WARGA NEGARA DENGAN GEJALA PENYAKIT JIWA PARANOID TIDAK BOLEH DIPILIH
JADI CALON LEGISLATIVE MAUPUN EXECUTIVE.
Pada suatu saat, pasti rakyat sedunia sadar akan mendesaknya
campur tangan Psychologist untuk secara Hukum HARUS memberi klarifikasi keadaan jiwa
seorang calon, berdasarkan penelitian pohon
genetic maupun pshychologic si calon, alangkah baiknya bisa juga mencakup
pemberian hak memilih.
Pembaca blog ini pasti mendakwa penulis blok inilah yang
harus diperiksa kesehatan jiwanya, saya sanggup asal gratis atau dicover BPJS,
dan tidak disiksa antrean.
Diantara gejala penyakit ini yang harus
sangat diwaspadai adalah golongan
”paranoid”. Sebab pengidap gejala sakit jiwa jenis ini punya”waham”
yaitu satu keyakinan yang di temukan sendiri oleh penderita mengenai dirinya
atau hal ikhwal dirinya yang dia sangat yakin benar adanya, keyakinan yang tak
tergoyahkan.
Yang ini bisa anda anggap menyindir, atau menyebarkan kebencian, sama sekali tidak, tapi semoga tidak melanggar
undang undang IT.
Paranoid ini jadi sangat berbahaya karena keyakinan waham
itu jarang muncul semata mata sangat
kentara, tapi dengan dalih macam macam yang masuk akal contoh klasikya adalah
Adolf Hitler. Telah membawa Dunia ke kehancuran. Dalih Hitler menggabungkan
Pranoia-nya dengan Mania – megalomania – “Deutchland uber alles”. Orang Jerman
percaya pada ocehan paranoid Sang
Diktator, di pantas pantaskan sendiri dengan perut beer-nya, jadi ras
tuan tuan bangsa bangsa seluruh dunia.
Celakanya kejadian di Negara Kepulauan dengan lebudayaan
yang sudah tua, ada sosok yang suka sekali bersedekah dan membagi uang dengan
royal. Sebagai kaum terpelajar dia mengerti sekali pekerjaan guru. Dia sediri
masih keturunan gembala jiwa, Begitu mudahnya dia mendapat dukungan dari
kalangan tertentu karena kuatnya daya paranoid, bahwa dia adalah makhluk pilihan
Tuhan, setara dengan Sultan Harun Al Rashid dari Bahdad di zaman lampau.
Dia sempat jadi
menteri Pendidikan Presiden yang habis masa jabatannya. Oleh dorongan Guruji Janglot yang kontet, dan jeratan Gurita sutra, dengan sangat berani dia melipat
gandakan anggaran kompensasi tambahan untuk para guru yang bisa lulus
kualifikasi guru dengan pendidikan universitas yang lebih tinggi, istilahnya sertifikasi
guru guru anak buahnya, berhasil membahagiakan sang Janglot yang kantung
jubahnya dua, kiri dan kanan. Setelah dia anggarkan 35 triliun pound Fijian –
sebelum akhir tahun 2017 diperkirakan duit masih sisa 90% karena guru guru anak buahnya
ternyata banyak yang belum lulus, sebagai
menteri dia tidak bingung, akan mengalihkan dana sisa anggaran itu untuk keperluan lain, lomba olah raga dan lomba menari hula hula,
lomba menangkap belut laut Murray di karang karang, dengan tangan telanjang dengan beaya yang besar
sekali diklopkan dengan sisa anggaran sertifikasi guru, Untung di pertengahan
tahun sang Menteri Keuangan Presiden yang baru sudah tahu, kebanyakan guru
malah tidak kuliah, jadi kapan bisa
dapat ijazah , lantas duit ditahan oleh
sang menteri keuangan. Dia dicopot oleh bossnya yang baru, paranoidnya menjerumuskan
dia, mungkin juga rekan Janglotnya. Segala
lomba yang seharga pengeluaran yang
gagal menjadi bubar. Padahal Panitya-nya sudah senang karena mendapat hasil
tambahan, tinggal tanda tangan, seperti tahun tahun yang lalu, juga demikian.
Dinegeri kepulauan dekat Fiji dikenal dengan overbudgetting. Dia harus lengser, karena ganti Presiden, dia
malah mencalonkan jadi Gupernur ibu kota, New Canton dan terpilih, atas
dukungan sekte Bhairava berjubah, jenggot, ee belum ada setahun dia sudah menganggarkan
puluhan trilyun pengeluaran tahun 2018 untuk Anti Corruption Guardian di
Propinsinya, dengan tokoh tokoh kuncinya, dia pilih sendiri, yaitu mereka yang punya nama dan
sayang honornya yang bakal 50 juta sebulan, belum pengeluaran pelacakan korupsi
di Propinsi Ibu kotanya, melacak keluar negeri seperti Swiss, London, Hongkong,
paling dekat Singapore, dasar oportunis, jadi mabok kesenangan, sang nama besar ndak risih !!.
Pintarnya si paranoid, mengkombinasikan penyakitnya dengan pemberi sedekah secara royal hadiah honorarim buuuesar besaran dengan duit kas Propinsi, sambil mencari dukungan partai partai yang jadi Steering Commitee Corroption Persecution.(SCCP). Untuk memperkuat posisinya sebagai Gupernur. Kalau perlu Sultan Harun Al Rasyid II, dari khilafah yang baru. Sesudah ini bila korupsi tambah marak, dia ada dalih, wong programnya tidak disetujui pusat, DPRD pasti setuju, sebab seluruh anggauta DPRD akan jadi Steering Comitee, yang honornya juga buuesar. Maka celakalah Propinsi yang mampunyai Gupernur paranoid dikombinasikan dengan watak royal sedekah tapi bukan dengan uangnya sendiri, berbahagialah sang ex boss Gurita dan Guruji Janglot. Karena bisa ada yang berani diperalat, dasar [aranoid.
Pintarnya si paranoid, mengkombinasikan penyakitnya dengan pemberi sedekah secara royal hadiah honorarim buuuesar besaran dengan duit kas Propinsi, sambil mencari dukungan partai partai yang jadi Steering Commitee Corroption Persecution.(SCCP). Untuk memperkuat posisinya sebagai Gupernur. Kalau perlu Sultan Harun Al Rasyid II, dari khilafah yang baru. Sesudah ini bila korupsi tambah marak, dia ada dalih, wong programnya tidak disetujui pusat, DPRD pasti setuju, sebab seluruh anggauta DPRD akan jadi Steering Comitee, yang honornya juga buuesar. Maka celakalah Propinsi yang mampunyai Gupernur paranoid dikombinasikan dengan watak royal sedekah tapi bukan dengan uangnya sendiri, berbahagialah sang ex boss Gurita dan Guruji Janglot. Karena bisa ada yang berani diperalat, dasar [aranoid.
Lha di Indonesia, bila
sang paranoid ini berhasil membuka kran pengeluaran semudah itu, maka hampir
disemua Propinsi, terutama di Perbatasan akan membuka suatu Komisi Pengawas Penjagaan
Perbatasan (KPPP) dengan alat alat canggih drone yang sangat mahal, dengan
penginderaan yang sangat tajam dan rinci, sehingga tidak sejengkal tanah dan perairan
laut dijarah oleh asing.(kan drone ini bisa hilang kena cuaca buruk, ya sudah, beli lagi ) Disetiap propinsi akan didirikan Komisi Pengawasan Prilaku Pejabat (Kopeprip),
tingkat Propinsi dan tingkat Kabupaten dengan honor yang buueesar untuk
melengkapinya dengan detektive petikelir, gelang GPS, alat alat canggih yang
mahal mahal, wong masih banyak sejenisnya si Harliem yang dengan semangat akan membantu, membelikan barang, kalok perlu dengan SNI, buat Surveilance and Preemtive Actions (S&PA) inti sarinya ya kepingin
beli dukungan tokoh tokoh masyarakat dengan duit kas Daerah APBD. Siapa orang daerah
yang tidak setuju wong bukan dari kantongnya seniri ini namanya oposisi terhadap rakyat yang masih membutuhkan banyak beaya untuk kehidupan yang lebih baik, ini penghianatan yang sangat tengik, SANGAT BODOH UNTUK MEMBERI KESEMPATAN BUAT MENCOBANYA, ITU YANG DIHARAPKAN, JELAS DUIT APBD PASTI DIPAKE HABIS, sebab si paranoid ini
tidak mempunyai rakyat, apalagi Negara ?
*)
0 comments:
Posting Komentar