Ini sebuah kisah yang kebetulan saya ketahui sebagai kisah di depan mata saya, terjadi bulan Juli 2014, / Ramadhan 1435 H.
Tersebutlah seorang ibu, yang menambah penghasilan keluarga dengan bekerja di satu Perusahaan, ya jadi pegawai menengah bagian Administrasi.
Keadaan keluarga serba menengah, bukan posisi yang hidup mudah terutama di Indonesia, sebab gampang sekali terperosok ekonominya menjadi golongan pariah. Dengan segala sifat kaum hawa yang berusia menengah, beliau ini tidak menarik jadi sahabat para coleganya yang masih muda muda, sebab canda dan gosipnya tidak pernah nampak.
Beliau berdandan correct, tidak seksi dan tidak berhijab, rambutnya digunting pendek, meskipun orang yakin bahwa empat dari lima tiang syariah Islam beliau ikuti dengan tekun, meskipun belum berhaji walaupun belum umroh, tapi ketekunannya ditandai oleh koleganya bahwa beliau setiap hari selalu mengerjakan sholat sunnah dhuha (sholat pagi antara subuh dan dzuhur), dan selalu menampilkan raut muka yang bersih dan cerah.
Toh jarang para kolega ini dekat dengan beliau. Nampaknya beliau ada di kantor itu sudah semestinya seperti jendela kaca yang besar besar meja dan kursi saja, tidak terasa keberadaannya.
Suatu hari, beliau bercerita kepada koleganya yang lebih muda, secara sambil lalu, kala istirahat siang, bahwa seminggu yang lalu beliau sangat cemas dan khawatir bahwa beliau akan datang ke Kantor terlambat, pada pagi itu cerita beliau, ada saja gangguan sewaktu beliau akan berangkat kerja. Benar saja, karena jalan di kota Surabaya yang macet dan ada saja hambatan pagi itu, beliau terlambat masuk kerja.
Sistem absensi Kantor itu sudah canggih yaitu dengan meletakkan jempol tangan ke scanner check clock /jam absen alias absen scanner sidik jari.
Di sinlah terjadi kemusykilan, anehnya ternyata beliau kok sudah absen jempol jam tujuh seperempat, (07:15WIB) padahal jam masuknya jam delapan, jadi sambil terheran heran beliau ya masuk saja dengan tenang seperti biasa, pada akhir bulan gajinya tidak dipotong sepuluh ribu rupiah, karena datang lambat satu kali.
Lantas siapa di pagi itu yang absen?, sidik jari pula, karena sang ibu tersebut jelas terjebak kemacetan di ruas jalan kota Surabaya yang padat.
Ganjilnya, ada kolega beliau yang melihat pada hari itu beliau, Sang Ibu ini, absen jempol sambil masih mengenakan helm dan keluar lagi. Saat itu, oleh rekan kerja hal ini hanya dilihat sambil lalu saja, karena hal ini biasa dan diperbolehkan.
Ceritanya ini tidak menimbulkan riak-riak gelombang keheranan apa- apa dan tidak memberikan kesan apa-apa bagi para koleganya dari Kantor itu. Heran sebentar, kemudia larut lagi dalam rutinitas kerja.
Tapi bagi saya, kejadian nyata ini saya renungkan dalam-dalam, dan kejadian nyata ini saya langsung tulis di Blog ini.
Sebelum saya tahu kisah ini, saya pernah menulis perkara kerabat saya, sebagai tanda bersyukur yang sangat karena kesampaian apa yang diinginkan bagi seluruh keluarganya, kerabat saya mengaku melakukan syariat yang lima itu dengan tekun sambil sangat kagum, mengisyaratkan kepada orang yang dekat dengan dia, bahwa perilakunya yang kaffah itu menghasikan “ndelalah” ( Bahasa Jawa, hampir mirip dengan bahasa Indonesia “Kebetulan” yang bernuansa Ketuhanan) kok segala permohonannya kepada ALLAH SWT mengenai nasib keluarganya dikabulkan.
Mendengar cerita mengenai kejadian yang dialami ibu yang berkarir ini, sangat menyejukkan dalam bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, saya merenung...meskipun hanya bernilai sepuluh ribu rupiah, kok ALLAH SWT tidak lalai kepada kegelisahan umatnya yang tidak pamrih sederhana ini, menyuruh Malaikat mewakili absen jempol ? Untuk umaat yang sholeh/sholehah namanya ma'unah- artinya pertolongan yang kayak mu'jizat – bila enggak lha siapa ?.
Waktu kisah ini saya ceritakan ke anak saya yang di Bogor via telpon, anak saya masih penasaran dan anak saya yang dosen itu berusaha memberi alasan yang masuk akal, tapi kan semasuk akalnya, pun, ibu tersebut pagi itu masih terjebak kemacetan, kemudian saat dia datang dia heran sudah ada yang mengabsenkan pada pukul 07:15 WIB, lha... lantas siapa yang mengabsen sidik jari si ibu-ibu ini pada pagi itu sewaktu ibu tersebut terjebak kemacetan? (*)
Subhanallah,
Ramadhan 1435 H
Ir. Subagyo, M.Sc (Alumnus sarjana dan pasca sarjana Universitas Patricia Lumumba, Moskwa, Russia, lulus dan kembali ke tanah air tepat saat Indonesia geger tahun 1966)
Nb :Kisah ini kemudian juga saya tuturkan secara lisan kepada Bp Tedjo seorang tetangga saya yang kebetulan beragama Nasrani. Beliau adalah teman ngobrol yang baik.
Komentar serta interpretasi Bp Tedjo dapat dibaca pula di kolom komentar pembaca.
Saya dan tetangga saya Bp Tedjo adalah dua anak Bangsa yang beda suku dan beda agama. Namun Kita bertetangga dengan rukun dan damai, meski beda keyakinan.
Yah ini mungkin karena di lingkungan kami di kota Surabaya masyarakatnya sangat memelihara kerukunan hidup antar umat beragama. Kehidupan antar agama bagi kami tidak menimbulkan masalah, karena karakteristik orang Surabaya yang mengedepankan faktor kemanusiaan terlebih dahulu.
Nyatanya, jika ada tetangga yang sakit atau kecelakaan di jalan di lingkungan kami, kami tidak pernah menanyakan Agama apa anda ?, tapi hanya menanyakan apa yang bisa kami tolong. Kamipun segera menolong orang dan bawa orang itu ke Rumah Sakit. Itupun kami tidak memilih-milih rumah sakitnya, apakah mau dibawa ke Rumah Sakit Islam RSI atau Rumah Sakit Katolik Williambooth yang ada di Surabaya. Tapi kami bawa saja tetangga yang sakit atau alami kecelakaan itu ke Rumah sakit terdekat.
Pembaca yang budiman, Saya beragama Islam, dan menempuh pendidikan tidak hanya di Barat tapi langsung di tanah Sovyet pada 1959-1966, bayangkan ideologi apa yang berkembang di sana pada tahun itu, tapi toh keyakinan saya pada Islam tak pernah luntur. Meski sejarah mencatat bahwa Kami, kami semua alumni Russia pernah dikejar kejar Orba untuk ditangkap, di Pulau Buru-kan dan dibasmi, dengan dalih politik dan Agama, baca tulisan saya di Blog ini berjudul "Jogjakarta 1959" pada link http://idesubagyo.blogspot.com/2011/10/jogjakarta-1959.html.
Karena itu bagi saya pribadi, keyakinan Agama masing-masing individu adalah Hak Asasi Utama setiap individu manusia. Tidak dapat dipaksakan.
Maka dengan Nama ALLAH Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Wahai kawanku Bp Tedjo dan bagi Anda semua yang berlainan keyakinan
Yang Saya sembah, bukanlah yang Anda sembah
Dan Anda bukanlah penyembah/pengikut yang Saya Sembah/ Yang saya ikuti
Dan Saya bukanlah pemyembah/pengikut apa yang Anda sembah dan ikuti
Dan Anda bukanlah penyembah/ pengikut yang Saya Sembah/ Yang Saya Ikuti
Bagi Anda Agama Anda, Bagi Saya Agama Saya.
Be peace for All..
11 comments:
ALLAH MENNCINTAI MAKHLUKNYA YANG NAMANYA MANUSIA YANG SALEH DAN SALEHA TIDAK DIUKUR DENGAN JUMLAH PEMBERIAN NIKMAT KEPADANYA TAPI PADA PERASAAN YANG TIMBSL BALIK
Nice Post
APABILA MANUSIA ITU CUMA MENILAI PEMBERIAN2 ALLAH DENGAN NILAI MATERI..SESUNGGUHNYA MANUSIA SEMACAM ITU TERLALU AMAT SANGAT KURANG AJAR SEKALI !!!! SEMUA PEMBERIAN ALLAH ITU SANGAT2 BESAR & TAK TERNILAI DENGAN APAPUN JUGA, BAHWA MANUSIA BISA MENERIMA PEMBERIAN2 ALLAH....ITU HANYA KARENA KASIH-KARUNIA ALLAH YANG SANGAT BESAR !!!!
Kepada Sahabatku Bapak Subagyo Koesno,
Berikut saya sampaikan ayat2 dari Alkitab yg bapak minta ketika kita ngobrol ttg topik di atas, semoga ayat2 tsb bisa menjadi berkat utk bapak.
28 ¶ Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "HUKUM manakah yang PALING UTAMA?"
29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
30 KASIHILAH TUHAN, ALLAHmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
31 Dan hukum yang kedua ialah: KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
[Markus 12:28-34 penekanan pada ayat 30 & 31]
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*
16 Karena begitu BESAR KASH ALLAH akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia BUKAN untuk MENGHAKIMI dunia, melainkan untuk MENYELAMATKANNYA oleh Dia.
18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia TIDAK AKAN DIHUKUM; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
[Yohanes 3:16-21 penekanan pd ayat 16]
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*
Mzm 145:13 Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan PENUH KASIH SETIA dalam segala perbuatan-Nya.
Mzm 145:17 TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan PENUH KASIH SETIA dalam segala perbuatan-Nya.
Yoh 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, PENUH KASIH dan KEBENARAN.
Ef 4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, PENUH KASIH mesra dan SALING MENGAMPUNI, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Kol 4:6 Hendaklah kata-katamu SENANTIASA PENUH KASIH, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
Bagaimana pakBagyo..apakah sdh dibaca & bisa dipahami ayat di atas..?
Semoga menjadi berkat & menambah ide bapak.
Tuhan Yesus memberkati.
Maka dengan Nama Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Wahai kawanku Bp Tedjo dan bagi Anda semua yang berlainan keyakinan
Yang Saya sembah, bukanlah yang Anda sembah
Dan Anda bukanlah penyembah/pengikut yang Saya Sembah/ Yang saya ikuti
Dan Saya bukanlah pemyembah/pengikut apa yang Anda sembah dan ikuti
Dan Anda bukanlah penyembah/ pengikut yang Saya Sembah/ Yang Saya Ikuti
Bagi Anda Agama Anda, Bagi Saya Agama Saya.
Be peace for All..
Salam Sejahtera dalam KASIH ALLAH TUHAN YANG MAHA ESA,
Maaf PakBagyo..Saya KURANG SEPENDAPAT dengan Anda, menurut Saya:
Yang Anda Sembah adalah juga yang Saya Sembah,
Dan Saya adalah juga penyembah/pengikut DIA yang Anda sembah/ikuti,
Dan Anda adalah juga penyembah/pengikut DIA yang Saya sembah/ikuti,
Tetapi adalah BENAR ADANYA bahwa..
Bagi Anda Agama Anda dan Bagi Saya Agama Saya,
Karena tentu saja kita BERBEDA TATA-CARA dan TATA-IBADAH secara lahiriah.
Ketika dlm kehidupan kita muncul persoalan, dan persoalan itu terasa RUMIT, kmdn kita berdoa memohon pd TUHAN kiranya BELIAU melepaskan kita dari persoalan tsb, tetapi ternyata kita TIDAK JUGA LEPAS dari persoalan tsb; Maka..sesungguhnya kita HARUS SADAR bahwa permohonan kita SALAH, mestinya kita berdoa memohon kiranya TUHAN memberi kita KEKUATAN utk MEMBERESKAN persoalan tsb dan mintalah spy kita bisa MENGERTI dan MEMAHAMI akan MAKSUD dan RENCANA TUHAN shg BELIAU MENGIJINKAN persoalan tsb ada dlm kehidupan kita.
*~* If you're praying and believing..and your situation is STILL not changing, perhaps.. GOD is using that situation to change YOU *~*
1 ¶ Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
[ Roma 12: 1-3 ]
Bila perbedaan itu jadi hambatan hubungan antar manusia yang harus bisa dibuat serasi pada jaman yang sudah terang benderang ini, maka kita penghuni Bhumi ALLAH INI HARUS MEMBUATNYA JADI SERASI = pelajarilah hidup ini dengan sabar dan carilah kebenaran dengan Bismillahirakhnanirakhim,sebab perbedaan itu itu sendiri adalah kondisi yang dicdiptakan Allah
http://www.merdeka.com/dunia/muslim-gaza-salat-di-gereja-di-tengah-ancaman-serangan-israel.html >> SESUATU YG INDAH DI TENGAH TUMPUKAN KOTORAN NAFSU & ANGKARA MURKA DARI MANUSIA2 LAKNAT YG TERKUTUK.
Posting Komentar