Mungkin tulisan terdahulu yang banyak dibaca oleh pengunjung blog ini masih belum jelas benar terutama cara membuat irisan taji entrys yang akan disambungkan. Jadi agar saya yakin, saya tulis keterangan cara yang benar sebisa mungkin, karena pembaca tidak bisa melihat langsung.
Pertama:
Taji, atau batang atas, diambil dari tunas yang tumbuh baik sehat, gemuk diameter rata-rata sama dengan ranting yang terbentuk di pucuk-pucuk tanaman itu, sebisa mungkin diambil dari percabangan yang pernah berbuah (artinya setiap titik tumbuhnya sudah mampu berpindah ke pembelahan vegetatip ke pembelahan generatip).
cucuku reno dan mantuku anto memilih batang tanaman yang baik dan sehat |
Membuat isrisan taji, mengiris ke dalam dengan jempol sebagai bantalan |
Kedua:
Entrys yang diambil untuk taji sebisa mungkin juga dalam keadaan tenang, bukan berarti tidur tapi juga bukan sedang giat bertumbuh, dengan tanda-tanda ada daun muda atau kuncup muda – artinya tidak ada sel-sel yang masih terlalu giat membelah, tidak telalu mebutuhkan hara dan phytohormone tumbuh di atas normal untuk jadi cabang setengah tidur.
lihat arah pisau membuat dua sisi taji |
buat dua sisi taji dengan pisau sambung yang baik dan rata |
Ketiga:
membuat celah untuk disisipkan taji |
Cukup panjang untuk digenggam di antara empat jari kiri dan telapak tangan dengan erat, bila terlalu pendek, hanya ahli saja yang bisa memegang dengan erat, sedangkan ibu jari kiri, seolah-olah menjadi “bantal” ujung entrys yang kita akan sayat miring, untuk membuat taji pantas runcingnya, jadi sayatannya cukup panjang lk 2 cm. - makin besar diameter entrys makin dia harus panjang lebih dari 2 cm, dengsan ketajaman runcing < (lebih kecil) dari 25 derajad, sayatan harus rata, lurus tanpa ada serat yang muncul serupa bulu sikat, permukaan sayatan tidak boleh ada warna gelap apapun, yang artinya pisaunya permukaan kontaknya dengan entrys bersih, artinya permukaan pisau yang kontak dengan entrys rata dan tidak ada serat menyembul di tepi irisan, artinya pisau tajam sekali, dan permukaan ibu jari kiri anda tidak luka. Karena seolah-olah landasan ini sebenarnya bila pegangan jari jemari kiri cukup erat, pisau sambung yang memang harus tajam seperti pisau cukur, tidak menggeser permukaan cap ibu jari kiri, setajam apapun dia tetap hanya memukul sedikit dari atas saja, tajamnya hanya menyentuh permukaan cap jempol anda tidak sampai melukai karena tidak digeser terikut tarikan pisau.
sisipkan taji ke celah |
hati-hati sisipkan taji ke celah |
Keempat:
Setelah sudut runcing irisan dirasa pas <25 derajad permukaan iris akan teriris sendiri oleh pisau yang tajam ini dengan menarik tangan yang memegang pisau dengan erat, ditarik seolah-olah sepanjang garis perpanjangan dari entrys yang kita pegang dengan empat jari kiri dan telapak tangan kiri erat erat, jadi tarikan memotong ini terjadi bila pisau bersilangan dengan entrys dari atas dan dari samping, dari atas membentuk tajam permukaan taji dari samping membentuk permukaan taji, sekali tarik jadilah permukaan irisan yang dikehendaki, atau kurang memuaskan, ya harus diulang.
Lantas diulang membuat permukaan irisan di bagian sebaliknya dari entrys, agar terbentuk taji dengan permukaan sayatan di kiri dan kanan atau atas dan bawah, bisa simetry bisa asymmetry, kedua permukaan irisan ini harus berwarna seperti warna asli, kalau dan kulit entrys tanpa ada serabut serat yang tersisa.
Maka jadilah taji, untuk dipotong dari seluruh entrys sepanjang 1-3 mata tunas.
Celah batang bawah:
Batang bawah sebaiknya sehat, waktu dipotong untuk dibuat celah, tidak boleh bergutasi (artinya cairan dari perakaran meluber ke luka potongan).
Bila terjadi gutasi ini, tanah perlu di cangkul, agar perakaran batang bawan putus dan gutasi berhenti. Lantas entrys dibuat baru seperti di atas. Unutk mencegah itu,
Langkah pertama:
Batang bawah kita gunting sejengkal dari tanah, lalu diperhatikan ada cairan berlebihan dari luka bekas potongan apa tidak ? Bila iya, tanah sekitar batang bawah kita cangkul dan penyambungan ditunda besok.
Jadi prakteknya ya langkah ini paling pertama kita kerjakan.
Setelah sudut runcing irisan dirasa pas <25 derajad permukaan iris akan teriris sendiri oleh pisau yang tajam ini dengan menarik tangan yang memegang pisau dengan erat, ditarik seolah-olah sepanjang garis perpanjangan dari entrys yang kita pegang dengan empat jari kiri dan telapak tangan kiri erat erat, jadi tarikan memotong ini terjadi bila pisau bersilangan dengan entrys dari atas dan dari samping, dari atas membentuk tajam permukaan taji dari samping membentuk permukaan taji, sekali tarik jadilah permukaan irisan yang dikehendaki, atau kurang memuaskan, ya harus diulang.
Lantas diulang membuat permukaan irisan di bagian sebaliknya dari entrys, agar terbentuk taji dengan permukaan sayatan di kiri dan kanan atau atas dan bawah, bisa simetry bisa asymmetry, kedua permukaan irisan ini harus berwarna seperti warna asli, kalau dan kulit entrys tanpa ada serabut serat yang tersisa.
Maka jadilah taji, untuk dipotong dari seluruh entrys sepanjang 1-3 mata tunas.
Celah batang bawah:
Batang bawah sebaiknya sehat, waktu dipotong untuk dibuat celah, tidak boleh bergutasi (artinya cairan dari perakaran meluber ke luka potongan).
Bila terjadi gutasi ini, tanah perlu di cangkul, agar perakaran batang bawan putus dan gutasi berhenti. Lantas entrys dibuat baru seperti di atas. Unutk mencegah itu,
Langkah pertama:
Batang bawah kita gunting sejengkal dari tanah, lalu diperhatikan ada cairan berlebihan dari luka bekas potongan apa tidak ? Bila iya, tanah sekitar batang bawah kita cangkul dan penyambungan ditunda besok.
Jadi prakteknya ya langkah ini paling pertama kita kerjakan.
letakkan tanpa digeser-geser agar sel kambium tidak hancur |
hati-hati masukkan taji ke celah |
Langkah kedua membuat irisan entrys,
Langkah Ketiga:
Luka bekas potongan gunting pada batang bawah (rootstock) di haluskan bekas potongan guntingnya dengan pisau sambung yang tajam.
Trus dengan pisau yang sama setelah kita bersihkan dengan lap dan alcohol 70 % (untuk pemula) atau dengan air bersih dan di lap bersih, dengan permukaan pisau betul-betul menkilap tampa noda-noda ungu atau hitam pada permukaan pisaunya, kita belah batang bawah dari atas ke bawah sepanjang lebih dari 2 cm, dengan tujuan membuat celah sambungan yang akan muat dimasuki seluruh tajam taji yang kita buat dengan hati-hati.
Langkah selanjutnya sangat crusial/penting, menarik pisau sambung dari jepitan batang bawah yang tersayat secara vertitikal. Yaitu dengan membuka celah dengan jari-jari kita yang bersih sehingga terbuka celah yang kita sayat vertikal itu sambil pisau kita tarik tanpa menggeser dua sisi permukaan pisau samping kita.
Langkah ke empat:
Celah yang kita buka dengan telunjuk tangan kiri semakin diperlebar dengan gerakan membuka, sehingga lebar celah cukup untuk taji masuk dalam celah sampai ke dasar betul tanpa melepaskan jari kiri yang sedang membuka celah.
Sesudah dasar celah tercapai sisi kanan dan sisi kiri taji pas, salah satu cambiumnya bertemu dengan cambium batang bawah, kalau tidak bisa kedua sisinya ya satu sisi saja maka jari kiri yang membuka celah kita lepaskan dari batang bawah, maka kedudukan taji di celah sudah pasti tidak boleh digeser-geser lagi, kecuali dengan membuka kembali celah dengan ujung jari kiri baru taji digeser ke posisi yang benar, yaitu salah satu cambiumnya ketemu.
Langkah kelima:
Sambil tangan kiri menekan dengan ringan agar celah tetap menjepit taji tanpa perobahon kedudukan, baru kita bebat dengan pita raffia, plastic sheet, tali pita atau perban yang tahan air, dari bawah ke atas, sambil menjaga agar jepitan erat dan tidak menggeser-geser posisi taji terhadap celah.
Setelah bebatan rapi mencapai puncak celah lantas sisa pita kita pegang dengan dengan jari telunjuk dan jempol tangan kiri agar tetap erat bebatannya, lantas ujung pita bebat kita sisipkan masuk di bawah bebatan, kita kunci dengan mengikutkan pita terjepit di antara bebatan, lalu ujung pita kita tarik sehingga bagian pita yang dibawah bebatan terjepit erat tidak kendor lagi.
Langkah Ketiga:
Luka bekas potongan gunting pada batang bawah (rootstock) di haluskan bekas potongan guntingnya dengan pisau sambung yang tajam.
Trus dengan pisau yang sama setelah kita bersihkan dengan lap dan alcohol 70 % (untuk pemula) atau dengan air bersih dan di lap bersih, dengan permukaan pisau betul-betul menkilap tampa noda-noda ungu atau hitam pada permukaan pisaunya, kita belah batang bawah dari atas ke bawah sepanjang lebih dari 2 cm, dengan tujuan membuat celah sambungan yang akan muat dimasuki seluruh tajam taji yang kita buat dengan hati-hati.
Langkah selanjutnya sangat crusial/penting, menarik pisau sambung dari jepitan batang bawah yang tersayat secara vertitikal. Yaitu dengan membuka celah dengan jari-jari kita yang bersih sehingga terbuka celah yang kita sayat vertikal itu sambil pisau kita tarik tanpa menggeser dua sisi permukaan pisau samping kita.
Langkah ke empat:
Celah yang kita buka dengan telunjuk tangan kiri semakin diperlebar dengan gerakan membuka, sehingga lebar celah cukup untuk taji masuk dalam celah sampai ke dasar betul tanpa melepaskan jari kiri yang sedang membuka celah.
Sesudah dasar celah tercapai sisi kanan dan sisi kiri taji pas, salah satu cambiumnya bertemu dengan cambium batang bawah, kalau tidak bisa kedua sisinya ya satu sisi saja maka jari kiri yang membuka celah kita lepaskan dari batang bawah, maka kedudukan taji di celah sudah pasti tidak boleh digeser-geser lagi, kecuali dengan membuka kembali celah dengan ujung jari kiri baru taji digeser ke posisi yang benar, yaitu salah satu cambiumnya ketemu.
Langkah kelima:
Sambil tangan kiri menekan dengan ringan agar celah tetap menjepit taji tanpa perobahon kedudukan, baru kita bebat dengan pita raffia, plastic sheet, tali pita atau perban yang tahan air, dari bawah ke atas, sambil menjaga agar jepitan erat dan tidak menggeser-geser posisi taji terhadap celah.
Setelah bebatan rapi mencapai puncak celah lantas sisa pita kita pegang dengan dengan jari telunjuk dan jempol tangan kiri agar tetap erat bebatannya, lantas ujung pita bebat kita sisipkan masuk di bawah bebatan, kita kunci dengan mengikutkan pita terjepit di antara bebatan, lalu ujung pita kita tarik sehingga bagian pita yang dibawah bebatan terjepit erat tidak kendor lagi.
sambungan sudah mantap tinggal ikat pakai tali rafia |
ikat hati-hati jangan tergeser-geser, yang steady dan mantap tangannya |
Langkah keenam:
Dipasang sungkup dan diikat dibawahnya dengan sungkup plastic kayak es mambo, agar sambungan tidak terkena air.
Seorang tukang sambung di kebun kopi bisa mengerjakan menyambung bibit kopi sehari sampai jam 2, seratus duapuluh sambungan dan hidup 95 % sesudah seminggu.
Bisa ada sambungan yang hidup tapi cacat, umpama batang bawahnya bengkok, ada lubang diantara batang bawah dan batang atas di dasar celah, bibit itu tidak bisa ditanam sebab lubang sekecil itu bisa jadi sarang cendawan penyakit atau sarang hama.
ikat erat sambungannya agar hidup dan menempel erat |
(kiri) pisau sambung yang telah diasah menjadi permukaan rata bak kaca, (kanan) taji yang telah diiris dua sisi sempurna |
Saya harap langkah-langkah menyambung sisip atau cleft grafting atau menyambung kopi sudah saya jelaskan agar benar benar bisa bermanfaat bagi peminat. Saya juga berusaha memuat gambar yang jelas agar mempermudah menirukan. Salam pertanian. (#)