Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Selasa, 21 Januari 2020

DONALD TRUMP DONALD TRUMP


 Seri ke 1
DONALD  TRUMP  -  DONALD TRUM
HARD POWERNYA AKAN KALAH MEAWAN SOFT POWER, WALAU DI AMERIKA
Ya, karena janji kanmpanye- dia,  bila  terpilih oleh rakyat Amerika Serikat , dia akan  mengangkat Amerika Serikat  ditempat yang sangat dibanggakan oleh rakyat Amerika Serikat ini.  Tidak akan membiarkan para migran/wisatawan terutama dari Arab muslim, mengacak acak hidup warga Amerika Serikat di negaranya sendiri. seperti yang terjadi pada World Trade Centre di New York. Amerika Serikat Pemegang kekuasaan  tanpa tandingan di Dunia.
Sekarang dia menjadi President Amerika Serikat, yang sudah dua ratus lima puluh tahun lebih juga merangkap jadi  Kepala Negara,  dalam Republik dengan sistim  Pemerintahan Presidensial,  seperti di Indonesia.
Bila keterbatasan sekaligus kelebihan kita disini adalah kemajemukan peghuninya, yang masih dalam alam fikiran feodal,  disana sudah menapaki alam pikiran demokrasi,  maka di Amerika Serikat kelebihan dan sekaligus menjadikan keterbatasan Amerika Serikat adalah kecintaan  rakyatnya akan kebebasan, gaya free fight liberalisme. Yang sudah sangat cocok dengan kondisi negaranya yang memberikan segala kemungkinan seperti digambarkan dalam buku “ The Land of Plenty”. Thomas Mann, dengan tumbal bangsa kulit merah yang masih dalam taraf penggembala bison, mereka dihabiskan,
Bila kecintaan rakyat terhadap kebebasan ini ditangkap oleh calon presiden dan divisualisasikan dengan mudah kapada rakyatnya, maka Sembilan  puluh persen dia akan jadi Prsiden. Pokoknya yang dikorbankan sebagai tumbal bangsa lain yang masih dalam awal pertumbuhannya kayak bangsa kulit merah, mungkin  bangsa padang pasir, atau bangsa lain.
Kenyataan-nya di  planet kita, kebebasan hanya diperoleh dengan KEKUATAN  ADIDAYA, KEKUATAN  FISIK-LAH YANG MENJADI  KUNCI  HAEGEMONY MUTLAK . bangsa yang sudah tinggi kebudayaannya masih bisa bertahan, tapi tetep kerdil selamanya. Seperti bangsa penghuni penggiran dan kepulauan  Pasific-tropika, bangsa Polynesia dan Macronesia
Ini dapat divisualisasikan dengan terang terangan oleh Donald Trump, tanpa tedeng aling aling.
Melalui dua Perang Dnnia  dalam kurun waktu satu abad yaitu 1914 – 1917  dikenal dengan Perang Dunia I, dan 19 39– 1945 dikenal denga Perang Dunia II. Amerika  Serikat membuktikan  bawa dia adalah pemegang Haegemony Dunia.  Denga cara apapun, militer atau ekonomi. 
Kekuatan meliternya didukung rakyat dengan kata “ yes sir” dengan kepala tegak, mata mendelik, suara keras, mata medelik dan tegas.   Prajurit mereka didapat dari dukungan rakyat denga lotre draft/ wajib militer.
Dengan  sistim ekonominya yang   imperialistik,  yang tidak segan segan didukung oleh kekuatan militer, terbukti ampuh untuk menguasasi sumber daya alam seluruh Dunia.  dilaksanakan dengan terang terangan, tanpa basi basi.
Maka itu mereka memilih Donald Trump. Rakyat mengerti karena dia terang terangan bakal  membentengi Negaranya  dari  pendatang  dari Amerika Latin,  Menyadarkan migran dari Afrika akan kedudukannya,  yang bisa dideportasi setiap saat, menyadarkan orang Arab bahwa Amerika Serikat adalah sekutu dalam sistim Kapitalis, kalau perlu  sistim imperialis  bersama dengan  kelompok Negara kapitalis yang lain termasuk Negara Israel, China dan Rusia,  dia bukan bukan musuh Islam.  Sebab dengan dalih  apapun rakyat Amerika sangat terpukul  dengan ditubrukkannya pesawat penumpang Amerika sendiri ke Menara Kembar di New York dikenal dngan The World Trade Centre” dihancurkan oleh   orang Arab apapun alasannya.  Mereka tidak akan diberi keleluasaan apapun untuk bergerak  diseluruh Dunia. Ini harga mati rakyat Amerika sekarang , dan  berhasil  di visualisasikan  eleh Donald Trump, daripada oleh siapun yang lain.
Hillery Clinton sangat mengerti situasi bathin rakyat Amerika sekarang, tapi dia lebih futuristic oleh ideology    “etische politiek” menggunakan soft powerdengan hasil yang diharapkan sama, tapi beayanya bisa kurang banyak, belum sepenuhnya dimengerti oleh golongan menengah ,  pada akhirnya hasilnya toh sama saja :  Amerika Serikat adhidaya Dunia nomer satu, tanpa  pertentangan dari bangsa lain yang bakal merepotkan.   Hanya  akan lebih awet dan  lebih  murah, sesuai dengan epoche sejarah dan hari depan dunia manusia. Langkah langkah kampanyenya tidak akan sia sia, yang belum mengerti akan tahu, …………ya biasa,  rakyat dimana mana  telmi (telat mikir). Soft pwer lebih elegant dan lebih murah baik harta maunpun nyawa orang Amerika, bila dihitung dari beaya mengalahkan Saddan Hussain, Qaddafi, Osama ben Laden, Qasim Ibrahimi – dimulai dari perang dangan Iraq sampai selesai dengan bangsa Arab.
Problim bagi kita,  adalah memvisualisasikan kepada Trump  : Islam di Indonesia adalah damai, cerdas  dan mampu menjadi rakhmatan lil alamin,  meskipun seribu persen medukung rakyat  Palestina untuk mempunyai  negaranya sendiri yang berdaulat, Karena Kemerdekaan adalah hak semua bangsa sudah ditulis di UUD kita.  Jadi soal Pelestina dan Israel adalah soal Negara, menurut jalur diplomasi Republik  kita ini, kaum muslimin tidak usah  merepoti massanya, kan Pemeintah secara diplomatis sudah bekerja merunuti UUD nya?
Adapun kepentingan organisasi sosial dan organisasi politik kaum muslimin, adalah bermanuver,  supaya tidak dicurigai Dunia merunuti garis keras atau bermain slingkuh, berkhalwat  dengan garis keras, akan  membuat iritasi  Pemerintah Amerika Serikat dengan Presiden siapa saja. Sebab Israel bisa meyakinkan  Amerika  bukan hanya Donald Trump,  dia diperlukan jadi polisi menjaga kepentingan minyak disana.   Inipun harga mati mereka, sampai membunuh Gadafi, Osama ben Laden dan Saddam Hussain pun dilakukan.
Yang terbaru Jendral Iran Qasim Ibrahimi, wkatu ada di Irak,  dengan drone “ Reaper” yang  canggih dapat dikendalikan dari jarak ribuan km,  tidak bersuara dapat terbang setinggi 5000 kaki, Diprsenjatai dngan 4 roket yang bisa menghancurkan tank, ini telah menghancurkan konvoi kendaraan sang jendral Qasim  bersama mobil pengawalnya dari udara, waktu berkunjung ke Irak.  (Google search) Apa bedanya dengan eliminasi Bung Karno di tahanan rumah sakit, dengan tuduhan beliau PKI. ?  
Mr, Trump dengan pongahnya malah memamerkan keperkasaan Amerika Serikat...., yang memusuhinya harus menerima ganjarannya..*)


0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More