Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Selasa, 23 Juli 2019

PILIHAN PRESIDEN NKRI


PEILIHAN RESIDENT NKRI

Kenyataan bahwa Rakyat mempunuai hak pilih langsung Presiden Negaranya adalah suatu rahmat, tapi memang satu ujian yang sangat berat, di zaman ini.  Sebab Pengemudi Negara ini harus memiliki kesetiaan yang sangat kuat kepada bangsanya, yang masih dalam keadaan yang extra lemah dalam prodoktivitsas kerjanya...... Hampir 80% mengandalkan ketrampilan tangan yang tradisional. termasuk KKN – yang seharusnya lebih dari 70% warganya mempunyai daya dukung kepada Negaranya dengan memiliki daya dukung otak yang cukup mampu menilai linkungan Negaranya, yaitu DI PERCATURAN DUNIA INTERNASIONAL. Kena apa begitu ?
Ya sebab dunia makin mengecil, teknologi sangat cepat maju, bangsa bangsa lain, negara negara loin telah lincah berolah gerak-bermanuver untuk memperoleh ruang ekonominya. Kelincahan ini disebabkan – dasatu sisi raksasa ekonomi dunia -Amerika Serikat, diikuti kapitalis seluruh Negagara Europa dan Jepang  semakin gerah memperluas ruang gerak untuk ekonominya...... karena butuh peningkatan modal yang super cepat demi haegemoninya dibidang ekonomi mutakhir........Di ”sisi lain” dihadapi dengan  tekat dan kemampuan yang tidak kurang sengitnya oleh kapitalis kapitalis baru yang melejit Rusia. China, India, Korea Selatan,Sinapore Swiss,
Presiden WlAdimir Putin dari Republik Federasi Rusia telah menandai Dina kini adalah Dunia multi polar, bukan Bipolar seperti zaman sebelumnya, sepeti yang diupayakan Bung Karno dengan menghimpun negara non block, yang di cap immoral oleh John Foster Dulles, menjadikannya dibenci Amerika dan dikudeta.
Turki dan Indonesia adalah wilayah yang sangat menjaga keseimbangan dunia kapitalis yang labil ini.....bukan mencari kentungan dari situasi, tapi memerlukan ketenangan dengan perdagangan yang adil.
UNTK ITU DIBUTUHKAN JURUMUDI YANG SANGAT LINCAH, CANGGIH, DENGAN DIBEKALI KEBEBASAN OLAH GERAK/MANUVER DI DUNIA KAPITALIS YANG LAGI DILANDA PRAHARA BESAR INI.
Karena Indonesia memiliki Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat....... maka rakyat harus pintar.                                                          Kader Partai pendukung harus bisa mengerami rakyat hingga menetas jadi garuda yang awas dan perkasa, jangan gila ninggal eraman telor, byayakan mencari ceperan proyek, hiduplah bersih. Contohlah Partai baru yang lagi berinvestasi dikepercayaan rakyat dengan tidak minta apa apa, sekarang.  Berani mengalah atau mengaku kalah dari para profesional. Berani belajar lagi..... kapok mencari popularitas murah dengan berlagak membela nelayan jaring centrang..... saking gobloknya, sambil cengengesan. ( lihat di you tube foto bersama dengan nelayan Pekalongan sambil cengemgesan)
Rakyat harus mengerti segala langkah olahgerak Presidennya...... tanpa dipengaruhi oleh politisi model lama yang bodoh dan mengandalkan fanatisme pengikutnya. Sekarang tidak ada kiri –kanan..... tidak ada Negara Beragama dan Negara Atheis..... Bahkan sudah mulai tidak memakai simbul nasional yang rasialis. Tapi nasional yang plural, multi rasial. Mikirlah...... dunia sudah berubah........nasionalisme adalah kesetia-kawanan ekonomis...... bukan sekedar memakai baju bathik, kantongnya di Pulau Kayman dan Singapore ..... merasa jadi pencuri super kakap malah kuburannya saja di Singapore.
Jadi adalah sangat mengganggu jalannya Pemrintahan, bila ada fihak fihak yang menggunakan situasi sesaat manuyer ini diakukan oleh sang Jurumudi – menjerit jerit demo, akhirnya toh minta bagian kursi untuk Partai oposisi 45 persen dll, dumeh diajak bersatu ( pikirnya... wah kesempatan.... diajak bersatu mencuri !!).  Yang sangat kentara ini politisi model lama yang kayak nelayan bebek -   melepas bebek pencari ikan, nanti ikannya diambil karena lehernya diikat kayak Dr Fadilah Sapari...... kayak Yang jenius RJ Lino. Rakyat yang sudah memilih Presiden untuk jadi Jurumudi di lautan Kapitalis yang lagi dirambah badai ini........ Dikit dikit demo menjerit jerit... Presiden disetir China, Presiden antek Amerika.... Presiden Komunis...... itu jargon murahan asal njeplak pekerjaan Habib Rejeqi yang sangat menggaggu manuver kapal Indonesia maju ini, 
atau serang pater di nDonga.......rakyat berjaya pada integritas/ kesetiaan Pak jokowi pada Indonesia, bukan pecaya kada khilafah apa saja, atau penjual sorga di dunia . rakyat hanya percaya pada hasil kerja. kerja. Kerja para pofesional *)







0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More