PEMBAGIAN KERJA DISATU MASYARAKAT, MENENTUKAN KEMAJUAN
MASYARAKAT ITU
Apapun masyarakat yang ada sisatu lingkungan hunian, bila
bisa menyelenggaraakan pembagian kerja yang rapi dan hasil erja itu bermutu
tinggi. Selama bisa diopertahanka
demikian...... masyarakat itu akan tetap exist dam maju.
Jepang, negara kepulauan yang beriklim sub tropis masyarakat
agraris sudah terlebih dulu terlalu sesak dan sebagian anggauta masyarakt
kagraris menjadi tukang segala macam barang kebutuhan kerja, ruma tangga dan perang.
Peralihan jalan naffkah itu sejalan bersamaan dengan China dan Korea.......
bisa berjalan secara mulus – sepanjang tarikhbya yang sudah mencapai hampir
tiga abad.
Sedangkan di Nusantara susana agraris masih bisa memberi kemakmuran
tanpa mereka beralih menekuni pertukangan
untuk mendapatkan nafkah...... sedangkan tarikhnya masih dibawah satu tiga
perempat abad...... alih profesi ke pertukangan sangat kurang beraneka ragam
untuk memenuhi kebutuhan hidup bermasyarakatnya,
Maasyarakat yang tersebut diatas sudah lewat oeriode
pemakaian roda....... yang di Nusantara kalah dengan pelayaran dengan perahu
layar. Sedang penenun serat dan wool – terus terang di wilayah tropik basah kurang
cepat karena alamnya bereklim sangat lunak sepanjang tahun. Di alam tropik basah penutup tubuh adalah
keperluan budaya...... bukan untuk memperahankan hidup, dari hawa dingin. Semua
alat bersifat sementara karena iklim dan cuaca toh bakal merusaknya. Walupun
demikian catatan di atas daun tal dengan guratan pisau dan diisi tai penbakaran
minyak..... butiran arang yang sangat halus bertahan ratusan tahun berupa buku
keropak, Cara ini hanya bertahan di Pulau Bali, sebagai pendukung utama agama
Hindu Jawa yang di jalankan di Bali.
Sebaliknya kertas sebagai alat tulis dibuat oleh masyarakat
China, Jepang dan Korea sebaga pendukung agama Budha dan agama setempat dibuat
dari perekat pengisi dan serat Akibatnyatnya kemajuan pertukangan menempuh
jalan yang berbeda. Barng pakai di Chna, Jepang dan Korea dibuat awet dengan
susah payah....... Sedang barang pakai di tropis basah adalah pemberian alam
yang siap sekali pakai...... dari tombak sampai alas makan....
kayu/bambu/bagian keras dari macam macam pelem, yang dipanaskan nyaris sama
dengan baja, sangat mudah dibuat dan
hilang. Juga pakaian adalah kulit kayu yang dilunakkan tinggal seratnya saja
sang sudah merupakan anyaman serat yang lunak dan halus..........
Itulah perjalanan alih profesi dari PETANI KE TUKANG SANGAT
LAMBAT JALANNYA. Sejarah menentukan bahwa
piring gerabah lebih jelek dari piring celadone dan perselain, tombak baja
masih bisa menembus perisai kulit binatang dari tombak kayu palem yang keras, golok
baja llebih awet dari welat bambu yang befungsi sebagai pisau yang tajam sekali
pakai. Toh mesjarakat tropis basah masih mampu melebur logam besi untuk alat
yang berfungsi lebih berat dari berburu di hutan, dan menugal padi, menjaring
ikan. Itulah sebabnya Pizaro menaklukkan suku Aztec, Conelis Houtman mengalahkan amada Kerultanan Banten dengan
kalantaka yang jarak tembaknya hanya ratusan meter dengan peluru batu yang
dibulatkan se telur angsa melawan cannon yang mencapai dua ribu meter. Disana Foudry cannon Di Btu bata batu tahan api mampu mwlebur bijih besi saqu sampai
lima ton.... sedang disini dengan bejana
porselain beberapa ratus kilogram bijih besi untuk spuluh duapuluh keris atau
satu dua laras kalatantaka, senjata andalan Keajaaan Majapahit.
Kekuatan alat berperang dengan logam besi, tenunan kapas dan
wool mengalahkan keris tombak kayu dan kulit kijang – disatu sisi alat logam
harus dikerjakan oleh master di gildanya, seperti golok pedang dan tombak, dierjakan
oleh master dan gildanya yang memiliki tungku beleburab dari bata tahan api –
textile dari kapas, linnen dan wool yang memerlukan master di gikdaya untuk
alat tenun bukan mwsin tapi pakai roda
dan pegas – sebaliknya di tropika basah
semua orang bisa jadi master membat piring dari daun pisang, membuat tombak
dari batang pinang, setiap orang dapat mambuat
tombak pencari ikan dan memburu binatang. Biasanya Master hanya dipilih dari seiap orang tua yang
berpengalaman bisa membuat tombak dari pokok pinang, tidak memerluka jaring
unutuk nmanangkap ikan tapi diburu dengan tombak sambil menyelam. Idak ada
master tidak ada gilda tidak ada borjuis tidak ada kapitalis tidak ada
kolonialis. Sedang yang di sub tropis, tetangga kita diseberang lautan dan
samudra, masyarakat petani membentuk masyarakat tukang dengan gildanya....
berkembang jadi borjuis di Peranacis, di
Jepang kaum samurai jadi master dan menjadi clan pendukung Tenno dan kapitalis
besar dengan kemampuan menjadi super
kolonialis kayak yang di Barat.
Di Nusantara, tidak ada gilda yang lain. Kacuali gilda
kendaraan menuju sorga oleh para ustadz – yang
sangat lekat pada aturan zaman kanjeng Nabi Muhammad salallahu alaihi
wasallam, cara hidup orang arab.. Yang menjadi satu satunya jalan menuju sorga.
Langka dantara mereka bisa mengembangkan pertukangan apa saja terhadap barang
pakai. Giilda terbentuk dikalangan tikang perhiasan logam mulia dan tukang kayu
ukir, batu ukir, dengan sang Empu sebagai guru, pekerjaan pokok masih bertani,
dibantu ternak tarik. Apa sebentar lagi pakairtraktor sang sekali pakai
tidakbsa diperbaiki ? Begitu juga alat alat beratnya ?
Almamdulillah, kita disini kansung mwembentuk Republik yang
demokratis, tiang penyangganya adalah kaum ksatria yang dicetak para wali islam
abad ke 12, belum sempat membentuk gilda pertukangan kecuali kepandaian
mengolah baja a’la Damaskus, melebur kaca di permukaan besi cangkul supaya
lempung tidak melekat di cangkul........ sampai datang era mekanisasi
pertanian. Selama 32 tahun Republik ini tumbuh dibawah diktator militer seperti
di Republik Haiti dengan Dkator vodoo Dokter Duvalier, sama sama tidak bisa
tumbuh menjadi Kekaisaran beneran karena
tidak ada gilda feodal dengan Guru dari spesialis jalan sorga....... naka
mereka dibawah asuhan kapitalis birokrat dengan quangxi dari konglomerat
hitam....... tidak bisa membentuk Negara
yang kuat, lihat Baby Dock di Haiti, dan yatim piatu di Cendana di kita,
Kekaisarannya mati tak mau, hidup tak
mampu. Damokrasi ? Suara rakyat makin tidak bisa dibeli, sayangnya
wakilnya bisa, itukah rharapannya untuk kembali ?
Ada rudimen dari gilda pembatikan kain dan mewarna dengan
pewarna alami, sedng alat tenun masih design benang lungsi diatur menjadi
permukaan kan rapat denan benang kapas ditegangkan dengan tarikan punggung dan si penenun
memesukkan behang umpan dengan delondong topong ke lungsi dan kayu penggaris
merapatkan benang....... cara ptimiitip untuk menenun diselutuh dunia. Tenunan
hanya sekebar angan direntangkan.
Tidak ada gilda yang lain. Kacuali gilda kendaraan menuju
sorga oleh para ustadz – yang sangat lekat
pada aturan zaman kanjeng Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam, cara hidup
orang arab.. Yang menjadi satu satunya jalan menuju sorga. Langka dantara
mereka bisa mengembangkan pertukangan apa saja terhadap barang pakai. Giilda
terbentuk dikalangan tikang perhiasan logam mulia dan tukang kayu ukir, batu
ukir, dengan sang Empu sebagai guru, pekerjaan pokok masih bertani, dibantu
ternak tarik.
Apapun yang terjadi, pemumpukan kapital yang produktive,
dengan usaha pertukangan tidak terjadi secara masal guna memenuhi perintaan pasar.
Akibastnys Belanda terpaksa membentuk Sekolah Pertukangan
dengan musid dari SD (HIS, Vervolk School) semula pertukangan kayu di Madiun,
untuk melayani pembuatan gerbong KA kleas tiga. Baru pertengahan abad 19 ads Selo;ah Tehnik bangunan, Tehnik Mesin dan
Tehnik Eletro. Itupun hanya mejlajani pebutuhan Industri ysng sudah terbentuk
di Europa.
Ekolah Perukangan tidak dilanjutkan oleh Republik yang baru
ini, dan bentukan Zaan penjajahan di matikan. Dialnjutkan dengan SMK Tekhnik,
untuk melayani modal besar yanf sudah terbetuk, bukan pertukangan unutk
mengembangkan modal seperti umunya Gilda di wilayah sub tropik
Itulah yang terjadi di masyarakat kita, sehingga kebutuhan
masyarakat “maju” untuk tukang tidak pernah masukdalam pemikiran pemerintahan
apapaun dan oleh siapapun. Selama 74 tahun merdeka ini. Perkaskas dan bangunan
rumah makin berat bobotnya dan pembanguan maupun perbaikannya makin membtuhkan
keahlian yang dapat dioertanggung jawabkan. Umah bulansekedar bilik bambu,
kendaraan bukan sekedar becak dan dokar/sado....... Bus Truck banyak yang
remnya blong, dinding tembok banyak yang runtuh menimbuh mati penghuni rumah.
Perkakas banyak yang mangkrak dibuang sayang ( karena haganya mahal) diberbaiki tidak bisa. Ditambah dengan
industri kapitalis moderen yang membuat barang sekali pakai dengan keuntungan
setinggi mungkin. Sedangkan perkakas
listrik yang bisa diperbaiki sudah tidak ada. Itulah ironi negara yang disetir
oleh konglomerat hitam, dan kaum birokrat di Presideni, dibantuMentri
genius, siapapun ya itu birokrat
pelaksananya, *)
1 comments:
If you're trying hard to burn fat then you need to try this brand new custom keto meal plan diet.
To create this keto diet service, licensed nutritionists, fitness couches, and professional chefs joined together to produce keto meal plans that are useful, painless, economically-efficient, and satisfying.
Since their grand opening in January 2019, 1000's of clients have already transformed their figure and health with the benefits a proper keto meal plan diet can offer.
Speaking of benefits; clicking this link, you'll discover eight scientifically-certified ones provided by the keto meal plan diet.
Posting Komentar