Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Selasa, 05 Februari 2019

NANOTECH II SERI 4

NANOTECH II SERI 4
Elimination of Industrial Chemical Pollution. Since every atom in organic food stock is used in the final product, or directed into properly packaged waste, no polluting atoms are released into the environment. For example, natural coal produces pollutants such as sulfur dioxide, nitrogen oxides, airborne physical particles, and mercury when burned. Building an artificial fuel that eliminates by-products, or converts them into non-harmful form, would be healthier and less expensive.

Manghilangkan polusi bahan kimia dari industri
Ini bisa rterejadi kerna semua dari bahab baku pangan terpakai dalan hasik produlksinya, atau dipirahkan dalam bahan buangan secara hati hati, jadi tidak ada polusi dari bahan buangan ke lingkungan. Misalnya bsatubara alami menhasilkan limbah belerang dioxide, nitrogen oxide, limbah debu, dan iar rasa ila dibakar. Pebuatan bahan bakar buatan yeng bisa bebas hasil samping sebagai polutan, menyhatkan lingkungan dan menjadi lebih murah.
The Perils & Risks of Nanotechnology
Even proponents of nanotechnology, such as Burch and Drexler, recognize its potential to harm and possibly annihilate the human race if the technology is uncontrolled or misdirected. These potentially harmful effects include the following:
· Overpopulation. The mortality rate for humans over 80 years of age has decreased about 1.5% per year since the 1960s. Robert Freitas, Jr. suggests that advances in nanotechnology will eliminate all genetic diseases and slow aging, “augmenting human healthspan at least tenfold.” If increases in longevity do not reduce births, the human race would expand exponentially, exacerbating societal tensions and potentially exhausting resources.
BAHAYA DAN RESIKO DARI NANOTEKNOLOGI
Bahkan pendukung nanotechnology seperti Burch dan Dexier mengakui adanya petensi yang membahayaykan dan mungki malah bisa menyebabkan kepunahan umat manusia apabila technology ini tidak terkontrol atau menempu jalan sesat. Potensi buruk ini termasuk seperti:
· Kepadatanpenduduk: Angka murtalitas rata rata pada usia 80 tahun keatas berkurang setai tahun 1,5 %. Sejak tahun 1960, ditandai oleh Robert Freitas Jr.sebagai hasil nanotechnology yang telan menghilangkan penyakit genetis dan menyebabkan awet muda, akibatnya bila kesehatan tubuh membaik sepuluh kali lipat, jadi memperpanjang umur manusia, sedangkan angka kelahiran tidak menurun, pertumbuha penduduk menjadi berlipat ganda sehngga meimbulkan ketegangan susial dan kehabisan   sarana hidup.,
· Increase in Crime and Terrorism. Chemical and biological weapons could become more deadly and easier to conceal or track, especially if they become available on the black market or can be constructed in a home factory. Nanofactories theoretically could produce an intelligent anti-personnel weapon the size of an insect capable of carrying a lethal dose of botulism. The number of such weapons capable of killing every human being on the planet could be packed into a single suitcase.
. Peningkatan kejahatan dan terrorisme
     Sejata kimia dan senjata biologi menjadi lenih ampuh, lebih mudah disembunyikan dan dilacak, terutama bila keadaan mengizinkan jatuh ke pasar gelap atau bisa dibuat dalam industry rumahan. Segara teoritis nanotexchnologi bisa memproduksi senjata anti personil canggih seukuran semut atau lalat yaaag bisa menularkan dosis yang mematikan dari botulisme. Beberapa senjata semacam ini dapat membunuh semua orang diplanet ini bisa dimasukkan hanya dengan satu koper.
.Disparity Between Haves and Have-Nots. Nanotechnology developments are likely to be initially expensive and consequently protected by layers of patents, laws, and anti-competitive barriers. Accordingly, the benefits of lower costs are likely to be limited to the owners of the technology. Poverty and income disparity could become more exaggerated, thus generating social unrest.
· Jarak antara si Kaya dan si Miskin yang sangat besar: Perkembangan nanotechnolody semula nampak mahal jadi dengan sendrirnya dilindungi oleh berlapis lapis Hukum dan Petent guna mencegah pesaing.. Menjadikan keuntungan ongkos produksi hana akan dinikmati terbatas bagi pemilik teknologi ini, Kemskinan dan penghasilan yang sangat tidak sebanding bisa sangan besar sekali, sehingga menimbulkan keresahan masyarakat
· Conflicts Over Religious Beliefs and Lifestyles. Throughout the world, products are banned or restricted based upon religious or moral principles not necessarily shared by the majority. Examples include guns in Britain, alcohol in Muslim societies, and recreational drugs in various countries. The ability to produce banned products in personal nanofactories could cause disruption in those societies.
· Pertentangan antara kepercayaan agama dan gaya hidup: Diseluruh dunia, 
barang barang keperluan bisa dilarang berdasarkan kepercayaan agama, atau keyakinan moral, yang tidak mencerminkan kemuaun mayoritas masyarakat. Sebagai contoh sejata api di Britania dan alcohol di masyarakat muslim, dibebrapa Negara menyangkut bahan psichotropis ringan dilarang pemakaiannya, Kemudahan membuat copy bhan ini di pabrik nanoteknologi milik pribadi akan meimbulkan  kekacauan masyarakat yang sulit diberantas
· Appearance of “Grey Goo. Some scientists are concerned that self-replicating nanofactories may run amok, eating the biosphere in a frenzied effort to make unlimited copies of themselves. Just as anti-social behavior is irresistible to a certain percentage of the population – as evidenced by the number of computer viruses in existence – irresponsible people and groups are likely to make self-replicating nanofactories, thereby increasing the possibility of disaster.
· Timbulnya  *Grey Goo”: 
Beberapa ilmuwan mewaspadai upaya penggandaan pabrik nano ini secara membabi buta mengamuk menelan biosphere kita dengan gila gilaan menggandakan mesin nano sendiri tanpa batas. Seperti perbuatan anti sosial dari sebagian orang – sebagai bukti adanya banyak virus computer dari golongan atau perorangan  yang tidak bertanggung jawab juga menggandakan paabrik nano, sehingga memperbesarkemungkinan hancur hancuran
Final Word
Steve Jurvetson, managing director of the venture capital firm Draper Fisher Jurvetson, claims that the future of nanotechnology is not a matter of “if,” but rather “when.” Josh Wolfe, co-founder of Lux Capital and editor of the Forbes/Wolfe Nanotech Report agrees, saying that everything – clothing, food, cars, housing, medicine, communication devices, the air we breathe and the water we drink – will undergo “profound and fundamental change. And as a result, so will the socio and economic structure of the world.”
Will nanotechnology be the “philosopher’s stone” capable of making every wish come true, or the opening of Pandora’s box, unleashing unimaginable hardship and horrors on human life as we know it?
KATA PENUTUP
Steve Jurvetson, Dirut dari perusahaan fIrma Draper Fisher Jurvetrson, mayakini bahwa harI depan nanortechnology bukan persoalan “jika” tapi “kapan” Jose Wolfe, co-founder dari "Lux capital" dan editor dari "Forbes/Wolve Nanotech Report", sepakat beranggapan bahwa pakaian. makanan, mobil, perumahan. obat obatan, alat komunikasi,  udara yang kita hisap, air yang kita minum, akan mengalami  perubahan hakiki yang mendasar. Hasilnya akan terjadi juga perubahan yang mendasar dari kehidupan masyarakat mausia, dengan strukur ekonominya diseluruh dunia.

Akankah nanotechnology menjadi “batu ujian para phylosof” bisa mendatangkan semua keinginan terwujud, atau terbukanya kotak Pandora yang akan membawa kesusahan yang tidak bisa dibayangkan dan ancaman bagi kehidupan manusia seperti yang telah kita gambarkan ? *)...... selesai

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More