Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Selasa, 21 Januari 2020

seri 2 DONALD TRIMP DONALD TRUMP


Seri 2: DONALD J TRUMP......DONALD J TRUMP
Mestinya kaum muslimin garis keras, harus bisa bermanuver dengan lain langkah  selain dari menggunakan momentum sentimen  penistaan agama, kebodohan  pengikutnya  yang sangat dibuat buat. Seolah olah Superpower masih bersekutu dengan mereka untuk membendung “domino principle” dengan tumpukan US dollar, kan  sudah dimenangkan, dan tidak akan ada lagi makan siang gratis bagi mereka. Sayang, era Suharto sudah berakhir, tanpa keberunutngan mereka dsertakan sebagai organisasi, tapi secara individual selalu bisa diikutkan mukti wibawa.
Oportunis ini harus bermanuver cara lain. Bukan bersandar pada majelis yang membabi buta bersikukuh minta dihormati bila lagi puasa, berduri duri kayak landak diarena pergaulan  bangsanya yang plural, minta musik dihentikan alunan suaranya di kendaraan umum, sebab katanya islam melarangnya, tanpa kesejukan toleransi. Enaknya sendiri dengan mudah mengorbankan persatuan bangsanya> 

Pemerintahan Jokowi dan sebagian besar ormas dan orsos Islam, berusaha dan pasti berhasil mendapat citra sebagai  penggerak policy sejuk dan damai dari kaum muslimin seperti yang digariskan  oleh ideology Islam  yang sesungguhnya.  Tanpa  dirangsang oleh kepentingan kepentingan bantuan dana dari sana sini seperti biasanya.                                       
 Kaum oportunis ini, berfikir, bisa membela existensi Palstina, sebagai semboyan yang gagah,  dengan mengireimkan anggautanya yang sumbu pendek dan berniat mudah masuk sorga, dengan beaya sendiri tanpa pengetahuan perang gurun, atu dipersiapkan buat itu dan didalam negeri mendukung kembalinya sosok militer dalam dwifungi ( kombinasi yang  telah di demonstrasikan  oleh Perwra Tinggi angkata muda mudanya secara vulgar) gagal, dipensiun muda.  Harapan banjir kesempatan  berKKN seperti pada zaman Orde Baru, di kavelingnya yang kecil, menyusut dari cita citanya, hanya menangani  pengelolaan ongkos haji dan Kementrian Agama, yang sudah dibelakangi, ditolak oleh NU sebagai organisasi, berganti manuver dengan semboyanNU  ada dimana mana (para kadernya) walau sudah tidak ada sebagai organisasi politik, dengan  kembali ke khittah, sejak awal ordebaru – sampai sekarang.. Kader kader ini malah jadi konglomerat mini. Kacuali yang jadi Bupati, sampai bsa memiliki sumur gas LPG !
Adapun  pesan dari saudara  kita yang penduduk asli padang pasir, bahwa muslimin bisa mengalahkan  kaum musyrikin bila sudah menjalani agamanya secara kaffah. Terbukti bahwa upaya memurnikan agama yang dimotori oleh ulama Arabia, Abdul Wahab, di abad yangbaru lalu, dapat menyatukan suku  suku Beduin melawan dominasi Turki yang dekaden  menurut anggapan mereka, dan berdirilah Kesultanan Saudi Arabia.  Kenyataan ini harapannya bisa terulang  sebagai langkah strategis, tapi kan suasana yang  terlanjur plural dalam budaya tropis basah, dimana mayoritas muslimin berada, seperti di masyarakat kita sekarang ini. Sudah tertutup kemungkinan menelad terbentuknya Kerajaan seperti Saudi Arabia, seperti Imperium Iran dengan Shahanshah Reza Pahlevi. Tinggal kerancuan waham  paranoid  seperti di Purworejo dan Bandung saja.  
Diperlukan kader kader yang cerdas, yang bisa melihat jauh kedepan, tanpa kehilangan prinsip, apa bisa   Karena makin  lama makin ndak jelas prinsip yang mana menurut paradigma lama.  Tapi menurut sikon baru yaitu membela mati matian tegaknya NKRI dan Pancasila sebagai pondasinya, sebagai kendaraan untuk mencapai keadilan dan kebenaran secara universal termasuk untuk sekyat Palestina, adalah masuk akal bila ada kesempatan Negeri ini mengembangkan potensinya, ... tak iye, kat orang Madura. Melainkan menurut paradigma baru terbentuknya kerajaan Brunai Dareussalam, di Indonesia Dinasti Suharto – gagal sebab keturunannya menyebal, mweengandalkan ulama sarjana ilmu moderen yang free lance, ulama yang sering kesrempet dunia paranormal, dijajarkan dengan bebera puluh profiteer dan knglomerat hitam lengkap drngsn quangxi yaang bisa diandalkan dikoleksi oleh setiap putra putrinya yang manja, lebih dari cukup untuk membobrokkan ekonomi dan politik Negara ini, sampai puluhan tahun  pada era reformasinya.
Bukan takut kepada drone pembunuh yang dikendalikan oleh pecinta hard power Amerika, sebab seluruh dunia sudah tahu universalitas kemunsiaan, termasuk rakyat Amerika sendiri , yang sudah mengerti kelebihan soft power. Bila rakyat dan pemimpin kita bisa tahan untuk gigih bermanuver menangkal iming iming, kecukupan bagikelas atas dan menengah atas sambil  mengorbankan idaman rakyat banyak, karena harus bekerja keras jadi binatang ekonomi kayak di Korea Selatan dan Jepang ---- pada ahirnya yang sangat lama, Negara kan bisa bangkit juga, dengan resiko melenceng dari cita cita UUD 1945.  Sama sama amil modal dari bank pemerintah kenapa harus pak Prabowo mengelola izin qsxoitasi hutan sua ratus ribu ha, sandiada Uno memiliki tambangi emas besar di banuwangi ? Kalok rakya cukup sabar mengerti manuver pak jokowi mwendapakt modal jalan unutk projectnya yang sudah dimulai...... BUMN pun bisa mewkili rakyat ikutan mereka yang dianggap bank local credible. *)




0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More