Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Kamis, 02 November 2017

KESIMPULAN SAYA, MENGENAI POLA TINGKAH LAKU ISLAMI

KESIMPULAN SAYA MENGENAI PENGHAYATAN TINGKAH LAKU BANGSA SAYA.


Bertahun tahun, hingga tahun kedelapan puluh dari hidup saya ini, saya baru sadar, akan akar semua kejadian yang saya alami, yang menyangkut lingkungan hidup saya, yaitu BANGSA SAYA.

Fikiran saya, selama zaman kekuasaan tunggal orde baru, yang masih aman adalah mengenai agama.

Saya baca semua mengenai agama agama. Bahkan sempalannya, mengenai kebhatinan dan kejawen. Saya kira masih belum komplit. Dari Bhagawat Gita sampai ke Tripitaka, dari kitab Injil sampai bagian dari kitabTorah. Dari Al Qur,an, kitab Al Hadist Buchori Muslim, Jus Amak sampai kitab Al Gazali, Ihia Ulumuddin  sampai sekarang belum tamat, risalah islami mengenai segala persoalan dan sejarah dari Negara negara islam dari google. Lamaisme dari Lobsang Rampa, penemuan diri dari Krisnamurti, Sampai cerpen kayak Davinci Code, hampir semua karangan Kalhil Gibran. Science Fiction  dari Fisikawan Isaac Azomov, toh belum komplit.
Yang paling sumbu pendek explosive adalah reaksi dari pelajaran menganai Agama Islam, terutama yang dilaksanakan secara fisik di akar rumput, diantara mereka yang sekaum dan dengan kaum agama yang lain. Yang sekarang jadi PR siapa saja, dari perorangan sampai ke ideologi Negara. Terutama setelah dikaitkan dengan politik praktis oleh sementara pemimpinnya. Sedangkan mayoritas  yang lain merasa sudah menghayati Panca sila, kurang apa ?                                         Yang disisi sana itulah yang dibawah standard, karena diganggu oleh ideology yang lain yang skalanya lebih mendunia. Kok agama Islam ? Saudaraku sekalian seluruh bangsa ini yang keceredasannya mampu, marilah kita ramai ramai mempelajari Islam, bukan berarti merubah keyakinan anda anda yang sudah dibenarkan oleh Konstitusi kita, tapi sekedar mempelajari, jadi bisa maklum kenapa di akar rumput, di ekonomi kelompok masih seperti ini, sumbu pendek dan intolerant ? Kita bisa membantu saudara sudara kita tanpa takut melanggar ranah hukum penistaan agama, lewat pendekatan yang cerdas dari mulut ke mulut, sambil merniat baik menunaikan azas berbangsa dan bernegara, kan mulia toh ? Padahal hanya mengerti inti kuncinya sang Agama Islam, tidak sulit dan tidak berat, di ranah yang tidak terjangkau oleh provokator. Meskipun bersinggungan dengan akar rumput, malah bisa menelanjangi si pemecah belah. Yaitu denga memberi dukungan terhadap pelaksanaan syari’at Islam dilingkungan kita. Memberi hadiah kerudung, menganjurkan berhenti sebentar bekerja, untuk sholat Jum’at, memberi jalan menabung di bank syari'at.  daripada duduk merokok, itu gesture fisik kasat mata yang bisa dikerjakan. Sambil omong mengenai  kunci kunci utama kepercayaan islami, wong sangat mudah. Yaitu;                                                                                               
1. Tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah rasul Allah.                                          
2. Semua aktivitas manusia secara sadar, dimulai dengan azas Atas nama Allah yang maha Pemurah dan maha Pengasih. (  menurut ilmu Makrifat islami ini hasil perenungan bagi siapa saja yang mau) ada di blog idesubagyo.blogspot.com posting oktober 2017 judul Ulama Islam di Jawa                                              
3.  Dan  hal ihwal mengenai surah Al Fatihah.( menurut ilmu Hakikat islami ini idem ditto, hasil perenungan bagi yang mau). juga di blog idesubagyo blogspot. com. bulan oktober 2017
Jadi boleh siapa saja, wong tidak dingomong. Tidak perlu bergeming dari kepercayaan anda. Tulisan ini kan menunjukkan caranya, yang di design memang untuk manusia seluruh Dunia, bukan mendahului hasil perenungan masing masing, apalagi mengajari. Wong Dr. Snouck Horgronje yang Kristen saja ya belajar ini kok.         
Pengertian itu bisa sangat mudah anda maklumi, karena juga mirip  azas azas semua agama, bagi mereka yang mengerti. Jadi ya jangan omong didepan public yang belum setara intelektualitas mentalnya.Yang digeluti baru perbedaan perbadaan yang kecil kecil.              Carilalah cara yang dimengerti mereka si akar rumput ini.
         Karena ketiganya itu merupakan azas paling pokok dari Agama Islam, dan para habib yang mengucurkan dana luar biasa besarnya dari sini dan dari sana, dan tenaga tanpa henti hentinya secara bebas di majlis majlis, bicara mengenai cita cita khilafah politik mendirikan Negara baru dari Sabang sampai Maroko, dengan dasar islam. Tidak pernah menyinggung azas pokok ini. Selalu berdalih menentang perbuatan Negara Adhidaya yang kenyatannya memang ada, belum terbukti khilafah mereka lebih baik dari si Adhidaya yang ada ! Dan belum tentu mereka yang melakukan syari'atnya komplit dan fanatik itu masuk sorga, karena kantong jubahnya ada dua, kirir dan kanan, yang kiri jangan ditanya dari mana, sangat tebal. Dengan segala dictum sorga atau neraka, islam dan syaithan, tentu saja sorga yang islam yang sangat didambakan terutama oleh mereka yang hidup sangat miskin dan kurang kesempatan ekonomi dan pencerahan ( bukan pendidikan). Anda hanya perlu mengerti tiga azas pokok Islam yang sangat mudah itu, selain itu gesture anda sebagai intelektual yang mapan, harus nampak nyata, yang wajib mendandani lingkungan anda sendiri katimbang jadi kosmopolit yang belum tentu. Meskipun lari balik kayak si Edy Tansil, ya belum tamtu tidak di exstradisi balik untuk mempertanggungjawabkan  perbuatannya. Kalok anda tidak worry karena anak anda sekolah di Amerika atau Australia, disana orang cukup makan, tapi tidak ada upaya untuk mempersatukan bangsa dalam rangka solidaritas sosial Panca Sila. Polisinya banyak, 400  - 600 penduduk setiap satu polisi. Toh terror pembunuhan masal indiscriminate masacres dimana mana. Yang benar benar bisa meredam dendam dan irihati, kita dengan sungguh sungguh mengupayakan, menyertakan bantuan mentalitas (bukan harta anda yang ndak karuan asal usulnya).  Jangan sinis, ketercapaian ekonomi anda di negeri ini bukan atas bantuan paman Sam, tapi bantuan toleransi akar rumput negeri ini, bangsa Negeri ini, bisa lestari karena mayoritas rakyat memang sudah demikian, tapi bukan tidak ada batasnya. Hanya tinggal menangkal ajaran propokasi tidak bertanggung jawab ini saja. Anda anda rudah mendapatkan penghidupan yang baik dinegeri ini, mbok ngrumangsani, tidak malah petentang petenteng, memperalat penguasa untuk kejayaan dinasti anda, itu jalan yang sangat berbahaya, kan sudah dialami di negeri sendiri, mulai Juan Shi Kai sampai Sang Raja Putri Apel Biru ?


Semoga bermanfaat. *)

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More