NANOTECH II SERI 4
Elimination of
Industrial Chemical Pollution. Since every atom in organic food stock is used in the final
product, or directed into properly packaged waste, no polluting atoms are
released into the environment. For example, natural coal produces pollutants
such as sulfur dioxide, nitrogen oxides, airborne physical particles, and
mercury when burned. Building an artificial fuel that eliminates by-products,
or converts them into non-harmful form, would be healthier and less expensive.
Manghilangkan polusi bahan kimia dari industri
Ini bisa rterejadi kerna semua dari bahab baku pangan terpakai
dalan hasik produlksinya, atau dipirahkan dalam bahan buangan secara hati hati,
jadi tidak ada polusi dari bahan buangan ke lingkungan. Misalnya bsatubara
alami menhasilkan limbah belerang dioxide, nitrogen oxide, limbah debu, dan iar
rasa ila dibakar. Pebuatan bahan bakar buatan yeng bisa bebas hasil samping
sebagai polutan, menyhatkan lingkungan dan menjadi lebih murah.
The Perils & Risks
of Nanotechnology
Even proponents of
nanotechnology, such as Burch and Drexler, recognize its potential to harm and
possibly annihilate the human race if the technology is uncontrolled or
misdirected. These potentially harmful effects include the following:
· Overpopulation. The mortality rate for humans over 80 years of
age has decreased about 1.5% per year since the 1960s. Robert Freitas, Jr. suggests that advances in nanotechnology will
eliminate all genetic diseases and slow aging, “augmenting human healthspan at
least tenfold.” If increases in longevity do not reduce births, the human race
would expand exponentially, exacerbating societal tensions and potentially
exhausting resources.
BAHAYA DAN RESIKO DARI
NANOTEKNOLOGI
Bahkan pendukung nanotechnology seperti Burch
dan Dexier mengakui adanya petensi yang membahayaykan dan mungki malah bisa
menyebabkan kepunahan umat manusia apabila technology ini tidak terkontrol atau
menempu jalan sesat. Potensi buruk ini termasuk seperti:
· Kepadatanpenduduk:
Angka murtalitas rata rata pada usia 80 tahun keatas berkurang setai tahun 1,5
%. Sejak tahun 1960, ditandai oleh Robert Freitas Jr.sebagai hasil
nanotechnology yang telan menghilangkan penyakit genetis dan menyebabkan awet
muda, akibatnya bila kesehatan tubuh membaik sepuluh kali lipat, jadi
memperpanjang umur manusia, sedangkan angka kelahiran tidak menurun, pertumbuha
penduduk menjadi berlipat ganda sehngga meimbulkan ketegangan susial dan
kehabisan sarana hidup.,
· Increase in Crime and Terrorism. Chemical and biological weapons could become
more deadly and easier to conceal or track, especially if they become available
on the black market or can be constructed in a home factory. Nanofactories
theoretically could produce an intelligent anti-personnel weapon the size of an
insect capable of carrying a lethal dose of botulism. The number of such
weapons capable of killing every human being on the planet could be packed into
a single suitcase.
.
Peningkatan kejahatan dan terrorisme
Sejata kimia dan senjata biologi menjadi
lenih ampuh, lebih mudah disembunyikan dan dilacak, terutama bila keadaan
mengizinkan jatuh ke pasar gelap atau bisa dibuat dalam industry rumahan.
Segara teoritis nanotexchnologi bisa memproduksi senjata anti personil canggih
seukuran semut atau lalat yaaag bisa menularkan dosis yang mematikan dari
botulisme. Beberapa senjata semacam ini dapat membunuh semua orang diplanet ini
bisa dimasukkan hanya dengan satu koper.
.Disparity Between Haves
and Have-Nots. Nanotechnology
developments are likely to be initially expensive and consequently protected by
layers of patents, laws, and anti-competitive barriers. Accordingly, the
benefits of lower costs are likely to be limited to the owners of the
technology. Poverty and income disparity could become more exaggerated, thus
generating social unrest.
· Jarak
antara si Kaya dan si Miskin yang sangat besar: Perkembangan nanotechnolody
semula nampak mahal jadi dengan sendrirnya dilindungi oleh berlapis lapis Hukum
dan Petent guna mencegah pesaing.. Menjadikan keuntungan ongkos produksi hana
akan dinikmati terbatas bagi pemilik teknologi ini, Kemskinan dan penghasilan
yang sangat tidak sebanding bisa sangan besar sekali, sehingga menimbulkan keresahan
masyarakat
· Conflicts Over Religious
Beliefs and Lifestyles.
Throughout the world, products are banned or restricted based upon religious or
moral principles not necessarily shared by the majority. Examples include guns
in Britain, alcohol in Muslim societies, and recreational drugs in various
countries. The ability to produce banned products in personal nanofactories
could cause disruption in those societies.
· Pertentangan
antara kepercayaan agama dan gaya hidup: Diseluruh dunia,
barang barang
keperluan bisa dilarang berdasarkan kepercayaan agama, atau keyakinan moral,
yang tidak mencerminkan kemuaun mayoritas masyarakat. Sebagai contoh sejata api
di Britania dan alcohol di masyarakat muslim, dibebrapa Negara menyangkut bahan
psichotropis ringan dilarang pemakaiannya, Kemudahan membuat copy bhan ini di
pabrik nanoteknologi milik pribadi akan meimbulkan kekacauan masyarakat yang sulit diberantas
· Appearance of “Grey Goo.“ Some scientists are concerned that self-replicating nanofactories
may run amok, eating the biosphere in a frenzied effort to make unlimited
copies of themselves. Just as anti-social behavior is irresistible to a certain
percentage of the population – as evidenced by the number of computer viruses
in existence – irresponsible people and groups are likely to make
self-replicating nanofactories, thereby increasing the possibility of disaster.
· Timbulnya *Grey Goo”:
Beberapa ilmuwan mewaspadai upaya penggandaan pabrik nano ini secara membabi
buta mengamuk menelan biosphere kita dengan gila gilaan menggandakan mesin nano
sendiri tanpa batas. Seperti perbuatan anti sosial dari sebagian orang –
sebagai bukti adanya banyak virus computer dari golongan atau perorangan yang tidak bertanggung jawab juga
menggandakan paabrik nano, sehingga memperbesarkemungkinan hancur hancuran
Final
Word
Steve Jurvetson, managing director of the venture capital firm Draper Fisher Jurvetson, claims that the future of nanotechnology is
not a matter of “if,” but rather “when.” Josh Wolfe, co-founder of Lux Capital and editor of the Forbes/Wolfe Nanotech Report agrees, saying that everything – clothing, food,
cars, housing, medicine, communication devices, the air we breathe and the
water we drink – will undergo “profound and fundamental change. And as a
result, so will the socio and economic structure of the world.”
Will nanotechnology be
the “philosopher’s stone” capable of making every wish come true, or the
opening of Pandora’s box, unleashing unimaginable hardship and horrors on human
life as we know it?
KATA PENUTUP
Steve Jurvetson, Dirut dari perusahaan fIrma
Draper Fisher Jurvetrson, mayakini bahwa harI depan nanortechnology bukan
persoalan “jika” tapi “kapan” Jose Wolfe, co-founder dari "Lux capital" dan
editor dari "Forbes/Wolve Nanotech Report", sepakat beranggapan bahwa pakaian. makanan, mobil, perumahan. obat obatan, alat komunikasi, udara yang kita hisap, air yang kita minum,
akan mengalami perubahan hakiki yang
mendasar. Hasilnya akan terjadi juga perubahan yang mendasar dari kehidupan
masyarakat mausia, dengan strukur ekonominya diseluruh dunia.
Akankah nanotechnology menjadi “batu ujian para
phylosof” bisa mendatangkan semua keinginan terwujud, atau terbukanya
kotak Pandora yang akan membawa kesusahan yang tidak bisa dibayangkan dan
ancaman bagi kehidupan manusia seperti yang telah kita gambarkan ? *)...... selesai
0 comments:
Posting Komentar