ADAM DAN HAWA MENURUNKAN MANUSIA SEKARANG.
Bila judul
keterangan diatas dapat anda terima dengan enak, ya baik, tidak perlu mencari keterangan lain. Yang penting pikiran
anda tenang dan anda dapat nencurahkan pikiran anda untuk yang lain. Tidak mengurangi
sedikitpun amal anda dalam hidup ini, dan juga tidak akan menambah amal anda.
Tapi bila nada mengikuti tayangan TV asing misalnya program “History”, atau
“Natonal Geography” atau “BBC Knowledge” dan keterangan yang mereka tayangkan
lain dari pengetahuan anda, tidak usah khawatir, semua itu Allah akan
menjelaskan bagi anda sesuai dengan tingkat pengertian anda.
Saya adalah pelajar dari
satu cabang ilmu yang besar, jaitu Biology, dari cabang ilmu itu ada keterangan
lain, anda perlu membahasnya tanpa panik, tidak perlu anda langsung mempertentangkan
keterangan yang anda dapat terdahulu, pelajaran yang anda dapat mulai dari
kecil, yaitu dari pelajaran Agama Islam ataupun Kristen Hindu atau Budha. Karena keterangan dari
agama agama itu selalu disesuaikan dengan pengetahuan orang pada zaman agama
agama itu diturunkan kepada manusia, dan kadang kadang bila kita kembali ke
zaman itu, agama adalah satu satunya sumber keterangan untuk semua hal yang
ada. Orang cenderung menerangkan segalanya lewat agama itu. Dalam mempertentangkan
dua keterangan ini ada dua kelompok orang, satu kelompok menganggap bahwa apa yang
ada pada keterangan yang lain dari keterangan yang diberikan oleh Agama, keterangan itu murtad atau paling sedikit menyimpang dari
ajaran agama, dan salah. Bila anda tidak nyaman dengan keterangan yang tidak
masuk akal dari keterangan semasa kecil, anda merasa bahwa keterangan itu
sangat sederhana memang cocok buat anda saja, tidak ada yang akan mengorek peikiran anda asal anda diam seperti yang
lain. Saya temasuk yang tidak diam tapi merekombinasi keteangan keterangan dari
ilmu sunnatullah yang ada dan sudah tidak siragukan lagi, yang zaman yang
lalu belum ada.
Saya beruntung, dimasa
muda saya, tahun 1965 saya diajak oleh paman saya mendengarkan ceramah agama
Islam, pembicaranya adalah Bapak Qudratullah dari Banten yang baru bermukim di
Jakarta, saya ingat waktu baru saja di edarkan uang baru, dengan kurs 1 : 100
dari uang lama. Di tahun tahun
berikutnya konon beliau menjabat sebagai Anggauta MPR Republik Indonesia. Entah
karena apa beliau nylethuk, bahwa sosok Adam itu diciptakan oleh Allah dari
tanah liat di Jannah, Sorga, tidak di Bumi ini, lalau ditiupan Rukh padanya dan
jadilah Adam, manusia pertama, diberi
tempat tinggal disana. Jadi asal muasalnya adalah tanah liat dari sana, lain dari tanah liat dari sini Bumi ini.
Ada fenmena lain di abad moderen ini, bewha
theoru Einsteinian, bahwqa matter dan energy itu sama, tapi wujudnya lain yang
satu berupa partikel yang punya bobot bentuk yang lain adalah gelombang,
dinyatakan dengan rumus alam semesta yang terkenal iitu E(ENERGI) = m(assa) x
(c2) kecepatan sina kuadrat,
Bukan itu saja, di alam ada juga “code” yang
bukam materi dan bukan energy aeperti
rangkalian DNA atau RNK. Inilah yang terbawa oleh Adam dan Hawa – yang bisa
merubah “code” dari wadag dan watak Pitecanthropus erectus bangsa Primata yang berkembang di Bumi-----
menjadi manusia Homo sapien. Jadi tidak perlu dikaitkan dengan fenomena yang
masih spekulatip “inkarnasi” yang di ajarana Islam, tidak ada keterangannya
yang definitip. Sayangnya ratusan tahun, persolan teori Darwin, macet
dikalangan Ulama Islam – terikut oleh arus pemikiran Kristiani yang menolak
teori evolusi dari Darwinasme, dan ulama islam sudah lain dari ulama islam
zanam abad perama dan kedua thun Hijriah...... yang menjadi mercu suat ilmu
pengetahuan Alam – ilu mengenai sunnatullah.
Lalu dari dia diciptakan Hawa, sebagai
pasangannya. Waktu mereka berdua terusir dari sana, diturunkan ke Dunia,
ditampung oleh badan wadag mungkin
bangsanya Pitecanthorupus erectus
yang memang cocok dengan lingkungan planet Bumi saat itu. Mereka berdua
terpisahkan dan akhirnya saling bertemu di suatu tempat, beranak pinak,
berpencaran, akhirnya jadi kita kita ini.
Lha selanyutnya Adam dan
Hawa yang berbadan Pitecanthropus erectus
ini mempunyai rasa malu, mempunyai nur aini
Lantas topic berganti dengan yang lain, saya tidak ingat lagi.
Saya pikir beberapa puluh
tahun kemudian, sesudah saya harus membicarakan topic teory evolusi di kuliah ilmu Seleksi, yang menyangkut tanaman
budi daya Kopi ( genus Coffea ) di satu Fakultas Pertanian di Universitas Swasta
Surabaya, didirikan oleh Kolonel
Prnawirawan Pak Said, yang menjab sebagai ketua Golkan jawa Timur. ,
Pitecanthrupus yang lain yang menghuni
diseputar planet bumi ya bukan dari keturunan Adam dan Hawa semua, pada kurun
waktu itu, tapi yang keturunan beliau ada riwayatnya misalnya riwayat Habil dan
Nabil dan akhirnya riwayat Nabi Nabi yang lain.
saya berpikir lebih lanjut, berhubung yang
diturunkan oleh Adam dan Hawa ini mampunyai kelebihan bathin dan kecerdasan yang
lebih baik, karena sudah punya rokh, maka mereka dengan mudah bercampur silang
dengan Pitecnthropus yang biasa, yang tidak sempat ketemu dengan keturunan Adam
dan Hawa jadi kalah dalam kemampuan menyesuaikan diri dengan alam, ya akhirnya punah
keturunannya. Jadi mungkin saja seluruh
planet Bumi ini yang dua milliard penduduknya lebih sedikit, semua jadi
keturunan Adam dan Hawa, menurut tayangan TV The Naional Geogaphy, baru 250 000
tahun yang lalu, manurut penelitian DNA yang
dilakukan dengan mengambil samples sel sel dari jaringan mucosa mulut dari orang
orang seluruh dunia, ternyata semua ras/race yang ada di bi dunia keluar dari
benua Afrika berpencaran keseluruh permukaan Bumi, menjadi races yang
Mongoloid, Caucasiod, Negroid, hanya berbeda kurang dari 1% DNA yang dibawa
dari Afrika, yang membedakan antara ras ras didunnia ini. Keterangan ini lebih
dekat dengan keterangan bahwa nenek moyang manusia adalah Adam dan Hawa,
artinnya semua DNA ya dari beliau.
Lho kan aneh, saya
terusik dan berpikir terus menerus dari tahun 1955 sampai lulus kuliah, sampai ketemu kiai Qudratullah, th
1965, sampai mengajar tahun 1990, baru
“ngeh” bahwa yang dikemukakan beliau adalah kompromi antara ajaran Agama dan
theory ilmiah, antara rokh dan badan wadag, dan menurut dilektika, satu entitas
selalu mempunyai dua sisi yang tak terpisahkan tapi berlawanan seperti mata
uang, untuk menandai keberadaannya. Cocok, manusia hidup harus terdiri dari
rokh dan badan wadag. Seandainya hanya jiwa dan dan badan wadag, seperti
entitas hewan dan binatang, karena jiwa masih bersifat wadag, tapi merupakan
unsur hidup yang tak terpisahkan, dengan wadag buktinya jiwa bisa sakit. Jadi sama sama hidup, binatang dan hewan tidak
sama dengan manusia, manusia punya jiwa dan rokh.
Toh manusia bisa tetap
hidup tanpa rokh, seperti binatang dan para koruptor hanya punya jiwa, tidak punya malu dan tidak punya nurani. Sebelum
ada Undang Undang anti Narkotika ada, hampir semua agama melarang penggunaan
narkotika, temasuk alcohol, karena penggunaanya bisa menghilangkan rokh, hidup
tapi sudah kehilangan rokh, ngeri dong. *)
1 comments:
Izin promo ya Admin^^
bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~ :))
Posting Komentar