KEHIDUPAN MANUSIA – POLA DASAR YANG SEMESTINYA ANDA TAHU.
Hidup manusia adalah lahir – berkembang – mati.
Babak pertama: Dalam menjalani hidup ini pola dasarnya sama untuk semua makhluk yang namanya manusia.
Asal mula Bapak dan Ibu kawin berdasarkan dorongan alam dan idealisme beliau. Kehidupan sulit dari semula beliau beliau arungi. Sambil mencuci pakaian saat senja Bapak muda ini berfikir. Sang Istri, calon Ibu befikir besuk sore ini dia akan buatkan masakan apa untuk makan mereka berdua,sepulang kerja. Mereka belum kuat beli mesin cuci.
Segera matahari terbanam, mereka berdua bercanda dengan suka cita. Saking payah kerja seharian mereka berdua tidur awal. Lepas tengah malam mereka terbangun serasa segar dengan kehangatan masing masing.
Mereka berdo’a “Ya Allah jauhkanlah kami dari godaan Syaithan yang terkutuk.” Cobaan ditempat kerja, hanya penyampaikan berkas permohonan ke petugas tidak lewat koket ke penjabat kecil dngan prosenan dari beaya siluman yang cukup lumayan, tapi tetap dia merasa bersalah.
Mereka bemain peran Pencipta sudah setetengah tahun. Selalu mereka lanjutkan do’anya dengan “Dengan nama Allah yang maha Pemurah dan Maha Pengasih” mareka "Playing God ", maka terjadilah apa yang harus terjadi, sang calon Ibu mengandung.
Selalu semangat kegembiraan yang sama. Pada suatu hari genap bulannya sang calon Ibu mulas, segera dibawa ke Pumah Bersalin dan “ Terpujilah Allah yang menguasa segala Alam” semua tetangga sanak family dekat ikut gembira, lahirlah saya, bayi memulai dngan menangis keras, terkejut lepas dari pelukan rakhim ibu.
Saya diberi susu dari puting susu Ibuku, aku merasa puas dan aman maka aku terdiam tidur.
Aku dengar dalam mimpi dan aku tenang oleh bisikan ini ”Allah Maha pemurah dan Maha Pengasih”.
Tapi pada suatu saat kehangatan pelukan Ibu ini akan berakhir diganti dengan kehangatan sinar matahari. “Allah menguasai saat semua ini harus berakhir” Dalam hatiku terbersit keyakinan “ Ya “Engkaulah Tuhanku dan Ya kepadaMu lah aku mohon pertolongan” pada saat kehangatan pelukan Ibuku berakhir dan diganti dengan kehangatan sinar matahari yang sering disusupi dengan mendung dan badai guntur.
Maka aku selalu derdo’a “Ya engkaulah Tuhanku Allah, kedadaMu-lah aku mohon pertolongan”.
Aku selalu bermohon “Tuntunlah aku ke jalan yang benar” karena aku memang tidak tahu aku lanjutkan dengan do’a “ Jalan yang benar seperti yang telah Kau berikan kepada mereka yang telah mendapatkan Petunjuk. Bukan jalannya mereka yang sesat serta Kau murkai” kerena aku memang tidak tahu akan jadi apa hidupku selanjutnya.
Terus saya lanjutkan permohonanku kapada Allah “ Semoga do’a ini Allah kabulkan” semua makhluk di Bumi bilang Amin.
Babak kedua: aku jalani hidupku “Atas nama Allah yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih”, aku menjadi Khalifah Beliau di Bhumi. Pimpinan Project yang bersih dan lurus, adil terhadap anak buahku dan melayani dengan baik rakyat yang membeayai kantorku.
Aku menjaga ketenteraman dan kebahagiaan kahir bathin keluargaku dan lingkunganku sebisanya.Aku berusaha menyuguhkan kessalehan sosial dengan kebaikan apa saja yang bisa kulakukan kepada masyarakar yang membuat aku juga merasa plong.
Ketika aku mendapat panggilan dariNya, aku jawab dengan “Terpujilah Allah yang menguasai segala Alam”, lega rasanya, hidupku sudah mengganggu membuat susah keluargaku.
Dan aku sama sekali tidak takut karena “Allah Maha Pemurah dan Maha Pengasih” dan panggilan ini disertai pesan “Beliaulah yang menguasai hari Perubahan ini”. Alam baru
Dalam bathin aku meyakini “Beliaulah satu satunya Allah Tuhanku dan kepada Beliaulah aku minta pertolongan. pada saat seperti ini” terutama pada saat perubahan ini.
Aku tidak tahu apa apa keadaan yang sama sekali baru ini, maka aku mohon “ “Tuntunlah aku ke jalan yang benar” karena aku tidak tahu dan tidak bisa menentukan maka aku lanjutkan permohonanku pada saat itu “ Yaitu jalannya mereka yang telah Engkau beri petunjuk, bukan jalannya mereka yang sesat dan mendapat murkaMU” aku harap seluruh alam bilang Amin.*)
0 comments:
Posting Komentar