SERI 1.
EKONOMI
MEMBENTUK BUDAYA SUATU MASYRAKAT
Kata
“masyarakat” bisa merarti kumpulan populasi suatu species makhluk hidup…. Juga
bisa berarti masyarkat populasi manusia dalam satu kesamaan terterntu……Kedua
himpunan maklhuk hidup ini bekerja sama untuk satu tujuan…. Mendapatkan sarana
hidup dan berlembang speciesnya.
Kita
berusha membatasi meninjau dalam masjayakat masyarakat manusia, yang sudab
mencapai kesadaran mengenai ekonomi masyarakatnya…. Yang maknanya semua
menyadari arti kegiatan untuk meperoleh kebutuhan hidupnya, secara cukup dan berkelanjutan
upaya individual dan kolektive –
mereka cirikan sebagai kegiatan ekonomi. Tdak heran, Prof. Sumanto al Qurtubi,
mau berusah payah menjadi editor buku “TONGHOA & BUDAYA NUSANTYARA” ATAS PRAKARSA
BANK CENTRAL ACIA Tbk, Pendukung
publikasi buku ini.
Bahwa
BUDAYA msnusia didasari oleh WARNA EKONOMI populasi manusia ini….. umpama
“budaya iklim padang pasir” atau “buduya iklim tropika basah” tentu beda.
Sebab
jelas , ecosistimnya berbeda , tapi para Nabi utusan Allah yang berasal
dari sana…..dari semula, yang oleh cak M.H. Ainun Najib disebut senagai agama agamja Samawi, dari kerturunan Nabi
Musa…Ajarannya mirip dengan perkembangan buah kelapa dari bluluk, crngkir,
degan, sampai buah kelapa yang sempurna…menuju ke satu ajaran pokok “kasih
sayang” antar manusia dan melebar keseluruh alamnya dan antara manusia dan Khalik-nya
– sebagai lawan dari watak predatoris
dari binatang, yang sampai ke kanibalisme. Sebab Allah sudah menandai manusia bisa tersesat sampai
kesana berupa genocide borongan demi menimbulkan effek terror yeng membuat
jera terhap manusia sesamanya.
Dari
mengumpulkan dan menyimpan kebutuhan hidup individual atau bersam
sama----BERBURU…… sampai mengupayakan
“menanam” tumbuhan makanan disekitar huniannya BERTANI atau nenjinakkan BINATANG yang bisa menghasilkan makanan dan
lain kebutuhan pakaian penahan dingin - BETERNAK…….
MAKA RODA KEGIATAN EKONOMI MULAI
BERPUTAR……. Dengan jalan dIsamping saling menukar “produk” sampai saling
merampas sumber kebutuhan hidup hasil karya
bertani atau beternak, atau sekalian menguasai tahan dan ternak dengan perkelahian,
massal, yang di dunia fauna ada,tapi antar species. Timbul upaya membetuk kekuatan melawan
atau mengalahkan…. SEMAKIN MODEREN SATU
SAYARAKAT SEMAKIN CANGGIH… HANYA UNTUK MERAMPAS SUMBER EKONOMI MASRARAKAT
LAIN., DEMI KONTINUITAS DAN KELIMPAHAN MASYARAKATNYA SENDIRI, BUKAN SAJA DARI
KUANTITASNYA TAPI JUGA DARI KUALITASNYA…….YANG LANGIT ADALAH BATASNYA. INILAH
YANG MENJANDI PROBLIM PERKEMBANGAN MASYARAKAT MANUSIA SEPANJANG SEJARAHNYA,
MENURUTI NASFU HEWANI TANPA BATAS.
SEBAGAI
CONTOH BAGAIMANA PARA RAJA DAN PANGLIMA PERANG PARA PENAKLUK ROMAWI DALAM SATU PESTA MAKAN. ….. BANDINGKAN, BILA
SUKU PRIMITIP DI AFRIKA, MASIH DALAN TARAF EKONOMI JADI PENGUMPUL MAKANAN…. MENDAPATKAN
TELUR BURUNG MERAK DUA BUTIR SAJA, SUDAH
SANGAT SENANG UNTUK MEMBERI MAKAN ANAKNYA…. SEDANG RAJA RAJA ROMAWI BERPESTA
MAKAN DAGING HANYA DARI LIDAH BURUNG
MERAK YANG HARUS DIKUMPULKAN SEBAGAI HIDANGAN KHUSUS PARA RAJA ROMAWI DAN
PANGLIMA PERANGNYA…. BAYANGKAN BERAPA RATUS BURUNG MERAK HARUS DIBANTAI DEMI SATU
PESTA PARA PENAKLUK CANGGIH YANG
DIDUKUNG OLEH BARISAN RIBUAN PARA
LEGIONER ROMAWI DENGAN TOMBAK DAN TAMENG YANG LEBIH KUAT DAN RINGAN .
DALAM BENAK
PARA LEGIONER INI BILA SUDAH MENGALAHKAN MASYARAKAT YANG MAKMUR…… PASTU
MERAMPOK DAN MEMPERKOSA UNTUK KESENANGANNYA…..JUGA MENJUAL TAKLUKANNYA SEBAGAI BUDAK. MENURUT
KETEGORY URUTAN ZAMAN, DALAM SEJARAH MANUISA
KITA KENAL SEBAGAI ZAMAN PERBUDAKAN . INI BARU BICARA BUDAYA.
KELOMPOK
MASYARAKAT PENGUMPUL PUNYA ENTITAS EMAGINER
PELIDUNG DAN PEMARAH DIBATU BESAR DAN POHON BESAR YANG SUKA MARAH DEMI KEPAQTUHAN MASYARAKATN KEPADA SANG "PERNTARA"....PARA DUKUN DAN SEJENIS PHARAOH......MENYEBARKAN PENYAKIT.
SEDANG PARA LEGIONER ROMAWI PUNYA DEWA ZEUS YANG PERKASA, PUNYA SETENGAH DEWA HERCULES SAMA IMAGINERNYA…YANG
MEREKA SERU WAKTRU PERANG. .MEREKA PUNYA TOMBAK BAJA, RINGAN KARENA KECIL
DIAMETERNYA SUPAYA RINGAN DISAMBUNG DENGAN KAYU, DAN PERISAI KUAT DENGAN CARA INI…. INILAH PEMBELA
RAJA RAJANYA – LEGENDANYA DIKARANG OLEH PARA CERDIK PANDAI ZAMAN ITU, SEBAGAI KARYA
PARA DEWANYA……. SAMPAI RIBUAN TAHUN, JADI ANDALAN SANG PENGUASA…MENGUASAI EKONOMI BANGSA LAIN……JELAS SANAD DARI PARA DEWA.... KARANGAN DUKUN.
HANYA AKHIRNYA
DISANGGAH OLEH AGAMA KRISTIANI DI IBU KOTA ROMAWI, ROMA…. JAMAN KAISAR NERO……..
APAPUN
KATA LEGENDANYA….SELANJUTNYA KRISTIANITY SELURUH EUROPA DIPIMPIN SRI PAUS DARI ROMA,
RAJA DENGAN MAHKOTA SUSUN TIGA……MEMIMPIN RAJA RAJA SELURUH EUROPA MEMBEMBASKAN
KOTA SUCI JERUSALEM DARI PENDUDUKAN KAUM MUSLIMIN….. PERANG SALIB HINGGA 700
TAHUN SAMPAI PULUHAN BABAK ….. SAYA PIKIR,
INI KAN ALASAN EKONOMI HANYA UNTUK
MEREBUT MUARA DARI JALAN SUTRA…..
MEMBAWA DAGANGAN YANG SANGAT DIMINATI OLEH RAJA RAJA DAN ORANG KAYA DI
EUROPA…SUTRA, KERAMIK HALUS. DAN REMPAH
REMPAH. SAYANGNYA HARUS BELI LEWAT
TANGAN PENGUASA ISLAM DARI TANAH KANAAN/ PALESTINA…. PASTI SUDAH DITAMBAHKAN
HARGA TANGAN KEDUA. JADI KONFLIK BEGITU HEBAT DAN MAKAN WAKTU RATUSAN TAHUN ITU MEMEPEREBUTKAN SUMBER EKONOMI…..YANG SANGAT MEMPENGARUHI PARKEMBANGAN BERFIKIR SELURUH BENUA EUROPA DAN
SEKITAR LAUT MEDITERANEAN…MELAHIRKAN BUDAYA BERFIKIR BARU NYONTEK DARI SERJANA
MUSLIM ARAB..ZAMAN RENAISSANCE.
MBOK
DIUPAYAKAN PINDAH JALUR LANGSUNG KE EUROPA ?.... ndak bisa karena terhalang
musim dingin dataran tinggi dan sungai besar yang rawan PUNGLI. JADI PPRINSIP
EKONOMILAH YANG MENGGERAKKAN PERISTIWA SEJARAH WILAYA ITU- SAMPAI KE BUDAYANYA.
Lha
sekarang, kita di Nusantara dan hubungan kita dengan msyarakat paling tua di
anak benua Asia’……. Anak benua India dan anak benua China.
Jelas
dari India para pelayar MENUJU NUSANTARA dibantu angin passat katulistiwa… Berlawanan
arah di utara dengan diselatan kalulistiwa………dilautan tebuka Samudra Hindia . Memang budaya India sudah
ada di Nusantara lebih lama…. Para
pendatang itu lengkap dengan puluhan ribu migran membentuk koloni kemudian Negara di lembah Sungai Musi, lembah sungai Batanghari,
menggunakan pasang surut laut di muara
sungai besar ini, sampai jauh ke sekItar Pelembang, dan hunian lain untu mengatur
pengairan “rawa” sebagi dasar ekonomi hunian baru para pendatang ini.
Sungai
pendek di Jawa Barat…. Membatu transpotasi kolonis kerajaan Hindu ke pinggang
gunung, guna mendapatkan lokasi mencetak
sawah berundak…. Dan menanam benih padi
dari permbibitan, jadi bibit sudah
berunur 25 -30 hari baru dianam dengan jarak tanam sukup lebar tanpa tumbuh bebas tanpa persaingan dan diganggu
gulma liar, di bubur lumpur yang sudah dibersihkan dari gulma….. cara baru ini
jauh lebih produktip dari tanam padi huma…. Membakar dan pindah panen sekali
setahun. Dibanding dengan panen dua kali setahun berkat pengairan dari
luberan banjir sungai besar yang masih
dipengaruhi pasang surut di muaranya….. Dan di Jawa Barat danau kecil / sendang
atau sumber dipinggang gunung yang berhutan lebat, di cetak sawah berundak dibantu
hewan Tarik. Penyerapan penduduk setempat dalam sistim menanam,padi cara baru
ini yang juga melibatkan penduduk setempat
juga bermotif ekonomi. Dengan pengelolaan ekonomi cara ksatrya…. Budaya
Ksatrya…. Tidak terikat pada harta, pemurah dan menjalani kebenaran atau Dharma.
Ini sangat jauh dari watak bakul/budaya pedagang. Sampai sekarang yang nempak
pada jenisnya clan Setia Novanto keua
DPR RI sepuluh tahun yang lalu, businessmen
dan bankers yang berlepotan dengan quangxi, jaman orde baru. Bahan konon sampai
mengupayakan dukungan financial pada pemilihan Presiden Amerika Serikat, untun
mendapat perlindungan komensalisme
Modalnya dengan Pasar modal Amerika Serikat.
Fenomena
ini tidak berubah….. meskipun mungkin ada gejala penemuan situs “Gunung Padang”
yang ternyata menandakan ada kebudayaan tinggi yang hilang….. olen becana alam
yang kolosal… tenggelamnya benua Atlantis ditengah Nusantara ini…. Ditandai dengan kebudayaan
Tinggi Atlantis, jauh sebelum pendatang koloni dari India. Karena kebudayaan
masyarkat Jawa Barat – jauh lebih tua dari kebudayaan Sumatra sekitar sungai
Musi dan Batanghari…..*)
SERI 2.
EKOMONI MENCIPTFAKAN BUDAYA
Jadi para
pendatang mendirikan kerajaan Hindu dengan membuat candi besar dan megah dengan
budaya kasta dari agama Hindu tanpa perlawanan, menurut ppara archeolog yang teliti, nampak di exspresi wajah pera peraga yang terukir di relief csndi candi, disimoulkan si pengukir bekerja sdengan sukarela dan germbitrsa.… Sebab meskipun jadi kasta wasia maupu sudra,
pun pada awalnya masih lebih enak dari merdeka jadi penunggu huma
tanaman padi berpindah pindah….Setelah menetep disatu desa yang permai, aman dan damai, pukuhan generasi baru para Brahmana mengukuhkan ajaran kasta
Hindu, sangat menekan kasta waysia dan sudra…… karena sawah garapannya semakin
sempit….dari kasta bawah yang berbiak cepat, raja dan Brahmana kebutuhannya
jadi lebih banyak.
Pulau Jawa jadi terkenal dengan nama Jawadwipa, Bahasa Sanskerta, konok dari kata jawawut atau gabah. Masyarakat jawa dan Sumatra lembah suugai Musi, Batanghari dan Sungai lainnya telah digunakan sebagai sarana pengairan oleh pendatang dari India Selatan. Sedang di Bali dan Lombok Barat, menggunakan lereng gunung yang mendapat air dari sumber si atasnya untuk mencetak lapik lapik sawah berundak. …. Era berikutnya para Brahmkana membuat aturan Hindu, komplit dengan peraturan para Dewa yang dijaga oleh kasta tertinggi para Brahmana, dengan catatan musim dan waktu tanam, juga harus menanam apa sesuai dengan ketersediana air irigasi musim kemarau…..”Budaya subak” ini merupakan sitim tanam siklus satu tahun – supaya tetap berhasil panen….sistim ekomoni pola tanam dan tata tanam Pengairan subak yang dilestarikan oleh UNESCO.
Sedangkan pendangkalan
muara sungai besar dengan cepat di
sungai besar Sumatra….. merubah debiet air luberan akibat pasang surut air laut berubah waktu
datangnya dan jumlahnya ….. tidak bisa diantisipasi oleh “Rice Estate”
disekitar Palembang jaman Orde Baru…. Yang dikuasakan kepada ahli pertanian
abiturient HMI MPO gagal total, Selama 32 tahun, budaya jadwal pola dan tata
tanam padi disana alias EKONOMI PENGAIRANNYA tanaman padi disana harus diubah.
Islam datang dibawa oleh para Ulama dari Yunnan ( Prof Slamet Mulyono)….. ke pulau jawa, sejak abad 12 zaman Singhasari…. Bermukim di Gresik Jawa Tumur, kkemudian pada pperjalanan waktu muncul seorang wali islam dengan julukan Sunan Kalijogo.... dari kegiatannya hari hari selalu berkeliling,,, orang kecil menjuluki baliau sebagai penjaga kali dan rawa. karean memperbangingkan dasar sungai dan dasar rawa….untuk membangun saluran pematus dan pengisi sawah rawa yang akan dicetak.. . Kerajaan Majapahit tidak keberatan, karena rawa mmemang wilayah yang diterlantarkan. Dengan menggunakan teknologi pendayagunaan rawa dari Mesopotami, antarA LAiN PENGGUNAAN PROTOTYE DARI TEODOLITE ciptaan ulama islam Parsi Al Haitham. Tenagfa lerja bergotong royong oleh para mu’alaf, sambil melatih fisik dan mental keksatrya…dengan ajaran silat tenaga dalam, aliran dari aliran Mo Kau dari Parsi..sempalan dari aliran Bu tong. Waktu itu ketercapaian para wali islam dan murid muridnya konon telah sampai kemahiran teleportasi, dan ut of body travelling, merambah dimensi lain dari alam semesta
Sawah rawa dihibahkan pada para mu’alaf itu…….Yang di sistim agama Hindu kaum waysia ini HANYA PENGGARAP LAHAN BERPENGAIRAN SUBAK yang semakin sempit – juga dilarang belajar membaca menulus huruf kitab Wedda…..Tapi hibbah sawah rawa talah memberikan motif ekonomi, meskipun mereka sendiri yang mengerjakan, sedangkan para wali ulama islam adalah perencananya… Disertai memberi palajaran membaca dan menulis huruf Palawa dan Arab…… Agama Islam, mengajarkan mulai dari watak ksatrya, disisipkan dalam epos Mahabharata dan Ramayana, menurut versi moral islami, dalam pertunjukasn wayang kulit gubahan para Wali Islam, ditanah Jawa . Jadi kebanggaan kaum bawah yang disetarakan dengan kaum ksatrya Hundu dari ajaran kejiwaannya…Ikatan bathin dengan ajaran islam para wali Islam ini, dari hibbah sawah rawa dari sang Guru. Sedang syari’ah islam dijadikan semangat mnenyatu antara kaum seiman….. sholat berjamaah di jalankan dengan Bahasa Arab, dengan Imam jamaah bisa semua muslim lelaki dewasa yang telah mahir bedo'a dan menjalani urutan sholat berjamaah…berbadaan sehat jiwa raga. Yang di ajarkan makna dari isyarahnya…lewat tafsir akan rumit karena beda budaya. Bayangkan, bagaimana mbok tani bisa tandur dengan cekatan kalok haram mengangkat petutup tubuh datas tumit, sedangkan mereka harus membungkuk di lahan lumpur setengah tumit dan berbasah basah memakai burkah ? Jadi makna isyarah syari’ah masih mentoleransi Wanita menaman padi…. Asal si lelaki bersifat ksatria…. Tidak mengumbar mata dan nafsu hewani. Ini kan budaya baru ?