Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

INDONESIA PUSAKA TANAH AIR KITA

Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia tempatku mengabdikan ilmuku, tempat berlindung di hari Tua, Sampai akhir menutup mata

This is default featured post 2 title

My Family, keluargaku bersama mengarungi samudra kehidupan

This is default featured post 3 title

Bersama cucu di Bogor, santai dulu refreshing mind

This is default featured post 4 title

Olah raga Yoga baik untuk mind body and soul

This is default featured post 5 title

Tanah Air Kita Bangsa Indonesia yang hidup di khatulistiwa ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus senantiasa kita lestarikan

This is default featured post 3 title

Cucu-cucuku, menantu-menantu dan anakku yang ragil

This is default featured post 3 title

Jenis tanaman apa saja bisa membuat mata, hati dan pikiran kita sejuk

Sabtu, 26 Oktober 2024

MANUSIA - MENGELOLA MAKANANNYA SENDIRI

PHITECANTROPUS ERECTUS - Seperti mahluk tingkat titnggi yang lain, mEnumpulkan makanan dari alam.Setelah oleh kecerdasannya menemukan API, mulai dengan sangat efektive membersihkan lahan - tanah untuk menanam makanan-nya dersama dengan puaknya - slash and burn - dengan membakar sisa sisa hutan dan semak yang didibewrsihkan untuk ditanami makanan-nya sediri. Perlu waktu jutaan tahun.... seterusnya berkembang, sudah memilih nunian dekat tanah yang aman dari bencana alam. Orang Europa menamakan Fatherland, atau Motherland, kita di Nusantara menamakan tanah air, sebab memang keduanya tanah yang subur terjangkau dekat hunian dan aman dari banjir dan longor -dan air pentairan. Mulai saat itu jutaan tahun terus berkembang, hingga Tanah air jadi satu Negara.TANAH AIR, JADI TANAH TUMPAH DARAH - KARENA JADI OBJEK REBUTAN DIANTARA BANGSA BANGSA DI DUNIA - DAYA TAHAN DARI KEKURABGAN PANGAN, BISA DHARAPKANNYA DARI PENINGKATAN TERUS MENERUS PRODUKTIVITAS KERJA MENGHASILKKAN MAKANAN DARI TANAH AIR, SEHINGGA DAPAT MENJAMIN HIDUP PENDUDUK YANG MENDAPAT BERKAH TANAH AIR MEREKA. tENTU SAJA LOKASI SETIAP TANAH AIR DI BHUMI MENENTUKAN KEMAMPUAN MENGHASILKAN MAKANAN OLEH KESUBURAN DAN LOKASINYA DIMUKA BHUMI.NUSANTARA DI SABUK TROPIKA KITA TETAP BISA MENINGKATKAN PRDUKTIVITAS TANAH PERTANIAN KITA, SEBAGIAN DARI HADIAH ALAM BERUPA ABU GUNUNG BERAPI SEBAGIAN DARI ABU HASIL PEMBAKARAN SEMAK SEMAK PADA PEMBUKAAN LAHAN YANG BERPINDAH PINDAH SETELAH BEBERAPA KALI PENEN KARENA KESUBUANNYA SEMAKIN MEROSOT TAHUN DEMI TAHUH, SETAP SEKALI PENEN - MEREKA MEMBUKA LAHAN NARU DENGANG CARA YANG SAMA - MEEBERSIHKAN LAHAN DENGAN MEMBAKAR - DISATU LOKASI PENGAIRAN LAHAN ENDAPAN SUNGAI BESAR DI KAKI GUNUNG YANG MERUPAKAN "KIPAS"LUAS KIRI KANAN ALIRAN SUNGAI YANG MELAMBAT KARENA LAHAN KAKI PEGUNUNGAN CENDERUNG MENJADI HAMPIR MENJADI RATA SEMACAM KIPAS RAKSASA, DI LAPISI MERATA ENDAPAN PARTIKEL PENGIKISAN LERENG PEGUNUNGAN ATAU GUNUNG JAUH DIATAS.....MERUPAKAN KIPAS RAWA DANGKAL... YANG SECARA BERKALA ATAU TERMANEN MENJADI RAWA DANGKAL. Lahan inilah yang menjadi landasan perkembangan produktivitas kerja pertanian di Nusantara jaman sejarah perpindahan bangsa bangsa.... mulai ladi kipas endapa S. Musi, S.Batanghari di Pulau Sumatra zaman Kerajaan Sriwijaya - jadi pusat prekembangan kebudayaan bersumber pada Budhisme, jauh melampaui produktivitas kerja lahan lahan dilereng gunung dari potensi air pengairan di lereng gunung dengan awah berundak, yang ini air pengairan yang terpengaruh oleh pasang surut air laut yang membendung air tawar untuk pengairan rawa dangkal. Pendangkalan kipas endapan/S. Musi, S. Batanghari,merupakan kerusakan SISTIM PENGAIRAN SEPANJANG KIPAS RAKSASA RAWA DANGKAL INI SEHINGGA MENYURUTKAN SAMA SEKALI KEBUDAYAAN YANG SIBANGUN OLEH PENDATANG DARI iNDIA BENGA BHUDISME.....KONON PENDIRIAN KERAJAAN KERAJAAN KUNO DI KIPAS RAWA DANGKAL INI DIBANGUN OLEH 15000 PENDATANG DARI INDIA DATANG LENGKAP DENGAN PERANGKAT EMERINTAHAN DENGAN TERNAK TARIK DAN TENAGA KERJA DARI INDIA...sehingga KERAJAAN SRIWIJAYA, KEHILANGAN PENDUKUNG EKONOMINYA . Adapun di Kalimantan, lembah kipas reawa dangkal di kalimantan S. Barito, tanpa organisasi Pererintahan.... toh bisa dibangun sistim HANDIL - yang memerlukan tenaga sangat besar.....meskipun sistim perbudakan dan sistim pemerintahan kuat tdak ada di sana, Saya curiga - rakyat bisa dikerahkan dengan sistim gotong royong dari Islam, yang sudah tercantum dalam hukum Fiqih Islam, GOTONG ROYONG, mereka yang ikut membangun sistim HANDIL ini, mendapat bagian lahan pengairan yang dbangun. Terjadi juga di Pulau Jawa, dasar ekonomi keajaan Demak Ialam yang mengganti kerajaan dagang Majapahit.Kerajaan Bemak jatuh karena perpecahan islam antara ajaran para Wali Jawa yang memperkuat islam dengan gotong royong membangun pengairan sawah rawa di lahan sekitar Demak kudus,lahan rawa yang dikelilingi pegunungan dan gunung serupa penggorengan, mudah sekali rusak karena ujan terjadi segara bersamaan di lereng catchment area, kerusakan sisitim pengairan tidak dapat diberbaiki dalam satu musin kering, karena gotong royong tidak jalan,sbab perpecahan dalam islam, antara kaum habaib yang aliran garis keras syari'at menentang ajaran para Wali tanah jawa jang sejuk dan mendalami tiga ilmu islam lainnya, tarikat,hakikat dan makrifat.Sehingga sistim pengairan sulit mengadakan gotong royong. Lho... lha kok Saudi Arabia - tidak tertarik berinvestasi membangun sawah rawa dangkal di S. Digul, S.Mamberamo - waktu ditawari oleh Pak Joko Wdidodo.....dengan win-win solution Malah Pak Prabowo dengan lantang bersiap membangun food estates 2 juta hektere - itu sudah dua pertiga sawah di pulau Jawa !!! APA BUKAN PANCINGAN DARI NEKOLIM,AKAN MEMBATU SEPENUHNYA, TAPI JUGA AKAN MENGIRIMKAN ARMADA KE TUJUH DIJAJARKAN DI PANTAI DIGUL DAN MAMBERAMO...UNTUK MENJAGA INVESTMENT-NYA. Sebetulnya hanya harus dimulai dengan ribuan EXCAVATOR BERBAGAI JENIS rtermasuk yang bisa terapung, DAN OPERATOR YANG BISA BIKIN NASI GORENG DENGANNYA - KINI KITA BISA MENJAMIN TIDAK ADA YANG DIMAKAN MALARIA DI ZAMAN INI. Sebetulnya di lembah kipas rawa dangkal di S. Kubanj,di semenanjungh Krim,ribuan ha, sudah ada sawah yang menggunakan mekansasi penuh dengan banyak excavator, buldozer, grader merata tanah, dan pesawat terbang pertanian untuk tanam biji padi di petak yang sudah basah dan rata....Setelah perakaran kuat, petak sawah 0.3 =0.5 Ha dipenuhi air lk 20 cm. hingga bibit padi tumbauh dibawah air, untuk memberantas gulma.....air secara bertahap diturunkan hingga padi masak, petak sudah kering... baru combain panen masuk. Sekarang pesawat bisa diganti dengan drone. Norma sebar benih 50 kg/ ha tdak peduli jatuh di gelengan atau saluran air.....sampai panen lk 5-8 ton gabah kering/ha galengan dan saluran tertiair deterjang saja....menjelang tanam, baru dibangun petak dan saluran yertiair kembali. Lha jaman Pak Presiden Sukarno , akhirnya sangat dbeci kodim dan koramil oleh Orde baru, dicuridai ikut komunis...kami di kirim kesana kuliah.... yang ke Amerika dan Europa Barat ongkos sendiri.*)

Senin, 14 Oktober 2024

ROHINGYA HARUS BERGURU PADA NU

HINGYA BERGURU PADA NU, tulisan yang sudah dilengkapi. Jangan marah dulu, dari fisikya, orang Rohingya kok mirip orang Banglades, yang dulunya termasuk Pakistan, banyak etnologist menyebut indo arian. Kan semenjak abad pertama Bani Mu’awiyah sangat sukses mengadakan syi’ar islam dari Magribi sampai Mesopotamia, berkat satunya komando sistim otokrasi di tangan Sultan……dan daya tarik ghanimah yang diperoleh. Kepala Negara BUKAN LAGI AMIRUL MUKMININ, KAYAK KANJENG NABI DAN PARA KHALIFAURRASYIDDIN, tapi otocrat SULTAN. JADI RAKYAT DIBAWAH SATU OTORITAS UNTUK TAKLID : PADA SULTAN DAN KADHI-NYA. Artinya kembali pada adat kebiasaan penghuni gurun pasir, selalu dibawah pimpinan tegas dan keras seorang Patriarch, Otocrat dan salah satu keturunannya nanti. Mandala perang sampai puluhan ribu prajurit berkuda dan onta ontanya, bukan kelompok rakyat yang membentuk pasukan berani mati…. Orang Baduin model Abu Dzar, dari oasis Giffar, tanpa bekal makan cukup untuk dia … dan baju zirah, hanya semangat jihad fi sabilillah. Tahun tahun pertama islam memenangkan Mekkah, hanya kaum sejenis campur aduk Beduin kaumnya Abu Dzar dari oasis2 Sekitar Makkah dan rakyat Makkah, pembela Rasulullah….Semua berbekal sendiri ndak berbaju zirah…..Segera beda dari masa berikutnya, tentara islam dibekali oleh semangat dan tekad berjihad fi sbilillah yang sangat kuat, dan bekal cukup masing masing pasukan perang kilat menghasilkan kemenangan pada tahap pertama mempertahanan islam, dengan menjauhkan perbatasan musuh musuh islam, sejauh mungkin dari Mekkah. THE SOUNDEST DEFENCE , IS ATTACT. Perkembangan lebih lanjut dari penyerbuan ini, jumlah pasukan tambah besar, masih diikuti rombongan pembantu mencari air, mendirikan tenda tenda, memeliara hewan tunggangan pasukan dan alat alat perang yang semakin besar, karena inisiator penyerbuannya seorang Sultan, wilayah kaya keperti Mesir, Maroko , semenanjung Spanyol dan Babylonia dengan mudah dilibas, pasukan tempur rata rata pemberani luar biasa. Bekas budak yang dibebaskan islam, populer karena suaranya sebagai muazin, sangat bersemagat dan berani, Bilal, si bekas budak Afrika – karena perbudaan dilarang agamanya. Setelah Babylonia ditaklukkan, timbul problim. Rapat konon berhari hari , dijalankan dengan panas, masih dengan pimpinannya salah seorang Khalifaurrashidddin, mengenai tuntutan Bilal membagi tanah pertanian yang subur diantara Sungai Ephrat dan Tigris, kepada penakluknya. Pendapat kalifaurrasyidin, menang – Tanah pertanian subur dimiliki Negara, siapapun mengusahakan bayar sewa kenegara. Sebab mendatang tak ada lagi tanah sesubur itu….lantas si Pemberani seperti Bilal sendiri akan dapat apa ? Juga bayar keamanan dan tata-tertib masyarakat islam bantuan pada laum du'afa dsan yatim pIatu dibeayai dengan apa, oleh siapa ? Sampai di Pakistan, sebagian rombongan kaum kuli slpil, minta bantuan PINJAM bidang tanah pertanian dari potensi panennya, dari petani setempat untuk ditanami logistik bekal perang, yang sudah terlalu jauh dari Pusat asal mandala perang suci ini, tidak mungkin minta kiriman dari negara asal, jadi diberi bagian garapan tanah dengan ihlas olen penggarap setempat demi perjuangan mnyiarkan jalan ALLAH – JIHAD FI SABILILLAH - kata Ulamnaya mati masuk sorga. Lha melewati anak benua india yang Hindu digarap sendiri oleh Kesultaan islam disana lihat film India Joda Akbar, islam kan ? Sebagian besar mandala perang jihad balik ke Barat, karena kendaraan tempur kuda dan onta tidak cocok dengan iklim medan selajutnya di dataran rendah lembah sungai Gangga dan Brahmaputra yang beriklim tropis basah, dan dihuni oleh bangsa Asia Tenggara yang berdarah Mongol, dan beragama Budha campuran agama Hindu……. Maka sebagian rombongan non militer, yang biasa meminjam lanan pertsanian, mereka dibelakang, ridak ikut pulang …… keenakan menggarap tanah padi berpengairan di lembah Bangladesh perbatasan dengan Burma …….Posisi hablulminalnas kaum pengikut mandala besar perang jihad, dengan petani setemat jadi tidak harmonis, diwilayah Burma Selatan….yang ditinggali oleh masyarakat lama, dengan gaya pemerintahan lama. Setelah bermukim disitu tanpa perhatian penguasa Europa dan penguasa setempat, timbullah “Kerajaan” ARAKAN dari kelopmok indo aria ini, sempat mendatangkan kelengkapan kerajaan dari Barat lewat taut. Kelompok ini dengan kebiasaannya sendiri , terpisah dari penghuni lama setempat yang Budhis dengan komplexitas keturuman ras Mngoloid. Situasi di Nusantara, tanpa mandala perang yang sudah tidak meneruskan pelebaran wilayah karena tidak punya andalan senjata untuk menaklukkna wilaya kepulauan ….Sedab kuda dan onta habis mati kena penyakit. Maka para Wali islam di Gresik, pulau Jawa, semua sarjana ulama berbagai bidang ilmu dari kebudayaan yang lebih maju disekitar jazerah Hejaz, padahal asal mereka dari Iran dan Yunnan China, menggunakan hubngan baik dengan Kerajaan dagang tipe penyatuan kabupaten 2, semacam USA, Majapahit - jadi Hindu moderat, sampai sekarang d Bali , karena sentra moralnya bukan lagi dicandi 2 dan asyram Brahmananya ….. tapi pasar rempah rempah berkualitas awetan dan kayu jati sedikit kerajinan rakyat, hasil hutan, damar…di Bali sekarang dari turisme, sedang dulu banyak yang lari kleluar Bali untuk memeluk agama lain….maka moderasi ajaran islam para wali yang Sembilan, dikumpulkan dari luar Hejaz, Wali songo mendapatkan ilmunya bukan saja dari daerah Hejaz , tapi Lebanon, Siria turkiye, Mesir, dan Babylonia, Andalusia. yang mencakup budaya perilaku ksatrya Hindu, merupakan model perilaku laum kasta tinggi Hindu yang jadi mu’alaf sukarela dihilangkan previleges kasta ksatrya-nya – menjadi islam yang sejuk islam Nusantara , karena kepemilikan tanah, masih dipertahankan islam, ebagai nafkah…hanya semakin kecil setalah ratusan generasi… Para Wali 9 membebaskan mereka mempelajari hakikat islam dan makrifart islam dari kitab kitab ulama Babylonia dan ulama Turkiye , yang berkembang dengan baik sampai ke Ternate dan Kepulauan Banda, Tidore dimana rempah rempah dibudidayakan menghutan. Dari banyak generasi Arab, generasi Kiai Sepuhnya Gus Dur..... menduduki posisi Sultan islam disana, dan di pondok pondok Jawa.......bukan Kiaianya Gus Muhaimin...dan Amin Rais, tapi kiai Sepuh , pemerharti anjuran menyatakan 4 ajaran islam .Di lembah S.Musi, Lembah S. Barito, Dimana rawa dataran rendah Sungai besar jadi rawa…upaya memperluas sawah masih bisa dilaksanakan dengan semangat gotong royong islam, kebalikan dari sistim ksatrya>

Jumat, 11 Oktober 2024

Senin, 07 Oktober 2024

NGLAMES

NGLAMES - KETERLIBATANNYA DENGAN PERANG MBAGI,SENTELAH PANGERAN DIPONEGORO DI BUANG DI MAKASAR. Di utara Madiun. Lk. 5 km. dari Stasion Madiun, terletak diutara Sungai yang membelok ke barat di pinggir jalan Propinsi MadIun- Surabaya, yang telah dilindungi krip yang dibangun di pinggir pengkolan kali Madiun, sehingga kali Madiun ganti menggeroroti lahan desa, satu masjid kuno cukup untuk sholat lk 100 orang dan lahan pasarean kuno, dan hunian keluarga besar Kiai Nglames. Mulai dihuni sejak akhir perang Diponegoro, karena strategis dipinggirSungai Madiun, yang waktu itu merupakan jalan raya untuk perahu. Saat desa itu didirikan sudah dibangun masjid, brsebelahan dengan pasarean, dan rumah Kiai Alimuntaha Mohammad Besari dengan keluarga besarnya yang semua berusaha untuk nafkahnya dengan memproduksi kain bathik tulis halus. Dipasarkan sampai Solo dan Jogya, lewat sungai Madiun sambil belanja bahan baku kain bhatik. Maka dari itu sang Kiai dan anak cucunya punya hubungan baik dengan para ulama di Solo, Jogya ( jarang) dan Jatisobo, Pimpinan Kiai jatisobo… entah Jatisobo kiai yang keberapa, penulis kurang jelas. Tapi yang saya tahu konon Kiai jatidsobo yang ini adalah Guru dan sahabat Susuhunan Surakarta hadiningrat Pakubowono VII, yang dianggap Belanda pro Pangeran Diponegoro, dan dibuang ke Ambon, sampai wafat disana.>Ke'eratan hubungan inilah yang menelurkan satu tragedi keluarga antara Nglames dan Jatisobo, yang kisah semula lisan, kini akan sampai kisah menyedihkan tersebut ke pembaca artikel ini.Sebenarnya berimbangan yang aneh, adalah kedekatan jarak antara Nglames dan benteng Belanda dan Ngawi, lk 35 km. ,tempat marsose Belanda putih atau hitam menempati titik strategis untuk menyerang tiga wilayah jaitu Madiun-Ponorogo. Solo, dan Nganjuk. lewat sungai dengan Meriam berat, diangkut dengan mudah dengan perahu dari besi, 30 orang dengan 2 meriam besar. seperi biasa 5-6 perahu sekali jalan menghadapi “kraman” di Ponorogo dan Nganjuk. Yang dipimpin oleh bagian bagian pasukan Diponegoro yang bercerai berai- mengadakan regrouping, tertera dalam tulisan di Google oleh suku Dinas PP&K bagian Sejarah Nganjuk dengan judul......DIASPORA PASUKAN TEMPUR PEMB`ERONTAKAN PANGERAN DIPONGORO.... yang masih sering meletus, sEhIngga program Belanda menguasai lahan Pertanian untuk penanaman tebu menggunakan lahan sawah padi ngarai di Nganjuk yang tanpa irirgasi, sangat terganggu. Padahal menurut Belanda petani tidak akan kelaparan karena karena de etische politiek akan segera diberlalukan, sistim rotasi dengan padi – tebu, di ngarai, sedang jaringan irigasinya segera akan dikejakan, DIMANA TEBU MENDAPAT PRIORITAS UTAMA DAPAT AIR PENGAIRAN "TEKNIS" ini, mulai dari bendung waduk lapangan, kecil saja kapasitas 50.000 m3– 60 000 m3 – sudah sangat sulit , dari bila membuat bendungan kali Madiun dan kali Brantas lebih murah dan gampang...... tidak terlalu menguras tenaga manusia......sedang jatah untuk satu pabrik diperhitungkan 10 – 15 ribu / Ha tanaman tebu –yang akan dirotasi dengan padi - yang akan mendapat Jatah utama selama 2 tahun kalender dan padi satu tahun kalender, metoda rotasi tebu -padi, sistim “Reynoso”, ada dua lahan tebu sekaligus. satu menjelang panen, satu lagi lahan bibit untuk stek tebu. dan tebu belum cukup umur uutuk dipanen, menunggu tahun depan. Kuli tanaman tebu adalah petani penggarap sendiri gaji sehari 2,5 sen/ hari selama dua tahun dan sesudah 2 tahun bagian petani menanam padi dan polowijo. diberi kesempatan bertani setahun sekali sehabis tebu ditebang, dengan bantuan irigasi gratis dari sistim irigasi Pabrik– toh diberikan pada malam hari, tanpa menganggu jatah tanaman tebu milik pabrik…yang harus disiram bila daun daunnya sudah menggulung-kapan saja selama masa vegetasinya. Belakangan pada abad ke 20, dengan perluasan irigasi dari bendungan waduk dan bendung kali yang sangat diperbesar, produktivitas lahan tebu sangat tinggi sampai 1000 Kwintal batang tebu, dengan kandungan sucrose 11 %, hanya untuk kepentingan Nederland, sedang petani P. Jawa, sangat terbatas pertumbuhan produktivtas kerjanya......dari padi dan polowijo, karena belanda memang bermaksud demikian dengan mengimport beras dari Campa, Thailand, Cambodia yang lebih murah. perakaraan tonggak rumpun tebu, dibeli pabrik. Tergantung dari kadar gulanya – inilah lihainya pabrik –bagi mereka beras ditangan petani harus kurang, supaya kerja di kebun tebu, dengan 2,5 sen per hari, membeli beras import, demi mencukupi kebutuhan keluarga, (po an tuih sampai sekarang main beras dengan Bulog)...... Jadi perlu masa tenang dan damai yang panjang mengalami cara ini, untuk mengerti "kebaikan belanda" terhadap massa petani ngarai……. Itu kenapa semua “kraman” dukungan dari regrouping pasukan kecil kecil yang sudah cerai berai berdiaspora di Nganjuk dan ngarai lain, yang mudah tercapai dngan perahu, perlu dipadamkan sesegera mungkin oleh marsose, seakar akarnya……dilengkapi senjata berat dan, dihukuman sebagai orang rantai kerja paksa bila tertagkap untuk membangun saluran besar besar irigasi tebu dengan kerja paksa puluhan tahun – beserta jalan yang diperkeras untuk pengangkutan hasil panen tebu dan inspeksi keadaan tanaman - ke dan dari pabrik. itulah siasat Belanda yang pelit dan kejam. style="font-family: inherit;">Korbannya adalah petani padi sawah tadah hujan, sebagai penggarap tanah Sultan yang mereka kelola…. Sang Bupati sultan / Susuhunan, mengumpul bagi-hasilnya sekali penen itu…. Sedang para Bupati diluar tanah Sultan dan Susuhunan, jadi Bupatinya tuan Residen- semua jadi bawahan tuan Residen Belanda digaji – juga Bupatinya daerah kesultan dan sunan-nya, lewat Kanjeng Patih dalem. sebagai ganti setoran panen – uang dari Pemerintah Hindia Belanda. Lha ex pasukan Didonegoro sudah mengerti lubang lubang peluang orang lapangan pabrik mencatut para petani, semula dikerjakan oleh china yang didatangkan Belanda dari daerah kartel dan mafia pantai timur China, dicobakan di wilayah Nganjuk, tiga empat musim kemudian, baru di ganti dengan tenaga lokal yang dididik sekolah dari dua kelas –bisa dilanjutkan diwilayah tertentu yang gawat merah, sampai kelas lima….LHO kok sekolah sambungan sampai kelas lima, dodidirikan di Nglames, kok nggak di Gontor, atau dekat konsentrasi pondok Pesantren di Gebang Tinatar - tempat pujangga terkenal kita .Ng Romggowarsito belajar islam......Sekolah kelas lanjutan sampai 3 tahun tambahan, sebagai priyayi digaji jauh lebih lebih besar, sebagai ndoro “Kometir”, memyulap generasi muda lokasi "merah" dengan pekerjaan gaji tinggi, sesuai dengan program pasifikasi.....yang mengurusi rotasi dengan padi, lahan yang setiap tahun pasti ada jang ditanami padi, urusan luas dan jatah air irigasi sawah yang ditanami padi kembali. Maka itu mereka ex pasukan Diponegoro yang mengadakan regrouping di wilayah nganjuk diburu puluhan tahun sesudah perang Diponeoro dinyatakan selesai diganti dengan “etische politiek”, memberikan kesempatan generasi baru wilayah “merah” untuk jadi Kometir pembantu Sinder, dengan digaji besar diatas income mandor tebu yang bisanya cuma bahasa melayu, baca tulis aritmetika bayaran kuli, petani desa. Makanya anak turun china yang didatangkan Belanda waktu Perang kemerdekaan terpecah menjadi dua, Republikein dan Poo An Tuih yang pro Belanda. Konon rumah-toko Poo An Tuih sepanjang jalan raya Nganjuk-Madiun waktu th 1949 clash ke II , dibumi mangus gerilyawan Repubkein. Pembentukan ”priyayi “ lokal ini sangat berguna bagi Pabrik Gula memerlukan suasana damai dan stabil – sementara benteng Ngawi masih sangat sibuk dibangun. Kiai Nglames sudah sepuh, ndak penah pergi keluar jauh – tapi dari masjid, pengalaman dan kepiawaian berkomunikasi tulis dan penggambaran peta scalar, beliau menjadi penasihat petunjuk jalan untuk gerilyawan mengenai kegiatan benteng Ngawi, dari pengamatan persiapan perahu yang muat marsose dan senjata berat, informasi dari babu cuci pakaian soldadu benteng, yang malah sambil lalu bercerita setrikaannya nanyak….. dengan ini, rutin dibagikan di- informasinya, menentukan siasat penyerangan gerIlya. Dikirim berantai dari Ngawi ketangan beliau dengan kecepatan kurir berkuda, kuda kuda kan banyak di Ngawi, penarik dokar melayani para opsir yang mengunjungi gundiknya di desa desa.... sehingga sampai sekaranng Ngawi jadi sumbernya wanta cantik, aliran "gene" bule - mancung dan berkulit cerah. Dari Ngawi ke Nglames berantai beberapa kurir berkuda…. Hanya satu orang di pasar Balerejo, yang menyampaikan contoh jagung, kedelai. Beras, dalam bungkusan kecil kepada beliau. Kemudian hanya beberapa saat informasi ini sudah sampai kelamat satuan gerilyawan sebab putri cucu2 beliau menjadi anggauta kepercayaan Nyai Ageng Serang, istri almarhun Bupati Serang dulu nama dari daerah Purowodadi, gugur pada perang Diponegoro.> jadi jangan salah...... Perang Diponegoro dari semula adalah Pemberontakan Rakyat Tani, bukan Perang antara Kesultanan dan kasunanan melawan Kompeni VOC. Para Pengeran yang berdarah merah, bangkit membela kaum petani penggarap tanah Kesultanan/ kasunanan. Menyadari betapa penting gerakan ini, sampai Kiai Nglames menceraikan istri kedua-beliau, istilah saat itu “ mengantarkan kembali sang istri terkasih ke Jatisobo”, guna memutus tali hubungan fisik antara guru Susuhunan pakubuwono VII dengan Kiai Nglames, berpisah dengan menceraikan putri kiai Jatisobo, sudah berbuah seorang putra…. Kemudian di pondok-kan ke Nglames , benama Gus Ngujer……sampai dewasa di Nglames dan kawin berputra seorang , embah saya Nur Muhammad, kemudian bekerja jadi Kondektur KA NIS, route Jombang - Kediri , wafat dalam bekerja…..karena nengingatkan orang Belanda pegawai Pabrik mabok menghalangi jalan penumpang ke gerbong kereta… sampai berkelahi dan berdua jatuh dari kereta…..keduanya luka luka, embah Nur Muhammad wafat akibat jatuh tersebut, meninggalkan dua putra laki laki…putra sulungnya bapak saya, Bapak Koesno, adiknya pak Saroso. keduanya sudah wafat. Begitulah kejadian pencegatan perahu perahu pengangkut pasukan dan Meriam di desa mBagi secara mendadak, ditengah Tengah sawah yang berkabut dari pembakaran gelagah rerumputan dan Jerami ditepian sungai , sawah sekitar lahan yang telah diduga ditepi timur kali Madiun desa Mbagi, yang sangat berhasil. Bersama dengan penyerbuan mendadak ditengah kabut….. membuat Belanda kaget setengah mati. Ini jaringan yang sangat berbahaya, siapa yang mengorganisasi sabotase diwaktu Belanda sudah yakin program “de etische politiiek”nya berhasil tepat waktu di kabupaten Nganjuk…..Sampai sosok kiai sepuh dibujuk berpose digambar oleh pelukis china, (kami masih bisa menyimpan wajah beliau), oleh Adminisrtraiur P_.G. Rejoagung belanda sahabat beliau,….. contemporer saya mengira yang menggambar ini suruhan Adminstratur Pabrik Rejoagung seorang belanda yang baik hati kepada sang Kiai….. saya sangat menduga itu atas perintah PID (Politieke Inlichtingen Diens) intel dari polisi Hindia belanda, untuk diedarkan diwilayah yang diduga sebaran diaspora ex pasukan Diponegoro, kemugkinan ada kunjungan sang kiai sepuh…. Ternyata tidak ada yang pernah berjumpa beliau.
Tanpa kepastian apa apa mengenai pelaku letusan kecil Pencegatan di desa Mbagi Madiun, tidak ada yang tahu, larena ditutupi Belanda sendiri,,,… karena kenyataan telah mengecilkan arti benteng besar yang makan dana banyak sekali. Ya saya rekonstruksi informasi perang Mbagi yang dirahasiakan ini dari embah buyut kami ke ibu kami, murid pelajaran sufi dari embah Ageng dan rakyat tua tua di sekitar DSesa mBagi, smua bis cerita mengenai pernagn mBagi, seluruh desa desa seputar mbagi rumah rumah pertani dibakar olah kompeni, karena penduduknya sampai itik kambing talah dibawa lari.......saya duga ke huran hutan jati, yang ditanam sejak jaman Singhasari, paduka Airlangga. Sosok putri……..orang desa predikat mbah Buyut putri kami, kok disapa dengan nama embah Ageng ? Padahal konon postur si embah buyut ini sedang saja…… sedang embah buyut putri yang lain cabang ginealogi, kok ahli mengaji dan menunggang kuda ? menjadi istri Panewu/asisten wedana Nggetas, wilayah Kasunanan Surakarta. kemudian di anschluss belanda, sedang beliau diangkat jadi Wedono Panewu Kasunanan .... yang Konon waktu sang istri masih muda dan lajang, embah buyut putri masih belum kawin, sering diundang ke kabupaten Madiun untuk untuk bertilawah, beliau konon datang naik kuda, dengan sadel khusus untuk wanita ? Siapa diantara orang desa bisa begitu ? Ya meskipun desa Nglames desanya perajin bathik tulis yang sudah dikenal di kalangan para abdi Kabupaten madiun, gaya bathik tulisnya contemporer dengan mode di Kasunanan Surakarta. Pertanda kedua, yang sering didongengkan tetua kami, di rumah Penghulu Landraad Hindia Belanda, kiai Burhan, putra Kiai sepuh, diangkat jadi Penghulu Landraad Keresiden Nadiun untuk mengambil sumpah para saksi islam pengadilaan landraad Hindia Belanda; dengan gaji yang sangat besar.....cocok dengan program pasifikasi daerah "merah" oleh belanda, penuh dengan pelarian pasukan Diponegoro, yang bergerlya mengadakan perlawanan dengan menyertakan petani penggarap sawah.... yang lagi bingung tentang program de etische politiek, menanam tebu dirotasi dengan padi di sawah garapan mereka, yang nyatanya oleh pekerja lapangan orang china yang didatangkan oleh belanda, kenyataannya malah kumat mencatut petani, dengan ukuran luas jatah sawah padi, maklum, belum secara luas dipakai teodolit......profiteers pesta seperti yang terjadi puluhan tahun senelumnya di daerah Kasultanan Ngayogyokarto, zaman tanam paksa nanam nila/indigo, sehingga petani penggarap kelaparan karena ndak sempat nanam padi. Pendek kata, belanda sangat terganggu dengan perlawanan yang di jelaskan dengan segala cara oleh sisa pasukan Diponegoro - Kok sunguh terjadi dengan gemilang di mBagi. Para sepuh kami tahu presis ada seroang sosok putri sudah setengah tua sendirian menumpang di ruman Kiai Burhan, kedua matanya telah buta........saya duga kena api ledakan trigger senapan sundut, bedil yang ada waktu itu ..... siapa yang membawa kesana sang putri yang buta kedua matanya , kebetulan tiada seorangpun yang tahu beliau famili dari mana ? Tapi jelas diantara contemporer putri setengah tua buta ini adalah mbah Ageng kita sendiri, atau mbah Suhada putri, yang makamnya ada di pasarean Nglames,(pidahan dai loksi lama yan hilang dikis sungai = tapi berkat Ir. Sugirso Padmopranoto dan Ibu Srikuswati istri beliau,.canggah Kiai Sepuh beliau, saya bisa menilai keeratan Kiai Sepuh, sebagai keluarga Suhada- -letak pasarean individual almarhumah tetap seperti di pasarean lama sebelah kiri persis jadi sebeal barat persis, pasarean Kiai Sepuh Alimuntaha Mohammad Besari. beliau keponakan sang kiai sepuh , wafat tanpa keturunan yang masih hidup. Jadi letnan kelompok putri pasukan Diponegoro , pimpinan Nyai Ageng Serang - sampai di Madiun, juga tergabung kesana dengan mbah Suhada putri atau mbah Ageng, (berarti "ageng" mungkin sebutan untuk "letnan" dalam pasukan Diponegor) guru ibu saya ? Cerita ini saya setengah mendengarkan dari senior kami kaum embah putri , waktu mbathik bersama di zaman keluarga kami mengungsi dari Surabaya th 1946 - 1949. di Madiun kemudian ke Solo- Selama di Madiun, th.'46 kelurga kami bermukim di rumah kuno, yang lama kosong, dengan pohon asam besar 2 pemeluk di pojok belakang halaman, dan pohon sawo yang kira kira sama umurnya dengan pohon asam di pekarangan samping masjid, bekas jalan kampung - kenapa ini ikut saya certakan disini, sebab ada artikel di you tube mengenai "warung asem" - itu tempat berkumpul diaspora ex pasukan dan anggauta pasukan Diponegoro di daerah Kedu dan Pekalongan , tempat bertemu itu ditandai dengan jajaran pohon asem dan sawo, lho baru sekarang saya ingat di lokasi kita mengungsi zaman th '46 ya ada pohon asem besar dan sawo yang sama tuanya di halaman dekat masjid - semua sedah hilang karena dilanda pengikisan belokan sungai Madiun. Menguatkan dugaan saya bahwa dulu masjid dan sekitarnya adalah tempat pertemuan rahasia ex pasukan Diponegoro, makanya saya tulis buat diingat di situs Fb saya., sekarang ini. Kesimpulan saya, bekerja sebagai intelijen kapan saya , dimana saja,.......orang harus low profile - tidak seorangpun yang tahu, walau sampai kapanpun, hanya satu orang yang kuat dan jelas ideologinya ber IQ extra tinggi, bisa membawahi dengan rapi dan aman, para inteligens : Mereka sudah membuang egonya. Contoh lain adalah gerakan kaum islam di Afganistan sekarang, dan Aceh jaman dulu, dimana para Pemimpinnya dan kaum intelijen-nya saling bersaing membusungkan dadanya - semua tersapu bersih oleh musuh musuhnya. note: Setelah perdagangan belanda dengan dunia semakin berkembang dengan export gula terbesar di dunia- belanda mulai membuka pendidikan sekolah anak pribhumi dengan sekolah HIS - sekolah dasar berbahasa Belanda... dimana lulusannya laku jadi jurutulis Perusahaan dagang belanda - asal orang tuanya bergaji konon lebih dari 70 gulden/bulan atau bisa menunjukkan sertifikat pemilikan tanah setumpuk atas namanya. Juga sekolah keturunan China di Lasem HCS YANG TERTUA. Cucu dan cicit kiai Sepuh sudah masuk sekolah belanda semua, mengisi satu kelas di HIS Kediri dimana Hoofdershool-nya menantu dari mbah Imam Bahwi, yang nemantu kiai Sepuh - ada malah didorong oleh orang tuanya diantar ke Probolonggo jalan kaki dari Kediri, untuk sekolah Guru HIS yang pertama didirikan oleh belanda disana.... kemudian baru Ungaran dan Purworejo - selanjutnya belanda mendiirikan sekolah dokter jawa di Batavia. Tidak sampai disitu saja.....bagi mereka yang sudah mencapai pendidikan belanda bisa melamar masuk golongan yang disamakan dengan kasta tertinggi orang belanda dan orang Europa. jadi pribumi yang masuk doterima jadi "Londo godong_" dilarang memakai bahasa lain dmanapun kecuali bahasa belanda, dan memutus hubungan persaudaraan dengan rumpun persaudaraan semula. Ada`diantara kami sampai kesitu.......hasilnya seecara fisik dihapus oleh penjajahan Nippon dengan pedang samurai. **) Bapak saya hanya sampai di HIS, bekerja sebagai Klerk, kntor Notarias belanda di Surabaya.....digaji dengan cukup. begitu masih kursus privaat bahasa belanda ke seorang janda pelaut belanda , dengan membayar tinggi sang tutoress, sehigga ibu saya complain, sebab pembuatan akta hibah rumah kepada putri kaum habaib, yang belum pernah dikerjakan oleh masyarakat Arab, ternyata diakui syah oleh pengadilan Negeri Hindia Belanda.**)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More