PUNGUTAN
LIAR YANG BIKIN RISIH, BIKIN SENGSARA KAMI KAUM PENERIMA GAJI
– THE SALARY MEN, THE WAGE RECEIVING MEN,
Melekat di
Kekuasaan Negara kayak tumor, sangan cynical, mereka langgeng
Saya sangat bersimpati dengan langkah serempak Pemerintahan Presiden
Jokowi, untuk menghilangkan pungutan liar dari kehidupan bernegara sehari
hari. Kalau boleh saya klasifikasi menurut ukuran besarnya pungutan ini maka
terlihat seperti berikut dibawah ini dengan catatan makin tinggi kelas
pungutan ini makin gampang dibebankan pada konsumen tarakhir –kami kaum
penerima gaji, biasa disebut kaum menengah, juga pungli kelas paling bawah
langsung kami yang terbebani tanpa bisa mengalihkan beban pungli ini:
1
Pungutan liar yang dibuat oleh Presiden; Besarnya minimum tak
terbatas miliar atau trilyunan dibuat oleh Presden – contohnya dibuat oleh
Presiden Jendral Suharto ( Yayasan Super Semar Yayasan Dharmais dan
puluhan yayasan yang lain dikuasai oleh kroni dan anak anak Suharto) entah
namanya apa dukungan atau pungli diminta kepada Konglomerat untuk
Yayasan keluarga beliau, atau untuk pribadi pribadi kroni beliau.
Jusuf
Adhitjondro juga meneropong Cikeas, mendapatkan pandangan serupa dengan yayasan
yayasannya hanya pemerannya beda, malah sudah ada yang masuk penjara, Hartati
Murdaya Poo.
Client nya bisa
dihitung jari. Apapun yang dia dapat dengan pungli, pasti berhubungan
dengan monopoli yang didukung PERATURAN Negara. beaya pungli ini
dibebankan pada harga produk atau jasa apapun yang mereka buat.
2
Pungutan yang dibuat oleh Menteri Menteri, contohnya kasus mobil listrik
oleh menteri BUMN, izin import sapi, gula industri
oleh setingkat menteri misalnya Ketua MA, Ketua MK (Mahkamah Konstitusi),
Ketua BULOG, Direktur Bank BUMN, besarnya miliaran
sampai ratusan juta misalnya dari sasarannya ratusan Pengusaha
Besar juga Politisi feodalis daerah yang berganti baju
pengusaha, yang ini borosnya bukan main, menebar uang haram untuk mendapat
dukungan dari puaknya, sangat mengobarkan "sara", brani mencuri
dan memicu inflasi. lstilahnya sosok Peng peng - Pengusaha
Penguasa, dengan puaknya.
Apapun yang mereka
dapat dari memberikan pungli demi monopoli, nantipun akan dibebankan pada
kami, konsumen barang atau jasa apapun yan mereka kuasai secara
monopoli. Amusement centre, Sekolah
International, Rumah Sakit mewah, akhirnya beaya servicenya dibebankan
kepada kami KONSUMEN dengan memeras lebih kencang, seperti menambah
jam kerja, menghilangkan jaminan kesehatan karena penerima gaji tetap
diganti dengan upah borongan dan kerja borongan. Sebab apapun yang mereka
hasilkan, dalam harga productnya pasti sudah dimasukkan ongkos aktivitas
mereka.
3.
Pungutan yang dibuat oleh Gupernur dan Bupati, Wali Kota, Kepala Dinas dan
BUMN, BPN , Petugas Pajak, Kabag Papan Reklame,
jumlahnya mulai puluhan juta sampai ratusan juta kepada
setiap client sasaran Clientnya pengusaha Besar dan Menengah. Sepotong
jalan di tengah kota bisa dibeli dengan membayar pungli, hak
membotolkan elpiji, mendistribusikan BBM secara monopoly bisa mendatangkan
untung monopoly yang dibebankan kepada kami konsumen tanpa terasa karena
recehan yang dicuri per liter , terkumpul pasti akan jadi milyaran
dari pungli sogok suap untuk dapat bergabung dengan monopoly
kartel.
4.
Pungutan yang dilakukan oleh Camat dan Lurah, Polsek, KUA kecamatan, Kepala
Solah SMA DAN SMP vaforit, Pertanahan Nasional, mengenai peminahan Hak atas
tanah Yang ini yang sangat membuat risih, beban ketidak
pastian, karena korbannya paling banyak hampir setiap orang kecuali
pemungut pungli diatasnya, yang tidak bersentuhan langsung dengan
publik.
Lha yang ini
pungli yang langsung dipikul oleh public si konsumen jasa administrasi Negara,
umpama membagi warisan harta berupa pekarangan dan rumah, toh hanya sekali dua
kali selama hidup. Apa manusia BPN juga jadi pewaris tanah seluruh
Indonesia ? Apa Camat sebagai Pejabat Akta Tanah juga pewaris tanah seluruh
wilayah Kecamatannya, Lurah pewaris tanah seluruh Kelurahannya ?
Hak dari mana ?
Merekalah Negara, mereka mengukuhkan Hak milik tanah bagi warga seluruh Negara.
Mereka bisa cynical bahwa posisinya langgeng, cuma di indonesia.
Ini mereka
lakukan dengan cynical, yang pasti kekuasaan Institusi Negara kelas ini tidak
tergoyahkan. yang tidak bisa dialihkan ke siapa siapa tapi dipikul sendiri oleh
warga negara kaum menengah, kaum elit yang sudah manganggap wajar,
tapi bagi penerima gaji/pensiun ini mencekik leher.
5.
Dan yang ini penguasa loket pelayanan public, disusun supaya public tidak
bisa melapor kemana mana. Ndak ada yang mengurus dengan sunguh sungguh karena
pungutan dari puluhan ribuan rupiah sampai ratusan ribu rupiah.
Tapi akibatnya sangat mengerikan seperti yang terjadi di Pelabuhan Pelabuhan,
Bandara Terminal Angkutan Darat dan dan Pasar Pasar.
Sebagai
ilustrasi, satu pelabuhan container dibangun sangat moderen canggih,
Teluk Lamong, dengan cepat dapat memproses container export maupun import
terpaksa kurang diminati EMKL ( Expedisi Muatan Kapal Laut) karena sopir
truck kontainer EMKL harus menyerahkan kontainernya kepada truck Pelabuhan
Konrtainer teluk Lamong milik Pelabuhan container di gerbang pelabuhan Teluk
Lamong, truck EMKL enggan – Pelabuhan container akan
mengurusnya bebas ongkos pungli, sampai TERSUSUN di kapal yang
benar. Menghemat waktu sandar kapal. Dan sopir truck EMKL tidak
bisa lagi minta ongkos pungli dari EMKLnya, dimana sang sopir truck
EMKL menitipkan bagiannya sampai ratusan ribu rupiah per hari, apalagi dikejar
delivery time. Dengan ini jangan omong perkara kelancaran axport,
turunnya dwelling time, turunnya beban ongkos pelabuhan, bila uang
gampang ini namanya pungli yang harus di bersihkan. Sementara kerja sopir
di-ringankan dengan jalan tol yang benar sesuai dengan beayanya.
6.
Yang ini khusus di perumahan kaum menengah dan menengah bawah, kebanyakan
mereka kenerima gaji/ salary men, wage collecting men, dikomplek
perumahan sederhana. Lurah, kepala depo sampah, Kepala KUA
kecamatan, Tukang parkir ( mereka bikin parkir liar di jalan masuk komplek dan
bikin macet lalu lintas jalan kecil masuk komplek itu), mereka menambah
kesulitan hidup si menengah yang sangat sulit mendapatkan
income tambahan.
Dua yang terkhir
ini sangat mempengaruhi hidup setiap keluarga menengah dan menengah
bawah maupun golongan bawah pekerja pendatang local yang ngekost.
Sebab pungli ini sasaranya hampir semua orang, kadang dengan ancaman.
PUNGLI ADALAH SISA
PRILAKU JIWA FEODAL YANG GENTAYANGAN TERSESAT KE JAMAN DEMOKRASI MODEREN.
MESTINYA MENGIKISNYA YA TUGAS PARTAI PARTAI POLITIK DALAM MENDIDIK KADERNYA.
SATU SATUNYA MENUSIA INDONESIA YANG SUDAH TERBEBAS DARI JIWA FEODAL
ADALAH BUNG KARNO. ORANG KELIRU MEGANGGAP PUNGLI DENGAN PRILAKU RAGAWI.
UJUNG UJUNGNYA PUNGLI DITINGKAT
MANA SAJA, YANG MEMIKUL BEAYANYA ADALAH KONSUMEN, THE SALARY MEN,
THE PUNGUTAN
LIAR YANG BIKIN RISIH, BIKIN SENGSARA KAMI KAUM PENERIMA GAJI
– THE SALARY MEN, THE WAGE RECEIVING MEN, melekat di
Kekuasaan Negara kayak tumor, sangan cynical, mereka langgeng
Saya sangat bersimpati dengan langkah serempak Pemerintahan
Presiden Jokowi, untuk menghilangkan pungutan liar dari kehidupan
bernegara sehari hari. Kalau boleh saya klasifikasi menurut ukuran besarnya
pungutan ini maka terlihat seperti berikut dibawah ini dengan catatan
makin tinggi kelas pungutan ini makin gampang dibebankan pada konsumen tarakhir
–kami kaum penerima gaji, biasa disebut kaum menengah, juga pungli kelas
paling bawah langsung kami yang terbebani tanpa bisa mengalihkan beban pungli
ini:
1 Pungutan liar yang dibuat
oleh Presiden; Besarnya minimum tak terbatas miliar atau trilyunan
dibuat oleh Presden – contohnya dibuat oleh Presiden Jendral Suharto ( Yayasan
Super Semar Yayasan Dharmais dan puluhan yayasan yang lain dikuasai
oleh kroni dan anak anak Suharto) entah namanya apa dukungan atau
pungli diminta kepada Konglomerat untuk Yayasan keluarga beliau, atau
untuk pribadi pribadi kroni beliau.
Jusuf Adhitjondro juga meneropong Cikeas, mendapatkan
pandangan serupa dengan yayasan yayasannya hanya pemerannya beda, malah sudah
ada yang masuk penjara, Hartati Murdaya Poo.
Client nya bisa dihitung jari. Apapun yang dia dapat dengan
pungli, pasti berhubungan dengan monopoli yang didukung PERATURAN
Negara. beaya pungli ini dibebankan pada harga produk atau jasa apapun
yang mereka buat.
2 Pungutan yang dibuat
oleh Menteri Menteri, contohnya kasus mobil listrik oleh menteri BUMN,
izin import sapi, gula industri oleh setingkat menteri
misalnya Ketua MA, Ketua MK (Mahkamah Konstitusi), Ketua BULOG, Direktur
Bank BUMN, besarnya miliaran sampai ratusan juta
misalnya dari sasarannya ratusan Pengusaha Besar juga Politisi
feodalis daerah yang berganti baju pengusaha, yang ini borosnya
bukan main, menebar uang haram untuk mendapat dukungan dari puaknya, sangat
mengobarkan "sara", brani mencuri dan memicu inflasi.
lstilahnya sosok Peng peng - Pengusaha Penguasa, dengan puaknya.
Apapun yang mereka dapat dari memberikan pungli demi
monopoli, nantipun akan dibebankan pada kami, konsumen barang atau jasa apapun
yan mereka kuasai secara monopoli. Amusement centre,
Sekolah International, Rumah Sakit mewah, akhirnya beaya servicenya
dibebankan kepada kami KONSUMEN dengan memeras lebih kencang,
seperti menambah jam kerja, menghilangkan jaminan kesehatan karena
penerima gaji tetap diganti dengan upah borongan dan kerja borongan.
Sebab apapun yang mereka hasilkan, dalam harga productnya pasti sudah
dimasukkan ongkos aktivitas mereka.
3. Pungutan yang dibuat oleh Gupernur dan
Bupati, Wali Kota, Kepala Dinas dan BUMN, BPN , Petugas Pajak,
Kabag Papan Reklame, jumlahnya mulai puluhan juta
sampai ratusan juta kepada setiap client sasaran Clientnya pengusaha Besar dan
Menengah. Sepotong jalan di tengah kota bisa dibeli dengan membayar
pungli, hak membotolkan elpiji, mendistribusikan BBM secara monopoly bisa
mendatangkan untung monopoly yang dibebankan kepada kami konsumen tanpa terasa
karena recehan yang dicuri per liter , terkumpul pasti akan
jadi milyaran dari pungli sogok suap untuk dapat bergabung dengan
monopoly kartel.
4. Pungutan yang dilakukan oleh Camat dan Lurah,
Polsek, KUA kecamatan, Kepala Solah SMA DAN SMP vaforit, Pertanahan Nasional,
mengenai pemindhan Hak atas tanah Yang ini yang sangat
membuat risih, beban ketidak pastian, karena korbannya paling banyak
hampir setiap orang kecuali pemungut pungli diatasnya, yang tidak
bersentuhan langsung dengan publik.
Lha yang ini pungli yang langsung dipikul oleh public si konsumen
jasa administrasi Negara, umpama membagi warisan harta berupa pekarangan dan
rumah, toh hanya sekali dua kali selama hidup. Apa manusia BPN juga jadi
pewaris tanah seluruh Indonesia ? Apa Camat sebagai Pejabat Akta Tanah juga
pewaris tanah seluruh wilayah Kecamatannya, Lurah pewaris tanah seluruh
Kelurahannya ?
Hak dari mana ? Merekalah Negara, mereka mengukuhkan Hak milik
tanah bagi warga seluruh Negara. Mereka bisa cynical bahwa posisinya langgeng,
cuma di indonesia.
Ini mereka lakukan dengan cynical, yang pasti kekuasaan
Institusi Negara kelas ini tidak tergoyahkan. yang tidak bisa dialihkan ke
siapa siapa tapi dipikul sendiri oleh warga negara kaum menengah,
kaum elit yang sudah manganggap wajar, tapi bagi penerima gaji/pensiun ini
mencekik leher.
5. Dan yang ini penguasa loket
pelayanan public, disusun supaya public tidak bisa melapor kemana mana. Ndak
ada yang mengurus dengan sunguh sungguh karena pungutan dari puluhan
ribuan rupiah sampai ratusan ribu rupiah. Tapi akibatnya sangat
mengerikan seperti yang terjadi di Pelabuhan Pelabuhan, Bandara Terminal
Angkutan Darat dan dan Pasar Pasar.
Sebagai ilustrasi, satu pelabuhan container dibangun sangat
moderen canggih, Teluk Lamong, dengan cepat dapat memproses container export
maupun import terpaksa kurang diminati EMKL ( Expedisi Muatan Kapal Laut)
karena sopir truck kontainer EMKL harus menyerahkan kontainernya kepada truck
Pelabuhan Konrtainer teluk Lamong milik Pelabuhan container di gerbang
pelabuhan Teluk Lamong, truck EMKL enggan – Pelabuhan container
akan mengurusnya bebas ongkos pungli, sampai TERSUSUN di kapal yang
benar. Menghemat waktu sandar kapal. Dan sopir truck EMKL tidak
bisa lagi minta ongkos pungli dari EMKLnya, dimana sang sopir truck
EMKL menitipkan bagiannya sampai ratusan ribu rupiah per hari, apalagi dikejar
delivery time. Dengan ini jangan omong perkara kelancaran axport,
turunnya dwelling time, turunnya beban ongkos pelabuhan, bila uang
gampang ini namanya pungli yang harus di bersihkan. Sementara kerja sopir
di-ringankan dengan jalan tol yang benar sesuai dengan beayanya.
6. Yang ini khusus di perumahan kaum
menengah dan menengah bawah, kebanyakan mereka kenerima gaji/ salary men,
wage collecting men, dikomplek perumahan sederhana.
Lurah, kepala depo sampah, Kepala KUA kecamatan, Tukang parkir (
mereka bikin parkir liar di jalan masuk komplek dan bikin macet lalu lintas
jalan kecil masuk komplek itu), mereka menambah kesulitan hidup si
menengah yang sangat sulit mendapatkan income tambahan.
Dua yang terkhir ini sangat mempengaruhi hidup setiap
keluarga menengah dan menengah bawah maupun golongan bawah pekerja
pendatang local yang ngekost. Sebab pungli ini sasaranya hampir
semua orang, kadang dengan ancaman.
PUNGLI ADALAH SISA PRILAKU JIWA FEODAL YANG GENTAYANGAN TERSESAT
KE JAMAN DEMOKRASI MODEREN. MESTINYA MENGIKISNYA YA TUGAS PARTAI PARTAI
POLITIK DALAM MENDIDIK KADERNYA. SATU SATUNYA MENUSIA INDONESIA YANG
SUDAH TERBEBAS DARI JIWA FEODAL ADALAH BUNG KARNO. ORANG KELIRU MEGANGGAP
PUNGLI DENGAN PRILAKU RAGAWI.
UJUNG UJUNGNYA PUNGLI DITINGKAT MANA SAJA, YANG MEMIKUL
BEAYANYA ADALAH KONSUMEN, THE SALARY MEN, THE WAGE COLLECTING
MEN, LAKI LAKI DAN PERREMPUAN PEKERJA JUJUR DAN RAJIN,
MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN YANG SANGAT SULIT MEDAPAT TAMBAHAN UPAH,
APALAGI PENSIUNAN PNS YANG TIDAK MENUMPUK PUNGLI WAKTU DINASNYA,
DIHARAPKAN CEPAT MATI, KARENA DANA PENSIUNNYA MAU DIPAKAI MEMBANGUN INFRA
STRUCTURE. Itupun kuburan sudah penuh dengan keburan fiktif, harus bayar PUNGLI
supaya ada tempat dibumi *) .
WAGE
COLLECTING MEN, LAKI LAKI DAN PERREMPUAN PEKERJA JUJUR
DAN RAJIN, MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN YANG SANGAT SULIT MEDAPAT
TAMBAHAN UPAH, APALAGI PENSIUNAN PNS YANG TIDAK MENUMPUK PUNGLI
WAKTU DINASNYA, DIHARAPKAN CEPAT MATI, KARENA DANA PENSIUNNYA MAU DIPAKAI
MEMBANGUN INFRA STRUCTURE. Itupun kuburan sudah penuh dengan keburan fiktif,
harus bayar PUNGLI supaya ada tempat dibumi *) .
1 comments:
KESAKSIAN BAGAIMANA SAYA MENDAPATKAN PINJAMAN SAYA DARI PERUSAHAAN PINJAMAN DAN TERPERCAYA. Saya bernama Theresia Widiyasari dan saya tinggal di Australia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar berhati-hati karena ada penipu di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial, dan karena keputusasaan saya, saya dibohongi oleh beberapa pemberi pinjaman online dengan nilai Rp75.890.000. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya yang merupakan seorang polisi merujuk saya ke sebuah perusahaan pinjaman yang sangat andal bernama DONNAHALL FUNDING LLC yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp950.000.000 dalam 24 Jam tanpa tekanan. Jika Anda membutuhkan pinjaman apa pun, cukup hubungi mereka sekarang melalui email: (donnahallfundingllc@gmail.com). Saya menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman karena saya melewati di tangan para pemberi pinjaman palsu.
Jika Anda memiliki pertanyaan, hubungi saya: {theresiawidiyasari@gmail.com}
Posting Komentar