Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Jumat, 31 Januari 2020

SERI 1 HUKUM SIFAT ALAMI ORGANISME HIDUP


Seri 1       HUKIM  SIFAT ALAMI ORGANISME HIDUP

DIKEMBANGKAN MENURUT AZAS I.V. MICHURIN
SEORANG PRAKTISI PEKEBUN, RUSIA ZAMAN TSAR abad 19
Sifat tumbuhan/binatang yang bisa  diwariskan kepada keturunannya  berdasarkan  sel yang normal pada organisme tingkat tinggi, telah ditandai oleh Ivan Vladimirowich Michurin  sosok praktisi pekebun dengan tanaman apel dari Rusia pada akhir zaman kekaisaran abad ke 18/19 profesi aslinya adalah Pegawai Jawatan Kereta Api Kekaisaran Rusia, tepatnya bagian sinyal. Selama hobbynya yang dijalani sepanjang hidupnya yang lama, disambung dukungan Pemerintahan USSR dengan carier sebagai seleksionis yang kreatip telah menciptakan cultivar buah buahan sub tropik ratusan macam........dengan dasar metodanya sendiri yang unique.

Salah satunya:
Pecinta kebun buah buahan I.V. Muchurin, sosok  pegawai menengah Jawatan Kereta Api Kekaisana Rusia,  mendambakan bisa menanam apel jenis selatan yang bersifat baik  pada warna buah, rasa, dan ukuran buah, juga kemampuan berbuah lebat – di situasi utara dengan garis lintang geografis ( latitude) sekitar 60 – 75 derajad, xekitar garis lintang utera. Sebab alam menghadiahi derah lintang geografis yang diutara ini apel  yang rasanya bnnyak kearah asam. Cita cita yang sangat wajar dari pecinta apel yang mempunyai kebun di daerah iklim itu.
Sebagai pegawai jawatan kereta api, Michuirn mempunyai pengetahuan mengenai perjalaan kereta api Rusia, dan mempunyai sahabat kawan kekerja di kedua wilayah yang watak iklimnya berbeda beda ini, dari wilayah dekat batas wilaya sub- tropik, dekat dengan Moldavia diselatan dan dekat dengan wilayah dekat lingkar iklim dingin Propinsi Tambov di utara.
Timbul dalam pemikirannya....... seandainya dia, pada musim semi dan musim panas.  mengambil mata tunas jenis apel dari selatan- nyaris dekat  Bulgaria disambungkan ke batang bawah apel daerah utara secara bertahap merambat ke utara, setiap periode adaptasi beberapa tahun musim dingin.( beliau menamakan ini sisti mentor)....semakin ke utara dengan menggunakan batang bawah apel asli setempat... bila si mata tunas apel selatan yang diasuh oleh batang bawah apel penghuni asli wilayah yang semakin keutara.....ini bsa survive beberapa musim..tinggal   memberikan waktu “mondok” disetiap lokasi  pemondokan beberapa tahun untuk adaptasi iklim yang semakin dingin pada musim dingin dan jam sinar matahari semakin panjang..... Pak Michurin brfikir, mungkin dia akhirnya mendapakan mata tunas apel selatan yang dia idamkan, mata tunas aple selatan yang sudah berhasil survive dalam menjalani metodas “mentor” ini dikebunnya sendiri di utara, yang biasanya hanya dihuni apel setempat yang berbuah asam, khas rasa apel daerah utara. Karena batang atas ( mata tunas)  yang disambungkan sebetulnya sudah bertahap dipindahkan dari asil “ mondok “ pada batang bawan apel setempat dan beradaptasi berangsur angsur beberapa tahun dihidupi oleh batang bawah apel yang berasal dari apel yang tumbuh semakin di utara Negarany Ide orisinil dari seorang pecinta buah buahan untuk menanam di kebunnya di daerah utara yang berbuah mirip dengan sifat apel selatan.
Dengan cara memondokkna mata tunas apel selatan  batang bawah apel asli kebun pak Michurin, sampai berbuah. – Tentu saja rasa manisnya   serta ukuran buahnya rata rata belum jadi object pengamatan secara rinci.....asal masih serupa induk aslinya saja, tapi dia telah berhasil menanam apel selatan sudah bisa  hidup dikebunkan sampai berbuah di kebun pak Michurin diutara dengan selamat melewati musim salju yang jauh leih dingin dari daerah asalnya. Tetap saja para pakar Genetika menakan metoda ini adalah metoda unutk mendapatkan “modifikasi” sifat aple selatan – yang definisinya adalah lerubahan gene oleh pengaruh lingkungan, yang tidak dapat diturunkan ke generasi generatip maukun mewrubah sifat gene apel selatan. Bahwa pohon yang berasal dari mata tunas yang sudah mengalami akibat sistim “mentor” ini – setiap mata tunasnya mempunyai potensi untuk tahan terhadap iklim yang lebih dingin...... tarcatat – di memori “gene” yang sudah mendapatkan perlakuan  sistim “mentor” ini. Kan beda dengan munculnya gejala “subur” setalah dipupuk – dimana sifat subur adalah sifat “modifikasi” bentuk akibat  metabolisme setiap tanaman. Pada watku darurat dalam situasi di boycott perdagangan dengan Negara Europa yang lain, para seleksionis dan ilmuwan USSR tidak sempat membedakan dengan bertele tele perkara perubahan sifat dari tanaman atau hewan piaraan – Asal ada gejala pebaikan produktiyitas maupun kualitas yang bisa diandalkan pada F1. F2 dilingkungan budidaya yang  ada di lokasi, sudah memadai untuk dikerjakan di praktek seleksi budidaya diseluruh Negara.

YANG SAYA KAGUMI DARI KARYA BELIAU ADALAH KETELATENAN     DAN KETANGUHAN KERJA MENYELESAIKAN “PEMONDOKAN” MATA TUNAS APEL SELATAN DI BATANG BAWAH APEL SETEMPAT, DENGAN MEMBERI KESEMPATAN BERADAPTASI BEBERAPA TAHUN...... TERUS DIPINDAH LAGI, DENGAN CARA DIAMBIL MATA TUNAS TERBARUNYA DAN DISAMBUNGKAN DENGAN BATANG BAWAH APEL LOKAL SEMAKIN KEUTARA........ AKHIRNYA TIBA DI KEBUN PAK MICHURIN DIUTARA DAN DISAMBUNGKAN KE BATANG BAWAN APEL KEBUN PAK MICHURIN BISA HIDUP DAN BERBUAH......... SEANDAINYA ADA LIMA TAHAP PEMONDOKAN,  DAN SETIAP TAHAP PERLU TIGA EMPAT TAHUN....... KAN BAPAK PEGAWAI KERETA APIA INI PERLU WAKATU 5 X 4 TAHUN SAMA DENGAN 20 TAHUN KERJA ISTIQOMAH, BARU SAMPAI KE KEBUNNYA DI PEPINISI TAMBOV TURUNAN MATA TUAS JANG MENDAPTKAN PERLAKUAN MENTOR APEL SETAMPAT BARU SAMPAI DI PRPINSI TAMBOV DIMANA KEBUNNYA BERADA .
TERNYATA, APA YANG DIA DAPAT DARI KERJA SELAMA ITU, ADALAH APEL SELATAN YANG HIDUP DI BATANG BAWAH APEL UTARA, BERBUAH..... SEPERTI  YANG  DIA DAMBAKAN SEKIAN LAMA....... TERNYATA RASA APEL SElATAN YANG MANIS DAN LUNAK RENYAH ITU JUGA BERUBAH HAMPIR SEPERTI RASA APEL DARI UTARA, MESKIPUN DIBIASAKAN BERTAHAP TERHADAP IKLIM UTARA YANG LEBIH DINGIN BISA DIATASI DENGAN PENGARUH DAYA TAHAN TERHADAP IKLIM DINGIN BATANG BAWAH
Setelah revolusi Oktober 1917, kekaisaran Rusia Runtuh, diganti dengan kekuasaan kaum Bosyewik, pekerjaan I.V Michurin mendapat dukungan ideologis Komunisme di Negara baru  USSR. Para sarjana dan peneliti Pertanian di USSR, sangat tidak sabar, bahwa coleganya menyibukkan diri dengan meneliti lalat buah Drosophyla melogaster, seperti para koleganya di Europa dan Amerika karen lalat ini sangat cepat berkembang biak, dan tanda tanda sifat gene sangat mudah ditengarai seperti bercak di sayap, warna mata, dan garis yang melintang perutnya, melanjutkan theory bahwa gene adalah pembawa sifat yanng “tertulis” disepanjang cromosome yang cuma sediikit jumlahnya ini,  sangt membantu peneloitian gene sebagi sat satunya pembawa sifat organisme...... Ilmuwan Biology dunia  terpesona pada ilmu Genetika, yang penampakannya menyatakan gene di satu lokus cromosome adalah penbawa sifat pada organisme pada umumnya.  
Pada  pada th 1917 Negara USSR baru berdiri dalam pem-boycot-an. menyusul masa perang sampai 1941 deserbu Jermatn Nazi denan niat perang pemusnahan. Jadi pemenuhan kebutuhan buah buahan ydan sayuran  sangat strategis, sebagai sumber vitamin terutama vit.C –  pekerjaan I.V. Michuirn sangat membesarkan semangat orang Rusia komunis USSR, sebab wilayah iklim dan hamparannya sangat beraneka ragam. Para peneliti agronony yang tidak  banyak jumlahnya,  tidak ada waktu untuk Drosophyla, sebaliknya memperluas upaya meyoda Michurin  – demi pengadaan buah dan sayuran..... sampai penggunaan hypant yaitu buah bunga hias mawar yang tahan selama musin dingin di utara ternyata mengandung Vit.C cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan vitamin C inipun dkebnkan diutara,  iipun diextract  sebagai sumbert Vit C penggnti sayur dan buah, dalam suasana perang  dimusim dingin.
Sampai tahun 1960 , Saya baru belajar ilmu dasar Pertanian di UGM Yogyakarta....... bertemu dengan ilmu Genetika yang sudah disusun untuk dipelajari di tingkat propadeus...... sampai belajar dengan penuh pertanyaam – bagaimana kita bisa dapat sapi yang tahan udara panas tapi sehat dan susunya banyak, bagaimana kita memelihara sapi sehebat sapi pedaging Shorthorn dari Inggris.
Karena Genetika yang diajarkan kepada kami di tingkat popadeus, diilhami penelitian  yang menjadi dasar bahwa “gene” adalah pembawa sifat kerturunan setiap orgamisme tingkat tinggi di alam kita. Jadi mengubah tumbuhan atau hewan piaraan dan memperbaiki sifatnya yang berguna, ya harus mengubah “gene” yang bersangkutan. Ternyata sampai kapanpun dengan ilmu Genetka formal tidak akan bisa, karena menyangkut ribuan gene, dan jutaan kombinasinya dari gane yan sub icroscopis, berjajar dchromsome setiap linti sel organisme dalam perkawinan gamet. Kami siswa fakultas ilmu pertanian sangat kecewa dengan pengetahuan kami,   perkara Kacang polong dan lalat Drosophyla yang kami pelajari dua semester penuh.
Sebelum Watson & Crick th 1952 meng-indikasikan bahwa gene ini adalah tiga serangkai dari DNA ( hanya ada empat DNA timin guanin adenosin, dan sitosin dengan seluruh combinasi dari urutan rangkaian tiga tiga diantaranya empat macan senyawa DNA ini,  sudah cukup buat pesan (code) sintesa dari salah satu asam amino “batu bata” senyawa protein esensial dari tubuh flora dan fauna tigkat tinggi yang sudah nmenggunakan gameet jantan dan betina  ( macro molekul jang berat atomya sanpai 30.000). Karena  asam amino esensial bahan dasar macam macam protein fauna ada 20 macam, sedang pada flora hanya sekitar 16 – 17 macam. asam amino esensialnya. Apa yang akan disintesakan jadi macro melekul bermacam ragam protein itu, termasuk enzime dan hormon, maupun komponen dari jaringan lunak tubuh dan jaringan pengikat pendukung tubuh colagen tulang belulang maupun lignin dari celulosa  jaringan pendukung kayu kayuan, atau calcium dihidroksida pada karang laut, atau cangkang chitin pada serangga - jadi semua jenis potein....ya dari buket asam amino ini. “gene” dalam satu locus di cromosome, dinamakan kelompok “codon” . sampai sedalam itu........ Sementara itu dalam praktek seleksi tumbuhan dan hewan piaraan yang sangat terspesialisasi untuk bermacam macam tujuan manusia, masih memakai cara yang lebih praktis....... tanpa bisa menjamah keberadaan “gene” versi Genetica formal..
Bidang peelitian ini sudah beralih ke bidang penelitiian dan bidang terapan Biologi molekuler – dengan ilmu Biokimia sebagai dasar. Hasil kerja mereka dengan alat moderen sampai ke pengubahan dan penyambungan rantai DNA – yang menghasilkan organisme “transgenik” seperti gene kapas yang disambung dengan  gene bacteri Thuringiensis yang menghasilkan sacun mematikan bagi ulat Spodophterae, seperti S. Litura, Earias fabia hama kapas yang sangat sulit diberantas karena hidupnya makan biji kapas dalam buahnya tidak penah keluar. Hanya menggunakan pwertisida yang berbahaya bagi manuisa juga.... sejenis organo phosfat dan Carbamat yang sistemik di tumbuhan,  disertai sifat yang bisa meresap di kulit manusia. Jang bisasa mambuat organisme transgenik hanya para alkhli biokinia khusus DNA dan keluraga besarnya – kita hanya bisa membantu bahwa tansgenik kapas ini masih bersifat dalam rangka kultivarnya yang masih tidak ikut berubah  dilapagan – dengan tambahan sifatnya .... bila ada larvae Earias fabia atau S. litura makan dsedikit bagian dari kapas transgenik ini, daun atau bakal buahnya, si ulat pada tingkat instar keberapapun .......langsung sakit perut dan mati. Tapi memang si hama itu adalah pabrik kimia miniatur buatan Gusti Allah.... detik ini kemungkinan besar sudah ada strain yang tahan, setelah 10 tahun culivas transgenik ini ditanam, artinya resisten terhadap racun bacteri Thuringiensis.... jadi ya nggak mati..... terus jadi hama lagi.
Pak Michurin dari Rusia,  Pak Burbanks  dari Iggris, pak Pak Ibrahim  peternak kuda Arab, Pak Gupta dari India atau pak Kromo dari Jawa, sama sama tidak melewati jalan pendalaman gene ini dengan bersusah payah masuk ranah sub microscopic “gene”, atau malah ke ranah sintesa macromolekul protein batu bata macam macam jaringan jaringan. Tapi selama ratusan bahkan ribuan tahun telah berhasil memilih piaraanya atau tanamannya – toh dalam kurun waktu itu sampai sekarang sudah menciptakan jenis jenis “unggul” (untuk keperluan manusia) dari jenis liar yang diciptakan oleh alam.......... lha gimana caranya. ?
Para petani dan peternak dari seluruh kebudayaan Dunia, mendapakan “tanaman atau ternak” budidaaya dari binatang atau tumbuhan alam liar..... baik ........ trus dipiara..... artinya kebutuhan hidup piarannya sebagian atau seluruhnya disediakan oleh manusia demi daya gunanya bagi manusia, secara kontinue dan bermutu kurang lebih cukup buat kebutuhan kuantita  kualitasnya,....sejak  itu,  MANUSIA MEMBUDIDAYAKAN HEWANTERNAK DAN TANAMANNYA Sudah bukan sekedar pengumpul makanan. SEJAK INILAH MANUSIA KENAL SIFAT SIFAT ALAMI YANG DITURUNKAN KE KETURUNANNYA......... DAN MENGUBAH SELURUH KETURUNAN HEWAN TERNAK ATAU TANAMAN BUDI DAYANYA, .....SEHINGGA SIFAT SIFAT JANG BERGUNA BAGI MANUISA MAKIN BISA MENONJOL, DIANDALKAN BISA ADA PADA GENERASI GENERASI TANAMAN ATAU TERNAK, YANG DIBUDI DAYAKAN PADA GENERASI BERIKUTNYA, KARENA BILA TDAK DEMIKIAN MANUSIA MERASA RUGI.....BILA BUDI-DAYANYA TIDAK MEMUASKAN HASILNYA. Apalagi bagi peternak sapi, yang rata rata beranak satu dalam satu tahun..... dan umur reproduksinya nyaris dua tiga tahun paling sedikit, .....hanya mendapat keturunan tanaman atau hewan budidaya yanfg tidak  berkualitas, tidak sesuai dengan harapannya, berapa lama dia mengalami kerugian penrunan produksi ?
Setiap peternak sapi di Inggris, mempunyai pengetahuan tanda sifat baik pada sapi yang akan diiturunkan ke generasi berikutnya.... digabung dari dua parental stock yang mereka pilih dengan segenap pengalamannya, dalam ginealogi setiap individu tumbuhan atau ternak yang dipiaranya.........mngkin pengalaman kakek moyangnya yang diajarkan turun temurun, secara empiiris  Jadi F1 yang hanya lahir  satu setiap tahun, telah dipilih dari pasangan dan individu yang ginealogi  baik dan cocok saling mengisi kekurangan dari kedua parental stocknya. Mereka juga TELAH MENANDAI SIFAT ALAMI indivdu ternak atau tanaman. YANG AKAN BERGUNA BAGI MANUISA.
Lain dari para seleksioibis di dunia, Pak Michusin dalam pengembangan mengeai  ini pak Michurin sadar dan menandai sifat yang konserfative bertolak belakang dengan sifat sifat yang mudah berubah atau labil  dalam setiap jenis hewan ternak atau tanaman budidaya.. Sifat konserfative pasti berguna sekali di kehidupan liar secara keseluruhan, sedang sifat yang labil, artinya mudah berubah di kerurunannya hanya didapat dari hewan aau tumbuhab hasil perkawinan snlang atau baru muncul entah di lingkungan alam liar atau dilingkungan pemeliharaan masuisa dengan perkawinan silang
JELASNYA: SIFAT SIFAT YANG AKAN DIWARISKAN KE KETURURUNANNYA, YANG ASALNYA SUDAH DARI ALAM LIAR YNAG LEBIH KUNO AKAN SELALU DOMINAN TERHADAP SIFAT SIFAT YANG TERJADI ERA BELAKANGAN  ATAU DALAM PROSES DOMESTIKASI.PADA FI HASIL PESILANGAN ATAU ORGANISME HYBRIDA
Metoda dari menandai ini saja, sudah sangat membantu mencari pasangan gamet agar bila dipakai mencari keturunan yang ideal, bisa diprediksi sifat sifat baik dari kedua parental stock yang akan timbul.
Sepanjang abad yang lalu, dalam praktek terjadi saling menjauh antara Ilmu Genetika dan Pengetahuan Seleksi dalam budidaya tanaman dan ternak piaraan.
Untuk menjelaskan hasil seleksi selalu intuisi sang seleksionis sebagai praktisi muncul lebih dulu menjadi dasar dalam memilih kedua parental stock dengan harapan akan di turunkan kepada sebagian F1, 2, 3. 4 sehingga bisa ditetapkan sebagai kelebihan cultivar baru. Setelah itu baru bersusah payah menyesuiakan nama “sifat yang diturunkan” dengan kode kode nama gene, yang menyangkut pekerjaan seleksinya. Sehingga dapat dimengerti oleh para ilmuwan Genetika dan mahasiwanya.
PADAHAL DALAM PRAKTEK SELEKSI, YANG DIPAKAI ADALAH “INTUISI” SIFAT BAIK APA YANG DIHARAPKAN DITURUNKAN SECARA DOMINAN DARI PASANGAN PERKAWINAN GAMET. Sedang intuisi ini oleh Pak Michurin diperjeas dan dipertegas dengan kenyataan sifat yang diperoleh dari alam dan sifat yang berubah karena sifat itu labil. Oleh pak Mcyurin apabila sifat yang masih labil ini seperti apapun akan bisa driubah dengan pewrkawinan balik dan bila sudah bagus akan dipertahankan sampai ke keturunannya, akan diusahakan menjadi stabil dengan mengawinkan balik ke ginealogi yang cenderung  mempunyai sifat mendukung penguatan itu...... kan seleksionis jadi bisa mempunyai langkah maju unutk optimis – karena metodanya jadi jauh lebih jelas – itulah jasa pak Michurin, memperjelas falsafah seleksi tumbuhan dan ternak budidaya...bisa menjdi suluh kaum seleksionis... sehingga menyingkat waktu mendapatkan bibit yang unggul*)
Apa perlu dtulis seri 3 ?

1 comments:

As reported by Stanford Medical, It is in fact the ONLY reason women in this country live 10 years longer and weigh an average of 42 lbs lighter than we do.

(Just so you know, it has NOTHING to do with genetics or some secret-exercise and absolutely EVERYTHING around "HOW" they are eating.)

P.S, What I said is "HOW", and not "what"...

CLICK on this link to determine if this little questionnaire can help you discover your real weight loss possibility

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More