TETANGGAKU LICIK DAN KAYA
RAYA
Pak Sam juragan ikan. Desaku desa nelayan. Laut
didepan desaku terkenal dengan ikan layurnya, musimnya terpanjang dari pantai
lain.
Tidak seorangpun berani melawan harga
penawaran pak Sam. terutama harga ikan layur. Bila ada tengkulak lain menawar
dengan harga lebih bagus kepada nelayan langganan pak Sam, besoknya ada lebih
banyak perahu nelayan yang memasok ikan layur di pendaratan ikan desa kami.
Sampai pendatang baru kuwalahan. Beberapa kali pak Sam tidak membeli ikan
layur. Mendadak saja tidak ada es pendingin karena pabrik es langganan nelayan
sepanjang pantai dikanan kiri desaku kosong. Terpaksa pendatang baru tengkulak ikan
layur mencari es dari tempat lain yang lebih mahal karena jauh. Di gudang
exporter kualitas layur pendatang baru
di complain, karena kualitas esnya tidak baik. Pengiriman ketiga ditolak si
exporter. Akhirnya para nelayan kembali ke pak Sam, dengan harga lebih rendah
dari harga biasa pak Sam beli. Kelicikan
pak Sam: Melakukan dumping ikan layur terhadap pesaingnya pendatang baru, dan
mengadakan sabotase di pabrik es yang modal pendiriannya milik pak Sam.
Hari raya petik laut, desa mengadakan
selamatan, tentu saja pak Sam diundang. Pak Sam membawa cucu kesayanannya yang
atas balita, bongsor dan agak tebelakang mental. Temperamental dan suka tantrum
(mengamuk tanpa sebab). saya kira hanya anak manja selalu dimenangkan atas
pembantu pembatunya pak Sam. Di rumah, oleh para pembantu dijuluki pak Kodim.
Sesudah
sambutan sambutan dan do’a, sang cucu sudah ngantuk, baru hidangan yang berupa
tumpeng raksasa lengkap dengan lauk pauknya, paling menonjol adalah panggang
ayam beberapa ekor, Pak Sam mengingatkan cucunya ndak boleh minta pangang ayam
karena harus dipotong potong dengan suara yang dapat dididengar oleh sebagian
besar hadirin beberapa kali. E, dasar
anak punya kebutuhan khusus, dia malah bangun dan merengek baru setengah
tantrum, hadirin sudah ndak tahan. Ayam panggang wutuh diberikan kepada cucu kesayangan
pak Sam, dengan dorongan yang secara aklamasi dilantunkan oleh hadiririn
dengan dongkol dalam hati. Wong penduduk desa kami memang sangat sopan.
Pak Sam yang
licik, rupanya memang sudah memperhitungkan, dia akan dapat suara aklamasi dari
rakyat desa, memanjakan cucunya yang bandel , kan dia sudah melarang cucunya
untuk minta , rakyat yang malah mendesakkan perolehan ( VAS) dan perlakuan
istimewa itu. Memang pak Sam mau menggadang gadang si bongsor autis jadi kepala Desa. Ini kejadian sungguh, bukan sindiran, sumprit !! *)
0 comments:
Posting Komentar