Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

INDONESIA PUSAKA TANAH AIR KITA

Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia tempatku mengabdikan ilmuku, tempat berlindung di hari Tua, Sampai akhir menutup mata

This is default featured post 2 title

My Family, keluargaku bersama mengarungi samudra kehidupan

This is default featured post 3 title

Bersama cucu di Bogor, santai dulu refreshing mind

This is default featured post 4 title

Olah raga Yoga baik untuk mind body and soul

This is default featured post 5 title

Tanah Air Kita Bangsa Indonesia yang hidup di khatulistiwa ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus senantiasa kita lestarikan

This is default featured post 3 title

Cucu-cucuku, menantu-menantu dan anakku yang ragil

This is default featured post 3 title

Jenis tanaman apa saja bisa membuat mata, hati dan pikiran kita sejuk

Selasa, 21 Maret 2017

mohon ddiingat kmbasli iNDONESIA MAU MENGGALAKKAN EXPORT? YA URUSAN BEA CUKAI DIBENAHI

 JAUH PANGGANG DARI API

Asal “tokoh” sekarang bisa bicara politis yang pada garis besarnya menyenangkan hati pendengarnya alias calon pemilihnya. Tapi percayalah bukan asal tokoh bisa mengatur Negara. Karena mengatur Negara sebenarnya adalah meletakkan semua komponen masyarakat bisa jalan diatas relnya, lancar. 

Untuk itu  disusun Aparatur Negara. Mulai pesuruh kantor sampai golongan  gaji  PNS : IV, III, II, dan I, mulai dari yang fungsional sampai yang strukural. dengan eselon I di Kementerian, Eselon II di Direktorat jendral, eselon III di Direktorart dan eselon III Pemerintah di Seksi atau di bagian satu kementerian.
Ini semua anggauta masyarakat yang makan gaji dari pajak rakyat..
Sebagian besar yang ada sekarang masih warisan dari ordebaru, Menaiki jenjang dengan pembekalan dan indoktrinasi bakiak sespa, sepala, sepadya, yang disejajarkan mendampingi dwifungsi sesko, dengan pengawasan aptitude dan attitde yang ketat. Sekarang sekian tahun setelah ordebaru masih sebagian bercokol di Kementrian Kementrian, sperti Irjen-nya Pak Eko Putro Sanjoyo, Selama ordebaru mereka memang sudah terpilih berjenjang naik dengan kriteria zaman itu ialah panca "NG"  terhadap tugas dan atasan: Ngawulo, ngajeni, ngathok, ngrangkani, dan ngringkesi. Agar bisa menciptakan secara nikmat dan aman bagi sang Penguasa Politis atau Dwifungsi,. yang tersisa sekarang sampai setinggi irjen Susanto, ya kampiun dari "ng" yang lima itu. Kasihan Pak Eko, dikibulin saja.Tapi wong separrtainya juga beda isi kantong kiri dan kantong kanan, sumpah yang kantong kanan halal, yang kiri ndak pernah dilirik haram. hanya untuk keperluan mendesak, menang suara saja.
Sebagai sosok yang sudah memanjati jenjang sampai CEO perusahaan swasta konglomerat mestinya lima "ng" ini pssti menimbulkan rasa tidak pas  yang aneh, lentas menelorkan "waspada" itu bagi orang swasta apalagi CEO. Lha kok yang ini CEO setara Tanri Abeng idola SWA, setara richard Joos Lino, kok sang Penguasa Politis yang bekas CEO konglomerat swasta kelihatan tidak mengira. Saya saja, yang bekas orang swarta, (sekarang sudah berumur 79 tahun) yang merangkak smpai penyelia dengan anak buah yang tersebar diwilayah luas sebagai tecnical dan sales reprsentatives, Satu "ng" saja ada di perilaku anak buah saya, saya malah curiga kok. Perlu bagi sang Penguasa, mewakili republik yang baru berjuang keras mengobati  luka luka penjajahan ini memperlakukan anak buahnya sebagai "comerade in arm" kayak "The A" - team dengan Kolonel-nya. Bukan Kolonel Sanders, Komandan Batalion Barisan Kehormatan.

Politisi yang pintar bicara bernego, dapat dipastikan tidak perlu membuktikan bahwa dirinya dapat mengatur polah-tingkah aparatur Negara, yang ujung-ujungnya harus memberikan pelayanan pada Bangsa dan Negara.- berwawasan Tanah Air. Pwengembangan sunnah rasulullah,kayak Kahlifaurasyiddin zaman Nabi

Untuk kehidupan masyarakat secara nyata, bukan slogan-slogan saja. Ternyata di era Reformasi ke arah Demokratisasi ini banyak Bupati yang salah urus, Guru diangkat jadi Kepala Pengairan Kabupaten, PNS sarjana  yang tidak mempunyai pengalaman kerja yang jelas karena aktif ikut kampanye dan kroninya diangkat jadi Kepala Dinas LLAJR Kabupaten. Kepala  Dispenduk, Kepala Kebersihan Kota dan lain lain Kepala, jabatan bassah juga dijual pada peminat, oleh pejabat puncak yang merupakan jabatan politis, seperti Bupati Kepala Daerah (Klaten dll), bantik harum taoi maling. Ini rupanya yang ngotot mau melemahkan KPK, dengan tayuannya kepada DPR RI III
Kepala jabatan politis  ganti, ganti si Kepala menurut calon dari partai apa yang menang, jabatan laku dijual.. Nanti pejabat teknisnya ya ganti, yang menjadi runyam setiap Kepala Dinas selalu mengangkat PNS yang masih baru untuk jadi front liners, penjaga loket-loket yang makin banyak, langsung melayani publik, jabatan ini rendah tapi penghasilannya besar, karena inilah yang paling mudah dilaksanakan oleh Kepala Baru sebagai isyarat ada penguasa baru. Bahkan Menteri bisa ganti, kepala Daerah bisa ganti dalam lima tahun, tapi eselon dibawahnya bisa tetap kayak yang bercokol di Kementrerian Desa dan Transmigrasi karena nilai kinerjanya baik, malah dapat beli pujian dari Pmeriksa  BPK, biar Atasannya senang, kasihan Pak Putra Sanjaya.
Dan inilah yang jadi penyebab utama setiap pelayanan publik jadi lahannya "Despot-Despot" kecil (the little despots), yang tengiknya sama dengan tengiknya Despot-Despot yang lain.
Repotnya, kekuasaan Despot-Despot kecil ini tidak terganggu gugat meskipun Kepala Daerah dari Kabupaten, dari Kota Madya, dari Propinsi, dari Negara ganti.  Setiap habis masa jabatannya  ada pemilihan lagi. Baru terasa siapa sebenarnya yana berkuasa,  saat itu juga publik minum pahitnya pelayanan Despot-Despot loket-loket kekusaan, masih yang itu itu saja - karena sudah kuat setorannya.. Tahu ? pabrik dari Aparatur Negara macam ini adalah Orde Baru, baru habis tuntas setelah mereka semua pensiun atau ditangkap KPK.
Pada tataran urusan administrasi publik, kita pasti pernah berurusan dengan birokrasi yang berbelit-belit di loket-loket mana saja yang menjadi urusan perijinan, surat-menyurat, SK-SK dll, semuanya menjadi rumit dan berbelit jika tidak ada 'fixers' yang biasa 'maken klaar' urusan di setiap loket administrasi urusan publik ke pemerintah.
Sungguh jauh ja...u..u.uuh panggang dari api, hari ini tidak tanggung tanggung Pemerintah diwakili oleh penjabat eselon bicara di wawacara TV skala Nasional, mengenai upaya Pemerintah untuk menanggulangi segera longsornya nilai tukar rupiah terhadap US Dollar, dasar orangnya politisi plus eselon, botak dan terkesan pintar sekali. Antara lain dengan menggalakkan export ke US, tentu saja di luar hasil tambang. Lha, dibalik itu kira kira bulan Juli empat tahun yang lalu,, satu perusahaan penjual furnitures kelas solid woods yang sudah diproses dengan kiln pengeringan kayu, perusahaan Amerika, Ashley yang termasuk besar di sana, telah puluhan tahun membuka perwakilan di Indonesia ( liason Unit) membeli furntures knock down dari pabrik-pabrik mebel (vendors) untuk export dari Suarabaya, salah satu liason-liason di Malaysia, Vietnam, China, Taiwan dan India baru-baru ini TUTUP ( tiga/empat tahun yang lalu), bersama kantornya di Taiwan dan India. Soalnya bukan apa- apa tapi barang yang disetujui oleh Ashley sebuah perusahaan US untuk dipesan ternyata tidak cocok harganya, karena barang yang sama bila dibeli lebih murah dari Malaysia atau Vietnam. 
Untuk Indonesia menurut saya yang awam menjual furniture ke Amerika itu secara ekonomis, strategis sekali, pantas dijadikan perhatian penjabat tingkat Menteri, karena melibatkan orang banyak, ternyata tingkat Kepala Desa saja tidak, meskipun turn over export Ashley pertahun sudah mencapai enam-tujuh  juta Dollar./bulan. sekarang ditutup. Persoalannya, terrnyata furnitures yang “go” di Amerika itu banyak komponennya berasal dari import juga, karena yang produk lokal (mungkin produk dari Syekh Puji ) kualitasnya nggak memenuhi standard kualitas yang diminta, pembeli pedangang furnitures di Amerika, Msalnya kehalusan veneer ( triplex), engsel-engsel dan penguat sambungan pojok furnitures dari kuningan bermutu tinggi,dan sekaligus pernik seni (ormolu) masih harus diimport juga yang ini menurut pabrik menelan dana siluman untuk beaya  masuk pelabuhan Surabaya yang tidak sedikit meskipun kayunya di kita no problem, banyak. Persolanya yang sepele dibandingkan dengan tujuan strategisnya menyeimbangkan nilai volume perdagangan antara Indonesia dan Amerika. Tapi apa pengertian nilai strategis perkara ini sampai di pemikiran penjaga loket-loket di Pelabuhan  Perak sana ? Ini baru salah satu contoh persoalan yang sungguh jauuuh panggang dari api. Bagusnya ada berita TV pagi 21/3/017, duit yang terkumpul baru dari satu kantor BC Samarinda saja uang tidak bertuan ada 6 milliard tertangkap tangan oleh POLISI, dalam rangka samber pungli. bravo, lha mana yang lain ? (*)

Senin, 20 Maret 2017

UJIANKU YANG TERBERAT.

UJiANKU  YANG TERBERAT.

AKU DENGAR SAYUP LANGKAH BEDERAP
APA SEKEDAR ANGIN MENGUSAP  ?


Selama saya menulis  di blog ini  tulisan saya kali ini saya anggap ujian yang  terberat.  Semoga tidak di klick off oleh pembaca. Dikira kampanye.

Bagaimana tidak,  apapun yang ada di perasaan saya, harus saya redam, saya harus benar benar memilih kata kata, memilih  pokok masalah yang sudah diketahui dirasa umum,  mengalirkan alur pemikiran yang  yang sudah menggumpal di benak rakyat, sesak dada saya, tanpa  terkesan   mengajari apalagi melakukan agitasi. Yang saya inginkan rakyat Indonesia mengerti thok.. 

Dari semula saya sudah paham bahwa pembaca blog adalah kaum yang sudah mampu mengentaskan diri, dan bebas dari kebodohan, sangat menaruh harapan pada Negeri ini.  Bukan sekedar rakyat Indonesia yang punya hak politik yang sama, memilih wakil di lembaga Negara, bahkan berhak memlih Presiden  langsung, dan dipilih.  Dari semula saya sangat sadar pembaca blog bisa menentukan nasib bangsa ini, meski tidak akan sama semua dengan pemikiran saya.

Tapi kali ini saya sangat mengharapkan anda menyatu dan mengkristalkan pemikiran anda anda dengan kita SEMUA,  untuk menuangkan  pencerahan dengan segenap kejujuran kepada saudara saudara kita, bahwa apapun aliran prinsip ideal anda, apapun prinsip  cita cita anda,  neyangkut masyarakat kita, adalah hidup mereka, juga hidup kita bersama. Bukan hidupnya sebangsa Dimas Kanjeng dibidang politik praktis. Bukan  juga hidupnya peng-kartel  cabe dan monopoli daging sapi.

 Ternyata  telah terpilih wakil wakil yang menelurkan telur drama, yang  banyak  membusuk dan berbau sangat menyengat busuk di Lembaga Perwakilan kita DPR RIPilihan kita bersama ini, banyak melakukan Korupsi dan Kolusi untuk keuntungan pribadi dan kroninya bersama sama golongan business hitam.

Kali ini pasti kita bisa sepakat,  DPR  kita berusaha menyemangati Institusi harapan kita semua, KPK, dalam membersihkan semua tempat Kekuasaan Negara dari KORUPSI. Karena sebenarnya kekuasaan itu atas mandat kita SEMUA RAKYAT NEGERI INI. Tidak malah memereteli, mebuat lemah dan lemas, karena anggauta DPR RI banyak yang jadi korban tertangkap tangan, Kita hajar mereka dengan tidak memilih Partainya, tidak memilih sosok wakil yang disodorkannya. SEBAB SATU SATUNYA PERTINMABGNAN PERTAI  ADALAH BESARNYA MAHAR YANG DIBERIKAN.  LlHAT SAJA BERAPA PROSEN KADER ANDALAN MEREKA YANG KENA OTT. Yand dipecat karena berulah seperti si kampungnya sendiri, menunutk ganti rugi dri pertainya lima miliar, segitu kira kra "kerugiannya" Dan mencegah dengan kekuatan kita agar mereka tidak bisa berbuat jahat sekarang, dengan mengobral  fitnah busuk, referendum. revisi, hak anket apa saja, penggelapan kenyataan, menutupi korupsinya, melindungi dirinya, sambil jalan lajan keluar negeri atas nama kita semua. Malah dibantu pasukan pemburu uang dengan seragan putih. Ya kita hajar, karena kita bisa, ndak usah memilih mereka. Wong anda anda sudah tahu kok. Jangan sampai masih dikalahkan dalam jumlah - memang sulit, sbab yang belum sadar memang banyak, mereka yang menggeluti kekumuhan, menkmati pelanggaran hukum negara maupun hukum syari'ah - jadi sasaran penyesatan kaum keblinger dengan uang hasil KKN !!!, mereka sangat terganggu dengan kegiatan KPK.

Y

Kali ini kita, rakyat semua harus bisa menyatukan tekad bergandeng tangan  membersihkan Negeri ini dari mereka. karena kita bisa.

Saya percaya pada pembaca blog ini, bisa segera dengan kebijakan-nya sendiri sendiri  menyuluh, memberi  penjelasan, mengajak ,  seluruh rakyat, seluruh bangsa ini, mengungkap kesungguhan  komisi Pemberantasan korupsi. 

sekarang malah dibantu polisi. bukan dilapori, tapi bergerak inisiatip sendiri. Bravo.

untuk mendukung Negara dengan  KPK-nya, bergerak luas dan dalam,  menekan dan membongkar, tanpa mengendor, komplotan koruptor disetiap komisi DPR RI, Tanpa ada revisi, pembelokan visi dan misi, mejelamatkan uang apa ini ? 

5,9 triliun rupiah, habis dirayah

sebab semua warga jujur dan baik baik jadi korban si wakil wakil busuk ini, penuh gaya berMuka tembem penuh gizi, penuh korupsi.*)

Minggu, 19 Maret 2017

BENTENG TERAKHIR"

" BENTENG TERAKHIR "
Mencermati MEGA KORUPSI TH 2016 -2017, yaitu tentang e KTP, saya menjadi merasa beralasan untuk menulis artikel ini.
Saya sangat kagum mengamati apa yang dijuluki mega korupsi yang terjadi di jantung kekuasaan pemerintahan sipil. Yaitu KEMENTERIAN DALAM NEGRI. Dilain Institusi apapun saya akan menanggapi  seperti kejadian yang wajar untuk bangsa ini, malah berani menyebut sudah budayanya.
Penyelidikan sudah bertahun tahun sampai dilanjutkan oleh KPK yang baru dibentuk kok tersangkanya hanya dua orang. Padahal meliputi dana 5,9 triliun rupiah.
Yang paling hulu dari perencanaan anggaran ini adalah DPR RI periode 2009 -2014 , khusus berkaitan dengan e-KTP, dibicarakan kembali DPR  periode 2014- 2019.  Makanya mreka para anggauta ini, mati matian dengan segala cara untuk kembali duduk disana demi memetik buah hasil kerjanya tentu saja. Bila melihat bagian keuntungan dari anggaran e-KTP ini, para calon dari DPR lama ini pasti tidak sayang membuang uang banyak sekali untuk terpilih kembali. Mereka memang golongan oportunis yang hanya mencari untung. Sangat cocok dengan rakyat yang belum mengerti bahayanya memilih penjahat para pemain sandiwara, berkendaraan demokrasi ini. Tetap saja mengandalkan katrolaan feodalisme, elit kampung dan puak dengan jenjang harta curian dari orde baru. ( pembalakan hutan liar dan perkebunan kelapa sawit rampasan dari transmigran, dengan alasan suku ras dan agama.)
Institusi Perwakilan ini sarat dengan wakil rakyat yang terpilih oleh rakyat menggunakan segala cara diatas. 
Disana dengan DPR RI  dan Kemendagri ( Gamawan Fauzi) merancang pembagian "kelebihan" ( mega mark up)  anggaran e-KTP yang sudah digodog matang dan rapi. 
Kompas com. 5 maret 2017 secara rinci muat semua nama penerima hasil godokan dua Institusi yang bekerja sama ini, dengan hasil yang sangat gemilang\, persatuan dan kesatuannya mencuri bareng bereng.  Pembagian antara mereka dari legislatip maupun eksekutip sudah sangat disepakati. Ya memang Kemendagri dan Kabinet hanya pengguna naggaran 5 ,9 trilyun rupiah  ini. Tapi gimana bisa cocok dengan Komisi II dan Institusi Legislatip, merencana yang menelurkan anggaran 5,9  triliun ini, sampai goool, bila tidak secara rinci dirundingkan, pak Gamawan Fauzi Mendagri Pak SBY? Lupa ?  dari partai Demokrat.
Bila di pelaksanaan e-KTP ini tidak amburadul, hanya lambat, tidak akan ada kekacauan dari bawah, semua selamat rapi berbau harum. Kan ada anggaran lagi buat memgejar keterlambatan pembuatan e-KTP ini, biasa, alasan teknis.
Saya percaya uang segitu memang sudah habis karena hasil penggodokan dua institusi  vital Negara ini  memutuskan : 
59 % untuk bikin eKTP ( dengan mark up setiap harga barang, dan pungli resmi setiap langkah kerja pembuatan eKTP bisa dinaikkan menurut kebijakan setempat ?),  dan 49% untuk bagi bagi antara mereka thok tanpa kerja apa apa lagi. hanya lupa saja. Sangat cukup untuk disetor ke Ketua lho, karena sudah ditunggu - pasti  ya jangan bawa pulpen, pamali.
Yang ini  jadi ada 39 nama penerima suap ini ndak ada yang besarnya kuang dari 500  juta rupiah setiap cecongor. Silahkan baca sendiri di Kompas com. tg 5 Maret 2017. 
Kalau dua institusi puncak (periode 2009-2014) dari tiga institusi puncak trias politia sudah berkolusi begitu rapi, apalah yang diharap rakyat ? Menurut berita yang dtulis di situs https//indocropcycles.worldpress.com/2017/03/09/kasus-korups-e-ktp/  khusus nama beliau beliau dari DPR RI yang pernah dipanggil oleh KPK ada 27 orang.  Copy paste dibawah ini.

Benar Jendral Suharto, kembali ke monarchy absolute dari wangsa beliau, dan kroninya sekalian jumlahnya lebih kecil dari anggauta komisi DPR dan Pejabat Teras di setiap Kementrian. Jadi rakyat Negara ini rupanya hanya berbakat untuk jadi kawula/hamba para Despot, ndak usah ada demokrasi segala, iya to ? Terlalu banyak malingnya.
Betapa  organisasi  Institusi Institusi Eksekutip ini, diawaki oleh sosok sosok sangat taat pada janji kepada atasannya, lebih dari anggota organisasi  hitam yang sudah sangat  terkenal didunia Mafia dengan omerta –
Sesudah saya renungkan lama baru saya sadar, bahwa Kementerian Dalan Negeri adalah benteng andalan kekuasaan Orde Baru bentukan Jendral Suharto. Sosok yang telah dididik Militer Jepang, dari lingkungan Kesultanan yang  sangat berbudaya intrig dan  jaringan   apa saja,   berambisi untuk membuat dinasti dari keturunannya sendiri, sangat telengas dengan  ceranya sendiri. Pemerintahannya bertahan selama 32 tahun, dari 1966 – 1998. Selama Pemerintahannya sudah disiapkan :
11.   Hanya ada satu kekuatan bersenjata ABRI, yang Polisi termasuk di dalamnya. Sang Jendral adalah Penglima Tertingginya. Mecontoh Presiden Sukarno
2.   Rakyat sipil diwadahi dalam  satu organisasi ketat, supaya tidak terkotak kotak  dan mempunyai satu azas P4 ( Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) Apalagi  PNS dan keluarganya. Dengan ketentuan hanya  Bapak Presiden sendiri dan ABRI yang berhak memberikan tafsir pada indoktrinasi P4 ini, sebagai pengamalan Pancasila.
     Sulit bagi kaum hard core agama untuk  memanipulasi  pengikutnya  tanpa melanggar ketentuan diatas,  dan berhadapan dengan ABRI. Jajaran Kemendagri diwilayah,  didampingi oleh Babinsa (bintara bina desa) sampai Kodam..   \
  4  Amerika Serikat dan seluruh Blok Kubu Kapitalis  siap sedia ,memberi bantuan finasial dan lain keperluan kekuasaan Jendral ini. Selama mereka bebas mengeruk resources  alami
4.Petanian: sarana pertanian disediakan dengan subsidi 80 % untuk pestisida dan 50% untuk Urea dan TSP – Jatah 2 liter/Ha ekivalen Diazinon untuk pestisida dan  2 kuintal/Ha untuk pupuk  Urea/TSP kredit lagi. Untuk tanaman padi dan Polowijo ( kedelai) Kredit atas saprotan ini diberikan sampai jalan 20 tahun, baru diganti dengan beli kontan. Harga gabah dikendalikan jangan sampai buruh tidak bisa beli beras (operasi pasar), dengan upahnya yang rendah, oleh Bulog.
5.   Orang yang dicurigai  tidak mendukung Pemerintahan Jendral Suharto atau dicurigai komunis atau anti Pancasila diamankan tanpa diproses secara hukum, tidak akan pulang.  
.
Lima point diatas adalah pondasi Pemerintahan Jendral Suharto, menjadikan dia paling kuat sebagai organisasor/dinamisator/diktator  pemerintahan Negara berkembang. Kekuasaan Jendral Suharto  menyusut banyak nyaris tanpa dukungan, disebabkan dukungan finasial dari  Amerika Serikat diketati, karena beliau tidak mau keluar dari Timor Timur, “mbalelo” terhadap perintah  tuan kita semua. Sedangkan 60 % APBN th 1999  diharapkan dari kredit  talangan Amerika Serikat –meskipun secara formal dari IMF dan World Bank. Lewat tiga Presiden lagi..............kccurian lagi.....,
Sak adanya uang untuk nalangi bank Centuri yang gagal dan sistemik, perbuatan yang mulia, begitu wapresnya yang bekas bankir berkomentar.
Pendukung setia beliau, Berkely mafia yang sebagai menteri menteri Utama pada mangkir. Maka Pemerintahannya lengser.  
Sebelum lengser, dengan gagah Sang  Jendral memerintahkan membuka lahan sawah di Kalimantan satu juta hectare. 
Semua Kementrian mengadakan survey kesana,membuat laporan dan anggaran dengan bersemangat. Sayangnya duit ndak ada, menunggu hasil diplomasi dengan Negara donor, 
diplomasi dengan korupsi memang harus dlaksanakan ditempat yang berbeda, dengan anggun, tidak kesusu karena kebutuhan. Sementara setiap kementrian sibuk seminar dan survey,jadi rejeki  PNS junior seselon merangkak aja, anehnya atasan tetap minat bagian, dengan segala diplomasi. 
Anehnya dimasa sulit ini tidak satupun diantara kroni konglomerat yang Sang Jendral membantu memfasilitasinya, menjadi multi milioner dadakan, tidak ada konsorsium bankers ampyangan, pembalak hutan ratusan ribu hektare, pengusaha real estate, raja kebun kelapa  sawit, raja ladang tebu  di Sumsel dan Lampung yang  telah dibikin kaya raya oleh Orde Baru, sahabat lingkaran dalam beliau, dengan simpanan uang  hasil kolusi  sebagai kroni sang Jendral, membantu pelaksanaan program sawah satu juta hectare ini, walau cuma demo satu hektere saja.  Meskipun simpanan uang gelapnya yang dilarikan keluar negeri ternyata mencapai ribuan triliun rupiah. Baru ketahuan  sekarang, 20 tahun setelah beliau lengser dengan  menyesal, ditinggal sedirian diusia yang sudah waktunya istirahat.  Ya itu kesetiaan  ampyang, pasti ada cirinya. culas. Anak cucunyapun ya habis dimakan mereka.

Diganti Doktor dari Jerman, BJ Habibi, yang tidak segara melepaskan Jabatannya sebagai Presiden. trus tidak menunjuk salah satu putra putri sang Jendral sebagai pengganti, sungguh mengecewakan, sudah diaku putra sendiri, padahal kalo cuma duit mereka punya, cukup untuk anggaran Negara setahun, asal pengikut setianya tidak korupsi, apalagi kroninya pengusha ampyang ikut membantu.
Jendral lain juga ragu karena duit tidak dijanjkan oleh sang big boss. Tidak ditawari oleh sang big boss tukar dengan Timor timur.  Ya tahu diri donk, sebab the big boss ya tahu semuanya jagoan korupsi dan pelanggar HAM berat, rakyat ya sudah tahu, jadi kerjaan-nya harus didukung uang dollar boros sekali terus menerus.

Baru setelah Presiden Habibi melepaskan Timor Timur seperti bara panas, atas desakan Amerika Serikat. bantuan talangan dana dikucurkan. Gara gara celah Timor yang kaya minyak, keamananya di asuh oleh Australia yang lebih handal/bersih menangkal Fretelin, lebih dipercaya oleh Amerika Serikat, jadi dia tidak perlu keluar uang. Begja begjane kang lali. Nasibnya orang lupa.
Berarti tidak diragukan lagi gaya Kementrian Dalam Negeri  dalam mengatur negeri ini diawaki oleh para Aparat Negara yang paling setia kepada Organisasinya. Gamawan Fauzi Golkar,.Pasti kreatip, kaya dengan mengalaman yang lihai, apalagi hanya mengatur uang bagi bagi. Dibagi dengan tanda tangan, diminta kembali uangnya sebagai dukungan kesetiaan, tanpa tanda tangan, sialan.
 Sejak angkatan PNS di Kementerian ini, terakhir 1998 – yang akan pensiun 30 tahun lagi,  sejak itu tepatnya sampai tahun 2020 baru habis. Makanya walau bagaimana KPK akan memerlukan waktu yang lama sekali untuk memecahkan komplotan mega koruptsi di Kementerian ini sekarang, entah kalau tahun 2020. Saat kapan angkatan Orde Baru sudah nmenipis disana tinggal kira kira seperlima. 
Di Kemiliteran hard core pecinta Militerisme terselubung, atau terang terangan,seperti sebagian kecil elite politik/professional  kita,  bisa ditangkal bila dalam organisasinya calon perwira calon bintara dan calon prajurit dididik menjadi seorang professional  Pengawal Negara, yang berjiwa demokratik , mencintai Negeranya. 
Bila pendidikan mencintai demokrasi dilaksanakan dengan benar - bisa terlaksana. (bukan sekedar bisa "voting" antara staff komando) tapi mengakui suara rakyat sebagai kekuasaan tertinggi. Bukan hanya esprit du corps (semangat corps), tapi Nasionalisme. "Sedumuk bathuk senyari bhumi, yan perlu dibelani pati" begitu pepatah jawa artinya: Jidad se-ujung jari (harga diri), sejengkal bhumi, bila perlu dibela sampai mati. 
Kanyatannya disetiap pendidikan yang dibumbui dengan praktek Despotisme senioritas  a’la militer,  dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat, dijadikan golongan yang exklusif,  kekerasan sampai pembunuhan terhadap para siswa yang baru masuk saban tahun selalu terjadi – biasa dilakukan  di kampus APDN Jatinangor, lulusan th 1998 belum pensiun, ya ?
 Lurah di  desa Selok awar awar, membunuh petani  Pak Kancil, penduduknya sendiri secara terbuka beramai ramai,  karena  si petani  vocal  ini keberatan usaha penambangan pasir liar ( mosok duitnya dimakan sendiri ),  merusak lingkungan, truk pasir merusak jalan. Sang lurah dihukum, alhamdulillah, pak Camat tentu lulusan APDN. kan di Pasirian, tanda tangan saja tidak, Pak Fauzi juga tidak, kan sudah diganti Pak Cahyo  *)

Qoute
Posted on Maret 9, 2017by spedaonthel
[MEGA KORUPSI] Inilah Daftar Puluhan Tersangka Korupsi e-KTP
Puluhan orang disebut menerima aliran duit suap proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP. “Ada 40 nama,” ujar sumber Tempo yang mengetahui isi dakwaan salah satu terdakwa kasus yang merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun itu, Senin 6 Maret 2017 silam.Nama-nama tersebut terdiri atas anggota dan mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, pejabat Kementerian Dalam Negeri, serta swasta.https://indocropcircles.files.wordpress.com/2016/03/korupsi-koruptor-berdasi-header.jpg?w=640
Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi membenarkan adanya sejumlah nama penyelenggara negara yang diduga menerima aliran duit dari proyek di Kementerian Dalam Negeri pada 2011-2012 itu. “Ada indikasi aliran dana pada sejumlah penyelenggara negara,” ujar Febri.
Ini adalah salah satu kasus korupsi yang membutuhkan waktu pengusutan panjang. Pada April 2014, KPK menetapkan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan sekaligus pejabat pembuat komitmen, Sugiharto, sebagai tersangka.
Dua tahun kemudian, pada September 2016, KPK menetapkan mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Irman, sebagai tersangka.
https://indocropcircles.files.wordpress.com/2013/01/baju-penjara-oranye-kpk-untuk-koruptor.jpg?w=640&h=398
Ratusan Saksi Dipanggil KPK
KPK telah memeriksa 283 saksi. Duit proyek itu diduga menjadi banca’an sejumlah anggota Komisi Pemerintahan DPR periode 2009-2014.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto juga sempat diperiksa KPK. Setya adalah mantan Ketua Fraksi Partai Golkar. Dalam sejumlah kesempatan, ia membantah jika disebut ikut menerima suap.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, yang juga mantan anggota Komisi Pemerintahan, beberapa kali membantah terlibat.
Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang pernah duduk di komisi yang sama, mengatakan, “Saya disebut menerima uang, saya ngamuk betul soal itu.”
KPK menyebut ada tiga klaster atau kelompok besar terkait pengusutan kasus e-KTP, salah satu kelompok itu adalah dari anggota DPR. Di proses penyidikan ada lebih dari 20 anggota DPR yang dipanggil.
https://indocropcircles.files.wordpress.com/2014/01/gedung-mpr-dpr-toys-r-us-senayan-jakarta2.jpg?w=640&h=382
“Bahwa ada sejumlah saksi yang diperiksa, ya, lebih dari 200 saksi yang diperiksa. Di antara para saksi tersebut, ada sekitar 23 anggota DPR yang kita panggil juga meskipun tidak semuanya hadir. Anggota DPR yang hadir sekitar 15 orang dalam proses pemeriksaan di penyidikan,” ucap Kabiro Humas KPK Febri Diansyah.
Dalam perjalanan penyidikan selama 3 tahun di kasus itu, KPK memang kerap memanggil para anggota DPR terkait kasus itu. Dari catatan detikcom, ada sekitar 27 anggota DPR yang pernah dipanggil KPK terkait penanganan kasus mega proyek e-KTP.
Sejumlah nama itu datang memenuhi pemeriksaan, tapi ada pula yang tidak hadir, bahkan ada pula yang beberapa kali diperiksa penyidik KPK. Berbagai hal ditanyakan kepada para anggota dewan itu. Biasanya seusai menjalani pemeriksaan, mereka mengaku ditanya seputar pembahasan di Komisi II DPR atau tentang penganggaran.
Selain itu, tak jarang pula dari mereka mengaku bersih dari aliran uang haram proyek itu. Salah satunya disampaikan oleh Chairuman Harahap yang diperiksa KPK selaku mantan Ketua Komisi II DPR dari Fraksi Partai Golkar.
Saat diperiksa pada Senin, 7 November 2016 silam, Chairuman mengaku diperiksa soal proses penganggaran dalam proyek pengadaan e-KTP. Kemudian tentang aliran dana, sosok M Nazaruddin yang paling sering ‘bernyanyi’.
Chairuman pun pernah membantah pernyataan Nazaruddin bila Komisi II DPR menerima aliran dana e-KTP. Ada pula beberapa saksi yang enggan membeberkan perihal pemeriksaannya. Salah satunya yaitu dari mantan Wakil Ketua Komisi II Taufiq Effendi.
https://indocropcircles.files.wordpress.com/2013/12/mpr-dpr-tidur-02.jpg?w=640&h=461
Pun ada pula saksi yang tidak hadir meski dipanggil KPK. Salah satunya yaitu Yasonna Laoly yang memang tengah sibuk menjalankan tugas sebagai Menteri Hukum dan HAM ketika dipanggil KPK.
Sejauh ini, KPK menyebut ada pengembalian uang senilai Rp 250 miliar dari berbagai pihak, yaitu 5 korporasi, 1 konsorsium, dan 14 orang.
Namun juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, Febri, tidak merinci perusahaan dan orang-orang itu. Di antara 14 orang tersebut, ada pula anggota DPR, tetapi Febri lagi-lagi enggan membeberkannya.
Deretan Anggota Dewan yang Pernah Dipanggil KPK di Kasus e-KTP
Berikut nama anggota DPR yang dipanggil KPK terkait kasus itu (nama-nama itu didapat dari penelurusan detikcom dari jadwal pemeriksaan KPK, nama-nama itu ada yang datang menghadiri pemeriksaan, ada pula yang tidak hadir):
https://indocropcircles.files.wordpress.com/2017/03/irman-mantan-dirjen-dukcapil.jpg?w=237&h=300
Irman (mantan Dirjen Dukcapil) ditahan KPK terkait korupsi e-KTP pada September 2016 lalu.
https://indocropcircles.files.wordpress.com/2017/03/sugiharto-terdakwa-korupsi-e-ktp-ditahan-kpk.jpg?w=243&h=254
Sugiharto, tersangka korupsi e-KTP ditahan KPK pada Oktober 2016 lalu.
CATATAN:
Sekali lagi, nama-nama tersebut merupakan nama dari DPR yang dipanggil sebagai saksi.
Dalam kasus e-KTP KPK baru menetapkan dua tersangka yang sama-sama merupakan pejabat Kemendagi yakni Irman (mantan Dirjen Dukcapil) dan Sugiharto (mantan Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Ditjen Dukcapil). Belum ada tersangka lain yang ditetapkan setelah keduanya.(sumber: tempo, detik dan berbagai sumber lainnya)
Pustaka:
https://indocropcircles.files.wordpress.com/2014/03/artikel-yang-masih-berlanjut-updated.png?w=640&h=134
https://indocropcircles.files.wordpress.com/2014/11/e-ktp-tak-aman-dan-berbahaya.jpg?w=640&h=353*****


Artikel Lainnya:


((( IndoCropCircles.com | fb.com/IndoCropCirclesOfficial )))
Iklan
Beri peringkat:






1 Vote
Bagikan ini:
·         Facebook10
·         Twitter
·         Google
·         WhatsApp
·         Tumblr
·         Reddit
·         Pinterest
·         Skype
·         LinkedIn
·         Telegram
·         Pocket
·         Surat elektronik
·         Cetak
·          
Terkait
Gila, e-KTP Sudah Tak Aman! Seluruh Data Penduduk Indonesia
dalam "Konspirasi Gila"
Nazaruddin:
dalam "Konspirasi Indonesia"
e-KTP: RFID Micro Chip, Mind Control dan Illuminati
dalam "Konspirasi Indonesia"
Tinggalkan Balasan
Top of Form
Bottom of Form

https://indocropcircles.files.wordpress.com/2016/08/icc_anim_001.gifhttps://indocropcircles.files.wordpress.com/2016/04/arkeologi-dunia.pnghttps://indocropcircles.files.wordpress.com/2016/04/arkeologi-indonesia.pnghttps://indocropcircles.files.wordpress.com/2016/04/kategori-fenomena-alami.pnghttps://indocropcircles.files.wordpress.com/2016/04/kategori-flora-fauna.pnghttps://indocropcircles.files.wordpress.com/2016/04/kategori-ilmu-teknologi.pnghttps://indocropcircles.files.wordpress.com/2016/04/kategori-keanehan-manusia.pnghttps://indocropcircles.files.wordpress.com/2016/04/kategori-konspirasi-akhir-zaman.pnghttps://indocropcircles.files.wordpress.com/2016/04/kategori-konspirasi-gila.pnghttps://indocropcircles.files.wordpress.com/2016/04/kategori-konspirasi-teori.pnghttps://indocropcircles.files.wordpress.com/2016/04/kategori-konspirasi-indonesia.pnghttps://indocropcircles.files.wordpress.com/2016/04/kategori-konspirasi-perang.pnghttps://indocropcircles.files.wordpress.com/2016/04/kategori-misteri-alien.pnghttps://indocropcircles.files.wordpress.com/2016/04/kategori-misteri-dunia.png

 unqoute. 



Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More