Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Kamis, 27 Februari 2020

PEMBAGIA KERJA DIATU MASYARAKAT MENENTUJKAN


PEMBAGIAN KERJA DISATU MASYARAKAT, MENENTUKAN KEMAJUAN MASYARAKAT ITU

Apapun masyarakat yang ada sisatu lingkungan hunian, bila bisa menyelenggaraakan pembagian kerja yang rapi dan hasil erja itu bermutu tinggi. Selama  bisa diopertahanka demikian...... masyarakat itu akan tetap exist dam maju.
Jepang, negara kepulauan yang beriklim sub tropis masyarakat agraris sudah terlebih dulu terlalu sesak dan sebagian anggauta masyarakt kagraris menjadi tukang segala macam barang kebutuhan kerja, ruma tangga dan perang. Peralihan jalan naffkah itu sejalan bersamaan dengan China dan Korea....... bisa berjalan secara mulus – sepanjang tarikhbya yang sudah mencapai hampir tiga abad.
Sedangkan di Nusantara susana agraris masih bisa memberi kemakmuran tanpa mereka beralih  menekuni pertukangan untuk mendapatkan nafkah...... sedangkan tarikhnya masih dibawah satu tiga perempat abad...... alih profesi ke pertukangan sangat kurang beraneka ragam untuk memenuhi kebutuhan hidup bermasyarakatnya,
Maasyarakat yang tersebut diatas sudah lewat oeriode pemakaian roda....... yang di Nusantara kalah dengan pelayaran dengan perahu layar. Sedang penenun serat dan wool – terus terang di wilayah tropik basah kurang cepat karena alamnya bereklim sangat lunak sepanjang tahun.  Di alam tropik basah penutup tubuh adalah keperluan budaya...... bukan untuk memperahankan hidup, dari hawa dingin. Semua alat bersifat sementara karena iklim dan cuaca toh bakal merusaknya. Walupun demikian catatan di atas daun tal dengan guratan pisau dan diisi tai penbakaran minyak..... butiran arang yang sangat halus bertahan ratusan tahun berupa buku keropak, Cara ini hanya bertahan di Pulau Bali, sebagai pendukung utama agama Hindu Jawa yang di jalankan di Bali.
Sebaliknya kertas sebagai alat tulis dibuat oleh masyarakat China, Jepang dan Korea sebaga pendukung agama Budha dan agama setempat dibuat dari perekat pengisi dan serat Akibatnyatnya kemajuan pertukangan menempuh jalan yang berbeda. Barng pakai di Chna, Jepang dan Korea dibuat awet dengan susah payah....... Sedang barang pakai di tropis basah adalah pemberian alam yang siap sekali pakai...... dari tombak sampai alas makan.... kayu/bambu/bagian keras dari macam macam pelem, yang dipanaskan nyaris sama dengan baja,  sangat mudah dibuat dan hilang. Juga pakaian adalah kulit kayu yang dilunakkan tinggal seratnya saja sang sudah merupakan anyaman serat yang lunak dan halus..........
Itulah perjalanan alih profesi dari PETANI KE TUKANG SANGAT LAMBAT JALANNYA.  Sejarah menentukan bahwa piring gerabah lebih jelek dari piring celadone dan perselain, tombak baja masih bisa menembus perisai kulit binatang dari tombak kayu palem yang keras, golok baja llebih awet dari welat bambu yang befungsi sebagai pisau yang tajam sekali pakai. Toh mesjarakat tropis basah masih mampu melebur logam besi untuk alat yang berfungsi lebih berat dari berburu di hutan, dan menugal padi, menjaring ikan. Itulah sebabnya Pizaro menaklukkan suku Aztec, Conelis  Houtman mengalahkan amada Kerultanan Banten dengan kalantaka yang jarak tembaknya hanya ratusan meter dengan peluru batu yang dibulatkan se telur angsa melawan cannon yang mencapai  dua ribu meter. Disana Foudry cannon  Di Btu bata batu  tahan api mampu mwlebur bijih besi saqu sampai lima ton.... sedang  disini dengan bejana porselain beberapa ratus kilogram bijih besi untuk spuluh duapuluh keris atau satu dua laras kalatantaka, senjata andalan Keajaaan Majapahit.
Kekuatan alat berperang dengan logam besi, tenunan kapas dan wool mengalahkan keris tombak kayu dan kulit kijang – disatu sisi alat logam harus dikerjakan oleh master di gildanya, seperti golok pedang dan tombak, dierjakan oleh master dan gildanya yang memiliki tungku beleburab dari bata tahan api – textile dari kapas, linnen dan wool yang memerlukan master di gikdaya untuk alat  tenun bukan mwsin tapi pakai roda dan pegas  – sebaliknya di tropika basah semua orang bisa jadi master membat piring dari daun pisang, membuat tombak dari batang pinang, setiap orang dapat  mambuat tombak pencari ikan dan memburu binatang. Biasanya Master hanya  dipilih dari seiap orang tua yang berpengalaman bisa membuat tombak dari pokok pinang, tidak memerluka jaring unutuk nmanangkap ikan tapi diburu dengan tombak sambil menyelam. Idak ada master tidak ada gilda tidak ada borjuis tidak ada kapitalis tidak ada kolonialis. Sedang yang di sub tropis, tetangga kita diseberang lautan dan samudra, masyarakat petani membentuk masyarakat tukang dengan gildanya.... berkembang jadi borjuis di  Peranacis, di Jepang kaum samurai jadi master dan menjadi clan pendukung Tenno dan kapitalis besar dengan  kemampuan menjadi super kolonialis kayak yang di Barat.
Di Nusantara, tidak ada gilda yang lain. Kacuali gilda kendaraan menuju sorga oleh para ustadz – yang  sangat lekat pada aturan zaman kanjeng Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam, cara hidup orang arab.. Yang menjadi satu satunya jalan menuju sorga. Langka dantara mereka bisa mengembangkan pertukangan apa saja terhadap barang pakai. Giilda terbentuk dikalangan tikang perhiasan logam mulia dan tukang kayu ukir, batu ukir, dengan sang Empu sebagai guru, pekerjaan pokok masih bertani, dibantu ternak tarik. Apa sebentar lagi pakairtraktor sang sekali pakai tidakbsa diperbaiki ? Begitu juga alat alat beratnya ?
Almamdulillah, kita disini kansung mwembentuk Republik yang demokratis, tiang penyangganya adalah kaum ksatria yang dicetak para wali islam abad ke 12, belum sempat membentuk gilda pertukangan kecuali kepandaian mengolah baja a’la Damaskus, melebur kaca di permukaan besi cangkul supaya lempung tidak melekat di cangkul........ sampai datang era mekanisasi pertanian. Selama 32 tahun Republik ini tumbuh dibawah diktator militer seperti di Republik Haiti dengan Dkator vodoo Dokter Duvalier, sama sama tidak bisa tumbuh menjadi  Kekaisaran beneran karena tidak ada gilda feodal dengan Guru dari spesialis jalan sorga....... naka mereka dibawah asuhan kapitalis birokrat dengan quangxi dari konglomerat hitam....... tidak bisa membentuk  Negara yang kuat, lihat Baby Dock di Haiti, dan yatim piatu di Cendana di kita, Kekaisarannya mati tak mau, hidup tak  mampu. Damokrasi ? Suara rakyat makin tidak bisa dibeli, sayangnya wakilnya bisa, itukah rharapannya untuk kembali ?
Ada rudimen dari gilda pembatikan kain dan mewarna dengan pewarna alami, sedng alat tenun masih design benang lungsi diatur menjadi permukaan kan rapat denan benang kapas ditegangkan   dengan tarikan punggung dan si penenun memesukkan behang umpan dengan delondong topong ke lungsi dan kayu penggaris merapatkan benang....... cara ptimiitip untuk menenun diselutuh dunia. Tenunan hanya sekebar angan direntangkan.
Tidak ada gilda yang lain. Kacuali gilda kendaraan menuju sorga oleh para ustadz – yang  sangat lekat pada aturan zaman kanjeng Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam, cara hidup orang arab.. Yang menjadi satu satunya jalan menuju sorga. Langka dantara mereka bisa mengembangkan pertukangan apa saja terhadap barang pakai. Giilda terbentuk dikalangan tikang perhiasan logam mulia dan tukang kayu ukir, batu ukir, dengan sang Empu sebagai guru, pekerjaan pokok masih bertani, dibantu ternak tarik.
Apapun yang terjadi, pemumpukan kapital yang produktive, dengan usaha pertukangan tidak terjadi secara masal guna memenuhi perintaan pasar.
Akibastnys Belanda terpaksa membentuk Sekolah Pertukangan dengan musid dari SD (HIS, Vervolk School) semula pertukangan kayu di Madiun, untuk melayani pembuatan gerbong KA kleas tiga. Baru pertengahan abad 19  ads Selo;ah Tehnik bangunan, Tehnik Mesin dan Tehnik Eletro. Itupun hanya mejlajani pebutuhan Industri ysng sudah terbentuk di Europa.
Ekolah Perukangan tidak dilanjutkan oleh Republik yang baru ini, dan bentukan Zaan penjajahan di matikan. Dialnjutkan dengan SMK Tekhnik, untuk melayani modal besar yanf sudah terbetuk, bukan pertukangan unutk mengembangkan modal seperti umunya Gilda di wilayah sub tropik
Itulah yang terjadi di masyarakat kita, sehingga kebutuhan masyarakat “maju” untuk tukang tidak pernah masukdalam pemikiran pemerintahan apapaun dan oleh siapapun. Selama 74 tahun merdeka ini. Perkaskas dan bangunan rumah makin berat bobotnya dan pembanguan maupun perbaikannya makin membtuhkan keahlian yang dapat dioertanggung jawabkan. Umah bulansekedar bilik bambu, kendaraan bukan sekedar becak dan dokar/sado....... Bus Truck banyak yang remnya blong, dinding tembok banyak yang runtuh menimbuh mati penghuni rumah. Perkakas banyak yang mangkrak dibuang sayang ( karena haganya mahal)  diberbaiki tidak bisa. Ditambah dengan industri kapitalis moderen yang membuat barang sekali pakai dengan keuntungan setinggi mungkin.  Sedangkan perkakas listrik yang bisa diperbaiki sudah tidak ada. Itulah ironi negara yang disetir oleh konglomerat hitam, dan kaum birokrat di Presideni, dibantuMentri genius,  siapapun ya itu birokrat pelaksananya, *)

1 comments:

If you're trying hard to burn fat then you need to try this brand new custom keto meal plan diet.

To create this keto diet service, licensed nutritionists, fitness couches, and professional chefs joined together to produce keto meal plans that are useful, painless, economically-efficient, and satisfying.

Since their grand opening in January 2019, 1000's of clients have already transformed their figure and health with the benefits a proper keto meal plan diet can offer.

Speaking of benefits; clicking this link, you'll discover eight scientifically-certified ones provided by the keto meal plan diet.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More