Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Jumat, 12 Agustus 2011

Benarkah Bisa Diterima Makna Ini ? (Tafakkur Al- Fatihaah)


Aku pernah dapat petunjuk dari leluhurku kira-kira di atasku lima atau enam generasi, petunjuk itu disampaikan dari mulut ke mulut, terus dari nenek ke saya,  sekarang sudah meninggal dimakamkan di makam keluarga di desa Nglames sedikit di utara Madiun sekarang pinggir jalan raya Madiun-Surabaya, konon menurut para Santri Jawa suatu keterangan yang diberikan dari mulut ke mulut, maksudnya tidak pernah dicatat adalah “ilmu sorogan” dalam bahasa Jawa yang dipakai para Santri.
Sekarang jaman sudah berubah dan manusia semakin pintar, aku ingin berbagi “sorogan” dari makna Umul Qur’an Al -Faatihah.
Kenapa?
Karena terjemahan surah ini meskipun dalam bahasa Jawa, terjemahannya  wajar sama dengan yang sekarang,  yang diterjemahkan di “cap” disetujui oleh Dept. Agama. Hanya pengertian bahasa Indonesia atau bahasa Jawa yang di- pas-kan hingga bermakna sebagai berikut:

Audzubillahiminassyithanirrahim = Ya Allah, jauhkanlah aku dari godaan syaithan yang terkutuk.

Surah ke 1 diturunkan di Makkah sebanyak 7 ayat, Al Faatihah

1.    Bismi ilaahir rahmaanir rahiim = Dengan nama Allah yang Maha 
Pemurah dan Maha Pengasih.
Makna:
– ini ikrar, segela sesuatu yang penting dimulai dengan ikrar Basmallah. Bahkan menyembelih ternak pun dagingnya dihalalkan setelah berikrar bahwa penyembelihan itu hanya atas nama Allah yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih, selain yang demikian haram. (padahal orang Arab hidup sebagai peternak di oasis padang pasir makanannya daging).
Hidup manusia hanya atas nama Allah yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih, selain itu ya manusia harus menempuh kehidupannya sendiri yang keras dan sukar di Dunia fana. Ikrar Basmallah didahalukan sebelum melakukan sesuatu.  Bahwa Manusia rupanya tidak layak menjadi yang lain, selain mengatas namakan Allah  Yang Pemurah dan Yang Pengasih dalam hidupnya.
           Sewaktu kumpul antara Pria dan Wanita, manusia harus beradab, bukan halnya liar seperti  bangsa binatang dan tumbuh tumbuhan, manusia harusnya sangat sadar bahwa sebenarnya nanti bila si bayi lahir, bukan dia yang membuat melainkan dia hanya atas nama Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih.
 
2.    Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin= Segala puji bagi Allah, Tuhan Pemelihara semesta alam.
Makna:
Waku si Bayi Manusia lahir, semua lega dan mengucap Hamdallah, sang bayi malah menangis. ( orang bilang hidup di dunia in ujian yang sulit)
     3.  Arrakhmaannir rahiim= Maha Pemurah lagi Maha Pengasih
Makna:
Si Bayi yang baru lahir akan dilimpahi kemurahan dan kasih dari Allah seumur hidupnya nanti, misalnya yang berupa  pemurah dan pengasih  kedua orang tua –nya, seluruh puak dan Bangsanya, seluruh Manusia, kemurahan Allah di mana-mana.

4    Maaliki yaumid diin= Yang menguasai hari pembalasan, (hari Akhir, Judgement day, hari Qiyamat).
Makna:
Hai engkau si Bayi, ketahuilah di dunia semua ada akhirnya, ada hari pembalasannya, ada Qiamatnya besar atau kecil

5    Iyyaka na’budu wa iyyaaka’ naasta’iin= Hanya kepada  Engkaulah kami mengabdi dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
    Makna:
    Saat hidup ini  ujian yang terus- menerus, di alam lain kelak yang kami tidak tahu apa - apa melainkan sedikit di situlah mereka yang hidupnya dengan Nama Allah yang yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih bisa mohon pertolongan.        
6    Ihdinash shiraathal mustaqiim=Tunjukkan kami ke jalan yang Lurus (benar)
      Makna:
      Di alam dunia nanti, kami sering merasa tahu, barang siapa yang  sepanjang  hidupnya hanya dilandasi pemurah dan pengasih  dengan ini   mohon petunjuk kejalan yang  lurus/benar, pilihan  dari  kebenaran  yang banyak, hanya Allah yang tahu mana yang sesungguhnya benar. Jadi semua lillahi ta’alla

7    Shiraatha ladziina an’amta ‘alaihim, ghairil maghduubi’ alaihim
Waladh-dhaalliin =(Yaitu) jalan orang orang yang Engkau beri ni’mat, bukan (jalan) orang orang yang dimurkai atas mereka dan (jalan)  orang orang yang sesat.
 Makna:
Kami mohon petunjuk ke jalan yang lurus/benar, yang seperti apa ? kami juga serahkan kepadaMu karena sebenarnya kami berusaha hidup menurut fithrah kami, kami barusaha menjadi pemurah  dan pengasih dengan sunguh sungguh, bukan menempuh jalan yang sesat dan kami menjaga diri supaya tidak menempuh jalan yang Engkau murkai.

Sholat dalam Islam dihitung dua raka’at (rata-rata kelipatan 2 rakaat) (seperti sholat Dzuhur , Ashar dan Isya’)  ditambah satu  atau tidak ditambah(sholat Maghrib ada tiga rakaat, sholat Subuh ada dua rakaat.) Pada setiap rakaat harus dibaca Al Faatihah, bila tidak dibaca Al-Faatihah artinya batal, begitu pentingnya Al Fatihah bagi hidup manusia beriman.
Dari Makna Al-Faatihah pada setiap rakaat,seperti di atas, dipandang dalam kurun perjalanan hidup manusia:

1     Bismi illaahir rakhmaanir rahiim=sama dengan di atas.
Makna;
     Kalau hidup manusia sudah dilandasi sebisa mungkin dngan sifat pemurah lagi pengasih, manusia kembali ke fithrahnya, itu yang   selalu kami upayakan dengan pertolonganmu.
2   Alhamdu lillaahi  robbil alamiin= sama dengan diatas
     Makna;
     Dalam sakaratul maut  orang pada bingung dan takut, manusia  yang  sesuai dengan fithrahnya, sepanjang hidupnya dilandasi  watak  pemurah dan pengasih, dalam ujian ini, itulah yang  dikehendaki Allah
3   Arrakhmaannir rakhim= sama dengan diatas
         Makna:
     Allah Maha Pemurah dan Maha Pengasih dimana saja, sebab di Alam yang kami tuju semua akan ditinggalkan, apa yangdibawa, amal yang baik, mengajarkan ilmu yang berguna, dan do’a anak yang sholeh – yang lain terserah kepadaMu.
4    Maaliki yaumid din=sama dengan diatas
Makna:
Perubahan di alam fana  ini Allah yang menguasai, dan semua pembalasannya.  Di surah yang lain dalam Al-Qur’an, dikatakan orang bisa mohon maaf dan bertobat apababila bersalah kepada Allah, mohon maaf kepada Allah dan bertobat. Apabila bersalah kepada manusia ya mohon maaf kepada manusia tentu saja tidak diulang.
    5     Iyyaka na’budu wa iyyaka’ naa’staiin= sama dengan diatas
Makna:
Hanya kepada Engkau lah kami mengabdi, dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan ( Tentulah lebih khusuk sekali karena di sana (alam kubur) tiada siapa-siapa yang bisa diminta pertolongan kecuali Allah).  Saya anjurkan untuk meyakinkan diri, bahwa hidup ini hanya dilandasi sifat pemurah dan pengasih, sungguh agar selamat di alam akhirat)
    6    Ihdiinash shiraathal mustaqiim=sama dengan di atas
         Makna:
  Pada saat itu kami mohon dituntun kejalan yan lurus/benar, kami   belum tahu apa apa disana (akhirat), dan kapanpun pasti kesana.
    7   Shiraathal ladziina an’ amta alaihim, ghairil maghduubi ‘alaihim,Waladh –dhaalliin= sama dengan yang diatas.
    Makna:
    Kami hanya mampu mengatakan jalan yang lurus itu ya jalannya  yang telah Engkau berikan kepada yang Engkau kehendaki, kami sudah berusah tidak sesat dengan pertolonganMu, kami juga  
   sudah   berusaha tidak berwatak buruk dengan pertolonganMu, sehingga tidak Engkau murkai. 
  Semua menjawab: Amiiin !
Jadi satuan sholat yang  kelipatan dua rakaat, itu harus dengan surah Umul Qur’an,  Penghulu Ayat -Ayat Qur’an- Al Faatihah, mengingatkan ketika hidup,  manusia tentang kejadianya dan ketika dipanggil kembali oleh Allah. Al-Qur'an adalah tuntunan manusia waktu manusia dilahirkan untuk hidup, dan waktu sakaratul maut dan mati, semoga berguna(*).   

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More