7:28 AM
IDE SUBAGYO
NEGARA – SATU ORGANISASI YANG DINILAI KEBERHASILANNYA, DARI PELAKSANAAN-NYA
DI LAPANGAN, DI AKAR RUMPUT. SEBAB DIA MAMPU DAN HARUS KESANA
Saya tarkesima, menonton acara TV, Hari Rabu
sore tg 24/8/2016, bahwa seorang pakar Pertanian mengemukanan kualitas penemuan penemuan dari
Ilmu ini untuk lebih mensejahterakan Petani.
Di acara ini dipertontonkan mesin mesin pertanian yang masih baru gres, berukuran
sesuai dengan lahan lapik sawah
yang kecil kecil. Antara lain mesin penanam bibit padi, mesin panen/ combain
ukuran kecil, traktor menarik bajak yang
hydrolik bisa mengangkat bajak dan
seketika berputar arah hinga bajaknya nggak tertekuk dsb. BAIK
Beberapa jam kemudian Mendagri berpidato bahwa blangko pendaftaran E KTP
tersedia cukup untuk jutaan pemohon.
Disamping itu dipertonkan oleh stasiun TV itu, di Jawa Barat
para Pemohon mendapatkan E -KTP sampai tidur di Pendapa Kecamatan, (
hari gini dimana mana ada mesin fotocopy,
mau blangko apa ? – sedang computer yang melayani dihubungkan on line dengan computer Pusat, juga di Kecamatan Seluruh Indonesia”) jadi tidak akan ada E-KTP ganda. Pembagian E-KTP menjadi
tersendat hebat karena dibatasi oleh blanko yang jumlahnya terbatas. BAIK. Tapi
rakyat sudah terlanjur tahu apapun pembelian yang disentralisir di Pusat sangat empuk dan rentan uutuk KKN, apalagi oleh
Petugas Partai.
Nilai “BAIK” ini bisa diberikan
kepada anak murid TK, supaya merangsang semangatnya, karena kita mengerti kemampuan anak TK, demi tidak mematahkan
semangatnya.
Tapi untuk pakar Pertanian, untuk Mendagri, mereka ini bicara di ruang
public mewakili Negara, bukan mewakili pribadi, supaya didengar bossnya (bukan
salah dia, atau dia sudah kerja keras), namun didengar umum jadi lucu. Sedang
Negara itu dinilai bukan dari bicaranya Menteri , atau Presiden, atau ketercapaian Pakar Pertanian ditingkat
promosi produk ,atau tingkat produksi masal atau ditingkat prototype yang di shoot
TV, tapi dinilai dari angka berapa persen
Petani yang sudah mampu memakai
alat alat mesin yang lebih efisien ini, dimana saja .
Bukan Petani terus mau leha leha,
tapi demi menggunakan waktunya untuk menanam lebih cepat, untuk kegiatan yang lain misalnya lebih mencurahkan pikiran tentang kemasan, mencari
pasar untuk menjual langsung dengan syarat perdagangan umum, mengorgnisasi
pengiriman produk dll. Jadi nyata di kegiatan akar rumput.
Pembelaan diri Mendagri, pomosi a’la Produsen
barang, ini “mind set” menurut istilah sekarang, yang mesti dirubah. Jangan mempertontonkan
hasil karya Kementerian atau Pemerintahan atau Penelitian, dengan acara a’la promosi orang dagang. Pertontonkan semua
pelaksanaan kerja anda di akar rumput secara nyata, kalaupun ada pasti
bisa, wong ada crew TV pakar akan hal ini. Menteri dan Pakar
harus kenal akar rumput, BLUSUKAN, kayak bossnya – Hingga ketahuan apa yang sebenarnya
terjadi, kayak Dr Rizal Ramli membongkar beton yang menutupi rel KA pelabuhan Priok, karena kerja anda dinilai dari sini, bukan cuma omong bikin pernyataan
di TV semua beres dan baik baik saya. Ini baru revolusi mental yang diharapkan
rakyat. Mestinya Menteri maupun Pakar semua bidang Ilmu tahu akan hal ini*)
Posted in:
0 comments:
Posting Komentar