Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Senin, 11 November 2013

DIALEKTIKA ALAM, DIALEKTIKA SEJARAH DAN IKHWAL UL MUSLIMIN DI MESIR

DIALEKTIKA ALAM

Bila diketik di google dengan kata kunci “dialektika” tentu akan keluar segala urian mengenai “dialektika pembebasan” yang rumit dan panjang lebar mengenai pembebasan fikir. Padahal dilektika alam adalah aksioma dasar yang terjadi di alam benda  alam materi-energi, yaitu, JUGA SUNNTULLAH
Dalam alam ini ada hukum “mendua yang tak terpisahkan”
 untuk menerima keadaan alam yang memang begitu, misalnya “Hidup” bisa dipandang sebagai kehidupan wadag dan rokh yang  sangat berbeda dan tak terpisahkan, seperti positive dan negative, seperti siang dan malam, jantan dan betina dan seterusnya. Hal ini sudah ditemukan oleh kebudayaan manusia yang paling kuno di India prinsip rwa binedha dan Tiongkok prinsip im dan yang.
Ada hukum “ sebab dan akibat” Yang oleh masyarakat Hindu dari dulu sekali sudah menjadi prinsip hidup di dunia yaitu hukum karmapala, sebabnya pasti lebih dulu dari akibatnya, orang tidak bisa lepas dari karmanya sendiri, harus dibayar kapanpun di kehidupan kehidupan manusia.
Ada hukum “pertumbuhan dan perkembangan” dimana dalam alam pertanian dimengerti bahwa tumbuhan mesti tumuh sel selnya menjadi banyak dulu, secara kuantitative baru pada tahap tertentu atau tumbuhan pada umur tertentu atau pembelahan sel sel secara vegetative atau pembelahan menambah jumlah sel sampai tingkat tertentu baru terjadi pembelahan reduksi artinya jumlah chromosome dalam selnya menjadi separo yaitu sel telur dan sel tepung sari, sel dengan kualita baru, ini namanya perkembangan. Makanya petani mencangkok cabang yang telah berbuah, pasti nantinya akan cepat berbuah karena sel sel pucuknya sudah mengalami “perkembangan” artnya sudah cukup banyak kali membelah diri, menjadi berlemampuan untuk berubah membentuk sel gameet dan masih banyak lagi contoh hukum alam yang satu ini.
Ada hukum “keharusan dan kebetulan” yang menguasai kejadian apapun dialam ini, seperti keharusan kiamat yaitu bertabrakannya benda benda langit satu sama lain yang merupakan keharusan karena ruang kosmos dipenuhi oleh kerapatan benda benda langit, tapi bahwa itu terjadi pada satelit buatan yang ditabkra meteor pada saat tertentu itu adalah kejadian kebetulan, yang sudah harus diperhitungkan oleh pembuatnya.   
Hukum hukum alam semacam ini dihimpun dan dalam kebudayaan manusia alam pikiran manusia, pemikiran  mudah di sistimatik kan dan diatur tidak mudah diselewengkan. Masih banyak hukum alam selain yang menjadi contoh diatas yang didapat dari google dalam bahasa Inggris dengan kata kunci bahasa Inggris “dialectic” tidak dalam bahasa Indonesia “dialektika”
Dialektika sejarah manusia didesak oleh motor utamanya kepentingan ekonomi, kepentingan perut. Era demi era silih berganti. Mengacu dari kenyataan bahwa manusia adalah makhluk individu dan makhluk bermasyarakat yang dalam kesatuan yang tak terpisahkan.
Di Mesir, Negeri paling kuno manusia sudah berbudaya, berkat Sungai Nil yang meluberi tanah tanah yang menjadi amat subur dilembahnya, merupakan negeri Mesir, dengan piramida piramida yang merupakan bangunan bikinan manusia sangat besar sejak ribuan tahun sebelum Masehi.
Tidak heran bhwa tanah tanah itu diperebutkan dan dikuasai oleh penduduk Mesir dengan segala cara, tetap saja harus ada yang bertani disana yang artinya mengerjakan kerja berat mengangkat dan mengangkut. Begitu suburnya lembah Nil ini sehingga makan buah gulma berupa ceplukan saja masih sangat lebih baik dari terbuang dipadang pasir.
Masyarakat Mesir juga mengalami pertentangan pertentangan seputar hak atas tanah yang subur ini tentunya, baik dengan bangsa lain maupun dengan bangsa sendiri. Segala dalil dan kecerdasan para Dewa dan Dukun Mesir telah digunakan untuk membela kepentingan Pharaoh Pharaoh sepanjang ribuan tahun untuk menguasai hasil kesuburan bhumi sungai Nil ini.
Islam telah datang ke Mesir sejak zaman Sahabat Nabi masih menjadi Khalifah menggantikan Rasulullah, dan jelas membela kepentingan kaum Fellahin/Petani. Ada hadist yang menceritakan bahwa seorang Gubernur di Iskandaria dikirimi satu tulang selangka busuk yang ditoreh pedang kepadanya oleh salah satu sahabat Nabi yang menjadi Khalifah, karena mengusir gubug reot orang setempat yang merusak pandangan istana yang dibangunnya. Begitu kiriman itu diterima  pengusiran si miskin dihentikan ( konon si miskin itu orang Yahudi, jadi Islam jelas tidak mengikuti azas stereotype).
 Menurut sumber dari: id.wikipedia.org/wiki/ikhwanul muslimin. masa masa  awal.  Singkatnya -Ikhwanul Muslimin didirikan pada tahun 1928 bulan Maret, oleh pedirinya Hasan al Banna dan enam kawannya. Tahun 1934 menerima anggauta muslimah. Tahun 1948 ikut berperang melawan Israel. Organisasi ini dibekukan oleh Perdana Menteri Mesir Fahmi Naqrasyi tahun 1948.
Hasan al Banna dibunuh bulan Februari 1948. Ikhwaul MUslimin direhabilitasi tahun 1950, pada
saat Perlemen dipimpin oleh Mustafa al Nuhan Pasya.
Kaum militer dipimpin olrh Muhammad Najib mengajak IM bersama sama menggulingkan Raja Farouk, dtolak oleh IM, yang menganggap revolusi penggulingan monarchi ini hanya untuk diganti dengan kaum mliliter, akibatnya IM dianggap tidak revolosioner.
Anwar Sadad membebaskan anggauta IM yang pipenjara tahun 1970, Ismail Tamisani memimpin IM, menempuh jalan moderat tidak bertentangan denga Penguasa.
IM menolak Al Qaeda, menolak terorisme, meperjuangkan terbentuknya “Dien” yang berazaskan Islam, (suatu bangunan masyarakat yang monolith berazaskan sepenuhnya pada Islam) dengan landasan:
1.    Tujuannya adalah Allah –Allahu ghayatuna
2.    Rasulullah adalah teladan kami – Ar Rasul qudwatuna
3.    Al Qur’an adalah landasan Hukum kami—Al Qur’an anshinuna
4.    Jihad jalan kami—Al jihad sabiluna
5.    Mati sahid dijalan Allah cita cita kami yang tertinggi—syahid fisabilillah asma amanina
Sebagaimana yang diketahui umum ini adalah  cita cita seorang muslim/muslimah untuk mewujudkan dan melandasi “dien” yang didambakan. Singkatan dari sumber diatas selesai

Tidak mengherankan bila fellahin yang ribuan tahun hasil kerjanya dirampas kelas feudal dan militer dirasa jauh  dari “ dien” Yang di cita citakan, fellahin/pertani penggarap yang paling rendah mengerti hanya seputar perutnya sekarang. Meskipun Negeri Mesir sudah menjadi kesultanan lama sekali saya yakin bahwa kaum fellahin masih terbelakang hingga sekarang. Sedangkan kebenaran sejarah mengenai pertumbuhan dan perkembangan masyarakat manusia mengenaI Individualisme dan sosialisme masih butuh waktu yang panjang, hingga “dien” terbentuk tanpa cacat. Sebab sebelum itu masyarakat Islam sebenarnya sudah dibekali dengan azas yang diikrarkan setiap saat : Bismillahirakhmanirakhim, keenakan jadi  tuan tanah.
Alangkah jauhnya "dien" yang dicita citakan dengan penindasan petani fellahin saat itu.
Andaikata prmikir mereka bisa menganalisa situasi dengan hukum hukum dialektika sejarah yang berputar putar sekitar isi perut, mereka pasti secara nyata berpihak pada fellahin untuk memperbaiki sistim kepemilkan tanah dan sistim bagi hasilnya. Mempraktekkan ikrar Bismillahirrokhmanirrokhim, untuk selanjutnya dengan kaum fellahin mencita citakan "dien" bersama sama dengan kaum bawah.
Memang mungkin anggauta IM adalah pedangang, mungkin juga termasuk soudagar komoditas pangan yang selalu bisa dimanipulsikan karena fluktuasi  produksi pertanian yang banyak saat panen dan langka saat tanam.
Malah kaum MIliter Muda Kolonel Gamal Abdul Nasir yang mencanangkan land reform dan sosialisme Mesir. Tentu saja IM hanya berperan penggembira saja.

Tidak heran sekarang kaum militer menahan Presiden Nursi dan menuduhnya korupsi, membekukan Ikhwanul Muslimin tanpa ragu ragu, mengetahui bhwa IH tidak berakar dalam masyarakat tani yang besar, dengan kekuatan militer dan intelligent mereka,
Apakah ini benar bahwa Presiden dukungan Ikhwahul Muslimin korupsi ? Apa benar bahwa Ikhwanul muslimin tidak berdaya menghadapi kaum militer Mesir yang mempunyai sejarah dan tradisi yang panjang ? (*)
 Oleh : Subagyo, Ir, Msc, umur 75 tahun, status : tetap berpikir dan membaca                 .  . 

1 comments:

benar juga, jaman tahun 1952 an telah terbentuk Egyptian Revolutionru Command Counsil (RCC) yang secara aktip mengadakan land reform dipimpi oleh Kolonel Gamal Abdul Nasser. Konon hasilnya bisa dirasakan oleh kaum fellahin/Petani gurem. Antra lain mengurangi sewa tanah secara dramatis dan membatasi kepemilikan tanah pertanian hanya sampai 200 feddan - i feddan =1,030 acres. Tradisi meliter yang dekat dengan mayoritas warga petani memang ada. Jadi ya apa boleh buat, kenangan baik sulit dihapuskan.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More