Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

INDONESIA PUSAKA TANAH AIR KITA

Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia tempatku mengabdikan ilmuku, tempat berlindung di hari Tua, Sampai akhir menutup mata

This is default featured post 2 title

My Family, keluargaku bersama mengarungi samudra kehidupan

This is default featured post 3 title

Bersama cucu di Bogor, santai dulu refreshing mind

This is default featured post 4 title

Olah raga Yoga baik untuk mind body and soul

This is default featured post 5 title

Tanah Air Kita Bangsa Indonesia yang hidup di khatulistiwa ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus senantiasa kita lestarikan

This is default featured post 3 title

Cucu-cucuku, menantu-menantu dan anakku yang ragil

This is default featured post 3 title

Jenis tanaman apa saja bisa membuat mata, hati dan pikiran kita sejuk

Sabtu, 30 Maret 2019



DUNIA SELAMAT DARI BENCANA KEMUSNAHAN OLEH OPTIMISME (ide subagyo,blogspot.com.)


KARENA MANUSIA TELAH BERTEKAD MELAKSAKAN AMANAH ALLAH  MENJADI RAKMATAN LIL ALAMIN .

Kesadaran akan hal sepenting ini, diilhami oleh himbauan keras Pak Jokowi kepada rakyat Indonesia untuk SELALU OPTIMIS, kita bisa mengentaskan keterpurukan bangsa Indonesia dari keterpurukan  disegala sendi hidup bermasyarakat oleh tingkah polah orde yang sangat koruptive dan otoriter penggunakan segala cara kekerasan ntuk mencapai tujuan kekuasaannya selama 32 tahun, dari 1965 hingga 1993.

 Disusul dengan masa euphoria keterlanjuran dari reformasi hingga 2014,  dari saat itu rakyat mulai sadar akan himbauan keras dari pemimpinnya untuk OPTIMIS, kita bisa mengatasi kerusakan parah di segala sendi keidupan masyarakat kita.

Kita menghadapi masa bakti kedua dari Presiden yang telah berusaha keras mengatasi keterpurukan akibat euphoria korupsi kolusi dan nepotisme yang disalah gunakan oleh sisa sisa kekuatan brutal yang digunakan kroni orde baru, kita rakyat Indonesia sedang menghadapi rintangan segala cara kotor  dari sisa sisa kekuasaan orde dictator, dengan menyediakan dirinyqa manjadi proxy penekan kepentingan asing ini di ajang politik dalam negeri  denngan kedok demo 411 , unutk lenumbangkan upaya menegakkan reformasi kearah demokrasi yang menghomati hak azazi manusia, mengembalikan kekayaan Negara dan bangsa ini, dalam  tujuh belas hari  mendatang pemilihan Presiden RI.

 Saya menjadi peka terhadap sindiran tandas telah dilontarkan manusia dari lingkungan masyarakat yang sangat berkecukupan Amerika Serikat tahun 2015.-  Telah diproduksi sebuah film “THE TOMORROWLAND”. Bahwa manusia mampu menjadi rakhmatan lil alamin dengan OPTIMISME kepercayaan diri untuk BERUBAH MENJADI MAKHLUK YANG SADAR KEPADA TUGASNYA JAITU MEMUNAIKAN  KARYA BAIKNYA MENJADI RAKHMATAN LIL ALAMIN – KEBAIKAN UNTUK SELURUH ALAM. Wald  Disney Corp., membuart satu fdilm https://en.wikipedia.org/wiki/Tomorrowland_(film) Dalam sindiran film ini seorang gadis ABG dengan OPTIMISME NYA YANG LUGAS, telah berhasil menyelamatkan dunia dari kehancuran. Sebaliknya semula terancam musnah dua bulan mendatang, karena memang manusia sudah sangat ingkar/decadent.

Say Saya jadi sadar bahwa rakyat Amerika bisa menyindir keras masyarakatnya yang menjadi sangat berkecukupan - dari pengorbanan RAKYAT bangsa bangsa yang terampas resources alaminya, untuk dijadikan kelimpahan golongan atas saja dari masyarakat Amerika Serikat  – maka hanya tetesan rejeki haram ini smpai menetes ke rakyat jelatanya – yang kalah dalam persaingan bebas yang jadi credo populernya, melimpahnya materi kemajuan tidak bakal meluber ke masyarakat dunia melainkan hanya tersisa keterbelakangan dan kemiskinan. Sedangkan menurut ideology yang diajarkan Allah dari wahyuNya – seharusnya kelimpahan itu menjadikan rakhmat kepada seluruh alam, tidak hanya jadi kendaraan golongan yang kuat saja. 
        Kita ini baru terbebas dari penjajahan yang sangat lama, rakyatnya miskin dan lemah, kemerdekaan harus bisa merubah keterpurukan ini. Tugas ini telah di upayakan dengan segenap hati, jiwa dan raga Presiden jokowi atas pilihan anda langsung, untuk pertama kali.
Presiden petahana kita JOKOWIDODO yang bisa anda anda lihat buktinya sekarang dan calon wakilnya  Kiai MAKRUF AMIN, sialnya terlalu banyak keterpurukan akibat pemerintahan ordebaru selama 32 tahun, dan reformasi yang diselewengkan oleh sebangsanya Setia Novanto, lutfi Hasan Ishaq, kekayaan alam yang dikangkangi oleh sebangsa Sudono Salim, Tanoto, sebangsa Humpus, Murdaya Poo, sampai selama  nyaris 20 tahun berikutnya, sangat berat membebani tugas Presiden dan kabinetnya. Tugas sangat berat ini belum selesai. kami sangat mengharapkan hasil inisiatip pemerintahannya untuk menanfaatkan rawa eawa kita dajadikan sawah yang seluruh potensinya 9,3 JUTA HEKTARE- demi kemandirian pangan rakyat kita yang 270 juta jiwa dan mencukupi kekurangan pangan di dunia Timur Tengah yang selalu penuh konflik bersenjata hingga pertanian-nya berantakan - rakyatnya yang mayoritas muslim kelaparan dan kedinginan ditenda tenda pengungsian, sampai kapan ? Laut dan pantai kita sudah waktunya dan siap memberi hasil pangan untuk mereka yang miskin dan sangat membutuhkan protein hewani yang nyaris tak terjangkau harganya, berkat Moana dari Matanui yang menitis di Bu Susi dari Pengandaran.

Kiai Makruf Amin calon wakilnya adalah sosok ulama Banten, pewaris para Wali islam tanah Jawa, yang sangat mengerti tugas sebagai rakhmatan lil alamin bangsa Indonesia ini. Pastikan bisa dilanjutkan sesudah anda anda sadari apa tugas anda sebagai  Warga Negara Indonesia dalam memilih Awak dan Pemimpin perangkat kekuasaan Negara ini, dibidang Legislatip  DPR RI , DPRD dan Pmpinan bidang Eksekutip - Ptresiden RI. dan Wakilnya Periode 2019 – 2024, amiin *)








Minggu, 17 Maret 2019

DUNIA SENIMAN DAN DUNIA POLITISI


DUNIA SENIMAN DAN DUNIA POLITISI Alias PEMEGANG KENDALI KEKUASAAN ATAS MASYARAKAT. Keduanya besar oleh plilihan rakyat.

Pada pengamatan saya sebagai pemerhati prilaku masyarakat dan kontemporer saya selama tumbuhnya kesadaran saya sebagai anggauta masyarakat kira kira mulai umur 20 tahun, dan sekarang sudah 81 tahun.  Mendapatkan satu gejala masyarakat yang kurang mendapat perhatian dari khalayak. Ketika kira kira mulai umur 20 tahun, dan sekarang sudah 81 tahun.  Satu gejala masyarakat yang kurang mewndapat perhatian dari khalayak. Yaitu adanya kesamaan antara azas hidup SENIMAN DAN AZAS HIDUP POLITISI.
Jalan pemikiran saya sederhana, menyimak berbagai tokoh politik dan tokoh seniman, ternyata kedua azas hidup kedua jenis manusia ini sering bertautan secara sinergis atau antagonis. Beruntung bagi mereka yang DALAM DIRINYA kedua azas hidup ini yaitu humanis sebagai seniman atau egois sebagai despot bersinergy dalam dirinya, sebaliknya jadi orang yang sangat kentara menonjolkan pentingnya keberadaan dirinya dalam masyarakat apabila dia seharusnya jadi humanis menunjukkan autoritariannya yang  kikuk sebagai despot yang otoriter, atau sebagai despot autoriter memamerkan humanismenuya yang sama sama kikuknya. Kedua azas hidup ini menunjukkan antagonisme dalam hidupnya,
Mending sosok sosok yang azas hidupnya berdasarkan kekuatan fisik yang secara borongan ditrapkan pada si lemah, dan mengambil peran sebagai politisi seperti hampir semua tokoh bangsawan dan militer sepanjang sejarah manusia yang sangat panjang.
Sebaliknya sebagi contoh Leon Tolstoi bangsawan Rusia yang hidup mengasingkan diri dari golongannya, dalam kepapaan didesa dan menjadi seniman humanis dan namanya dikenang dalam karyanya yang inspirative bagi baum terpelajar seluruh dunia pada akhir abad ke 19.  Juga Mahatma Gandhi, seorasng Brahmin kasta tertinggi di Hinduisme dari India, memliih hidup papa sebagai tokoh politisi humanis karena beliau bekas pengacara pada masa mudanya, yang menentang penindasan terhadap kaum Harijan, dan penjajahan industrial kapitalistik Inggris terhadap Rakyat kecil  India.
Sebaliknya sosok yang sudah beniat hidup berdasarkan kehidupan seniman yang humanistis dan sangat konsekuen dalam hidupnya, Sosok yang dalam ilmu ekonomi bergelar Doktor. beliau mengerti dominasi ekonomi adalah neokolonialisme yang mau atau tidak mengganti dominasi ekonomi penguasa lama Europa, Seharusnya pakar ekonomi meneliti ekonomi jenis baru yang akan dihasilkan oleh perlawanan dari kaum rompi kuning yang dimulai dari Perncis kok malah diabaikan oleh sang Doctor.  Lebih membantu sang Putra, satu satunya dagangan nama clan sastrawan land mark zaman Revolusi Indonesia, yang sudah derebut oleh the big business, yang langka mau berbagi menurut azasnya. Jadi ya sia sia. Dominasi ekonomi adalah neokolonialisme yang mau atau tidak mengganti dominansi ekonomi penguasa lama di Europa, Seharusnya pakar ekonomi meneliti ekonomi jenis baru dari rompi kuning yang dimulai dari Perncis ini. Dominasi ekonomi adalah neokolonialisme yang mau atau tidak harus mengganti dominansi ekonomi penguasa lama dari  Europa, Seharusnya pakar ekonomi meneliti antar hubungan ekonomi jenis baru dengan azas yang jelas keberpihakannya kepaeda rakyat  dari rompi kuning untuk  mulai efek pendidikannya terhadap masyarakatnya tanpa dicap komunis yang sudah mati – boleh dituangkan dalam media seni sastra, yang meyindir kayak pendahulunya, Leo Tolstoi, atau Anton Chekov, atau The land of plenty oleh Robert Cantwell, analisa ekonomi global pengaruh kepada masyarakatnya ya tidak, sastra yang merasuk jiwa juga tidak. Karena zaman now, resensi buku bisa dibuat se menggigit mungkin tanpa ongkos lewat google, toh tidak, melainkan cuma lapak.
Ada sosok harapan lainnya, yang belajar Sciences modern autodidak, juga falsafahnya, seniman music yang inspirative, mengerti islam secara rasional dan formal, menjelejai dunia paranormal secara mendalam, menyelami hampir sampai dasar agama islam upaya para Wali tanah jawa abad k 13 – ke 15  dan menimba seni sastra Puisi dari Umbu Landu Parangi Presiden Malioboro, sang humanis sejati dan sekaligus seniman berdedikasi kepada idealisme yang murni,  dengan humanisme universal – Jasa sang guru Umbu dan sang Doktor adalah memutus paradigma/contoh di ilmu dan seni kita dengan feodalisme, coformisme dan atribut yang exklusip yang sangat lekat di kebudayaan adhiluhung jawa dan Arab, selama berabad abad, karena cintanya pada kesederhanaan jelata yang lurus seperti Abu Dsar.  E, malah sang murid mengkontaminasikan  dengan pentingnya pribadinya menyerempet ke jenjang popularitas politik yang tidak jelas keberpihakkannya kepada masyarakat the silent moyority atau elite yang terpilih dengan manipulasi gelar formal atau non formal, padahal dia idolanya akar rumput, terutama pemuda pemudi islam, sayang.*)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More