Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

INDONESIA PUSAKA TANAH AIR KITA

Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia tempatku mengabdikan ilmuku, tempat berlindung di hari Tua, Sampai akhir menutup mata

This is default featured post 2 title

My Family, keluargaku bersama mengarungi samudra kehidupan

This is default featured post 3 title

Bersama cucu di Bogor, santai dulu refreshing mind

This is default featured post 4 title

Olah raga Yoga baik untuk mind body and soul

This is default featured post 5 title

Tanah Air Kita Bangsa Indonesia yang hidup di khatulistiwa ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus senantiasa kita lestarikan

This is default featured post 3 title

Cucu-cucuku, menantu-menantu dan anakku yang ragil

This is default featured post 3 title

Jenis tanaman apa saja bisa membuat mata, hati dan pikiran kita sejuk

Jumat, 27 Juli 2018

BANGSAKU TUMBUH DI ZAMAN YANG SULIT. "WARONGKO MANJING CURIGO"

 BANGSAKU TUMBUH  DALAM SUASANA ZAMAN YANG SANGAT SULIT  DAN GAWAT.
                
                Banyak bengsa bangsa di dunia, sepanjang  zaman
 timbul dan tenggelam, ada yang mampu  bertahan 
               lama  berabad abad, ada  yang lahir, karena terlalu
               menggoncangkan lngkungan keseimbangan
kekuasaan yang ada, lantas mati muda,tercekik oleh kepentingan tetangga bangsa. Ada yang berubah bentuk oleh    faktor faktor kekuatan luar, ada yang hanya jadi boneka permainan bangsa lain. Ada bangsa lain yang mengerti, hukum pekembangan ini dibalik, menahan diri berpura pura lapar selama musim semi. Untuk menang satu abad lagi.
Menggelar dalih, mengajak dunia berperang, brcitra diri suci,  dengan tengara simbul gamish dan burqah, untuk memisah, memecah belah, hanya mereka sendiri yang kaffah, yang lain sampah. Boleh saja, asal yang lain sesama umat Allah, tidak dipandang rendah, pantang diperangi mengincar berkah. 

 Watak warga manusia  yang belaku lama sekali: Naluri sampai kini "Jangan biarkan tetanggamu menjadi kuat karena kenyang”
Bangsaku lahir dengan satu pusaka. Yang ditemukan dari darahnya, yaitu “Panca sila”. Pusaka yang sangat diperlukan untuk menyatukan berbangsa, bersuku berpuak. beragama,yang kenyataannya plural, dan tumbuh dengan tingkat yang berbeda beda. Banyak bajingannya yang tersisa. dari zaman lampau, zaman penjajahan belanda.
Pusaka yang bukan mistis, bukan diambil dari legenda, tapi pusaka yang ada, dalan darah daging BANGSA,  tertimbun oleh penderitaan yang lama, oleh penjajah dan oleh beda beda pengaruh   budaya dunia ?
Pusaka keris dalam bahasa  jawa tinggi, danamakan "curigo", yang bersarung “warongko” atau “rongko",
 sarung keris, dirangkai  diukir dengan kekayaan budaya, lingkungan yang berbeda beda.deseluruh  Nusantara. Malah ada kata kunci jawa: bangsa ini bisa jaya, pabila sarung  karis pusaka, [Panca sila kita] bisa “masuk”, larut dalam bilah baja / Pancasila - kedalamnya  curigo pusaka.  
Bagaimana bisa –  “warOngkO manjing curigO” ?   ( kata kunci boso jowo).
Baru saya sadari, yang dimaksudkan dengan warongko atau rongko ini, adalah lingkungan hidup, ialah ciri batiniyah dan lahiriyah masyarakat kita,
Lingkungan sosial kita, masyarkat Indonesia, sekarang dipelajari dengan ilmu Sosiologi. Telah dicanangkan oleh putra bangsa ini,  dengan “Sosiologi profetik” oleh Dr. Kuntowijoyo alm. sosok ahli sosiologi, dari sisi islami. Sesudah melewati kajian ilmu kemasyarakatan yang panjang dan rinci, disimpulkan bahwa meng-ilmu-kan islam, adalah melarutkannya dalam ilmu sosiolgi profetik, atau “sosiologi kenabian”. Dalam arti  menambahkan dalam kesadaran manusia, menurut uraian ilmu sosiologi, dengan  dasar pemkiran moderen jaitu Ontologi dan Epistemologi. berkerangka yang berkembang dari  paradigma “mitos kuno” di gunakan masyarakat hanya dengan taklid saja,, ke-kesadaran “mitos baru” telah mengganti,  artinya juga digunakan dengan taklid  tapi memakai sedikit akal pikiran- yang diberi rangka fislafah Junani, pikir mengalir deras kesamudra kesadaran ideology, paradigma baru bagi sosiologi  dengan  menerima “kesadaran ilmu” baru terjadi sekarang – kesadaran ilmu ini dilengkapi dengan “wahyu illahi” yang oleh Dr. Kuntowijoyo adalah rangka pemikiran, penghayatan hubungan timbal balik Illahiyah untuk menyadari “ilmu sosiologi profetik”. 
Artinya manusia, seyogyanya merunuti jalan pikiran   memanusiakan manusia maksudnya ma'ruf lemah lembut dan lurus– mengadakan pembebasan dari kungkungan teladan lama  – menciptakan perubahan yang mendasar dalam menjalani praktek hidup keseharian manusia, hidup apa adanya - meskipun teknologi mengadakan apapun yang dibutuhkan, dengan harga.  Makanya  harus didasari azas rakhman dan rakhim,  menandingi "harga" - dengan nilai -membumbung naik - transendensi kearah  tataran  rasa yang lebih tinggi, syukur syukur sadar menjadi teladan  menghadirkan Allah, disetiap langkah, tentu saja bukan dengan cara islam saja,  tapi dalam sila pertama dari Pancasila, mengajak kita semua, untuk menjadikan masing masing rakhmatan lil alamin ---bukan lil-bangsa sendiri, lil suku sendiri, lil puak sendiri thok. Seperti yang mementingkan si-pemakan burger –tukang pamer susu -pemegang uang US dollar thok, dikira cuma mereka yang mahakuasa.  Bila kita mau rupiah tabungan anak cucu kita, sama berharqanya dengan uang mereka, wanita kita sama cantiknya dengan wania mereka. Nomer satu harus ada kemandirian pangan. baru kemandirian yang lain..............
Ibu saya masih berkebaya pakai kuthu baru, sang waranggono bheksa dadanya ngglatik mungub, wanita Bali biasa gitu dirumah, dipasar, di yeh sanih, yeh ranu – malah orang lain sesama bangsa yang marah.  Orang Bali tahu, harkat sang Dewi-pengemban jabang bayi mulai di rahimnya, di kandungannya - langsung dikendalikan oleh Yang Maha Pencipta, melalui suluruh raganya ( aurot) kecuali bola mata dan telapak tangan untuk kerja – hormatilah ----jadilah akhirnya sang kama dengan N chromosome bisa menyatu dengan sel telur, menjelma jadi manusia – 2N chromosome harus dijunjung tinggi dihormati, dikagumi  dengan khidmat - bukan alat promosi,  pemuas nafsu ragawi.            

Orang lain dibujuk, kudapan dicampur hashish,  disambung amaliah ngebom bunuh diri, demi tanahnya yang kaya minyak bumi,  yang bagiannya makin dukurangi, dia licik, orang lain disuruh mati, dia hanya menjual hujjah. 
Nyatanya baru punya jalan trowongan moderen, sudah dipagari kerena ada pangerannya kewat, banyak calon haji saling desak bertumpuk mati. Lha kok ujungnya saling membunuhi, maunya  menyertakan manusia seluruh dunia, untuk membela mereka :  
Maka rangka, warongko yang artinya sarung pusaka Pancasila kita. Akan jadi penangkal segala goda, bila bisa masuk melarut kedalam bilah baja sang pusaka, isi raga dari pribagi mereka, pengawl rokh Adamda Hawa.
       
Baru ketemu kata kunci manusia jawa untuk
mengembalikan kejayaan bangsa :_” warongko 
manjing  curigo” pusaka Pancasila kita. Lho kok bisa ?? 
Kan sudah diajarkan ilmu Sosiologi profetik ? Perlu 
berdaya menyatukan bangsa ini bekerja keras untuk 
bertransformasi menjadi rakhmatan lil alamin. Tidak 
usah menunggu fatwa MUI, sukur bisa dimengerti wong Abah Ma'ruf sudah jadi calon wapres. Tapi ini ranah ilmu sosiologi. Fatwanya pasti   "pelajarilah semua ilmu walau sampai negeri china".
Karena banyak karya menunggu, tidak bisa berlama 
lama, laku  puasa dan beramal jariah, mesti juga  berdaya mengambil modal pertama kita, untuk mencari nafkah, sawah pertanian rawa, kedaulatan pangan bangsa dan dunia - dari ihtikar kaum jahudi timur dan china narat istilahnya cak Nun.
Yang sudah dirintis guru kakek moyang kami Sunan Kalijogo, seluruh masa mudanya bekerja mengukur dasar rawa Demak Bintoro, untuk menyulapnya jadi persawahan yang subur - dasar landasan Kesultanan Demak Bintoro. Wali Jowo mengerti, pujo adalah do'a/dongo yang disertai dengan sego untuk kawulo. Sekarang Bulog kan dijaga Jendral Polisi to ?
Ingatlah dunia sudah mengalami bencana pemanasan global, zkibat efek rumah kaca, kabdunganan gas CO2 hasil pembakaran industri dan kendaraan.  Disusul dengan kekeringan global dan kebakaran hutan besar besaran, ini semua hasil karya akibat produktivitasskerja kapirtalistic, secara sgois memacu perolehan energi demi keuntungan pribadi. Persediaan pangan bakal semakin kurang. Penyediaan produksi pangan saban tahun juga menyusut banyak, akibat kekeringan, akibat perubahan iklim global ini.
Ada ramalan cuaca extreme, bisa terjadi konversi udara global dengan membawa pendinginan dari kosmos:  Karena kutub kutub es mencair, udara lembab dan panas naik bersinggungan dengan ruang kosmos yang tak terukur dinginnya. Disusul dengan hujan salju menutup tebal dan lama wilayah sub tropika secara tiba tiba, ditanah orang kaya, pusat kapitalisme dunia. didahului oleh kebakaran hutan yang masif, disusul dengan tanaman pangan hancur, puso, padang rumput kering.
Dari sekarang harus ada upaya bersama oleh seluruh manusia, dari seluruh dunia mencegah efek rumah kaca, mananami lahan terabaikan, terbuang, padahal diasana air ada, cahaya matahari ada, kehangatan tropis ada, lahan rawa dangkal tropika, di pulau pulau besar kita, dengan cepat bisa jadi sawah dan sarana angkutan  lewat saluran pematus dan pengisi, dilewati perahu lunas datar, berbaling baling kipas angin, didorong tangan, atau  dayung mesin ( transport ini yang diperlukan hanya mesin dongfeng  hingga mesin besar 30 pk  untuk memutar baling baling angin dari kayu, hovercraft  butuh ratusan pk yang mampu menyeberangi selat Channel muat ratusan penumpang menggeleser sampa ke darat- versi canggih dari baling baling kipas angin, bandingkan dengan jalan raya yang sulit dibangun ditengah rawa luas dan berlipat lipat mahalnya, dan harga transportasi ini puluhan kali lebih mahal, transportasi darat, sulit menggunakan bahan alami/ kayu dari hutan kita,atau aluminium, padahal untuk perahu perahu OK saja, bahkan lapangan terbang air kayak di Canada. Karena dari dulu orang takut, rawa adalah sarang malaria sudah ada pemunah jentik nyamuk malaria, kimiawi maupun biologis, pembasmi Plasmodium in vivo yang lebih aman dari quinine, dan lain penyakit  juga parasit hepatitis dan kaki gajah , sarang anaconda dan ular sanca raksasa, lintah dan pacet, Itu duluuu. 
Ini ditanganmu bangsa Indonesia !!!!! Jadi anda andalah orang yang harus bekerja bekerja dan bekerja, untuk menyediakan pangan manusia, sedunia, bukan si Kromo yang dibantai, tidak minta, maqlah hanya dikasih tanah Paprik gula, kok mau ? Pasti tanah rawa ini milik yang membuka. bayar hutang pasti kan bisa dirunding.
Baru rupiah bebas dari tindasan USdollar,,,,,,, ngerti ?
Kita bangun negeri ini insya Allah tanpa kamu kamu novamohariyasalimprayopoobobhasprayomurdariyadi......semu maling, belum si pembunuh ibu sendiri dan kroninya yang masih cengengesan
Suroro diro jayaningrat, lebur dening pengastuti" sulih nama dari USdollar Sura diro jayaningrat lebur dening pangastuti, amiiiin - itu ternyata uang USdollar yang kuatnya karena menjajah uang sedunia, disindir orang jawa......... rupiah tabungan kita yang dicuri dari kursnya yang turun terus terhadap USdollar - "lebur dening pangastuti" adalah penghayatan sila pertama  Pancasila, penghayatannya ternyata dengan pengertian ilmu sosiologi -sosiologi profetik. o-o-o gitu to ?  Kemandirian pangan bisa dicapai. dengan pemanfaatan rawa luas di pulau pulau kita secara besar besaran, juataan hektare, tanpa jalan dan jembatan. Wong saluran pematus dan pengisi bisa mengganti jalan raya, bila memakai perahu berlunas datar, yang ditempeli baling baling kipas angin dari kayu saja bisa, malah lebih ringan.  Petunjuk Allah yang dilaksanakan oleh Sunan Kalijogo, membentuk rawa rawa Demak Bintoro menjadi landasan Kerajaan Islam yang pertama. Ini dimengerti apa tidak oleh putra wayahnya ?*)

Jadi, ndak usah repot buat jalan tol disana,  ndak usah ngundang Yuk MR yang suka merajuk minta jalan tol dan jembatan disana, dirawa rawa Papua Kalimantan dan Sumatra. Saluran saluran airnya sudah bisa menggantinya dengan Hovercarft. Sekarang , mal nutrisi, parasit bisa doikendalikan ga dicatut harganya. Jadi kemendirian pangan bisa cepat dicapai.
Saya kira Kerajaan Demak terpaksa pindah ke Pajang, karena urusan ihtikar sudah dipraktekkan oleh pedagang beras, langsung di export. Dari pelabuhan Jepara


Kerajaan Demak Bintoro, seperti BULOG yang pada tahun tahun akhir kekuasaan orde baru, Kartel sudah begitu kuat sehigga BULOG tidak kebagian beras, kena dayanya ilmu quangxi. Sekarang malah dipegang oleh Jendral Polisi anak buahnya Pak Hugeng. Suatu tantangan terhadap raksasa dunia ihtikar beras. Sebenarnya Negara bisa mengundangkan bahwa penyimpanan beras harus diawasi oleh pemerintah, karena ini barang bahan  strategis menyangkut kepentingan Rakyat. Yang kedua membuka lahan rawa di Pulau Pulau besar – dengan eskavator meneladani para Wali Islam pulau jawa abad ke 15. Itu kalau ngerti, mungkin KUA bisa menggali dasarnya, dari  ihtiyar para Wali tanah Jawa ? *)

Sabtu, 21 Juli 2018

DAUR ULANG YANG KETIGA KALI SUDAH DI EDIT:: WASPADALAH

daur ulang yang ketiga kali: SUDAH DI EDIT
A L A M U T – NAMA SATU TEMPAT DALAM LEGENDA SEPULUH ABAD YANG LALU
DI DAERAH PARSI, MEPET SDEBELAH UTARA ( GOOGLE)

YANG  ARTINYA BAGI BANGSA INDONESIA:
HARUS SANGAT WASPADA.
.wartabuwwwana.com/read/63742-pulang-dari-suriah-keluarga-ini-lakukan-bom-bunuh-diri.html ---------

Faktanya metoda ini sudah sampai kesini, tidak usah jauh jauh

Saya sering mendengar, bahwa Nusantara adalah perempatan yang ramai dari alur pelayaran seluruh Dunia sejak dulu. Apapun yang terjadi menurut budaya geger masyarakat di bagian Bhumi yang lain dari hunian manusia, pasti akan bergema di tanah air kita ini.
Dalam legenda lama, Alamut adalah nama satu gunung berapi tua sekali menjulang tinggi dengan bekas sumur kepundannya yang sudah merupakan lubang raksasa kepundan mati di satu tempat di daerah Parsi sebelah utara,  Pada kurun zaman kira kira supuluh abad yang lalu tempat ini dibangun sebagai benteng tak tertembuskan oleh apapun, dengan dinding melingkar yang sangat perkasa dari gunung itu sendiri. Tanpa bisa dipanjat, semua  diketahui penghuninya yang selalu berjaga. Alamut, lamat lamat, agak kabur  saya ingat suatu film yang diproduksi  (menurut google ), Paramount Pectures, dengan judul "The love story of Omar Kayyam".  Menggambarkan benteng Alamut, menceriteraka tentang seorang Penya'ir Omar Kayyam, yang selalu mendendangkan rangkaian kata mutiara di rubaiyat rubaiyat-nya. Dalam film itu digambarkan teknik cuci otak metoda mereka (cuci otak a'la Hassan al Sabbah - dari Alamut : google).
Kajadian ini terjadi satu zaman dengan Perang Salib untuk merebut Yerusalem dari tangan kaum muslimin, yang berlangsung sangat lama. Hassan si Raja Gunung menawarkan kepada para Pangeran pengikut perang Salib dari Europa ini, pembunuh yang tidak mungkin meleset dari sasarannya, karena si pembunuh ini sudah tidak menghiraukan hidupnya sendiri. Dia nekad menerombol tembus gerombolan fans campur  body guard sasaran, untuk melakukan niat jahatnya, mencari mati, jalan ke sorga. Dia hashishin/assassin. Sangat berbahaya, masa kini bisa semua orang temasuk remaja dan anak anak, 
KITA SAMA SEKALI TIDAK TAKUT, TAPI WASPADA, DAN HARUS AMAT WASPADA. 
BODY GUARD SELALU  WASPADA DI LINGKARAN  LUAR DAN LINGKARAN DALAM, INGAT SAADHON BIN MUHAMAD, SI PELEMPAR GRANAT DI CIKINI - MAYOR SUDARTO  MELINDUNGI PRESIDEN SUKARNO,SAMPAI LUKA LUKA.
.Lahaula wala quwata ila billah

Bahan sasaran cuci otak ini adalah orang yang rendah daya nalarnya, sangat taat dan fanatic. Mereka dicekoki ramuan hashish ( ganja) dengan bahan khas narkoba dari sana,
DENGAN DIAM DIAM pada zaman itu, untuk menciptakan anggapan bahwa kehidupan ini semu, karena itu semua dibolehkan dan ringan saja. Hanya sorga tujuan hidup mereka. Untuk itu mereka berubah jadi manusia yang sangat tidak takut mati. Sebagai bukti betapa dalam pengaruh sang Hasan si Raja Gunung ini kepada asuhannya "pengguna hashish" , dia menitahkan  dengan lembut bahwa waktunya sudah tiba....... artinya untuk  terjun dari dinding benteng yang sangat tinggi, dan apa…. Segera petunjuk itu dilaksanakan oleh hashishin ini, saking kepinginnya kembali ke sorga.  Sebenarnya  tujuan Hassan Sabbah ini adalah menciptakan   mesin pembunuh untuk melaksanakan misi bunuh diri demi membunuh sasaran yang sudah ditentukan, misalnya Pengeran atau calon raja di Europa oleh pesaingnya. 

Dalam perjalanan waktu kata hashishin berubah dalam bahasa Inggris menjadi assassin. Film ini pernah diputar di Indonesia sekitar th 1958.
Sekarang sudah didepan mata kita, kegiatan perlawanan dunia Arab terhadap Amerika Serikat dan sekutunya dari Europa untuk menguasai ladang minyak, dengan mendukung Negara Israel yang Zionist yang memperlakukan bangsa Arab yang Islam secara mena mena, menggunakan warga kita yang masih sederhana. 

Dimulai dari kondisi sosial, lebih detail kondisi kejiwaan mecari sasaran wanita yang galau. lelaki muda yang kecewa. dan bersemangat. dengan tanda tanda atribut "kesucian" semula sebangsa celana cingkrang, kemudian gamish dipakai kemana mana, untuk wanita yang galau dan kesepian yang semula gundulan mulai menghargai atribut muslimah, sudah benar.   

Yang dikhawatirkan, ada kelompok yang sistimatis disusun, secara estafet berjenjang, satu sama lain tidak tahu fungsi dan tujuan akhirnya, mulai dari pengamatan jiwa yang labil dijadikan sasaran jadi atribut kesucian yang kaffah: hijab, sangat mendapat kehormatan dari masyarakat kecil yang 
eksklusive dan mapan, Sampai dsini baru didekati oleh satu kelompok lain, dengan ajaran ajaran yang indah membuai perasaan, sampai selesai menjadikan si korban lebih mengasingkan diri dari kekerabatan lama, menjadi satu dengan kelompok yang menguatkan egonya dari sudut mana saja. Baru si nyonya muda galau ini memakai masker kesehatan, yang menyebabkan dia lebih menonjol di kelompok kecilnya, hanya beberapa hari segera diganti cadar kain hitam menutupi pangkal hidung hingga dada, nafasnya jadi lebih leluasa, karena masker terlalu menggangu nafas, diganti cadar desemangati oleh masyarakat kecilnya, menggantinya dengan burkah dan purdah. Ini tahap matang, sebab pergaulannya lebih terbatas, siap untuk impian di luar batas hidup manusia waras, 
Sang Penggarap mulai dengan melolohnya dosis pschichotropis diam diam, cukup untuk halusinasi ringan, sambil  lalu bercerita perkara mimpi suci, seperti pendahulunya berabad abad yang lalu, tertanam dalam jiwanya dia istimewa terpilih dekat denganNya. Begtulah kira kira garapan  habib pmbinanya. tanpa jambang tanpa jenggot, bermobil  nenbawa duit segepok.  Akhirnya si korban suami istri lulus, bhatinnya bisa merespon narkoba yang dicampur minuman/makanan dengan diam diam, dan diberi tahu, guru spiritualnya dengan santai, tidak perlu menggunakan atribut kesucian lagi, sudah dengan niat dan tujuan tetap pesan dari alam go'ib, dibarengi dengan dosis pschichotropis meningkat sedikit demi sedikit ( tanpa pengetahuan korban tentunya), menyebabkan mimpi suci makin sering dan go'ib, jadi keistimewaan rahasia yang sangat sakral, bersamaan antar  suami istri. Topik dilanjutkan dengan azas perjuangan yang asimetris melawan si Adhikuasa, si Taghut tidak kurang juga cecerenya menurut mereka  bisa siapa saja.. Diselingi dengan kebencian terhadap keadaan masyarakat umum yang semakin marak oleh kelompok Saracen dan  lainnya, negaranya jadi asing dari dirinya. Maka tinggal tunggu saatnya amaliah di komandokan, jauh lebih mudah dan murah dari menciptakan  regu regu  "seal" dari US Army, yang sangat di hemat oleh yang empunya , yang ini tidak perlu dihemat, calonnya yang legal dan berjubel.

Lha penangkalnya di masyarakat kita harus bagaimana ? Ini pertanyaan kta semua. 

Karena mereka juga tidak terbukti jauh jauh mencari sasaran alat perang Amerika Serikat, tapi bangsanya sendiri, tetangganya sendiri, rumah ibadah dan togut kantor polisi, disini, atau siapa saja yang ditunjukkan menurut sang titisan Hasan al Sabah zaman moderen, tidak pakai cambang dan jenggot, bawa segepok uang dollar. dan janji sorga beneran lewat mimpi beneran. Mereka tidak bakal cerita kepada siapapun mimpi  suci mereka yang aneh dan go'ib, kecuali saking herannya kok sama suami istri. Malah dengan bersyukur, dan merasa tersanjung secara rahasia, ini pasti isyarat suci yang go'ib.......Lantas intel mana yang menyangka sekeluarga mapan mati semua dengan bom bunuh diri ? Lakhaula walaquwata illa billah !

Dalam budaya Arab tidak ada jalan lain selain mengamuk, jadi tindakan provokasi lawannya dengan kekerasan selalu mendapat reaksi yang lebih ngawur, nggak peduli mengorbankan orang lain secara akal bulus yang sangat jahat <Memang dengaja dipropokasi demikian, supaya cepat habis karena kalah dan miskin simpati Dunia. Dasar orang darah panas dan keras kepala kayak para Habibnya yang disini, maunya menangnya sendiri thok, terus lari sembunyi di Negaranya sendiri, sebenarnya mereka sangat licik.
Lha semua bahan baku ada disini, mayoritas penduduknya yang 270 juta, 95% Islam, rakyat yang masih rendah penalarannya, yang fanatic dan patuh amat banyak, ekonomi yang morat marit, narkoba jenis apa saja ada, malah bahan bakunya dapat ditanam dengan mudah dan sudah ditangan petani seperti ganja, khat ( yang kita sudah kecolongan ditanam secara bebas betahun tahun di Jawa Barat  meluas dipekarangan pekarangaan) jenis yang dibawa dengan diselundupkan dengan mudah, jenis yang dirakit disini juga banyak.
Perekrutan berbondong bondong keluarga yang sudah dimarginalkan oleh sistim ekonomi dan kebingungan, di-iming iming oleh gaji besar disana, dan pelajaran jihad sangat sempit menuju sorga,   berbondong bondong ke Timur Tengan bergabung dengan ISIS. Gerombolan bersenjata selalu menunjukkan kegiatannya dimana mana.
Seharusnya kekuatan Ekonomi Super Power tidak membiarkan hal ini, kok malah menggunakan kelemahan ekonomi kita untuk lebih menindas lagi kayak anjuran John Foster Dulles bertahun tahun  yang lalu,- peras saja BANGSA MISKIN INI kayak kain pel –kayaknya yang ini akan lebih menyuburkan upaya perekrutan besar besaran. 
Ini adalah tandingan yang murah dan hebat untuk melawan drone dan pesawat robot mereka, dalam jangka panjang. Belum akibat ucapan kebencian kelompok Saracen dan lainnya yang dibekingi oleh sisa sisa zaman militerisme, mereka sama sama merindukan kekuasaan dan kemuliaan ordebaru.
Orang orang yang tidak punya takut, tapi berpikir ilmiah dan logis tapi tidak mampu lagi menalar  kayak Doktor Ashari Cs, yang dicuci otaknya dengan cara yang sudah lama ada disana. Sedangkan perekrutan sudah tidak pandang gender dan umur, anak anakpun diterima, apa ini untuk rencana jangka panjang mecetak hashishin besar besaran dengan jenis ramuan narkotik yang sangat canggih ? Habib ini amat licik. 
Indonasia waspadalah: Negara Panca Sila lahir disini. Cocok untuk bhineka tunggal ika. Telah dirusak citranya oleh kepicikan dan kebodohan sayap islam dalam Orde Baru, akan ditegakkan kambali.
Indonesia waspadalah: Hentikan korupsi dan segala rekening gendut, yang sudah jelas membuat Negara ini jalan di tempat bahkan mundur, rakyat tanpa pegangan dan harapan, miskin, sehingga kembali dihormati oleh mereka yang sudah kaya Negaranya.

Indonesia waspadalah : Ciptakan sisitim pendidikan sebaik baiknya menurut fithrah yang paling dasar manusia, KASIH, rakhman dan rakhim meluas dan merata, dengan sungguh sungguh. BISMILLAHIRAKHMANIRAHIM.. ,,,,
bukan malah dipakai mencari tambahan lembur dari full day school yang pengajarnya ya itu itu saja. padahal les diluar apalagi les bahasa Inggris menyewa native speaker  dengan sistim active conversasions, lha apa pengajarnya mampu, kok mensita seluruh waktu sang murid  demi lemburan, untuk mengangsur mobil ?. 
Menterinya malah getol memperluas full day school. Alasannya si anak tidak diasuh oleh kedua orang tuanya yang kerja dari subuh sampai isyak. malah sekeuarga merantau ke timur tengah digarap ISIS, pulang ke Indonesia bisa punya mobil Avanza, untuk anaknya sepeda motor, tahunya.....untuk senjata bunuh diri sekeluarga, Kok susah susah sampai ke Siria, dari sini saja lebih mudah dan aman, sudah segitunya, bisa lolos dari intelijens indonesia. 
Mereka itu digarap disini, lebih gampang dan murah dan ndak usah repot repot, tokoh tokoh masyarakat yang plin plan banyak.
Ketahuilah meskipun kelurga muda sampai malam kerja, toh produktivitas hanya untuk ditelan para naga, mengganti harga bahan baku yang harus diimport dengan US dollar yang disetel selalu naik? Belum aturan harga modal ROI yang tinggi, supaya cepat kembali. Mestinya kita pakai modal pertama negeri ini, LAHAN PERTANIAN  RAWA, di pulau pulau besar kita, saluran pematus dan pmasok air sawah bisa untuk transport Ndeng !?   Ini kan SUDAH DISADARI SANGAT TERLAMBAT OLEH DISPOT ORDE BAU ?
jauh lebih pentng dari jalan tol, bukan untuk mengurai kemacetan saja tapi memberi nafkah menambah jumlah bahan pangan dan menciptakan lapangan kerja - memberikan harapan njata bagi yang lain - menciptakan semangat baru. Kan murid yang dilingkungan pertanian si anak miskin juga perlu waktu membantu orang tua, 
cukup banyak ketrampilan yang harus didapat dari praktek kerja pertanian, termasuk memperbaiki mesin sederhana, kelistrikan, rekayasa meringankan tenaga manuisa, ini hanya didapat dari praktek kerja nyata. Yang lain perlu les kursus. diluar sekolah, kalau mau baik ya telisik les dan kursus ini dengan sungguh sungguh, supaya tidak menipu sang siswa muda mudi,  itu juga pelajaran bermasyrakat, jangan waktu si  murid dimonopoly demi lemburan saja, akhirnya duit yang terkumpul malah ditipu juga oleh Travel Buro Umroh, Gusti Allah ora marengake ! - Allah tidak mengizinkan tau.*)










Daur ulang ; ORANG TIDAK BISA HIDUP TANPA SEMANGAT. DAUR PASTINGAN LAMA

ORANG TIDAK BISA HIDUP TANPA SEMANGAT, APALAGI SATU BANGSA.

Ilmu kedokteran, mengakui gejala ini, semangat hidup adalah unsur yang terpenting dalam keberhasilan upaya ilmu ini.
Semangat, bukan nafsu, kebalikannya,  semangat adalah mulia, nafsu tidak , malah menyangkut upaya transedensi jiwa, menyertai  rokhnya.
Jiwa jiwa ini dikala badai, prahara puting beliung  retorika dan permainan politik kata kata, serta ancaman fisik hukuman tanpa dosa dari penguasa, bagi yang dholimi sangat   menciutkan nyali , di pelabuhan pelabuhan “keimanan” kepada Allah dengan berbagai cara dan ajaran penyerahan diri kepada Allah atau apapun nama sebutanNya. Kesabaran ini juga perlu semangat yang tulus.   Dan ini ada, ini malati.
Sekarang, ekor buaya raksasa ( yang dengan gampang menggencet si cicak) ,keduanya mengobrak abrik DPR RI,dengan tingkah polah yang menandakan sakaratul maut, yaitu satu, dari sisa sisa Orde Baru dengan ciri pokoknya  tanpa etika , wong sudah dari sononya, dari lahirnya, mengakhiri puting beliung retorika Horde indifferentiate  genocide ( Horde Baru) ini. Yang keduua pwmbwla dwifungsi membabi buta dengan KKN, dan menuduh siapapun yang tidak menyetujui drifungsi ABRI - Komunis harus diberantas seakar akanya- tanpa pemeriksaan dari Yudikatip - ini kan terror juga ? 
Rakyat bukan anti militer, terbukti telah memilih Bupati Batang Jawa Tengah  dari TNI  Angkatan Darat yang telah bekerja dengan baik pada era reformasi ini,, menurut  pengakuannya dengan bantuan orang orang baik dari seluruh wilayah Batang.
Orde Baru, meninggalkan kemiskinan dan ketidak adilan masyarakat, tapi jendral Yudouono sekarang jadi lebih dari 100 jua orang, sebagian jendral yang kreatip  jadi exekutip negara mementingkan KKN dari tugasnya, yang tumpul tapi setia jadi fraksi ABRI di DPR cuma membela sang Boss. Kekuasaan macam ini pasti akan padam bersama bunuh diri politiknya Satrya Togog Novanto, dengan Korawa-nya yang tergumpal di koalisi Merah Putih. Rakyat pasti akan mengetahui kepalsuannya, dasar kualat.
Dengan semangat Allahuakbar, sisa sisa Orde Baru akan tersapu bersih dari masyarakat kita untuk selamanya, bagaikan yang  terjadi  dengan sisa sisa kotoran, rontok dari  ujung kuku Super Power, yang merasa gatal menggaruk garuk badannya. Dengan jari yang sama pasti akan mencuil  sedikit jarahannys di Papua buat rakyat kita, lumayan untuk membeayai BPJS kita, 
=>LURAH, KEPALA DESA ADALAH SUMBER SEMANGAT RAKYAT PEDESAAN:
MELIPAT BANDAKAN KARTU SEHAT, LURAH HARUS MENCERMATI  PENDUDUK MEREKA YANG BEKERJA, NGEKOST DI KOTA, TANPA PERLINDUNGAN BPJS MANA SAJA  -  LURAH HARUS TAHU SIAPA MEREKA
=>MEREKA MASIH MENGANGGAP LURAH MEREKA ADALAH BAPAK MEREKA ---  MEREKA KIRIM UANG KE DESA DENGAN SETIA, MEMBANTU PENDUDUK DESA YANG JUGA MERINGANKAN TUGAS LURAH ---BILA COBLOSAN  DIBISA BISAK-AN PULANG - HARGAILAH MEREKA. MEMBANGUN KEPEDULIAN, MENGIKUTKAN WARGANYA DALAM  KEGUYUBAN DESA ADALAH KUWAJIBANNYA DAN NEGARA SEEPNUHNYA MEMBANTU DAN MENDUKUNG DENGAN MATERI - JANGAN SAMPAI DANA DESA DIBUAT BANCAKAN PEJABAT TENGIK DI LEVEL MANA SAJA, DARI KECAMATAN, KABUPATEN SAMPAI PRTOPINSI, HARAM HUKUMNYA.. 
=>LURAH HARUS BERUSAHA MELEK KOMPUTER. BELAJAR DARI  SINI DAN MENYEIESAIKAN SEGALA ADMINISTRASI, STATISTIK DAN MELUASKAN PANDANGAN DARI SINI, TANPA BERHENTI,
LURAH JANGAN NGAPALKAN JARGON APA SAJA TANPA MENGERTI ARTINYA - TANYA DI KOMPUTER, BEGITU BARU ADA KEGUNAAN LISTRIK MASUK DESA.

Allahuakbar, akan memberi semangat pada rakyat yang sadar dengan  Maha Keagung-Nya, menyatukan mereka yang berserakan oleh retorika retorika sisa sisa Orde Baru, yang hanya segitu saja,  pencatut nama, koruptor.  Satrya Togog !, sudahlah…….*)

 

Jumat, 20 Juli 2018

,MODAL PERTAMA RAKYAT NKRI, MENENTUKAN NAFKAHNYA

MODAL PERTAMA
Manusia lahir di dunia, modal pertama yang dimiliki adalah tubuh dan rokh-nya. Tubuhnya sudah mengandung code DNA, yang secara potensial menguntungkan atau merugikan hidupnya nanti, termasuk lingkungan yang membentuknya pada masa anak anak, karena siapa saja manusia tidak bisa memilih.
Ternyata perkembangan zaman kapitalis yang sudah lebih  dari empat abad ini menimbulkan dampak negatip kepada bangsa Indonesia.
Zaman pra kapitalis,
Hinduisme dan Budisme sejak sebelum masehi, Di Nusantara berkembang budaya Hindu dan Budha, yang mengandalkan modal pertama datang dari  Dewa Dewa, dan mitos mitos, mengenai timbulnya manusia pilihan, sebagai cantolan kaum feodal, yang asal usulnya sebenarnya sama dengan Ken Arok.  Masyarakat mendidik si terlahir pilihan dewa ini dengan  mitos ideal juga, untuk kepentingannya. Ke-_ksatriaan – noblesse oblique – busido – ke priyayi-an (Jawa). Kebudayaan Hindu/Budha ini sudah tidak hanya mengandalkan modal alami dan mitos dewa dewe saja tapi juga menyangkut benda benda sebagai hak milik, sebagai alat tukar, yang telah terpakai puluhan abad sebelumnya di Yunani kuno, Mesir  di Masyarakat Maya dan Aztek. Sudah dikenal modal pertama manusia yang berwujud kekayaan warisan berupa benda kerajinan tangan, sebagai senjata, sebagai azimat, logam nulia, dan batu permata hiasan. Juga sudah terdapat di Nusantara.
Dari abad ke 12 Masehi atau sebelumnya ketika datang ajaran agama Islam di Nusantara, dengan ajaran kenabian dan juga pengertian baru mengenai egalitarian islami. Paling tidak manusia berderajad sama dihadapan Allah, tidak pandang berapa harta dan hak centolan kasta dari kelahirannya.

Kedatangan kapitalisme:
Hanya selang beberapa abad dari kadatangan ajaran islam
Yang ini diperkuat dengan keperkasaan nafsu mentah dari bedil dan meriam, juga harta yang ditebar untuk menyuap siapa saja yang berguna untuk upaya  penaklukannya, sambil merampas semua modal pertama berupa modal alami dan modal benda.
-Modal alami berupa gene di rendahkan sebagai inlanders. adalah bangsa budak.
-Modal harta benda dan budaya juga di hapus nilainya, hanya modal budaya penjajah yang benilai tinggi.  Menilai kembali para priyayi, Belanda embahnya Bupati, seterusnya Bupati Datuknya Priyayi,sedang priyayi ekuli ditelapak kaki. Itulah pwnjajahan.

Penjajah bukan saja merampas hasil bhumi, tapi juga tenaga rodi, berarti juga seluruh wilayahnya dengan hak hidup apa yang didalamnya.

Kerugian ini ditanggung oleh Pribhumi Nusantara seluruhnya. Kecuali yang memang tidak punya apa apa, suku suku terasing.
Sehingga begitu  miskinnya  kaum  priyayi  ( gentlemen)  dan petani tidak bertanah ( landless peasantry) , sehingga  anak anak mereka hanya bermodal pertama pemberian alam dari lahir thok ,untuk menghadapi hari depannya.  Anak petani tak bertanah, ngenger – artinya mengabdikan diri, anak priyayi magang, menunggu tugas dari sang penguasa. Atau bila mengerjakan tugas rutine, tidak dibayar, hingga sang tuan memilihnya untuk bertugas sepenuhnya dikalangan pangreh praja. Kakek saya dari ibu, magang sampai anaknya empat, di Kepatihan Surakarta hadiningrat, tahun 1920 han, diangkat jadi mantri polisi  kecamatan Tanon, Sragen, menurut beliau yang sangat dirisaukan selama jadi pengreh praja adalah laporan pedagang cina di desa desa kepada Kanjeng Gupermen, bahwa mantri polisi Kaonderan Tanon tidak membantu pedagang menagih hutang petani  setelah panen ( setorannya tidak cukup), dia disemprot oleh  ndoro  kanjeng hadipati  Sragen atas laporan ndoro Tuan Controlier belanda, sang mantri polisi merasa tidak bersalah, tapi itulah zaman penjajahan.
Harkat  dan tenaga selama ikut hidup di keluarga kaya atau bekedudukan di kekuasaan feodal, atau sang Kiai di pondok podok pesantren bila ingin maju tidak dibayar., dan anak priyayi berjubel di  sekolahan ongko  loro dan vervolkschool, sampai kelas lima. Semua orang tua mereka berpetuah : Wahai anakku, engkau  tidak aku  warisi harta  atau derajad keturunan, tapi aku berusaha mewarisi kemauan belajar ilmu dari orang kaya atau kiai di pondok, atau sekolah yang didirikan oleh Kanjang Gupermen.
Begitu pula yang punya modal  mereka disekolahkan di sekolah dasar Belanda yang bayarannya mahal dari sekolah dasar, SMP –  SMU ( zaman penjajahan belanda mananya  HIS, Mulo, dan AMS  atau TS/sekolah teknik , dikota iMadiun ada sekolah pertukangan atau ambach school untuk  bengkel dan pembuaan gerbong  kereta api. Masih ada Sekolah  Guru  malah gratis diasrama, setingkat SGB dan SGA yang (sekarang sudah dihapus) sangat jarang, hanya di Bukit tinggI, Menado dan  _Purworejo.  Pembayaran uang sekolah biasanya sangat berat, tapi yang ini malah diberi  stipendium / ikatan dinas.
Jadi setelah  merdeka,  sampai 1965, dua puluh tahun yang pertama dibawah Presiden  Sukarno, semua sekolahan SD/SMP/SMU gratis, sedang Perguruan Tinggi  Negeri  uang kuliahnya sangat murah, terjangkau oleh 80 % penghuni Nisantara, diluar uang transport  pondokan dan makan.
Kenyataan deseluruh dunia kapitalis, sekolah  memberikan ijasah,   modal yang tidak menjamin kehidupan dewasa  bagi pemilik ijasah,  melainkan modal harta  yang pasti sebagai modal pertama, inilah yang sebenarnya  paling diperlukan  untuk hidup dewasa , mencari nafkah - selain itu sertifikat keahlian ketrampian bidang apapun – itupun tergantung dari watak pasar dan keuangan  dunia –belakangan malah dijadikan pekerja kontrak dengan jangka waktu, out sourching, untuk menghindari  pemberian pesangon bila pasar sepi dan pekerjaan dihentikan.
Pendatang bangsa bangsa  Timur Asing – Arab, india, dan  China, oleh Belanda dipisah hak dan kampungnya di Pecinan dan kampung Arab dengan  Pemimpin  golongannya sebagai kawula pendatang  Hindia belanda, diberi pangkat dari Letnan, Kapitein, sampai Mayoor tituler, dari bangsanya di Hindia Belanda. Seluruh warganya harus berumah di wilayah kota yang ditunjuk untuk mereka. Tidak bercampur gaul dengan kaum pribhumi.
Mereka hanya kaum pedagang, digunakan oleh belanda sebagai pedagang pengumpul hasil bhumi yang tidak sempat ditangani oleh sistim penjajahan, seperti  kapok, kayu manis, kopra, pala dan fuli, mungkin juga cengkih dan lada. juga beras. Yang sebagai nelayan dan  petani sangat kecil jumlahnya di Bagan Siapi api dan  sebagai  petani di Benteng /Tangerang, Pamanukan  dan Ciasem.
Dari asalnya dimana mana sebagai pedagang modal pertamanya adalah  pengetahuan dagang, yang dicari dikumpulkan adalah emas, sangat sedikit yang mengambil kesempatan mengenyam pendidikan Belanda yang didirikan khusus untuk mereka seperti HCS ( Hollands Chineesen School)  dan sekolah lanjutannya disamakan dengan warga Belanda. Perguruan tinggi yang diminati mereka adalah  Fakultas Kedokteran  di Batavia -STOVIA dan di Soerabaia- NIAS – lulusannya disetarakan dengan jabatan Bupati Wilayah.
Kekayaan dikumpulkan mulai dari jadi tengkulak hasil bhumi zaman cultuur stelsel sampai  pendirian pabrik pabrik Gula mereka dilibatkan  mengembangkan modalnya, mendirikan pabrik gula lkecil kecil di Pasuruan dan sekitarnya, baru kemudian tersingkir oleh pabrik gula besar  besar, dengan Oei  Tiong  Ham  Cocern sebagai penggantinya. Posisi mereka satu tingkat lebih tinggi dari Prihumi. Zaman pendudukan Nippon di Nusantara, Nippon pernah menggerakkan masyarakat untuk heroisme sumbangan  perang  Asia Timur Raya  dengan meyumbang intan dan emas, para priyayi dan datuk, tuanku semua setor, kecualai  warga ketrurunan China yang sudah sangat mengerti nilai barang barang itu sebagai nyawanya sendiri, mereka tiarap, makan  bubur sama ketela, tapi emas permata masih tetap di kubur di lantai dapur. .
Zaman perang kemerdekaan Indonesia, mereka  mengexport kopi dan gula dari wilayah pedalaman Republik di Jawa,  dari perkebunan karena revolusi jadi  milik yang menguasainya, tokoh lasykar rakyat si Naga Bonar atau pemerintah Republik, sedang dari Sumatra karet dari rakyat penakik pohon karet dirimba. pinggiran sungai besar dan panjang menembus rimba raya.    Di jawa, salah satunya yang menonjol adalah Liem Sioe Liong bekerja sama dengan pasukan penjaga perbatasan kita  anak buah Letnan Kolonel Suharto, demi keuntungan bersama mereka, sedang di Sumatra  mayor John  Lie dengan kapal coaster cepatnya bekerja sama dengan  rakyat siapa saja penakik getah karet yang  berani  belalu alang di sungai sungai yang banyak menembus rimba raya. Menembus  kepungan belanda dilaut lepas selat Malaka   untuk  ditukar dengan pangan dan obat obatan.
Setelah Perang Dunia ke II, zaman kapitalisme dunia yang dimotori oleh pemerintahan  Amerika Serikat , kepentingan utamanya menenteramkan  rakyatnya  dengan  pengadaan barang export terutama senjata  yang berarti juga membukaan lapangan kerja, dan  mempertahankan  semangatnya untuk secara fisik bertempur dengan alasan apapun, kata kuncinya: yes sir !  berarti taat segala perintah atasan.
Keuangan Negara siap disediakan untuk membeayainya dengan senjata ultra moderen,   dengan pos  pos penjagaan diseluruh dunia, sampai sekarang..
 Sedang di Indonesia, begitu merdeka, niat bangsa  Indonesia adalah  memperoleh ilmu untuk membangun  Negara, bukan memupuk modal pertama  menyertai modal  pertama  alami, sedang harta benda di-ikhlas-kan ditinggal mengungsi dari kota kota besar di pelabuhan pelabuhan  strategis yang pertama tama diduduki tentara Kerajaan, tanpa dibumi hanguskan.  Warga Timur Asing, tetap didaerah pendudukan, menguasai seluruh kekayaan  Belanda dan Dai Nippon di Baravia, Semarang, dan Suabaya, Medan dan Mekassar, juga Bandung. Hak milik tanah dipinggir jalan perdagangan  pabrik pabrik milikPT belanda dianschlus begitu saja oleh mereka yang tinggal diam selama pendudukan  dicuri dan dikumpulkan oleh komprador bangsa Timur  Asing , sebagian besar china dan sangat sedikit Arab, malah membantu mesin perang aksi polisionil tentara Kerajaan, mereka  namakan gerakan po-an-tuih.
Ini yang dilupakan,  yang seharusnya  dikerjakan, sangat penting bagi segenap orang tua yang  punya anak, adalah menyediakan modal pertama disamping yang disediakan oleh  alam. Dikalangan warga  korban penjajahan Belanda, ratusan  tahun puluhan generasi,  sampai sekarang..
Bagi Negara,  please, katakanlah, sejelas jelasnya fungsi pendidikan itu sebenarnya untuk apa, paling sedikit akuilah bahwa hasil pendidikan itu bukan alat untuk mencari nafkah. Tapi untuk hidup bermasyarakat yang harmonis. Jadi beayanya  ya harus dibebankan pada iuran masyarakat. 80%,  artinya diwakili Negara. Jangan seperti sekarang, sekolah, yang berarti Kepala Sekolah dan guru gurunya ke-enakan masih membebani masyarakat sampai lebih dari kemampuan kaum menengahnya, apalagi kaum yang kurang beruntung dibawahnya. Rakyat masih menganggap sekolah adalah kunci mendapatkan nafkah. makin vaforit makin mudah mendapat nafkah besar.
Yang berdiri di pinggir lautan  korupsi dan ihtikar, artinya  diluar sistim yang dicita citakan sejak proklamais kemerdekaan tahun 1945, tidak bisa terus begitu, ber-quanxi ria dengan  elite captures seperti Artalita Suryani, Hartati Murdaya Poo  Republuk ini di Pusat dan Daerah  terus menerus, hingga  kalian yang  jumlahnya kurang dari 1% penduduk Nusantara telah menguasai lebih dari 50 % kekayaan nasional. Itu semua harta haram, meskipun nama kalian sudah ganti nama yang elok elok, yang agamis  sebagai kedok.( google – Hasil  lengkap Pekomendasi Munas  alim ulama NU th 2017 di NTB)
Wahai Negaraku, berikan tanah sebagai modal  pertama bertani  bagi yang  tidak mempunyai apapun modal pertama, jangan sampai mengharapkan dari ijasah hasil pedidikan dan pengajaran selama ini - untuk mencari nafkah walau sampai S1.S2 bahkan S5 !!!
 Kecuali bila para S ini mengupayakan pendidikan bermasyarakat yang langsung  dicita citakan oleh Undang Undang Dasar  Negara. Jaumlah mereka akan  sangat terbatas seperti  AKMIL darat, laut, udara, AKPOL  STAN seperti APDN , Pendidikan Keguruan, dan semua  Penelitian Pertanian, pengawasan  BPOM yang sangat  makan  beaya .    Jangan beri kesempatan para pendidik untuk mencari sendiri nafkah tambahan dari rakyat. 
Sangat tidak mendidik, malah mengajari  generasi muda berpura pura, berkorupsi ria, Sebab beliau baliau bekerja untuk masyarakat, yang seharusnya untuk hidup bersama selayaknya  di Negara yang berbudaya, jadi berilah secukup cukupnya nafkan dari anggaran Pemerintah. Bandingkan dengan  penerimaan anggauta DPR RI dan DPRD propinsi dan kabupaten, guru guru trainer dan widya iswara yang ini malah diperas tenaga fikirannya untuk sang Direktur Diklat yang memang kapal keruk yang sudah "in" dalan komplotan kroni Departemennya beranak pinak, dibawah Menteri siapa saja, jadi income  para kutu buku pendidik widya iswara sangat jauh dibawah si tembem.penelan anggaran yang duduk di legislatip dan eksekutip.
Anggaran setiap Departemen ditingkat Propinsi untuk kursus kursus kejuruan seperti  Dept, Perindustrian, Dept. Pehubungan, Dept. Perikanan, Dept. PU, mestinya ditujukan kepada para  tukang/tangan pertama untuk mengawaki pekerjaan, mengemudikan  angkutan umum dan perahu, mengoperasikan alat alat berat, tukang las dan tukang batu, penganyam beton eiser demi peningkatan  jumlah dan kualitas mereka yang bersertifikat terpercaya untuk tugas itu, atau wiraswasta jasa dan industry kecil dan menengah,  bukan menjual sertifikat sebagai income tambahan  pegawai instansinya, dimana sertifikat itu sebagai tanda hak memperoleh upah sebagai ahli operator alat yang semacam SIM, bukan  untuk pegawainya sendiri semacan sepadya, sepala, saspa. atau membantu  PEMILIK TOKO  ATAU PEMILIK  INDUSTRI  BASAR  - YANG SEBENARNYA HARUS MEMBERI  KETRAMPILAN KEPADA CALON  ATAU PELAKU  USAHA INDUSTRIAL KECIL ATAU  MENENGAH, TUKANG ROMBENG DAN PENGUMPUL BARANG BEKAS, SAMPAH PLASTIK DAN LOGAM, SAMPAH KERTAS DAN TENUNAN KAPAS/SERAT BUATAN,  UNTUK PENGETAHUAN BAHAN, OPERASI MESIN MESIN, KESELAMATAN KERJA, KESELAMATAN KONSUMEN DAN PEMASARANNYA.  Kepada keluarga nelayan dan petani, untuk menggalakkan upaya pengawetan  pengemasan maupun  hygiene  kuliner yang di suguhkan kepada publik. Ini jelas tugas Dept pertanian dan Dept. Perikanan. Mengawasi penjualan bahan bahan pewarna, sabun pencuci,pengawet, pengental, MSG, essence, anti jamur, anti serangga  yang boleh digunakan untuk makanan dan minumam dengan kualitas food grade, bukan technical grade untuk usaha mereka. Menghukum pemalsuan nama makanan, dilabelnya disebut syrup ato susu lental manis, didalamnya hanya air dan minyak nabati, emulsifier pengental dan pewarna dan cyclamate  oleh Perusahaan besar, umpama berapa persen harus ada unsur kedelai dalam kecap manis buatan pabrik besar, bukan secara masal dipalsukan dengan pewarna, pemanis, MSG. pengental, tanpa kedelai, sehingga  membahayakan penggunanya mengejar keuntungan  besar hanya dari pencitraan  reklame di mass media dan hadiah hadiah. Sangat membahayakan  pengguna orang kedil. Harus ada berapa persen susu sapi terkandung dalam susus kental manis, bukan hanya dibuat dari minyak nabati emulsifier  pemanis cyclamate, essence dan air, yang  tidak bergizi dan berbahaya untuk kesehatan  manusia . Itulah gunanya Negara  melawan persaingan dagang  antara industry besar ukuran dunia, dimiliki oleh kurang dari 1% penduduk Nusantara.  terhadap UKM usaha rumahan, usaha kooperasi petani dan nelayan, yang kurang pengetahuan, diusahakan denga modal pertama yang nyaris tidak ada, sehingga  menghasikan produk dengan apa adanya. Butuh  BPOM ( Badan Pengawasan Obat dan Makanan)  dengan awak yang sukup  setara dengan jajaran  satserse polisi ,  secara kuantitas dan terutama kualitas dedikasinya kepada khalayak umum.
Ini sangat membantu perngembangan modal pertama rakyat yang masih kecil, memperoleh  dorongan di negaranya sendiri.
Boleh Negara melepaskan para Master, Empu,  Undagi mengajarkan ilmunya dengan menarik bayaran dari muridnya, bahkan menarik pajak dari mereka, memang hasil jerih payahnya bisa untuk mencari nafkah. Fasilitasi mereka dengan  ajang  mengembangkan  dan mengajarkan ilmunya. Bila Negara memerlukan mengembangkan bakat  istimewa  generasi mudanya, beri sang istimewa ini stipendium /bea siswa secukupnya, untuk mebayar para  Master, Empu, Undagi, Pandega, Mister tari,   kepada siapa dia menimba ilmu  dan ketrampilan. Beri  royalty kepada pelatih empu master undagi  yang muridnya berprestasi sebagai penghargaan  ganti jerih payahnya. *)



Sabtu, 14 Juli 2018

PERTARUHAN FREEPORT INDONESIA

PERTARUHAN.

STABILITAS IMPERIALISME MODEL KUNO BELANDA, KARENA RAKYATNYA DIJADIKAH DAS HERRENVOLK.
SEBALIKNYA NKRI  MASIH HARUS DIPELIHARA DENGA SUNGGUH SNGGUH. BEKERJA KERAS MEMBINA PREDIBILITAS  PEMIMPINNYA.
IMPERIALISME AMERIKA SERIKAT SANGAT STABIL, LEBIH DARI BELANDA. MEREKA BERMASYARAKAT BEBAS.
SEBALIKNYA NKRI PERLU SAMPAI EMPAT GENERASI, UNTUK SEKUAT ITU.

MENGAPA: KARENA INDONESIA MENGEMBAN AMANAH BESAR, PENCETAK MANUSIA MENJADI RAKHMATAN LIL ALAMIN. KEBEBASAN TERKENDALI  OLEH  TUNTUNAN IDEALNYA KEBERSAMAAN  SESAMA MAKHLUQ ALLAH 

Selama lebih dari dua decade, setelah reformasi kekuasaan dictator militer ciptaan kapitalis Amerika yang menjual kekayaan alamnya dengan perjanjian antara Negara dan Perusahaan Freeport yang menguasai isi satu gunung emas, uranium tembaga selama 32 tahun keuasaan sang Diktator. Baru sekarang sesudah  ganti Presiden yang ke 7 baru diizinkan oleh CEO Freeport untuk membeli saham 51 %.(konon harganya tukang jual barang antik  16 billion dollar ) Perusahaan Freeport Indonesia ini dimiliki oleh pemilik kontrak kerja senula.  Freport McMoran dan Rio Tinto, sangat mbalelo tidak mau mambangun smelter yang sudah dijanjikan selama  beropersasi lebih dari 40 tahun. Persis seperti kekuasaan Dai Nippon taikoku akan memberi kemerdekaan Indonesia dikelak kemudian hari.
Atas kegigihan Presiden Jokowi yang membuktikan tuntutannya --adalah tuntutan rakyat Indonesia dengan sikapnya yang correct dan professional sebagai Amirul Andunisiin  yang semestinya, menurut teladan kanjeng Nabi,  baru CEO Freeport mengizinkan  menanda tangani rangka pembicaraan  akuisisi 51 %, masih ada tahapan tahapan lagi,  saham perusahaan Freeport Indonesia yang dengan catatan perusahaan milik bersama ini akan membangun smelter multi produk  yang harganya juga mahal sekali.
Saya kira Freeport McManora dan RioTinto cukup kaya untuk membangun smelter sendiri di Papua, tapi mereka melihat ongkos politisnya sangat tinggi untuk bisa duduk bekerja dengan tenang. Pengalaman beaya politis, financial dan nyawa putra terbaik dari rakyatnya yang gugur pada Perang Vietnam, DEMI DOMINASI MUTLAK, masih dikenang  oleh rakyat. Kekuatan Kepercayaan Rakyat Amerika Serikat masih dipertimbangkan oleh para miliarder Warga Negara di sana.
Sebaliknya Negara NKRI, menurut pertimbangan mereka masih bisa diolah dijadikan curry gule cara Saudi Arabia, Atau cara tortilla Mexico yang sangat kaya minyak mentah di teluknya, revolusi sampai 12 kali dengan pahlawan petani  dari  Zapata sampai Juana Gallio atau cara Korea Selatan dengan chaebolnya yang lebih bisa mengatur kekayaan Negaranya ada bagian untuk nafkah rakyat kebanyakannya. Indonesia masih bisa dia olah jadi apa saja ---- yang intinya kekuatan rakyatnya masih bisa di pecah pecah, banyak yang dari elite capture pulaunya menanjak dari feodal kampung, ke mafia Kekuasaan Negara,  sehingga sangat lemah menghadapi Diktator siapa saja ciptaannya, yang dibekali sedikit US dollar. Toh taruhannya beberapa gunung lagi di Papua. ,Pengalamannya di Phillipina,  juga mengajari Amerika Serikat untuk  mengolah rumpun Melayu, yang mayoritas islam, orang Asia Selatan. Jadi yaaa, kasih saja beli 51 % persen, untuk  diselesaikan oleh Pemerintahan Jokowi, selanjutnya penggantinya setelah 2 masa kepresidenan ( kalau opsi pertama ini gagal)  toh teknokrat sisa  sisa kroni  protégé-nya algojo Jendral Suharto atau jenis keturunan kroninya kaya raya berkat dari Papua, sudah ngebet niru bapak bapaknya, menjual beberapa gunung lagi dari Papua, biasaaa, dibantu pasukan bersenjata kayak diktator yang lain.
Kesimpulannya : Wahai rakyat indonesia, jangan lupa daratan, lindungilah Amirul Andunusiin dari segenap pengkhianatan dari mereka yang meremehkan dia, sebab dia butuh tirakat bersama membayar utangnya dengan rakyat, harga saham yang 40 %, memamerkan dirinya, bikin makmur rakyat, tanpa prihatin. Antum ungat cerita telur Columbus ? Seperti mereka yang tidak bisa menegakkan berdiri satu telur, waktu ditantang oleh Columbus. Setelah Colmbus dengan sekali getok, sang telur berdiri, semua terteriak, "aku ya bisa", setelah hampir dua puluh tahun.  Semoga Allah masih melindungi Andunusi dari para parasit, mereka yang diluar sistim. Sadar perlunya akan dunia pergaulan antar ras dari "sara" - dan pergaulan antar bangsa yang lebih baik, pergaulan antar manusia yang lebih baik.Win-win solusion adalah yang tebaik. 
Tidak memberi kesempatan  para pencoleng datang ke puncak kekuasaan Indonesia, rakyat sudah sadar dan berani melawan di tahun 2019 nanti, si cengengesan mereka.( Bukan cengengesan saja, tapi juga pecicilan  dengan apa yang diberikan Amerika seperti yang dipakai oleh anak asuhnya di Dunia Arab.)  
Sampaikan secara jelas bahwa rakyat juga kenal Chofifah Indar Parawansa, tunduk pada petugas partai, dari sekarang dan selanjutnya, meskipun di halangi olah Ketua Partainya NU – Muhaimin. Dia nekad karena mengerti rakyat jawa Timur. nyalon Gupernur Jatim, malah terpilih oleh rakyat yang dilecehkan sang bess. Masih banyak dikalangan pengemban kekuatatan fisik yang mendambakan jadi Saddan Husain Indonesia, dengan kharisma dan restu dari para Senator Amerika dan para kiai di Andunusi. Masih banyak Berkeliaran mafia  mafia ploduk ploduk Indonesia, masih nyatut berkeliaran nyalon dan menguasai Partai Partai tanpa ideology,  dan sangat phragmatis cari cari ceperan,
ereka sangat menginginkan kekuasaan dari BUMN yang semakin
kaya, dengan perusahaan patungan yang mulai  nampak gembarnya. 
        Rakyat Indonesia harus semakin awas terhadap tokoh masyarakat yang hatinya palsu, petugas Partai, pemegang kekuasaan senjata, tokoh kharismatik apa saja yang mampu menggerakkan dana yang luar biasa banyaknya, untuk pencitraan. Bangsa ini harus menjadi pemilih yang semakin dewasa, terutama menelisisk mass media, mulai dari pemodalnya, awaknya para redaktur dan wartawannya, para pembicara publik, TERUTAMA TRACK -RECORD-NYA SAMPAI 3 GENERASI KEATAS. 
        Sebab dengan mandat dari pilihan anda terhadap anggauta Legislatip, terhadap pimpinan Eksekutip terutama Presiden dan anggauta DPR RI, dengan sekali coret tanda tangan mereka bisa membalikkan situasi hubungan dengan Kapitalis Amerika, yang sudah terkenal sangat lihai dan berpengalaman dua abad dengan kerugian rakyat bengsa bangsa yang tertinggal dalam kedewasaannya, seperti bangsa Indonesia kita sekarang, menjadikan bangsa ini menderita kemiskinan terus.
Lihat saja tingkah polah pejabat Petinggi Perbankan Repubik ini, dan malah jadi Wapres tidak tersentuh hukum,  membanjiri bankir bankir iblis dengan BLBI, saling menguntungkan dengan Guritanya George Adhicondro alm. 
.Masih sangat banyak mereka ini tanpa malu malu keluar dari liangnya yang busuk, dari th 1945 sudah diluar sistim  cita cita bangsa, menjongsong pulung kanjeng ratu Dara Petak. Masih banyak kartu yang bisa dimainkan oleh Freeport Indonesia, dasar !!!  
Rakyat Indonesia, bantulah pak Jokowi, yang terbukti bisa melaksanakan dengan anggun  amanah anda anda dari seluruh Indonesia, semoga pilihannya sebagai wakil bukan bhuta Cakil yang suka cengengesan dari Partai yang sudah sakit hati pada Abu Dzar Abu Dzar Andonusi.   
Yang mendukung tidak minta apa apa, melainkan tabungan reputasi, dia masih muda, akan jauh lebih baik dari gurem mencla mencle, yang tidak ada tapi malah ada dimana mana, itu bohong, di Jawa Timur keweleh. Sebenarnya ndak apa apa, tapi orangnya kelewat bodoh, senengnya mbonceng saja.
Bagainama beliau beliau ini tersandera oleh paliamentary threshold, bukan si tembem saja yang sangat memalukan  tidak bisa main gila.
Ingatlah pada Rizal Ramli, ingatlah pada Kwik Kian Gie, Mahfud MD, putra terbaik Andunusi yang jadi alergen Partai Partai – karena enggan jadi petugas partainya-nya*)


Selasa, 10 Juli 2018

KEBUDAYAAN MANUSIA MASA KINI:

SATU KEHARUSAN BAGI MANUSIA UNTUK MENJAGA KETERSEDIAAN ALAMI SARANA HIDUPNYA. DAN KELESTARIAN KEANEKA RAGAMAN HAYATI SESAMA CIPTAAN ALLAH YANG BERBAGI DENGANNYA.

Dari keharusan ini maka akan ada kebudayaan baru dari manusia moderen yang sesuai dengan keadaan yang sangat menekan ini, atau ras manusia musnah.
Apabila kesadaran ilmu sudah melampaui kesadaran ideology karena manusia sebagai makhluk hidup terdiri dari dua unsur yang tak tepisahkan: unur ragawi dan unsur ketuhanan, maka explorasi sosiologi profetik  sepertinya dari yang paling universal kemudian meningkat ke explorasi dari sumbernya langsung, ke persoalan yang lebih multi tafsir sangat diperlukan untuk menghadapi masa depan teknologi manusia sehingga bisa menyatukan seluruh potensinya untuk bertransformasi meningkat ke tingkat rakhmatan lil alamin. Tidak beda dengan pemakaian angka lambang bilangan huruf Arab untuk  berhitung di seluruh Dunia, oleh bangsa bahasa dan tulisan yang manapun.
Dimulai dengan keluasan kesabaran qolbu ulamanya. Dengan ini saya sajikan copy paste dari pencerahan yang saya temukan di google:

·         HOME
·         ILMU»
·         ISLAMISME»
·         HISTORY CATEGORY»
·         MY STORY
·         ENTERTAINMENT»
·         DUNIA MILITER
Home » pengetahuan Umum , Sosiologi » Pengertian Sosiologi Profetik
Dalam proses perkembangan suatu masyarakat atau kelompok, sebagaimana yang dituturkan oleh August Comte mengatakan: bahwa dalam mempelajari sesuatu tentang sosiologi itu sendiri diperlukan adanya posisi penting dalam sebuah masyarakat yang kemudian berkembang paradigma perilaku sosial. 

Dengan beragam paradigma tersebut, maka sosiologi tumbuh dan berkembang menjadi ilmu yang memberikan perhatian pada hubungan timbal balik antar individu, masyarakat, atau kelompok. yang kemudian lahirlah sebuah sosiologi Islam dan masyarakat modern yang akan penulis dalam pembahasan selanjutnya. 


A. Epistemologi Sosiologi Profetik 


Sosiologi Profetik secara sederhana dapat dijelaskan sebagai sosiologi berparadigma Ilmu Sosial Profetik (ISP). ISP dicetuskan oleh Kuntowijoyo sebagai alternatif pengembangan Ilmu Sosial yang mampu mengintegrasikan antara ilmu sosial dan nilai-nilai transendental. 

Ilmu Sosial Profetik atau biasa disingkat ISP adalah salah satu gagasan penting Kuntowijoyo. Baginya, ilmu sosial tidak boleh berpuas diri dalam usaha untuk menjelaskan atau memahami realitas dan kemudian memaafkannya begitu saja tapi lebih dari itu, ilmu sosial harus juga mengemban tugas transformasi menuju cita-cita yang diidealkan masyarakatnya. Ia kemudian merumuskan tiga nilai dasar sebagai pijakan ilmu sosial profetik, yaitu: humanisasi, liberasi dan transendensi. Ide ini kini mulai banyak dikaji. Di bidang sosiologi misalnya muncul gagasan Sosiologi Profetik yang dimaksudkan sebagai sosiologi berparadigma ISP. 

Gagasan mengenai Ilmu Sosial Profetik (ISP) menurut Kuntowijoyo dapat ditemukan dalam tulisan-tulisan Muhammad Iqbal[1] dan Roger Geraudy.[2] Dengan bersumber pada kedua tokoh ini, Kuntowijoyo memaknai tentang isi penting dari penunaian tugas-tugas kenabian (etika profetik) yang telah menjadi bagian darii proses sejarah umat manusia. Abdul Quddus ( seorang sufi besar Islam dari Ganggoh) mengatakan bahwa Nabi Muhammad telah memberikan “kesadaran kreatif” (creative consciousness) dalam menciptakan suatu dunia ide baru (Islam) dalam menghadapi kekuatan sejarah. 

Berbeda dengan kalangan sufi umumnya yang lebih mengandung dimensi mistis, sedang kemunculan Nabi telah memasukkan unsur-unsur kenabian yang menancap dalam akar kehidupan duniawi. Artinya, realitas “perjuangan” Nabi lebih membumi dan masuk pada kancah zaman dan pergolakan sejarah manusia. 

Sementara Roger Geraudy memandang kemerosotan peradaban Barat yang sekuler sebagai awal dari upaya untuk membangun dan menciptakan peradaban baru yang didasarkan pada keagamaan, ia menyatakan bahwa di tengah hancurnya peradaban umat manusia di mana filsafat Barat memiliki banyak kelemahan, maka kita sebaliknya menghidupkan kembali warisan Islam yan telah ada. Yang diambil adalah “Filsafat Kenabian” (filsafat profetika) dari Islam. Kenapa? Karena, yang menjadi pertanyaan sentral dalam filsafat Islam adalah: bagaimana wahyu (kenabian) itu mungkin? Yaitu, bagaimana keterlibatan aktif sejarah kenabian dalam proses penyampaian wahyu itu telah mampu mengubah sejarah masyarakat menjadi positif. Garaudy mengklaim bahwa bangunan filsafat itu telah dilakukan oleh para filsuf muslim sejak Al-Farabi sampai dengan Mulla Shadra, dengan puncaknya Ibn ‘Arabi. 

oleh Kiki Erwinda & Lydia Megawati Supprapto Putri
Ide dasar dari Iqbal dan Garaudy tersebut memperoleh ruang “artikulasi” ilmiah ketika Kuntowijiyo menggali langsung dari Al-Quran, ketika itu katanya, sisi profetik yang harus diemban oleh ilmu sosial yang berbeda dari dakwah harus memenuhi tiga unsur yakni (amar ma’ruf, nahi munkar, dan tu’minuna billah. Unsur pertama adalah amar ma’ruf yang diartikan sebagai humanisasi. Dalam Ilmu Sosial Profetik, humanisasi artiya memanusiakan manusia, menghilangkan “kebendaan”, ketergantungan,kekerasan, dan kebencian dari manusia.[3] Humanisasi sesuai dengan semangat liberalisme Barat. Hanya saja perlu segera ditambahkan, jika peradaban Barat lahir dan bertumpu pada humanisme antroposentris, konsep humanisme teosentris. Karenanya, humanisasi tidak dapat dipahami secara utuh tanpa memahami konsep transendensi yang menjadi dasarnya.[4]

Dari epistimologi di atas, sosiologi profetik memiliki paradigma-baik mandiri dari paradigma sosiologi secara umum maupun menyatu dalam keseluruhan paradigma sosiologi, artinya paradigma sosiologi profetik juga tidak terlepas dari paradigma sosiologi secara umum, meski nanti akan ada upaya mengaitkan dengan teks-teks Islam, entah sifatnya teks ke konteks atau konteks ke teks, keduanya tidaklah begitu menjadi masalah, meski yang harus ditekankan oleh sosiologi adalah dari konteks ke teks, karena fakta-fakta empiris memerlukan penjelasan rasional, yang sering kali atau kadang-kadang mengabaikan nilai-nilai dan norma-norma, tetapi dalam “rumah” sosiologi profetik sedapat mungkin konteks memperoleh legitimasi nilai etisnya dari Islam. 

Pelebaran obyek studi sosiologi dan humaniora dengan menggunakan cara pandang Islam sebagai bentuk pertanggungjawaban intelektual akademisi muslim, yang sejak lama mengumandangkan islamisasi ilmu. Dalam waktu yang lama terjadi pemisahan antara ilmu-ilmu empiris dengan ilmu-ilmu agama. Selama ini yang lazim dikenal dalam ilmu sosial humaniora terbagi menjadi dua macam, yaitu ilmu-ilmu alami (kauniyah) dan ilmu-ilmu Quran (qauliyah). Pembagian ini menurut Kuntowijoyo perlu segera ditambahkan dengan ilmu nafsiyah. Kalau ilmu Kauniyah berkaitan dengan hukum Tuhan, dan ilmu nafsiyah berkaitan dengan, nilai, kesadaran. Ilmu nafsiyah itu menurut Kuntowijoyo disebut dengan humaniora. Pembagian ini tidak berbeda dengan apa yang dilakukan oleh ilmuwan sebelumnya, Ibn Sina mengelompokkan ke dalam tiga kategori teori ilmu pengetahuan Islam, yaitu ilmu-ilmu metafisika, ilmu-ilmu matematika, dan ilmu-ilmu alam atau fisik. 

Pembagian seperti Ibn Sina di atas juga ditemukan dalam tradisi sosiologi klasik, August Comte misalnya membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga yakni teologi, metafisika, dan positivis. Kemudian Kuntowijoyo membuat fase perkembangan keilmuwan dalam kerangka yang hampir sama yakni periode utopia, periode ideologi, dan periode ide. dalam kerangka perjuangan politik kalangan Islam misalnya, pada periode utopia, para pemimpin Islam hendak mendirikan negara Islam seperti apa yang kita harapkan tanpa melihat kondisi objektif. Periode ideologi, umat Islam menghendaki negara Islam teokrasi yang demokratis, sementara periode ide lebih menekankan pada spesifikasi seperti ekonomi Islam, universitas Islam, lebih dari itu kita butuh ide Islam tentang etika, estetika, pemikiran filsafat, dan lain-lain. 


B. Paradigma Sosiologi: Sosiologi untuk Sosiologi 


Paradigma adalah cara pandang atau world view atau teori dominan dari ilmu tertentu. Menurut Kuhn bahwa suatu disiplin ilmu lahir sebagi proses revolusi paradigma, dimana suatu pandangan teori ditumbangkan oleh pandangan teori yang baru. Dalam hal ini, paradigma menjadi dasar keyakinan atau pijakan suatu teori. Suatu paradigma akan menjadi kuat apabila didukung oleh berbagai kekuatan seperti, penelitian, pengembangan, penerbitan (jurnal dan buku), dan juga penerapan dalam bentuk kurikulum di lingkungan akademik atau masyarakat ilmiah. 

Berkembangnya suatu paradigma akan dtentukan oleh berbagai perangkat pendukung paradigma tersebut sehingga diterima luas, Fakih menyebut bahwa paradigma adalah konstelansi teori, pertanyaan, pendekatan, serta prosedur yang digunakan oleh suatu nilai dan tema pemikiran, konstelasi tersebut dikembangkan dalam rangka memahami kondisi sejarah dan keadaan sosial, untuk memberikan kerangka konsepsi dalam memberikan makna realitas. Dalam hal ini, suatu paradigma memiliki kekuatan justru terletak pada kemampuannya membentuk apa yang kita lihat, bagaimana cara kita melihat sesuatu, apa yang kita anggap masalah, apa masalah yang kita anggap bermanfaat untuk dipecahkan serta apa metode yang kita gunakan untukmeneliti dan berbuat. 

Dalam sosiologi, paradigma muncul, berkembang, dan mengalami keruntuhan bukan soal benar dan salahnya suatu teori atau paradigma, tetapi lebih dipengaruhi oleh faktor pendukung yang menang, karena memiliki kekuatan dan kekuasaan dari pengikut paradigma yang dikalahkan. Paradigma merupakan cara suatu ilmu untuk memahami realitas dan dinamika yang terjadi dalam masyarakat. Sosiologi sendiri memiliki beragam paradigma dengan keunggulan masing-masing dalam memotret realitas kehidupan masyarakat, antar satu paradigma dengan paradigma lainnya saling melengkapi. 

Oleh sebab itulah, paradigma keilmuan sosiologi sangat beragam, ia tidak bersifat tunggal, sepeti yang disebutkan oleh Ritzer, dalam sosiologi terdapat tiga paradigma yang populer yaitu paradigma definisi, sosial, dan paradigma perilaku sosial.[5] Ketiga paradigma ini menjadi pokok soal dalam kajian sosiologi, harus diteliti dan dikaji dalam dunia yang real, dunia empiris atau dunia nyata. 

Dalam pandangan kaum positivitis, suatu pengetahuan harus dapat digunakan dalam berbagai keperluan atau kebutuhan guna menjelaskan fenomena sosial, shingga ilmu itu tidak memiliki ranjau-ranjau yang dapat menghalang penggunannya, ilmu tersebut tidak terikat oleh nilai-nilai tertentu, melainkan pada ilmu itu sendiri, ia bersifat netral dalam menjelaskan fakta-fakta sosial, itulah sebabnya pengetahuan ilmiah yang autentik itu harus bersifat netral, tidak memihak atau value free (bebas nilai). 

Dengan melepaskan diri dari kaitan-kaitan dengan nilai-nilai tertentu, maka sosiologi akan lebih independen dalam menjelaskan fakta-fakta sosial, lebih leluasa dalam meneliti fakta-fakta sosial yang oleh Durkheim disebut sebagai barang sesuatu (thing) yang berbeda dengan ide. Fakta sosial yang perlu diteliti dan dianalisis oleh sosiologi menurut Durkheim terdiri dari dua macam; 

·         dalam bentuk material, yaitu barang sesuatu dapat disimak, ditangkap, dan diopservasi. fakta sosial yang berbentuk material ini adalah bagian dari dunia nyata(eksternal world), contoh arsitektur dan norma hukum. 
·         dalam bentuk nonmateril, yaitu sesuatu yang dianggap nyata(eksternal). fakta sosial jenis ini merupakan fenomena yang hanya dapat muncul dari dalam kesadaran manusia , contoh egoisme, altruistik, dan opini. 
Realitas terus menerus mengalami perubahan dan berkembang menurut logika sosial yang mencipakannya, realitas tersebut bekerja dan berproses untuk mencapai suatu kondisi yang dikehendaki sebagi sesuatu yang ideal dan sempurna, menurut Hegel, realitas itu bukan suatu yang statis, jadi, bulat, suatu “substansi” melainkan berkembang, mengasingkan diri, menemukan diri kembali, menyadari diri melalui taaf-taraf dialektis yang semakin mendalam. Realitas itu “subjek”. Di belakang realitas alam dan manusia dengan masyarakat dan pemikirannya berlangsunglah “proses” pernyataan diri roh alam semesta. 

Berangkat dari itu, paradigma sosiologi mestinya juga harus dihadirkan untuk konteks sosial yang real dan diaplikasikan dalam merespons fenomena sosial. Suatu paradigma keilmuan yang lahir dari dialektika sosial akan memberikan makna tersendiri khususnya dalam konteks akademik dan kemanusiaan, umpamanya dialektika antara realitas dan kesadaran. Sosiologi sebagai ilmu yang mendasarkan segalanya dari realitas dan fakta empiris, tidak cukup dengan melepaskan diri dari menjelaskan realitas tanpa “bertanggungjawab” untuk berkontribusi di dalamnya. 

Dengan mengaitkan antara keyakinan kepada yang gaib dan pijakan pada fakta-fakta sosial empiris sebagai sumber pengetahuan yang dikonstruksi secara subjektif, akan menghasilkan suatu paradigma keilmuan sosiologi baru yang diyakini sebagai upaya merekonstruksi ilmu ini dalam kerangka keterpaduan antara struktur Pencipta dan struktur ciptaan yang bertebaran di jagad bumi ini. 


C. Konstruksi Paradigma Sosiologi Profetik 


Sosiologi profetik yang dimaksudkan disini adalah Ilmu Sosial Profetik (ISP) Kuntowijoyo. Sebagian besar diskusi ISP, selalu saja menjadikan atau meletakkan sosiologi sebagi “rumah” yang tepat untuk konsep tersebut. Ilmu sosial yang dimaksud oleh Kuntowijoyo sangat luas termasuk ilmu-ilmu humaniora atau ilmu kemanusiaan, tetapi basis formal materialnya kalau dilakukan pengkajian mendalam apa yang dimaksud oleh Kuntowijoyo dengan Ilmu Sosial Profetik itu secara sederhana dapat disebut “sosiologi”, ia berbicara masalah fungsionalisme dan strukturalisme misalnya. Kajian-kajian tentang ilmu sosial humaniora selalu memperoleh dukungan paradigma sosiologi, bahkan sebagian kalangan menyebut bahwa ilmu sosial yang “murni” adalah sosiologi. 

Paradigma sosiologi profetik adalah menuju pada perubahan yang bersifat permanen dalam arti semakin dekatnya manusia kepada yang Maha Abadi, menurut Kuntowijoyo, Islam menghendaki adanya transformasi menjuju transendasi. Transformasi inilah yang akan menjadi core dan dikaji oleh sosiologi dalam perspektif Islam. Tauhid merupakan suatu konsep yang bersifat dinamis, tauhid sebagai pandangan dunia dapat dimaknai sebagai sebuah pandangan umum tentang realitas, kebenaran,ruang dan waktu, dunia dan sejarah Islam. 


D. Kerangka Metodologi Sosiologi Profetik


Sosiologi memeiliki beragam metodologi dalam rangka menjelaskan fakta-fakta sosial. Metode yang satu mungkin berhasil menjelaskan fenomena sosial tertentu, tetapi belum tentu dapat dan berhasil menjelaskan fenomena sosial yan lain. Metode yang digunakan mengikuti kecenderungan yang berkembang dalam masyarakat, kalau dahulu sosiologi lebih didominasi oleh metode kuantitatif, menjelaskan fenomena-fenomena sosial dengan pendekatan statistik dan angka-angka, kini tidak lagi dominan, bahkan metode kualitatif dengan ragam tekniknya jauh lebih populer digunakan oleh para ilmuan sosial, khususnya sosiologi. 

Metode-metode yang digunakan dalam studi sosiologi, tampaknya dapat digunakan dalam studi-studi yang lebih luas, termasuk studi yang berkaitan dengan agama dan kehidupan sosial.Kuntowijoyo menyebut metodologi yang digunakan untuk mengilmukan Islam adalah integralisasi dan objektivikasi. Yang pertama bertujuan mengintegralisasikan kekayaan manusia dengan wahyu (petunjuk Allah dalam Al-Quran beserta pelaksanaannya dalam sunnah Nabi) dan yang kedua menjadikan pengilmuan Islam sebagai rahmat untuk semua orang (rahmatan lil ‘alamin). 

Ilmu-ilmu rasional-empiris merupakan ilmu yang dikonstruksi melalui pengalaman empiris manusia, ilmu yang didasarkan pada fenomena sosial yang ditangkap oleh pancaindra atau didasarkan pada riset, eksperimen dan sebagainya. Ilmu dalam pandangan Islam adalah ilmu yang merupakan hasil usaha manusia melalui akal, hati nurani, kesadaran, serta bantuan pancaindranya, yang disusun secara sistematis, untuk memahami fenomena-semesta Ketuhanan. 

Ilmu yang didasarkan pada fakta-fakta empiris dengan ilmu yang didasarkan pada nilai-nilai kebenaran agama tidak dipisahkan, melainkan keduanya harus dikawinkan untuk mencapai suatu peradaban kemanusiaan yang maju. Untuk menyatukan kedua sumber ilmu itu, menurut Kuntowijoyo digunakan metodologi yang bersifat integralistik dan objektivikasi. 

Metode Integralistik menurut Kuntowijoyo tidak hanya menyatukan agama dan hasil pemikiran manusia, tetapi bertujuan untuk menyelesaikan konflik antara sekularisme ekstrem dengan agama-agama radikal dalam banyak sektor. 

Untuk mengembangkan paradigma sosiologi profetik memerlukan sejumlah metode untuk menjelaskan metode untuk menjelaskan fakta-fakta sosial, apalagi fakta-fakta objek yang cenderung “bebas nilai”dengan agama yang mengandung unsur-unsur moral tinggi. 


E. Sosiologi Profetik: Alternatif Pengembangan Sosiologi 


Dengan menggunakan pendekatan integrasi dan interkoneksi, baik dalam cara memperoleh suatu “kebenaran” ilmu maupun alat yang digunakan untuk melakukan penyelidikan ilmiah guna menjelaskan fenomena sosial, akan lebih memberikan suatu kekayaan yang besar terutama dalam kaitannya dengan usaha untuk meminjam istilah Kuntowijoyo yaitu mengilmukan Islam dalam ranah kajian sosiologi suatu langkah penting apabila dikaitkan dengan tradisi positivitis yang selama ini digunakan dalam sosiologi. 
Seperti yang ditulis oleh Mutaqqin[6] bahwa sosiologi Profetik menggariskan beberapa hal: 

·         Sosiologi profetik memiliki tiga nilai penting sebagai landasannya, yaitu humanisasi, liberalisasi, dan transendasi. Ketiga nilai ini di samping berfungsi kritik juga akan memberi arah, bidang atau lapangan penellitian. 
·         Secara Epistimologis, sosiologi profetik berpendirian bahwa sumber pengetahuan itu ada tiga, yaitu realitas empiris, rasio dan wahyu. Ini bertentangan dengan positivisme yang memandang wahyu sebagai bagian dari mitos 
·         Secara metodologi sosiologi profetik jelas berdiri dalm posisi yang berhadap-hadapan dengan positivisme. Sosiologi profetik menolak klaim-klaim positivisme seperti klaim bebas nilai dan klaim bahwa yang sah sebagai sumber pengetahuan adalah fakta-fakta yang terindera. 
·         Sosiologi profetik memiliki keberpihakan etis bahwa kesadaran (superstructure) menentukan basis material (structure). 
Dengan menggunakan pendekatan sosiologi profetik, banyak fenomena sosial politik yang dapat dijelaskan, pendekatan ini lebih memberi ruang artikulasi konsepsional dan teoritis guna memahami kecenderungan global yang mengukuhkan hegemoni kapitalisme dan neoliberalisme dengan wajah yang multi kompleks. Kuntowijoyo dengan gagasan profetiknya, berupaya untuk menghindar dari berfikir yang berdasarkan mitos menuju cara berfikir yang bersifat empiris realis. 

 Kesimpulan 

Berdasarkan dari uraian yang telah penulis paparkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 
·         Ilmu Sosial Profetik atau biasa disingkat ISP adalah salah satu gagasan penting Kuntowijoyo. Baginya, ilmu sosial tidak boleh berpuas diri dalam usaha untuk menjelaskan atau memahami realitas dan kemudian memaafkannya begitu saja tapi lebih dari itu, ilmu sosial harus juga mengemban tugas transformasi menuju cita-cita yang diidealkan masyarakatnya. Ia kemudian merumuskan tiga nilai dasar sebagai pijakan ilmu sosial profetik, yaitu: humanisasi, liberasi dan transendensi. 
·         sosiologi profetik memiliki paradigma, mandiri dari paradigma sosiologi secara umum maupun menyatu dalam keseluruhan paradigma sosiologi, artinya paradigma sosiologi profetik juga tidak terlepas dari paradigma sosiologi secara umum, meski nanti akan ada upaya mengaitkan dengan teks-teks Islam. Dan sosiologi profetik berpendirian bahwa sumber pengetahuan itu ada tiga, yaitu realitas empiris, rasio dan wahyu. Ini bertentangan dengan positivisme yang memandang wahyu sebagai bagian dari mitos. 


REFERENSI


[1] Muhammad Iqbal, Membangun kembali Pikiran Agama dalam Islam, (Djakarta: Tinta Mas, 1966). 

[2] Roger Geaurdy, Janji-janji Islam, (Bulan Bintang, 1982). 

[3] Kuntowijoyo, Muslim Tanpa Masjid: Esei-esei Agama, Budaya, dan Politik dalam Bingkai Strukturalisme Transendental, (Bandung: Mizan, 2001), hlm.364-365. 

[4] Husnul Muttaqin, “Menuju Sosiologi Profetik”, dalam Jurnal Sosiolologi Profetik, Vol I, No. 1, Oktober 2006, hlm. 59-82. 

[5] George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, (Jakarta: Rajawali Press, 1992), hlm. 15-97. 

[6] Husnul Mutaqqin, “Menuju Sosial Politik”, dalam jurnal Sosiologi Reflektif, vol. I, no. I, Oktober, 2006, hlm. 59-82.
Related Posts:
·         Pengertian Sosiologi ProfetikDalam proses perkembangan suatu masyarakat atau kelompok, sebagaimana yang dituturkan oleh August Comte mengatakan: bahwa dalam mempelajari sesuatu … Rea



·         SOSIOLOGI ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN: PARADIGMA SOSIOLOGI PROFETIKDalam proses perkembangan suatu masyarakat atau kelompok, sebagaimana yang dituturkan oleh August Comte mengatakan: bahwa dalam mempelajari sesuatu t… Read



0 komentar:
         
SOCIAL PROFILES
Top of Form
Bottom of Form
GOOGLE+ BADGE
·         Popular
·         Tags
·         Daftar Isi
·        
Telah tercatat dalam sejarah bahwa Islam telah berjaya dan mengalami kemajuan dalam segala bidang selama beratus-ratus tahun, namun disi...
·        
Keragaman suku bangsa yang tersebar di Nusantara merupakan kondisi objektif yang penting dan sangat berpengaruh dalam keseluruhan pr...
Racik Meracik Ilmu -  Dalam masa lebih tujuh abad, kekuasaan Islam di Spanyol , umat Islam telah mencapai kejayaannya di sana. Banyak prest...
·        
Seringkali ditemukan orang atau di televisi menyebut kata “metafisika”, sayangnya metafisika tersebut selalu condong dan dikaitkan ke ara...
·        
Sikap, perbuatan atau tindakan adalah beberapa hal yang pasti dilakukan manusia dalam hidupnya. Sungguh sangat tidak mungkin jika seora...
LIKE FACEBOOK
Powered by Blogger.

·         BROSUR STAI DDI MAKASSAR
 
TOTAL PAGEVIEWS
 2,835,837
·         BROSUR STAI DDI MKS
 
TRANSLATE


Powered by  Translate
·         USTAZ ABU JANDAL ALBOLIWUDI
BERITAKURASI.COM
Copyright © 2018 Racik Meracik Ilmu | Powered by Blogger
iDesign by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com | BTheme.net  UNQUOTE.





Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More