Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Senin, 22 Agustus 2011

Tanaman budidaya Kopi

Kenapa  K€opi ?
Ini bukan untuk mengajari pembaca menanam Kopi, tapi ini akan melacak kembali seluruh agroteknik Kopi sebagai cerminan pengetahuan Agronomi kita mengenai tanaman buah-buahan. 
Paling sederhana yang sudah diketahui para petani adalah menanam dari bijinya, asal biji Kopi ya jadi pohon Kopi  dan berbuah Kopi titik. Itu kan sudah diketahui oleh bahkan manusia purba. Pembaca akan jadi heran sendiri, wong biji kok harus digoreng dulu sampai gosong baru di gerus jadi bubuk – baru dituang air panas,  hangat hangat trus diminum, rasanya pahit, lho kok diminum dan sekarang disukai oleh penduduk Dunia !? Itu kan dulu sekali, sekarang ada sebagian orang yang malah dilarang minum kopi sebab mengidap  nyeri lambung  atau hipertensi malah ada yang  keduanya.Lha mana  yang namanya agroteknik Kopi yang konon cerminan pengetahuan kita mengenai agroteknik buah-buahan ?
Kopi nama bangsanya adalah Coffea. Familia Rubiacae jadi sama dengan Mengkudu. Berasal dari benua Afrika tropic, yang mungkin hutannya sering terbakar, e..e kebetulan manusia purba di sana ribuan tahun yang lalu menemukan genangan air hujan yang terisi biji kopi yang sudah tua ikut gosong, saking hausnya ya diminum saja, tentu saja pahit tapi sesudah minum kok malah segar, critanya malah ketagihan gitu.. trus tersebar diantara puaknya sukunya bangsanya trus mendunia.
Tumbuh sebagai pohon  termasuk  Dicotyledone, berposture menengah artinya bentuk liarnya masih dibawah naungan pohon- pohon besar, tapi diatas semak- semak.  Kebiasaan hidup bentuk liar di hutan-hutan sangat perlu disimak untuk mempertimbangkan agrotekniknya bila dipiara manusia, lha khusus kopi di Nusantara sudah dipelihara ratusan tahun yang lalu bibitnya dibawa pedagang yang naik perahunya teman  Sinbad si Pelaut dari teluk Aden atau wilayah sekitar Yaman sekarang pada zamannya abad ke 11 Masehi zaman pedagang dari kota pesisir teluk Aden berlayar untuk berdagang dan menyiarkan agama Islam, karena Kopi dalam bahasa Jawa disebut Kahwo – sedangkan dalam bahasa Arab adalah Kahwa, mungkin sesudah itu,  baru kata kopi dari kata Coffee ( Inggris) atau Koffie (Belanda) lha Coffee atau Koffie dari kata Arab : Kahwa, jadi dalam bahawa Melayu kuno ya Kahwa. Begitu susah payahnya merunut asal usul nama Kopi.   Hal yang penting bahwa kaum pedagang dari pasisir teluk Aden ini membawa bibit kahwa berbulan bulan berlayar, sampai di kota pelabuhan Nusantara entah sudah berapa hari seudah mereka mendarat baru  ditanam. Soalnya bibit dari biji kualitas jelek pasti kehilangan daya tumbuhnya bila harus disimpan berbulan -bulan dalam kondisi saat itu.
Tulisan dalam bahasa Arab waktu itu sudah mengatakan bahwa bibit yang tumbuh dari benih Kahwa yang baik harus dari pohon yang baik, berumur pertengahan (antara 10 – 16 tahun) terletak dicabang yang kuat dan panjang, karena cabang Kopi beruas ruas dan dompolan buah terletak di setiap ruas –sampai 10 -14 dompol -  maka dompolan yang dipilih sebagai benih harus mendekati dompolan yang ditengah (mulai dompolan ke 5, kemudian ke 6, ke 7 ke 8 diluar itu tidak dipilih sebagai benih, setelah tua benar baru dipetik dikupas kulitnya secara hati hati, dan di-angin-angin-kan sampai kering  kemudian disimpan ditempat yang kering benar dan rapat. Inilah baru agroteknik, meskipun dtulis pada saat itu. Ketentuan itu universal dan abadi, sekarangpun masih berlaku dalam asaha memperoleh benih dari biji misalnya tanaman papaya ( Carica Papaya L), meskipun dengan sedikit imajinasi, karena papaya harus ditanam dari biji, entah waktu yang akan datang mungkin bisa dari kultur jaringan. 
Benih papaya harus berasal dari pohon yang baik (dikehendaki kualitas buahnya) berbuah lebat. Buah yang layak diambil benihnya terletak ditengah ( tentu saja maksudnya dia besar  dalam pertengahan mumusim hujan dan tua mendekati paruh musim kering) benih diambil dari buah yang bentuknya standard untuk jenis papaya itu,  sepertiga dari ujung buah yang masak keatas sampai duapertiga buah dari ujung, atau kira kira sepertiga saja buah yang ditengah, bijinya baik untuk dijadikan benih – di anginkan dan segera ditanam atau disimpan ditempat yang kering. Sama kan ? bayangkan kalau membuat kebun papaya kontrak sudah ditanda tangani, ternyata bibit yang ditanam ribuan  dari benih sembarangan dan tumbuh jadi segala macam papaya bahkan papaya jantan kan berabe ? Inilah tujuan Dosen memberi kuliah perkara budidaya kopi, karena budidaya kopi sudah diteliti dan dipraktek- kan selama ratusan tahun. Balai Penelitian Kopi dan Karet di Jember (malah dulu zamam Hindia Belanda namanya Besuki Proofstation) penelitian budidaya kopi nya lebih seratus tahun, lantas perkara papaya siapa yang meneliti begitu lama, lha mahasiswa Pertanian  diajari apa perkara papaya ?(*) (bersambung)










































































































0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More