….
ORANG HIDUP BERMASYARAKAT CIRI DASARNYA HARUS AMANAH.
ORANG BERIMAN, CIRI
DASARNYA HARUS SELALU BERZIKIR,
ARTINYA SELALU INGAT KEPADA TUHANNYA, RABNYA YA ALLAH ROBBIL ALAMIN
Kita bangsa Indonesia
sangat memerlukan manusia dengan kedua ciri hidup itu.
Sebagai bangsa Indonesia, yang mendapat tanah
air Nusantara, yang cukup segalanya untuk menghasikan tambahan segala kebutuhan
pokok hidup seluruh manusia di dunia, sangat ditunggu.
Lain dari penghuni wilayah
sub Arctic, atau sub Antarctic, atau gurun tanpa hujan disegala benua yang
sangat keras untuk kehidupan, sebaliknya di Nusantara, sabuk katulistiwa
dengan musim yang sangat mendukung kehidupan.
Sebentar longsor, sebentar kena ledakan vulkanik, ribuan korban tsunami,
belum sepuluh tahun sudah tidak ada bekas, kecuali sengaja kita lestarikan
sebagai peringatan. Sama
sekali tidak etis sebagai sesama manusia, bila kita tidak menyadari ini.
Dalil ini akan nyata bila orang berbuat sebaliknya,
selalu akan mendapat kesengsaraan dunia akhirat. Orang tidak amanah, sulit
dipegag janjinya, akhirnya juga sempit rezekinya, orang tidak ingat Allah,
berarti hidup cara hewani, sulit hidup terhormat sebagai manusia, akan dijauhi
orang. Masyarakat yang anggautanya rata rata manusia yang demikian, sekarang,
di zaman modern, zaman teknologi, tidak ada rintangan alami yang tidak bisa
dilewati oleh bangsa manusia apabila terdesak oleh keperluan hidupnya, setidak tidaknya menanam tanman narkotik saking hewaninya. mengambil
alih dengan paksa, atau memindah Ibu
Kotanya – contoh Israel dengan Ibu Kotanya Jerusalem, dipindah hanya menuruti
kezalimannya Israel dan Donald Trump. Bisa bisa nanti apabila kita terlena, ribut
perkara perkara kecil, hutan digunduli, gambut dibakari, jadi rawa rusak jadi danau mati, ibu kota Wilayah Ekonomi akan dipindah
dijadikan satu di lain tempat.
.Begitulah peringatan Cak Nun. Malah ditegaskan olehnya, bahwa
bangsa ini akan lengser dari pemilik
sorga tropika ini, ditaklukkan bangsa lain, bila alpa. Tahuh 2019 adalah titik permulaan percabangan
jalan, jadi bisa menjadi rakhmatan lil alamin atau jadi bangsa jongos, bila kita sembrono, menjauhi
amanah dan menjauhi Tuhan, Allah Robbal Alamin. Kepincut dengan
hujjahnya para tukang promosi dan tukang propaganda, habib atau komunis melibatkan
masa Rakyat Indonesia untuk jadi pion perkelahian mereka, demi kepentingan
mereka sendiri.
Sejak dini, kabiasaan dasar ini harus ditanamkan pada
sikap jiwa bangsa ini sejal anak anak.
Maka dari itu, sejak dini seorang anak, walau anak orang
kaya, harus selalu menghargai pemberian orang tuanya atau pemberian siapa saja,
apalagi pemberian Allah, sebab pemberian itu artinya amanah. Misalnya menjaga
agar jangan memelototi berjam jam main game dengan smartphone, merusak mata. Merusak
ekonomi. Juga
menghormati amanah orang lain, sebab
apapun yang melekat pada diri sesorang, baik berupa benda maupun yang bukan benda (
berupa kewajiban atau janji – sebagai sesama manusia dia harus membantu ikut
menghormati, supaya amanah telaksana.
Kuncinya adalah perilaku amanah, pantang berbohong dan tidak melanggar
larangan Allah Rabmu, harus benar benar teguh dilaksanakan.
Sebenarnya ini tidak sulit, mau atau tidak sekarang sudah dijalankan
setiap hari. Mulai tidak bisa berbohong kepada mesin, yang dipasang dimana
mana. Bila tanpa amanah maka orang akan hilang begitu saja, NIP nya terhapus,
mesti bertobat dulu baru diberi NIP baru dengan catatan. Contohnya nomer HP,
bila sampai akhir Maret 2018 tidak mendaftar ulang akan dihapus. Begitu pula nanti, segala amanah cicilan
keperluan hidup harus ditepati, atau tidak bisa dipakai kayak decoder program TV
yang terlambat bayar, nanti sepeda motor. mobil, tau tau mogok, rumah sederhana, apartemen tau tau bocor
dan langit nampak, karena konsumen tidak
amanah nyicil. Hanya sayangnya ketegasan aturan perjanjian CICILAN tidak ditengahi PEMERINTAH, yang isinya hanya
menguntungkan penjual saja, sedangkan zaman penjajahan konon ada pasal hukum
anti lintah darat. INI KUWAJIBAN BAGI PEMERINTAH, Bakal kejadian kayak ENRON Ltd, di Wall Street, di AMERIKA SERIKAT. Begitu pula
residual traiding disana, yang membuat bangkrut rakyat disana, tanbah terpuruk.
Satu satunya
amanah yang MASIH BISA DIINGKARI ADALAH AMANAH ANAK KEPADA ORANG TUA DAN SESAMA MANUSIA. Karena hukum mesin tidak ada, maka
orang hanya mengharapkan dari rakhman dan rakhim dari/oleh sesama hidup, dengan
laku timbal balik, isitilahnya Cak Nun seimbang. Semoga Allah memberi ijabah
pada yang saling berkemauan baik kepada setiap orang.
Negara, Pemerintah, harus melindungi warga manusia dari
kejahatan manusia lain, yang dengan memprogram mesin untuk menipu, timbangan
ukuran volume mutu ingredients pembuatan, barangnya dan kemasannya, peyimpanannya, dengan
sekuat tenaga, ITU MAKANYA PEMERINTAHAN NEGARA DIADAKAN, artinya harus mengadakan
checking kualitas dan kuantitas kebutuhan seluruh hidup manusia supaya sesuai dengan nilai yang
dibayarkan. Kenaikan barang kebutuhan pokok, sangat rentan dihasilkan oleh
upaya ihtikar, kartel dari china barat maupun jahudi timur.
Etika penjajah saja membatasi keuntungan konon maksimum 10%
per transaksi . Bunga cicilan per bulan berkedok dagang, namanya mindring. Ini masih membutuhkan awak KEKUASAAN NEGARA, manusia yang amanah dan tidak pernah bohong,
beriman teguh kepada Rabnya Allah Pecipta Segala alam, hasil pendidikan kita
sekarang. Saya berharap warga ma’iyah mendandani watak anggautanya, hingga bersinar dimasyarakat, tidak
mencicil barang pakai, atau barang modal, tidak tergiur rayuan perusahaan
penjual pulsa, yang dengan bebas memotong jumlah pulsa, tanpa ada pengawasan
Pemerintah.
Kembali berkomunikasi dengan surat. Karena ini jerat merusak ekonomi bangsa, keuntungan sudah diatur oleh produsen, pedagang mindring dan pejabat Negara yang terjerumus dalam komplotannya, alih alih melindungi konsumen.
Kembali berkomunikasi dengan surat. Karena ini jerat merusak ekonomi bangsa, keuntungan sudah diatur oleh produsen, pedagang mindring dan pejabat Negara yang terjerumus dalam komplotannya, alih alih melindungi konsumen.
Sedang yang ada sekarang disini, kebanyakan adalah tukang
memalsu, pedagang penipu segala macam, dari pembuat camilan anak sekolah, cosmetic,
ihtikar sembako, sampai membuat e-KTP, dan rentenir/ menjual barang dengan
cicilan bulanan, bisa dibilang dari satu
asal kelompok keturunan, berkolusi erat dengan elite capture lokal dan vocal disegala
tingkat, lewat surat surat kepemilikan. Sangat saya harapkan warga ma’iyah
menuju ke kesadaran tentang hal ini, dan mengatasinya dengan cermat dan
selamat, artinya setiap warga ma’iyah harus mencermati hal ini, pandai mengendalikan
nafsu dan teknologi menuntunnya disertai do’a kepada Allah, guna melindungi
ummat yang awam*)
0 comments:
Posting Komentar