RUSAKNYA DUNIA ILMU PENGETAHUAN DI
INDONESIA
Selama orde baru, tercipta
kondisi jenjang akademis dipermudah dengan katrolan oleh wibawa organisasi yang
sudah jadi kroni Penguasa yang
Jendral yang dispotik,
selama 32 tahun – tujuh angkatan lulusan
PT. Disamping
jalur yang wajar, dibeayai mengambil PhD di luar negeri dengan jangka waktu
yang bebas, mereka tidak memilih MIT untuk ilmu Teknik, atau Johns Hopskins
School of Medicines, tapi Berkely, yang lulusannya menjilma jadi Berkely Mafia. Di bidang
ekonomi yang sudah daduk aduk menghasilkan komglomerat hitam,di Bidang
teknologi menhasilkan calo sebangsa Berkely mafia, sedang junior nya angkatan Sudirman Said https://energyworld.co.id/2016/03/26/inlah-5-alasan-sudirman-said-layak-diberhentikan-menjadi-menteri/
Dan ribuan lulusan ITB seorganisasinya. Dibidang Agama ada Suryadharma Ali dan gerombolannya dibidang kedokteran ada semacam dr Fadillah Sapari, Prof Bemanesh di bidang judikatif ada Patrialis Akbar dan gerombolannya........... sesemua bidang ada kadernya yang merupakan komplotan yang kompak merayah mangsa Anggaran Negara, dan perizinan, dan perdagangan vonis Pengadilan.
Dan ribuan lulusan ITB seorganisasinya. Dibidang Agama ada Suryadharma Ali dan gerombolannya dibidang kedokteran ada semacam dr Fadillah Sapari, Prof Bemanesh di bidang judikatif ada Patrialis Akbar dan gerombolannya........... sesemua bidang ada kadernya yang merupakan komplotan yang kompak merayah mangsa Anggaran Negara, dan perizinan, dan perdagangan vonis Pengadilan.
Bangsa ini
mendapat kehormatan dengan mendadak banyaknya
Doktor dan Professor cetakan HMI, menduduki posisi kunci dibidang
kekuasaan, baik kekuasaan bidang akademis maupun kekuasaan Bidang peneliitian,
makanya Institusinya tetap kering, mandul, sepi dari ilmuwan dan penelitian yang bisa
segera ditrapkan, penuh program program yang tidak produktip, seperti yang
ditandai oleh Prtesiden jokowi, menurut beliau harus segera digiatkan
dengan program yang lebih
produktip. ( Saya baru ingat kolega
saya Ir, Pribadi aim, dari Dinas Pertanian Propinsi jawa Timur zaman orba,
mengajar Ekonomi Pembangunan Pertanian di Fakultas Pertanian Universirtas
Wijaya Kusuma Surabaya – yantg didirikan oleh god father Golkar Propinsi jawa
Timur, Pak Said alm. waktu saya tanya yang diajarkan apa, dia menjawab itu apa
yang dikerjakan di Dinasnya sehari hari ).
Dalam pemerintahan yang diktatorial, selama 32
tahun. Maka tidak heran ternyata Pofesor Doktor banyak yang tersangkut korupsi,
karena interpretasi feodal terhadap jenjang ilmu pengetahuan, pantesan seorang Profesor
harus diangkat oleh lulusan pendidikan SD, Prtesiden Suharto sendiri.
Bila mengkaji situasi keilmuan selama orde baru berkuasa, maka
perkara beras, selama lebih dari 25 tahun, di BULOG,sudah dikuasai induk dari
naga naga hitam, tidak heran datuknya orang terkaya di Indonesia yang menguasai
industry keuangan mulainya dari Jember – gudang beras di pulau jawa.
Sebagian besar alumni HMI yang ada di Bulog terlibat korupsi sebagai komponen Orde Baru, hingga meluber ke organisasi yang telah dikukuhkan secara formal dengan anggaran dasar Pancasila jadi organisasi extra universiter tanpa gejolak. Jadi HMI DIPO Saking nikmatnya KKN ini para super seniornya masih mendirikan
Kesatuan Alumni…., nongkrong dibawah pohon Tanjung besal, padahal sudah ada ICMI yang lebih universal dan luas. Sedang yang kekeh dengan fisi dan misi
Islami jadi HMI MPO – lahan perkawanan
yang kering seperti Rice Estate yang karyanya
tidak kunjung muncul di dunia inovasi
penanaman padi, karena beayanya tidak sebanding
dengan grandiose rencananya.......... yang skala kecilpun sunyi puluhan
tahun. Dilain sisi kwebangkitan islam sangat diharapkan dengan modernisasi
total masyarakatnya. Tidak lain harus dimotori ilmu pengetahuan seluruhnya.
Sekarang sisa sisa kader yang dicetak selama
orde baru dilanjutkan oleh free
fight reformasi malah lebih memlilih jalan kotor,
tukang bikin hoax, kayak Bun Yani, dan kelompok Saracen – berperilaku rendah
sekali. *)
0 comments:
Posting Komentar