ILMU YANG DIANGGAP KAFIR
Th 1965 – saya selalu diajak ngaji ke Kiai
Qudratullah waktu saya menumpang di rumah paman saya, di Jakarta. Sang kiai ini
orang Banten, diangkat jadi anggauta
Konstituante oleh Orde baru th 1970 .
Waktu kami sampai di rumah beliau, saya
tidak tahu nama kampungnya, kami datang awal karena jam malam, meskipun paman
saya punya tanda pengenal. Masih sepi, tiba tiba saja sang Kiai duduk dismping
saya, dan bliang bahwa nama “Adam” itu nama tidak umum di Arab, waktu Allah mengambil
tanah liat ( mestinya ya disana..... bukan di Bhumi) lantas ditiupkan ke tanah
liat yang sudah berbentuk itu, “roh” maka hiduplah dia, dan dinamakan oleh ALLAH :
Adam.
Karena suatu kesalahan Adam dan pasangannya
diturunkan ke bhumi, di suasana yan sangat kasar, maka roh Adam dan Hawa
pasangannya menjadi penduduk bhumi. Begitulah sang Kiai bercerita pendek kepada
saya....... terus dia masuk rumah. Saya tidak sempat berfikir..... mengapa kok
dia omong begitu pekada saya.
Setelah saya mengajar puluhan tahun
kemudian..... saya harus menjelaskan jalannya evolusi makhluq hidup sebageni
ilmu Phylogeny ( terbentuknya berbagai golongan dari makhluq hidup Flora dan
Fauna........sampai ke species.
Disitulah saya temukan makna dari cerita sang
kiai, bahwa nama Adam itu tidak umum di Tanah Arab atau manapun, jadi mestinya
ya belum wujud kayak kita misalnya Ali, Zen, Umar, ..... roh yang ditiupkan ke
“tanah liat” yang bukan di humi, tapi di
Jannah atau di Garden of Eden, tanah liat yang bukan meteri-energi Einsteinian – yang di alam raya
memang ada yaitu “code” di alam kita di “muat” dirangkaian DNA seluruh makhluq.
Kan di Islam, dan agama samawi yang lain “
inkarnasi” itu tidak pernah secara gamblang diakui keadaanya. Jadi seandainya
diakui keberadaannya sangat mudah dijelaskan – roh Adam dan pasangannya Hawa,
dengan badan wadagnya yang dari tanah liat
jannah/garden of Eden, berinkarnasi ke Pythecantropus erectus, jantan dan
betina dan selanjutnya menurut alur evolusi....... tanpa menjebut Primata
sebagai asal usul Humanoid Primiata sebagai konsekwensi dari evolusi, yang
dianggap ajaran kafir, anti Crist, menentang sabda Allah oleh Islam. Saya bisa
dikirim ke Pulau Buru karena itu.
Untungnya, ilmu pengetauan telah melengkapi
saya dengan keadaan “code” yang di alam ini ada...... bukan materi bukan
energi...... di kehidupan bhumi berwujud susunan tiga tiga dari rangkaian
DNA...... ini code code yang bisa berubah karena rangkaian DNA nya berubah
menurut menyesuaikan lingkungan hidup satu oganisme di humi ini, tanpa menyebut
inkarnasi atau pengertian serupanya. Jadi yang dikandung dalam tanah liat Jannah
itu code code yang bisa ditransfer ke code code DNA tanah liat bhumi susunan rangkaian DNA golongan Primata – ke
Pythecantropus erectus – ke Homo sapient – yang bakal punah sebagai sunatullah.
Jangan tergesa mwndakwa saya jadi atheis dan
mengirim saya ke Pulau Buru........ sebab saya sendiri merasa aneh kena apa
saya dipertemukan dengan Guru saya Kiai Qudratullah, meskipun bertemu dengan
beliau hanya beberapa kali di tahun 1965 yang gawat ,dan beliau tidak mengenal
saya sebab muridnya sudah ribuan. Masih ada suatu isyarat mengenai ajaran
islam, yang saya tangkap dari kata kata beliau yang lain, yang saya pegang hingga saat
ini sebab sangat unique, bagi jiwa yang mencari. Sekali lagi, SAYA TIDAK KAFIR.
Karena kejelasan dari theory evolusi yang ditemukan urutannya oleh Charles
Darwin, yang mengabdikan seluruh hidupnya ke ilmu, karena Gereja telah nyetempel beliau
kafir.*)
0 comments:
Posting Komentar