TUNTUNLAH BANGSAMU KE
JALAN YANG BENAR
Pemuda Maluku, nampak di postingan anda, di face book, anda
sangat bersimpati pada perlawanan kaum Papua
asli mengadakan pengacauan persenjata, mau saya katakan pemberontakan,
tidak memenuhi arti kosa kata itu...... hanya puluhan orang sekali menari
nari bawa senjata otomatis, dan hanya puluhan orang membakar mesjid, secara ngawur membunuhi pekerja Bina Marga,
puluhan mahasiswa membawa poster menuntut
kemerdekaan, membawa bendera Papua -- sudah tersebar dimasyarakat, lewat face book postingan anda, hanya beberapa orang yang membuka postingan ini.
Surat ini saya lewatkan messege face book, orang lain tidak
akan bisa membaca, karena aksi anda hanya sia sia dan melanggar Hukum.........
bagaimanapun negara kita ini menganut azas demokrasi, tapi dalam rangka opini...... bukan agitasi
murah
Dalam abad ini, referendum adalah
proforma saja membenarkan pemisahan satu wilayah dari induknya, menjadi “negara”
tersendiri. Kaum kapitalis sangat alot dan hati hati. dengan kata
:”referendum” ini dengan hasil “Balkanisasi”
satu wilayah – Balkanisasi adalah azas feodal yang telah menyulut perang, sebelum
perang dunia pertama. Perang Dunia Pertama melahirkan kekuatan Kekaisaran
Nippon yang militeristik dan Militerisme Hitler. Dan perang dunia kedua juga
menghasilkan pemecahan Negara Negara yang juga berbuntut ketegangan sampai
sekarang. Tapi ingat masyarakat masyarakat yang menjadi korban pemecah belahan
ini adalah masyarakat yang sudah “maju”
dalam budaya, dan – mereka cenderung untuk menyatu kembali, kayak Jerman.
Sedangkan bangsa Irlandia, begitu lama Syn Fein berjuang dengan peluh dan darah
toh tidak berhasil lepas dari Britania Raya, dan tidak dicap komunis, oleh Inggris ditangani secara kasus
kriminal biasa, Catalonia tidak berhasil memisahkan diri dari Spanyol, bahkan juga
kaum Basgue dengan budaya sendiri, telah
sangat lama ingin merdeka menikmati caranya sendiri menari, menyelenggarakan
upacara agama dan minum angur, lain cara
dari Spanyol, tidak berhasil. Bukan akalnya kaum Kapitalis.
Hla sekarang, sebagai elite capture to be, sebagai kaum terpelajar dari pemuda Maluku.......
yang ingin lepas dari NKRI mulai zaman Dr. Sumoukil. serta RMS nja. Alasan yang dipakai sangat
tidak populer, egoisme elite captue..... yaitu ingin masih dibawah ketiak
kolonisator Belanda, dengan mengangkat senjata terhadap RI. PADAHAL PULUHAN TAHUN KEMUDIAN BELANDA
MEMERDEKAKAN SURINAME TANPA BANYAK CING CONG KARENA BERATNYA BEAYA KEMAJUAN PEMBANGUNAN
INFRA STRUKTURE YANG AKAN DITUNTUT, DAN TIDAK DIDUKUNG AMERIKA .
Belanda, puluhan
tahun sebelumnya mendatangkan ribuan petani dari Jawa, demi mendukung
kolonialismenya......dijadikan koeli perkebunan tebu, guna mempertinggi produktivitas kerjanya.....
mendatangkan masyarakat Jawa, dengan rayuan dan bujukan. Ini jauh lebih produktip dibandingkan dengan penduduk setempat kaum
Indian Amerika Selatan, Elite capture Suriname
adalah orang dari Jawa, India Afrika
maupun Mestiso , Creole bisa membuat
Negara Surname lancar berfungsi dan siap bekerja sama dengan Negara Belanda
apabila ada prospect ekonomi yang sangat
menguntungkan dan cepat pengembalian modalnya, yang pada zaman sekarang ROI ( RETURN ON INESTMENT) bisa aetinggi 20-25 %,
harus padat teknologi......berarti DIBUTUHKAN ORANG YANG BETUL BETUL MENGUASAI TEKNOLOGI
MUTAKHIR....... Bayangkan, apa akibatnya bila
anda menggelitik mendorong
dorong dengan bersimpati keras
pada elite capture oportunis yang ada sekarang, yang bersembunyi dan ningkring diatas saudara kita
orang Papua asli dan lugu dengan puaknya. Sebab tanpa ada kepentingan apa apa untuk
kelompok mereka,, mustahillah sikap
simpati tidak mendidik
ini,yang jelas sangat merugikan rakyat Papua barat,
Sambungan 2
YANG SANGAT SEDIKIT DAN
TERSEBAR LUAS, dengan gerombolan pengacau bersenjata ini .
Kamipun di pulau Jawa. telah menjadi korban genocide
rezim Diktator Militer sampai jutaan
orang yang malah tidak diakui adanya....dianggap PKI karena pendukung Sukarno... yang dibenci
Amerika Kami
masih optimis bahwa dibawah Presiden
yang ini., pak Jokowi , perbaikan ekonomi rakyat diseluruh negara akan lancar dengan waktu yang hanya lima tahun mendatang saja......... kami
optimis dan bersedia hidup lebih berat dengan bekerja bekerja dan
bekerja.......disertai pemberantasan KKN dan percaloan............. Ingat menteri ESDM Sudirman Said yang dicopot Pak
Jokowi gara gara ngotot menjadi calo
untuk Perusahaan Asing
mengizinkan instalasi minyak lepas pantai , sedangkan untuk wilayah Maluku daerah anda, lebih baik untuk ekonomi rakyat Maluku, instalasi darat.
Bukankah itu juga termasuk pembagunan infra strukture di Maluku dan di Papua barat ? Sebagai
kaum terpelajar, anda mesti tahu
upaya YANG SUDAH BERHASIL oleh Presiden
ini di Papua selama lima tahun belakangan ini.
Umpama harga minyak yang sama dengan daerah lain di indonesia dan jalan
raya ratusan kilometer ke pedalaman Papua Barat, ini tanda nyata yang anda
mesti menghargai....... bukan saja melanjutkan rengekan minta segera jadi seperti
Hawai atau Melbourne. Saya harap saudaraku, sedikit lebih dewasalah, mengupayakan suku
suku dan saudara kita di Papua Barat, merasakan
jalan raya Papua Barat yang dibuat
oleh kebinet Presiden Jokowi, supaya rakyat bebas dari keterbelakangan politik, ekonomi dan budaya yang sangat diperlukan untuk
mengangkat psoduktivitas kerja mereka.. Bukan malah menebar peluru dengan beberapa puluh pengacau, dari kegelapan
hutan tropik , dinamakan perjuangan
menuntut Papua barat merdeka. Malah sangat mengganggu perkembangan yang dipercepat
dari rakyat Papua, kearah kenaikan nilai
prodktivitas kerjanya. Sebab bila menangpun, dengan kondisi dan
situasi sebelum Pak jokowi , akan
sangat sulit, dengan kuwantita dan kualita pendukung pengacauan yang hanya sebagian kecil dari penduduk Papua Barat ,
yang kuantita maupun kualita-nya tidak
layak menghadapi Dunia Kapitalistis Moderen,
yang diharapkan menjadi sudara tuanya.. ..........Ingat,
gerakan Pol Pot yang makan korban jutaan rakyat Camboja......genocide yang
berbau etnik, campur aduk dengan kecemburuan sosial. Gagal total karena tidak didukung oleh budaya
dan teknologi masyarakat moderen, hanya nafsu rendah membunuh dari masyarakat purba.
Seandainya menangpun elite
capture yang mencetuskan gerakan
bersenjata ini, akan berkelahi satu sama
lain mengajak pendukungnya yang fanatik, sampai habis...... karena tidak
didukung kebudayaan yang lebih tinggi.
Kejadian yang sudah ada,
terlahirnya Timor Leste. Itupun
bukan dari perjuangan bersenjata dari Xanana Gusmao, dengan korban sampai puluhan ribu jiwa dari fihak fihak yang
bertentangan diantara elite capture, mengerahkan pendukungnya dari rakyat Timor
Timur sendiri, yaitu yang di-ilhami Fidel Castro ( orang menyebut kiri) yang merapat ke
Australia Portugal, dan Amerika, dan kelompok
yang ingin bergabung dengan NKRI. Akan
tetapi dari desakan Australia , Vatican, yang diperalat Amerika Serikat sebagi polisi dunia.....menjadi
internal, karena elite capture setempat di gelontor produk moderen, uang dan
senjata saat itu, di-iming iming jadi share holder pengurasan cadangan minyak
mentahnya.... perbuatan calo lagi. Sampai sekarang disana belum ada apa apa....
boro boro jalan aspal ke pedalaman.
Dengan alasan cadangan minyak mentah di dipantai selatan Timor timur. (Celah Timor) . Sedangkan menurut penelitian
Shell seluruh daratan dan pantai Papua tidak ada cadangan minyak mentah. Hla fungsimu sebagai elite capture di percaturan wilayah ini apa menjadi calo, untuk
kepentingan negara lain yang mengimpikan dapat mencaploknya dengan murah ?*)
0 comments:
Posting Komentar