Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Minggu, 25 Juli 2021

 

PADA HAKEKATNYA PAK JOKOWI SANGAT MENGERTI DAN SANGAT MENGUPAYAYKAN “PERSATUAN NASIONAL”DENGAN SABAR…… YANG KAMU SALAH GUNAKAN ?

Di era zaman ini, kapan sudah sangat nyata terjadi perebutan resources alami Yng sudah sangat exsessive…….. Maka reaksi yang sudah terjadi….. “HANYA RAKYAT NEGARA YANG BERSATU TEGUH YANG BISA MERTAHAN DENGAN RESOURCES ALAMINYA”.

MULLAI DENGAN MEMBANGUN INFRA STRUKTURE DARI PINGGIR… JANG SEKARANG SUDAH NAMAPK HASILNYA,,,, SAMAPI MENYAMAKAN HARGA BBM DI PAPUA….. SAMPAI PEMERATAAN DISTRIBUSI VACCINE COVID 19.

Hanya kebodohan kaum oposan yang sudah buta tuli karena mnafsu berkuasa a’la zaman orde baru, YAng masih secara ngawur…… cerewet, karena RAKYAT SUDAH MENGERTI..

Ya…… dengan sabar……gerakan kkaum pembenci ini…..melakukanya dengan apa yang mereka bisa mengacau…. Asal lewat koridor yang tersedia menurut HUKUM NEGARA. Sedang mengacau itu diluar corridor hukum…… mereka menaggung koinsekuensinya.

APA YANG BISA SAYA INGATKAN…… BAHWA SEBENARNYA UMAT ISLAM YANG MELIPUTI 95 % WARGA INDONESIA INI….. SUDAH MEMILIKI AJARAN UNTUK ITU…. TAULADAN MASYARAKAT MADANI.

MASYARAAKT ISLAM MEMBINA TEKAT PERJUANGAN DENGAN JIHAD…….MENCAPAI “RAKHMATAN LIL ALAMIN” MENJADI RAKHMAT ALAM RAYA…… SEBAN SUDAH DIANGAT JADI KHALIFA ALLAH DI BHUMI. SETINGGI ITU.

HANYA DENGAN TUJUAN YANG LEBIH TINGGI INI……SEMUA “FUND AND FORCES” DIKERAHKAN UNUTK ITU…… ITULAH GUNA TERPENITNG SAAT INI PERSATUAN NASIONAL KITA……. SEBAB MASRAKAT  DUNIA BARU SAMAPI TINGKAT ITU. APA BISA ?

BISA SEKALI….. SEBAB ALLAH TELAH MELENGKAPI BANGSA INI SENGAN BEKAL ALAMI YANG MELIMPAH  - YA HANYA UNTUK BEKAL PEBERPERAN MENJADI RAKHMAT SELURUH ALAM….. DIMANA  SUDAH BANYAK BANGSA DI DUNIA YANG LUPA DIRI.

RENUNGKANLAH SEBELUM BERBUAT PENGACAUAN DI NEGARAMU SENDRI INI….. PANTASKAH ? WAHAI MULSIMIN, MAYORITAS DARI WARGA INDONESIA ? SEDANG KALIAN YANG TERLEBIH DULU DILENGKAPI DENGAN TEKAT JI    2HAD MENJADI RAKHMATAN LIL ALAMIN DAN SUDAH DIANGKAT JADI  KHAIFAH ALLAH DI BHUMI *)

 

 

 

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More