Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Minggu, 05 April 2020

AYAM PETELUR DAN AYAM ESDAGING



AYAM PETELUR DAN AYAM PEDAGING  (BROILER), YANG PRODUCTIVTASNYA SANGAT TINGGI  -  HIDUPNYA SANGAT MAKMUR DAN MEWAH

Bayangkan, sekarang bahkan di negara kita, telur dan daging ayam telah menjadi makanan rakyat, anak balita, masih sedang giat giatnya bertumbuh, manula – Sangat berbeda dengan waktu saya kecil th 1945 1950, telur ayam berharga melebihi daging sapi/kambing. Waktu itu ayam kampung hampir menjadi menghuni semua rumah dikampung kampung dan desa,....... hanya diberi makan sisa dapur, perti ampas kelapa, dedaunan sayur yang telalu tua, nasi basi.........hanya kadang  kadang diberi jagung atau biji bijian yang sudah terlalu lama disimpan.    Tentu saja setiap betina ayam bertelur hanya 10- 30 dimasa bertelur, (setahun  hanya bisa 80 – 100 butir maximum)....... lantas berhenti bertelur untuk mengerami telurnya dan memelihara anaknya banyak tinggal enam ekor, pqaling banyak setiap musim.
Sedang semua ayam adalah pedaging. 
ayam petelor kini menghasilkan 340 butir rata rata per tahun. Zaman kecil saya, ayam tmbuh besar lama sekali tumbuh sampai 9 – 10 bulan baru punya daging yang bisa dimasak. Sedangkan broiler sekarang mencapai berat 1 kg dalam limapuluh hari setelah menetas.

Pengaruh seleksi di dunia maju..... kita mendapatkan bibit ayam yang produktivtasnya tinggi dikenal dengan nama ayan “Leghorn”  ( Gallus domestica) yang semua bulu badannya putih dan berkaki lebih pendek betuknya hampir bulat,  sedang dari ayam kampung kita ( keturunan Gallus bangkiva – ayan bangkok) kakiya panjang bentuknya lonjong.
“Kemakmuran” ternak tentu saja ditentukan hanya dari makanan dan kandannya – ini sangat mengejutkan saya. Kandangnya harus hangat, “bersih” artinya dilandasi sekam padi atau serbuk bergajian kayu yang beraroma menyenangkan ayam, pasir kasar dan sebuk kapur dicampur rata...... supaya hawanya tidak lembab. Atau kandang indivividual disusun berderet dan  bertingkat lebih nyaman dari rusun  tanpa uang muka  DKI...... semua dalam kandang los raksasa yang peredaran udara dan temperaturnya bisa diatur. Steril, semua yang masuk los harus disemprot disinfektan.  LKiranya anggauta DPRD bekas tukang obat, blum pernah masuk kandang ayam mederen, karena waktu badan dan pakainnya sirenprot disinfectan, malah ngamuk,  ksrens jabatan sepenting dia- tidak boleh ditempeli virus - sedang virus itu sngat suka pada ayam moderen pemikmat gaya hidup ayam mederen ini.
Itulah kemewahan ayam yang produktivitasnya tinggi, baik petelur maupun pedaging.  Yang saya rasa sudah melebihi kemewahan manusia bangsa kita....... malah ayam ayam ini mudah tersengan penyakit secara massal,  artinya daya tahan terhadap serangan bacteri baksil,virus sangat minim.   Kasehatan dan vaksinasi sangat dperlukan recara rutin, sebab antara nafsu makan kesehatan tubuh dan daya tahan membutuhkan dukungan..... Semua sudah tersedia di pasar, sejak itu,  rupanya diseluruh dunia. Sebab bila terjadi wabah........seperti dekade tahun 2000 ini di kita,  ada wabah  flu burung, penularannya sangat cepat...juga menular ke manusia,.. hanya hitungan hari seluruh kandang raksasa berisi puluhan ribu petelur atau pedaging kangsung terinveksi dan tidak tertolong lagi, yang masih sakitpun harus dimusnahkan segera......  Pasti tidak terjadi di NEGARA MAJU. Kemewahan yang membuat saya iri hati, perbandingan gizi makanannya yang jauh lebih mewah dari makanan harian rakyat kita, hahkan rakyat negara  super maju seperi Amerika Serikar dan Europa........ disusulolehsemua negara maju baru lainnya.......... perbangingan karbohIdrat, lemak........dan protein hewani nya harus  sangat tinggi.......merupakan SEBAGIAN BESAR  DARI TOTAL PROTEIN   mencapai lebih dari  20 % dari gabungannya dengan karbohidrat dan lemak yang diberikan sebagai jatah harian makanan ayam produksi tinggi  umumnya, berupa tepung ikan  tepung darah ternak dan  protein nabati dan lemak sisa perasan biji bjian  Kemewahan ini kalau di kita berarti saban hari makan tiga kali dengan sirloin steak 200 gram......... mana tahan.......selama hidup, tinggal  diapartemen yang dijaga sterilitasnya, kualitas kesegaran sirkulasi udaranya..... masih diberi tambahan grit ( butir butir cangkang kerang laut untuk menghancurkan dan mencernakan biji bijian yang sudah digiling kasar, khusus untuk ajam, lha bagi manusia  kita kita ya kandungan serat kasar/ selulosa  yang diperhatikan selalu  harus ada di makanan  kita.
Bila manusia yang mencapai kemakmuran makanan seperempat saja  dari kemewahan cara ayam produktivitas tinggi  ini, ,isalnya  di Amerika Serikat dan negara  sejajarnya di Europa dan Russia–segera disusul oleh Jepang dan negara maju lainnya seperti China,  dengan susah payah, sedang dinegara setengah miskin, semua makanan idaman meniru dari sana, bisa berharga mahal seperti ayam KFC memakai bahan lokal,  sedangkan yang lain, kayak burger, dengan bantuan industri kimia  dari sana juga,  demi serupa penampilannya: Dalam warna, rasa, aroma dan texture makanan mewah..... tanpa nilai gizi yang diharapkan, malah dinegara majupun daging haru brpenampilan segar atau diolah ejadi sosis dan daging giling yang penampilannya dibantu oleh campuran kimiawi yang banyak ragamnya seperti natriun nitrite dan lainnya....... paling disukai orang Itali.....dB Amerika, sebagai  bagian  yang harus ada pada  pizza, dikita irisan sosis ini hanya 1 mm -sedang diana jauh lwebih tebal , saya belum pernah makan pizza asli dari sana - maka-nya ndak tahu tabalnya irisan sosis dalam pizza dari sana, juga sekarang ndak kepingin (anda kan tahu alasannya ?)
Bahan pengawet berbahaya seperti bumbu masak vetsin ( sodium glutamat) atau pemanis cyclamate, atau colagen pada susu bubuk  skim, untuk menaikkan kandungan N nya ( analisa kandungan protein hanya ditera dengan kandungan [N]nya - cara kuno dan sangat lama karena larutan sample esti direaksikan dengan asam sulfat encer sampai habis paginya sisa asam di analisa titrasi biasa methode Kijldahl - hari gini, apa ndak ada cara lain yang lebih cepat ?)
 atau aroma barbecue daging... entah dari senyawa aromatik apa. Ini semua untuk konsumsi bangsa miskin, menimbulkan bahaya baru, merebaknya  cancer, dikalangan luas.
Lho, kenyataannya  pada makanan daging yang bernilai makanan tinggi, sebagai lambang kemakmuran, terutama protein hewani-nya kok malah melahirkan teknik pengawetan sebagai tambahan dari pendinginan , yang biasa digunakan untuk daging supaya berpenampilan segar. Konsumennya  di Amerika dan Italia mngkin malah seperti ayam broiler.......tapi gaya hidupnya gaya murai batu......jadinya mudah  terinveksi pandemi dan cepat berlanjut ke mortalitas. Sampai Mr. Donald J. Trump kelabakan.
Saya hanya melihat  sisi lain dari kemakmuran manusia yang menjadi idaman manusia seluruh dunia, sedang kakek moyang saya  menganjurkan hidup sekedarnya lho, ya tahu tempe, banyak sayuran dari pagar, sedang kami para Agronmist ingin sekali menambahkan susu sapi untuk balita,  segelas saja setiap hari....... sampai saya tua belum terlaksana, sayang, tergamjal oleh tatalaksana penilepan proyek masa ordebaru *)


/



Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More