Seri ke 1
DONALD TRUMP - DONALD TRUM
HARD POWERNYA AKAN KALAH MEAWAN SOFT POWER, WALAU DI AMERIKA
Ya, karena janji kanmpanye- dia, bila terpilih oleh rakyat
Amerika Serikat , dia akan mengangkat Amerika Serikat ditempat yang
sangat dibanggakan oleh rakyat Amerika Serikat ini. Tidak akan membiarkan
para migran/wisatawan terutama dari Arab muslim, mengacak acak hidup warga
Amerika Serikat di negaranya sendiri. seperti yang terjadi pada World Trade
Centre di New York. Amerika Serikat Pemegang kekuasaan tanpa tandingan di
Dunia.
Sekarang dia
menjadi President Amerika Serikat, yang sudah dua ratus lima puluh tahun lebih
juga merangkap jadi Kepala Negara, dalam Republik dengan
sistim Pemerintahan Presidensial, seperti di Indonesia.
Bila keterbatasan
sekaligus kelebihan kita disini adalah kemajemukan peghuninya, yang masih dalam
alam fikiran feodal, disana sudah menapaki alam pikiran demokrasi, maka di
Amerika Serikat kelebihan dan sekaligus menjadikan keterbatasan Amerika Serikat
adalah kecintaan rakyatnya akan kebebasan, gaya free fight liberalisme. Yang sudah sangat cocok dengan kondisi negaranya yang memberikan segala
kemungkinan seperti digambarkan dalam buku “ The Land of Plenty”. Thomas Mann, dengan tumbal bangsa kulit merah yang masih dalam
taraf penggembala bison, mereka dihabiskan,
Bila kecintaan
rakyat terhadap kebebasan ini ditangkap oleh calon presiden dan
divisualisasikan dengan mudah kapada rakyatnya, maka Sembilan puluh
persen dia akan jadi Prsiden.
Pokoknya yang dikorbankan sebagai tumbal bangsa lain yang masih dalam awal
pertumbuhannya kayak bangsa kulit merah, mungkin bangsa padang pasir, atau bangsa lain.
Kenyataan-nya di planet kita, kebebasan hanya diperoleh dengan
KEKUATAN ADIDAYA, KEKUATAN FISIK-LAH YANG MENJADI KUNCI
HAEGEMONY MUTLAK . bangsa yang sudah tinggi kebudayaannya masih bisa
bertahan, tapi tetep kerdil selamanya. Seperti bangsa penghuni penggiran dan
kepulauan Pasific-tropika, bangsa
Polynesia dan Macronesia
Ini dapat
divisualisasikan dengan terang terangan oleh Donald Trump, tanpa tedeng aling
aling.
Melalui dua
Perang Dnnia dalam kurun waktu satu abad yaitu 1914 – 1917 dikenal
dengan Perang Dunia I, dan 19 39– 1945 dikenal denga Perang Dunia II. Amerika Serikat
membuktikan bawa dia adalah pemegang Haegemony Dunia. Denga cara
apapun, militer atau ekonomi.
Kekuatan
meliternya didukung rakyat dengan kata “ yes sir” dengan kepala tegak, mata
mendelik, suara keras, mata medelik dan tegas. Prajurit mereka didapat dari
dukungan rakyat denga lotre draft/ wajib militer.
Dengan
sistim ekonominya yang imperialistik, yang tidak segan segan
didukung oleh kekuatan militer, terbukti ampuh untuk menguasasi sumber daya
alam seluruh Dunia. dilaksanakan dengan terang terangan, tanpa basi basi.
Maka itu mereka
memilih Donald Trump. Rakyat mengerti karena dia terang terangan bakal
membentengi Negaranya dari pendatang dari Amerika
Latin, Menyadarkan migran dari Afrika akan kedudukannya, yang bisa
dideportasi setiap saat, menyadarkan orang Arab bahwa Amerika Serikat adalah
sekutu dalam sistim Kapitalis, kalau perlu sistim imperialis
bersama dengan kelompok Negara kapitalis yang lain termasuk Negara
Israel, China dan Rusia, dia bukan bukan musuh Islam. Sebab dengan
dalih apapun rakyat Amerika sangat terpukul dengan ditubrukkannya
pesawat penumpang Amerika sendiri ke Menara Kembar di New York dikenal dngan
The World Trade Centre” dihancurkan oleh orang Arab apapun
alasannya. Mereka tidak akan diberi keleluasaan apapun untuk
bergerak diseluruh Dunia. Ini harga mati rakyat Amerika sekarang , dan
berhasil di visualisasikan eleh Donald Trump, daripada oleh siapun
yang lain.
Hillery Clinton
sangat mengerti situasi bathin rakyat Amerika sekarang, tapi dia lebih futuristic oleh ideology “etische politiek” menggunakan soft power, dengan hasil yang diharapkan
sama, tapi beayanya bisa kurang banyak, belum sepenuhnya dimengerti oleh golongan menengah , pada akhirnya
hasilnya toh sama saja : Amerika Serikat adhidaya Dunia nomer satu,
tanpa pertentangan dari bangsa lain yang bakal merepotkan.
Hanya akan lebih awet dan lebih murah, sesuai
dengan epoche sejarah dan hari depan dunia manusia. Langkah langkah kampanyenya
tidak akan sia sia, yang belum mengerti akan tahu, …………ya biasa, rakyat
dimana mana telmi (telat mikir). Soft pwer lebih elegant dan lebih murah baik harta
maunpun nyawa orang Amerika, bila dihitung dari beaya mengalahkan Saddan
Hussain, Qaddafi, Osama ben Laden, Qasim Ibrahimi – dimulai dari perang dangan
Iraq sampai selesai dengan bangsa Arab.
Problim bagi kita, adalah memvisualisasikan kepada Trump :
Islam di Indonesia adalah damai, cerdas dan mampu menjadi rakhmatan lil
alamin, meskipun seribu persen medukung rakyat Palestina untuk
mempunyai negaranya sendiri yang berdaulat, Karena Kemerdekaan adalah hak
semua bangsa sudah ditulis di UUD kita. Jadi soal Pelestina dan Israel adalah soal Negara, menurut jalur
diplomasi Republik kita ini, kaum muslimin tidak usah merepoti massanya, kan Pemeintah secara diplomatis sudah bekerja
merunuti UUD nya?
Adapun
kepentingan organisasi sosial dan organisasi politik kaum muslimin, adalah bermanuver, supaya tidak dicurigai Dunia merunuti garis keras atau bermain slingkuh, berkhalwat dengan
garis keras, akan membuat iritasi Pemerintah Amerika Serikat dengan
Presiden siapa saja. Sebab Israel bisa meyakinkan Amerika bukan
hanya Donald Trump, dia diperlukan jadi polisi menjaga kepentingan minyak
disana. Inipun harga mati mereka, sampai membunuh Gadafi, Osama ben Laden dan Saddam
Hussain pun dilakukan.
Yang terbaru Jendral
Iran Qasim Ibrahimi, wkatu ada di Irak,
dengan drone “ Reaper” yang
canggih dapat dikendalikan dari jarak ribuan km, tidak bersuara dapat terbang setinggi 5000
kaki, Diprsenjatai dngan 4 roket yang bisa menghancurkan tank, ini telah menghancurkan
konvoi kendaraan sang jendral Qasim
bersama mobil pengawalnya dari udara, waktu berkunjung ke Irak. (Google search) Apa bedanya dengan eliminasi
Bung Karno di tahanan rumah sakit, dengan tuduhan beliau PKI. ?
Mr, Trump dengan pongahnya malah memamerkan keperkasaan Amerika Serikat...., yang
memusuhinya harus menerima ganjarannya..*)
0 comments:
Posting Komentar