Iikus rumah, sudah jutaan tahun hidup bersama manusia nampaknya mulai dari hidup di gua gua sampai hunian kelas atas di komplex mewah, sudah juataan tahun. Sehingga kata beri nama sindiri kepada species ini “Ratus domestica” lain dengan tikus sawah Ratus argentiventer. Si Ratus domestica ini masih kita maklumi bahwa mereka binatang liar, sama dengan binatang liar lainnya, bukan binatang piaraan, atau hewan piaraan. Binatang rumahan in selalu kita lawan, paling itdak kita batasi daya mencurinya secara terus menerus juga telah jutaan tahun. Mereka juga melawan mencuri terus menerus selama jutaan tahun, berubah sikap ? Tidak akan. Lalu apa yang diperbuat nenek muyang kita si Pithecanthropus erectus ? Mereka mendekati binatang lain merupakan predator asli , dipilih yang tidak bakal mengancam mereka bertempat itnggal bersama, mulai dari gua gua alami . Kucing ( Felix manul ) para archeologist bisa membenarkan kejadian ini. Sampai sekarang orang tahu kucinglah yang memiliki kita, dia setia pada rumah, bukan kepada kita. Kita lihat kebijakan nenek moyang kita ini, Binatang tikus rumah kita carikan lawan Kucing rumah, sama sama binatang yang terbiasa dekat dengan manusia, begitu cerdas sehingga tidak takut kepada menusia, dengan caranya sendiri. Hanya pada beberapa ratus tahun belakangan ini sang kucing sudah biasa makan ikan pindang, lebih suka sarden dan sosis curian, sudah makin cuek kepada tikus rumah yang makin besar dan lincah. Sedang sang kucing makin berlemak dan malas, tapi tidak kurang cerdasnya. Di zaman mederen ini kita meniru kebijakan nenek moyang kita, mengambil kucing dari desa yang masih kurus kita ajak kerumah kita yag penuh lubang tikus unggul ini. Benar juga tidak perduli tikus warna apa dia sikat semua, sampai satu saat dia menagkap tikus rekening gendut. Nah sekali ini sang tikus melawan, dia panggil tikus tikus lain mengeroyok kucing desa ini dengan kentutnya yang berbau sangat busuk kayak senggung (skunk). Ternyata kucing dari desa ini pernah menangkap anak burung yang bakal dipelihara oleh si Empunya rumah didapat dari hutan, burung anakan ini dilahapnya dari lapar. Dari tikus yang sudah terlanjur berkuasa disemua tempat, menyebarkan indikasi ini brsama kentutnya.. Kucing desa dipulangkan kedesa, tikus gendut dibiarkan gendut berpesta dengan teman temannya bersama kucing gendut, sekarang dibiarkan didapur dekat dengan tungku menghangatkan badan, dia baik tidak menyiarkan bau busuk lagi. Ada usul ? *) Ya lain kali ndak usah piara kucing desa, piara kucing anggora saja.
0 comments:
Posting Komentar