Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Rabu, 15 Agustus 2018

PILIHAN PAK JOKOWI UNTUK WAPRESNYA TH 2019

PILIHAN PRESIDEN JOKOWI SOSOK SEBAGAI WAPRESNYA TH 2019.
Pak Jokowi memilih ketua MUI sebagai calon wakilnya di pemilihan th 2019 abah Ma'ruf Amin.

Ini adalah konsekuensi logis dari keadaan Partai Partai dan Ormas berbasis Islam masih sangat memprihatinkan, yang harus diakui secara tandas. Tidak mampu mengantisipasi semangat yang mendesak tumbuh dari rakyat Indonesia, memburu kepentingannya kelompok sendiri, lagipula perjuangan rakyat Indonesia tidak bisa plin plan lagi, kalok mau menjadi ulama yang ummatnya sudah bulat berjuang demi kenamdirian kedaulatann pangan dan teknologi.
 WNI kita yang 95 % islam, hanya melahirkan partai partai, orpol dan ormas gurem berbasis islam  ada sepuluhan bluluk.  Satu ormas Islam yang tidak ada wakilnya di DPR tapi dia ada dimana mana, di-claim oleh satu partai  sebagai pendukung utamanya. Ternyata partai yang didirikan  oleh founding fathernya yang sangat intelek, irudisinya sangat luas, dan berdedikasi tinggi terhadap bangsa dan negara, di teruskan oleh Ketua orpolnya dari ormas ormasnya dengan hasil pilihan tokoh tokohnya, sosok yang mendukung jaring centrang dengan cengengesan, maksudnya melecehkan Moana dari Indonesia, saking b………nya. Sosok ini kentara ngebet sekali jadi calon wapres pak Wi.
Logika-nya bila tokoh inteligensia sehebat dan berdedikasi tinggi yang sudah terbukti, seperti Prof. Mahfud MD dipilih oleh Pak Wi, beliau akan mendapat dukungan suara hanya sebagian dari ormas yang sudah mengumbar isyarat mendukung si Karbitan ini, ormas yang selama ini masih kontet, karena bohong dalam  peristiwa dimana ormas ini telah dinyalakan untuk konflik horizontal, pembersihan borongan drop dropan yang sangat kejam menyedihkan demi keuntungan sang Jendral Ordebaru. Th 1966 - 1968.

Lebih baik mendapatkan suara sebagian besar dari 95 % pemilih WNI islam yang rata rata, tidak mengerti tentang perebutan tanah ex HGU Pabrik Gula dan perkebunan ex Belanda yang di redistribusikan kepada petani tak bertanah, menurut UU Pokok Agraria  no 5, th 1960. Toh sebagian yang sangat besar dari 95 % pemilih ini  sama dengan Pak Yai  Amin yang makruf seperti rata rata kaum mu’min di Indonesia daripada ustadz Amin yang profesor pethakilan kantong jubahnya banyak, yang kiri sangat tebal, untuk sendiri, yang kanan tipis  untuk zakat mal, biarpun mengecewakan golongan inteligensia Indonesia dengan sumbangan suara yang kecil saja, yang juga belum bersih dari si pintar yang ternyata hanya mampu membina warga partainya menjadi besar kepala dan kantong , karena yang penting bagi mereka adalah uang. Ingat rakyat yang ummat islam tambah pintar*)

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More