PEMBUNUHAN JAMAL KASHOGGI.
Perilaku enteng membunuh se-enak perutnya sendiri bagi si tidak berdaya yang tidak diperhitungkan, misalnya puaknya lemah dan membuat
tidak nyaman Penguasa, dianggap biasa oleh kebudayaan Arab. Telah berkali kali
dilakukan, dan efeknya sangat berhasil. Masyarakat
Arab, walau demikian, masih mengadakan secara terbuka, seperti pengadilan TKW/TKI, yang menusuk
pemerkosanya atau istri sang tuan yang cemburu lantas menyiksa si TKI korban pmerkosaan sang tuan, saking tak tahan ngamuk.
Tapi dengan alasan yang lainpun sama, publikasi perilaku koruptive sang Penguasa, yang ini malah tanpa mengadilan terbuka dan mayatnya tidak dimutilasi, ini sudah ada sejak Abu Dzar, oleh kaum jahiliah jaman Mu'awiyah dan wangsa wangsa berikutnya kebiasaan jahiliah mulai kumat lagi, penyiksaan orang padang pasir, tapi sudah sangat jarang, tapi coba disimak dengan tenang......................
Pada waktu pemerintahan Presiden Sukarrno, tujuh Pahlawan Revolusi Pati dan Pamen, dibunuh dan jasadnya dimutilasi. Jamal Kashoggi dibunuh, dan jasadnya juga dimutilasi. saking sudah biasa, ujung ujungnya kok persis akalnya CIA, menciptakan efek maksimum kebencian, untuk menjatuhkan Penguasa yang membuat Raja Minyak di Amerika tidak nyaman.
Tapi dengan alasan yang lainpun sama, publikasi perilaku koruptive sang Penguasa, yang ini malah tanpa mengadilan terbuka dan mayatnya tidak dimutilasi, ini sudah ada sejak Abu Dzar, oleh kaum jahiliah jaman Mu'awiyah dan wangsa wangsa berikutnya kebiasaan jahiliah mulai kumat lagi, penyiksaan orang padang pasir, tapi sudah sangat jarang, tapi coba disimak dengan tenang......................
Pada waktu pemerintahan Presiden Sukarrno, tujuh Pahlawan Revolusi Pati dan Pamen, dibunuh dan jasadnya dimutilasi. Jamal Kashoggi dibunuh, dan jasadnya juga dimutilasi. saking sudah biasa, ujung ujungnya kok persis akalnya CIA, menciptakan efek maksimum kebencian, untuk menjatuhkan Penguasa yang membuat Raja Minyak di Amerika tidak nyaman.
Ir.Sukarno
dengan dukungan mayoritas rakyat anti
penjajahahan sangat dibenci oleh DI;TII, Karena Bung Karno dari Bukunya Dibawah
Bendera Revolusi pernah menyebut islam sontoloyo kepada ulama super conservatip hanya berdasarkan ukuran
budaya Arab ini. Juga wangsa Salman cabang dari wangsa Ibnu Saud pendiri Negara
Kerajaan Saudi Arabia di semenanjung Hejas juga dibenci oleh kaum ultra conservative yang mendekritkan Islam : hanya berdasarkan salaf budaya bangsa Arab, paling
benar dalam ajaran agama Islam. Raja Salman dan putra mahkotanya Muhammad bin
Salman, sudah melaksanakan modernisasi budaya dikalangan bangsa Arab di Kerajaan Saudi
Arabia, meskipun di mesjid Istiqlal Jakarta, beliau tidak mau menabuh bedug –
karena bukan ajaran salaf wahabiyah. Si
habib pelarian kan bingung, jual merek wahabi bersilang jalan dengan sang putra
mahkota, mau jual modernisasi sudah terlanjur jadi islam super conservastive mengkafirkan masjid penabuh bedug
se Indonesia.
Kematian
Jurnalis Jamal Kashoggi, bisa berakibat dicurigai/ memberi alasan untuk wangsa Saudiyah non Salman, menjatuhkan
putra mahkota Muhammad bin Salman, dengan adanya pembunuhan ini. Arah yang
diincar oleh si pemecah belah memang kesana bukan tanpa sebab.
Tapi diluar
kebiasaan salafiah Islam di Hejaz, kok CARA YANG SAMA DIPAKAI DENGAN MUTILASI
ZASAD KORBAN – untuk lebih membakar dendam para sumbu pendek – kok sama dengan
siasat yang dipakai di Indonesia untuk menjatuhkan Bung karno dan melenyapkan
BTI serta petani Marhaen pendukung PKI
dan Bung Karno sendiri, karena
waktu Pemerintahan Sukarno, tidak
kebagian tanah redistribusi HGU kebun kebun tebu seluruh pulau jawa, karet
coklat kopi kelapa sawit agave manioc milik penjajah kepada akar rumput……maklum, bukan penduduk
tanah yang dibagikan. Kalau pada waktu itu Pemimpinnya mau
berunding dengan bangsa sendiri ya tentunya bisa diatur, tapi sudah lebih percaya dikipasi marahnya sama sang big Boss, the winner takes it all semboyannya, Mau
dibuatkan khilafah separo dunia, cocok dengan dengan kemauan para habib. Taunya tidak dibagi apa apa
– Timor Timur saja harus dikembalikan lagi kelingkungan asalnya Vatican, sang jendral dictator kan repot, yang pintar ya ambil sendiri, terbiasa
sampai di-reformasi.
Tentu saja amuk
masal ini harus dirangsang dengan sebangsa perangsang heroin oleh sang Boss tangan utama Penguasa
Dunia, biar galak kayak dulu, tidak omomg doang kayak yang kabur dari Indonesia
barusan ini, sedangkan anak anak sang Diktator juga pelit, manja lagi, tidak
mau bantu beli buat mereka, barang sepuluh ton…………. Sekarang ya sudah
terlambat………….semua produsen besar sudah didaftar oleh Interpol, nggak
percaya………..coba saja……………apa minta ketangkap
kayak Budiman ? Kalau sekarang ya lain, kan ada perangsang baru yang bukan narkotik musuhnya Interpol. Tapi
harganya……………tanya saja sama mister Donald Trump, bala tentaranya sekarang pake kok.
Si habib sampai
sekarang takut pulang. Sebab modernisasi
Saudi Arabia akan bergema di dunia Islam, semboyannya : 'jangan memakai Islam dalam issue politik' akan menuntut beaya lebih banyak,
beaya kesetaraan rakyatnya dengan warga Amerika - tentu saja diambilkan dari pendapatan minyak mentah. Untuk hidup lebih
meriah, yang ada,........... kurang.
Sedangkan salaf ultra conservative yang ditawarkan oleh cabang lain dari wangsa Ibnu Saud kepada aliran wahabiah lebih murah tapi lebih ndeso ( hidup cara beduin nomaden) dibanding dengan beaya dari modernisasi rakyat Arab. Lha modernisasi yang ditawarkan oleh wangsa Salman meskipun import textile akan sangat turun, tapi untuk kaum menengah, arti modernisasi minimum, saban tahun akan minta libur mampir di Singapur. untuk ambil sangu ke Thailand atau Hawaii, sedang yang akar rumput cukup di Sukabhumi dan Puncak, main kontrak, kan cukup dengan menjual jubah dan burkah bekas saja ?
Sedangkan salaf ultra conservative yang ditawarkan oleh cabang lain dari wangsa Ibnu Saud kepada aliran wahabiah lebih murah tapi lebih ndeso ( hidup cara beduin nomaden) dibanding dengan beaya dari modernisasi rakyat Arab. Lha modernisasi yang ditawarkan oleh wangsa Salman meskipun import textile akan sangat turun, tapi untuk kaum menengah, arti modernisasi minimum, saban tahun akan minta libur mampir di Singapur. untuk ambil sangu ke Thailand atau Hawaii, sedang yang akar rumput cukup di Sukabhumi dan Puncak, main kontrak, kan cukup dengan menjual jubah dan burkah bekas saja ?
Emang orang
sana sama sama pelitnya, sama sama teganya *) .
0 comments:
Posting Komentar