Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Senin, 08 Januari 2018

WARGA NEGARA DENGAN GEJALA PENYAKIT JIWA PARANOID, TIDAK BOLEH JADI CALON ;LEGISDLAYTIP ,MAUPUN EXKSEKUTIP

WARGA NEGARA DENGAN GEJALA PENYAKIT JIWA PARANOID TIDAK BOLEH DIPILIH JADI CALON LEGISLATIVE  MAUPUN EXECUTIVE.
Pada suatu saat, pasti rakyat sedunia sadar akan mendesaknya campur tangan Psychologist untuk secara Hukum HARUS memberi klarifikasi keadaan jiwa seorang calon, berdasarkan penelitian pohon  genetic maupun pshychologic si calon, alangkah baiknya bisa juga mencakup pemberian hak memilih.
Pembaca blog ini pasti mendakwa penulis blok inilah yang harus diperiksa kesehatan jiwanya, saya sanggup asal gratis atau dicover BPJS, dan tidak disiksa antrean.
Diantara gejala penyakit ini  yang  harus sangat diwaspadai adalah golongan  ”paranoid”. Sebab pengidap gejala sakit jiwa jenis ini punya”waham” yaitu satu keyakinan yang di temukan sendiri oleh penderita mengenai dirinya atau hal ikhwal dirinya yang dia sangat yakin benar adanya, keyakinan yang tak tergoyahkan.
Yang ini bisa anda anggap menyindir, atau menyebarkan kebencian, sama sekali tidak, tapi semoga tidak melanggar undang undang IT.
Paranoid ini jadi sangat berbahaya karena keyakinan waham itu jarang  muncul semata mata sangat kentara, tapi dengan dalih macam macam yang masuk akal contoh klasikya adalah Adolf  Hitler. Telah membawa Dunia ke  kehancuran. Dalih Hitler menggabungkan Pranoia-nya dengan Mania – megalomania – “Deutchland uber alles”. Orang Jerman percaya pada ocehan paranoid Sang  Diktator, di pantas pantaskan sendiri dengan perut beer-nya, jadi ras tuan tuan bangsa bangsa seluruh dunia.
Celakanya kejadian di Negara Kepulauan dengan lebudayaan yang sudah tua, ada sosok yang suka sekali bersedekah dan membagi uang dengan royal. Sebagai kaum terpelajar dia mengerti sekali pekerjaan guru. Dia sediri masih keturunan gembala jiwa, Begitu mudahnya dia mendapat dukungan dari kalangan tertentu karena kuatnya daya paranoid, bahwa dia adalah makhluk pilihan Tuhan, setara dengan Sultan Harun Al Rashid dari Bahdad di zaman lampau.
Dia sempat jadi  menteri Pendidikan Presiden yang habis masa jabatannya. Oleh dorongan Guruji Janglot yang kontet,  dan jeratan Gurita  sutra, dengan sangat berani dia melipat gandakan anggaran kompensasi tambahan untuk para guru yang bisa lulus kualifikasi guru dengan pendidikan universitas yang lebih tinggi, istilahnya sertifikasi guru guru anak buahnya, berhasil membahagiakan sang Janglot yang kantung jubahnya dua, kiri dan kanan.  Setelah  dia anggarkan 35 triliun pound Fijian – sebelum akhir tahun 2017 diperkirakan duit masih sisa 90% karena guru guru anak buahnya ternyata banyak yang belum lulus,  sebagai menteri dia tidak bingung, akan mengalihkan dana sisa anggaran itu  untuk keperluan lain,  lomba olah raga dan lomba menari hula hula, lomba menangkap belut laut Murray di karang karang, dengan tangan telanjang dengan beaya yang besar sekali diklopkan dengan sisa anggaran sertifikasi guru, Untung di pertengahan tahun sang Menteri Keuangan Presiden yang baru sudah tahu, kebanyakan guru malah tidak kuliah, jadi kapan  bisa dapat ijazah , lantas duit ditahan oleh sang menteri keuangan. Dia dicopot oleh bossnya yang baru, paranoidnya menjerumuskan dia, mungkin juga  rekan Janglotnya. Segala lomba yang  seharga pengeluaran yang gagal menjadi bubar. Padahal Panitya-nya sudah senang karena mendapat hasil tambahan, tinggal tanda tangan, seperti tahun tahun yang lalu, juga demikian. Dinegeri kepulauan dekat Fiji dikenal dengan overbudgetting.  Dia harus lengser, karena ganti Presiden, dia malah mencalonkan jadi Gupernur ibu kota, New Canton dan terpilih, atas dukungan sekte Bhairava berjubah, jenggot, ee belum ada setahun dia sudah menganggarkan puluhan trilyun pengeluaran tahun 2018 untuk Anti Corruption Guardian di Propinsinya, dengan tokoh tokoh kuncinya, dia pilih sendiri, yaitu mereka yang punya nama dan sayang honornya yang bakal 50 juta sebulan, belum pengeluaran pelacakan korupsi di Propinsi Ibu kotanya, melacak keluar negeri seperti Swiss, London, Hongkong, paling dekat Singapore, dasar oportunis, jadi mabok kesenangan, sang nama besar ndak risih !!. 
Pintarnya si paranoid, mengkombinasikan penyakitnya dengan pemberi sedekah secara royal hadiah honorarim buuuesar besaran dengan duit kas Propinsi, sambil mencari dukungan partai partai yang jadi  Steering Commitee Corroption Persecution.(SCCP). Untuk memperkuat posisinya sebagai Gupernur. Kalau perlu Sultan Harun Al  Rasyid II, dari khilafah yang baru. Sesudah ini bila korupsi tambah marak, dia ada dalih, wong programnya tidak disetujui pusat, DPRD pasti  setuju, sebab seluruh anggauta DPRD akan jadi Steering Comitee, yang honornya juga buuesar. Maka celakalah Propinsi yang mampunyai Gupernur paranoid dikombinasikan dengan watak royal sedekah tapi bukan dengan uangnya sendiri, berbahagialah sang ex boss Gurita  dan  Guruji Janglot. Karena  bisa ada  yang berani diperalat, dasar [aranoid.
Lha di Indonesia,  bila sang paranoid ini berhasil membuka kran pengeluaran semudah itu, maka hampir disemua Propinsi, terutama di Perbatasan akan membuka suatu Komisi Pengawas Penjagaan Perbatasan (KPPP) dengan alat alat canggih drone yang sangat mahal, dengan penginderaan yang sangat tajam dan rinci, sehingga tidak sejengkal tanah dan perairan laut dijarah oleh asing.(kan drone ini bisa hilang kena cuaca buruk, ya sudah, beli lagi )  Disetiap propinsi akan didirikan Komisi  Pengawasan Prilaku Pejabat (Kopeprip), tingkat Propinsi dan tingkat Kabupaten dengan honor yang buueesar untuk melengkapinya dengan detektive petikelir, gelang GPS, alat alat canggih yang mahal mahal, wong masih banyak sejenisnya si Harliem  yang dengan semangat akan membantu, membelikan barang, kalok perlu dengan SNI, buat Surveilance and Preemtive  Actions (S&PA) inti sarinya ya kepingin beli dukungan tokoh tokoh masyarakat dengan duit kas Daerah APBD.  Siapa orang daerah yang tidak setuju wong bukan dari kantongnya seniri ini namanya oposisi terhadap rakyat yang masih membutuhkan banyak beaya untuk kehidupan yang lebih baik, ini penghianatan yang sangat tengik, SANGAT BODOH UNTUK MEMBERI KESEMPATAN BUAT MENCOBANYA, ITU YANG DIHARAPKAN, JELAS DUIT APBD PASTI DIPAKE HABIS, sebab  si paranoid ini tidak  mempunyai rakyat, apalagi Negara ? *)


0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More