Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Kamis, 23 Mei 2019

DUNIA DENGAN DUA SISTIM


DUNIA MENGHADAPI DUA SISTIM
idesubagyo blogspot,com 23.05/2019

Alankah susahnya mehnghadapi Negara yang tebelah mnejadi dua. Seperti Jerman Barat yang kapitalistik dan Jerman Timur yang sosialistik.
Kenyataan ini tepat dihadapen  hidungnya Negara Negara maju di dunia, bekas datuknya imperialis penjajah dan pusatnya ilmu pengetahuan mengambil manfaat dari abad renaissance, dan negara sosialis lawan perang dingin " negara bebas"
Amerika Serikat dan sekutunya di Europa – kembali menciptakan neo kolonialisme di Asia Afrika – guna menghadapi gelombang Nasionalisme di wilayah tersebut. Pendatang baru ini senderung ke sosialisme, yang bercampur aduk dengan Nasionalisme Negara baru merdeka ini,  mulai mengincar rasources alaminya sendiri.
Kelilip yang didepan mata, separo jerman, yang merupakan wilayah pertanian subur, membentuk Republik Sosialis Jerman, Kenyataannya Jeremqan kapi5qalis, pertumbuhan ekonomi dilihat dari petumbuhan industrinya mulai dari industri ringan – sampai industri manufacturenya sangat didukung oleh politik neo kolonialisme dunia barat, dengan bantuan penuh seluruh “dunia bebas” menjadi jauh lebih baik dari negara plin plan Italia..... apalagi Negara Brontosaurus saking tuanya Turki. Jeman barat tebebas dari dalil “negara kuat harus membangun industi berat” dari 1950 samapi kini “Krupp” datuknya industri berat di Jerman sudah bungkam...... tarakhir masih menjual locomotif menengah bermesin uap beberapa puluh ke Indonesia tahun1955 an. Industri Kimia termasuk semua jenis polymer hidrokarbon – plastik menjadi kuda beban ekonminya dan sangat berhasil.
Megapa  ? Karena dukungan Negara bebas dengan noekolonialismenya membuka pasar bagi jerman barat untuk pasar jang sangat luas ini di Asia Afrika...... dengan pesaing yang sekelas..... jepang.
Hasilnya... neokolonialisme besenjatakan barang pakai dari industri sedang dan ringan downstream productnya jadi bahan baku ndustri manufacrures hilirnya dari Jernan marajai pasar...umpamanya interrior dari mobil Mercedes benz. Jerman Kapitalis sudah tidak menjual pisau solingen dan penggorengan besi tuang lagi, tapi radio transistor, TV, computer, PC, gagang kacamata, alat kedokteran, biji plastik kualitas bawah dicetak di Asia Afrika, jadi meja kursi dan utensil dapur, yang grade tinggi menjadi textile malah blaser, mantel, jackets dan kemeja, pakainnya wanita, sepatu dan bantalan mebel mewah untuk Mercede benz dan BMWnya yang harganya selangit. Ini semua merupakan etalase produktivitas kerja buruh di negara kapitalis jerman..... melawan negara sosialis Jerman. Hasilnya nilai gross national products jerman barat jauh diatas jerman sosialis. Karen didukung oleh neo kolonialisme. Sedang sistim sosialisme, dengan apa rakyat negeri bekas jajahan sangat condong ke sana..... kalah dalam jumlah dan mutu produktivitas kerja-nya dimasa damai yang panjang ini....... dengan menciptakan barang pakai yang wah........ semua manusia kepincuk untuk beli.
 Negara susialis Jeman Timur runtuh bersamaan dengan runtuhnya tembok Berlin.
Surodiro jayaningrat, lebur dening pangastuti, artinya liha ti blog saya idesubagyo blogspot.com.
Lingkungan hidup dan iklim merubah akibat effect rumah kaca..... udara sarat dengan CO2. Laut samudra penuh dengan sampah plastik, penangkapan ikan pakai jaring centrang yang dibuat dengan kekuatan dan pamjang yang tak tebatas dari plastik, panjangnya ratusan  kilometer...... ditarik sampai ke dasar laut dangkal seperti laut jawa, dengan kapal ikan ratsan ton DWT, selat Malaka dan sebagian kaut Natuna utara   (dikedalaman lk 60 meter), merusak biota laut, dimana ikan industri berbiak.
Si oportunis yang ketua partai itu.... ikutan cengengesan mempropokasi nelayan kecil kita itu minta Pak Wi mengizinkan jaring centrang lagi, supaya tidak berbuat goblog lagi.... gitu kok jadi ketua partai....

PANGAN SEGERA JADI FAKTOR PEMBATAS PRODUKTIVITAS KERJA DINYATAKAN DENGAN GROSS NATIONAL PRODUCTIVITY DALAM PANGAN - DUNIA UMAT MANUSIA

Bantulah pak Jokowi dan bu Susi Moana Susilowati, bersabarlah kepada bu Srimulyani untuk mengembalikan uang curian ordebau yang kemarin ikut demo di Bawaslu, protes kok suara yang didapat kecil saja..... lah ribuan triliun uang curian di bank di Swiss dan Singapore, GIMANA APA SUDAH DIK3LMAIKAN DENGAN UPACARA ?.  Bila kembali ke Republik ini akan menjadikan modal tambahan kebangkitan produktivitas kerja masyarakat Pancasila ini dengan sawah rawa dan marine cultures yang sudah mulai dikembangkan dengan bantuan anda. Ini juga upaya menghemat bahan bakar kapal penangkap ikan, tandur dengan tangan anda, menghemat mesin tanam padi. Mengurangi tekanan lapangan kerja bagi marhaen kar/ena mereka digaduhi/hak mengelola sebidang sawah rawa, milik Negara.  Dengan PRINSIP Panca Sila..... point Keadilan  sosial yang adil dan beradab, amiin*)

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More