sebagai peserta pasangan yang di rencanakan oleh pencatatan data/database gene dengan questioner yag sangat rinci, sebagai contoh untuk seluruh penduduk dunia, satu pekerjaan yang colossal, mereka yang memasuki usia reproduksi, untuk dijodohkan dengan sukarela, oleh robot jodoh yang tidak kurang kolosal kmampuanya.  
Ya maklum kaum muda, setiap ada blimp mendarat mereka cengengesan, dan bersorak sorak, solah olah menyambut pasangannya, maunya. Padahal yang disamping nya berdesak desakan bersama, ya itu dia si harapan separo jiwanya, hanya kan belum diumumkan oleh robot jodoh dunia ?
Ternyata database robot jodoh ini 97 % TIDAK MELESET. Semua tenang tinggal di kemahnya, yang 3% oleh suatu sebab datang terlambat atau masih di kemah Perawatan. Si jomblo diberi tahu setelah kurang lebih satu jam tiba check in kemah dengan notice dari panitya, atau menjemput blimp atau ke rumah perawatan sambil membawa buket bunga.  Jadi pekerjaan robot dengan sistim catatan pribadi masing masing sudah sangat pas dari semua sisi. !!  Air ships Helium yang tiba berturut turut setelah itu malah tidak ada yang memperhatikan, hanya beberapa jomblo menjemput dengan buket bunga ditangan sambil malu malu – dalam tiga hari, semua kemah sudah tenteram.
Humaniora:
Sosiologi sudah menemukan pondasinya. Antara metoda metoda penalaran mengenai sifat masyarakat manusia sudah saling merapat saling menjelaskan saling melengkapi karena sama sama betujuan satu, yaitu harmoni antara self dan overself, antara egoisme dan kepentingan sosial. karena energy esensial untuk kehidupan sudah sangat stabil, karena cukup untuk keperluan setiap idividu, dan bisa didapat dengan adil dan mudah, dengan standard yang jelas yaitu rakhmatan lil alamin. Rakhman dan rakhim beredar disegala relung energy alam raya sudah dipahami dan didaya gunakan hanya masih sebagian kecil saja. Masa benda dan jarak di alam raya yang tidak ada batasnya, ternyata hanya berlaku pada alam benda, sedang masyrakat manusia sebenarnya pemilik sisi non benda yang juga  sepanjang sejarah sudah diexplorasi dengan upaya dan kegagalan, juga diekploitasi. Begitu rumitnya hingga secara popular kemampan  adhikortati= supra natural itu diserahkan kepada sosok sosok legenda,sosok mitos, yaitu para Dewa, sosol sosok mitos. Diantara hadirin dalam pertemuan ini, pemuda pemudi yag merasa ada bakat untuk mengexplorasi bidang ini bertekad untuk sepakat mengadakan kerja sama antar mereka, berkoordinasi antar mereka dan akan ada seksi tersendiri untuk mengadakan komunikasi dan verifikasi bersama antar para adept, pakar, mengingat betapa pentingnya mengalahkan gravitasi dan jarak di alam raya ini.  Betapa sedikitnya manusia mengetahi apa yang sebenarnya bisa dicapai oleh manusia, bila sudah dikendakiNya kan tugasnya jadi rakhmatan lil alamin ? *)







































































Kamis, 27 September 2018

KAPITALIS YANG PALING TUA DIDUNIIA

MASYARAKAT KAPITALIS PALING TUA DI DUNIA
Perhitungan tarikh China,  sudah dua setengah abad lebih dari tarikh Masehi. Selama itu pertumbuhannya masyarakatatnya  tetap dalam rangka feodalisme, malah sering bisa dirasakan oleh budaya lain bangsa cara kesadaran kuno ini sangat sinis dan berupaya melecehkan kecerdasan masyarakyat mayoritas, misalnya dengan adanya Dewa Judi.  Masyarakat bangsa lain pada zaman apapun dan dimanapun di muka  bhumi, tidak ada Dewa ini. Perjudian dengan diramu dengan mistik seperti  hwa hwe. Adalah tahayul yang diperkuat dengan “mania” judi, dperkuat lagi oleh mitos, sangat bisa memicu bakat paranoia judi pada sebagian penduduk.  Yang konon nomer keberuntungannya dibungkus kain merah dan digantungkan di bawah plavon satu rumah ibadah mereka.hwa hwee adalah hadiah Dewa Judi. Saya yakin, kelas elitnya  sudah sangat maju kesadarannya – meninggalkan mitos dan taklid – dan sangat piawai untuk mengisolir masyarakat bawah dari kecerdasan berfikir merunuti kesadaran ilmu. Sehingga sangat membatasi dinamika peningkatan  derajad kesadaran secara individual kasta menengah dan seluruh masyarakat bawah, hingga berabad abad. paling awet di dunia tentunya.  juga disebabkan  adanya tulisan yanng sudah sangat tua, berdasarkan gambar karakter, yang melukiskan segala benda, merembet ke gambar sifat, menggambar semua hal ihwal keadaan ke gambar yang lebih abstrak. Sehingga karakter  ini mencapai puluhan ribu. Untuk 100% melek huruf, harus menghafal seluruh karakter yang jumlahnya puluhan ribu, mulai sejak sangat dini, nyaris lepas balita. Jadi tanpa dibatasi secara kasta, keluaga yang lebih mapan, bisa membeayai anak anak anak mereka denga cara  menyewa guru privat sambil jagi pengasuh, yang disiplin dan telaten belajar membaca dan menulis. Kemampuan ini terkumpul dalam satu kasta, jadi masyarakat china sudah terbagi sendiri, selama  dua – tiga puluh abad  lebih,  demikian juga terpisahnya kelompok yang menguasai kekuatan fisik dan siasat menjadi dasar kekuatan feodal. 
Kekuatan sangat erat dengan kebiasaan membaca dan menulis,  dengan terkumpulnya kakuasaan dan kekayaan, disatu sisi hingga  sekian lama. Pola ini tidak ada diseluruh masyarakat manusia di dunia, kecuali di Anak benua china, statesquo feodalisme bisa bertahan sangat lama. Konon di Europa zaman pertengahan, para bangsawan malah bangga sebagai buta huruf, kekuasaannya diperrtahankan dengan menyewa gang kekejaman dan kekejian tentara bayaran dari lain sukubangsa, sebagai centeng.
Keadaan ini ternyata telah mengilhami  datuknya masyarakat kapitalis sekarang,  untuk  mengetrapkan metodanya –   dimasyarakatnya  sendiri. 
Para pemikir imuwan sosiologi Barat, rupanya sedang berusaha mencangkok sebagian dari khazanah kebudayaan china demi perkembangan masyarakat kapitalis Amerika sendiri, sehingga mampu bertahan sampai puluhan abad, sambil mempertahankan demokrasi laizes fare, yang sudah cocok dengan alur kesadaran masyasyarakat sana, yang tumbuh dari masyrakar ditanah prairie yang perawan dan sangat luas dengan penduduk asli yang masih hidup sebagai pemburu dan setengah pengumpul makanan. Dua abad kemudian.......perlu beaya besar sekali untuk bercocok tanam disiitu, kondisi kesuburannya sudah rusak parah, tapi kapital sudah terkumpul untuk penjajahan lain wilayah.
Masyarakat agraris yang teroganisipun seperti masyarakat Aztek dan Inca bukan di Amerika Utara  di lereng dan dataran tinggi pegunungan Andes Amerika selatan.
Rasanya demokrasi apapun yang cocok bagi kapitalisme sekarang adalah demokrasi liberal, yang sayagnya di dunia ketiga mengalami efek buruknya lebih cepat dari efek baiknya.  Indonesia mencoba dengan Demokrasi pancasila, semoga berhasil, karena beratnya rintangan.                                                                                                  ----Kesatu karena alat produksinya sangan minim.                     
-Dan kedua kebutuhan hidup sudah didominasi oleh cara produksi masyarakat maju – jadi lebih banyak dan lebih "murah" harganya. 
Bandingkan ayam goreng di warung dengan Kentucky fright chicken, antara kentang goreng dapur rumahan dan potato chips a'la "Pringle"..... Amerika yang asinnya naudzubillah. yang beda hanya kemasannya sangat kedap udara ------murah mana ?
Bahkan “harga” makanan dari rakyat Negara maju jadi lebih tinggi dari harga makanan rakyat Negara berkembang, meskipun nilai gizi dan higiene pengolahannya setara. Bahkan jumlah kalori dan kandungan esensialnya lebih tinggi.
Maka itu oleh China barat, makanan rakyat Negara berkembang, seperti mie dan bumbu masak termasuk kecap manis, sudah ditukangi begitu hebatnya oleh bahan tambahan dan pengawet, sehingga cendawan dan serangga tidak doyan. Tentu saja untuk menguasai pasar rakyat bawah. Istilahnya cak Nun karyanya China Barat.
Sedang jahudi Timur, Meskipun asalnya dari wilayah kecil tempat lahirnya para nabi nabi agama  samawi, kok malah menjadi Jahudi Timur – artinya sebelah tenggara dan timur dari aslinya – yang sangat gemar pada permainan “harga” barang kebutuhan. Dulunya mengenai pangan, sudah diharamkan, ganti mengenai bunga hutang, sudah diharamkan – malah mereka ganti dengan nilai fulus, supaya lebih afdol, gambar dan tulisannya bukan Arab buka ibrani tapi Inggris gambarnya tokoh Amerika Serikat.
Uang dari bangsa yang rakyatnya banyak, tentaranya banyak, sendjatanya sangat canggih.  Uangnya satu lembar dengan lambang bilangan satu dihargai lmabelas ribu – lambang bilangan 15 dengan nol tiga. Sama sama kertasnya sama sama ukurannya dan tintanya. Nilai yang begitu tinggi hasil karya ditukangi oleh banker yahudi Timur ini. Bukan karena apa, si boros dan bodoh ini butuh pangan dan BBM yang harus dibeli dengan lembarannya uang dia, KEKUATAN SENJATA YANG DIPAKAI MENGUASAI MINYAK MENTAH DUNIA DAN PANGAN DUNIA PLUS SEDIKIT AKAL AKALAN. Yang memegang uangnya ya seneng, meskipun upah minimum regional, tspi  Amerika serikat. 
Pelayanan bank a’la Amerika serikat tidak neko neko. 
Ndak kayak di sini, pensiunan boleh ambil pensiun yang keciiiil masih dipotong administrasi BANK di bank pemerintah, hanya karena cabangnya banyak. Tapi harus pake KTP asli dan tanda tangan si pensioner. Repotnya bila si Pensioner mati mendadak Karena keselek/tersedak, ongkos penguburannya harus mengambil uang tabungan si mati, dari bank rakyat Indonesia yang minta KTP dilegkapi dengan surat kuasa yang ditanda tangani……….. orangnya sudah mati. Islam menentukan harus dimakamkan segera, duitnya masih semiggu, padahal duitya sendiri, alasannya banker’s prudence  Lho kok ndak dibuat clausul waktu jadi nasabah bank rakyat ini – menyatakan bila si nasabah mati mendadak, teller tidak minta surat kuasa yang ditanda tangani, yang masuk akal doong, tapi cukup surat kematian dari Puskesmas, paling identitas yang berlaku si pengambil dana dan hubungan dengan si mati cukup, toh bisa diatur waktu akad jadi nasabah ? BIKIN SULIT KOK KILAHNYA BANKER'S PRUDENCE
Wong duit rupiah sampai 7,3 triliun rupiah saja (dibelakang 7,3 masih ada Sembilan nol) malah tanpa apa apa ditetapkan oleh Direktur bank Centralnya, masak presidennya tidak tahu, dikirim kepada nasabah yang tidak butuh uang, prudence apa ?.
Iya di Amerika Serikat tidak ada puskesmas. Dana pensiun cukup untuk memberi uang muka buat pemakaman pensioner bila mati mendadak *) 
Ya korupsi aja yang buaanyak, nyuri barang subsidi, ngganti obat dengan placebo, nyetak uang banyak banyak, terus hilang,,,,,, sebelum pensiun……makan makan dengan mbok De, rakyat nyoblos sebagai Bupati, gitu ja kok repot. Ama makruf nahi mungkar itu patokan malati, yang cengegesan bisa jadi gurem selamanya bila dilanggar.**))


.




Sabtu, 22 September 2018

CERITA FIKSI KE 6 : PEMUDA PEMUDI SELURUH DUNIA BERKUMPUL DI BALI., SETELAH BENCANA ZAMAN ES KETIGA.

CERITA FIKSI KE 6:
PEMUDA PEMUDI SELURUH DUNIA BERKUMPUL DI BALI. SATU DEKADE SETELAH BENCANA PENDINGINAN ZAMAN ES KETIGA.

Tidak banyak, yang bisa menyelamatkan diri, dan bisa sampai di wilayah yang tidak mematikan, wilayah tropic dunia.
Dengan susah payah mereka telah merasa mendapat mu’jizat Allah, bagaimanapun mereka sekeluarga bisa sampai ke daerah prngungsian, dengan atau tidak ada anggauta keluarga yang  gugur dijalan, ke wilayah negara tropik yang umumnya adalah Negara yang kurang berkembang  teknologi dan budayanya menurut ukuran manusia kebendaan moderen,  apalagi di luar kota kota metropolitannya.
Mereka pemuda pemudi yang berkumpul ini, adalah generasi pertama sesudah bencana berskala dunia itu menimpa bhumi, sebagi lambang dimualinya tumbuh kembang manusia baru.  
Pertemuan ini diadakan mereka  sesudah dewasa rata rata diatas tujuh belas tahun.
Rata rata mereka lebih cerdas dan dewasa cara berpikirnya dari kedua orang tuanya yang telah berhasil membawa anak anaknya menyelamatkan diri, dengan kesulitan  yang sangat besar.
Ini tidak mengherankan sebab di dunia pengungsian,  sudah disediakan Lembaga lembaga Pendidikan baru, dibantu oleh Perusahaan Multinasional “The DGS”, bimbingan belajar terbanyak dilakukan olah robot robot cerdas, pinjaman dari the DGS, jumlahnya sangat banyak, terutama diwilayah Amerika tropic, dibanding dengan wilahah tropic di Afrika dan Nusantara, maklum situasi psichis yang panas,mudah jadi takterkendali bisa terjadi di banyak negara Amerika tropis ini, akibat beda tingkat budaya benda yang sangat jauh, karena diukur dengan daya beli secara kapitalistik yang diatur begitu, oleh Amerika kapitalis yang jadi penguasa dunia, seperti orang Romawi di Roma, zaman kekaisaran Romawi, bahkan harga jiwa  seorang Jesus dari Nazaret dihargai hanya 40 keping perak, yang sedikit di Roma tapi sangat banyak di tanah Judea.
Aplikasi tahun pertama masih disertai oleh pengajar guru sukarelawan dari Cuba,  Venezuela dan Equador, yang membimbing kelompok belajar, dengan puluhan robot, setelah setahun pengajar guru bertugas ditempat lain, ditambah dengan murid miridnya yang cepat mengasimilasi hubungan dengan robot, persis seperti reaksi berantai ledakan nuklir. Kena apa diprioritaskan wilayah Amerika tropik ? Ya karena para poengungsi dari utara yang lebih maju dengan alat alat  electronika, dan sulit untuk mereka menyesuaikan diri dengan masyarakat darurat pengungsian, harus berdampingan bersama dengan kaum pribumi, teman pelajar seumur  yang rata rata masih terbelakang di banyak hal, tapi lebih matang dbidang moral dan etikan paradigma lama.  Anehnya  siswa dari wilayah yang terbelakangpun, bisa mengikuti dengan sempurna program program pelajaran dengan menggunakan robot ini, yang wujudnya seperti computer berjalan dan bisa bicara banyak bahasa dengan suara pria maupun wanita, mereka semua punya nama, dan diperlakukan dengan hormat. Terutama pokok pokok pelajaran humaniora, pada tahun ketiga program ini berjalan, umumnya sudah membekas di prilaku para siswa angkatan pertama, sehingga mereka mau mendampingi robot untuk memperluas jaringan belajar, terutama humaniora dan mereka sendiri belajar dari robot partnernya sciences yang mereka suka.
Untungnya, para orang tua pengungsi dan orang setempat sudah terlalu sibuk mengatasi keadaan darurat ini guna medapat pemenuhan kebutuhan hidup mereka, mobiliasi besar besaran manusia dalam keadaan darurat. Meskipun hanya mendistribusikan pangan dan pengetahuan serta penggunaan alat alat pertanian guna bercocok tanam, demi ketersediaan pangan.  Tidak ada yang nyinyir  protes  mendakwa pendidikan ini adalah pencucian otak. Sebenanya yang terjadi malah pemograman otak  untuk segera mengerti  dan bicara bahas inggris dan Spanjol dengan cepat. Ini semua sudah terbukti, sehingga semua orangtua mereka sangat bersyukur, bukan saja pencucian otak, tapi “pengisian program” terutama dalam berbagai bahasa dan budaya. Pnduduk setempat yang sudah biasa dengan peredaran barkoba, cocain karena sindikatya total berhenti, Mereka pada berkumpul bertani di wlayah Bazilia utara, bertani nesama pendatang dan The DGS, merasa aman dan masih mendapat hari depan bagi anak anaknya yang lebih baik dari pendidikan oleh senor dan senorita robot.  
Jujur saja, sebenarnya program ajaran humaniora ini yang membuat adalah robot cerdas, yang seluruh existensinya diabdikan pada kemanusiaan, polos seperti anak anak dan cerdas luar biasa.
Inti sarinya adalah anak manusia harus sangat mendalami “kasih” pada sesamanya, dengan sikap altruis – “tat wam asi” – kamu adalah saya sendiri. Sedang para robot sendiri adalah sangat mengutamakan manusia dari dirinya sendiri – watak yang terpatri mati dalam semua lintasan interaksi “neuron” otak electronikanya, yang dinamakan “lintasan positron” oleh Isaac Azimov. Jadi pada akhir tahun kesepuluh setelah bencana, pemuda pemudi seluruh dunia sudah bulat dalam satu tekad nntuk menyatukan diri dengan sesamanya sebagai saudara.
 Bukan hanya slogan tapi juga ada cara yang jauh lebih manusiawi untuk memenuhi kebutuhan esensial bagi manusia, dan  saking banyaknya macam tugas mulia yang dikawal dengan bantuan   para robot, yaitu mendapatkan sumber energy, demi kelangsungan keberadaan  Manusia rakhmatan lil alamin ini.

Bali adalah pulau yang diberkati  oleh para Dewa, begitulah  sejak berabad abad Hinduisme dipeluk oleh mayoritas penduduk Bali, meskipun islam sudah merambah ke hampir seluruh Nusantara – tidak ada paksaan atau perang agama di Nusantara.
Sampai sepuluh tahun sesudah bencana pembekuan sebagian besar bhumi.  Bali adalah pulau tropik yang dipilih  oleh para muda mudi dunia baru untuk berkumpul.  Mengadakan kesepakatan diantara mereka untuk membangun dunia yang baru, terutama manusianya berdasarkan jalan yang diberikah oleh sang Penciptaya.

Tepat sekali mereka memilih Bali, sebab Bali termasuk wilayah Nusantara, wilayah tropic yang terdampak oleh bencana global zaman es ketiga ini paling sedikit, malah mendapat berkah dari sifat iklim yang berubah, Sebelum bencana.
Bali seperti wilayah Nusantara yang lain, sangat patuh pada angin muson dari Asia tengah ke Australia selama matahari diselatan Khatulistiwa bulan Oktober- April. Periode ini  berupa musim  hujan.
Angin berbalik arah dari Australia ke Asia tengah pada bulan Oktober –April matahari di utara Khtulistiwa, mewakili musim kamarau. Sebab bila matahari di utara khatulistiwa, uap air laut seputar Nusantara kurang, jadi waktu ketemu dengan udara dingin dari Aurtralia – sangat langka menjadi hujan, melainkan kabut saja. Keadaan ini berubah drastic sesudah bencana zaman es ketiga. Menjadikan iklim di Bali berubah, wilayah yang lebih dekat dengan benua Australia ini, angin dingin dari sana berebut dengan angin dingin dari atas semudra Hindia, yang jenuh dengan uap air, menuju ke utara khatulistiwa, menjadikan gerimis pada musim kemarau. Jadi di atas pulau Bali  NTB, dan NTT, hujan merata sepanjang tahun dan tidak merupakan  hujan tropic yang besar, tidak merupakan banjir bandang. Perubahan ini malah sangat baik bagi semua jenis tumbuhan  iklim tropic asli seperti di Hawaii.
Sebenarnya sudah lama perusahaan multnasional “The DGS” mengadakan hubungan kerja sama dengan Pemda Bali. Kerja sama ini diwujudkan pendidikan robot robot cerdas menjadi warga Bali, dengan segenap watak dan kebiasaan hidupnya, sedih gembiranya, dalam nenjalani hidup, selera dan rasa keindahan, ketrampilan menari dan mengukir, penyatuan tenaga gotong royong menciptakan pengairan subak, agar sirobot bisa melakukan pekerjaan tenaga menial menyertai petani Bali. Istilahnya robot “dipondokkan” ke keluarga petani di Bali.  Setelah mondok hampir tiga tahun, semua robot cerdas yang dilatih di Bali sudah menjadi seperti anak sendiri, malah lebih disayangi oleh bapak ibu angkatnya karena kerajinan bekerja lebih dari orang Bali. Mereka bekerja menial sebagai pekerja kasar di subak di rumah tangga di tagalan dan sawah siang malam tanpa lelah sampai selesai cepat sekali, tanpa dibayar, bahkan malah masih sempat belajar menari dan menabuh gamelan Bali. Beberapa ratus robot yang dipondokkan di kelurga kelurga petani di Bali, dinamakan “Gede” didepan dan nama tokoh penting jajaran bagian kanan wayang Mahabharata dan para Dewa dibelakang nama Gede robot Sinta Gede robot Getotkaca, dst………, Sudah diaku anak dan sangat disayang oleh orang sedesa, malah orang seluruh pulau Bali.
Tiga tahun sebelum ribuan pemuda pemudi seluruh dunia datang di Pertemuan Agung di danau Bratang, ribuan robot dipinjamkan ke Pemda Bali untuk mempercantik pulau Dewata itu. Ribuan robot itu sudah berbahasa Bali dan Indonesia,  membuat embung dengan dasar embung dari novivlar yang kedap air dan sangat awet,  menyempurnakan sistim subak sawah dengan pemipaan, menyempurnakan jalan dan jembatan, semua alat diangkut dengan airships Helium berbagai ukuran untuk crane dan rangka bangunan dan jembatan, bahan dari Kontinen kedelapan, bahan yang kuat dan ringan. Semua tumbuhan di hunian manusia yang ada, adalah tanaman bukan tumbuhan liar. Juga menstabilkan tanah tanah yang rawan longsor. Tanah gersang menjadi subur ditanami rerumputan sebangsa alang alang yang sudah GMO teruji,  juga baik utuk makanan ternak, penghasil susu dan daging.  Persiapan Bali menjadi pulau Dewata benar benar merupakan  prototype dunia  yang akan datang. Koperasi peternakan dan Pertanian memang benar benar sangat membuat makmur pulau ini, juga atas bantuan yang sangat berharga dari ananda Gede Robot yang banyak saudara dan saudarinya, yang berumur sangat panjang.
Di  Bali, pemuda pemudi dari seluruh dunia, belajar ilmu yang sangat pelik sepanjang sejarah keturunan  Adam dan Hawa. Sudah tidak terhitung berapa abad. Yaitu menghormati alam, di Bali orang percaya ada alam nyata yaitu alam kita, alam “kale” dan alam  “niskale” alam  yang ga’ib.  yang manusia harus ikut memelihara.  Bukan berdasarkan mitos dan taklid, tapi dengan kesadaran pikir. Terutama mengenai mendapat mafkah, artinya bertani dan bertukang,  maupun perdagang, dan melakukan prilaku gender dewasa yang sangat menghormati Sang Penciptanya, sang Hyang Widiwase,  mereka tidak takut tapi sayang, untuk mengecawakannya.  Sikap ini tidak pernah dikenal di India, asal muasal agama Hindu.
Sebagai makhluk alami harus  berupaya makan ( asimilasi dan disimilasi) untuk mendapat energy, dan berkembang biak untuk melestarikan jenisnya. Kedua hal ini sudah dijalani dan merupakan suatu bentuk aktivitas hidup yang berkembang sepanjang sejarah kehidupan.
Mengenai asimilasi, mansia menggunakan hasil yang terbaik dari makhluk lain misalnya tumbuh tunbuhan,  manusia menggunakan persediaan makanan di dalam tubuh tumbuhan, rimpang akar rimpang batang maupun daunnya yang terbaik. buah dan bijinya yang tidak beracun,  Manusia  makan daging dan bagian terbaik dari fauna lain, misalnya daging dan telurnya maupun susu dari hewan piaraannya dan dari binatang liar diambil dagingnya saja untuk dimakan.
Akhirnya ada bagian bagian lain dari tumbuhan, misalnya racun dan narkotik, dan alcohol dari sari buahnya dan sari bijinya, demikian pula ada dari fauna yang tidak boleh dikonsumsi yaitu darahnya, bahkan sampai ke dagingnya. Ini petunjuk agama Islam
Demikian pula keturunan Adam Hawa tidak boleh sembarangan berkembang biak, tapi manurut suatu aturan, yang harus ditaati.  Alam menciptakan musim kawin kepada semua  tumbuhan, hewan dan masusia yaitu musim semi, jenis  penghasil telur hampir seperti gila, bukan maunya sendiri prilakunya pada musim ini, juga pejantannya saling berebut adu kuat, adu daya tarik terhadap betinanya.  Diantara flora  dan fauna ada yang sudah mencapai taraf bisa berkembang biak  setiap waktu dalam siklus alam satu tahun – tatap saja si penghasil telur mengalami kegilaan dorongan untuk dibuahai telurnya atas karya sang Pncipta sendiri. Orang islam meyebutnya sudah sunnatullah.                                             Binatang , hewan piaraan yang bisa masak telurnya  periodik  dua puluhan hari sampai satu bulan  kurang lebih, dorongan mencari pejantan untuk dibuahi ini, dengan cara badannya menchasilkan feromone  atau hormone merangsang pejantan, juga dengan bahasa badan yang diciptakan sendiri oleh Sang Maha Pencipta.
Untuk binatang piaraan tidak ada problem apa apa. Untuk manusia  kemudian merupakan satu dilemma,  menurut alam, atau menurut aturan ilmu dan wahyu kepada manusia ?
Sebab sejenak zaman sebelumnya para ilmuwan Islam telah bersepakat untuk meng-ilmu-kan islam, seperti zaman sebelum kemelut pergulatan antara dinasti dinasti di seputar dunia peradaban islam di wilayah Arab d abad 6-7 M. , yang telah berkembang sangat pesat.
Setelah para penguasa Politiknya dengan menggunakan ulama memperteguh kekuasaan dinastinya seperti wangsa Mu’awiyah. Wangsa Abbasiah, wangsa Fathimiyah, Seljuk dari Turki dan puluhan wangsa lain pada zaman berikutnya,  memperteguh kekuasaan wangsanya tanpa  memandang kualitas keturun penerus wangsa/dinasti ini, tanpa “noblesse oblique” kaum feodal, seperti sistim feodal yang awet.  Menjadikan khazanah argumen hujjah ulama pendukung dalam bahasa Arab yang adhiluhung, dan dengan kengototan para ulama zaman berikutnya, tidak kalah piawai dan memukau, menyebabkan ulama penerus di zaman lain berikutnya sangat terperangah terhadap karya karya itu dan saling memegang teguh keyakinannya seperti ulama sunni dan  syi’ah,  bahkan jadi alasan saling membenci dan membunuh.
Itulah yang jadi segunung naskah yang  dianggap ilmu oleh sebagian para ulama Nusantara, mereka geluti berabad abad. Sehigga pada zaman lain berikutnya ulama sarjana di Nusantara telah mencanangkan pendekatan islam dari sisi sosiology profetik, penambahan ilmu pengetahuan dengan wahyu ilahi, yang disampaikan oleh malaikat kepada Rasulullah – Yang sebenarnya bisa didalami dengan ilmu hakikat dan ilmu makrifat, yang disediakan. tersembunyi di taklid dan istiqomah islami. Tapi bagi yang mau berfikir. isyarat isyarat yang hampir tidak berarti ini, melulu diciptakan Allah untuk para ulama dan umarah berfikir, dan bermakna sebagai peneguhan kalanullah. Yang ini malah ditinggal, hanya puas dengan taklid pada salafynya saja, dari mereka sambil asyik bertengkar.
Bahkan memamah biak segunung hujjah para pembela wangsa/dinasti feodal pada zaman setelah islam menguasai wilayah  dan  bangsa bangsa dari Magribi hingga seberang timur Sungai Indus,  yang semua feodalistik. Wangsa wangsa silih beganti dengan segenap ulama pembelaanya – itulah yang digeluti ulama zaman akhir, sebagai ilmu.
Dr. Kuntowujoyo, Dr. Nurkholis Majid, Dr. Dawam  Raharjo. Pada akir abad 20 dan permulaan abad 21, selama abad abad berikutnya semakin popular, karena mengetangahkan memanusiakan manusia, sebagai para mentor robot, ber- ama makruf nahi mungkar- dalam penyampaian  ilmu islam, semua pengetahuannya, mengadakan perubahan pola pikir, mengadakan pembebasan dari kebekuan dalil yang bukan direnungkan secara hakikat dan makrifat – melakukan transendensi kehidupan manusia kearah menjadi manusia yang rakhmatan lil alamin.
Sedang di Bali yang Hindu, telah membuang semua embel embel dan argumentasi maupun hujjah para Brahmananya, sebab sudah berabad abad tidak ada brahmana yang datang dari India, apalagi yang bermodal kemampuan mempunya kekuatan adhikodrati asli,  cara yang ampuh untuk memukau penganutnya, jadi masyarakat setempat mengangkat brahmananya dengan sederet awig awig, misalnya pada upacara upacara Hindu yang sangat banyak. Pada pergaulan kasta/wangsa, bisa dipilih hanya yang perlu saja. adat perkawinan dan waris tidak seperti Hindu di India, sesederhana itu, sedang kecintaannya kepada alam sangat diwujudkan dalam kehidupannya sehari hari, tanpa hujjah dan argument para brahnana, yang di Bali adalah orang biasa, dengan keunggulan yang terpancar sebagai nobles oblique, yang sangat pantas dihormati secara kasih thok.
Yang brahmana dan ksatrya adalah perilakunya. Ini semua jadi bahan studi para remaja seluruh dunia yang berkumpul di Bali sekitar satu dua bulan di desa desa sekitar danau Bratang yang indah dan damai.
Urutan kejadian sejarah manusia, seluruh perubahan sejarah "kemajuan" seluruh kehidupan budaya manusia selalu dimulai dengan bertenun serat. Mulai serat kayu kayuan zaman purba, di tropika serat rami dan pisang serat kapas, bersamaan di sub  tropika seran wool serat flax/ linnen dan serat sutera di anak benua Chna, serat wool  Alpaca di Andes Amerika selatan.  Pada zaman teknologi manusia menenun semikonduktor dengan logam, dengan serat kaca, mencitakan cemputer, iphone  Yang terbaru zanam es ketiga telah mwngentaskan umat manusia dari bencana kebekuan zaman es ketiga, adalah serat semacam asbestos - serat novivlar yang berkembang jadi banyak sekali jenis dikhususan dalam pengguuaan-nya dan pemakaiannya disegala sektor kehidupan manusia dari pertanian, ke bahan bangunan dan infra strukture pabrik Kimia, kemudian ke sandang yang sangat praktis dan serbaguna, nyaris sebagai kulit manusia, kemudian ke jaringan tubuh mengganti jaringan jang sudah rapuh, menjadikan umur manusia tambah panjang.
Lha, ndelalah kerasing Allah, bangsa yang menghuni Nusantara kebagian apa ? Semua serat sudah ditemukan dan menyumbangkan kemajuan umat manusia.
Tarnyata bangsa yag tinggal di Nusantara kebagian menemukan serat alami yang merupakan jaringan seluruh alam raya, yang berifat benda dan yang bersifat non benda, energi yang dikenal manusia sampai tingkat kebendaan yang paling tiggi, adalah energi fisi dan fusi dari atom atom dasar benda. Energi Nuklir.
Yang ditemukan mausia Nusantara adalah serat yang non benda.
Dalam sejarah umat manusia, hanya ditemukan legeda dan bekas bekasnya menjadi mitos, bahwa pada suatu zaman, manusia sudah bisa menguasai energi non benda - gampangnya desebut energi ga'ib, yang saking takutnya mauisia lain yang masih menggunakan kekuatan fisik, sesudah bencana besar, tenggelamnya benua benua para sosok yang mewarisi sisa sisa pinggirannya, semua yang berhubungan dengan ini dilenyapkan dan diburu untuk dilenyapkan existensinya.. Terikut juga Socrates, Galileo Galailei, sampai akhir zaman pertengahan Joane d'Arc -gadis pahlawan pembela Perncis dari invasi Inggris, dibakar gereja katolik karena didakwa penyihir.^
Surutnya zaman ini disusul dengan perburuan para penyihir Europa, dan di anak benua India dinamakan mengusir para Yaksa dan mengamuknya Sun Go Kong, legenda si Ular Putih di anak benua China, kekuasaan hitam yang melegenda diseluruh peradaban bangsa bangsa tua. Pusat kebudayaan ini tenggelam kedasar laut seperti tercantum di legenda Benua Atlantis, benua Lemuria, Sisa akibat energi jenis ini yang tanpa kendali adalah di zaman Mataram Hindu, meletusnya gunung Merapi mengarah samping timur, dikenal dngan Mahapralaya, zamannya Empu Sindok. Kejadian ini rupanya desebabkan satu kelompok akhli olah bathin, beberapa ratus orang mendirikan asyram dilereng gunung api Merapi di pinggang lereng gunung sebelah timur. Karena latihan mengendalikan tenaga supra natural ini harus dsertai laku Dharma dan bertapa brate  yang sangat ketat, padahal kelompok ini tidak berpandangan demikian, mengulangi pandangan para adept, para empu dizaman jutaan tahun sebelunya, sehingga menenggelamkan pulau pulau dan Benua benua Atlantis dan Lemuira. Akibat dari olah bathin yang sesat ini maka dasar kerak bhumi dibawahnya jadi lemah, padahal diatas pinggang gunung api, sebelumnya malah benua Atlantis dan Lemuria, akibatnya kantung magma di bawah asyram itu terdorong pecah oleh  magma meletus kesamping timur - Menjadikan Mahapralaya diseluruh lereng Timur gunung Merapi, yang merupakan lumbung pangan  Kerajaan Mataram Hindu zaman Empu Sindok. Sehingga kerajaan itu harus dipindah ka Jawa Timur. Lahirnya kerajaan Singhasasi dengan salah satu Rajanya yang menonjol, paduka Airlangga. *)






Kamis, 20 September 2018

POLISI ISTIMEWA DALAM PALAGAN 10 NOVEMBER 1945 - COPYPASTE ARTIKEL ABDUL MAJID DARI KOMPASIANA





ARTIKEL TULISAN ABDUL MAJID DARI KOMPASIANA
Polisi Istimewa dalam Palagan 10 November 1945

9 November 2011   18:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:52  15437  1 3
[caption id="attachment_147853" align="alignleft" width="300" caption="Pasukan Polisi Istimewa"][/caption]
Jasmerah (Jangan sekali-kali melupakan sejarah), kata mendiang Bung Karno. Maka, tulisan ini pun saya buat demi mengingat sejarah.
“Pasukan Polisi Istimewa lahir lebih dulu dari yang lain,” kata Ruslan Abdulgani, tokoh pejuang yang turut berperan aktif dalam Palagan 10 November 1945. Sementara Mayjen (Pur) TNI AD Sudarto, mantan ajudan Presiden Soekarno, menjelaskan secara gambling, “Omong kosong, jika ada yang mengaku dalam bulan Agustus 1945 memiliki pasukan bersenjata, yang ada hanya Pasukan Polisi Istimewa. Tanpa pasukan ini tidak aka nada Hari Pahlawan 10 November 1945”.
MayorTNI AD (Pur) R. Kadim Prawirodirdjo meneguhkan ucapan Mayjen (Pur) Sudarto, dengan tegas mengatakan, pada saat pelucutan senjata Jepang, TKR belum terbentuk. Pada waktu itu hanya ada Polisi (baik Umum, Central Special Police, dan Polisi Istimewa) yang memiliki senjata. Merekalah yang memelopori pelucutan senjata Jepang. Polisi Istimewa maju ke depan melucuti senjata Jepang.
Sehingga tak heran bila Polisi Istimewa yang kemudian berganti nama Mobile Brigade sebagai sebuah kesatuan militer menerima anugerah tanda jada pahlawan atas jasa di dalam perjuangan gerilya membela kemerdekaan negara.
Kesiapan dan kematangan polisi terjun ke medan laga, dalam kancah perjuangan revolusi kemerdekaan tidak terjadi begitu saja. Kekuatan dibangun tidak cuma sehari. Tindakan progresif revolusioner – memaklumkan diri sebagi Polisi Republik Indonesia dengan tindakan melilitkan ban putih dengan tulisan merah ‘Polisi Istimewa’ pada lengan kiri atas dan lencana merah putih berbentuk lonjong di peci, mengganti lambang Sakura, merupakan tindakan yang memerlukan keberanian luar biasa.
Satya lencana sebagai cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI), telah diterima oleh Mayor Jenderal Polisi Sutjipto Danukoesoemo, mewakili Kepolisian Negera Republik Indonesia, bersama kurang lebih 90 orang mantan perwira tinggi ABRI.
Penghargaan ini diberikan atas dasar peran Kepolisian Kota dan Daerah Keresidenan Surabaya,yang begitu besar jasanya dalam membina dan membangkitkan semangat perjuangan pemuda dan rakyat Surabaya untuk melakukan perlawanan terhadap kolonialis. Polisi Surabaya giat melatih perang para pemuda, dan rakyat dalam menghadapi serangan udara.
Pembinaan yang dilakukan Polisi Surabaya tersebut secara langsung sangat berpengaruh hingga tersusunnya kesatuan-kesatuan Badan Keamanan Rakyat BKR), cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Gerakan pembinaan kemiliteran dan pelatihan tempur telah dipelopori oleh Kesatuan Polisi Istimewa Surabaya, yang sejak beberapa tahun sebelum proklamasi Kemerdekaan dipimpin oleh perwira-perwira muda lulusan Kotoka dan Futsuka, Sekolah Kepolisian Sukabumi. Peranan ini semakin kuat, setelah pimpinan polisi Surabaya mengeluarkan dekrit mempercayakan kepemimpinan pemuda polisi kepada perwira-perwira muda.
Kepeloporan Angkatan Muda Angkatan Kepolisian dengan kekuatan riil Kesatuan Polisi Istimewa Surabaya, ditambah dengan semua anggota polisi yang berani ikut berjuang secara penuh, menjadi contoh yang luar biasa sehingga semua lapisan pemuda danrakyat, dengan penuh keberanian menghadapi musuh, dan terjadilah peristiwa Hotel Yamato. Peritiwa dahsyat 10 November 1945 dan berlanjut sampai Perang Kemerdekaan selesaipada akhir tahun 1949.
Penghargaan satya lencana sebagai cikal bakal Tentara Nasional Indonesia merupakan penghargaan terhadap jasa-jasa Polisi Indonesia, sebagai pejuang kemerdekaan yang gigih berjuang merebut dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Daya keyakinan, semangat perjuangan kerelaan berkorban, dan dedikasi polisi memberikan hasil gemilang. Semua ini tidak hanya cerita heroic sejarah perjuangan bangsa, tapi juga menjadi pelajaran yang membangkitkan gairah perjuangan dan teladan bagi generasi muda Indonesia.
Selanjutnya, perlu dijelaskan di sini bahwa peranan seluruh jajaran polisi di Surabaya sangat besar, baik Polisi Istimewa, Polisi Umum, maupun Pasukan Polisi Perjuangan Republik Indonesia.
Sejak revolusi fisik, Polisi Republik Indonesia sudah bahu-membahu mempertahankan kedaulatan Negera Proklamasi 17 Agustus 1945, mengusir penjajah, membasmi gerombolan pengacau liar dan pemberontak yang merongrong kewibawaan pemerintah Republik Indonesia.
Seusai Perang Asia Timur Raya 15 Agustus 1945, setelah Jepang bertekuk lutut, dan diproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, Pembela Tanah Air (PETA) dan Heiho – pasukan yang terdiri dari pemuda-pemuda Indonesia, diperbantukan pada pasukan-pasukan Jepang di medan perang – dibubarkan. Mereka dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing tanpa senjata sama sekali.
Kepolisian yang pada tanggal 18 Agustus 1945 mengatakan dirinya sebagai Kepolisian Republik Indonesia. Polisi umum dilucuti oleh Tentara Jepang, karena Jepang memang ditugaskan oleh Sekutu untuk menjaga dan memelihara keamanan di Indonesia agar Sekutu dengan aman dapat menginjakkan kakinya di Bumi Indonesia.
Hanya ada satu kesatuan polisi yang tidak diambil senjatanya, yaitu Polisi Istimewa. Polisi Istimewa ini terdapat diseluruh Indonesia dan pada setiap Keresidenan ada satu peleton atau satu kompi bersenjata lengkap.
Sedang di Kota Surabaya dua kompi kesatuan Polisi Istimewa. Satu kesatuan yang dipimpin oleh Moehammad Jasin. Sedangkan yang lainnya untuk Surabaya kota, kesatuan organik yang dipimpin oleh Soetjipto Danoekoesoemo.
Perwira-perwira polisi Jepang mencoba melucuti senjata Polisi Istimewa Surabaya. Namun para anggotanya dengan tegas menolak.
Hari-hari selanjutnya yang terjadi adalah sebaliknya, Surabaya diisi insiden pelucutan senjata Jepang oleh Polisi Istimewa. Ada yang menyerahkan senjata tanpa perlawanan, tidak sedikit pasukan tentara Jepang baru menyerahkan senjata setelah tembak-menembak dengan Pasukan Polisi Istimewa.
Seperti yang tercatat dalam bukuSoetjipto Danoekoesoemo “Hari-Hari Bahagia Bersama Rakyat”, tiga peleton tentara Jepang menyerahkan senjata kepada Polisi Istimewa Seksi I, dengan syarat keselamatan mereka dijamin, pada 1 Oktober 1945.
Pada 2 Oktober 1945, Polisi Istimewa melucuti senjata tentara Jepang secara paksa, di Butai Don Bosco, Jln. Tidar. Pelucutan ini diawali dengan perlawanan sengit tentara Jepang. Setelah terjadi tembak-menembak sengit dan menelan korban jiwa barulah Jepang menyerahkan senjata.
Pada hari yang sama, di Gedung General Electronics di Kaliasin Jepang menyerahkan senjata setelah terjadi pertempuran sengit dengan Tim Polisi Istimewa dibawah pimpinan Soetjipto Danoekoesoemo. Dalam pertempuran ini tentara Jepang mengeluarkan senjata-senjata mitraliur.
Pada akhirnya tentara Jepang menyerahkan seluruh persenjataan, termasuk tank dan panser kepada Polisi Istimewa. Polisi Istimewa kemudian membagi-bagikansenjata tersebut kepada rakyat dan pemuda dalam organisasi perjuangan.
Senjata rampasan tersebut menjadi modal awal terbentuknya Badan Keamanan Rakyat BKR), yang kemudian berubah menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat).
Pada sekitar 25 Oktober 1945 Inggris mendaratkan Brigade 49 dari Divisi 23 dipimpin Brigjen Mallaby. Mereka datang untuk mengurus tawanan perang dan kaum bekas internirning. Untuk itu mereka disetujui mengambil posisi dan menduduki tempat tentara di kota Surabaya. Namun ternyata mereka bertindak seakan-akan menjadi penjaga keamanan dan polisi sehingga menimbulkan insiden-insiden.
Terjadilah pertempuran-pertempuran dahsyat. Pasukan Polisi Istimewa, mantan Peta dan Heiho maupun para tokoh perjuangan, dan pemuda-pemuda Surabaya melawan tentara Inggris.
Surabaya, 10 November 1945
Pagi hari, Inspektur Polisi Soetjipto Danoekoesoemo, komandan Polisi Istimewa, mengendarai panser yang dikemudikan Agen Polisi II Eman, mengadakan pemeriksaan pertahanan rakyat. Ia berkeliling, menempatkan regu dan peleton pembantu Polisi Istimewa di pos-pos pertahanan, dan mengadakan brifing singkat kepada pos-pos pertahanan kota. Waktu itu diperkirakan tentara Inggris akan menyerbu dengan pasukan infanteri.
“Jangan biarkan Inggris lewat tanpa perlawanan. Pancing mereka terjebak ke dalam kota,” kata Inspektur Soetjipto Danoekoesoemo kepada anakbuahnya.
Pukul 10.00 pagi, pesawat tempur Inggris mulai menjatuhkan bom di Surabaya. Dari laut meriam berdentuman. Kantor Besar Polisi mendapat serangan gencar dari darat, laut dan udara. Anggota Polisi Istimewa berguguran. Namun, pasukan infanteri Inggris tidak bisa maju karena ketatnya pertahanan.
Kantor Besar Polisi menjadi sasaran karena Inggris tahu bahwa Pasukan Polisi Istimewa adalah sebuah kesatuan militer polisi yang tangguh.
Pertempuran seru berlangsung hingga 28 November 1945. Surabaya menjadi neraka bagi Inggris. Namun menjadi kawah candradimuka bagi Polisi Istimewa dan pejuang kemerdekaan lainnya.
14 November 1946, Polisi Istimewa berganti nama menjadi Mobile Brigade, dan beberapa tahun kemudian menjadi Brigade Mobile (Brimob). (sumber tulisan: buku “Hari-Hari Bahagia Bersama Rakyat”, catatan perjuangan Sutjipto Danoekoesoemo).
Tulisan ini dibuat dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 10 November 2011dan Ulang Tahun Korps Brimob Polri 14 November 2011.Semoga generasi muda Polri menyadari bahwa pendahulu mereka adalah pejuang. Polisi sekarang adalah pejuang penegakan hokum dan pejuang Kamtibmas.

https://adsimg.kompas.com/ads6/80842166c9fb020a8a0a60c6aa622dd9.jpg

Kepala Daerah mesti cuti!

Tetap menjabat seperti biasa
TAMBAHAN DARI IDESUBAGYO.BLOGSPOT,COM

Tulisan dari Mas Abdul Majid, semua benar seperti apa adanya, beliau memang watawan jadi ya gitu. Saya sedikit tambahkan, Mayjen Sudarto tahun 1945 dari pasukan TRIP, terbanyak dari murid SMP Praban. Sudah dilatih oleh Bala Tentara Dai Nippon, untuk perang sejak pendudukannya di Nusantara, siswa yang pada waktu masuk kelas satu sejak jepang berkuasa, ya kenyang dikuyo kuyo kayak latihan kemiliteran sungguhan. lagipula jaman miskin, semua bahan makanan pokok langka dan mahal. Pasti siswa SMP yang dilatih harus membuat parit pertahanan kota di Gunung Sari, sebelah timur Kota surabaya - memanjang dari tepian utara kali Brantas, belapis lapis sampai ke Benowo lewat punggung bukit Tambak Boyo, berkilometer - kilometer, diberi ransum cara militer jepang bagian krocuk, ya nasi seadanya dengan lauk tauco dan ikan asin. Obat obatan sangat langka, malaria dan desentri ada dimana mana. Bayangkan selama pendudukan jepang tiga tahun. Itu yang dialami oleh Majen Soedarto dkk dari SMP Praban selama tiga tahun, mungkin disektor Gunung sari - lengkap dengan pilboxes dari beton bertulang. mereka diajar bahasa Jepang secara intensif, tapi tidak dilatih kemiliteran oleh Jepang langsung, karena kurang ada komunkasi, terhalang bahasa 
Saya baru sadar membaca uraian Mas Abdul Majid, ternyata yang melatih mereka, menurut Mas Darto, adalah Polisi yang muda muda, untuk memudahkan komunikasi ( Ayah mas Darto berumah di Rangkah gg I, kami bertetangga.) Di Surabaya Polisi yang muda muda pada waktu itu - termasuk Polisi Tukubetsu Kusatsutai- artnya ya Polisi Istimewa, karena bersenjata lengkap cara perang, yang kemudian setelah Jepang kalah, dibentuk jadi Polisi Istimewa. oleh inspektur polisi Kutjjipto Danoekoemo dan Mohammad Jasin.  Jadi murid murid SMP Praban sudah kenal dengan pelatihnya selama tiga tahun !!! 
Lha pada saat itu Polisi muda muda ini yang melucuti senjata tentara Jepang. Itu juga menurut anggaran peraturan internasional, Polisi itu non combatan armed force jadi tentara Nippon Angkatan Laut menyerakahkan senjatanya ke Polisi RI yang baru, sesuai konvensi Jenewa. Rupanya Nippon Angkatan Laut lebih mengerti Konvensi Jenewa, karena dilaut bila mereka mengalami musibah ya ditolong oleh Al negara mana saja, ini juga menurut Konvensi Jenewa. Sebaliknya AD Nippon lebih fanatik, main gorok saja.  
Baru satu dua bulan sesudah itu pak Jasin- Komandan Polisi Isrtimewa Surabaya memproklamasikan Polisi Istimewa jadi combatan  armed force lepas dari tugas polisi dalam keadaan normal, hanya Polisi Istimewa dalam keadaan darurat. Selama perang kemerdekaan Belanda tidak mengakui Negara Indonesia menurut Konvensi Jenewa - semua aparat negara ini dianggap extremist. , Amerika Serikat, dan Austraslia mengakui exisrtensi Republik Indonesia.- ditulisan sejarah sekarang Negara yang ketiga Belgia - padahal seingat saja bulan November 1945 ada pesawat dua baling baliang, pesawat penumpang berbendera China Komintang  bintang biru dengan gerigi biru panjang disayapnya melintas kota Surabaya ! wong yang diakui Amerika th 1945 adalah Komintang. Secara resmi, yang di agresi Jepang di wilayah China itu Negara China Republi komintang, jadi setelah Jepang bertekuk lutut.  Ikut sebagai pemenang  Perang perang de jure ya Republik China de jure exist th 1912-1949, jadi mestinya Amerika milih Republik China di pemenang perang Pasifik di th 1945. Adapun sesudah th 1947 dganti dengan Belgia ya masuk akal.
Di jalan Wonokromo aemua toko pinggir jalan raya mengibarkan bendera dua macam yang kanan merah putih yang kiri bendera Komintang - ya maklum ingatan anak kecil yang naik truk bak terbuka lewat jalan itu karena mengungsi !!. menuju ke Setasiun Wonkromo, sebab  Setasiun Gubeng jadi kancah perang.

Perlu dicatat bahwa Surabaya, lain dengan kota kota pelabuhan di Nusantara lainnya - adalah pusat 
Armada KL ( Koningklijke Marine) zaman Belanda, dan diambil alih oleh Kaigun ( Angkatan Laut Hinomaru). Jadi kota ini memang sangat diperhatikan oleh Panglima Mandala Perang yang ada di Saigon, Laksamana Kurita  !!  Lha bagaimana komandan Angkatan Darat Jepang merespon pentingnya kota ini dalam perang, mestinya ya bikin parit pwertahanan. kecuali itu juga menempatkan gudang senjata semua angkatan di kota ini, lengkap dengan personilnya.
Saya pernah bertemu dengan sosok sepuh tahun1978 di Ngawi jawa Timur,, baliau bernama Pak Darmin, waktu itu sudah sepuh, kuang lebih 60 tahun, beliau bercerita bahwa yang membuka gudang senjata di Don Bosco - Jalan Sawahan Surabaya itu pasukan Polisi Istimewa - Seksi I di jalan Darmo, Lha tentu saja sebelum membuka gudang senjata itu murid mirid SMP Praban. anak didiknya diberitahu lebih dulu, kan sulit menghubungi Komandan laskar atau penduduk yang bersemangat, polisi kan tahu, siapa yang sudah terlatih dan terpercaya mambawa senjata otomaits lagi, ya bekas murid didiknya lebih dulu !!!!! baru rakyat dan lasykarnya yang bisa dihubungi. Makanya, masih di bulan September Akhir, kok kakak saya - temannya mas Darto, mas Musanto, mas  Papak, Mas Suharyo Kecik, tentunya mas Rajab Gani, penulis chronicle TRIP tahu dia, Beliau banyak kenalan karena di Staff Kesehatan. beliau juga telah menulis buku mengenai ini. Waktu pulang sudah bawa macam macam senjata dimuat di sijspan motor besar yang biasa dipakai oleh Polisi. Mereka membentuk pasukan 13 yang sudah punya mortir dan senapan mesin, model water mantel yang berat. Ada ceritanya lagi mengapa akhirnya keluar dari Surabaya pasukan TRIP mereka memiliki senapan mesin bekas punya pesawat pemburu Zero., yang jauh lebuh ringan. 
Pak Jasin, komandan  pak Darmin, anggauta Polisi Istimewa,  yang mempersenjatai rakyat, juga menjaga keamanan dari penjahat yang berkedok laskar dengan gerombolannya ratusan orang. Sabaruddin yang bermarkas di Tretes/Pacet, dalam menjalankan kejahatannya memeras siapapun yang dia dakwa sebagai mata mata musuh, langsung dia culik dan duhukum mati. Terrornya kepada umum bersilangan dengan inspektur polisi seksi Ambengan Surabaya, Pak Agus Basuki, berujung  si panculik  akan mengeksekusi Perwira polisi. Dengan sigap Polisi Istimewa ini menjalankan tugasnya sebagai penjaga keamanan dari para pencoleng bersenjata. Membebaskan inspektur polisi yang akan dibunuh dan banyak anak buah Sabaruddin terbunuh dalam perlawanannya, sang inspektur polisi diselamatkan. Ternyata cerita Revolusi yang masih mulai, bukan perkara heroisme saja tapi juga melindung rakyat dan petugas Negara yang masih bayi ini dari para rampok dan pencoleng.
Ceritanya rumah kami di jalan Juwet 15 jadi bengkel kecil memberi kaki besi pipa untuk senapan mesin pesawat yang tidak punya kaki, sebab menempel di bodi pesawat. Kata tetangga kami yang tidak mengungsi karena mereka warga Phillipina, keluarga Amaranto, bilang kepada bapak saya waktu kembali dari pengungsian masih sendirian di th 1949, rumah itu lama diberi garis MP (militaire politie) Tenara Kerajaan pendudukan belanda, sesudah itu diawasi berbulan bulan, sebab banyak onderdil senapan mesin pesawat Jepang yang paling ditakuti Sekutu berceceran di rumah kosong itu. Paman ibu saya, yang kemudian jadi Kolonel Zeni angkatan Darat sampai pensiun, belajar bekerja di bingkil Lapter Morokrebangan.
 O iya markas TRIP di Surabaya ada di Sekolah Santa Maria jalan Damo no 49 sampai bulan Desember atau Januari 1946. Sebagian besar TRIP Surabaya mundur ke Malang.  Herannya sampai sekarang saya tidak mengertri mengapa pasukan TRIP itu kebanyakan di tahun 1945  masih di SMP, lha siswa SMT  nya dimana ? Saya kenal siswa SMT hanya satu siswa SMT Pak Dr Tanu alm. karena beliau waktu saya di SMA II Surabaya, guru Fisika saya. Dan waktu perang beliau di Staff Konamdo TRIP. 
Bung Tomo orator dan republiken yang piawai berorasi dengan berapi api dan sara yang keras, tapi laskarnya yang berpakaian seragan hitam BPRI sama sekali belum bersenjata api dikala revolusi dimulai, beliau juga bukan ahli siasat perang gerilya, juga bukan yang memerintahkan membuka gudang senjata di Don Bosco. Sekarang di TV One, "Melawan lupa" malah ngepop sejarah yang relatip masih baru, masih ada saksi hidup, tanpa mengurangi jasa  Bung Tomo.
Yang membuka gudang senjata angkatan laut di Embong Wungu ( google Biografi Mohamad Jasin) dan angkatan darat Jepang di Surabaya adalah Polisi Istimewa - baru terbentuk BKR dan TKR dan banyak laskar antar lain Hisbullah, BPRI, Pesindo. Laskar Rakyat, Laskar Minyak di Cepu,  dan masih banyak lagi. Zaman itu malah jarang ada tawuran dan perkelahian antara mereka. Karena sosok semacam Sabaruddin sudah diwaspadai masyarakat, yang sekarang malah boleh nyaleg - ya pilihen ben ajur pisan*)

KARET, MEMMBENTUK BUDAYA - DAUR ULANG POSTING LAMA TH 2011. SUDAH SIWDT ULANG

KARET MEMBENTUK BUDAYA – SUDAH DI EDIT DAUR ULANG POSTING LAMA TH 2011

Getah pohon karet (Hevea brasiliensis L) sejak revolusi industri mulai  abad ke -19 menjadi komponen yang semakin penting dari segala macam mesin-mesin, nyaris tak tergantikan.
Gemuruhnya mesin mesin di Negara - Negara industri diimbangi dengan gemeretaknya api unggun, ribuan api unggun para penjelajah tengkulak getah karet dan para kuli pengangkut  di hutan-hutan dan rawa,  sungai besar  kecil di wilayah sabuk tropis di seantero dunia. Di tengah rimba raya dan rawa  di pantai timur Brazilia dalam waktu yang sangat singkat tumbuh kota baru dikepung hutan rimba dan rawa -rawa, yang bergelimang dengan segala atribut kemewahan saat itu, bahkan ada gedung opera sebesar yang ada di kota Paris: Manaos,  karena tempat ini perupakan pusat perdagangan getah karet yang pertama  di Dunia. Uang dalam jumlah yang sangat besar ditawarkan untuk getah karet. Di Kew Garden Rumah kaca – pinggiran kota London disemaikan biji - biji pohon karet, dari  upaya susah payah dan berani  telah berhasil diselundupan biji karet dari Brazilia kemudian semaian itu diangkut ke Semenanjung Malaka dan Sumatra – untuk dikebunkan.
Dari semula, pribumi Semenanjung Malaka dan pantai timur pulau Sumatra dan Kalimantan kebanyakan adalah petani ladang yang berpindah-pindah juga pengumpul hasil hutan. Pada waktu demam tinggi kebutuhan getah karet, mereka juga menjual getah serupa yang mereka namakan getah perca dari pohon sebangsa beringin (Ficus elastica L )  yang kemudian kurang diminati pasar.
Banyak Kesultanan di wilayah tersebut sebenarnya lebih merupakan Kota Benteng seadanya dipagari kayu balok dan bambu untuk mengawal muara sungai, menarik pajak dari setiap perahu yang mengangkut hasil hutan dari  pedalaman. Kebanyakan dijaga oleh para preman, dengan wataknya, yang masih tersisa adalah gelar gelarnya yang sangat bombastic sampai sekarang…….
(Malah di era baru masyarakat demokrasi sekarang para Kepala Daerahnya secara berjama’ah berpesta anggaran Daerahnya Korupsi dan berdinasti – berita terkini masih dibolehkan jadi calon eksekutip dan legislatip lagi—karena keyakinannya kepada pengikutnya yang masih banyak, dan beraninya bayar mahar kepada partai partai preman juga—bukan Partainya tapi Ketua Wilayahnya--meskipun partai baru terbentuk di zaman reformasi, yang dari semula Pucuk pimpnannya sekaligus Pendirinya mencitrakan  kejujuran dan kebangsaan......kasihan., kalah pengalaman dengan dinasti penakik karet. Wilayah ini bukan Organisasi kewilayahan yang didukung oleh lahan pertanian dan usaha pertukangan dan perdagangan, melainkan hutan karet yang mewngandalkan angkuan air- sungai sungai besar.
Kemudian oleh penjajah dijadikan Pos kekuasaan terluar mereka.
Pada waktu itu Manaos di Brazilia mengalami zaman keemasan yang singkat, para Petani dan Pengumpul hasil hutan di Semenanjung, di Sumatra dan Kalimantan juga ikut menikmati guyuran rezeki nomplok demam karet, dengan getah perca-nya.
Brazilia tidak berhasil mempertahankan monopoli karet, dan tidak berhasil membangun Perkebunan karet untuk menguasai pasar dengan Hevea Brasiliensis L  karena tidak memiliki sumber daya manusia yang jumlahnya memadai,  sedangkan di Asia Tenggara , buruh tani dari Jawa dan Cina Selatan berlimpah, maka beberapa dekade akhir abad 19 sudah terbangun puluhan ribu hektar kebun karet dengan buruh tukang sadap atau tukang takik pokok karet yang terampil. Juga upaya seleksi dan teknik menyambungkan tqanaman - sehingga mengahilkan beberapa ton karet kering RSS 1 beberapa ton/Ha/tahun, di perkebunannya yang dipiara di sumartra utara  dan Jawa - Sayangnya kepentingan penjajah tidak mengembangkan ketrampilan menyambung tanaman ini di pertanian rakyat, Penjajah malah setengah menyembunyikannya.
Proses metamorphosis juga terjadi pada Peladang yang berpindah-pindah yang merambah hutan rimba sepanjang sungai besar besar, seperti Musi, Batanghari, Indragiri, Siak , Kampar,  Rokan, Asahan, Barito,  Mahakam, Kapuas sebagai jalur angkutan pengumpulan hasil hutan sejak ribuan tahun. Petani ladang ini mulai menanami ladang yang  ditinggalkan oleh mereka dengan semaian karet  ( Hevea brasiliensis L), yang kemudian selang enam tujuh tahun mulai mereka “takik” . Mereka mulai menapaki profesi baru sebagai Petani Penakik Karet, yang tinggal berpencar pencar mendekati lahan karetnya yang “menghutan” karena memang tidak dipelihara dan ada gubug di tepian sungai, untuk menumpuk hasil.
Sejalan dengan tingginya kebutuhan karet hingga hampir  lima generasi,  hingga paruh pertama abad 20 mereka sering kejatuhan rezeki nomplok.
Dari sudut materi terutama uang, mereka lebih “kaya” dari Petani budidaya yang lain, akan tetapi dari sudut perilaku dan adat istiadat, bahkan mereka banyak mendapat cibiran dari induk budaya mereka yaitu  budaya Melayu. Maklum lingkungan yang membentuk watak mereka adalah lingkungan rimba terpencil tetapi mereka bergelimang uang, hingga empat- lima generasi,  dinamika penduduk wilayah ini cukup tinggi dengan perdagangan,  walau berhasil, mereka tetap menggelar business di kota-kota pelabuhan kuala sungai sungai  di mana mereka dibesarkan, tidak ada budidaya, melainkan “pengumpulan” apa saja dan kekuasaan.  Afinitas dan selera mereka kepada Kekuasaan dan kekuatan yang mentah (militerisme dan feodalisme ) sangat besar.
Kini ke-lugasan pengertian mereka terhadap uang  membawa mereka berbondong bondong merantau ke Ibu Kota, bermodal  lagak dan uang membeli suara untuk Wakil atas nama apa saja, malah jadi pejabat! , malah menciptakan dinasti Gupernur di Jambi Zumi zola anak Gupernur Jambi, dari PAN didukung Nasdem – Istilahnya : Kecil dimanja- dewasa kaya- mati masuk sorga-karena dia dari PAN, kalau saja tidak kena OTT oleh KPK—seperti Zumi Zola dan DPRD dimana mayoritas penerima angpau uang ketok palu  anggaran APBD Propisi Jambi yang akan dibuat bancakan bersama –  adalah penerus generasi kebudayaan karet, meskipun agamis fanatic – tidak jauh dari kaum Ismailiyah pangeran Ali Khan suami bintang film Holywood.th 1955 an.
Bahkan setelah Kemerdekaan Negeri ini  Pendidikan formal terbuka lebar bagi siapapun, tapi sisi – sisi “finesse” dari tata pergaulan bermasyarakat  sangat sulit mereka adaptasi misalnya : Dari bidang Pendidikan mereka hanya melihat gelar – gelar kesarjanaan, bidang usaha mereka hanya melihat pada  hak atas ladang yang telah menjadi hutan kembali dari nenek moyangnya, di mana pada suatu generasi telah menanam biji karet disana  entah sempat ditakik apa tidak – sekarang itu hak Putra Daerah, termasuk rimba raya yang belum tersentuh mereka babat untuk dijual log nya, dijual hamparannya, dalam  kesadaran mereka Negara ini belum ada.  Bagi generasi merdeka ini, Mereka di kakarta a berdinas di Ibu Kota sebagai pejabat Tinggi Negara, malah berfikir dirinya sudah jadi Buaya - bukan lawannya cicak cicak lagi, duh gagah dan sombongnya. 
Lihat saja di Koran-Koran nama – nama mereka yang elok- elok, yang mereka pakai seperti nama Panggung ( bukan dari lahir pemberian orang tuanya), mereka sering memamerkan  perilaku tak pantas di depan umum tanpa malu ber- KKN.
Maklum, dua generasi di atasnya masih penakik karet yang terisolasi dari budaya, uang adalah segalanya.
Yang diseberang sana  malah diberi Negara sendiri,  Sultan - Sultan yang kaya raya terdidik berperilaku di Puri -Puri Europa,   Pelaksana dan Pembantu dekatnya cuma pewaris watak yang dibentuk dalam ke –terpencilan kelompok hunian penakik karet 
(Ingat pembela anaknya Sultan, yang menyiksa isterinya  Manohara putri mojang Sunda - kok mau lho ?)
(Dusun saja bukan saking kecilnya hanya beberapa keluarga), yang begelimang uang kadang kadang, di tengah hutan,  jadinya mereka suka berlagak dan bersuara keras. Setelah belajar Ilmu – Ilmu Formal  mereka malah suka mematut -matut budaya tetangga sebagai miliknya sendiri saking miskin budayanya, sambil mendaftarkannya sebagai hak miliknya di Pengadilan Internasional  Tuannya,  kemudian kita diharuskan bayar royalty  bila kita kangen  menikmatinya, seperti Sultan - Sultan mereka di zaman yang lampau, yang minta  pajak setiap perahu yang lewat Kuala sungai yang mereka duduki, maunya , ya maklumlah negara tetangga kita begitulah polahnya.(*)
Catatan tambahan, sesudah 20 tahun lewat, kita mengalami euphoria berkelanjutan malah digunakan oleh pencari kesempatan, para pencoleng disegala bidang masuk dunia kekuasaan dengan kendaraan demokrasi euphoria - pokoknya berani membagi uang entah asalnya darimana, berani berorasi menggembirakan publik, jurkam joged ndangdut senggol empet empetan, diglontor supermie,pokoke nyoblos sing iku.
Mereka telah menggumpal jadi raksasa yang sangat ditakuti oleh "politisi demokrasi mayoritas, sebab maroritas sangat cair mudah tergoda janji sorga dan uang, alias tidak berprinsip. Partai partai dari golongan apa saja menyatu jadi mayoritas tidak berprinsip, semua politisi takut tidak kebagian suara. Malah boleh nyaleg nyalon eksekutip untuk lima tahun mendatang. ya pilihen Kurafak Kauf, Klabangdeha, Belut Listrik,  sak kancane ma lima, cik ben ajur pisan. **)




Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More