Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

INDONESIA PUSAKA TANAH AIR KITA

Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia tempatku mengabdikan ilmuku, tempat berlindung di hari Tua, Sampai akhir menutup mata

Sabtu, 26 Oktober 2024

MANUSIA - MENGELOLA MAKANANNYA SENDIRI

PHITECANTROPUS ERECTUS - Seperti mahluk tingkat titnggi yang lain, mEnumpulkan makanan dari alam.Setelah oleh kecerdasannya menemukan API, mulai dengan sangat efektive membersihkan lahan - tanah untuk menanam makanan-nya dersama dengan puaknya - slash and burn - dengan membakar sisa sisa hutan dan semak yang didibewrsihkan untuk ditanami makanan-nya sediri. Perlu waktu jutaan tahun.... seterusnya berkembang, sudah memilih nunian dekat tanah yang aman dari bencana alam. Orang Europa menamakan Fatherland, atau Motherland, kita di Nusantara menamakan...

Senin, 14 Oktober 2024

ROHINGYA HARUS BERGURU PADA NU

HINGYA BERGURU PADA NU, tulisan yang sudah dilengkapi. Jangan marah dulu, dari fisikya, orang Rohingya kok mirip orang Banglades, yang dulunya termasuk Pakistan, banyak etnologist menyebut indo arian. Kan semenjak abad pertama Bani Mu’awiyah sangat sukses mengadakan syi’ar islam dari Magribi sampai Mesopotamia, berkat satunya komando sistim otokrasi di tangan Sultan……dan daya tarik ghanimah yang diperoleh. Kepala Negara BUKAN LAGI...

Jumat, 11 Oktober 2024

...

Senin, 07 Oktober 2024

NGLAMES

NGLAMES - KETERLIBATANNYA DENGAN PERANG MBAGI,SENTELAH PANGERAN DIPONEGORO DI BUANG DI MAKASAR. Di utara Madiun. Lk. 5 km. dari Stasion Madiun, terletak diutara Sungai yang membelok ke barat di pinggir jalan Propinsi MadIun- Surabaya, yang telah dilindungi krip yang dibangun di pinggir pengkolan kali Madiun, sehingga kali Madiun ganti menggeroroti lahan desa, satu masjid kuno cukup untuk sholat lk 100 orang dan lahan pasarean kuno, dan hunian keluarga besar Kiai Nglames. Mulai dihuni sejak akhir perang Diponegoro, karena strategis dipinggirSungai...
Tanpa kepastian apa apa mengenai pelaku letusan kecil Pencegatan di desa Mbagi Madiun, tidak ada yang tahu, larena ditutupi Belanda sendiri,,,… karena kenyataan telah mengecilkan arti benteng besar yang makan dana banyak sekali. Ya saya rekonstruksi informasi perang Mbagi yang dirahasiakan ini dari embah buyut kami ke ibu kami, murid pelajaran sufi dari embah Ageng dan rakyat tua tua di sekitar DSesa mBagi, smua bis cerita mengenai pernagn mBagi, seluruh desa desa seputar mbagi rumah rumah pertani dibakar olah kompeni, karena penduduknya sampai itik kambing talah dibawa lari.......saya duga ke huran hutan jati, yang ditanam sejak jaman Singhasari, paduka Airlangga. Sosok putri……..orang desa predikat mbah Buyut putri kami, kok disapa dengan nama embah Ageng ? Padahal konon postur si embah buyut ini sedang saja…… sedang embah buyut putri yang lain cabang ginealogi, kok ahli mengaji dan menunggang kuda ? menjadi istri Panewu/asisten wedana Nggetas, wilayah Kasunanan Surakarta. kemudian di anschluss belanda, sedang beliau diangkat jadi Wedono Panewu Kasunanan .... yang Konon waktu sang istri masih muda dan lajang, embah buyut putri masih belum kawin, sering diundang ke kabupaten Madiun untuk untuk bertilawah, beliau konon datang naik kuda, dengan sadel khusus untuk wanita ? Siapa diantara orang desa bisa begitu ? Ya meskipun desa Nglames desanya perajin bathik tulis yang sudah dikenal di kalangan para abdi Kabupaten madiun, gaya bathik tulisnya contemporer dengan mode di Kasunanan Surakarta. Pertanda kedua, yang sering didongengkan tetua kami, di rumah Penghulu Landraad Hindia Belanda, kiai Burhan, putra Kiai sepuh, diangkat jadi Penghulu Landraad Keresiden Nadiun untuk mengambil sumpah para saksi islam pengadilaan landraad Hindia Belanda; dengan gaji yang sangat besar.....cocok dengan program pasifikasi daerah "merah" oleh belanda, penuh dengan pelarian pasukan Diponegoro, yang bergerlya mengadakan perlawanan dengan menyertakan petani penggarap sawah.... yang lagi bingung tentang program de etische politiek, menanam tebu dirotasi dengan padi di sawah garapan mereka, yang nyatanya oleh pekerja lapangan orang china yang didatangkan oleh belanda, kenyataannya malah kumat mencatut petani, dengan ukuran luas jatah sawah padi, maklum, belum secara luas dipakai teodolit......profiteers pesta seperti yang terjadi puluhan tahun senelumnya di daerah Kasultanan Ngayogyokarto, zaman tanam paksa nanam nila/indigo, sehingga petani penggarap kelaparan karena ndak sempat nanam padi. Pendek kata, belanda sangat terganggu dengan perlawanan yang di jelaskan dengan segala cara oleh sisa pasukan Diponegoro - Kok sunguh terjadi dengan gemilang di mBagi. Para sepuh kami tahu presis ada seroang sosok putri sudah setengah tua sendirian menumpang di ruman Kiai Burhan, kedua matanya telah buta........saya duga kena api ledakan trigger senapan sundut, bedil yang ada waktu itu ..... siapa yang membawa kesana sang putri yang buta kedua matanya , kebetulan tiada seorangpun yang tahu beliau famili dari mana ? Tapi jelas diantara contemporer putri setengah tua buta ini adalah mbah Ageng kita sendiri, atau mbah Suhada putri, yang makamnya ada di pasarean Nglames,(pidahan dai loksi lama yan hilang dikis sungai = tapi berkat Ir. Sugirso Padmopranoto dan Ibu Srikuswati istri beliau,.canggah Kiai Sepuh beliau, saya bisa menilai keeratan Kiai Sepuh, sebagai keluarga Suhada- -letak pasarean individual almarhumah tetap seperti di pasarean lama sebelah kiri persis jadi sebeal barat persis, pasarean Kiai Sepuh Alimuntaha Mohammad Besari. beliau keponakan sang kiai sepuh , wafat tanpa keturunan yang masih hidup. Jadi letnan kelompok putri pasukan Diponegoro , pimpinan Nyai Ageng Serang - sampai di Madiun, juga tergabung kesana dengan mbah Suhada putri atau mbah Ageng, (berarti "ageng" mungkin sebutan untuk "letnan" dalam pasukan Diponegor) guru ibu saya ? Cerita ini saya setengah mendengarkan dari senior kami kaum embah putri , waktu mbathik bersama di zaman keluarga kami mengungsi dari Surabaya th 1946 - 1949. di Madiun kemudian ke Solo- Selama di Madiun, th.'46 kelurga kami bermukim di rumah kuno, yang lama kosong, dengan pohon asam besar 2 pemeluk di pojok belakang halaman, dan pohon sawo yang kira kira sama umurnya dengan pohon asam di pekarangan samping masjid, bekas jalan kampung - kenapa ini ikut saya certakan disini, sebab ada artikel di you tube mengenai "warung asem" - itu tempat berkumpul diaspora ex pasukan dan anggauta pasukan Diponegoro di daerah Kedu dan Pekalongan , tempat bertemu itu ditandai dengan jajaran pohon asem dan sawo, lho baru sekarang saya ingat di lokasi kita mengungsi zaman th '46 ya ada pohon asem besar dan sawo yang sama tuanya di halaman dekat masjid - semua sedah hilang karena dilanda pengikisan belokan sungai Madiun. Menguatkan dugaan saya bahwa dulu masjid dan sekitarnya adalah tempat pertemuan rahasia ex pasukan Diponegoro, makanya saya tulis buat diingat di situs Fb saya., sekarang ini. Kesimpulan saya, bekerja sebagai intelijen kapan saya , dimana saja,.......orang harus low profile - tidak seorangpun yang tahu, walau sampai kapanpun, hanya satu orang yang kuat dan jelas ideologinya ber IQ extra tinggi, bisa membawahi dengan rapi dan aman, para inteligens : Mereka sudah membuang egonya. Contoh lain adalah gerakan kaum islam di Afganistan sekarang, dan Aceh jaman dulu, dimana para Pemimpinnya dan kaum intelijen-nya saling bersaing membusungkan dadanya - semua tersapu bersih oleh musuh musuhnya. note: Setelah perdagangan belanda dengan dunia semakin berkembang dengan export gula terbesar di dunia- belanda mulai membuka pendidikan sekolah anak pribhumi dengan sekolah HIS - sekolah dasar berbahasa Belanda... dimana lulusannya laku jadi jurutulis Perusahaan dagang belanda - asal orang tuanya bergaji konon lebih dari 70 gulden/bulan atau bisa menunjukkan sertifikat pemilikan tanah setumpuk atas namanya. Juga sekolah keturunan China di Lasem HCS YANG TERTUA. Cucu dan cicit kiai Sepuh sudah masuk sekolah belanda semua, mengisi satu kelas di HIS Kediri dimana Hoofdershool-nya menantu dari mbah Imam Bahwi, yang nemantu kiai Sepuh - ada malah didorong oleh orang tuanya diantar ke Probolonggo jalan kaki dari Kediri, untuk sekolah Guru HIS yang pertama didirikan oleh belanda disana.... kemudian baru Ungaran dan Purworejo - selanjutnya belanda mendiirikan sekolah dokter jawa di Batavia. Tidak sampai disitu saja.....bagi mereka yang sudah mencapai pendidikan belanda bisa melamar masuk golongan yang disamakan dengan kasta tertinggi orang belanda dan orang Europa. jadi pribumi yang masuk doterima jadi "Londo godong_" dilarang memakai bahasa lain dmanapun kecuali bahasa belanda, dan memutus hubungan persaudaraan dengan rumpun persaudaraan semula. Ada`diantara kami sampai kesitu.......hasilnya seecara fisik dihapus oleh penjajahan Nippon dengan pedang samurai. **) Bapak saya hanya sampai di HIS, bekerja sebagai Klerk, kntor Notarias belanda di Surabaya.....digaji dengan cukup. begitu masih kursus privaat bahasa belanda ke seorang janda pelaut belanda , dengan membayar tinggi sang tutoress, sehigga ibu saya complain, sebab pembuatan akta hibah rumah kepada putri kaum habaib, yang belum pernah dikerjakan oleh masyarakat Arab, ternyata diakui syah oleh pengadilan Negeri Hindia Belanda.**)

Page 1 of 19612345Next

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More