Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Sabtu, 11 Mei 2019

MASYARAKAT TIDAK PERCAYA BAHWA KOMUNISME SUDAH MATI SELAMANYA

MASYARAKAT TIDAK PERCAYA KOMUNISME SUDAH MATI

Dari posting di face book
13 hrs · 
Dengan berjalannya waktu aku mulai bosan duduk di bangku ini karena materi yang di berikan oleh dosen tidak ada sangkut pautnya dengan perjuangan membebaskan rakyat dari sistem kapitalisme (sistem yang menindas mayoritas dan menguntungkan minoritas) Mala materi yang diberikan untuk mendoktrin kita untuk menjadi
tenaga produksi!!
Image may contain: 2 people, text

Comments
COMMENT DARI IDE SUBAGYO,BLOGSPOT,COM
 Benar sekali anda......hanya akhirnya harus ada kapitalis yang kayak Andrew Carnegi, dengan phylosophy of wealth-nya “die rich, die disgrace”  sebab kapitalisme yang jadi rakhmatan lil alamin itu akan ada...... malah seluruh sistim itu harus demikian, kaena resources alami terbatas dan lingkungan hidup harus dijaga kelestariannya, atau diganti oleh humanoid robot yang lebih manusiawi. Persoalannya kebebasan individual dalam berkarya adalah pengembalian kekayaan intektual kepada masyarakat, SELURUH TEKNOLOGI itu bukan milik pribadi sebab dia juga belajar dari orang lain. Begitu pula CAPITAL si capitalist juga mendapat dari orang lain  dengan hak yang direkayasa dan diperkuat dengan terror selama berabad abad, mulai dari zaman PERBUDAKAN....bukan dari ALLAH.. Haram bila saat meninggal masih digenggam, sedangakan si pemikir, si guru, dan si ilmuwan masih butuh hidup dan menghidupi keluarganya, hasil kerjanya  VALUE FREE, nggak bisa dinikmati langsung – itulah kenyataan ilmu muderen. Humanoid robot unggul dari manusia dalam sega hal, dan cuek kepada hak milik, capital dia tidak butuh. Kena apa ....... sebab komunisme sudah mati untuk selamanya. Dalam proses pembentukannya,mudah sekali menjadi Despotisme didukung oleh massa yang cenderung ke keseragaman elementer, istilah keren-nya CONFORMISME menekan kemanjemukan karya pribadi karena mereka tidak mengerti. *)
·                       

·                       

·                       



MASYARAKTAT TIDAK PERCAYA BAHWA KOMUNISME SUDAH MATI UNUTK SELAMANYA.

posting di face book
13 hrs · 
Dengan berjalannya waktu aku mulai bosan duduk di bangku ini karena materi yang di berikan oleh dosen tidak ada sangkut pautnya dengan perjuangan membebaskan rakyat dari sistem kapitalisme (sistem yang menindas mayoritas dan menguntungkan minoritas) Mala materi yang diberikan untuk mendoktrin kita untuk menjadi
tenaga produksi!!
Image may contain: 2 people, text

Top of Form
Comments
COMMENT DARI IDE SUBAGYO,BOGSPOT,COM
Top of Form
 Benar sekali anda......hanya akhirnya harus ada kapitalis yang kayak Andrew Carnegi, dengan phylosophy of wealth-nya “die rich, die disgrace”  sebab kapitalisme yang jadi rakhmatan lil alamin itu akan ada...... malah seluruh sistim itu harus demikian, kaena resources alami terbatas dan lingkungan hidup harus dijaga kelelstariannya, atau diganti oleh humanoid robot yang lebih manusiawi. Persoalannya kebebasan individual dalam berkarya adalah pengembalian kekayaan intekktual kepada masyarakat, SELURUH TEKNOLOGI itu bukan milik pribadi sebab dia juga belajar dari orang lain. Begitu pula CAPITAL si capitalist juga mendapat dari orang lain  dengan hak yang direkayasa dan diperkuat dengan terror selama beraabad abad, mulai dari zaman PERBUDAKAN....bulan dari ALLAH.. Haram bila saat meninggal masih digenggam, sedangakan si pemikir, si guru, dan si ilmuwan masih butuh hidup dan menghidupi keluarganya, hasil kerjanya  VALUE FREE, nggak bisa dinikmati langsung – itulah kenyataan ilmu muderen. Humanoid robot unggul dari manusia dalam sega hal, dan cuek kepada hak milik, capital dia tidak butuh. Kena apa ....... sebab komunisme sudah mati untuk selamanya. Dalam proses pembentukannya,mudah sekali menjadi Despotisme didukung oleh massa yang cenderung ke keseragaman elementer, istilah keren-nya CONFORMISME menekan kemanjemukan karya pribadi karena mereka tidak mengerti. *)
·                       

·                       

·                       


0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More