Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Minggu, 30 Maret 2014

JANJI PEMILU DAN KEWAJIBAN PARTAI PEMIMPIN PADA PEMILIH YANG MEMPERCAYAINYA

Kesejahteraan bangsa ini kini ditentukan oleh faktor baru yang malah tidak pernah disebut dalam pidato- pidato janji pemilu yang diutarakan oleh entitas partai partai kontestan, entitas entitas ini menghindari janji yang harus diucapkan. Cuma omong yang hebat-hebat, mereka tidak berani menjamin pemerintahannya nanti akan mengupayakan kesejahteraan bangsa ini.
 
Janji menciptakan kesejahteraan bangsa merdeka memang sangat berat. Kenyataannya memang harus berjuang mati-matian menghadapi kekuatan yang mendunia, yaitu dalih globalisasi ekonomi, yang dimotori oleh Amerika Serikat. Tidak ada sekutu dan kawan, semua bangsa harus berjuang sendiri-sendiri mengupayakan kdesejahtaraan bangsanya.
 
Bangsa bangsa tua telah menjadari hal ini sejak gejala ini mampak, seperti bangsa bangsa Europa dan bangsa Cina. Perjuangan ini adalah mempertahankan NILAI TABUNGAN RAKYAT KECILNYA.
Paradigma masa lalu adalah pembangunan infra structure lah yang akam menjamin kesejahteraan bangsa, sekarang jangankan sampai ke pembangunan infra structure, devisa buat pangan tahun demi tahun saja nyaris tidak cukup, kena apa ?
Club keuangan Dunia yang sayangnya didominasi suku dari bangsa Semit wangsa Yahudi, memang sudah dari dulu kala wangsa ini pembuat uang, penciptakan riba -bunga berbunga  dan para pendeta Yahudi mamatok harga persembahan pada Tuhannya sangat mahal dengan uang perak (semula perak murni) yang mereka buat sendiri, diperdagangkan di kuil-kuil mereka guna syarat persembahan kepada Tuhannya, membuat uang ini menjadi cara pencipta kekayaan yang luar biasa. 

Yesus Kristus muak terhadap praktek ini, saking geramnya telah memporak perandakan perdagangan di kuil- kuil mereka, terutama terhadap harga uang istimewa ini, yang luar biasa mahal ini karena jadi syarat persembahan kepada Tuhan , balasannya maka Beliau disalib dan dinistakan oleh wangsa Yahudi.   
Kemudian pengalaman para pendeta yahudi ini menjadi pelajaran yang sangat berharga dari wangsa Yahudi, mencetak “tanda” dalam kertas, maka kekuasaan akan tergenggam ditangan dengan sendirinya.
 
Kelicikan mereka ini sebenarnya telah mati matian dilawan sejak Khalifah Islam sahabat Nabi Muhammad Salallahu Allaihi Wasalam, Sayidina Umar beserta para sahabat lainnya,  dengan menciptakan/ mencetak uangnya sendiri, dan mempertahankan credibilitasnya, lebih baik dari kredibilitas uang Yahudi.
Apakah sejarah berhenti disini, ternyata tidak, ratusan tahun kaum Yahudi menguasai uang di Europa, kemudian di Amerika, dengan US Dollar yang dicetak oleh Negara, semula  uang kertas ini selalu di back up dengan emas, kemudian dengan barang dan jasa,  kini  kertas US Dollar dijamin niainya dengan “hidupnya” orang lapar diseluh Dunia, lho kok ?
 
Iya, nilai US dollar dijamin tingggi oleh kebutuhan pangan seluruh Dunia. Sebab menghancurkan kemampuan memproduksi pangan bangsa-bangsa lain lebih mudah dari menguasai kekayaan minyak bumi. Yang sayangnya minyak bumi ini ada di Negara Negara orang miskin apalagi dinegara orang Islam. Rupanya Agama Islam jauh jauh sudah tahu akan hal ini, dan Allah menciptakan ajaran Islam berdasarkan Al Qur'an dan Al Hadist melulu untuk menjadi manusia berprilaku utama, rakkhman dan rakhim setiap saat, dan tidak makan riba, amanah, mengendalikan hawa nafsu syahwat manusia. Supaya kemungkaran orang Yahudi tidak malah terdukung oleh manusia ini.
 
Kalau pembangunan negeri ini sangat terhambat ya maklum, sebab yang membuat besar negeri ini adalah kekayaan alamnya, yang dikerumuni oleh predatator seluruh Dunia. Jadi Rubiandini, Akil Mukhtar memeras calon Gubernur, Gubermur minta GRATIFIKASI dari pemberian konsesi lahan dan tambang, Derektorat Haji meras calon  haji yang hanya ikhlas thok diperas orang Arab dari dulu, Pengadaan Al Qur’an saja dikorupsi untuk modal mengumbar nafsu syahwat mereka, ya inilah emang cita cita si sudrun, tidak sabar nanti, menciptakan sorga dunia.
Lha kok, mereka ini diberi kesempatan Allah dapat rezeki besar, berderajad tinggi, pandai karena bisa sekolah di luar negeri, jadi Prefessor, dibuatkan Universitas Negeri IAIN dimana mana paling sedikit Dosen dan Direktur, malah sekarang Direktur bank syariah, kok membantu menghancurkan pertanian kita sendiri yang dilimpahi Allah Subhanahuwata A'laa tanah luas dan  subur, mata hari dan air ada sepanjang tahun, sampai tidak mampu bertani sendiri. Dasar  si sudrun,  yang penuh nafsu syahwat harta tahta dan wanita kayak  Lutfi Hasan Ishaq, Fatonah, kabinet dll , yang ujung-ujungnya menjadikan bangsa ini menderita ketergantungan pangan pada import yang harus dibajar dengan US Dollar.
Sudah mengerti “road map”nya Negara dan Bangsa kita ya macam ini, yang menguasai US dollar itu siapa sudah ngerti, tapi mesti sedikit ditambah kesadaran dilubuk hatinya, yaitu tabungan mayoritas bangsa ini ada dalam rupiah, ditabung sedikit demi sedikit karena miskin. Ndak bisa beli rumah, apaladi sawah ladang untuk ditanami, nabung untuk  haji sedikit demi sedikit, nabung untuk pendidikan. untuk hari tua ya dari nabung thok.
Sudrun sudrun ini yang ngotot pembela Islam kok malah membantu Yahudi, US dollarnya yang di inflasikan habis habisan oleh akal kuno rahib panjaga sinagog, kok malah dikurs dalam rupiah hampir Rp 12,000 per satu US dollar. Untuk beli pangan yang harus, segala macam bumbu termasuk daging.
Mesir, karena hanya 5% tanahnya bisa ditanami, dan petaninya tidak mendapat dukungan dari Iklhawanul Muslimin, bertahun tahun harus import pangan banyak sekali, setiap Penguasa harus baik baik dengan Amerika, supaya dapat kredit US dollar guna memberi makan rakyatnya.
Lha rakyat kita menabung dalam rupiah itu saja uang receh, kok mendadak di nilai sangat rendah terhadap dollar karena butuh import makanan.
Negeri ini mlarat bukan karena rakyatnya malas, dan bodoh. Mereka membanting tulang tanpa mengharapkan pertolongan dari siapapun (siapa ?)
Wahai calon Pemimpin rakyat yang membuang uang trilliunan, takutlah kepada Allah.
Wahai Partai yang mengincar kekuasaan, berjanjilah tidak melorotkan nilai rupiah terhadap uang asing manapun, karena uang kita hanya kertas tapi hasil keringat rakyat yang bekerja dengan jujur, meskipun di outsourcing, dikontrak jangka pendek, dibunuhi dinegerinya sendiri, dipancung diluar negeri. Hasil pertaniannya dijatuhkan harganya dengan dumping (harga obral barang sedikit dari import atau timbunan) dijual saat panen. Dikirim oluh ribuan TKI ditukar rupiah dan dollar/real disimpan oleh bank syariah, ngerti kalok nilainya naik terus, jagalah nilai uang keringat ini bila ditabung.
Wahai calon Pemimpin yang akan dipilih rakyat, dapatkan US dollar dari export, contohnya : pelototi loket loket administrasi export dan import, disini sarang para sudrun berjamaah memeras, tau kena apa ? Bahkan exporter mebel yang puluhan ribu  container per tahun, mebelnya baru exportable bila suku cadang pendukungnya yang dari kuningan masih harus diimport, bila yang ini diperas loket-loket administrasi Negara yang namanya Depertemen Bea Cukai, maka export mebelnya kalah harga tau ?
Wahai Calon Pemimpin yang kepingin dipilih rakyat, berjanjilah memberi tanah pada petani kita dilahan lahan tidur diluar pulau Jawa, bukan menyediakan untuk investor local atau asing yang mengiming-iming dengan milliaran rupiah gratifikasi. 
Wahai rakyat pemilih. Cari si sudrun (mereka banyak sekali gagah dan gemuk syahwatnya naudzubillah)  tandai mereka dan hindari memilih mereka.*)

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More