Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Jumat, 05 Juli 2019


PARTAI PARTAI OPOSISI DAN KABINET PRESIDENSIAL
idesubagyo blogspot,com 4/7/2019

selama berbulan bulan masa kampanye Pemilu setentak 2019, rakyat Indonesia disuguhi oleh lelucon yang tidak lucu...........Disatu fihak  kelompok sakyat membumi, pejal, nampak lamban “the silent majority” yang sangat banyak, diam dan sangat peka karena penderitaan yang bertahun tahun.......Dipihak  lain dihadapi oleh golongan oportunis dikelilingi golongan warga batu kerikil menggelinding licin, labil dan sangat berisik, bersemangat dan militan secara impulsive akibat dari  mental yang lemah ( banyak yang ngompol dan nangis waktu muntahan  cicitannya didepan umum, jadi urusan polisi, karena ucapan kebencian yang termasuk kajahatan dalam UU  Kriminal), sebagai hasil dari  siraman retorika berapi api  dari  “ peniup seruling” yang memukau mereka sasaat......... berbaris sambil ramai mencicit cicit masuk laut kerendahan budi pekerti masal.  Situasi yang sejenak mengangkat euphoria mabok dari kelompok partai pertai adil makmur yang menampangkan muka tembem, para brewok jenggot topi bentuk sorban instan, actress layu, burkah rangkap tiga  mendesak menyeru Allah. mohon kemenangan. Lupa bahwa mereka sudah diranah politik praktis...................tanpa batas nyata dengan neraka jahanam............ Bagi yang bergulat dengan  tanah garapan, pengabdian pada tuan, pekerja korban urbanisasi, buruh kontrakan, buruh outsourcing-an, abdi rumah tangga yok De, pansiunan PNS, sungguh sangat tidak lucu.
Ahirnya.......Partai Partai koalisi 02 sesudah bubar, sangat ngidam pembagian jatah menteri........ ingin bergabung dengan pendukung 01 yang dipilih reakyat. Harapan jadi menteri juga mewabah di partai pendukung 01 ...... nampak waktu di shooting TV  para elite partainya jalan berendeng dengan gagah dan cengengesan menuju istana,.... lupa baris macam itu juga pernah dipertontonkan di you tube pada saat mendukung jaring centrang yang sudah diputuskan dilarang oleh Menteri Perikanan kabinet pak Jokowi, Bu “Moana” Susi Sasusilowati.  Lha perilaku kekanak kanakan bodoh macam itu, kok nampak.......ngidam jadi Meneri kabinet kerja yang sudah tanpa beban.......ndak takut dikeroyok di DPR RI. Padahal kedepan hanya melulu kerja berat untuk memikul tanggung jawan meyelesaikan pekerjaan Presiden Presiden terdahulu.......malah ninggalin BLBI yang dimangkrakkan..... Sedang .di permukaan Bumi,. bebas aktip karena bebas secara ekonomi, export beras dan  hasil laut...... sebagai gantinya yang sudah ditelan konglomerat hitam kroni Jendral Suharto yang pada era reformasi masih berkibar kibar gentayangan sampai jadi katua DPR yang terhormat, jadi Gupernur, jadi Bupati yang ngganteng dan cantik kayak pilihan miss indonesia.....mereka ya pilihanmu wahai rakyat. Mereka memukau rakyat bingung di Propinsi dan Kabupaten malah pada mendirikan dinasti anak istrinya...jadi pengganti. Terjadi di Semua Partai, kayak Tatanugraha, Zumi Zola. Bupati Klaten. Bupati Sangir, bupati Kediri yang diteruskan istri mudanya, Bupati Temanggung, Bupati Bangkalan, Walikota Madiun, Bupati Sabu Bupati Ngada, bupati Sulawesi Tengah Buol, yang spektakuler jual HGU 75 ribu ha. kepada konglomerat Kuntianak hitam- Zhartati Murkaya Pool, Disusul Bupati Bakasi, bupati Kalimantan Tengah Kutai Kertanegara secantik kanjeng ratu Kidul, dan sebebal “kerbau”( nanti di fakta pengadilan kan ngakunya duit buat Partainya – dan pasti di-ingkari), ndak kalah spektakulernya dengan bupati Buol Sulawesi, jual HGU kelapa sawit dengan suap 350 miliar rupiah...... Mereka  ngerti vonis hukumannnya hanya maximun 5 tahun !!!!, barisan pembelanya bisa mengatur  suite room  di hotel prodeo drngan konci dikantong dan jalan jalan bebas hambatan dengan pengawalan patuh pada peri keuangan.
Padahal yang sebenarnya, posisi politis itu seimbang dengan tanggung jawabnya kayak Bu Risma Walikota Surabaya  sampai jatuh sakit kebanyakan kerja dan marah...... lah kok malah berlomba dengan KPK jadi sasaran OTT ....... Eksekutip : Presiden, Wakil Presiden, (koma) bekas Direktur bank, bekas menteri ESDM,  Gupernur Bupati, anggauta Legisatip Pusat dan Daerah, Jaksa dan Hakim, harusnya mencontoh separonya saja dari Ibu Rismaharini, mencontoh ibu Susi “Moana” Susilowati Ibu Sri Mulyani......... lha kok malah Si Elite darah biru pendiri organsasi keagamaan itu menguasai Partai ( yang lain jsdi Bupati menguasai sumur gas alam puluhan tahun di Kabupatennya, yang lain Ibu Bupati, bapak Bupati  yang kabupatennya dilewati  jalan raya ratusan kilometer sepenjang pantai utara, dari Golkar orde baru  menguasai 16 pomp bensin sepanjang jalan itu dan menjual solar dalam drum ke nelayan asing), tapi si darah biru  menghalangi Ibu Khofifah nyalon Gupernur, rindu pada kekuasaan zaman orde baru......... apa ndak tahu rakyat sudah bangun ?
AWAS TAHUN 2019 TAHUN GAWAT....... YANG MENGANDALKAN KEKUATAN UANG, KHARISMA DINASTI, JABATAN DAN KECANTIKAN DAN KAGAGAHAN AKAN LUMER MENCAIR.....”SURODIRO JAYANINGRAT,,,,, LEBUR DENING PANGASTUTI” *)


0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More