Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Minggu, 25 Oktober 2015

SAPAAN ALLAH KEPADA PEMBACA AL QUR'AN:, "WAHAI MANUSIA"

SAPAAN ALLAH KEPADA PEMBACA  AL QUR’AN,   DITUJUKAN KEPADA MANUSIA
SESUDAH BASMALLAH SEBAGAI AYAT PEMBUKAAN, SURAH DI DALAM AL  QUR’AN DIMULAI DENGAN SAPAAN ALLAH  KEPADA PEMBACANYA: “WAHAI KAUM  YANG BERIMAN , KEMUDIAN  DIUBAH DALAM SURAH SURAH BERIKUTNYA ( YANG TURUN SETELAH KEMBALI KE MAKAH)  DIGANTI DENGAN SAPAAN WAHAI MANUSIA”

Limapuluh taun yang lalu, saya sering mengikuti ceramah guru kami Kiai Qudratullah da’i Banten, yang kemudian jadi anggauta MPR pada era permulaan Orde Baru. Beliau mengatakan hal ini.
Baru saya ingat sekarang, waktu kaum muslimin diseluruh dunia saling bertempur, dengan segala alasan. Saya tandai pada akhir akhir ini pertempuran mati matian ini menggunakan hard power dengan senjata super moderen yang hebat sekali  dengan daya rusaknya  yang sangat hebat, dan senjata asenjata ini  malah diawaki oleh kaum   kaum muslimin saling membunuh dimana mana.  Sama sama jeleknya, kok teganya.
Setelah merasakan kehancuran dan kehilangan warga mereka, kehilangan pimpinan masyarakat mereka dan  orang yang terikut dengan pemimpin pmimpn itu  sangat banyak, terikut juga orang yang tidak bersalah,  kaum muslimin mulai menggunakan soft power.
Saya peduli dengan ini, karena penggunaan  hard power dan soft power ini  juga  telah ada di Negara saya, Indonesia yang sangat saya cintai ini sekarang.
Penggunaan hard power sudah kita sama sama saksikan, dengan bom terror , malah bom bunuh diri,  dimana mana dengan warga asing seperti Dr. Ashari dan Nurdin Moh Top,  dan bom bunuh diri dari warga lokal  Masih kita perlakukan dengan baik jasadnya kami kembalikan ke Negara asalnya dan ke keluarganya.
Saya tidak menentang soft power, karena ini artinya lembut dan menebarkan kasih sayang, dipimpin oleh para habaib dari Yaman, dalam Majlis Majlis dakwah.  Saya tidak menentang  dakwah yang mengajak para pengikutnya mengikuti sunnah Rasulullah dan mencintai beliau dengan do’a dan hadrah masal dan terbuka di Monas dihadiri oleh Presiden  emeritus kita SBY, atau dimana saja. Sebenarnya, yang tersirat dalam sapaan Allah kepada pembaca Al Qur'an, secara tersirat Allah tidak mengajarkan exclusivisme, tapi universalisme dalam penyebaran kebaikan rakhmatan lil alamin, Bahkan dari Hadist yang sahih, Rasulullah menunjukkan pemberian air minum kepada anjing yang sangat kehausan itu juga kebaikan yang membuka pintu sorga.

Tapi  saya khawatir sekali, karena Pempinan  penyebaran soft power ini bukan warga Negara Indonesia,  dari Negara yang tidak dalam pembelajaran the Nation - building, malah sedang berperang mati matian sesama warga muslimin, dengan sejarah perselisihan yang sangat panjang,  sedangkan muslimin kita masih sederhana pemikirannya malah jadi gampang terhanyut dalam exclusivisme, dan lupa bahwa negeri ini bisa berdiri kerena kehendak rakyat Indonesia yang plural, dari  Sabang sampai Maerauke. Sampai sekarang masih berdampingan secara damai. Berkat upaya tak henti hentinya para pendahulu kita founding fathers Bangsa ini. Dan semoga Allah memberi ijabah bangsa ini untuk menjadi satu model pluralisme yang indah.
Apa lagi pemilihan Guperenur Jabotadebek ada calon yang sampai hati menggunakan issue Agama, seperti Adyaksa Dauld, Ridwan Saidi, Haji Nunung, terutama  Majlis soft power yang ditebarkan oleh orang asing yang banyak duit  ini dalam mencari pendukung.  Padahal soft power yang disebut dalam Al Qur’an sebagai sapaan sayang Allah  kepada umatnya adalah Wahai manusia.   Qul ya ayyu ha nas. Tidak membedakan ras dan agama. Semoga Majlis Rasulullah menyadari hal ini dan membantu muslimin kita melaksanakan credonya bismillahirakhanirrakhim dalam berbuat, sehingga bisa melaksanakan tugasnya sebagai rakhmatan lil alamin, menjaga perdamaian diantara manusia, demi kebaikan bersama.
Jadi mohon pada majlis dakwah yang mendatangkan soft power dari Yaman,  dan cagub  yang getol bersemangat menyaingi Ahok, agar pilihan Guernur Jabodetabek tidak menggunakan issue agama,  gunakanlah issue yang lebih bisa diterima oleh seluruh warga bangsa ini,  yaitu ketulusan bekerja, anti korupsi dan mengayomi rakyat banyak, lebih baik dari dia  Ikutilah petunjuk Kalam Illahi, kasihaniah rakyat kami yang masih miskin ini, supaya bisa aman dalam berupaya meningkatkan kesejahteraan jasmaniah dan rohaniyah seperti  yang diteladani oleh Rasulullah yang sama sama kita  cintai, dalam rangka  jiwa bangsa kita ialah pluralisme damai. *)
Ini  artikel di blog saya yang ke tiga ratus. Saya sudah berhak mengatakan umur saya sudah 78 tahun, Semoga dibaca oleh  kerabat muda dan sahabat saya.


0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More