TAHUN 2019, FEODALISME BERAKHIR DI BHUMI KITA , ITU HARAPAN SAYA. SEMOGA
Sekali lagi saya dengan tulisan ini me-respond Editorial MI dari Metro TV , Jum.at tg, 2/9/2018. Jam 630 pagi. judulnya DPRD menuntut kenaikan gaji.
Diulas oleh Suryopratomo, bahwa gaji semua Perangkat Negara, dikeluarkan dari pajak penghasilan Negara, yadi bila penghasilan pajak Negara sedikit atau kekuatan eknomi Negara atau Baerah masih kecil ya duit dari mana ? Walau yang sudah didapat oleh anggauta DPRD rata tata seluruh Indonesia budah jauh diatas pendapatan rata rata per kapita Indonesia sekarang yaitu sekiytar 4 Juta rupiah per tahun.
Maunya gross income mereka diatas 25 juta per bulan, baru para wakil rakyat ini tidak harus mencari tambahan dengan menjadi macam macam calo proyek Pemerintah kepada swasta. (jpnn, com. 10 oktober 2015)
Sedangkan yang di DPR RI sudah terima 51 567 200 rupiah per bulan { kompas com. Berita Nasional )
BANDINGKAN.
Hasil Pemilu untuk Gupermur dan Bupati/Walikota yang akan berakhir th 2019, ada 343 Bupati/Walikota dan 18 Gupernur yang masih diproses dan sudah diputus perkara korupsinya. Semuanya diatas miliar rupiah, PARA BEDEBAH INI RATA RATA HANYA DIVONIS DUA TAHUN LEBIH BEBERAPA BULAN MASIH AKAN DIPOTONG REMISI SABAN 17 AGUSTUS.
APA YANG SALAH YA ?
Sudah begitu Partai Partai yang menelorkan Balon Eksekutip dan Legislatip BEDEBAH ini masih membusungkan dada sebagai kampiun mewakili Rakyat, membuta tuli terhadap polah tingkah track record “petugas Pertainya”. Hanya disatu wilayah ditantang oleh sector non Partai, langsung dihadapi dengan perlawanan all out oleh Partai Partai semuanya, secara demonsratip, kecualai satu partainya Pak Surya Paloh. Toh dia masih disusupi diketiaknya sorang Puja Nugara & istrinya dan Pengacara kondangnya pak OC !!. Apa dia juga tidak punya info mengenai tingkah polah si kader ini, apa hanya ter kesima pada mahar yang diberikan ? Sehingga didukung jadi Gupernur Sumatra Utara, duh malunya ? Kataya sudah kaya sejak berkongsi dengan Murdoch ?
KOK BISA YA ?
Sebagai warga Negara yang sudah tidak bodoh lagi, kecualai berfikir mengenai apa yang tidak pas dalam masyarakat yang terjangkit wabah penyakit dengan gajala jiwa yang koruptive ini. Saya tetap befikir dimana akar masalahnya.
Juga mencari kata kata yang sangat tajam supaya rakyat sadar akan budaya korupsi pada setiap wakilnya di eksekutip dan legislatip. Ini yang menjangkiti seluruh tiang tiang bangunan demokrasi jadi mainan para egois dan yang ber-orientasi pada puak dan golongan – yang seharusnya orientasi pengabdian-nya hanya kepada bangsa dan Negara. Cita citanya dibina oleh ideology Patai masing masing.
PARA BEDEBAH INI ADALAH PILIHANMU YANG DISODORKAN OLEH PARTAI FAVORIT KAMU, KARENE MEREKA TELAH MEMBAYAR MAHAR BANYAK SEKALI, . YANG MEMBERI KAMU SUPER MIE DAN MENGHADIAHI KALIAN DENGAN MUSIK DANGDUT UNTUK BERJOGED RIA BERDESAK DESAKAN NIKMAT, WAHAI RAKYAT NEGERI INI. !!!!
Kok bisa ya ?
Ya bisa, karena mayoritas Pertai Partai kita masih menawarkan feodaslisme kampung dan puak, tokoh bedebah yang mengobral pork barrel ( pakan babi) pada pendukungngnya menurut istilah orang Phillipina, dan kalian terpincuk pada bedebah ini, ya to, ya to *)
0 comments:
Posting Komentar