Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Sabtu, 22 Februari 2020

MDAL SAYA MENGAJAR DI FAK. PERTANIAN


MODAL SAYA MENGJAR DI FAKULTAS PERTANIAN SWASTA DI SURABAYA.
Saya pernah mengajar banyak mata pelajaran, bukan mau pamer apa, melainkan berbagi bengan anda, sebenarnya apakah pelajaran yang  yang disbutuhkan oleh siswa mengenai yaitu mengnenai inti sari suatu cabang llmu.
Kebatulan, saya ditugaslan oleh Dekan mengajarka tanaman Kopi. Kedelai, kapas, Kewira swastaan, Mekanisasi. Karena kenalan saya tepatnya sahabat muda saya mengerti bahwa saya kuliah di Russia mendapatkan pengakuan derajad kesajnaan dari Depatereten Ipendidikan Tinggi dan Ilmu Pengwetahuan ( Dept PTIP dengan menteri orde baru Prof. Dr. Sumantri Brodjonegoro,  pernah bekerja di kebun Kopi  di Kabupaten Banyuwangi  selama 6 tanun sebagai teknisi th 1968 - 1974........ sebetulknya kebun itu semua perangkat pegawainya sudah lengkap. orang lokal, atau sudah bekerja di kebun itu selama hidup. Menjadi penasihat agronomi  di kebun karet dan kopi di Kali Baru Jember, Kemudian bergabung dengan Proyek Bimas Pangan,  untuk menjamin pemakaian product pestisida dengan benar dan aman yang telah dibeli pemeritah kemudian didistribusikan ke petani Program Bimas dngan harga subsidi  80% persen, digaji oleh Perusahaan Pestisida Jerman kemuidan Inggris sampai retired. Saya bekerja sendiri, jatah kunjungan ke desa desa dengan kendaraan jeep total 3000 km per bulan. Keseluruh Jawa Tengah jawa Timur, Bali, Lombok NTT, sedang di Sulawsi ada perwakian Agronomist yang berkendaraan jeep juga..... menyusuri wilayah  Suawesi, trans Sulawai masih dibangun,  nyetir sendiri, makan akomodari akomodari diganti perusahaan, dibantu di  oleh Penyuluh lapangan lulusan SPMA, untuk bekerja sama dengan Patuga Penyuluh Lapangan untuk menjadwal pertemuan saya  dengan Kelompok tani pemakai Pestisida Bimas di Jawa Timur, jawa Tengah, Sulawesi dan Bali NTB, NTT.
Wilayah masing masing penyuluh, masing masing, dibayar lewat saya. sebaliknya saja harus menjalin kerja sama dengan semua Lembaga Penelitian Pertanian Prkebunan dan Perikanan, Saya juga ditarget mempromosikan herbisida di Perpebunan, fungicida di sayur sayusan, fumigan di Bulog racun keong Trisipan di tambak Bandeng, hama kayu jati saat penerbangan laron Neothermes tectonae, dengan fogging, dan hama kapas dengan formulosi ULV (ultra low volime) yang gawat terhadap drift racun consenrasi tinggi.  Utuk penelitian efikasi  (kemanjuran sarana racun hama buatan pabrik yang membayar saya) ikut pengujian pestisida produk produk yang saya promsikan. Jadi masih ada waktu buat mengajar di Fakultas Pertanian, seminggu sekali, bersama dengan teman teman di Dinas Pertanian.....semacm pegabdian kepada Golkar... Jadi teman muda saya yang  Dekan itu tidak salah pilih. Jadi saya ikut Golkat. Siswa saya berpendapat saya mengajar calon agronomis yang hidup, sedangkan kolega saja dari Unversitas Negeri jang sudah ternama mwengajar buku panduan agronomi, ilmu yang mati, apa kata buku.
Kebun kopi dimana saya semula bekerja, dipimpin oleh sosok berpengalaman, mulai dari bawahan Pemiliknya sendiri pada zaman akhir penjajahan Belanda  sebelum saja lahir  th 1935 an, suami istri Van Wel. Seorang Belanda prakatisi perkebunan – pernah bekerja di kebut teh sebelum membeli kebun  itu. Saya mnedapatkannya dari koleksi buku buku berbahasa Belanda yang cukup banyak, dan catatan dia yang masih tertata rapi, berkat kesayangannya pak Pengoros (Adminstreatur) Kebun kepada beliau.
Pada zaman Jepang th 1942, pemiliknya Van Wel, pulang ke negeri Belanda. Kebun Kopi dalam kekuasaan Jepang, semua ditanami jagung dan singkong,  tanaman kopi dibabat, tinggal tonggaknya.
 Sebagai Admnistraturnya bekerja di kebun itu mulai dari sebagai mandor kepercayaan Van Wel,  asalnya dari Sangir Talaut dengan anaknya sebagai Bendahara dan mengurusi administrasi. Waktu itu pak Adinstratur kebun disapa dengan sebutan Pak Pengoros sudah umur sudah 71 tahun, saya sudah 29 tahun dan anaknya sudah umur 45 tahun.  Kebun kopi  yang lausnya 780 Ha ini semula hanya kopi robusta, Kemudian  tahun 1047 Jawa Timur sudah jatuh ketangan tentara kerajaan, dan Van Wel kembali membangun perkebunan kopinya. Sementara jawa Timur dibawah kekuasaan tentara Kerajaan, hanya di simpul simpul komunikasi antar kota kota Kabupaten dan pabrik gula...... di pelosok masih  wilayah gerilya  dari TNI, lasykar lasykar, dan gorombolan penjahat rampog bersenjata  yang mengembara mencari mangsa, th ’49, kebun didatangi perampok bersenjata...... berakhir dengan terbnuhan pemilik kebun suami istri Van Wel ditembak......... setahun kebuh dalam pengurusan hak waris dari negeri Belanda  dan dibeli olah  kelompok dokter dan pedagan cina Surabaya  kemudian diambil alih oleh china   WNI, yang berpengaruh di mansyarakat china perantauan sebagai pemuka sindikat, sebangsa Triad   Selama kekasaan Presiden Sukarno......Pemilik mayoritas saham PT, menempel ke Militer dan mengangkat sebagai Komisaris PT, seorang sosok Militer yang pensiun dini, dengan banyak “hubungan”. Hingga lolos dari incaran nasionalisasi dan bertahan sampai Orde Baru menang. Kelama th 1960 -1065 “hubungan” sang Komisaris mendapatkan jatah import dan export...... semua pemegang saham utama dan komisaris dapat beli mobil, dan rumah mewah di Surabaya, kebun tambah tanaman budidaya mulai dari singkong rami, karet abaca  semua dicoba, tanpa penambahan pupuk dan proteksi tanaman cendawan apapun. Tanaman dipelihara seadanya. Dengan rata rata penen hanya 2-4 kwintal biji kopi WIB 1, per Ha, sepanjang tahun....... sedang kebun kopi yang baik bisa menghasilkan ratarata 5 – 8 kwintal per Ha. Saya diajak sang Komsaris PT kebun ini  mendampingi pak Pengoros ( bahasa Madura), sambil menunggu panggilan bekerja untuk memenuhi perjanjian ikatan dinas 8 tahun bekerja untuk Negara, malah ada persekusi lulusan dari neara Solialis manapun, sedang pemerintahan Bung Karno, hanya mengirim pelajar ke Negara sisialiis di Barat. Sambil memelihara kebun apel milik sang Komisaris, di Wilayah lereng Utara gunung Welirang. Ternyata ilmu yang saya dapat dari praktek.   Memperhitungkan kapasitas kerja buruh perkebunan dan kebutuhan manuver agroteknis mengantisipasi iklim, mengatasi fluktuasi  pengaruh hujan saat pembungaan kopi, disitu saya kalah. Akar kopi 80 % akar rambut di permukaan tanah persis kayak permadani dibawah kanopi...... setelah berhasil dalam persarian dan membentuk pentil....... rontog karena permukaan zona akar terexpose kena sinar matahari...... mekipoun hanya 30 % lebih dari total intensitas penynaran biasanya...... sudah cukup untuk tanaman kopi merontok-an pentil hasil persariannya 40 % hasil pembungaan raja ( pembungaan terbesar). Satu musim saya kalah besar. Karena tenaga menutup permukaan zona akar dengan selapis tananah, lambat selesainya..
Disitu saya menyadari bahwa iklim tropis basah itu sangat dinamis, sama denan iklim sub tropis yang ada di kontinen seperti di Rusia ,,,,, Amerika Serikat dan Afrika. Itu juga bisa terjadi di kebun kelapa sawit yang ada di tanah gambut. Penting sekali untuk menjaga kelembaban permukaan tanah....... tidak mebiarkan permukaan air tanah melorot terlalu dalam, sehngga jauh dari zona akar....... karena tersedot contour tanah areal macro diluar batas perkebunan. Water managemen permukaan air tanah menjadi sangat penting.
Sebaliknya, pengamatan saya dan kuliah mengenai pengalaman para profesor profesor kami yang rata rata umurnya diatas 65 tahun karena itu mereka sarat dengan pemikiran pokok, yang juga bisa  saya dapat baca  di Perpustakaan, terutama monografi para Ilmuwan kondang........ saya dapat inti sari dari cabang Ilmu pwengetahuan Bioligy secra luas dan clethukan  komentar dari profesor tua, terhadap policy perluasan tnaman jagung, yang mungkin siswa lain tidak memperhatikan karena menyangkut falsafah iklim dan tanah Russia. Mereka para Profesor kami, sangat yang sangat bersahabat dengan kami orang asing dari Asia Afrika itu. Saja bedakan dengan ilmu dari Fakultas Pertanian dan peternakan di tanah air, yang lebih text book pelajaran di untuk tingkat popadeus, dan tingkat bacalorat......  Banyak bersinggungan praktek dilapangan, ditimgkat doktoral saja...... sedang tentamen saya tidak kunjung komplit. Di Russia lebih banyak mendengarkan pikiran  dan  pembahasan  pofessor yang sudah tua tua, kemudian ditingkat ruangan kelas dengan lecturer kandidat doctor dan doktor dibicarakan penjelasasan penjelasan prakatis.  Barangkali menariknya  profesor profesor tua ke fakultas kami, sebagai penghormatan kepada beliau beliau sebagai veteran zaman perang perjuangan agung mereka melawan perang anihilasi oleh Nazi Jerman, zaman yang sangat berat menekan sektor produksi pertanian dan peternakan. Ini nyata di mata kuliah ilmu Pedoligy ( ilmu Tanah), Mineralogy dan Petrology. Microbioloagy, Biology,  Botany  Peternakan, Physiology Tumbuhan dan Ternak. Makanisasi Pertanian. Sedang ditanah air tingkat propadeus dan bacalureat balum banyak bersinggungan denan para Profesor yang kebanyakan pendidikan Belanda, sedikit praktisi. Para dosen muda ini mempunya asumsi bahwa dialah yang mencetak para sarjana yang terakhir,, calon pemeran utama dunia ilmu pengetahuan tanpa menularkan pemikiran filosofi ilmu yang dikulaihkan  melulu formula dan rumus atau mana nama organ tumbuhan dan hewb ternak........ Sehigga harus sempurna menurut pola mereka, tidak terpacu pada keadaan Negara yang perlu bejuang yang berinisiatip dan berfikir. Maka di sistim pedidikanTinggi yang semcam itu matilah segala idealisme, dan tumbuhlah mentaliatas penjilat dan penghafal serta pencari jalan singkat lulus dengan mendapat soal ujian dari Organsasi Mahaiswa Extra yang saling berlomba menjaring anggauta. Sampai PempinNegara Bung Karno mengeritik mereka sbagai kaum “text book thingking” yang tengik. Bukan sampai disitu saja.... Sarjana S3 di IPB tertangkap tangan membuat bom daya ledak tinggi untuk pendemo, melemahkan KPK, sungguh sangat ironis.
Persis seperti yang dikemukakan menteri PP&K sekarang, Nadiem Makarim – yang menggalakkan “Kampus Merdeka” . pada pokonya menghidupkan inisiatip calon inteligensia.... mengenal  masyarakat dan Negarabya dengan menerjunkan diri kebawah dengan bimbingan para Pengasuhnya para Peneliti, Lecturer dan Profesor. Hanya meleset dari kenyataan dibidang “magang” pada perusahaan swasta yang sangat berneka macam, 95 persen dikuasai mudal keluarga imigran zaman penjajahan kebetulan ras china.......... perusahaan keluarga yang menjadi besar berkat ndustri ringan hulu dari negara maju di Europa, yang mencari dan mengajari inudstri hilir di negara berkembang, yang diharap memekai produk negara maju trutama dari Europa barat besar kecil  untuk memakai produknya......... dijadikan monopoly usaha mereka....... Semua menuju ke penghematan produk alami hasil pertanian yang semnakin mahal. Misalnya idustri rokok, mulai daun tembakau sintetik dari kertas dengan pewarna, saos, pelembab, , lem, celofan    idustir sirup, sambal tomat, kecap, syrup ditambah pengental, penyedap rasa, pewarna, pemanis pengganti gula, pengawet, pengganti glutein tepung gandum, sintetik, menjadikan roti mekar sebagai balon dengan tepung gula dan magarine sangat sedikit dirambah senyawa aromatis yang sangat beraneka ragam yang menggugah selera lha dimasyarakat bawah, penjuan makanan jajanan jalan.......sudah mewabah jadi penthol tanpa kanji dan daging, kue lekker, sosis sitetik,  kulit sapi/kerbau  menyertai gudeg dengan pengawet non food grade , tahudengan firmalin. Sedang oleh perusahaan besar pembungkus styrofoam...... semua dicampurkan jadi produk makanan mahal dan tidak bergizi jadi andalan pabriknya pemburu keunutngan seketika...... yang di negara maju sudah luas diawasi dan ditentukan keselamatann penggunanya....... di sini jadi andalan mencari kentungan sebesar besarnya....... otomatis jadi rahasia monopoly. Jadi apakah si magang disana tidak dianggap sebagai menyusup yang akan meyaingi mereka ? Sedang petugas Negara dari Pengawasan Obat dan Makanan saja, selau kekurangan tenaga Pengawas Lapangan ...... juga kekurangan ilmu karena doilapangan direkrut dari pendidikan menengah....... dan  mendapat insentip dari pabrikan bila tidak melit melit memeriksa, mendapat tambahan income ? Pelajaran di lembaga Pendidikan belum mengenai uang  bitcoin, dan investasi bodong, praktek perbankan yang nakal, semua jadi usaha yang wah, dipuja dan dipuji oleh SWA, gaya BLBI, hutan mangrove pribadi buat apa kalok nggak untuk kegiatan sembunyi dengan bawaannya ?, Eddy Tanzil, clan clan konglomerat hitam,  Salim, Riyadi, CEO Gorporeasi ABC, banking tanpa izin yang mencetak surat tanda terima sebagai uang hanya diganti  tanda pembeli janji, degan materai Negara -dut rakyat bodoh ?
Entah yang mendapat tugas membimbing ngerti apa enggak ...... kalau tidak ya import Lecturer dan Profesor asing, banyak diantara mereka yang berpandangan humanis yang idealis barbasis kenyataan, melampaui batas bangsa dan puak. Barngkali pak Nadiem Makarim punya jaringan informasi siapa dan dimana mereka. Jangan kuwatir, Komunis sudah mati, kalok Lecturer asing bilang keyimpangan sosial ya ketimpangan sosial, kebodohan ya betul kebodohan, bukan politik, bukan cari pemilih *)

1 comments:

Water Hack Burns 2 lb of Fat OVERNIGHT

Well over 160k men and women are utilizing a simple and secret "liquid hack" to burn 1-2 lbs each night while they sleep.

It's painless and it works with anybody.

Just follow these easy step:

1) Take a glass and fill it up half full

2) Now use this awesome HACK

so you'll be 1-2 lbs thinner as soon as tomorrow!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More